Anda di halaman 1dari 21

Arus listrik adalah aliran-aliran partikel listrik yang bermuatan positif didalam

suatu pengantar. Pergerakan muatan ini terjadi pada bahan yang disebut

konduktor. Konduktor bisa berupa logam, gas atau larutan, sedangkan yang

membawa muatannya sendiri tergantung pada jenis konduktor, yaitu pada:

1. logam, pembawa muatannya adalah electron-elektron

2. gas, pembawa muatannya adalah ion positif dan electron

3. larutan, pembawa muatannya adalah ion positif dan negatif

muatan listrik dapat mengalir di dalam suatu rangkaian apabila ada sumber energi

sebagai pompa. Akibatnya muatan listrik dikenai suatu gaya, yaitu gaya gerak

listrik (ggl) sehingga timbullah listrik.

Pada kenyataannya setiap baterai tidak hanya menimbulkan beda potensial, akan

tetapi sekaligus mengandung suatu hambatan karena kelajuan reaksi kimia yang

berlangsung di dalam baterai membatasi jumlah arus yang akan dihasilkan.

Baterai yang rill sering dianggap sebagai baterai ideal dengan gaya gerak listrik

yang dihubungkan dengan hambatan.

Sumber arus searah dsebut juga sebagai sumber tegangan searah sebab arus

yamng ditimbulkan oleh suatu tegangan. Sumber arus berfungsi sebagai sumber

energi untuk mengalirkan muatan melalui peralatan listrik. Energi diperoleh dari

berbagai macam bentuk energi asal yang kemudian diubah menjadi energi listrik.

Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Elektrolit

kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat. Sebagian besar senyawa yang

berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang

merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl dapat menjadi
elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous.

sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi

sebagai elektrolit.bermuatan positif dan menarik anion dari larutan (elektrolit)

serta menjauhkan kation. Dalam contoh gambar diagram anode seng (Zn) di

kanan, anion adalah SO4-2, kation adalah Zn2+ dan ZnSO4 elektrolit.

Polarisasi didefinisikan sebagai orientasi medan listrik gelombang


elektromagnetik. Polarisasi pada umumnya digambarkan seperti elips. Dua kasus
istimewa polarisasi elips adalah polarisasi linear dan polarisasi sirkular. Awal
polarisasi gelombang radio ditentukan oleh antena.

Dengan polarisasi linear, vektor medan listrik tetap berada di bidang yang sama
terus menerus. Medan listrik mungkin meninggalkan antena dalam orientasi
vertikal, horisontal, atau suatu sudut di antara keduanya. Radiasi dengan polarisasi
vertikal lebih sedikit dipengaruhi oleh pantulan pada jalur perambatannya. Antena
Omnidirectional selalu memiliki polarisasi vertikal. Dengan radiasi dengan
polarisasi horisontal, pantulan seperti itu menyebabkan variasi dalam kekuatan
signal yang diterima. Antena horisontal lebih sedikit kemungkinannya untuk
mendapat gangguan buatan manuasia, yang biasanya dipolarisasikan secara
vertikal.

Dalam polarisasi sirkular, vektor medan listrik kelihatannya berotasi dengan


gerakan berputar searah arah propagasi, membuat satu putaran penuh untuk setiap
siklus RF. Rotasi ini mungkin berada di sebelah kanan atau sebelah kiri. Pilihan
polarisasi adalah salah satu pilihan bentuk yang tersedia kepada sistem perancang
RF.
Katode adalah kutub elektroda dalam sel elektrokimia yang terpolarisasi jika

kutub ini bermuatan positif (sehingga arus listrik akan mengalir keluar darinya,

atau gerakan elektron akan masuk ke kutub ini).

Pada baterai biasa (Baterai Karbon-Seng), yang menjadi kutub katode biasanya

adalah logam seng, yang juga sering menjadi pembungkus dari kotak baterai

tersebut. Sedangkan, pada baterai alkalin, yang menjadi katode adalah

logam mangan dioksida (MnO2).

Elektrode adalah konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan bagian

atau media non-logam dari

sebuah sirkuit (misal semikonduktor, elektrolit atau vakum). Ungkapan kata ini

diciptakan oleh ilmuwan Michael Faraday dari bahasa

Yunani elektron (berarti amber, dan hodos sebuah cara).

Anode adalah elektrode, bisa berupa logam maupun penghantar listrik lain, pada

sel elektrokimia yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke dalamnya. Arus

listrik mengalir berlawanan dengan arah pergerakan elektron. Pada

proses elektrokimia, baik sel galvanik(baterai) maupun sel elektrolisis, anode

mengalami oksidasi.

Perlu diperhatikan bahwa tidak selalu anion (ion yang bermuatan negatif)

bergerak menuju anode, ataupun tidak selalu kation (ion bermuatan positif) akan

bergerak menjauhi anode. Pergerakan anion maupun kation menuju atau menjauh

dari anode tergantung dari jenis sel elektrokimianya.


Pada sel galvanik atau pembangkit listrik (baterai), anode adalah kutub negatif.

Elektroda akan melepaskan elektron menuju ke sirkuit dan karenanya arus listrik

mengalir ke dalam elektrode ini dan menjadikannya anode dan berkutub negatif.

Dalam sel galvanik, reaksi oksidasi terjadi secara spontan. Karena terus menerus

melepaskan elektron anode cenderung menjadi suatu zat yang larut atau terurai ke

dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion

merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa

atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya

berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai

elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah.

Pada sel elektrolisis, anode adalah elektrode positif. Arus listrik dari kutub

positif sumber tegangan listrik luar (GGL) dialirkan ke elektrode sehingga

memaksa elektrode teroksidasi dan melepaskan elektron.

2. Elemen Primer

Berdasarkan kemampuannya memberikan gaya gerak listrik, sumber arus listrik

dibedakan menjadi elemen primer dan elemen sekunder. Baterai yang digunakan

oleh jam dinding merupakan elemen primer.

Elemen primer merupakan sebuah sumber arus listrik. Elemen primer merupakan

sumber arus listrik yang bersifat sekali pakai. Artinya jika sumber arus tersebut

sudah habis energinya, kamu tidak dapat mengisi elemen primer. Kamu harus

mengganti sumber arus listrik tersebut dengan sumber arus yang baru.

a. Baterai
Baterai merupakan elemen kering. Jika diamati,  baterai memiliki dua kutub yaitu

kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif baterai berupa batang karbon yang

dibenamkan ke dalam campuran mangan dioksida (MnO2) dan amonium klorida

(NH4Cl). Kutub negatif baterai adalah lapisan paling luar yang terbuat dari seng

(Zn).

Gambar di atas adalah gambar baterai yang mempunyai kutub positif dan kutub

negatif. Campuran mangan dioksida berfungsi sebagai zat pelindung elektrolit. Di

antara lapisan paling luar yaitu seng berfungsi sebagai kutub negatif dan

campuran mangan dioksida terdapat pasta amonium klorida yang berfungsi

sebagai elektrolit. Di antara kutub positif dan kutub negatif ini terdapat beda

potensial. Beda potensial inilah yang menyebabkan baterai tersebut dapat

mengalirkan arus listrik jika dipasangkan secara benar dalam sebuah rangkaian.

Suatu saat, karbon dan elektrolit dari baterai akan habis sehingga baterai tersebut

tidak dapat menghasilkan arus listrik. Baterai termasuk sumber arus listrik yang

tidak dapat diisi ulang.


Dengan adanya arus listrik ini, kamu akan dipermudah memperoleh sumber

energi listrik yang dapat dibawa ke mana-mana, sehingga akan lebih mudah dan

praktis. Baterai masih banyak digunakan pada jam dinding, radio, lampu senter,

dan sebagainya.

Penyempurnaan dari sel seng karbon adalah baterai alkalin. Ukuran, bentuk, dan

tegangannya mirip dengan sel seng karbon, tetapi jika digunakan dalam suatu

peralatan, sel alkalin dapat bertahan enam atau tujuh kali lebih lama dibanding sel

seng karbon biasa. Dalam sel alkalin mengandung elektrolit larutan kalium

hidroksida. Pelat logamnya terbuat dari nikel dan senyawa kadmium.

b. Elemen Volta

Elemen volta ini kali pertama ditemukan oleh Alessandro Volta (1745 – 1827)

seorang ahli Fisika berkebangsaan Italia. Elemen volta adalah sel elektrokimia

yang dapat menghasilkan arus listrik. Gambardi bawah ini memperlihatkan

sebuah elemen volta.

Elemen volta terdiri atas tabung kaca yang berisi larutan asam sulfat (H2SO4) dan

sebagai anoda adalah logam Cu (tembaga) sedangkan kutub negatif adalah Zn

(seng). Jika elektroda-elektroda seng dan tembaga dimasukkan ke dalam larutan

asam sulfat, akan terjadi reaksi kimia yang menyebabkan lempeng tembaga

bermuatan listrik positif dan lempeng seng bermuatan listrik negatif. Hal ini

menunjukkan bahwa lempeng tembaga memiliki potensial lebih tinggi daripada

potensial lempeng seng. Elektron akan mengalir dari lempeng seng menuju

lempeng tembaga. Jika kedua lempeng ini dirangkaikan dengan lampu, arus akan

mengalir dari lempeng tembaga ke lempeng seng sehingga lampu akan menyala.
Namun, aliran arus listrik ini tidak berlangsung lama sehingga lampu akan padam.

Hal ini dikarenakan gelembung-gelembung gas hidrogen yang dihasilkan oleh

asam sulfat (H2SO4) akan menempel pada lempeng tembaga. Gelembung gas

hidrogen ini akan menghambat aliran elektron. Kamu telah mengetahui bahwa

arus listrik adalah aliran elektron-elektron sehingga jika aliran elektron ini

terhambat, tidak akan ada arus yang mengalir. Peristiwa ini disebut polarisasi.

Dengan kata lain, polarisasi adalah peristiwa tertutupnya elektroda elemen oleh

hasil reaksi yang mengendap pada elektroda tersebut. Namun demikian, ide Volta

inilah yang menjadi prinsip dalam

pembuatan baterai dan aki.

3. Elemen Sekunder

Tidak seperti elemen primer, elemen sekunder bersifat dapat diperbaharui. Artinya

tegangan yang berasal dari elemen sekunder suatu saat akan habis, tetapi kamu

masih dapat mengisi elemen tersebut. Contoh elemen sekunder adalah

akumulator. Akumulator banyak digunakan dalam kendaraan bermotor seperti

sepeda motor dan mobil.

Akumulator disebut juga elemen basah. Akumulator terdiri atas pasangan-

pasangan keping timbal dan timbal dioksida. Pasangan ini disebut sel (Gambar di

bawah). Setiap pasangan timbal dan timbal dioksida ini mampu memberikan

tegangan 2 volt. Kapasitas penyimpanan sebuah aki dapat terlihat berupa tulisan

angka pada aki. Contoh, pada aki tertulis 12V 40 AH, artinya aki mempunyai ggl

12 volt dan mengalirkan arus listrik 40 ampere selama 1 jam.


Sama seperti pada baterai, akumulator juga mempunyai dua buah kutub, yaitu

kutub positif dan kutub negatif. Kutub negatif terletak pada timbal dan kutub

positif pada timbal dioksida. Timbal dan timbal dioksida dicelupkan ke dalam

larutan elektrolit asam sulfat. Keuntungan pemakaian elemen sekunder misalnya

akumulator yaitu dapat diperbaharui. Agar akumulator dapat berfungsi kembali,

perlu dimuati oleh sumber arus searah (DC).

Perubahan energi saat aki digunakan yaitu dari energi kimia menjadi energi listrik.

Sedangkan saat pengisian aki terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi

energi kimia. Cara pengisian aki adalah sebagai berikut.

a. Hubungkan dengan sumber tegangan arus DC yang beda potensialnya lebih

tinggi dari aki tersebut.

b. Arus yang mengalir kecil sehingga perlu waktu lebih lama. Hal ini bertujuan

agar tidak merusakkan sel aki.

c. Ukur konsentrasi larutan dengan hidrometer.

d. Perhatikan ukuran kapasitas akinya dengan amperejam.


Tugas sumber listrik

Oleh :

Raynaldi

IX D / 23

SMP TARSISIUS VIRETA

TANGERANG

TAHUN AJARAN 2017/2018


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1…………………….…….……………………………………………...…..7

Gambar 2…………….………………………….…………………………………….7

Gambar 3………………..…….………………………………………………………7

Gambar 4……………………………….….……………………………………….…9

Gambar 5…………………………………...……………………………..…………10

Gambar 6……………………….………….…………………………………….......10

Gambar 7…………………………………………….…………………………...….10

Gambar 8………………………………….………………………………….…..….11

Gambar 9……………………………………………….…………………….….…..11

Gambar 10…………………………………………………………………….…......11

Gambar 11……………………………………………………………………….…..12

Gambar 12………………….…………………………………………………..……12
Gambar 13……………………….…………………………………………….…….15

Gambar 14………………..……………………………………………………….…16

Gambar 15………………………………………………………………………...…16

Gambar 16……………………………………………………………………….…..16

Gambar 17………………………………………………………………………..….16

Gambar 18…………………………………………………………………………...16

Gambar19……………………………………………………………….……...……16

Gambar 20……………………………………………………….……………….….17

DAFTAR TABEL

Tabel 1……………………………..……………………………………...................14
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL………………………………………....………………..
…………i

LEMBAR PENGESAHAN…………………….……….……………………...…..
…ii

KATA PENGANTAR…………………………..……………………………..…..
…iii

DAFTAR GAMBAR…..………………………………………..………..……..
……v

DAFTAR TABEL………………………………………..
……………………….. ...vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
….vii
BAB I…………………………………………………….………………………..
…..1

PENDAHULUAN…………………………………….…………………………..
…..1

1.1 Latar Belakang ……………………..…………..…………..…………………..


…1
1.2 Rumusan Masalah………………..……………………..………………....
……....1
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………..……………..
…….....2
1.4 Landasan Teori….……………………………………..………………...…….
….2
1.5 Metode
Penelitian………………………………………………………………
....3
1.6 Objek Penelitian
…………………………………………………………………..4
1.7 Teknik Pengumpulan
Data………………………………………………………..4
1.8 Sistematika Pengajian …………………………………………………..……..
….6

BAB II………………………………………………………………….……….
…….7

KEADAAN UMUM LOKASI…………………………….


……………………….....7

2.1 Letak Geografis………………………………………………………..


……….....7
2.2 Keadaan Alam ……………………………….…………………….….……….
…7
2.3 Keadaan Sosial……………………………………………….
…………………....8

BAB III……………………………………………………………………………..
…9

BDANG-BIDANG KAJIAN…………………………………………………...
……..9

3.1 Bidang Peternakan ……………………………..…………………………..


……..9
3.2 Bidang Budaya……………………………………………………………….
…..10
3.3 Bidang Agama……………………………………………………………..
…….10
3.4 Bidang Ekonomi………………………………………………………..……..
…12
3.5 Bidang Sosial………………………….……………………………………....
…13
3.6 Bidang Pendidikan……………………………………………………..
………...14

BAB
IV……………………………………………………………………………....15

KEHIDUPAN BERSAMA INDUK SEMANG…………………………………..


…15

4.1 Profil Induk Semang…………………………………………………………..


…15
4.2 Aktivitas dan Refleksi
Diri……………………………………………………....17
4.3 Suka Duka…………………………………………………………………….
…18

BAB V…………………...………………………………………………………..
…19

KESIMPULAN.………………………………………...
…………………………...19

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..……………...
….21

A.    Elemen Primer

1.   Baterai

·         Anode : Batang Karbon (C)

·         Katode : Seng (Zn)

·         Elektrolit : Amonium Klorida (NH4CL)

·         Dispolisator : Mangan Dioksida (MNO2)

Cara Kerja : Campuran mangan dioksida berfungsi sebagai zat pelindung


elektrolit. Di antara lapisan paling luar yaitu seng berfungsi sebagai kutub negatif
dan campuran mangan dioksida terdapat pasta amonium klorida yang berfungsi
sebagai elektrolit. Di antara kutub positif dan kutub negatif ini terdapat beda
potensial. Beda potensial inilah yang menyebabkan baterai tersebut dapat
mengalirkan arus listrik jika dipasangkan secara benar dalam sebuah rangkaian.
Suatu saat, karbon dan elektrolit dari baterai akan habis sehingga baterai tersebut
tidak dapat menghasilkan arus listrik. Baterai termasuk sumber arus listrik yang
tidak dapat diisi ulang.

2.   Elemen Volta

 Anode : Tembaga (Cu)


 Katode : Seng (Zn)
 Elektrolit : Asam Sulfat (H2SO4)

Cara kerja : Elemen volta terdiri atas tabung kaca yang berisi larutan asam sulfat
(H2SO4) dan sebagai anoda adalah logam Cu (tembaga) sedangkan kutub negatif
adalah Zn (seng). Jika elektroda-elektroda seng dan tembaga dimasukkan ke
dalam larutan asam sulfat, akan terjadi reaksi kimia yang menyebabkan lempeng
tembaga bermuatan listrik positif dan lempeng seng bermuatan listrik negatif. Hal
ini menunjukkan bahwa lempeng tembaga memiliki potensial lebih tinggi
daripada potensial lempeng seng. Elektron akan mengalir dari lempeng seng
menuju lempeng tembaga. Jika kedua lempeng ini dirangkaikan dengan lampu,
arus akan mengalir dari lempeng tembaga ke lempeng seng sehingga lampu akan
menyala. Namun, aliran arus listrik ini tidak berlangsung lama sehingga lampu
akan padam. Hal ini dikarenakan gelembung-gelembung gas hidrogen yang
dihasilkan oleh asam sulfat (H2SO4) akan menempel pada lempeng tembaga.
Gelembung gas hidrogen ini akan menghambat aliran elektron. Kamu telah
mengetahui bahwa arus listrik adalah aliran elektron-elektron sehingga jika aliran
elektron ini terhambat, tidak akan ada arus yang mengalir. Peristiwa ini disebut
polarisasi. Dengan kata lain, polarisasi adalah peristiwa tertutupnya elektroda
elemen oleh hasil reaksi yang mengendap pada elektroda tersebut.

3.   Elemen Daniell

·         Anode : Seng (Zn)

·         Katode : Tembaga (Cu)

·         Elektrolit : Asam Sulfat (H2SO4)

·         Dispolisator : Tembaga Sulfat


Cara kerja : Cara kerja elemen daniell pada dasarnya sama dengan cara kerja
elemen volta. Namun pada elemen daniell ditambahkan larutan tembaga sulfat
(CuSO4) untuk mencegah terjadi polarisasi, yang dinamakan depolarisator
sehingga usia elemen dapat lebih lama.

4.   Elemen Leclanche

·         Anode : Seng (Zn)

·         Katode : Tembaga (Cu)

·         Elektrolit : Amonium Klorida

·         Cara kerja : Elemen ini terdiri dari bejana kaca dan berisi karbon ( C )
sebagai elektroda positif , batang seng ( Zn ) sebagai elektroda negatif , larutan
amonium klorida ( NH4CI ) sebagai elektrolit dan depolarisator mangandioksida (
MnO2 ) bercampur serbuk karbon ( C ) dalam bejana berpori.Bila ion - ion seng
masuk dalam larutan amonium klorida,maka batang seng akan negatif terhadap
larutan itu.Amonium klorida memberikan ion-ion amonium yang bermuatan
positif yang menembus bejana berpori menuju batang karbon.Ion-ion itu
memberikan muatan positifnya kepada batang karbon dan terurai menjadi
amoniak ( Nh3 ) dan gas hidrogen ( H2 ).Elemen Leclanche dapat menghasilkan
tegangan listrik sekitar 1,5V.Elemen ini tidak mengandung asam yang berbahaya
dan pelopor dari sumber arus listrik potable yang sering dikenal dengan baterai.

B.    Elemen Sekunder

1.   Akumulator

·         Anode : Timbal Dioksida (PbO2)

·         Katode : Timbal Murni (Pb)

·         Elektrolit : Asam Sulfat (H2SO4)

Cara kerja : Ketika accumulator digunakan terjadi :

- perubahan energi kimia menjadi energi listrik

- Reaksi kimia : PbO2 + Pb + 2 H2SO4 2PbSO4 + 2H2O


Timbal diosida dan timbal mejadi timbal sulfat. Dalam reaksi ini dilepaskan
electron-elektron sehingga arus listrik mengalir pada penghantar luar dari kutub +
ke kutub -. Reaksi kimia yang terjadi mengencerkan asam sulfat sehingga massa
jenisnya berkurang. Pada nilai massa jenis tertentu, aki tidak dapat menghasilkan
muatan listrik (accumulator mati/ soak). Agar dapat digunakan kembali accu harus
di muati ulang.

Ketika accumulator diisi (dicharge) terjadi :

- perubahan energi listrik menjadi energi kimia

- reaksi kimia : 2PbSO4 + 2H2O PbO2 + Pb + 2H2SO4

Pengisian aki dilakukan dengan mengalirkan arus searah yang memiliki beda
potensial lebih besar dari beda potensial aki dengan cara menghubungkan kutub
positif sumber arus pengisi dengan kutub positif aki (PbO2) dan kutub negatif
sumber arus pengisi dengan kutub negatif aki ( Pb).

Kapasitas penyimpanan aki diukur dalam satuan ampere hour(AH).Contoh:


sebuah aki memiliki 12 V 40 AH berarti ggl aki 12 volt dan dapat mengalirkan
arus 1 ampere selama 40 jam atau 0,5 ampere selama 80 jam sebelum aki dimuati
ulang.

2.   Baterai Nikel Metal Hidrat (Ni-MH)

·         Anode : Metal Hidrat

·         Katode : Nikel Oksi Hidroksida

·         Elektrolit : Potasium Hidroksida

3.   Baterai Nikel Kadmium (Ni-Cd)

·         Anode : Nikel Hidroksida (NiO(OH))

·         Katode : Kadmium Hidroksida

·         Elektrolit : Potasium Hidroksida

Cara kerja : Baterai Nikel-Kadmium terdiri atas nikel hidrosida ( Ni (OH2) )


sebagai elektroda positif dan Kadmium hidrosida ( Cd (OH2) )sebagai elektroda
negatif.Larutan yang digunakan adalah potassium hidrosida ( KOH ).Baterai jenis
ini memiliki tegangan sel sebesar 1,2 Volt dengan kerapatan energi dua kali lipat
dari baterai asam timbal. Baterai nikel kadmium memiliki nilai hambatan intenal
yang kecil dan memungkinkan untuk di charge dan discharge dengan rate yang
tinggi.

Umumnya baterai jenis ini memiliki waktu siklus hingga lebih dari 500 siklus.
Salah satu kekurangan baterai jenis nikel kadmium adalah adanya efek ingatan
(memory effect) yang berarti bahwa baterai dapat mengingat jumlah energi yang
dilepaskan pada saat discharge sebelumnya. Efek ingatan disebabkan oleh
perubahan yang terjadi pada struktur kristal elektrode ketika baterai nikel
kadmium diisi muatan listrik kembali sebelum seluruh energi listrik yang terdapat
pada baterai nikel kadmiun dikeluarkan/digunakan. Selain itu, baterai nikel
kadmium juga sangat sensitif terhadap kelebihan pengisian, sehingga perlu
perhatian khusus pada saat pengisian muatan listrik pada baterai.

4.   Baterai Lithium Ion

·         Anode : Lithium – Metal Oksida

·         Katode : Lithium

·         Elektrolit : Lithium Perklorat

Elemen primer merupakan sebuah sumber arus listrik. Elemen primer


merupakan sumber arus listrik yang bersifat sekali pakai. Artinya jika
sumber arus tersebut sudah habis energinya, kamu tidak dapat mengisi
elemen primer. Kamu harus mengganti sumber arus listrik tersebut
dengan sumber arus yang baru.

Anda mungkin juga menyukai