Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala
yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SYI’AH” dengan
baik tanpa ada halangan yang berarti.
1
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian aliran Syiah ?
B. Bagaimana sejarah kemunculan aliran
Syiah ?
C. Bagaimana bentuk-bentuk ajaran Syiah ?
D. Bagaimana perkembangan ajaran Syiah saat
ini ?
C. TUJUAN PENULISAN
2
Tujuan secara umum adalah tujuan yang nantinya kembali lagi kepada
semua obyek yang ada. Diantara tujuan umumnya adalah agar semua
pembaca ataupun pihak yang tertuju dalam pembuatan makalah ini
dapat mengetahui :
1. Pengertian aliran Syiah
2. Latar sejarah kemunculan aliran Syiah
3. Bentuk-bentuk ajaran dari aliran Syiah
4. Perkembangan ajaran Syiah saat ini
Tujuan secara khusus adalah tujuan yang di khususkan untuk
memenuhi salah satu objek penilaian dan yang dimaksud disini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Tauhid.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Syiah
Syiah secara etimologis berarti “pengikut”, “pendukung”, atau “kelompok”,
Sedangkan secara terminologis istilah ini dikaitkan dengan sebagian kaum muslim
yang dalam bidang spiritual dan keagamaan merujuk pada keturunan nabi
Muhammad SAW (ahlul bait).1 Sedangkan menurut Ahmad al-Waili adalah : Syiah
menurut bahasa ialah pengikut atau pembantu. Menurut Abd al-Qadir Syaib al-
Hamdi Guru Besar Universitas Islam di Madinah menyatakan: “Syiah dalam
percakapan orang Arab berarti pengikut atau pembantu”2
Menurut ath-Thabathaba’i (1903-1981 M) istilah Syiah untuk pertama
kalinya ditujukan kepada para pengikut ‘Ali ( Syiah ‘Ali ), pemimpin pertama
ahlul bait pada masa nabi Muhammad SAW. Para pengikut ‘Ali yang disebut
Syiah, diantaranya adalah Abu Dzar al-Ghifari, Miqdar bin al-Aswad, dan Ammar
bin Yasir.3
Jadi pengertian etimologis dan terminologis diatas boleh dikatakan hanya
merupakan dasar yang membedakan Syiah dengan kelompok islam lainnya.
Meskipun demikian pengertian tersebut menjadi titik tolak penting bagi madzhab
syiah dalam mengembangkan dan membangun doktrin-doktrinnya yang meliputi
segala aspek kehidupan, seperti imamah, taqiyyah, mut’ah dsb.
5 Muhammad Abu Zahrah, Aliran Politik dan Aqidah dalam Islam, terj.
Abd. Rahman Dahlan dan Ahmad Qarib, Logos, Jakarta, 1996, hlm. 34.
1. Tauhid
Tuhan adalah Esa baik esensi maupun eksistensinya. Keesaan Tuhan adalah
mutlak. Ia bereksistensi dengan sendirian. Tuhan adalah qodim, maksudnya Tuhan
bereksistensi dengan sendirinya sebelum ada ruang dan waktu. Ruang dan waktu
dicipta oleh Tuhan. Tuhan Maha Tahu, Maha Mendengar, mengerti semua bahasa,
selalu bebas dan bebas berkehendak, keesaan Tuhan tidak murakkab. Tuhan tidak
membutuhkan sesuatu. Ia berdiri sendiri, tidak dibatasi oleh ciptan-Nya. Ia tidak
bisa dilihat dengan mata biasa. Dalam Syiah Istna ‘Asyariyah, manusia diharapkan
memahami dirinya yang dibuktikan dengan mentauhidkan Allah setelah lebih
dahulu mengenal-Nya, pada akhirnya terjalin hubungan yang akrab dan harmonis
yang buahnya melahirkan kepasrahan manusia terhadap Tuhannya. Ini berarti
dalam mentauhidkan Allah, hendaknya menggunakan pendekatan akal (filsafat) di
samping keyakinan. Dengan demikian, tidak ada sedikitpun keraguan terhadap
Allah Sang Pencipta semesta alam.(QS. 14:10)
2. Keadilan
Tuhan mencipta kebaikan di alam semesta ini dengan adil, ia tidak pernah
menghiasi ciptaan-Nya dengan ketidakadilan. Karena ketidakadilan dan
kedholiman terhadap yang lain merupakan tanda kebodohan dan ketidakmampuan
sementara Tuhan Maha Tahu dan Maha Kuasa. Atas dasar itulah aliran Syiah
8 Ghaffarri,Op.Cit., hlm.41-42.
9 Abu Fazl Ezzati, The Revulusionary islam and The Islamic Revolution
(Teheran: Islamic Republik of Iran.1981). hlm. 133.
utamanya Syiah Istna ‘Asyariyah berusaha sekuat tenaga untuk menegakkan
keadilan. Menegakkan keadilan, diakui bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi
diperlukan seperangkat aturan dan institusi. Hal ini menurut keyakinannya, tidak
akan terwujud tanpa adanya seorang imam sebagai wakil Tuhan. Oleh karena itu,
keberadaan seorang imam itu harus sesuai dengan pemilik keadilan yng hakiki,
yaitu Allah. Disinilah benang merah yang menghubungkan antara Tuhan-imam dan
keadilan.10
3. Kenabian
Kelompok Syiah berkeyakinan bahwa seluruh Nabi yang disebut dalam Al-
Quran adalah utusan-utusan Allah, dan Nabi Muhammad SAW adalah Nabi
terakhir dan penghulu seluruh Nabi. Beliau terpelihara dari kesalahan dan dosa.
Allah telah memperjalankan beliau diwaktu malam hari dari Masjidil Haram ke
Masjidil Aqhsa kemudian dinaikkan ke Sidratil Muntaha. Kitab Al-Quran
diturunkan Allah kepada beliau sebagai mukjizat dan tantangan serta pengajaran
hukum yang membedakan antara haram-dan halal, yang tiada kekurangan juga
penambahan atau perubahan didalamnya. Dan barang siapa mengaku mendapat
wahyu atau diturunkan kitab kepadanya setelah kenabian Muhammad maka dia itu
kafir yang harus dibunuh.11
10 Fadil Su’ud al-Ja’fari, Islam Syiah, (malang: UIN Maliki Press,2010). Hlm.
64-65
5. Imamah
Adalah institusi yang diinagurasikan Tuhan untuk memberikan petunjuk
manusia yang dipilih dari keturunan Ibrahim dan didelegasikan kepada keturunan
Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir
Selanjutnya, dalam sisi yang bersifat mahdah, Syiah Istna ‘Asyariah berpijak pada
delapan cabang agama yang disebut furu ad-din. Delapan cabang tersebut terdiri
atas shalat, puasa, haji, zakat, khumus atau pajak sebesar seperlima dari
penghasilan, jihad, al-amr bi al-ma’ruf, dan an-nahyu al-munkar.13
14 https://id.wikipedia.org/wiki/Syiah
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementerian Agama mengatakan Syiah bukan
Islam, "Selain itu, Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) pernah mengeluarkan
surat resmi No.724/A.II.03/101997, tertanggal 14 Oktober 1997, ditandatangani
Rais Am, M Ilyas Ruchiyat dan Katib KH. Drs. Dawam Anwar, yang
mengingatkan kepada bangsa Indonesia agar tidak terkecoh oleh propaganda Syiah
dan perlunya umat Islam Indonesia memahami perbedaan prinsip ajaran Syiah
dengan Islam. "Menag juga mengatakan Kemenag mengeluarkan surat edaran no.
D/BA.01/4865/1983 tanggal 5 Desember 1983 tentang hal ihwal mengenai
golongan Syiah, menyatakan Syiah tidak sesuai dan bahkan bertentangan dengan
ajaran Islam." Majelis Ulama Indonesia sejak lama telah mengeluarkan fatwa
penyimpangan Syi'ah dan terus mengingatkan umat muslim seperti pada Rakernas
MUI 7 Maret 198415 Selain itu, MUI Pusat telah menerbitkan buku panduan
mengenai paham Syi’ah pada bulan September 2013 lalu berjudul “Mengenal dan
Mewaspadai Penyimpangan Syi’ah di Indonesia”.16
15 http://www.beritasatu.com/nasional/27980-menag-syiah-bukan-
islam.html
16 http://www.tribunnews.com/regional/2014/02/03/mui-minta-umat-islam-
mewaspadai-aliran-syiah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Syiah merupakan salah satu diantara banyak sekte atau aliran teologi yang
tumbuh dan berkembang didunia kalam. Diantara sekian banyak perbendaan
pendapat mengenai aliran ini, pada dasarnya aliran Syiah merujuk pada satu
pangkal makna yaitu kaum muslimin yang dalam bidang spiritual dan keagamaan
mengikut pada keturunan nabi Muhammad SAW (ahlul bait). Aliran Syiah
merupakan penganut terbesar kedua dalam agama Islam setelah Sunni. Dan yang
paling terbesar ialah golongan Syiah Imam Dua Belas atau Imamiyyah/Ja'fariyyah
( ةيرش ع انث اiṯnāʿašariyya) yang merangkumi 90% penduduk di Iran. Dan lima ajaran
pokok yang dikenal dalam aliran syiah ialah, Tauhid, Keadilan, Nubuwwah, Ma’ad
dan Imamah.
Perbedaan aliran teologi yang berkembang di masyarakat haruslah
kita pahami dengan bijak, jadi alangkah baiknya jika masalah-masalah
tersebut tidak menjadikan kita saling memusuhi dan berselisih paham yang
pastinya hanya akan berakhir dengan perpecahan yang tidak pernah
berujung, melainkan memilih sikap Tasamuh yang sesuai yang sesuai
dengan koridor-Nya dan kadar proposinya guna mempertahankan
kesatuan dan menghindari perpecahan dan kehancuran umat.
B. Saran
Demikianlah penulisan makalah ini kami buat, kiranya
penulis sadar betul masih banyak terdapat kekurangan disana-sini karena
keterbatasannya keilmuan dan pemahaman penulis yang masih dalam
tahap proses pembelajaran. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kepada para pembaca untuk bisa memberi masukan atau kritik demi
perbaikan kepenulisan makalah ini
dikemudian hari . Semoga apa yang penulis tuangkan dalam makalah ini
dapat bermanfaat dan menjadi salah satu tambahan khazanah keilmuan
bagi kita semua. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
Press, 1989.
Muhammad, Nur Hidayat. Benteng Ahlus Sunnah wal Jamaah, Kediri: Nasyrul