Anda di halaman 1dari 109

MODUL KULIAH

Rita Sunartaty, S.Si, MT


Nidn : 1326058602
Mata Kuliah: Analisis Dampak Lingkungan

Universitas Serambi Mekkah Fakultas Teknologi Pertanian


KATA PENGANTAR
ALHAMDULILLAH Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan modul ajar mata
kuliah Analisis Dampak Lingkungan ini. Salawat beserta salam
tidak lupa pula saya sampaikan kehadirat Nabi Muhammad SAW
yang telah memberikan sumber inspirasi dan semangat untuk
berjuang kepada kami semua. Modul Ajar Kuliah ini merupakan
ringkasan yang penulis ambil dari berbagai referensi untuk dikutip
yang bertujuan menyampaikan Ilmu Pengetahuan kepada pembaca
khususnya para mahasiswa. Semoga bahan ajar ini dapat
berdampak positif untuk dijadikan pedoman bagi mahasiswa dalam
Mata kuliah Analisis Dampak Lingkungan. Modul ajar ini penulis
akui masih banyak kekurangan didalamnya.

Salam Penulis
KONSEP AMDAL
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Fakultas Teknologi


Mekkah Pertanian
SEJARAH AMDAL

UU ttg Lingkungan Hidup AS 1


• 969;NEPA (National Environmental
Policy Act )
Deklarasi Stockholm 1972
• konperensi PBB ttg Lingkungan
Hidup Manusia; Declaration of the
United Nations Conference on the
Human Environment
SIKLUS

MANUSIA PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN

DAMPAK LINGKUNGAN
Aktivitas manusia Aktivitas manusia

Wajar Berlebihan

Pemulihan secara Perlu usaha manusia


alamiah untuk memulihkan
PERKEMBANGAN AMDAL
 Indonesia  UURI no. 4 Th 1982  ttg
Ketentuan Pokok Pengelolaan LH  AMDAL

 UU No 23 Th 1997 Pasal 15 : setiap rencana


kegiatan yang kemungkinan menimbulkan
dampak besar dan penting thdp lingkungan
wajib dilengkapi dengan amdal

 Sebelumnya Amdal sbg syarat pinjaman/bantuan


luar negeri / Bank Dunia
RUANG LINGKUP AMDAL
 Amdal dirumuskan sbg. Suatu analisis mengenai
dampak lingkungan suatu proyek yang meliputi
pekerjaan evaluasi dan pendugaan dampak
proyek (bangunan, proses, sistim) terhadap
lingkungan hidup manusia yang meliputi
penyusunan Kerangka Acuan, Andal, RKL dan
Kenapa harus amdal??
RPL
Jawab:

Memenuhi UU & PP

Menjaga kualitas lingkungan dari


kerusakan akibat pembangunan
PENGERTIAN AMDAL DAN ANDAL
 Amdal merupakan bagian ilmu ekologi
pembangunan yang mempelajari hubungan
timbal balik atau interaksi antara pembangunan
dan lingkungan

 ANDAL ( analisis dampak lingkungan ) adalah


telaahan secara cermat dan mendalam tentang
dampak besar dan penting suatu usaha dan /
kegiatan
TUJUAN AMDAL
 Internalisasi pertimbangan lingkungan dalam
proses perencanaan, pembuatan progrm dan
pengambilan keputusan (Caldwell, 1978).
 Jaminan bahwa pertimbangan lingkungan telah
diikutsertakan dlm perencanaan, rancang
bangun/design dan pelaksanaan proyek.
KEGIATAN AMDAL
Alamiah kimia, fisik dan
biologi…spt. Gas beracun, gema bumi,
pe populasi eceng gondok, dll.

Manusia pembangunan pelabuhan,


transportasi, penyemprotan insektisida,
dll.

Dampak positif …ditingkatkan


dan negatif dikurangi dengan mitigasi
PERMASALAHAN AMDAL
Pelaksanaan Amdal sbg alat perencanaan belum
efektif karena :
a. Pelaksanaan amdal terlambat

b. Kurang pengertian arti & peranan amdal

c. Teknik amdal belum berkembang

d. Kom. amdal krng trampil memeriksa laporan

e. Pemantauan amdal belum baik


RONA
LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Fakultas Teknologi


Mekkah Pertanian
 Dampak pembangunan  masalah karena
perubahan yang disebabkan pembangunan
selalu lebih luas dari pada yang menjadi sasaran
pembangunan yang diharapkan. Di samping itu
pembangunan juga menimbulkan dampak
pentingterhadap lingkungan yang menyebabkan
warna atau rona lingkungan menjadi berubah.
 Rona Lingkungan Adalah penyusunan
gambaran keadaan lingkungan di tempat proyek
atau kegiatan yang akan dibangun dan di daerah
sekitar proyek tersebut. Fungsi dari Rona
Lingkungan adalah untuk menduga keadaan
lingkungan tanpa proyek dan keadaan
lingkungan pada saat proyek berjalan. Rona
Lingkungan berguna bagi pengambil keputusan
atau instansi atau tim yang mengevaluasi
rencana proyek atau kegiatan tersebut
DAFTAR KOMPONEN LINGKUNGAN MENURUT
NATIONAL ENVIRONMENTAL BOARD (N.E.B)
DARI THAILAND
 Agro-industri
 Pengembangan daerah pesisir
 Bendungan dan reservoir
 Penggalian dan penimbunan
 Jalan raya]
 Perumahan
 Pemukiman
 Daerah industri
 Industri
 Institusi (hotel, rumah sakit, fasilitas umum dll)
 Tambang
 Tenaga nuklir’penambangan lepas pantai
 Pipa minyak
 Pelabuhan
 Lalu lintas cepat
 Tenaga panas
KOMPONEN LINGKUNGAN PROYEK
BENDUNGAN DAN WADUK

Faktor fisik Nilai yang digunakan oleh


1. Kuantitas air permukaan masyarakat
2. Kualitas air permukaan 1. Suplai air
3. Air bumi 2. Navigasi
4. Tanah 3. Pengendalian banjir
5. Geologi dan seismologi 4. Pengembangan
6. Sedimen dan erosi
pengelolaan mineral
7. Iklim
5. Jalan raya dan kereta api
6. Tatagiuna tanah

Faktor ekologi
1. Perairan Nilai kualitas kehidupan
1. Sosial ekonomi
2. Bologi perairan
2. Pemukiman
3. Biologi darat 3. Kesehatan masyarakat
4. Kehutanan 4. Nutrisi (gizi) masyarakat
5. Ekologi reservoir 5. Rekreasi dan estetika
6. Arkeologi dan nilai sejarah
LANJUTAN
Bangunan irigasi
Bangunan tenaga air
1.Tanaman dan produksi
makanan 1. Pasaran dari listrik
2.Kelembagaan 2. Alternatif dari tenaga
3. Pembagian irigasi
4. Drainase dan salinitas
panas
5. Kesuburan tanah 3. Pelistrikan desa
6. Aliran kembali 4. Jaringan kawat listrik
7. Persediaan air
8. Agro industri
9. Kimia pertanian
KOMPONEN LINGKUNGAN UNTUK PROYEK
INDUSTRI

Fisik Ekologi

Udara, air, hidrologi, lahan Habitat suaka margasatwa,


,topografi dan geologi , bahan habitat ikan, SDM, Ekologi
baku yang unik, Sistem Ekologi

Nilai yang digunakan manusia Nilai kualitas hidup

Tataguna tanah, transportasi, Sosial ekonomi, bahaya


persediaan air, sumber energi, fisik,kimia dan patogen dalam
pertanian, drainase lingkungan kerja, estetika,
pengendalian banjir kesehatan
DAFTAR KOMPONEN LINGUNGAN YANG
DISARANKAN DALAM MEMBUAT LAPORAN AMDAL

Masyarakat
dan
Fisik Ekologi
perkembangan
ekonomi
1. Perikanan 1. Demografi
1. Topografi
2. Tanah
2. Biologi 2. Industri
3. Fasilitas infrastuktur
perairan 4. Kelembagaan
3. Iklim 5. Transportasi
4. Air 3. Suaka 6. Rencana tataguna
permukaan margasatwa tanah
7. Sumber energi dan
5. Air bumi 4. Hutan jaringan
8. Perkembangan
6. Geologi dan 5. Spesies pertanian
seismografi 9. Perkembangan mineral
langka
LANJUTAN

Nilai kualitas
hidup
1.Nilai sosial
ekonomi
2. Kesehatan
masyarakat
3. Tempat rekreasi
4. Estetika
5. Arkeologi dan
nilai sejarah
6. Nilai budaya
SKOPING
 skoping artinya proses untuk menemukan atau
menetapkan dampak penting atau sering pula
disebut sebagai masalah utama dari suatu
proyek lingkungan
 Pelaksanaan skoping sangat ditentukan oleh
keahlian dan pengalaman yang cukup dalam
bidang dari masing-masing anggota tim. Makin
tinggi keahlian dan pengalaman akan makin
tajam dan tepat skopingnya
 Untuk mendapatkan hasil skoping yang tepat
maka tim akan mempelajari pustaka-pustaka,
laporan madal dan hasil pengamatan proyek
yang sama atau sejenis
PROSES SKOPING SOSIAL EKONOMI
Nilai bagi masyarakat
Rona
(Sosial ekonomi,buadaya dan
lingkungan
estetika)

Skoping Dampak Rencana


penting penelitian

Deskripsi
proyek yang
diusulkan
Keahlian dan
pengalaman tim
amdal
PROSES SKOPING SOSIAL EKONOMI
Rona
lingkunga Nilai ekologi
n

Skoping Dampak Rencana


penting penelitian

Deskripsi
proyek yang
diusulkan
Keahlian dan
pengalaman tim
amdal
PROSES SKOPING KEBIJAKSANAAN DAN
PERENCANAAN

Rona lingkungan
Dampak Strategi kebijaksanaan
Skoping penting dan perencanaan trd
Rona yang proyekj
diusulkan

pemrakarsa Instansi pemerintah

Kebijaksanaan dan
rencana pembangunan
pemerintah
METODOLOGI
AMDAL
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Fakultas Teknologi


Mekkah Pertanian
METODE PENYUSUNAN AMDAL

Penapisan

Pelingkupan

Kerangka Acuan

Andal + RKL-RPL
29

Implementasi
KEGUNAAN DARI METODOLOGI ANDAL
 Memenuhi syarat pendekatan secara ilmiah
 Meyakinkan pemakai bahwa tidak ada komponen
penting yang harus dipertimbangkan untuk
terlewatkan
 Dapat digunakan untuk menetapkan data dan
informasi apa yang diperlukan dalan pendugaan
dampak
 Dapat digunakan untuk mengevaluasi seluruh
dampak yang akan terjadi dan sejauh mana dampak
yang akan terjadi serta untuk melakukan evaluasi
dari alternatif-alternatif aktivitas yang diusulkan
 Dapat menunjukkan usaha usaha yang diperlukan
dalam menekan dampak negatif
 Metode yang baik akan memudahkan siapa saja
untuk mengetahui dampak yang akan terjadi dan
usaha yang harus dilakukan
PEMILIHAN METODE AMDAL
 Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan metode amdal
 Memahami kelebihan dan kelemahan dari tiap proyek
 Penguasaan tipe dari aktivitas proyek
 Pengusaan ciri dan sifat umum dan khusus rona
lingkungan
 Pemahaman dampak penting yang akan terjadi melalui
skoping
 Pedoman yang diberikan instansi yang brtanggung jawab
mengenai bagaimana bentuk informasi yang diperlukan
dan penyajiannya
 Batasan yang tersedia dalam waktu, keahlian biaya,
peralatan dan data data diperlukan
 Mempelajari metode yang digunakan tim tim lain dan
pustaka-pustaka mengenai proyek sama maupun sejenis
 Metode Penyusunan DAFTAR KOMPONEN dan dapat
mengikuti;
 Daftar komponen dari berbagai instansi atau pedoman negara
 Mengikuti Matriks Leopold
 Mengikuti diagram alir Moore
 Mengikuti diagram alir Sorenson
 Metode matrik dampak Boriboon & Kiravanick
 Metode fase pembangunan Battelde Columbus
PROSEDUR KERJA
Prosedur
Kerja Pembentukan
dokumen AMDAL
meliputi
serangkaian
tahapan kegiatan
yang dilakukan
secara berurutan
PROSEDUR PELAKSANAAN
ANDAL

 Menurut Canter (1977) membagi


langkah-langkah dalam melakukan
pelaksanaan ANDAL;
a. Dasar (Basic)
b. Rona Lingkungan (Description of Environmental
Setting)
c. Pendugaan Dampak (Impact assesment)
d. Seleksi usulan aktivitas proyek (Selection of proposed
action)
e. Penyusunan laporan ANDAL (Preparation of
Environmental Impact Statement)
Prosedur Pelaksanaan
Andal
f. Pengumpulan Data Lapangan (Data
collection/Inventory)
g. Pendugaan Dampak (Impact assessment)
h. Evaluasi Dampak (Environmental Impact
Review)
i. Penyusunan laporan ANDAL (Preparation of
Environmental Impact Statement)
PENAPISAN
 Bertujuan memilah proyek pembangunan yang
perlu AMDAL dan tidak
 Metode penapisan
 Dengan uraian
 Dengan daftar positif  cenderung lebih mudah
 Langkah penapisan
 Satu tahap ( dengan daftar positif)
 Dua tahap
 Daftar positif
 Daftar perubahan dan dampak yang dapat
diakibatkan oleh pembangunan
 Bila proyek masuk daftar positif  butuh AMDAL
 Contoh daftar positif  daftar FEARO
 Memuat dampak yang dapat diakibatkan proyek dengan
kriteria
 Prevalensi
 Lama dan frekuensi
 Risiko
 Nilai penting
 penanggulangan
PENAPISAN DUA TAHAP
PENAPISAN SATU TAHAP
KERANGKA ACUAN
 Menguraikan ketentuan tugas yang harus
dulakukan dalam kontrak pelaksanaan
 Disusun berdasar hasil pelingkupan yang telah
dirumuskan
 Dampak yang masuk hanya yang dianggap
penting Berisi
 Uraian singkat proyek
 Tujuan penelitian dan sasaran
 Metode identifikasi dampak penting
 Ruang lingkup penelitian
 Metodologi dan hasil penelitian
ANDAL
 Kriteria dampak penting
 Jumlah penduduk yang terkena dampak lingkungan
 Luas wilayah persebaran dampak lingkungan
 Lamanya dampak lingkungan berlangsung
 Intensitas dampak lingkungan
 Banyaknya komponen lingkungan yang terkena
dampak lingkungan
 Sifat kumulatif dampak lingkungan
 Reversibilitas /irreversibilitas akibat dampak
lingkungan.
MATRIKS INTERAKSI LEOPOLD
 Metode ini diperkenalkan tahun 1971

 Matrik Leopold terdiri atas 100 macam aktivitas yang akan dilakukan
dari suatu rencana proyek dengan 88 komponen lingkungan.

 Saat ini penggunaan metode Matrik Leopold sudah mengalami


modifikasi yaitu jumlah aktivitas proyek ataupun komponen
lingkungan dapat diubah menjadi lebih banyak atau sedikit.

 Tujuan dari matrik Leopold ini adalah untuk melihat gambaran dari
dampak lingkungan dan besarnya dampak positif atau negatif dari
proyek tersebut terhadap lingkungan.

 Metode ini sudah banyak dipergunakan untuk berbagai macam proyek


yaitu proyek pembangunan jalan besar, proyek pertambangan, proyek
pembangunan sumberdaya air, proyek jalan kereta api, proyek pusat
perkantoran dan belanja dll.
LANGKAH-LANGKAH DALAM LEOPOLD

 Penentuan dampak dari tiap aktivitas proyek terhadap komponen


lingkungan. Jika diduga terjadi dampak (baik positif atau negatif),
maka kolom pertemuan antara aktivitas proyek dengan komponen
lingkungan yang terkena dampak diberi garis diagonal.

 Tetapkan nilai bagian atas sebagai (magnitude) atau besaran dampak


dan (importance) atau besaran tingkat kepentingan dampak. Besaran
dampak yaitu besarnya kondisi dampak terhadap baku mutu
lingkungan atau terhadap material indikator lainnya. Besaran
kepentingan dampak yaitu ukuran besaran dampak terhadap
lingkungan sekitarnya atau dampak terhadap masyarakat lokal
sekitar/ di tempat proyek..

 Besaran dampak atau tingkat kepentingan dampak ditentukan dalam


nilai numerik atau skala 1 sampai 10 disertai kriteria yang jelas pada
setiap nilai. Nilai 1 merupakan nilai dampak terkecil sedangkan 10
merupakan nilai dampak terbesar.

 Dampak positif diberi tanda +, sedangkan dampak negatif diberi tanda



 Metode ini dinilai subyektif tetapi harus dilihat dari penilaian secara
proporsional.
CONTOH TABEL

1. Land 2. Buat 3. Bangun 100. ……


Clearing bangunan jalan .............

1. Land -5 -4 -5
Use -4 -2 -6

2. Flora -8 -5
(habitat) -2 -5

3. Mata -2 +2 +3
pencahari -3 +3 +4
an

88. ………
………….

1= ……… 10 = ……………………
2 = ……….
NILAI BOBOT BERDASARKAN PEMBANDING DATA INVENTORY DENGAN
BAKU MUTU LINGKUNGAN (MATRIK INTERAKSI LEOPOLD)

Pra-Konstruksi Konstruksi
Aktivitas Pembukaan lahan
(Komponen Lingkungan) Nilai Baku Bobot Est. Baku Bobot
Komp. mutu nilai (E) Nilai K. mutu nilai (E)
Unsur Hg (merkuri) 0,0001 0,001 0/0 0,0001 0,001 0/0

Unsur Pb (timbal) 0,03 0,01 - 2/-1 0,4 0,01 -8/-5

Unsur Arsen 0,002 0,005 0/0 0,008 0,005 -1/-8

Koliform Tinja (jumlah E. coli) 50000 2000 -3/-5 60000 2000 -4/-6

Laju erosi 0,3 % 5% 0/2 25 % 5% -5/-5

Air larian 30 cc/t 20 cc/t - 1/0 160 cc/t 20 cc/t -4/-3

Kondisi Populasi tumbuhan 200/ha 150/ha 0/0 0/ha 150/ha -6/-3

Kondisi populasi satwa 300/ha 200/ha 0/1 2/ha 200/ha -6/-1

Demografi penduduk 1200 1400 0/0 2100 1400 -3/0

Tingkat pendidikan penduduk 50 (smu) 600 -7/-5 350 600 -3/-1

Tingkat matapencaharian 400 760 -3/-5 1000 760 3/3


PENYUSUNAN TABEL AKTIVITAS PROYEK KE DALAM MATRIK
Pra-Konstruksi Konstruksi
Aktivitas Pembukaan lahan Pembuk Shrimp Irigasi Pembuk Shrimp Irigasi
(Komponen Lingkungan) aan pond aan pond
Lahan Lahan
Unsur Hg (merkuri)
Unsur Pb (timbal) -1 -2 -5 -8
Unsur Arsen -8 -1
Koliform Tinja (jumlah E. coli) -5 -3 -6 -4
Laju erosi 2 -5 -5
Air larian -1 -3 -4
Kondisi Populasi tumbuhan -3 -6
Kondisi populasi satwa 1 -1 -6
Demografi penduduk -3
Tingkat pendidikan penduduk -5 -7 -1 -3
Tingkat matapencaharian -5 -3 3 3
Metode Checklist

 Dibagi menjadi;
Checklist sederhana (simple checklist)
Checklist dengan Uraian (descriptive checklist)
Checklist berskala (Scaling checklists)
Checklist berskala dengan pembobotan (scale weighted checklist)

 Checklist sederhana pada dasarnya berbentuk sebagai daftar dari komponen


lingkungan yang diduga dampaknya, menguntungkan atau merugikan terhadap
fase perencanaan dan desain proyek, konstruksi proyek dan pada saat proyek
berjalan atau pasca konstruksi.
 Cheklist dengan uraian dapat dilakukan dengan program EICS (Environmental
Impact Computer System) atau dikenal metode Matriks interaksi dengan
komputer.
 Checklist berskala yang dikembangkan oleh Adkins dan Burke dimana skala
dimulai dari minus 5 sampai positif 5.

 Checklist berskala dengan pembobotan dikembangkan oleh Biro reklamasi,


Laboratorium Battelde-Columbus 1972 yang disebut Metode Battelde –
Columbus.
CECKLIST SEDERHANA

PK (+) PK (-) K (+) K (-) POK POK


(+) (_)
1. Kebisingan  

2. Pencemaran   
udara
3. Pencemaran  
air
4. Perubahan  
bentang alam
5. Mata  
pencaharian
6. dst. ……
Total Jumlah
CECKLIST BERSKALA (SCALING CHECKLIST)
A. Proyek jalan (diberi penilaian 0 – 5)

PK (+) PK (-) K (+) K (-) POK POK


(+) (_)
1. Kebisingan 0 0 0 4 0 2
2. Pencemaran 0 1 0 4 0 1
udara
3. Pencemaran 0 1 0 4 0 0
air
4. Perubahan 0 0 0 2 0 2
bentang alam
5. Mata 0 0 3 0 4 0
pencaharian
6. dst. ……
Total Jumlah
Metode MacHard/Tampalan

 Metode ini dikembangkan tahun 1968 oleh MacHard juga


dikenal sebagai metode oveylay atau tampalan. Metode ini
secara sederhana menggunakan berbagai peta yang
digambarkan dalam lembar-lembar transparansi.
 Transparansi yang digambarkan ditumpuk atau ditampal dalam
satuan geografis yang sama dan setiap komponen lingkungan
digambarkan dalam transparansi sendiri.
 Metode ini banyak digunakan dalam menganalisa dampak
lingkungan proyek pembangunan jalan mobil, jaringan pipa-
pipa, jalan kereta api dan lainnya.
 Software komputer yang digunakan ArcView dan MapInfo
Metode Ad Hoc
 Metode yang sangat sedikit memberikan pedoman-pedoman
yang jelas cara dalam memberikan kesimpulan atau
memberikan suatu evaluasi dampak atau estimasi dampak.
 Metode ad hoc, kriteria keputusan atau kriteria dampak
lingkungan berasal dari keahlian tim amdal dan pemberian
kriteria tersebut bebas tetapi disepakati oleh semua pihak yang
berkepentingan.
 Parameter yang disusun bisa melalui pembobotan nilai atau
hanya memberikan keterangan dampak saja apakah penting
atau tidak penting, menguntungkan atau merugikan, dampak
jangka pendek atau jangka panjang dan apakah dampak
tersebut bersifat reversible atau irreversible.
 Metode ini mudah, relatif singkat, dipakai studi evaluasi
dampak secara singkat tetapi bisa kurang keterpaduan dari
disiplin ilmu yang terlibat.
Tabel Ad Hoc
Dampak Tak ada Dampak Dampak Kegunaa Berlawan Masalah Jangka Jangka Dapat Tidak
Lingkungan/ dampak + - n an pendek panjang kembali dapat
kembali
Lingkungan
Satwa Liar

Spesies
yang akan
punah
Vegetasi
alam
Sifat tanah

Drainase
alam
Air Bumi

Kualitas air

Kesehatan

Nilai
ekonomi
Pelayanan
masyarakat
PENERAPAN RL: DAFTAR KOMPONEN DARI METODE SORENSON

Kumpulkan informasi
Katagori komponen:
Deskripsi usulan proyek
1. Geofisik
2. Biologi
Buatlah diagram alir Dampak 3. Sosekbud
Dari aktivitas2 usulan proyek 4. Kesehatan

Ubahlah Dampak2 menjadi


Komponen lingkungan yang
Akan diukur/diuji

Buat pengkatagorian
Masing2 komponen
lingkungan

Susunlah Tim Amdal


Didasarkan dari komponen
Lingkungan yang telah disusun
DAMPAK FISIKA
KIMIA BIOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Fakultas Teknologi


Mekkah Pertanian
ESTIMASI PERUBAHAN GEOFISIK DAN KIMIA

Kondisi Geofisik PROYEK Kondisi Geofisik dan Kimia pada


dan Kimia Saat dan Setelah proyek
Sebelum Proyek

Parameter baku/
Standar baku
Iklim Mikro (curah hujan, Iklim Mikro (curah hujan,
Suhu, kelembaban, Suhu, kelembaban,
Angin dsb.) Angin dsb.)
Tata guna lahan
Kondisi kimia tanah
Estimasi Tata guna lahan
Kondisi kimia tanah
Kondisi kimia air Perubahan Kondisi kimia air
Kondisi kimia udara dan faktor Kondisi kimia udara dan faktor
Kebisingan Kebisingan
Air larian dan tangkapan air Air larian dan tangkapan air
Persentase Erosi Persentase Erosi
Sedimentasi dan presipitasi Sedimentasi dan presipitasi
Turbiditas Turbiditas
Salinitas Salinitas
Paparan toksik Paparan toksik
pH dan etc. pH dan etc.
Diagram Alir Model Perkiraan Dampak
Geofisik dan Kimia

Iklim Mikro (curah hujan,


Skoping Suhu, kelembaban,
Angin dsb.) Pengambilan data di
lapangan
Tata guna lahan Analisa data
Kondisi kimia tanah
Kondisi kimia air
Kondisi kimia udara dan faktor
Kebisingan
Estimasi dampak
Air larian dan tangkapan air Deskripsi proyek
Persentase Erosi Pada saat dan
Sedimentasi dan presipitasi setelah
Turbiditas Analogi proyek
Salinitas
Paparan toksik
pH dan etc.

Model perkiraan dampak;


Tabel, diagram alir, grafik etc.
TABEL DAN GRAFIK ESTIMASI DAMPAK

Komponen Nilai Baku Mutu Nilai Baku mutu Nilai Baku mutu
Geofisik Kimia komponen Lingkunga komponen lingkungan komponen lingkungan
(prakonstru n/Standar (konstruksi) /standar (panca- /standar
ksi) baku baku konstruksi) baku
Sedimentasi
Air larian

Kimia air
Kimia tanah
Kimia udara

Estimasi nilai komponen


lingkungan yang berubah

0,004 ml3/l
K
0,0015 ml3/l

Pra-konstruksi Konstruksi Pasca-konstruksi


Estimasi Perubahan Biologi

Kondisi Biologi
PROYEK Kondisi Biologi pada
Sebelum Proyek Saat dan Setelah proyek

Parameter baku/
Standar baku
Komposisi populasi flora dan
Komposisi populasi flora dan Fauna (kelimpahan, densitas
Fauna (kelimpahan, densitas Dan indeks keanekaragaman)
Dan indeks keanekaragaman) Biologi dispersal dan distribusi
Biologi dispersal dan distribusi
Flora dan fauna
Estimasi Flora dan fauna
Kondisi rantai makanan dan
Kondisi rantai makanan dan Perubahan Jaring2 makanan tiap spesies
Jaring2 makanan tiap spesies Kompetisi dan relung (niche)
Kompetisi dan relung (niche) Besaran toleransi spesies
Besaran toleransi spesies Berkenaan dengan DDL
Berkenaan dengan DDL Interaksi spesies
Interaksi spesies Stabilitas dan suksesi
Stabilitas dan suksesi Biodiversitas status
Biodiversitas status Reproduksi dan penyakit
Reproduksi dan penyakit Etc.
Etc.
Diagram Alir Model Perkiraan Dampak
Biologi
Komposisi populasi flora dan
Skoping Fauna (kelimpahan, densitas
Dan indeks keanekaragaman) Pengambilan data di
lapangan
Biologi dispersal dan distribusi Analisa data
Flora dan fauna
Kondisi rantai makanan dan
Jaring2 makanan tiap spesies
Kompetisi dan relung (niche)
Estimasi dampak
Besaran toleransi spesies Deskripsi proyek
Berkenaan dengan DDL Pada saat dan
Interaksi spesies setelah
Stabilitas dan suksesi Analogi proyek
Biodiversitas status
Reproduksi dan penyakit
Etc.

CITES, IUCN
IBA, Ramsar
Model perkiraan dampak; Convension etc.
Tabel, diagram alir, grafik etc.
IUCN dan CITES: Parameter Baku Biologi
IUCN Red List of Threatened Species CITES Categories for Threatened species
catagories
Appendix I. Spesies yang dalam katagori
- Ex (Extinct) : katagori punah, sudah terancam punah sehingga tidak
tidak dijumpai di lokasi manapun di diperbolehkan untuk diperdagangkan
dunia. dalam bentuk apapun. Pertukaran
- Critically Endangered) : satwa tersebut hanya untuk sarana
Dipertimbangkan untuk punah atau ilmiah dengan melalui ijin yang ketat
sangat terancam punah. Populasi < 500
individu saja. Appendix II. Spesies tersebut dalam
- E (Endangered) : Spesies ini masih katagori tidak mengalami kepunahan
dijumpai dalam jumlah yang sedikit walau saat ini dalam kondisi yang
dalam ruang lingkup yang terbatas dan rawan, tetapi apabila tidak diawasi
mengalami penurunan kondisi habitat secara ketat dalam pengambilan di
secara drastis (terancam punah) alam, kemungkinan besar akan langka.
- V (Vulnerable) : Spesies ini dapat Jadi, perlu adanya sertifikasi dalam
pindah ke status E dalam waktu dekat melakukan perdagangan satwa
apabila faktor penyebab penurunan tersebut. Sertifikasi diperlukan pada
spesies tersebut masih terus saat status satwa tersebut
berlangsung. memungkinkan untuk diperdagangkan.
- Near Threathened : Jarang.
Katagorinya populasi di seluruh dunia Appendix III. Spesies yang masuk dalam
sedikit tetapi masih tersebar dan katagori apendix III dapat
kantung-kantung habitat yang masih diperdagangkan asalkan diketahui
memadai. status pengambilan dari satwa tersebut,
- DD (Data deficient) : Spesies tsb adanya sertifikasi spesies dan
potensial dapat dikatagorikan E, V atau pengawasan yang ketat pula.
R tetapi belum cukup informasi yang
Estimasi Perubahan Sosekbud

Kondisi Sosekbud
PROYEK Kondisi Sosekbud pada
Sebelum Proyek Saat dan Setelah proyek

Parameter baku/
Standar baku

Demografi Demografi
Ekonomi (tingkat pendapatan Estimasi Ekonomi (tingkat pendapatan
Dan mata pencaharian Perubahan Dan mata pencaharian
Masyarakat) Masyarakat)
Sosial dan Budaya Sosial dan Budaya
Kesehatan Kesehatan
Pendidikan Pendidikan
Kepedulian masyarakat Kepedulian masyarakat
CONTOH TABEL ESTIMASI DAMPAK SOSEKBUD

Komponen Nilai Baku Mutu Nilai Baku mutu Nilai Baku mutu
Sosekbud komponen Sosekbud/St komponen sosekbud/s komponen sosekbud/s
(prakonstru andar baku (konstruksi) tandar baku (panca- tandar baku
ksi) (jika ada) (jika ada) konstruksi) (jika ada)
Demografi
Ekonomi
masyarakat
Pandangan
masyarakat
Sikap dan
perilaku
Kesehatan
masyarakat
Metode Perkiraan Dampak

Metode Formal; Untuk Perkiraan dampak


 Metode perkiraan sosial
cepat 1. Delphi
 Metode Matematika 2. Proses Kelompok
 Metode fisik Nominal
3. Diskusi kelompok
 Metode
terfokus
eksperimental

Metode Informal
 Penilaian para ahli
 Analog
 Untuk RAM biologi, data yang dimasukkan adalah;
 Data nama spesies
 Jumlah individu dalam satu spesies
 Lokasi pencatatan spesies (ditemukan) (letak koordinat)
 Status dalam IUCN atau CITES

(4 katagori data ini sama untuk semua spesies tidak terkecuali


mikrobiologi)

 Untuk RAM Sosekbud, data yang dapat dimasukkan;


 Biodata responden
 Faktor sosial ekonomi dan budaya responden
 Tanggapan responden terhadap proyek
 Sikap dan perilaku responden terhadap tatanan sosial dan
lingkungan
 Penerimaan responden terhadap informasi

(Analisa dapat hanya mempergunakan persentase nilai dari masing-


masing pertanyaan)
Metode Matematika
 Metode matematika banyak melibatkan berbagai persamaan
matematika baik di dalam pengukuran geofisik-kimia, biologi
dan sosekbud. Metode matematika dipergunakan dalam
mengukur COD dan BOD air, mengukur tingkat konsentrasi
limbah, model Gaussian Plame Dispersion, Statek (Statistical
ecology), Model Lotka volteirra, model kepadatan penduduk dan
model empiris yang menghubungan hubungan sebab akibat
secara statistik atas obyek yang diteliti.

 Software: Spatial planning 3, Statistical ecology, Distance 3.2,


SPSS 10.1, dsb.
Metode Eksperimental
 Metode eksperimental ini dapat membuat suatu model yang
dilakukan melalui percobaan dilapangan ataupun di
laboratorium. Banyak percobaan-percobaan kimia dari limbah
dapat diujicobakan di laboratorium termasuk memantau
dampak yang ditimbulkan apabila terpapar/termajan. Contoh
eksperimen yang dilakukan di lapangan atau di laboratorium
adalah dampak penyemprotan insektisida terhadap populasi
organisme non-sasaran seperti lebah madu, predator hama dan
cacing tanah.

 Pada metode eksperimental untuk dampak sosial dapat


dilakukan menggunakan responden dengan menggunakan;
 Indikator Uji Statistik
 Indeks nilai
 Memberi nilai langsung
EVALUASI
DAMPAK
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Fakultas Teknologi


Mekkah Pertanian
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
MENETAPKAN SUATU DAMPAK

 Tahap 1 melakukan identifikasi dampak yang


terjadi pada komponen lingkungan
 Tahap 2 melakukan pengukuran atas dampak
yang akan terjadi pada kmponen lingkungan
tersebut
 Tahap 3 penggabungan beberapa komponen
lingkungan yang sangat berkaitan kemudian
dianalisis dan digunakan untuk menetapkan
refleksi dari dampak
PRINSIP DASAR PENDUGAAN DAMPAK
EVALUASI DAMPAK
 Metode evaluasi dampak terutama dalam menentukan penting atau
tidak pentingnya dampak dibagi menjadi dua katagori yaitu;
 Metode Formal
 Metode pembobotan berdasarkan standar kualitas
lingkungan.
 Metode Ekonomi

 Metode Informal
 Matriks Interaksi Leopold
 Metode Fisher & Davies
 Metode Mc Harg (Overlay)
 Metode Moore
 Metode Ad hoc
 Metode Cecklist
 Metode skema alir atau flow chart Sorenson
 Metode matrik dampak Kivanick & Boriboon
 AHLI HIDRO KLIMATOLOGI
 AHLI METEREOLOGI
 AHLI TEKNIK LINGKUNGAN
 AHLI KIMIA (PENCEMARAN)
UDARA  AHLI
 AHLI SOSIAL
EKONOMI GEOLOGI
 AHLI SOSIAL . arah dan kec. angin  AHLI TAMBANG
BUDAYA . kelembaban & cu-  AHLI GEOTEKNIK
 AHLI RANSPORTASI rah hujan. Suhu  AHLI TEKNIK
. sumber SIPIL KONSTRUKSI
 AHLI DEMOGRAFI . kebisingan
 AHLI STATISITIK daya . Kestabilan
. . kualitas udara
 AHLI LING- . demografi Geologi
KUNGAN . lalu lintas, tata- . Kestabilan Le
guna lahan. tenaga iklim reng Perubahan
kerja. Kekerabat- sosek muka tanah
an Masy & fisiografi
sosbud  AHLI HIDRO GEO-
. Perubahan LOGI
 AHLI BIOTA AIR . Jenis popu muka air,
. lasi & Habi flora  AHLI HIDROLOGI
 AHLI EKOLOGI Hidro- pola aliran,
tat flora & &  AHLI TEKNIK SIPIL
 AHLI BIOTA logi Genangan,
fauna, Jenis fauna  AHLI TEKNIK
DARAT Banjir, Kua- LINGKUNGAN BI-
 AHLI KEHUTANAN .populasi dilin tata hidro
litas air
dungi, jalur DANG PENGO-
 AHLI KONVERSI ruang oceanografi tanah LAHAN LIMBAH
ALAM hijau . Konflik . Sifat Fisika, PADAT
 AHLI PERTANIAN Peruntukan SD air, kimia air laut  AHLI KIMIA
 AHLI PERIKANAN SDA lainnya . Estetika, . hidrodinamika .pola
Cagar Alam dan sedimentasi dan
Budaya .Perc.wil interaksi udara
 AHLI PLANOLOGI  AHLI BIOTA
-laut
 AHLI ARSITEKTUR KELAUTAN
 AHLI ARKEOLOGI  AHLI KIMIA
 AHLI TEKNIK LINGKUNGAN  AHLI KELAUTAN
 AHLI TEKNIK SIPIL
 AHLI TEKNIK SIPIL
 AHLI FISIKA KELAUTAN
Bila terjadi perubahan lingkungan < 5
%, atau dampak yang ditimbulkan
belum menyebabkan terjadinya
perubahan kualitas lingkungan.
Bila terjadi perubahan lingkungan 6-
20%, atau dampak yang ditimbulkan
menyebabkan terjadinya perubahan
kualitas lingkungan 1 skala
Bila terjadi perubahan lingkungan 21-
30%, atau dampak yang ditimbulkan
menyebabkan terjadinya perubahan
kualitas lingkungan 2 skala
Bila terjadi perubahan lingkungan 31-
55%, atau dampak yang ditimbulkan
menyebabkan terjadinya perubahan
kualitas lingkungan 3 skala
Bila terjadi perubahan lingkungan <
55%, atau dampak yang ditimbulkan
menyebabkan terjadinya perubahan
kualitas lingkungan <1 skala
Jumlah manusia yang
akan terkena dampak

Luas wilayah
persebaran dampak

Lamanya Dampak
Berlangsung

Intensitas Dampak

Banyaknya komponen
lingkungan yang
terkena dampak

Sifat Kumulatif
Dampak

Berbalik atau tidak


berbaliknya Dampak

Fungsi Ekologis
Fungsi Sosial
Faktor Produksi
Konstribusi Kegiatan thd Pemb. Daerah
Alternatif Dengan Proyek
Tanpa Proyek Konstruksi Tanpa Konstruksi
Kriteria
K1 K2 K3 K4 N1 N2 N3 N4
Keputusan
Biota
1 5 4 3
2
3
Fisika & Kimia
1 Kualitas Udara 5 4 3
2
3 Kualitas air 2
5 3
Budaya
1
2. Ekonomi 3 3 5
3
RKL DAN UPL

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Universitas Serambi Fakultas Teknologi


Mekkah Pertanian
KONSEP DASAR

Ka. ANDAL

ANDAL

RKL RPL
PENGERTIAN
 Ka Andal adalah suatu dokumen yang berisi tentang
tata ruang lingkup serta kedalaman kajian andal
 ANDAL adalah telaah secara cermat dan mendalam
dampak besar dan pnting suatu rencana usaha
 RKL adalah dokumen yang memuat upaya upaya
untuk mencegah, mengendalikan dan menanggulangi
dampak penting lingkungan hidup yang bersifat
negatif serta memaksimalkan dampak positif terjadi
akibat satu kegiatan
 RPL adalah rencana pemantauan lingkungan untuk
melihat kinerja upaya pengelolaan yang dilakukan
KEDUDUKAN RKL DALAM ANDAL
ANDAL  Hasil Pendugaan dampak  RKL  RPL
suatu proyek

Usulan Proyek dibangun dan Aktivitas Penge- Aktivitas


Peman-
Proyek berjalan lolaan Lingkungan tauan

Dampak Keadaan kualitas Hasil


Lingkungan Lingkungan
Pemantauan
SISTEM PENGELOLAAN LINGKUNGAN
 Siapa yang akan melakukan pengelolaan
lingkungan tersebut dan pengelolaan apa yang
harus dilakukan
 Sesuai dengan dampak yang diduga akan terjadi
maka akan ditentukan cara pengelolaan yang
bagaimana yang akan dilakukan atau teknologi
apa yang akan digunakan agar hasilnya sesuai
dengan baku mutu
 Karena berbagai institusi termasuk pemilik
proyek yang akan melakukan pengelolaan
lingkungan secara terpadu maka teknologi yang
akan digunakan tergantung pada kemampuan
pemilik proyek sebagai sumber pencemar
 Berdasrakan ketiga faktor tersebut maka
pendekatan sistem pengelolaan lingkungan
dapat disusun melalui
 Instansi pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan
pengawasan dari pelaksanaan
 Cara dan teknologi pengelolaan lingkungan
 Biaya pengelolaan lingkungan
INSTANSI PELAKSANAAN DAN PENGAWAS
 Prinsip dasar yang harus dipegang oleh berbagai
instansi yang terlibat dalan pengelolaan lingkungan
adalah pengelolaan lingkungan secara terpadu dan
agar dapat terpadu dengan baik juga diperlukan
instansi yang mengkoordinasi sistem pengelolaan
lingkungan tersebut
 Berdasarkan prinsip si pencemar harus membayar
biaya pengelolaan pencearan maka pemilik poyek
merupakan pihak pertama yang harus
mengendalikan dampak dari proyek pada semua
aspek.
 Instansi pemerintah ditunjuk untuk bertanggung
jawab atas pemantauan dan juga ikut melaksanakan
pengelolaan lingkungan adalah dinas dinas yang erat
hubungannya dengan macam proyek dan macam
limbahnya .
TEKNOLOGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
 Mencegah kemunduran potensi Sumber daya
alam yang dikelola dan sumber daya alam lain
diluar proyek
1. Mencegah kemerosotan kesuburan tanah
2. Mencegah timbulnya erosi tanah
3. Mencegah menurunnya kualitas air perikanan
dan kualitas kesuburannya
4. Mencegah berubahnya stuktur populasi ikn
5. Mencegah rusaknya suatu habitat
6. Memperbaiki vegetasi bekas tambang terbuka
 Limbah racun dan berbahaya
1. Mendaur ulang limbah
2. Penetralan limbah langsung secara alamiah
3. Penetralan melalui proses kimia atau biologi
4. Mengubah desain mesin dan prosesnya
5. Mengganti bahan baku atau bahan kimia yang
digunakan
6. Mengisolir dan meyimpan agar tidak tersebar
di alam
 Bantuan ekonomi
1. Membebaskan pajak import alat-alat pengelolaan
lingkungan
2. Memberikan pinjaman atau kredit khusus untuk
pembelian alat-alat tersebut
3. Mendapatkan izin import peralatan
4. Pemerintah membantu baik dalam peralatan
maupun operasinya
 Sosial ekonomi masyarakat
Memberikan ganti rugi pada masyarakat berupa:
1. Uang
2. Mengangkat mereka menjadi karyawan proyek
3. Meningkatkan pengetahuan mereka dari bahaya limbah
4. Menciptakan hubungan baik dan saling menguntungkan
antara proyek dan masyarakat sekitar
5. Menciptakan sumber pekerjaan baru diluar proyek
6. Meningkatkan pendapatan masyarakat
7. Meningkatkan struktur ekonomi
8. Memberikan pelayanan umum seperti listrik, air bersih,
poliklinik sekolah, tempat ibadah dsb
9. Mencegah timbulnya konflik dalam nilai sosial

10. dll
A. RUANG LINGKUP RKL

 Pernyataan melaksanakan RKL dan


RPL
 Maksud dan Tujuan pengelolaan
lingkungan
 Kebijakan pemrakarsa rencana usaha/ kegiatan dalam
pengelolaan lingkungan
 Jenis dampak penting yang harus dikelola sesuai dengan
hasil ANDAL
 Katagori pengelolaan lingkungan
LINGKUNGAN

1. BERTUJUAN MENCEGAH DAMPAK NEGATIF LINGKUNGAN MELALUI


PEMILIHAN ATAS ALTERNATIF, TATA LETAK LOKASI, DAN RANCANG
BANGUN PROYEK
2. BERTUJUAN MENANGGULANGI /MEMINIMALISASI DAMPAK
NEGATIF ATAU MENGENDALIKAN DAMPAK NEGATIF (SESUAI BAKU
MUTU/DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
3. MENGENDALIKAN DAMPAK NEGATIF BAIK YANG TIMBUL PADA
SAAT KEGIATAN BEROPERASI, ATAU SAAT KEGIATAN BERAKHIR
(MISAL: REHABILITASI LOKASI PROYEK)
3. PENINGKATAN DAMPAK POSITIF
4. MEMBERIKAN PERTIMBANGAN EKONOMI LINGKUNGAN SEBAGAI
DASAR UNTUK MEMBERIKAN KOMPENSASI ATAS SUMBER DAYA
TIDAK PULIH,HILANG ATAU RUSAK.
KEDALAMAN RKL
1. Disain dasar
2. Kriteria disain
3. Syarat teknis pelaksanaan konstruksi
4. Syarat teknis pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan
5. Syarat lain yang diperlukan untuk mencapai
sasaran pengelolaan dampak
RENCANA PELAKSANAAN RKL
 Komponen/parameter terkena dampak besar &
penting
 Sumber dampak
 Tolok Ukur dampak
 Tujuan dan sasaran
 Metode dan teknik pengelolaan lingkungan
 Lokasi pengelolaan lingkungan
 Periode/jadwal pelaksanaan
 Pembiayaan & sumber biaya
 Keberadaan & komitmen instansi yang terlibat
dalam: pelaksanaan RKL, pengawasan
pelaksanaan RKL dan pelaporan
SISTEMATIKA RKL
 Pendahuluan (maksud & tujuan,
pernyataan kebijakan, kegunaan)
 Pendekatan pengelolaan lingkungan
(pendekatan teknologi, sosial
ekonomi, institusi)
 Rencana pengelolaan lingkungan
hidup
 Pustaka
 Lampiran
TABEL: ….. RENCANA PENGELOLAAN
LINGKUNGAN (RKL)
Rencana Pengelolaan Instansi
Komp. Jenis Tolok Lingk Lokas Perio
N Sum- Lingku dam- ukur Tuju- Pence Pena Pe i de
o ber ngan pak dam- an gahan nggul ngem penge Penge
pak lolaan lolaan Pelak Penga Pela-
dam- Terkena angan bang- sana was poran
pak Dampak an

TAHAP PRAKONSTRUKSI

1.
2.

TAHAP KONSTRUKSI

1.
2.
3.

TAHAP OPERASI

1.
2.
3.

TAHAP PASCA OPERASI

1.
2.
3.
RPL ADALAH
DOKUMEN YANG BERISI UPAYA PEMANTAUAN KOMPONEN
LINGKUNGAN HIDUP YANG TERKENA DAMPAK BESAR DAN
PENTING AKIBAT DARI SUATU RENCANA USAHA DAN /
ATAU KEGIATAN (PP. No. 27 tahun 1999 Pasal 1 Buir 6
KEPMEN NO. 45 TAHUN 2005)
PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Implikasinya berupa:
Kegiatan pemeriksaan dan/atau
pengamatan yang dilakukan secara
 sistematis,
 berulang dan periodik
 terencana
PEMANTAUAN LINGKUNGAN :
Adalah upaya pengukuran, pengamatan dan pengum-
pulan informasi pada komponen lingkungan, secara
periodik (berulang ), pada lokasi tertentu

Tujuan Pemantauan Lingkungan :


* Pembuktian apakah prediksi yang dilakukan pada ANDAL
telah sesuai
* Pembuktian apakah pengelolaan dampak besar dan
penting telah berhasil guna seperti yang diharapkan
* Sebagai dasar untuk pengembangan di bidang lingkungan
hidup
DEFINISI PEMANTAUAN LINGKUNGAN

DUINKER (1983) : PENGUKURAN BERDASARKAN


WAKTU ATAU SUATU PENGULANGAN
PENGUKURAN ATAU SUATU PENGUKURAN YANG
BERULANG-ULANG PADA WAKTU-WAKTU
TERTENTU

ATAU
PENGULANGAN PENGUKURAN PADA
KOMPONEN / PARAMETER LINGKUNGAN (FISIKA-
KIMIA, BIOTIS, SOSEK, SOSBUD) PADA WAKTU-
WAKTU TERTENTU

 UPAYA PEMANTAUAN KOMPONEN LINGKUNGAN


HIDUP YANG TERKENA DAMPAK BESAR DAN
PENTING AKIBAT DARI RENCANA USAHA DAN /
ATAU KEGIATAN (Pasal 1. (6) PP 27/1999).
 UPAYA PENGUKURAN, PENGAMATAN DAN ATAU
PENGUMPULAN INFORMASI PADA KOMPONEN
LINGKUNGAN SECARA PERIODIK/BERULANG,
PADA SELANG WAKTU DAN LOKASI TERTENTU
MANFAAT RENCANA
PEMANTAUANLINGKUNGAN (RPL)
 Alat menguji efektivitas kegiatan pengelolaan
lingkungan.
 Masukan penyempurnaan kegiatan pengelolaan
lingkungan.
 Isyarat dini adanya gejala pencemaran dan
kerusakan lingkungan, dapat dicegah dari awal.
 Sarana uji hipotesis dampak penting yang
dinyatakan dalam dokumen ANDAL
 Masyarakat bisa menjadi informan yang baik
tentang dampak yang ditimbulkan oleh
usaha/kegiatan, karena itu pemantauan terhadap
kehidupan masyarakat sangat penting.
 Komponen yang dipantau lihat uraian tentang
dampak penting (aspek sosial, fisika-kimia dan
biologi), holistik.
Isi Rencana Pemantauan Lingkungan
1. Dampak yang dipantau
2. Sumber dampak
3. Parameter Lingkungan yang dipantau
4. Tujuan rencana pemantauan lingkungan
5. Metode Pemantauan Lingkungan
 Pengumpulan data ( metode – alat – analisis )
 Lokasi

 Frekwensi
6. Institusi pemantauan
 Pelaksana
 Pengawas
 Pelaporan
SISTIMATIKA DOKUMEN RPL
( PERMEN LH No. 08/2006)

I. Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan, Kegunaan


Pemantauan Lingkungan)

II. Rencana Pemantauan Lingkungan HiduP


III.Pustaka
IV. Lampiran
a) Peta RPL
b) Matriks RPL
c) dan lain - lain
KEDALAMAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

1) Komponen/parameter yang dipantau hanyalah yang


mengalami perubahan mendasar/dampak B&P pada
ANDAL , RKL, dan RPL adalah merupakan mata rantai
dalam AMDAL
2) Aspek yang dipantau harus memperhatikan dampak B&P
yang dinyakatakan dalam dokumen ANDALsehingga
dapat dinilai efektifitas pengelolaan lingkungan yang
dilakukan.
3) Harus layak secara ekonomikarena dilakukan di
sepanjang usia kegiatan yang bersankutan
4) Dapat dilakukan pada sumber penyebab dampak atau
komp. lingk. terkena dampak.
5) Rancngan pengumpulan dan analsis data, dan RPL harus
berpedoman pada prinsip – prinsip dasar pemantauan
6) Dokumen RPL perlu memuat ttg kelembagaan pemantau
lingk (instansi terkait).
CONTOH MEKANISME PEMANTAUAN LINGKUNGAN

MENGAJUKAN PERMOHONAN MERENCANAKAN & MENGAJUKAN PENAGANAN


PEMRAKARSA KEPADA LABORATORIUM UTK MELAKSANAKAN PERMOHONAN FASILITAS DAMPAK

USAHA/ KEGIATAN MELAKUKAN PEMANTAUAN SARAN/ REKOMENDASI UTK MENDATANGKAN


YANG DISAMPAIKAN PERALATAN PENANGANAN
LABORATORIUM DAMPAK

LABORATORIUM MELAKUKAN PENGAMBILAN MENYAMPAIKAN HASIL

YANG DITUNJUK SAMPEL DALAM RANGKA PEMANTAUAN BERIKUT


PEMANTAUAN SARAN/REKOMENDASI

BAPEKOINDA MELAPORKAN HASIL PEMANTAUAN MEMPROSES PERMOHONAN


KEPADA GUBERNUR SESUAI PERATURAN YANG ADA

INSTANSI PEMBINA MELAKUKAN PEMBINAAN TERHADAP


PEMRAKARSA KEGIATAN, ANTARA LAIN
(DINAS)
PENYEMPURNAAN PROSES PENGHEMATAN
SUMBER DAYA, PELAKSANA RKL & RPL dll

MELAKUKAN KOORDINASI WASDAL


BAPEDALDA
PENCEMARAN LH & MELAPORKAN
UPAYA TERSEBUT KEPADA GUBERNUR

MELAKUKAN TINDAKAN ADMINISTRATIF


GUBERNUR BERDASARKAN MASUKAN DARI INSTANSI
PEMBANTUNYA APABILA DIPERLUKAN
PELAKSAAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

1. JENIS DAMPAK BESAR DAN PENTING


2. SUMBER DAMPAK
3. TOLOK UKUR DAMPAK
4. PARAMETER LINGKUNGAN YANG DIPANTAU
5. TUJUAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
6. METODA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
a. Metode pengumpulan data
b. Lokasi pemantauan lingkungan
c. Jangka waktu dan frekuensi pemantauan
7. INSTITUSI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
a. Pelaksanaan pemantauan lingkungan
b. Pengawasan pemantauan lingkungan
c. pelaporan hasil pemantauan lingkungan
PENDEKATAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Aktif Pasif
Dilakukan dengan cara Dilakukan dengan cara
memanfaatkan laporan pengamatan langsung
tertulis dari di lapangan / lokasi
pemrakarsa kegiatan
RKL RPL

Sumber Dampak Sumber Dampak


Dampak yang dikelola Dampak yang dipantau
Tolok Ukur Dampak Parameter yg. dipantau
Tujuan Pengelolaan Tujuan Pemantauan
Metode Pengelolaan Metode Pemantauan
Pendekatan (Tek.-Sos.Ek.-Inst) Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pengelolaan Lokasi Pemantauan
Periode Pengelolaan Jangka Waktu
Pembiayaan Pengelolaan Pembiayaan Pemantauan
Institusi Pengelolaan Institusi Pemanatuan
Pelaksana Pelaksana
Pengawas Pengawas
Pelaporan Pelaporan
REFERENSI

F,S, Gunawan, 2009, ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN, Gajah Mada


University Press

Anda mungkin juga menyukai