Anda di halaman 1dari 22

LEMBAR KERJA PESERTA

DIDIK
BERBASIS VIRTUAL LAB

TITRASI
ASAM BASA
KELAS XI SMA

NAMA :
KELAS :
KD

3.13 Menganalisis data hasil berbagai jenis titrasi asam-basa


4.13 Menyimpulkan hasil analisis data percobaan titrasi asam-basa

INDIKATOR

1. Merancang percobaan titrasi asam basa


2. Melakukan percobaan titrasi asam basa berbasis virtual lab
3. Menentukan titik ekivalen dan titik akhir titrasi melalui data percobaan
titrasi asam-basa berbasis virtual lab
4. Mengetahui cara menentukan konsentrasi asam atau basa dalam titrasi
5. Menentukan nilai Ka suatu asam lemah
6. Menentukan nilai pKa suatu asam lemah
7. Menyimpulkan data dari hasil percobaan titrasi asam basa berbasis
virtual lab
RINGKASAN MATERI
TITRASI
Titrasi merupakan sebuah metode yang dapat digunakan untuk
menentukan suatu konsentrasi sebuah larutan dengan menetesi
(menambahi sedikit demi sedikit) larutan yang akan dicari konsentrasinya
(analit) dengan sebuah larutan hasil standarisasi yang sudah dapat
diketahui konsentrasi dan volumenya (titrant). Berdasarkan jenis reaksi
yang terjadi, titrasi dibedakan menjadi titrasi asam basa, titrasi
pengendapan, dan titrasi redoks.
Prinsip titrasi asam basa adalah pencampuran larutan asam dan basa
yang dilakukan secara bertahap. Proses pencampuran ini akan mengubah
konsentrasi asam atau basa karena terjadi reaksi netralisasi. Terjadinya
reaksi netralisasi dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi asam
atau basa dalam suatu sampel.
Titrasi asam basa dilakukan dengan meneteskan larutan standar atau
larutan titran atau pentiter ke dalam larutan analit atau titrat. Larutan
standar atau titran (pentiter) adalah larutan penitrasi yang terdapat di
dalam buret yang sudah diketahui konsentrasinya baik itu asam maupun
basa. Larutan titrat adalah larutan yang akan dianalisa kadar atau
konsentrasinya yang terdapat di dalam erlenmeyer. Adapaun alat-alat
yang digunakan dalam titrasi sederhana yaitu buret, buret clam, batang
statif, dan erlenmeyer seperti yang terlihat di bawah ini:

Fungsi dari alat-alat titrasi asam basa:


1. Buret sebagai tempat titran.
2. Klem buret untuk memegang buret
yang digunakan untuk titrasi
3. Erlenmeyer sebagai tempat larutan
titrat.
Batang 4. Batang Statif dipakai untuk
statif
menahan buret (meletakkan buret)
pada waktu titrasi.
Keran buret
5. Keran buret untuk mengatur tetesan
larutan pentiter ke dalam dalam
erlenmeyer

Gambar 1. Rancangan Alat Titrasi Asam Basa


ASAM DAN BASA
ASAM
Berdasarkan kekuatannya asam dibedakan atas asam kuat dan asam
lemah. Asam kuat misalnya HCl, HNO 3, dan H2SO4. Asam lemah misalnya
HCN, HNO2, dan CH3COOH.
Asam kuat dapat terionisasi sempurna dalam air (α =1). Sedangkan asam
lemah hanya dapat terionisasi sebagian di dalam air sehingga mempunyai
harga Ka dan memiliki nilai α yang kecil.
Rumus:
¿
pH=−log ¿
pKa=−log [ Ka ]
dimana: ¿ = konsentrasi ion H+
Ka = tetapan ionisasi asam
Ma = konsentrasi asam
pKa = derajat ionisasi asam
BASA
Berdasarkan kekuatannya basa dibedakan atas basa kuat dan basa
lemah. Basa kuat misalnya NaOH, KOH, dan Ca(OH) 2. Basa lemah
misalnya NH4OH, CH3COONa, dan (CH3)2NH.
Basa kuat dapat terionisasi sempurna dalam air (α =1). Sedangkan basa
lemah hanya dapat terionisasi sebagian di dalam air sehingga mempunyai
harga Kb dan memiliki nilai α yang kecil.
Rumus:
¿
pOH =−log ¿
pH=14− pOH
pKb=−log [ Kb ]
dimana: ¿ = konsentrasi ion OH-
Kb = tetapan ionisasi basa
Mb = konsentrasi basa
pKb = derajat ionisasi basa
TITRASI ASAM BASA
Titrasi asam basa merupakan metode untuk menetapkan kadar suatu
larutan dengan mereaksikan sejumlah larutan asam atau basa tersebut
yang volumenya terukur dapat kita ukur dengan suatu larutan lain (basa
atau asam) yang telah diketahui kadarnya (larutan standar) dan juga
secara bertahap.
PERHITUNGAN TITRASI ASAM BASA

Ma ×Va × na=Mb × Vb ×n b
Ma = konsentrasi asam (M)
Mb = konsentrasi basa (M)
Va = volume asam (mL)
Vb = volume basa (mL)
na = ekivalen asam
na = ekivalen basa
PERUBAHAN PH PADA TITRASI ASAM BASA
Pada saat larutan basa sedang ditetesi dengan larutan asam, pH larutan
pun akan turun, dan sebaliknya jika larutan asam sedang ditetesi dengan
larutan basa, maka pH pun larutan akan naik.
Jika suatu pH larutan asam basa telah diplotkan sebagai fungsi dari volum
larutan basa atau asam tersebut yang sudah diteteskan, maka akan
diperoleh suatu grafik yang bisa disebut kurva titrasi.
KURVA TITRASI ASAM BASA
Kurva titrasi dapat menunjukkan suatu perubahan pH larutan selama
proses titrasi asam dengan basa berlangsung atau sebaliknya. Bentuk
kurva titrasi sendiri memiliki karakteristik tertentu yang bergantung pada
kekuatan dan konsentrasi asam dan basa yang bereaksi.
1. Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat

Gambar 1 Kurva Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat


Sumber: www.ilmukimia.org
Kurva diatas dapat kita simpulkan sebagai contoh perubahan pH,
yaitu sebagai berikut:
 pH larutan naik sedikit demi sedikit.
 Perubahan pH drastis akan terjadi pada titik ekivalen.
 pH titik ekivalen = 7 (netral).
 Indikator yang dapat digunakan: metil merah, bromtimol biru,
atau fenolftalein. Namun, yang lebih sering digunakan yaitu
fenolftalein karena pada perubahan warna fenolftalein yang
lebih mudah diamati.
2. Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Kuat

Gambar 2 Kurva Titrasi Asam Lemah Dengan Basa Kuat


Sumber: www.ilmukimia.org

Kurva diatas dapat kita simpulkan sebagai contoh perubahan pH,


yaitu:
 Dapat dilihat titik ekivalen berada di atas pH 7, yaitu antara 8
– 9.
 Lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen akan lebih
kecil, tetapi hanya sekitar 3 satuan, yaitu dari pH ±7 hingga
pH ±10.
 Indikator yang dapat digunakan: fenolftalein. Metil merah
tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya terjadi
jauh sebelum tercapai titik ekivalennya.
3. Titrasi Basa Lemah Dengan Asam Kuat
Sumber: www.ilmukimia.org
Gambar 3 Kurva Titrasi Basa Lemah Dengan Asam Kuat

Kurva diatas dapat kita simpulkan sebagai contoh perubahan pH,


yaitu sebagai berikut:
 Dapat kita lihat titik ekivalen berada di bawah pH 7, yaitu
antara 5 – 6.
 Pada lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen hanya
sedikit, sekitar 3 satuan, yaitu dari pH ±7 hingga pH ±4
 Indikator yang dapat digunakan: metil merah. Fenolftalein
tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya akan
terjadi jauh sebelum tercapai titik ekivalen.
4. Titrasi Basa Lemah Dengan Asam Lemah

Sumber: www.ilmukimia.org
Gambar 4 Kurva Titrasi Basa Lemah Dengan Asam Lemah

Asam lemah dan basa lemah pada gambar di atas tidak


menghasilkan kurva yang tajam, bahkan seperti tidak beraturan.
PETUNJUK
Pengenalan Aplikasi Virtual Lab Titration Simulator
1. Buka aplikasi virtual lab “Titration Simulator” (Titration
Simulator.swf)
2. Pada “Main Menu” klik “Find the pKa of a hypothetical weak acid
solution”

3. Klik di bagian mana saja pada jendela aplikasi untuk memulai


percobaan
4. Klik dan tahan “Lab Instructions” untuk melihat keterangan tombol-
tombol pada aplikasi dan urutan langkah-langkah penggunaan
aplikasi
Prosedur Percobaan
KEGIATAN 1
1. Tentukan konsentrasi NaOH yang diinginkan pada tempat yang
disediakan (Enter the conc. of NaOH used in this titration). Untuk
mempermudah pengamatan titik ekivalen, gunakan konsentrasi
NaOH lebih besar dari 0,5M. Tentukan juga volume NaOH tiap
tetesnya yang akan ditambahkan saat titrasi (Enter NaOH to add).
Konsentrasi NaOH tidak bisa diubah di tengah titrasi, sedangkan
volume NaOH tiap tetesnya bisa diubah.
2. Klik gambar kran pada buret untuk meneteskan NaOH.

3. Lakukan hinggga mencapai titik akhir titrasi, kamu bisa


mengamatinya dari kurva maupun tabel “Titration Data”
4. Lengkapi tabel berikut sesuai dengan data hasil percobaan
Tabel 1. Percobaan 1 Titrasi Asam Lemah dengan NaOH
Pengulan V asam M basa V basa
pH asam pKa
gan (mL) (M) (mL)
1
2
3

5. Hitunglah pKa larutan asam lemah tersebut


Langkah-langkah menentukan pKa
a. Hitunglah konsentrasi asam
Ma ×Va × na=Mb × Vb ×n b
Ma = konsentrasi asam (M)
Mb = konsentrasi basa (M)
Va = volume asam (mL)
Vb = volume basa (mL)
na = ekivalen asam
na = ekivalen basa

Jawab:
………………………………………………………………………..................
..

……………………….……………………….……………………….
……………

……………………….……………………….……………………….
……………

b. Hitunglah [H+]
pH=−log¿

Jawab:
………………………………………………………………………..................
..

……………………….……………………….……………………….
……………

……………………….……………………….……………………….
……………

c. Hitunglah Ka
¿
Jawab:
………………………………………………………………………..................
..

……………………….……………………….……………………….
……………

……………………….……………………….……………………….
……………
d. Hitunglah pKa
pKa=−log [ Ka ]

Jawab:
………………………………………………………………………..................
..

……………………….……………………….……………………….
……………

……………………….……………………….……………………….
……………

6. Isikan nilai pKa berdasarkan hasil perhitungan pada tempat yang


disediakan di aplikasi virtual lab (The pKa of the acid is determined
to be)
7. Cek jawabanmu dengan cara klik “turn in lab report”
Jika jawaban benar akan muncul tampilan seperti pada gambar
berikut

Jika jawaban salah akan muncul tampilan seperti pada gambar


berikut
Isikan nilai pKa yang benar pada Tabel 1
8. Klik “re-run concentration with the same unknown concentration”
untuk mengulangi percobaan dengan konsentrasi asam yang sama

9. Ubah konsentrasi NaOH


10. Lakukan titrasi
11. Hitung pKa seperti pada percobaan pertama, isikan data pada
Tabel 1
12. Ulangi langkah 9-11 sekali lagi

Berdasarkan percobaan dan perhitungan berapakah nilai pKa untuk


masing-masing pengulangan? Dengan konsentrasi asam yang sama
meskipun konsentrasi NaOH diubah-ubah apakah nilai pKa tetap sama?
Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut
Kesimpulan:

……………………………………………………………………….................................
....

……………………….……………………….……………………….………………………..

…………….……………………….……………………….…………………………………..

Untuk menguji kesimpulan yang kamu buat, lakukan Kegiatan 2 di


halaman berikutnya
KEGIATAN 2
Untuk menguji kesimpulan yang kamu buat, lakukan percobaan dengan
prosedur yang sama menggunakan konsentrasi asam yang berbeda
1. Klik “restart with a new unknown pKa”

2. Cari pKa dengan cara yang sama dengan percobaan sebelumya,


ubah juga konsentrasi NaOH untuk menguji kesimpulan yang kamu
buat pada percobaan pertama
3. Lengkapi tabel berikut sesuai dengan data hasil percobaan
Tabel 2. Percobaan 2 Titrasi Asam Lemah dengan NaOH
Pengulan V asam M basa V basa
pH asam pKa
gan (mL) (M) (mL)
1
2
3
4. Hitunglah pKa larutan asam lemah tersebut
Langkah-langkah menentukan pKa
a. Hitunglah konsentrasi asam
Ma ×Va × na=Mb × Vb ×n b
Ma = konsentrasi asam (M)
Mb = konsentrasi basa (M)
Va = volume asam (mL)
Vb = volume basa (mL)
na = ekivalen asam
na = ekivalen basa

Jawab:
………………………………………………………………………..................
..

……………………….……………………….……………………….
……………

……………………….……………………….……………………….
……………

b. Hitunglah [H+]
pH=−log¿

Jawab:
………………………………………………………………………..................
..

……………………….……………………….……………………….
……………

……………………….……………………….……………………….
……………

c. Hitunglah Ka
¿

Jawab:
………………………………………………………………………..................
..

……………………….……………………….……………………….
……………

……………………….……………………….……………………….
……………

d. Hitunglah pKa
pKa=−log [ Ka ]

Jawab:
………………………………………………………………………..................
..

……………………….……………………….……………………….
……………

……………………….……………………….……………………….
……………

Berdasarkan percobaan dan perhitungan berapakah nilai pKa untuk


masing-masing pengulangan? Dengan konsentrasi asam yang sama
meskipun konsentrasi NaOH diubah-ubah apakah nilai pKa tetap sama?

Buatlah kesimpulan dari kedua percobaan yang telah kamu lakukan


Kesimpulan:

……………………………………………………………………….................................
....

……………………….……………………….……………………….………………………..

…………….……………………….……………………….…………………………………..

Referensi
Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13th
edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Johari, J.M.C. & Rachmawati, M. 2009. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XI
Jilid 2. Jakarta: Esis.
Melati, Ratna Rima. 2011. Kumpulan Rumus & Materi Brilian KIMIA SMA
kelas X, XI, & XII. Yogyakarta: Javalitera
McMurry, John E., Fay, Robert C., & Robinson, Jill K. 2016. Chemistry (7th
edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Petrucci, Ralph H. et al. 2017. General Chemistry: Principles and Modern
Applications (11th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.
Purba, Michael. 2006. Kimia 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Retnowati, Priscilla. 2005. SeribuPena Kimia SMA Kelas XI Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Silberberg, Martin S. & Amateis, Patricia. 2015. Chemistry: The Molecular
Nature of Matter and Change (7th edition). New York: McGraw-Hill
Education.

Anda mungkin juga menyukai