LAPORAN KASUS
dirasa sejak 6 bulan yang lalu. Nyeri lutut kanan dirasakan ketika bangun
di pagi hari dan terasa kaku, nyeri tidak menjalar, dan memberat saat
berjalan jauh, jongkok, dan naik tangga. Nyeri <30 menit dan hilang jika
diberi obat penghilang rasa sakit, namun timbul lagi jika melakukan
aktivitas berat. Nyeri berkurang bila istirahat. Timbul bunyi ketika lutut
digerakkan. Kadang lutut terasa kaku. Nyeri lebih dirasakan pada lutut
kiri. Awal nyeri dirasakan setelah sebelumnya terjatuh dari sepeda motor
dengan lutut sebagai tumpuan. Kesemutan (-), baal (-) panas (-).
3
4
7. Hidung
Nafas cuping hidung (-/-), secret (-/-), epistaksis (-/-), deformitas (-/-)
8. Mulut
Sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), tremor (-), gusi berdarah (-).
9. Telinga
Nyeri tekan mastoid (-/-), secret (-/-), pendengaran berkurang (-/-)
10. Tenggorokan
hiperemi (-), tonsil membesar (-/-)
11. Leher
Trakea ditengah, pembesaran KGB (-)
12. Toraks
Simetris, retraksi subkostal (-), pembesaran kelenjar limfe (-)
Cor
I : ictus cordistidak tampak
P : ictus cordis kuat angkat
P : Batas kiri atas : ICS II linea para sternalis sinistra
Batas kanan atas : ICS II linea para sternalis dekstra
Batas kiri bawah : ICS V linea medio clavicularis sinistra
Batas kanan bawah : ICS IV linea para sterna dekstra
Pinggang jantung : ICS II linea para sternalis sinistra (kesan
jantung tidak melebar)
A : BJ I-II intensitas normal, regular, bising (-)
Pulmo : statis (depan dan belakang)
I : pengembangan dada kanan dan kiri simetris, benjolan (-), luka (-)
P : fremitus taktil kanan = kiri, nyeri tekan (-), krepitasi (-)
P : Sonor Sonor
Sonor
Sonor Sonor
Genu
PEMERIKSAAN
Dexter Sinister
Inspeksi
Deformitas - -
Peradangan - -
Varices - -
Palpasi
Nyeri tekan - +
Krepitasi + +
Varus test - -
Valgus test - -
-
-
7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- MMT :
Ekstremitas inferior Dextra Sinistra
Ekstensor M Soleus 5 5
- ROM :
EKSTREMITAS ROM
Ekstensi 0 0
2.6 Resume
Pasien datang ke Poli Rehabilitasi Medik dengan keluhan nyeri kedua lutut
dirasa sejak 6 bulan yang lalu. Nyeri lutut kanan dirasakan ketika bangun di pagi
hari, nyeri tidak menjalar, dan memberat saat berjalan jauh, jongkok, dan naik
tangga. Nyeri <30 menit dan hilang jika diberi obat penghilang rasa sakit, namun
9
timbul lagi jika melakukan aktivitas berat. Timbul bunyi ketika lutut digerakkan.
Kadang lutut terasa kaku. Nyeri lebih dirasakan pada lutut kiri. Pasien merasakan
nyeri setelah sebelumnya terjatuh dari sepeda motor dengan lutut sebagai
tumpuan. Riwayat penyakit dahulu, pasien menyangkal memiliki riwayat DM,
Hiperurisemia, dan hipertensi
Pada pemeriksaanf fisik genu, dan tidak ada tanda-tanda inflamasi. Nyeri (+)
saat ditekan genu sinistra, deformitas (-), krepitasi (+), morning stiffness (+).
2.10 Prognosis
Ad vitam : bonam
Ad sanam : bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
BAB IV
PEMBAHASAN
gejala yaitu kaku pagi <30 menit, krepitasi, nyeri tekan dan tidak panas pada
perabaan (Abari,2016).
Pasien pengaku awal nyeri dirasakan setelah sebelumnya terjatuh dari sepeda
motor dengan lutut sebagai tumpuan. Riwayat penyakit dahulu, pasien
menyangkal memiliki riwayat DM, dan hipertensi. Hal ini menunjukkan diagnosa
pada pasien adalah osteoarthritis sekunder karena paling sering akibat trauma atau
penyakit sistemik. Osteoarthritis sekunder biasanya terjadi pada usisa lebih awal
dari pada osteoarthritis primer (Dan et al,2013). Pada pasien in berusia 49 tahun.
Hasil pemeriksaan fisik pada pasien ini adalah ditemukan genu, dan tidak ada
tanda-tanda inflamasi. Nyeri (+) saat ditekan genu sinistra, deformitas (-),
krepitasi (+), morning stiffness (+). BMI 31.34 (obesitas kelas 1).
Pada pemeriksaan radiologis pada genu sinistra dan dextra didapatkan adanya
osteofit pada condylus lateralis os femur et tibia kanan kiri os patella kanan kiri.
Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan gambaran radiologis kellgren dan
lawrence merupakan derajat II (Mild). Deskripsi derajat II yaitu osteofit nyata.
Celah sendi normal, namun mulai ada penyempitan (Kohn et al,2015)
Pemberian terapi rehabilitasi medik
1) Terapi manual dengan gerakan pasif seperti melatih ROM secara pasif,
meregangkan otot dan massage yang dilakukan terapis dengan tujuan
meningkatkan gerakan sendi den mengurangi kekakuan.
2) Latihan fleksibilitas (ROM) dengan peregangan otot bertujuan untuk
memaksimalkan ruang gerak sendi, meningkatkan kerja otot, mengurangi
resiko cedera.
3) Latihan penguatan bertujuan memperbaiki disabilitas, nyeri dan kinerja.
4) Modalitas fisik dengan SWD bertujuan relaksasi otot dan berkurangnya
nyeri serta memperkuat struktur sekitar sendi untuk menunjang sendi.
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan Fisik dan pemeriksaan penunjang maka
pasien didiagnosis Osteoarthritis articulatio genu bilateral.