PEMBAHASAN
tropis Pantai Pasifik di Amerika Tengah. Pada tahun 1600-an penyebaran tanaman
ini terbatas pada hutan musim kering gugur daun, tetapi banyak tumbuh di dataran
rendah yang tersebar di Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan bagian utara,
Asia dan diperkirakan masuk ke Indonesia pertama kali sekitar tahun 1900.
Tanaman gamal merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Tanaman ini
sering digunakan sebagai tajar hidup dalam penanaman lada, vanili, dan ubi jalar.
pakan ternak, sedangkan kayu tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai alat
pertanian dan kayu bakar.
panjang yang bersifat merambat dan memanjat. batang agak berbulu dan panjang
dapat mencapai 5 m. berdaun tiga pada tangkainya daun berbentuk elips agak
kasar dan berbulu lembut pada kedua permukaanya, bunga berbentuk kupu-kupu
berwarna hijau pada waktu muda setelah tua berubah warna menjadi kecoklat-
coklatan tiap buah berisi 12– 20 biji yang berwarna coklat. Centrosema pubescens
juga merupakan tanaman yang tahan keadaan kering, dan dapat hidup dibawah
naungan serta lahan yang tergenang air. Centrosema pubescens dapat ditanam
secara campuran dengan rumput dan memperlihatkan pertumbuhan dengan baik
memiliki prodiktivitas yang tinggi dan kandungan nutrien yang cukup baik,
Tanaman ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang kaya akan nitrogen,
fosfor, kalium dan kalsium. melaporkan nilai nutrisi tepung daun Indigofera
adalah: protein kasar 27,97%; serat kasar 15,25%, Ca 0,22% dan P 0,18%.
Daun, batang muda dan kulit batang gamal biasa dimanfaatkan sebagai
pakan ternak, terutama pada daerah yang kekurangan air. Batang gamal juga dapat
dimanfaatkan sebagai kayu bakar, arang, furnitur lokal, dan bahan konstruksi.
Tanaman gamal biasa ditanam pada ladang-ladang perkebunan kopi, coklat dan
teh sebagai pelindung atau peneduh. Pohon-pohon gamal dapat ditanam untuk
alang-alang. Biji, daun dan akar gamal dapat digunakan sebagai rodentisida dan
pestisida setelah terlebih dahulu dilakukan fermentasi.
Legum Centrosema pubescens merupakan tanaman yang bersifat
dan dapat tumbuh baik pada tanah asam dan agak buruk drainase yang buruk
(Smith, 1985).
tumbuh baik pada berbagai tipe tanah. Centrosema tanaman yang tahan terhadap
musim kemarau yang agak panjang dengan curah hujan rata 1.000 sampai 1.270
tanaman centro dapat tumbuh baik pada daerah daerah dengan curah hujan 1016
mm/ tahun. Dan Whitmen et al., (1974), mengatakan bahwa pertumbuhan centro
Lukiwati et al., (1991) di Surakarta pada dataran rendah dan dataran tinggi bahwa
pertumbuhan centro terhambat begitu juga produksi hijauan bila ditanam pada
Sedangkan produktivitas tanaman menurut Ngo van Man et al. (1995) laju
pertumbuhan Indigofera sp. pada tanah masam dengan pH 4,5-5,0, lebih cepat
sebesar 9,8 cm per dua minggu, dari pada Leucaena sp. sebesar 7,8 cm per dua
sedikit penurunan selama cekaman kekeringan berat (severe drought stress) pada
umur tanaman enam bulan, sehingga dikategorikan tanaman toleran terhadap
cekaman kekeringan (Herdiawan, 2013).
Indigofera sp. memiliki toleransi yang luas terhadap tanah masam, salin,
produksi biomasa yang tinggi bila dibandingkan dengan leguminosa pohon lain
pada kondisi lingkungan yang sama. Menurut Sirait et al. (2009), I. zollingeriana
dapat berproduksi secara optimum pada umur delapan bulan dengan rata-rata
produksi biomasa segar per pohon sekitar 2,595 kg/panen, rasio produksi daun per
pohon 967,75 g/panen (37,29%) dan produksi batang per pohon 1627,25 g/panen
(63,57%) dengan total produksi segar sekitar 52 ton/ha/tahun.
produksi Indigofera sp. per panen mencapai 2,6 ton BK/ha/tahun pada kondisi
tanah masam (Hassen et al. 2006), sedangkan pada kondisi tanah podzolik merah
kuning dengan pH netral mencapai 4,096 ton BK/ha/tahun pada umur 88 hari
(Abdullah 2010).
Ngo van Man et al. (1995) melaporkan bahwa produksi bahan kering dari
tiga kali panen pada umur 16 bulan dicapai Indigofera sp. sebesar 8,423 kg/ha.
Shehu et al. (2001) menyatakan bahwa rasio daun/batang pada leguminosa pohon
daun, kualitas leguminosa tersebut semakin baik, karena daun merupakan bagian
untuk ternak ruminansia sehingga cocok untuk pakan ternak. Selain itu daun-daun
dan ranting tanaman gamal dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau untuk
Sentro merupakan salah satu hijauan yang sangat baik diberikan kepada
ternak karena mempunyai kandungan mineral dan protein yang tinggi komposisi
zat makan yang dikandung oleh centro pada umur 6 minggu adalah 19,5% bahan
kering 23,6% protein kasar 31,8% serat kasar 8,2%, abu 3,6%, lemak 1,7%,
kalsium dan 0,41% fosfat. Komposisi kimia
Abu, 24,17% Protein Kasar, 17,83% Serat Kasar, 6,15% Lemak Kasar
Daftar Pustaka
Lukiwati, D. R., Sumarseno dan Didiek Wisnu W. 1991. Produksi Hijauan Pada
Ngo van Man, Nguyen van Hao, Vuong minh Tri. 1995. Biomass production of
some leguminous shrubs and trees in Vietnam. Livesock Res Rural Dev.
7:1-5.
Shehu Y, Alhassan WS, Pal UR, Phillips CJC. 2001. Yield and chemical
Smith, A. C. 1985. Flora Vitensis Nova; A New Flora of Fiji. Lawai, Kauai,
Hawai National Tropical Botanical Garden, Vol3, p 232.
Yogyakarta.