Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


“dengan Diagnosa Medis AF (R) Paroximal VT”
PADA Ny P ” DI RUANG INTENSIVE CARDIOLOGI CARE UNIT
(ICCU)
RSUD KABUPATEN SIDOARJO

3. 1. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. P
Umur : 77 Tahun
Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Pulungan - Sedati
Tanggal MRS : 18 Februari 2020 pukul : 17.30
Tanggal Pengkajian : 18 Februari 2020 pukul : 17.30
No Register : 1435425
Diagnosa Medis : AF (R) Paroxial VT

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak nafas

b. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)


Pasien datang ke IGD RSUD Sidoarjo pada tanggal 18 februari 2020 pukul
11.30 dengan keluhan sesak nafas dan dada berdebar – debar. Sebelum
masuk IGD pasien mengeluh sesak nafas sejak 1 minggu yang lalu. Sesak
diperberat ketika dibuat beraktivitas. Di IGD pasien diberikan injeksi
Amiodarone 150 mg dalam D5% 100/cc/1 jam, setelah kondisi stabil pasien
dipindah ke ruangan ICCU pada pukul 17.30 untuk perawatan lebih lanjut.
Pada saat pengkajian didapatkan hasil pasien mengeluh sesak nafas, dada
berdebar – debar. Sesak diperberat ketika di buat bergerak dan berkurang
saat dibuat istirahat. Sesak dirasa dikedua dada kanan kiri, sesak seperti
tertimpa benda berat dan dirasakan terus menerus. Keadaan umum pasien
lemah, terpasang O2 masker 8 lpm.
c. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita riwayat penyakit
apapun termasuk riwayat penyakit jantung.
d. Riwayat Penyakit Keluarga (RPK)
Pasien mengatakan bahwa dari keluarga (suami) mempunyai riwayat
penyakit jantung. Namun tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
menular seperti : TBC, Hepatitis.

3. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum : Lemah
b) Kesadaran : Compos mentis
c) GCS : E4 V5 M6

d) Tanda - Tanda Vital (TTV)


Tekanan Darah (TD) : 139/85 mmHg.
Nadi : 124 kali / menit.
Respiration Rate (RR) : 24 kali / menit.
Suhu : 36,5oC.
e) Antropometri
Berat Badan (BB) :
Berat Badan (BB) sebelum sakit : …. kg.
Berat Badan (BB) saat ini : …. kg.
Tinggi Badan (TB) : …. cm.
b. Pemeriksaan Fisik (B1 - B6)
a) B1 (Breathing)
Inspeksi :.Ekspansi dada simetris, bentuk simetris, retraksi dada (+),
otot bantu nafas (+), tidak ada lesi, RR : 24x/menit, terpasang O2
masker 8 lpm, nafas cepat dan dangkal.
Palpasi : taktil fremitus kanan kiri sama, pergerakan dinding kanan
kiri sama, tidak ada nyeri tekan maupun benjolan.
Perkusi : suara paru sonor
Auskultasi : ronchi dan wheezing
(+) (-)

Suara nafas vesikuler, terdapat suara nafas tambahan ronchi (+),


wheezing (-).
b) B2 (Blood)
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat pada ics ke 5, tidak ada lesi,
konjungtiva tidak anemis, tidak terdapat benjolan, irama jantung tidak
teratur.
Palpasi : denyut apeks teraba, tidak ada nyeri tekan, N : 124x/menit,
CRT > 2 detik, irama nadi lemah laju cepat tidak beraturan.
Perkusi : suara redup
Auskultasi : S1 S2 tunggal regular, tidak ada suara jantung
tambahan.
c) B3 (Brain)
Keadaan Umum : lemah
Kesadaran : compos mentis
GCS : E4 V5 M6
Membran mukosa lembab, sklera putih, konjungtiva pink tidak
anemis, pupil isokor, mata simetris
d) B4 (Bladder)

Inspeksi :.tidak terpasang kateter

Palpasi : tidak ada distensi kandung kemih, tidak ada nyeri tekan

Perkusi : Dulness
e) B5 (Bowel)
Inspeksi : bentuk perut flat, simetris, tidak ada lesi, tidak ada asites,
distensi abdomen (-)
Auskultasi : bising usus 12x/menit.
Palpasi : suara timpani.
Perkusi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada hepatomegaly, tidak ada
splenomegaly.

f) B6 (Bone)
Inspeksi : tidak ada edema, tidak ada lesi, warna kulit sawo matang,
tangan kanan terpasang infus PZ 7 tpm + syringe pump, tidak ada
fraktur, tidak ada deformitas, kulit pucat, CRT > 2 detik.
Kekuatan Otot
5 5
5 5

(5) : kekuatan utuh.


4. Pemeriksaan Penunjang
a. Medikasi
1. Inf Pz 7 tpm
2. NTG 2 ampul/24 jam (1,5ml)  2x1mg/IV
3. Inj Furosemide 2 ampul/24 jam (0,2 ml) 2x10mg/IV
4. Inj Amiodarone 1mg/menit  1x50mg/IV
5. Spironolactone 25 mg tab 2x1 /PO
6. Alprazolam 0,5mg/PO
7. O2 masker 8 lpm
8. Kendaron 0,5 mg
b. Laboratorium
Tanggal : 18 / 02 / 2020
1. Hasil EKG tanggal 18 – 02 – 2020
HR : 143 bpm P-R : 151 ms QT : 277 m R+S : 1,28mv
R-R : 418 ms QRS : 67 ms QTC : 428
Axis : 55 deg RVG : 1,04 mv SVI : 0,24 mv
Kesimpulan : AF Repeat Paroximal VT
2. Foto Thorax : Terdapat Cardiomegali
 Laboratorium tanggal 19 – 02 – 2020 pukul 03.53

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Kimia Klinik
Gula darah sewaktu 100 mg/dl (74-106)
Gula darah 2 jam PP 131 mg/dl (< = 120)
Asam urat 8,0 mg/dl (2,4 – 5,7)
Cholesterol total 98 mg/dl (< = 200)
Trigliserida 71 mg/dl (134 – 143)
HDL cholesterol 30 mg/dl (48-74)
LDL cholesterol 53 mg/dl (< = 100)
SGOT 49 u/l (0 -35)
SGPT 33 u/l (0 – 35)

 Laboratorium tanggal 19 – 02 – 2020 pukul 13.03


Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Kimia Klinik
1. Gula darah sewaktu 108mg/dl (45-140)
 Laboratorium tanggal 18 – 02 – 2020 pukul 11.52

PEMERIKSAAN METODE HASIL NILAI SATUAN KETERANGAN


RUJUKAN
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
WBC Flowcymetri 13,99 [4.80 - 10.80] 103 / uL
RBC 4,4 [4.2 - 6.1] 106 / uL
HGB 13,0 [12.0 - 18.0] g / dL
HCT Cell Counter 39,8 [37.0 - 52.0] %
PLT Cell Counter 295 [150 - 450] 103 / uL
MCV Cell Counter 90,7 [79.0 - 99.0] fl
MCH Cell Counter 29,6 [27.0 - 31.0] pg
MCHC Cell Counter 32,7 [33.0 - 37.0] g / dL
RDW – SD 47,3 [35.0 - 47.0] fl
RDW – CV 14,4 [11.5 - 14.5] %
PDW 10,0 [9.0 - 17.0] fl
MPV 9,6 [9.0 - 13.0] fl
P – LCR 21,6 [13.0 - 43.0] %
PCT 0,3 [0.2 - 0.4] %
EO % 0,40 [0.00 - 1.00] %
BASO % 0,40 [0.00 - 1.00] %
NEUT % 72,9 [50.0 - 70.0] %
LYMPH % 19,4 [25.0 - 40.0] %
MONO % 6,9 [2.0 - 8.0] %

EO 0,06 10 3 / uL
BASO 0,06 103 / uL
MONO 0,96 103 / uL
NEUT 10,2 [2.0 - 7.7] 103 / uL
LYMPH 2,7 [0.8 - 4.0] 103 / uL
KIMIA
Kimia Klinik
Gula Darah Hexokinase 154 [< = 140] mg / dL
Sewaktu
BUN Kinetik UV 13,8 [6.0 - 23.0] mg / dL
Creatinin Jaffe 0,9 [0.7 - 1.2] mg / dL
Elektrolit
Natrium ISE 138 [136 - 145] mmol / l

B. Analisa data dan Diagnosa Keperawatan

Nama : Ny. P No. RM : 1435425


Tanggal/
No Data Etiologi Problem
jam
1. 18/02/202 DS : Pasien mengatakan Aritmia Penurunan
0 sesak nafas dan dada Curah Jantung
Jam: 18.30 berdebar – debar.
Fase diastolik singkat
DO: - irama nadi lemah laju
cepat Penurunan aliran darah ke
- CRT > 2 detik jantung menurun
- Warna kulit pucat
- TTV :
N : 124x/menit Kekurangan O2 dan nutrisi
RR : 24x/menit di miokard
- EKG irama AF
- Foto thorax Penurunan kontraktilitas
(Cardiomegali) miokard
- Irama ireguler
Penurunan Curah Jantiung

2. Atrial fibrilasi Pola Nafas Tidak


18/02/202 DS : Pasien mengatakan Efektif
0 sesak nafas Sesak diperberat Fase diastolic singkat
Jam : ketika di buat bergerak dan
18.30 berkurang saat dibuat Penurunan aliran darah ke
istirahat. Sesak dirasa jantung
dikedua dada kanan kiri,
sesak seperti tertimpa benda Penurunan kontraktilitas
berat dan dirasakan terus miokard
menerus.
Penurunan tekanan dan
DO: - tampak dyspnea volume ventrikel kiri
- Terpasang O2 masker
8 lpm Backward
- Retraksi dada (+)
- Penggunaan otot Peningkatan tekanan
bantu nafas (+) hidrostatik kapiler
- Ronchi (+)
- TTV : Transudasi cairan alveoli
N : 124x/menit
RR : 24x/menit Edem paru
- Foto thorax
(cardiomegaly)
- Nafas cepat, dangkal Pola Nafas Tidak efektif

3. DS : Pasien mengatakan Atrial fibrilasi Intoleransi


badan terasa lemah Aktivitas
18/02/202 Fase diastolic singkat
0
Jam : DO :- k/u lemah Penurunan aliran darah ke
18.30 - Aktivitas dibantu jantung
- Kekuatan otot
Kekurangan O2 dan nutrisi
5 5 di miokard
5 5
Ketidakseimbangan O2
- TTV : suplai dengan kebutuhan O2
N: 124x/menit di miokard
RR: 24x/menit
- EKG irama AF Intolernasi Aktivitas
- Terpasang O2 masker
8 lpm

Diagnosa Keperawatan :

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung ditandai


dengan dyspnea, CRT > 2 detik, kulit pucat, takikardia, EKG aritmia
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas ditandai dengan
dyspnea, pengunaan otot bantu nafas, takipnea.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai O 2
miokard dengan suplai O2 kebutuhan ditandai dengan pasien mengeluh lemah.
C. Nursing Care Program (Rencana Asuhan Keperawatan)

Nama : Ny. P No. RM : 1435425

No Tanggal/jam Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


1 18/02/2020 Setelah dilakukan tindakan Observasi
Jam : 18.50 keperwatan selama 1 X 24 jam 1. Identifikasi tanda / gejala primer
diharapkan curah jantung adekuat penuunn curah jantung
dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi tanda / gejala sekunder
- Dyspnea menurun penurunan curah jantung
- Tidak ada distritmia 3. Monitor TTV
- Akral normal 4. Monitor saturasi O2
- TTV dalam batas normal : 5. Monitor aritmia
TD : 100-120 mmHg 6. Monitor nilai laboratorium jantung
60 – 90 7. Monitor irama dan frekuensi jantung
N : 60-90x/menit
S : 36,5-37,5˚C Terapeutik :
RR : 16-20x/menit 1. Posisikan pasie semi fowler
2. Berikan diit jantung yang sesuai
3. Berikan 02 sesuai kebutuhan
4. Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stress.

Edukasi :
1. Anjurkan beraktivitas fisik secara
bertahap

Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat, ex : anti aritmia
2. 18/02/2020 Setelah dilakukan tindakan Observasi :
Jam : 18.50 keperawatan selama 1x24 jam 1. Monitor pola nafas
diharapkan pola nafas efektif dengan 2. Monitor bunyi nafas tambahan
kriteria hasil : 3. Monitor sputum
- Dyspnea menurun
- Frekuensi nafas membaik Terapeutik :
(16-20x/menit) 1. Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Penggunaan otot bantu nafas 2. Posisikan semi fowler
menurun 3. Berikan minum hangat
- Menunjukkan jalan nafas 4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
paten 5. Berikan oksigen
- Tidak menggunakan alat
bantu nafas (O2 tambahan) Edukasi :
- Ronchi menurun 1. Ajarkan teknik batuk efektif

Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian bronkodilator
3. 18/02/2020 Setelah dilakukan tindakan Observasi :
Jam : 18.50 keperawatan selama 1x24 jam 1. Monitor kelelahan fisik, emosional,
diharapkan intoleransi aktivitas social
meningkat dengan kriteria hasil : 2. Monitor pola dan jam tidur
- Saturasi O2 meningkat 3. Monitor respon cardiovascular
- Keluhan lelah menurun terhadap aktivitas
- Warna kulit membaik
(normal) Terapeutik :
- Aritmia saat melakukan 1. Sediakan lingkungan nyaan dan rendag
aktivitas menurun stimulus
- EKG membaik 2. Lakukan latihan rentang gerak pasif
- TTV dalam batas normal dan aktif
- TD : 100-120 mmHg 3. Bantu dalam melakukan aktivitas
- N : 60-100x/menit
- S : 26,5-27,5˚C Edukasi :
- Rr : 16-20x/menit 1. Anjurkan tirah baring (istirahat cukup)
- Mampu melakukan Activity 2. Anjurkan melakukan aktivitas secara
Daily Living (ADL) secara bertahap
bertahap 3. Anjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang

Kolaborasi :
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan
D. Implementasi

No Tanggal/jam Implementasi dan respon Paraf


1 18-02-2020 1. Melakukan observasi TTV
TD : 135/82 mmHg
N : 125 x/mnt
S : 36,5 C
RR : 24 x/mnt
SPO2 : 98 %
2. Melakukan observasi tanda gejala
penurunan curah jantung
 Px sesak nafas, kulit pucat, CRT > 2
dtk, palpitasi
3. Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan
 Terpasang O2 masker 8 lpm
4. Memonitor irama dan frekuensi jantung
 Irama ireguler, frekuensi 125 x/mnt
lemah
5. Memberikan posisi semi fowler
6. Memonitor nilai laboratorium
 Natrium : 138 mmol/l
 Kalium : 4.0 mmol/l
7. Berkolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat
 Inf PZ 7 tpm
 Inj amiodarone 300 mg
 O2 masker 8 lpm
No Tanggal/Jam Implementasi dan Respon Paraf
2 18 – 02 -2020 1. Melakukan observasi TTV
TD : 135/82 mmHg
N : 125 x/mnt
S : 36,5 C
RR : 24 x/mnt
SPO2 : 98 %
2. Memonitor pola nafas
 Frekuensi 24 x/mnt, nafas cepat dan
dangkal, pengguanan otot bantu nafas
3. Mengobervasi suara nafas tambahan
 Suara nafas ronkhi
4. Memberikan posisi semi fowler
5. Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan
 Terpasang O2 masker 8 lpm
6. Berkolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat
 Inf PZ 7 tpm
 Inj amiodarone 300 mg
 O2 masker 8 lpm

3 18 – 02 -2020 1. Melakukan observasi TTV


TD : 135/82 mmHg
N : 125 x/mnt
S : 36,5 C
RR : 24 x/mnt
SPO2 : 98 %
2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional
 Pasien tampak lemah, hanya berbaring
3. Menyediakan lingkungan nyaman dan
aman
 Terpasang pagar pengaman
disetiapkanan kiri bed pasien
4. Membantu klien dalam melakukan
aktivitas
 Menyuapi makan dan mengganti
pampers
5. Menganjurkan tirah baring
6. Menganjurkan pasien melakukan aktivitas
secara bertahap
 Pasien miring kanan miring kiri
1. 19 – 02 -2020 1. Melakukan observasi TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 100 x/mnt
S : 36,4 C
RR : 22 x/mnt
SPO2 : 98 %
2. Melakukan observasi tanda gejala
penurunan curah jantung
 Px sesak nafas, kulit merah , CRT < 2
dtk,
3. Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan
 Terpasang O2 masker 8 lpm
4. Memonitor irama dan frekuensi jantung
 Irama ireguler, frekuensi 100 x/mnt
kuat
5. Memberikan posisi semi fowler
6. Memonitor nilai laboratorium
 Natrium : 138 mmol/l
 Kalium : 4.0 mmol/l
7. Berkolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat
 Inf PZ 7 tpm
 Amiodarone pump 300 mg
 O2 masker 8 lpm
 Lasix pump 2 amp
 Alprazolam 0.5 mg 1x1

2. 19 – 02 -2020 1. Melakukan observasi TTV


TD : 110/70 mmHg
N : 100 x/mnt
S : 36,4 C
RR : 22 x/mnt
SPO2 : 98 %
2. Memonitor pola nafas
 Frekuensi 22 x/mnt, nafas normal
3. Mengobervasi suara nafas tambahan
 Suara nafas ronkhi
4. Memberikan posisi semi fowler
5. Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan
 Terpasang O2 masker 8 lpm
6. Berkolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat
 Inf PZ 7 Tpm
 Amiodarone pump300 mg
 O2 masker 8 lpm
 Lasix pump 2 amp
 Alprazolam 0.5 mg 1 x 1

3. 19 – 02 -2020 1. Melakukan observasi TTV


TD : 110/70 mmHg
N : 100 x/mnt
S : 36,4 C
RR : 22 x/mnt
SPO2 : 98 %
2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional
 Pasien tampak lemah dan aktivitas
masih dibantu
3. Menyediakan lingkungan nyaman dan
aman
 Terpasang pagar pengaman
disetiapkanan kiri bed pasien
4. Membantu klien dalam melakukan
aktivitas
 Menyuapi makan dan mengganti
pampers
5. Menganjurkan tirah baring
 Pasien diberitahu agar tidak turun dari
tempat tidur
6. Menganjurkan pasien melakukan aktivitas
secara bertahap
 Pasien miring kanan miring kiri, pasien
sudah bisa duduk
7. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk
meningkatkan asupan makanan
 1900 kal energi, 60 g protein, bubur
halus

1. 20 -02 -2020 1. Melakukan observasi TTV


TD : 130/70 mmHg
N : 100 x/mnt
S : 36,0 C
RR : 20 x/mnt
SPO2 : 98 %
2. Melakukan observasi tanda gejala
penurunan curah jantung
 Px tidak sesak nafas, kulit merah , CRT
< 2 dtk, palpitasi (-)
3. Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan
 Terpasang O2 masker 8 lpm
4. Memonitor irama dan frekuensi jantung
 Irama reguler, frekuensi 100 x/mnt
kuat
5. Memberikan posisi semi fowler
6. Berkolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat
 Inf PZ 7 tpm
 Kendaron 0.5 mg
 O2 masker 8 lpm
 Lasix pump 2 amp
 Alprazolam 0.5 mg 1x1
 NTG 2 amp
2. 20 -02 -2020 1. Melakukan observasi TTV
TD : 130/70 mmHg
N : 100 x/mnt
S : 36,0 C
RR : 20 x/mnt
SPO2 : 98 %
2. Memonitor pola nafas
 Frekuensi 20 x/mnt, nafas normal
3. Mengobervasi suara nafas tambahan
 Suara nafas bersih
4. Memberikan posisi semi fowler
5. Memberikan oksigenasi sesuai kebutuhan
 Terpasang O2 masker 8 lpm
6. Berkolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat
 Inf PZ 7 Tpm
 Kendaron 0,5 mg
 O2 masker 8 lpm
 Lasix pump 2 amp
 Alprazolam 0.5 mg 1 x 1
 NTG 2 amp
3. 20 -02 -2020 1. Melakukan observasi TTV
TD : 130/70 mmHg
N : 100 x/mnt
S : 36,0 C
RR : 20 x/mnt
SPO2 : 98 %
2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional
 Pasien tampak lemah dan aktivitas
masih dibantu
3. Menyediakan lingkungan nyaman dan
aman
 Terpasang pagar pengaman
disetiapkanan kiri bed pasien
4. Membantu klien dalam melakukan
aktivitas
 Menyuapi makan dan mengganti
pampers
5. Menganjurkan tirah baring
 Pasien diberitahu agar tidak turun dari
tempat tidur
6. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk
meningkatkan asupan makanan
 1900 kal energi, 60 g protein, bubur
halus
E. Evaluasi

No Tanggal Evaluasi Paraf


1. 18 -02-2020 S : Pasien mengatakan sesak nafas dan dada
berdebar - debar
O : Ku lemah
Gcs : 4 5 6
Kesadaran composmentis
TTV : TD : 135/96 mmHg
N : 110 x/mnt
S : 36.5 C
RR : 24 x/mnt
Terpasang O2 masker 8 lpm
Irama jantun g tidak teratur, EKG AF
Warna kulit pucat, CRT > 2 dtk
Frekuensi nadi lemah laju cepat
Natrium : 138 mmol/l, kalium : 4.0 mmol/l
A : Masalah penurunan curah jantung tertasi
sebagian
P : Internesi dilanjutkan
1. Observasi TTV
2. Observasi tanda gejala penurunan
curah jantung
3. Monitor frekuensi dan irama jantung
4. Berikan posisi semi fowler
5. Monitor nilai lab
6. Berikan O2 sesuai kebutuhan
7. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat
No Tanggal Evaluasi Paraf
2. 18-02-2020 S : Pasien mengatakan sesak nafas
O : Ku lemah
Gcs : 4 5 6
Kesadaran composmentis
TTV : N : 110 x/mnt
RR : 24 x/mnt
Tampak dispnea
Terpasang O2 masker 8 lpm
Retraksi dada (+)
Penggunaan otot bantu nafas (+)
Ronkhi (+)
A : Masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1. Obsrvasi TTV
2. Monitor pola nafas
3. Observasi suara nafas tambahan
4. Berikan posisi semi fowler
5. Berikan oksigenasi
6. Kolaborasi dengan timmedis dalam pemberian
obat
3. 18-02 -2020 S : Pasien mengatakan badan lemas
O : Ku lemah
Gcs : 4 5 6
Kesadaran composmentis
TTV : TD : 135/96 mmHg
N : 110 x/mnt
S : 36.5 C
RR : 24 x/mnt
Aktivitas dibantu
Terpasang O2 masker 8 lpm
Kekuatan otot
5 5
5 5
A : Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1. Obsrvasi TTV
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Sediakan lingkungan nyaman dan aman
4. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
5. Anjurkan tirah baring
6. Kolaborasi dengan timmedis dalam pemberian
obat
1. 19-02 -2020 S : Pasien mengatakan sesak nafas dan dada berdebar –
debar berkurang
O : Ku cukup
Gcs : 4 5 6
Kesadaran composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg
N : 105 x/mnt
S : 36.0 C
RR : 22 x/mnt
Terpasang O2 masker 8 lpm
Irama jantun g teratur
Warna kulit merah, CRT < 2 dtk
Frekuensi nadi kuat laju normal
A : Masalah penurunan curah jantung tertasi sebagian
P : Internesi dilanjutkan
1. Observasi TTV
2. Observasi tanda gejala penurunan curah jantung
3. Monitor frekuensi dan irama jantung
4. Berikan posisi semi fowler
5. Berikan O2 sesuai kebutuhan
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
obat
2. 19-02 -2020 S : Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
O : Ku cukup
Gcs : 4 5 6
Kesadaran composmentis
TTV : N : 105 x/mnt
RR : 22 x/mnt
Dispnea berkurang
Terpasang O2 masker 8 lpm
Retraksi dada (-)
Penggunaan otot bantu nafas (-)
Ronkhi (-)
A : Masalah pola nafas tidak efektif teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1. Observasi TTV
2. Monitor pola nafas
3. Observasi suara nafas tambahan
4. Berikan posisi semi fowler
5. Berikan oksigenasi
6. Kolaborasi dengan timmedis dalam pemberian
obat
3. 19-02 -2020 S : Pasien mengatakan badan lemas berkurang
O : Ku lemah
Gcs : 4 5 6
Kesadaran composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg
N : 105 x/mnt
S : 36.0 C
RR : 22 x/mnt
Aktivitas dibantu
Terpasang O2 masker 8 lpm
Kekuatan otot
5 5

5 5

A : Masalah intoleransi aktivitas teratasi sebagian


P : Intervensi dilanjutkan
1. Obsrvasi TTV
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Sediakan lingkungan nyaman dan aman
4. Anjurkan tirah baring
5. Kolaborasi dengan timmedis dalam pemberian
obat
1. 20-02-2020 S : Pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas dan dada
tidak berdebar - debar
O : Ku cukup
Gcs : 4 5 6
Kesadaran composmentis
TTV : TD : 100/70 mmHg
N : 100 x/mnt
S : 36.5 C
RR : 20 x/mnt
Irama jantung teratur
Warna kulit merah, CRT < 2 dtk
Frekuensi nadi kuat laju normal
EKG irama sinus
A : Masalah penurunan curah jantung tertasi
P : Internesi dihentikan

2. 20-02-2020 S : Pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas


O : Ku cukup
Gcs : 4 5 6
Kesadaran composmentis
TTV : N : 100 x/mnt
RR : 20 x/mnt
Dispnea (-)
Retraksi dada (-)
Penggunaan otot bantu nafas (-)
Ronkhi (-)
A : Masalah pola nafas tidak efektif teratasi
P : Intervensi dihentikan
3. 20-02-2020 S : Pasien mengatakan badan sudah tidak lemas
O : Ku cukup
Gcs : 4 5 6
Kesadaran composmentis
TTV : TD : 100/70 mmHg
N : 100 x/mnt
S : 36.0 C
RR : 20 x/mnt
Aktivitas mandiri
Kekuatan otot
5 5

5 5

A : Masalah intoleransi aktivitas teratasi


P : Intervensi dilhentikan

Anda mungkin juga menyukai