Anda di halaman 1dari 3

 Konversi Internal

           Sebagai alternatif lain dari peluruhan gamma, dalam beberapa kasus inti tereksitasi
dapat kembali ke keadaan dasar dengan memberikan energi eksitasinya ke salah satu elektron
orbital di sekelilingnya. Proses ini dikenal sebagai konversi internal, yakni sejenis efek
fotolistrik di mana sebuah foton nuklir diserap oleh elektron atomik. Konversi
internal merupakan transfer langsung energi eksitasi ke sebuah elektron. Elektron yang
terpancar memiliki energi kinetik sama dengan energi eksitasi nuklir yang hilang dikurangi
energi ikat elektron dalam atom. 
          Konversi internal adalah suatu proses elektromagnetik yang bersaing dengan emisi
gamma. Dalam hal ini medan-medan multipol elekrtomagnetik dari inti tidak menghasilkan
emisi foton, sebagai gantinya, medan-medan itu berinteraksi dengan elektron-elektron atomik
dan menyebabkan salah satu elektron dari atom. Tidak seperti pada peluruhan beta, elektron
tersebut tidak diciptakan dalam proses peluruhan, tetapi merupakan elektron yang
sebelumnya ada dalam orbit atom. Karena alasan itu laju peluruhan konversi internal dapat
diubah sedikit dengan mengubah lingkungan kimia dari atom tersebut sehingga berpengaruh
sedikit terhadap orbit atom. Konversi internal bukan merupakan proses dua langkah, di mana
foton mula-mula dipancarkan oleh inti dan kemudian menumbuk elektron orbit dengan
proses yang mirip dengan efek fotolistrik. Proses semacam itu memiliki kebolehjadian sangat
kecil. 
         Energi transisi dalam konversi internal muncul sebagai tenaga kinetik Ke elektron yang
dipancarkan dikurangi dengan energi ikat atom Eb yang harus diberikan untuk melepaskan
elektron dari kulit atom. Dengan Ei dan Ef secara berurutan menyatakan energi keadaan inti
awal dan akhir. 
Seperti pada pembahasan energi ikat inti, maka kita ambil EB sebgai bilangan bulat
positif. Namun demikian energi keadaan terikat adalah negatif, dan kita menganggap bahwa
energi ikat sebagai energi yang harus kita berikan kepada atom untuk berpindah dari keadaan
itu ke energi nol. Karena energi ikat elektron bervariasi dengan orbit atom, untuk suatu ΔE
pada transisi tertentu akan menimbulkan konversi internal elektron-elektron yang terpancar
dari atom dengan energi yang berbeda-beda. Oleh karena itu spektrum elektron yang teramati
dari suatu sumber dengan emisi gamma tunggal terdiri dari sejumlah komponen-komponen
individual, tetapi komponen-komponen itu merupakan komponen yang terdiskrit dan sama
sekali tidak kontinu seperti elektron-elektron yang dipancarkan dalam peluruhan beta.
Sebagian besar sumber radioaktif akan memancarkan elektron-elektron peluruhan beta
maupun konversi internal, dan relatif lebih mudah untuk mengambil puncak-puncak konversi
internal diskrit yang menumpang pada spektrum beta kontinu, seperti disajikan pada gambar
10.2.
 
Persamaan (10.36) menjelaskan bahwa proses konversi internal memilki energi
ambang sama dengan energi ikat elektron dalam suatu kulit tertentu, sehingga elektron-
eletron konversi diberi label menurut kulit elektronik tempatelektron berasal, K, L, M, dan
sebagainya. Selanjutnya jika kita melakukan pengamatan dengan ketelitian yang sangat tinggi
maka kita dapat melihat substruktur yang bersesuaian dengan elektron-elektron individual
dalam kulit itu. Sebagai contoh kulit L (dengan bilangan kuantum utama n = 2) memiliki
orbit-orbit atomik 2s1/2, 2p3/2, dan 2p5/2 ; elektron-elektron yang berasal dari kulit-kulit ini
secara berturut-turut disebut elekron konversi LI, LII, LIII.
Segera setelah terjadi proses konversi internal, atom ditinggalkan dengan sebuah
lubang (hole) dalam salah satu kulit elektroniknya. Lubang ini selanjutnya diisi dengan cepat
oleh elektron-elektron dari kulit-kulit yang lebih luar, sehingga dapat diamati emisi sinar-x
karakteristik yang menyertai elektron-elektron konversi. Dengan dasar inilah, jika kita
mengamati emisi sinar gamma dari sumber radioaktif, maka biasnya juga diperoleh sinar-x
didekat ujung spektrum yang berenergi rendah.
Sebagai contoh tentang perhitunggan energi-energi elektron, kita analisis peluruhan
beta dari nuklida induk  menjadi nuklida anak  yang diikuti dengan pemancaran sinar gamma
tunggal dengan energi 279,190 keV. Untuk menghitung energi elektron konversi diperlukan
data tentang energi ikat elektron dalam atom Tl, karena dari atom itu emisi elektron terjadi.

                                                                                                                                                                                                         
Skema Peluruhan Gamma

Peluruhan gamma biasanya menyertai peluruhan alfa dan beta. Pada gambar 10.3
berikut ini disajikan skema peluruhan gamma yang menyertai peluruhan beta pada
sampel 27Mg.
 
 
Gambar. Pemancaran Beta dan Gamma Berturutan

Anda mungkin juga menyukai