Anda di halaman 1dari 103
Fy elf my Fa m ww EKSTRAKSI dan REAL KROMATOGRAFI « * _——— - / > cs a I U eb BUKU AJAR EKSTRAKSI DAN REAL KROMATOGRAFI Maria Aloisia Uron Leba Desain Cover : Dwi Novidiantoko “Vata Letak Isi: Emy Rizka Fadilah Sumber Gambar: www-freepik.com Cetakan Pertama: Desember 2017 Hak Cipta 2017, Pada Penulis 1 i fanggung jawab percet Copyright © 1017 by Deepublish Publisher All Right Reserved Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau selucuh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit. PENERBIT DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA) Anggota IKAPI (076/DI¥/2012) JLRajawali, G. Blang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, S ‘J-Kaliurang Km.9,3 — Yogyakarta 55581 Telp/Faks: (0274) 4533427 Website: www.deepublish.co id wwwpenerbitdeepublish.com E-mail: es@dcepublish.co.id ‘Katalog Dalam Terbitan (KDT) LEBA, Maria Aloisia Uron Buku Ajar: Ekstraksi dan Real Kromatografi//olch Maria Aloisia Uron Leba.— Edt, Cet. 1--Yogyakarta: Deepublish, Desember-2017. x, 112 him, Uk:14x20 em ISBN 978-602-453-657-2 1. Kimnia 1 judul 543.8 73 74 1S 7.6 SOAL-SOAL LATIHAN BAB 7 BAB8 Fasa Gerak pada KLT Cara Pemisahan dengan KLT .. Identifikasi Hasil Kromatografi. Manfaat Kromatografi Lapis Tipi Kromatografi Kolom (Konvensional)...... 8.1 8.2 8.3 8.4 SOAL-SOAL LATIHAN BAB 8...... BABY 9.1 9.2 93 9.4 9.5 9.6 9.7 98 SOAL-SOAL LATIHAN BAB 9.. BAB 10 Kromatografi Gas.... 10.1 10.2 Prinsip Kerja Kromatografi Gas ........... Prinsip Kromatografi Kolom Pembuatan Kolom (Packing Jenis-jenis Kromatografi Kolom... 8.3.1 Kromatografi Kolom Fasa Normal 8.3.2. Kromatografi Kolom Fasa Terbalik 8.3.3 Kromatografi Kolom Penukar Ion. 8.3.4 Kromatografi Kolom Eksklu: 8.3.5 Kromatografi Partisi . Metode Elusi pada Kromatografi Kolom Teori-teori Dasar Kromatografi Ekstraksi Counter current Hubungan antara Ekstraksi dan Kromatografi Teori Pelat (Plate Theory) Teori kecepatan (Rate Theory) .. Besaran kromatografi Hubungan antara besaran kromatografi dan besaran lain..... Besaran Percobaan. Kromatogram.. Definisi dan Penggolongan Kromatografi Ga 10.3. Komponen Utama Instrument Kromatografi Gas... 10.4 Aplikasi dari Kromatografi Gas SOAL-SOAL LATIHAN BAB 10... BAB 11 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (High Performance Liquid —_ Chromatography, HPLC)... 11.1) Tinjauan Umum HPLC 11.2 HPLC Fasa Normal (Normal-phase liquid khromatography, NPLC). 11.3, HPLC Fasa Terbalik (reversed-phase liquid chromatography/RPLC) 11.4 Instrumen HPLC.... 11.5 Aplikasi Metode HPLC 11.6 Analisis Senyawa Fenol dan Turunannya dengan Metode HPLC 11.6.1. Fenol dan Senyawa Turunanny: 11.6.2 Hasil Analisis Senyawa Fenol dan Turunannya dengan metode HPLC.... 11.7 Analisis Kuantitatif dengan metode HPLC SOAL-SOAL LATIHAN BAB 11 REFESENSLI..... eee LL BAB | Ekstraksi Padat-Cair Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1 Menjelaskan ekstraksi padat — cair. 2. Menjelaskan prinsip ekstraksi padat-cair. 3. Menjelaskan mekanisme efstraksi padat-cair. 4. Mengidentifikasi_faktor-faktor yang dapat dimanipulasi untuk memperoleh Kondisi optimum efstrasi 5. Membedakan maserasi, perkolasi dan sofletasi berdasarkan proses yang terjadi 6. Membedakan maserasi, perkolasi dan sokletasi berdasarkan alat yang digunakan. 1.1. Pengertian dan Prinsip Ekstraksi_ merupakan salah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan atau menarik satu atau lebih komponen atau senyawa-senyawa (analit) dari suatu© sampel dengan menggunakan pelarut tertentu yang sesuai. Ekstraksi padat-cair atau leaching merupakan proses transfer secara difusi analit dari sampel yang berwujud padat ke dalam pelarutnya. Ekstraksi dari sampel padatan dapat dilakukan jika analit yang diinginkan dapat larut dalam pelarut pengekstraksi. Pada ekstraksi ini prinsip pemisahan didasarkan pada kemampuan atau daya larut analit dalam pelarut tertentu. Dengan Buku Ajar “Ekstraksi dan Real Kromatografi” Maria Aboisia Uron Leba demikian pelarat yang digunakan harus mampu menarik komponen analit dari sampel secara maksimal. 1.2. Mekanisme Ekstraksi Padat-Cair Mekanisme ekstraksi ini dimulai dengan adsorpsi pelarut oleh permukaan sampel, diikuti difusi pelarut ke dalam sampel dan pelarutan analit oleh pelarut (interaksi analit dengan pelarut). Selanjutnya terjadi difusi analit-pelarut ke permukaan sampel dan desorpsi analit-pelarut dari permukaan sampel kedalam pelarut. Perpindahan analit-pelarut ke permukaan sampel berlangsung sangat cepat ketika terjadi kontak antara sampel dengan pelarut. Kecepatan difusi analit-pelarut ke permukaan sampel merupakan tahapan yang mengontrol kescluruhan proses ekstraksi ini. Kecepatan difusi bergantung pada beberapa faktor yaitu > Temperatur Luas permukaan partikel (sampel) Jenis pelarut Perbandingan analit dengan pelarut Kecepatan dan lama pengadukan VVVV Agar kondisi optimum ekstraksi dapat tercapai ada beberapa hal yang harus diperhatikan: v Kemampuan atau daya larut analit dalam pelarut harus tinggi v Pelarut yang digunakan harus selektif Konsentrasi analit dalam sampel harus cukup tinggi v Tersedia metode untuk memisahkan kembali analit dari pelarut pengekstraksi. " Pipa F Uap polarut ke kondensor Labu dasar bulat Pelarut Pemanas Gambar 1.3 Alat Sokletasi (https/prezi.com) Buku Ajar “Ekstrafsi dan Real Kromatografi” Maria Aloisia Uron Leba image not available image not available 2.1. Prinsip Ekstraksi Cair-Cair Ekstraksi cair-cair atau disebut juga ekstraksi pelarut merupakan metode pemisahan yang didasarkan pada fenomena distribusi atau partisi suatu analit diantara dua pelarut yang tidak saling campur. Ekstraksi ini dilakukan untuk mendapatkan suatu senyawa dari campuran berfasa cair dengan pelarut lain yang juga berfasa cair. Prinsip dasar dari pemisahan ini adalah perbedaan kelarutan suatu senyawa dalam dua pelarut yang berbeda. Selain untuk keperluan pemisahan preparatif, metode ini juga digunakan untuk keperluan pemisahan analitik seperti menghilangkan komponen pengganggu dalam analisis kimia, memekatkan analit — (pra-konsentrasi) sebelum _analisis, menghasilkan spesi terukur dalam suatu analis 2.2. Pelaksanaan Ekstraksi Proses ekstraksi cair-cair melibatkan ekstraksi analit dari fasa air ke dalam pelarut organik yang bersifat non polar atau agak polar seperti heksana, metilbenzene atau diklorometan. Analit-analit yang mudah terekstraksi dalam pelarut organik adalah molekul- molekul netral yang dapat berintraksi dengan pelarut yang bersifat nonpolar atau agak polar. sedangkan senyawa-senyawa polar dan juga senyawa-senyawa yang mudah mengalami ionisasi akan tertahan pada fasa air. Pada ekstrasi cai-cair alat yang digunakan adalah corong pisah. Corong pisah adalah alat yang digunakan untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu campuran antara dua fasa pelarut dengan densitas atau massa jenis yang berbeda yang tidak saling campur. Corong pisah mempunyai penyumbat pada bagian atas dan kran di bawahnya. Corong pisah yang digunakan di laboratorium terbuat dari kaca borosilikat dan Buku Ajar “Ekstraksi dan Real Kromatografi” Maria Aboisia Uron Leba image not available image not available image not available [A] : 100 D .[A}air %E= 0 Tair + Alora 1 100 D .Alair “Ta HE= —__—_—_—7_- {lAlair + [Alorg ‘We WE = 100 D (a1 1 ) 4 Alora a“ TAlair ) * [Alar %E 100 D E = 14 Alora lair HE = 100D O° Jika A terekstraksi secara kuantitatif sedangkan B tidak terekstraksi, (Kp), 10° ~ (Kp)nS 10° ~ 2 10° Jika A terekstraksi tak kuantitatif sedangkan B tidak terekstraksi, (Kp)a $ 10° ~ (Kp)p¢ (10? ~ a2 10° Buku Ajar “Ekstraksi dan Real Kromatografi” Maria Aboisia Uron Leba image not available image not available image not available Pada ekstraksi pertama: p=1/{1+@x0,5)} =2/5, q=(3x0,5)/ {1+ Gx 0,5)} =3/5 jadi tersisa 0,4. 10° mol X dalam fasa air dan terdapat 0.6 . 10° mol X dalam fasa org. Pada ekstraksi kedua: X dalam fasa air = (2/5) x 0,4. 10° mol = 0,16. 10° mol X dalam fasa org = (3/5) x 0,4 . 107 mol = 0,24. 107 mol Total X dalam 100 mL fasa organik = 0,6 . 10°+ 0,24 . 10°=0,84 . 10° mol %E = {(0,84 . 10° mol)/(1,00 . 10° mol)} x 100 = 84 Dengan ekstraksi tunggal hanya diperoleh %E = 75 (lihat contoh sebelumnya). Dengan cara yang sama, konsentrasi analit dalam fasa air dapat dihitung dengan rumus berikut: r . \n Asie)? | Vir __ ae \ Vea -D * Vaie J Asics) + Jumlah a yang tertinggal pada fasa air Ao + Jumlaha mula-mula n : Banyaknya ekstraksi Jika dinyatakan dalam satuan konsentrasi, maka ; \n { . \ (C)seeo?| T— pea | (O) “ (Vou D * Vir! ° C.ir(n) + Konsentrasi a yang tertinggal pada fasa air Go : Konsentrasi a mula-mula n : Banyaknya ekstraksi Buku Ajar “Ekstraksi dan Real Kromatografi” Maria Aboisia Uron Leba ys image not available image not available image not available 1. Kp=10/5=2danD=10/10=1 2. Kp=8/4=2 danD = 8/12 =0,67 Telah diketahui bahwa pH = pKa — log ({HAJ/[A’]) atau (H*] = Ka . ((HAJ/[A)]}). Sifat ini dapat dimanfaatkan dalam m basa lemah untuk meningkatkan efisiensi suatu ekstraksi. Efisiensi ekstraksi dapat ditingkatkan dengan memanipulasi pH larutan. Bila [H"] >> Ka maka pH << pKa. Dengan demikian semakin banyak HA yang terbentuk sehingga semakin banyak HA yang terekstraksi ke fasa organik. Hal ini menyebabkan nilai D menjadi besar. Bila [H*] << Ka maka pH >> pKa. Dengan demikian HA akan terurai menjdi H” dan A’ atau hanya terdapat sedikit HA dalam fasa air sehingga hanya sedikit pula HA yang terekstraksi ke fasa organik. Hal ini menyebabkan nilai D menjadi keci]. Oleh karena itu untuk meningkatkan efisiensi ekstraksi dalam ekstraksi asam basa lemah sebaiknya bekerja pada pH yang lebih kecil dari pKa dan pKb. 2.7. Ekstraksi Logam 2.7.1. Prinsip Pemurnian logam dengan cara pemisahan dapat dialakukan dengan metode ekstraksi pelarut atau ekstraksi cair-cair. Pada metode ini sampel yang akan analisis harus dalam wujud cair atau larutan. Dalam larutan logam-logam berada dalam bentuk ion yakni ion logam. Agar dapat terekstraksi ke fasa organik, logam harus dalam bentuk senyawa yang berkarakter hidrofob. Senyawa seperti ini dapat diperoleh melalui pembentukan senyawa kompleks atau senyawa kelat atau pasangan ion. Buku Ajar “Ekstraksi dan Real Kromatografi” Maria Aboisia Uron Leba image not available aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. image not available image not available image not available kebutuhan), Fasa diam yang digunakan dalam kromatografi cair dapat berupa zat cair maupun zat padat. Bila fasa diam berupa zat cair maka disebut kromatografi cair-cair (liquid-liquid chromatography, LLC) dan bila fasa diamnya berupa zat padat maka disebut' ~— kromatografi_ —cair-padat_—(liquid-solid chromatography, LSC). Kromatografi gas merupakan jenis kromatografi_ yang menggunakan gas sebagai fasa geraknya. Gas yang digunakan sebagai fasa gerak harus bersifat inert. Gas yang umumnya digunakan adalah helium, nitrogen, argon atau hidrogen. Fasa diam yang digunakan dalam kromatografi gas dapat berupa zat cair dan zat padat. Bila menggunakan fasa diam berupa zat cair maka disebut —kromatografi—gas-cair (gas-liquid chromatography, GLC) dan bila menggunakan fasa diam berupa zat padat maka disebut kromatografi gas-padat (gass-solid chromatography, GSC). 5.2, Berdasarkan Bentuk Fasa Diam Berdasarkan bentuk fasa diamnya kromatografi digolongkan menjadi kromatografi planar dan kromatografi kolom. Sesuai dengan namanya, —_kromatografi__ planar menggunakan media pendukung fasa diam yang berbentuk planar atau persegi. Kromatografi planar merupakan metode kromatografi yang paling sederhana dan namun digunakan secara luas. Yang termasuk dalam kromatografi ini adalah kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis (KLT). Kromatografi kolom merupakan jenis kromatografi yang menggunakan kolom sebagai media pendukung fasa diam. Dalam kromatografi ini fasa diam ditempatkan atau dikemas di dalam kolom. Kolom yang umunya digunakan berupa pipa atau tabung kaca yang dimodifikasi. Buku Ajar “Ekstraksi dan Real Kromatografi” Maria Aboisia Uron Leba EY image not available image not available image not available SOAL-SOAL LATIHAN BAB 5. Apa yang Anda ketahui tentang kromatografi gas dan kromatograficair? Apakah keduanya mempunyai persamaan dan perbedaan? Jelaskan ! Mengapa KLT dan kromatografi kertas disebut juga kromatografi planar? Apa perbedaanya dengan kromatografi kolom? Apa yang Anda ketahui tentang kromatografi adsorpsi dan kromatografi partisi? Apakah kromatografi eksklusi sama dengan kromatografi penukar ion? Jelaskan! Apa yang Anda ketahui tentang real kromatografi? Sebutkan jenis-jenis real kromatografi? Buku Ajar “Ekstraksi dan Real Kromatografi” Maria Aboisia Uron Leba a image not available image not available image not available SOAL-SOAL LATIHAN BAB 6 1. Apa yang menjadi fasa diam dan fasa gerak pada kromatografi kertas? 2. Bagaimana prinsip pemisahan pada kromatografi kertas? 3. Mengapa jenis kromatografi ini disebut dengan nama kromatografi kertas? 4. Bagaimana cara melakukan pemisahan dengan kromatografi kertas? 5. Bagaimana menghitung nilai Rf pada kromatografi kertas? Buku Ajar “Ekstraksi dan Real Kromatografi” Maria Aboisia Uron Leba aed image not available image not available image not available Bagian atas pelat_I, KLT yang tidak dilapisi silika Permukaan pelat KLT yang dilapisi silika t Garis awal, dibuat _.} dengan pensil Gambar 7.2 Pelat KLT untuk Analisis Zat atau campuran atau sampel yang akan dianalisis ditotolkan pada pelat yang telah ditandai (diberi garis) menggunakan kapiler. Setelah sampel ditotolkan, pelat dimasukan kedalam wadah yang berisi fasa gerak. Ketika pelat dimasukan ke dalam wadah, noda totolan tidak boleh tercelup dalam fasa gerak. Setelah dimasukan, wadah ditutup dan dibiarkan beberapa saat. Komponen-komponen dalam campuran akan bergerak dengan kecepatan yang berbeda dan akan tampak sebagai perbedaan bercak warna bila diamati dengan lampu UV. Setelah beberapa menit, pelat KLT diambil dan diamati dibawah lampu UV 250 nm. Noda yang muncul dan jarak yang ditempuh pelarut ditandai dengan menggunakan pensil, seperti yang ditunjukan dalam Gambar 7.3. Pelat dikeluarkan dari lampu UV. Jarak noda dari titik awal dan jarak Buku Ajar “Ekstraksi dan Real Kromatografi” Maria Aboisia Uron Leba ai image not available image not available image not available BAB 8 Kromatografi Kolom (Konvensional) Capaian Pembelajaran Setelah mempelajari babini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan_prinsip kromatografi kolom Menjelaskan cara melakukan pengemasan kolom Membedakan kromatografi Folom adsorpsi dan kromatografi folom partsi 4. Mengidentifikasi jenis-jenis Kromatografi Kolom adsorpsi berdasarkan interaksi yang terjadi 5. Menjelaskan_prinsip_pemisahan pada kromatografi kolom _fasa normal 6. Menjelaskan prinsip_pemisahan_pada kromatografi kolom _fasa terbalik 7. “Menjelaskan_prinsip pemisahan pada kromatograft olor penukar ion we Kromatografi kolom konvensional merupakan metode kromatografi klasik yang masih digunakan secara luas hingga Saat ini baik untuk pemisahan maupun pemurnian. Buku Ajar “Ekstraksi dan Real Kromatografi” Maria Aboisia Uron Leba ees image not available image not available image not available hidrofobik (nonpolar) yakni gaya Van der Walls. Fasa diam yang digunakan pada kromatografi ini berupa silika gel yang dimodifikasi, yakni silika gel di-bonded dengan gugus nonpolar sehingga permukaan silika gel menjadi nonpolar. Gugus non polar dapat berupa berbagai hidrokarbon seperti C1,C4, C6, C8, C18 (metil, butyl, hexil, oktil, oktadesil), seperti ditunjukan dalam Gambar 8.3 dan Gambar 8.4. Umumnya dalam kromato- grafi kolom fasa terbalik digunakan C18 sebagai fasa diam yang biasa dikenal dengan ODS (octedecylsilane) atau RP-18. SR lt NW NORMAL PHASE —o-_/ x Rei f 5 REVERSED PHASE ope ReC18,C8,C4,CN,C1 sadmore —d Gambar 8.3. Silika Gel yang Dapat Dimodifikasi (http//shula-Ic.co.il/1396-2/#lntroduction) Buku Ajar “Ekstraksi dan Real Kromatografi” Maria Aboisia Uron Leba u image not available image not available image not available Oo O° @ O° ® De Motel yang ukurannya besar dikeluarkan Gambar 8.7 ilustrasi pemisahan pada kromatografi eksklusi Dalam kromatografi ini fasa diam dibuat berpori dengan ukuran tertentu. dan seragam. Senyawa-senyawa yang mempunyai ukuran molekul yang lebih kecil akan teretensi sedangkan senyawa-senyawa yang mempunyai ukuran molekul yang lebih besar dikeluarkan. Fasa diam yang umunya digunakan adalah silika atau polimer. Fasa gerak yang digunakan dalam kromatografi ini hanya berfungsi untuk melarutkan senyawa yang teretensi pada fasa diam. 8.3.5. Kromatografi Partisi Selain mekanisme adsorbsi, dalam kromatografi kolom juga terjadi pemisahan dengan mekanisme partisi. Pemisahan dengan mekanisme partisi terjadi apabila fasa diam yang berupa cairan. Pada kromatografi ini, fasa diam cairan dikemas pada kolom. Pengemasan fasa diam yang berwujud cair pada kolom dilakukan dengan cara cairan fasa diam dibungkus (coated) pada material pendukung fasa diam (solid support materials). Fasa diam yang biasa digunakan adalah air. Pemisahan yang terjadi pada kromatografi_ partisi didasarkan pada perbedaan kelarutan komponen atau senyawa dalam campuran terhadap fasa diam dan fasa gerak. Komponen Buku Ajar “Ekstraksi dan Real Kromatografi” A Maria Aboisia Uron Leba u image not available aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. image not available aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. image not available image not available image not available aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. image not available image not available image not available gerak) dan akan terelusi berdasarkan kenaikan titik didih dan interaksinya dengan fasa diam. Kromatografi ini digunakan untuk pemisahan dan analisis senyawa-senyawa volatile baik organik maupun anorganik dalam suatu campuran. 10.3. Komponen Utama Instrument Kromatografi Gas Komponen utama dalam suatu instrument kromatografi gas terdiri dari sistem gas pembawa, sistem penyuntikan, kolom, sistem pemanasan (oven), detektor dan sistem pengolah data yang diilustrasikan dalam gambar 10.1. Tajekior Detektor Pengatur Jaju dan tekanan ‘Terminal pengolah data Gambar 10.1 Instrument Kromatografi Gas a. Sistem gas pembawa (carrier gas system) Fasa gerak pada kromatografi gas disebut gas pembawa. Gas pembawa yang digunakan harus bersifat inert, kering dan bebas dari oksigen. Gas pembawa yang biasa digunakan adalah helium (He), argon (Ar), nitrogen (N) dan hydrogen (H). Dari ke empat gas ini helium merupakan gas yang paling umum dan banyak digunakan. Gas ini berada di dalam tank (tabung gas) dengan tekanan tertentu. Untuk mengontrol laju alir gas Buku Ajar “Ekstraksi dan Real Kromatografi” Maria Aloisia Uron Leba aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book. aa You have either reached a page that is unavailable for viewing or reached your viewing limit for this book.

Anda mungkin juga menyukai