176082
176082
PENDAHULUAN
depan leher sedikit di bawah laring berbentuk kupukupu. Terjadi 0,85% dan
2,5% dari seluruh keganasan kanker tiroid pada laki-laki dan perempuan
dengan perbandingan 1:3. Dengan kata lain kanker tiroid lebih sering terjadi
pada perempuan. Umumnya, kanker tiroid paling sering muncul pada usia 20-
Society diperkirakan mencapai 44.670 kasus baru pada tahun 2010. Dan data
terbaru dari penderita kanker tiroid di Amerika Serikat pada tahun 2014
berjumlah 62.980 kasus baru dan terdapat 1.890 kematian diakibatkan karena
1
Berdasarkan gambaran histopatologi karsinoma tiroid dibagi menjadi
4 tipe beserta dengan angka kejadian yang bervariasi, yaitu: tipe papilar 60%,
tipe folikular 20-30%, tipe medular 5-10%, tipe anaplastic 5-10%.8. Sifat
kanker tiroid umumnya berupa nodul tunggal, keras, tidak rata, sedangkan
berdasarkan tingkat keganasannya yaitu jinak dan ganas. Kanker tiroid yang
jinak tidak akan mengganggu aktivitas maupun fungsi bagian tubuh lainya,
sedangkan pada kanker tiroid yang ganas sel kanker tersebut akan
Sifat kanker tiroid pada umumnya berupa nodul tunggal, keras, tidak
maligna. Sebagian besar nodul-nodul (90% sampai 95%) adalah jinak (non
masih kurang data atau lebih tepatnya belum terdapat data yang lengkap
2
dkk (2016) di bagian rekam medik dan patologi anatomi RSUP Prof. Dr. R.
periode Juli 2013 – Juni 2014 sebanyak 11 orang (17,4%), periode Juli 2014
– Juni 2015 sebanyak 27 orang (43,5%), dan periode Juli 2015 – Juni 2016
sebanyak 24 orang (38,7%). Data awal yang dikaji di Paviliun Mawar RSU
Kelenjar tiroid, yang terletak tepat dibawah laring sebelah kanan dan
kiri depan trakea. Sekresi tiroid terutama diatur hormon perangsang tiroid
nodul yang hipertiroid sekitar 2 %. Tidak adanya sekresi tiroid sama sekali
normal dan sekresi tiroksin yang berlebihan sekali dapat menyebabkan laju
3
adalah kanker tiroid jenis papilar (71,4%) ; kanker tiroid jenis folikular (16,17
%) ; kanker tiroid jenis anasplastik (8,4%) ; dan kanker tiroid jenis medular
(1,4%).
4
1.3 Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup penulisan makalah ini yaitu konsep dasar penyakit dan
asuhan keperawatan dengan intervensi terapi aromaterapi lavender pada
klien dengan gangguan sistem endokrin terutama kanker tiroid
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
dalam jaringan. Kelenjar tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil
juga ada yang menghasilkan lebih dari satu hormon atau hormon
zat aktif utama dari sekresi internal ini disebut hormon, dari kata
281).
6
Adapun fungsi dari kelenjar endokrin adalah sebagai berikut :
kupu dan terletak pada leher bagian bawah disebelah anterior trakea.
Kelenjar ini terdiri atas dua buah lobus lateral yang dihubungkan oleh
ke dalam tiroid per gram jaringan kelenjar sangat tinggi, yaitu kurang
lebih lima kali aliran darah kedalam hati. Kelenjar tiroid menghasilkan
(T3) yang keduanya disebut dengan satu nama hormkon tiroid, dan
7
Kelenjar tiroid mempunyai dua lobus, struktur yang kaya
yaitu triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4)(Hudak & Gallo, 2010. Hlm:
425).
Kelenjar ini terdiri dari lebih dari satu juta kelompok sel, atau
folikel. Struktur ini tersusun sferis dan terdiri dari sel – sel yang
3. Hormon Tiroid
8
Sintesis sel folikel memiliki mekanisme penangkap iodide
makanan ke dalam sel. Pompa ini sangat kuat dan sel dapat
metabolism
c. Untuk pertumbuhan
9
2.1.2 Kanker Tiroid
1. Definisi
10
abnormal kelenjar tiroid oleh imunoglobulin dalam darah(Smeltzer,
2. Klasifikasi
a. Karsinoma Folikuler.
ditetapkan.
b. Karsinoma Papilar
11
daerah nodes limpa. Ketika tumor terlokalisir di kelenjar tiroid,
c. Karsinoma Medular
2) Suara serak.
3) Disfagia
ekstensi lokal, regional dan metastase jauh, tetapi juga pada umur
12
Tipe dan stadium <45 tahun > 45 tahun
Papiler
Stadium I Setiap T, setiap N, M0 T1, N1, M0
Meduler
Stadium I - T1, N0, M0
Tidak dapat
diklasifikasikan - -
Stadium I - -
Stadium II - -
Stadium IV M setiap M
13
3. Etiologi
adalah radiasi dan goiter endemis, dan untuk jenis meduler adalah
pada kepala dan leher karena penyakit lain. Biasanya efek radiasi
TSH yang lama juga merupakan salah satu faktor etiologi kanker
Klinik)
14
takikardi, peningkatan tekanan nadi, dan palpitasi(Smeltzer, 2012.
Hlm: 1307).
4. Patofisiologi
15
16
5. Komplikasi
b. Pendarahan
d. Abses
e. Hipokalsemia
6. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
a. Pemerikasaan laboratorium
17
walaupun jarang. Human Tiroglobulin (HTG) Tera dapat
b. Radiologis
1) Foto X-Ray
18
2) Ultrasound
3) Computerized Tomografi
tiroid.
4) Scintisgrafi
c. Biopsy aspirasi
19
diagnostiknya tinggi. Dengan mempergunakan jarum
2. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Modifikasi aktivitas
20
b. Pemantauan berkelanjutan
berkelanjutan
c. Pengaturan suhu
d. Dukungan emosional
21
e. Pendidikan pasien
penyembuhan.
1.2.1 Pengkajian
22
2. Riwayat kesehatan dahulu
dada
b. Defisisensi iyodium
lingkungan
5. Sirkulasi
tirotoksikosis)
6. Eliminasi
23
7. Integritas / Ego
8. Makanan / Cairan
9. Neurosensori
berhati-hati.
11. Pernapasan
12. Keamanan
24
a. Gejala: Kulit kering , ulkus kulit
pernapasan.
13. Seksualitas
medular.
bersifat pasti
25
h. Pemeriksaan diagnostik tambahan mencakup pemeriksaan
paratiroid.
26
6. Defisiensi pengetahuan b/d kurang informasi tentang program
Intervensi
27
ventilasi adekuat Bantu untuk
mendapatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda dan
krek
Bantu untuk
mengidentivikasi
aktivitas yang di sukai
Bantu pasien atau
keluarga untuk
mengidentivikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
Sediakan penguatan
positif bagi yang aktif
beraktifitas
Bantu pasien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
Monitor respon fisik,
emosi, sosial dan
spritual
2 Ketidak seimbangan Setelah di lakukan tindakan Nutrition Management
nutrisi kurang dari keperawatan selama..24 jam Kaji adanya alergi
kebutuhan tubuh b/d klien menunjukan makanan
lambatnya metabolisme peningkatan berat badan Kolaborasi dengan ahli
tubuh Kriteria Hasil : gizi untuk menetukan
Adanya peningkatan jumlah kalori dan
berat badan sesuai nutrisi yang di
28
dengan tujuan butuhkan pasien
Berat badan ideal sesuai Anjurkan pasien untuk
dengan tinggi badan meningkatkan protein
Mampu vitamin C
mengidentifikasikan Berikan substansi gula
kebutuhan nutrisi Yakinkan diet yang di
Tidak adatanda-tanda makan mengandung
malnutrisi tinggi serat untuk
Menunjukan peningkatan mencegah konstipasi
fungsi pengecapan dan Berikan makanan yang
menelan terpilih ( sudah di
Tidak terjadi penurunan konsultasikan dengan
berat badan yang berarti ahli gizi )
Ajarkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan
harian
Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang di butuhkan
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas
normal
Monitor adanya
29
penurunan berat badan
Monitor tipe dan
jumlah aktivitas yang
biasa di lakukan
Monitor interaksi anak
atau orang tua selama
makan
Monitor lingkungan
selam makan
Jadwalkan pengobatan
dan tindakan tidak
selama jam makan
Monitor turgor kulit
monitor kulit kering
dan perubahan
pigmentasi
Monitor mual dan
muntah
monitor pertumbuhan
dan perkembangan
Monitor pucat,
kemerahan dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
Catat jika lidah
berwarna magenta,
scarlet
3 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan Airway Suction
tidak efektif keperawatan selama ... x 24 Monitor tanda-tanda
berhubungan dengan jam, klien mempertahankan respiratori distres,
30
obstruksi akibat adanya kepatenan jalan nafas dengan sianosis, takipnea dan
perdarahan atau edema Kriteria hasil nafas yang berbunyi.
pada tempat Mengeluarkan/membersi Periksa balutan leher
pembedahan, kerusakan hkan sekret dan bebas setiap jam pada
saraf laringeal atau luka aspirasi. periode awal post op,
pada kelenjar paratiroid. Menunjukkan perilaku kemudian tiap 4 jam.
untuk Monitor frekuensi dan
memperbaiki/memtertaha jumlah drainase serta
nkan jalan nafas bersih kekuatan balutan.
dalam tingkat Periksa sensasi klien
kemampuan/situasi karena keketatan
disekeliling tempat
insisi.
Pertahankan klien
dalam posisi semi
fowler dengan diberi
kantung es (ice
bag)untuk mengurangi
bengkak.
Anjurkan klien untuk
berbicara setiap 2 jam
tanpa merubah nada
atau keparauan suara.
4 Nyeri berhubungan setelah dilakukan tindakan Pain Management
dengan edema keperawatan selama ... x 24 Lakukan penkajian
pascaoperasi. jam klien menunjukkan Nyeri nyeri secara
berkurang/hilang dengan konprehensif termasuk
Kriteria Hasil: lokasi, karakteristik,
Tidak ada rintihan, durasi, frekuensi,
ekspresi wajah rileks, kualitas dan faktor
31
melaporkan nyeri dapat presipitasi.
berkurang/hilang. Dari Observasi reaksi
skala 7 berkurang nonverbal dari
menjadi 2. ketidaknyamanan.
Kaji kultur yang
mempengaruhi respon
nyeri
Evaluasi pengalaman
nyeri masa lampau.
Analgesic
Administration
Pilih analgesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari
analgesik ketika
pemberian lebih dari
satu.
Tentukan
pilihananalgesik
tergantung tipe dan
beratnya nyeri.
5 Hambatan komunikasi Setelah dilakukan tindakan Communication
berhubungan dengan keperawatan …..24 jam klien Enhancement
cedera pita suara. menunjukkan berkomunikasi Antisipasi kebutuhan
dengan baik dengan sebaik mungkin,
Kriteria hasil : kunjungi pasien secara
Mampu menciptakan teratur.
metode komunikasi Gunakan penerjemah
dimana kebutuhan dapat jika diperlukan
dipahami. Dorong pasien untuk
32
Gerakan terkoordinasi : berbicara secara
mampu menkoordinasi perlahan
gerakan dalam Pertahankan
menggunakan isyarat. lingkungan yang
tenang
Anjurkan untuk tidak
berbicara terus
menerus.
Kolaborasikan
dengan dokter obat
obat yang diperlukan
untuk meringankan
rasa nyeri
33
bermanfaat dalam kondisi relaks mendorong aliran energi kreativitas dan
perasaan segar dan sehat. Kondisi gelombang alpha ideal untuk perenungan,
tikus, minyak lavender memiliki efek sedasi yang cukup baik dan dapat
efek relaksasi.
34
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
alamat klien di Jl. Raden Saleh RT/RW 001/009, status klien sudah
nyeri, nyeri dirasakan di daerah leher (area operasi), skala nyeri 5 (1-10),
nyeri dirasakan seperti tertusuk benda tajam, nyeri hilang timbul dan tidak
yang lalu, dan pernah menjalani operasi angkat tyroid sebelah kiri. Klien
mengatakan saat dirumah makan pagi jam 07.00 siang jam 12.30 dan malam
35
jam 19.00,jenis makanannasi putih lauknya ikan, ayam, tempe tahu dan
06.30, siang jam 12.00 dan malam jam 18.00,jenis makanan nasi putih
lauknya ikan, ayam, tempe tahu dan sayur bening, infuse 500m/12 jam, Air
putih 1500lt/hr
1x/hari biasanya pada pagi hari dan BAK sering lebih dari 5-6x/hari, warna
BAB kuning, BAK kuning Jernih, Bau khas, konsistensi lembek. Klien
mengatakan selama di Rumah Sakit BAB lancar 1x/hari biasanya pada pagi
hari dan BAK sering lebih dari 5-6x/hari, warna BAB kuning, BAK kuning
Selama di Rumah Sakit tidur siang jam 13.00 dan malam hari jam 22.00
Klien mengatakan dirinya tidak bekerja di luar rumah, hanya ibu rumah
tv, dll. Selama di rumah sakit tidak ada aktivitas yang di lakukan kecuali
36
Saat dilakukan pengkajiansosial budaya, Klien mengatakanaktif dalam
tidak ada konflik sosial yang dialami sekarang. Klien mengatakan cukup
membantu bila ada masalah. Dari pengkajian sosial budaya dan spiritual
budaya,spritual klien.
dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah pada status ekonomi klien.
22x/menit, suhu 37oC, BB 55 kg, TB, 150 cm, Setelah dihitung berdasar
kepada Ny. N, secara umum keadaan pasien saat ini sakit sedang dengan
terdapat luka operasi pada daerah leher, jaringan perut tidak ada, warna kulit
putih bersih, tidak terdapat luka bakar.Pada saat palpasi tekstur kulit halus ,
turgor kulit baik, tidak ada keriput dan terdapat nyeri tekan di area luka
Tidak ada alopesia dan Hirsuisme.Inspeksi dan palpasi kuku saat pengkajian
37
didapatkan warna kuku merah muda bentuk simetris dan kuku bersih. Dari
Pada pemeriksaan kepala bentuk bulat, simetris, tidak ada nyeri kepala,
pecah, gigi tidak ada caries, lidah tidak kotor, tidak ada pembesaran pada
tonsil.
luka yang berwarna merah (darah), vaccum, dengan produksi sekitar 20ml
per 24 jam dapa hari pertawa post operasi. Dari pemeriksaan kepala, wajah
dan leher didapatkan masalah keperawatan yaitu Nyeri Akut (00132) dan
38
Pada pemeriksaan thorax dan paru di dapatkan bentuk thorax normal
chest bentuk susunan ruas thorax belakang normal spine, bentuk dada
simetris keadaan kulit bersih, tidak ada pernafasan cuping hidung, Pola
nafas eupnea tidak ada sionosis tidak ada batuk.Pada saat palpasi getaran
antara kanan dan kiri terlihat sama, auskultasi suara nafas area vesikuler
bersih, area bronchial bersih, tidak ada suara tambahan yang terdengar.Dari
pemeriksaan paru dan thorax dapat disimpukan bahwa tidak ada masalah
thorak teraba kuat, batas atas jantung pada ICS II Normal, batas bawah
jantung ICS V Normal, batas kiri jantung pada ICS V midklavicula sinistra
ditemukan.
39
terdapat nyeri tekan, dan tidak ada kelainan pada vagina.Pada inspeksi anus
tidak tampak atresia ani, tidak ada tumor tidak ada perdarahan, tidak ada
benjolan, tidak ada jahitan,tidak ada heamorroid. Pada saat palpasi nyeri
tekan pada daerah anus tidak ada. Dari pengkajian genitalia dapat
antara sisi kanan dan kiri simetris, tidak ada luka operasi,tidak ada oedama,
uji kekuatan otor skor 5/5/5/5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
komposmetis GCS 15, tidak ada peningkatan suhu tubuh , tidak ada nyeri
kepala, tidak ada kaku kuduk, tidak ada mual muntah, tidak ada kejang,
tidak ada penurunan tingkat kesadaran. Ukuran otot simetris , kedua tangan
terasa kesemutan dan kebas,tidak ada atropi, kepekaan saraf perifer terhadap
benda tumpul kurang sensitive, benda tajam sensitive, sensasi panas dan
40
Pemeriksaan Status Mental dan Spiritual menunjukkan bahwa Pasien
pasien baik di lihat dari orientasi terhadap orang, tempat dan waktu baik,
ibu rumah tangga. Klien mengatakan bahwa Harga dirinya adalah sebagai
2019 didapatkan hasil Gula Darah Sewaktu (GDS) yaitu 137 mg/dl (<180
1.5 mg / dl, SGOT 15 (N: 2 – 17), SGPT 18 (N: 3 – 19). Dari data tersebut
41
dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah keperawatan yang ditemukan
tanggal 21 Juli 2019 dan 22 Juli 2019.Analisa Elektrolit pada tanggal 21 Juli
2019 didaptkan hasil Natrium 145 (N: 136 – 145 mmol / l), Kalium 3,6 (N:
3,5 – 5,0 mmol / l) dan Clorida 102 (N: 98 – 106 mmol / l). Pada tanggal 22
145 mmol / l), Kalium 3,9(N: 3,5 – 5,0 mmol / l), Clorida 103(N: 98 –
106 mmol / l). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah
2018 didapatkan kesan seluruh organ di thorax dalam batas normal. Pada
dextra, Nodul di lobus tyroid dextra, suspek nodul satelit, Tidak tampak lesi
residif dimproyeksi kelenjar tyroid sinistra dan adanya Lesi multiple di peri
Selama klien dirawat dari tanggal 22 Juli 2019 sampai 23 Juli 2019
klien telah mendapat terapi cairan intravena Ringer Laktat 500ml/12 jam.
Klien juga mendapatkan terapi obat intravena yaitu Ceftriaxone 1x2 gr,
42
2019 terapi intravena yang didapatkan klien yaitu Cefixime 2x200 mg,
43
DO : tampak luka dileher fisik kulit
ditutup verban, terdapat 00046 Kerusakan
kerusakan integritas jaringan
drain, post Op total integritas jaringan
tyroidectomy H-1
3 DS : Klien mengatakan kedua Domain 11 : Prosedur bedah
tanganterasa kesemutan keamanan
dan kebas perlindungan Eksisi pada jaringan tyroid
DO : Kelas 2 : cedera
klien tampak meremas- fisik 00035 Menyebabkan kondisi imbalance
remas tangan yang terasa Risiko cedera elektrolit
kesemutan
tidak ada atropi, hipokalsemia
kepekaan saraf perifer
terhadap benda tumpul penurunan sensasi pada saraf
kurang sensitive, benda perifer
tajam sensitive, sensasi
panas dan dingin kurang resiko cedera
sensitive.
44
3.4 Kriteria Hasil dan Intervensi Keperawatan
45
Kelas 2Cedera selama 16-30 menit - Bersihkan dengan sabun anti bakteri
fisik masalah kerusakan dengan tepat
00044 integritas kulit teratasi - Berikan antibiotik topical untuk daerah
Kerusakan dengan kriteria Hasil: yang terkena
integritas Domain 11 : kesehatan - Berikan anti imflamasi topical untuk
jeringan fisiologis daerah yang terkena dan tepat.
Kelas L Integritas 3590 Pengecekan kulit
Jaringan - Periksa kulit terkait dengan adanya
1101Integritas jaringan kemungkinan edema
kulit dan membrane - Amati warna, kehangatan, bengkak,
mukosa edema pada ekstremitas
110101 Suhu kulit normal - Periksa kondisi luka dengan tepat
110102 Sensasi normal - Monitor warna dan suhu kulit
110303 Elastisitas normal - Monitor tungkai , terutama daerah
110113 Integritas normal edema
110115 Lesi pada kulit
tidak ada
3 Domain 11 : Setelah dilakukan Domain 2: Fisiologi kompleks
Keamanan / tindakan Kelas G : Manajemen elektrolit asam basa
perlindungan keperawatanmenegemen 2006 menejemen elektrolit : hipokalsemia
Kelas 2 : cedera elektrolit : hipokalsemia 1740 :
fisik selama 16-30 menit, - Monitor perubahan kadar kalsium
00035risiko masalah keperawatan dalam darah pada kelompok risiko
cedera risiko cedera tidak terjadi tinggi
dengan - Minitir kadar kalsium secara ketet pada
kriteria hasil: pasien yang mengalami penurunan
Domain 11 : kesehatan kadar kalsium
fisiologis - Observasi menifestasi hipokalsemia
Kelas G : cairan dan - Monitor menifestasi psikososial akibat
elektrolit terjadinya hipokalsemia
0613keparahan - Monitor manifestasi kardiovaskuler
hipokalsium akibat terjadinya hipokalsemia
- 061301penurunan serum - Monitor ketidakseimbangan elektrolit
46
kalsiumtidak ada yang berhubungan dengan terjadinya
- 061303 penurunan hipokalsemia
denyut nadi tidak ada - Monitor pasien mendapatkan obat-
- 061305 tidak ada obatan yang menyebabkan kehilangan
hipotensi kalsium terus menerus
- 061306 kecemasan tidak - Berikan garam kalsium yang tepat
ada sesuai resep
- 061307 tidak ada nyeri - Monitor tekanan darah pasien yang
- 061308 tidak ada mati mendapatkan terapi penggantian
rasa pada ekstremitas kalsium secara perenteral
- 061319 tidak ada - Berikan Pendidikan kesehatan pada
kesemutan pada jari pasien mengenai obar-obatan yang
tangan dan jari kaki mengurangi keropos pada tulang
47
Hasil : TD: 120/80mmHg
TD : 110/70mmHg N : 92 x/menit
N : 104 x/menit RR: 20 x/menit
RR : 22 x/menit S : 36,4 C
S : 37 C - Tampak luka operasi
15.10 DX - Mengkaji Skala di daerah leher di
1 Nyeri balut verban
Hasil : Skala 5 - Tidak ada rembesan
15.15 DX - Mengajarkan darah,terdapat drain
1 Teknik distraksi vaccum.
dan relaksasi - Pasien tampak lebih
dengan nyaman
menggunakan A:
aroma terapi - Masalah nyeri akut
Lavender teratasi sebagian
16.00 DX - Kolaborasi - Kerusakan integritas
1 pemberian terapi jaringan belum
analgetik ketorolac teratasi
30 mg. P : Lanjutkan intervensi
kemungkinan
edema
Hasil : edema tidak
ada
- Mengamati warna
17.30 DX kulit dan
2 kehangatan
Hasil : warna kulit
normal.
48
- Mengobservasi
18.00 kondisi luka
dengan tepat.
49
16.00 - Kolaborasi rasakan kebas dan
pemberian terapi kesemutan
analgetik ketorolac A :
30 mg. - Masalah nyeri akut
DX - Mengobservasi teratasi sebagian
3 tanda dan gejala - Kerusakan integritas
Hipokalsemia : jaringan belum
kebas, kesemutan, teratasi
16.30 penurunan sensasi - Resiko cidera belum
DX perifer. teratasi
1 Hasil : klien P : Lanjutkan intervensi
mengatakan tangan - Manajemen nyeri
meremas-remas : Hipokalsemia
kedua tangannya
17.00 DX - Mengevaluasi vital
3 sign
Hasil : TD 110/80
mmhg, Nadi
18.30 88x/mnt
- Mengobservasi
kondisi kulit terkait
dengan adanya
kemungkinan
edema
Hasil : edema tidak
ada
DX - Mengamati warna
3 kulit dan
50
kehangatan
Hasil : warna kulit
normal.
DX - Mengobservasi
3 kondisi luka
dengan tepat.
- Kolaborasi
pemberian terapi
Tyrax 150 mg/p.o,
Cefixime
200mg/p.o,
Ranitidine 150
mg/p.o
51
1 TD : 110/70mmHg - Tidak ada rembesan
N : 104 x/menit darah,terdapat drain
RR : 22 x/menit vaccum.
S : 37 C - Pasien tampak lebih
- Mengkaji Skala nyaman
15.30 Nyeri A:
Hasil : Skala 3 - Masalah nyeri akut
- Mengajarkan teratasi
DX Teknik distraksi - Kerusakan integritas
1 dan relaksasi jaringan teratasi
dengan sebagian.
menggunakan - Resiko cedera tidak
aroma terapi terjadi
Lavender P : Lanjutkan intervensi
mg/p.o : Hipokalsemia
- Mengobservasi -
52
obat melalui
infusan tadi pagi.
- Mengevaluasi vital
sign
17.30 DX Hasil : TD 110/80
3 mmhg, Nadi
88x/mnt
- Mengobservasi
kondisi kulit terkait
DX dengan adanya
2 kemungkinan
edema
Hasil : edema tidak
ada
- Mengamati warna
kulit dan
DX kehangatan
2 Hasil : warna kulit
normal.
- Mengobservasi
kondisi luka
dengan tepat.
- Kolaborasi
pemberian terapi
Tyrax 150 mg/p.o,
18.00 Cefixime 200
mg/p.o, Ranitidine
150 mg/p.o
53
54