PTT4B - Jarkom 2 - Modul 1 - 18117029 - Arinil Haq Salsabila
PTT4B - Jarkom 2 - Modul 1 - 18117029 - Arinil Haq Salsabila
MODUL : 01
DHCP
LABORATORIUM TELEMATIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
1
DAFTAR ISI
2
Modul 1
DHCP
Arinil Haq Salsabila (18117029) / Kelompok 09 / Selasa, 04 Februari 2020
Email : arinil.sabilaa@gmail.com
Asisten : Wilson Rustiandy
3
permintaan ke DHCP server. Paket, membawa A. Percobaan 1: Konfigurasi Basic DHCP
alamat tujuan unicast, diteruskan oleh siapa saja dan
mencapai server. DHCP server tahu bahwa pesan itu
berasal dari relay agent karena salah satu bidang
dalam request message mendefinisikan IP Address
dari relay agent. Relay agent, setelah menerima
balasan mengirimkannya ke DHCP klien.[1] Gambar 3.1 Topologi percobaan 1
3. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat Percobaan B. Percobaan 2: Konfigurasi DHCP Relay
4
Membuat topologi seperti pada Gambar 3.2. 4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN
Melakukan konfigurasi IP Address sesuai 4.1 Percobaan 1: Konfigurasi Basic DHCP
topologi dan melakukan rename R1, R2, dan R3 Pada percobaan ini, penulis membuat
sesuai format NIM.
Mengaktivasi layanan DHCP pada R1, R2, dan topologi seperti pada Gambar 3.1 lalu mengganti
R3. nama router menjadi R1.18117032. Selanjutnya
Melakukan konfigurasi DHCP server pada R2 penulis melakukan konfigurasi IP Address sesuai
dengan pool.
topologi yang dibuat. Cara konfigurasi IP Address
Melakukan konfigurasi DHCP pada PC lalu
melakukan reset protokol DHCP. telah dipelajari pada praktikum Jaringan Komputer I
sehingga tidak dijelaskan kembali pada laporan
Menyalakan dan melakukan konfigurasi R3 untuk
mendapatkan IP Address secara DHCP. modul ini. Penulis lalu mengaktifkan layanan DHCP
Melakukan implementasi DHCP relay agent pada pada router R1 dimana R1 berperan sebagai server.
R1 pada interface yang mengarah ke client.
Untuk mengaktifkan layanan DHCP, penulis
Menyesuaikan nama pool yang telah dibuat mengetikkan perintah berikut pada software Putty:
sebelumnya di R2.
Mengaktivasi protokol routing OSPF pada R1 [R1.18117032] dhcp enable
dan R2.
Setelah mengaktifkan layanan DHCP,
Mengaktivasi DHCP pool untuk R2. penulis membuat address pool pada R1 yang akan
menjadi alokasi IP Address yang akan dipinjamkan
Melakukan pengecekkan untuk R3 dan PC
apakah sudah mendapatkan IP Address DHCP. lewat DHCP kepada klien. Berikut perintah yang
Melakukan verifikasi konfigurasi DHCP relay diketikkan pada software Putty untuk membuat
pada R1. address pool:
5
mulai dari 167.205.10.0 sampai 167.205.10.255. konfigurasi interface mana yang akan dipakai,
Namun, pada baris terakhir dari perintah di atas sehingga perlu dilakukan konfigurasi interface.
terdapat IP Address yang dilarang yaitu IP Address [R1.18117032] interface Ethernet 2/0
yang tidak boleh disediakan oleh DHCP server yaitu [R1.18117032-Ethernet2/0] dhcp select server
mulai 167.205.0.2 sampai 167.205.10.10. Oleh global-pool
karena itu, IP Address yang dialokasikan oleh DHCP
server hanyalah mulai 167.205.10.11 sampai Pada perintah di atas, baris pertama untuk
167.205.10.255 karena 167.205.10.0 tidak mungkin melakukan konfigurasi port Ethernet2/0 pada R1.
digunakan dan 167.205.10.1 sudah digunakan untuk Sedangkan baris kedua untuk mengaktifkan DHCP
router sehingga biasanya, DHCP klien akan secara global untuk port tersebut.
mendapatkan IP Address 167.205.10.11. Penulis melakukan verifikasi DHCP melalui
Sedangkan baris keempat pada konfigurasi ai DHCP klien dengan mengatur Ipv4 Configuration
atas digunakan untuk mengonfigurasi DNS list. menjadi DHCP dan melakukan checklist “Obtain
DNS digunakan untuk mengetahui IP Address dari DNS server address automatically”. Lalu penulis
suatu website. Dalam artian lain, DNS melakukan perintah berikut pada command prompt
menerjemahkan suatu website menjadi suatu IP PC/klien.
Address. Pada baris selanjutnya, terdapat pengaturan PC>ipconfig
expired day yaitu lamanya suatu komputer dapat
Berikut hasil IP Address yang muncul pada
menggunakan konfigurasi DHCP yang dibuat.
PC klien,
Sebelum expired day habis, pengguna tidak bisa
memakai DHCP dengan pengaturan yang berbeda.
Jika expired day habis, maka konfigurasi DHCP
yang dibuat sudah tidak berlaku dan bisa jadi dipakai
oleh orang lain sehingga perlu dilakukan konfigurasi
Gambar 4.2 IP Address yang diterima DHCP klien pada
ulang. percobaan 1
Langkah selanjutnya, penulis melakukan
verifikasi terhadap IP pool yang telah dibuat dengan Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa PC klien mendapat
mengetikkan perintah berikut pada software Putty: IP Address 167.205.10.11. Berikutnya penulis juga
[R1.18117032] display dhcp server ip-in-use melakukan verifikasi IP pool kembali pada DHCP
pool DHCP-Telematika server. Berikut hasil verifikasi tersebut,
Gambar 4.1 Verifikasi IP pool percobaan 1 Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa terdapat IP Address
167.205.10.11. IP Address ini sama dengan IP
Pada Gambar 4.1 di atas, konfigurasi IP Address Address server sehingga percobaan ini berhasil
6
Lalu, penulis juga melakukan ping test ke R1 apply, lalu melakukan reset protokol DHCP dengan
sebagai berikut, perintah “PC>ipconfig /renew” pada command
prompt. Untuk R3, interface Ethernet2/0 dinyalakan
dan dikonfigurasi untuk mendapatkan IP Address
secara DHCP seperti berikut,
Gambar 4.4 Hasil ping test percobaan 1 [R3.18117027] port link-mode route
[R3.18117027] ip address dhcp-alloc
Pada Gambar 4.4 di atas terlihat bahwa ping test [R3.18117027] undo shutdown
yang dilakukan ke R1 berhasil. Artinya server dan
Baris pertama pada perintah di atas
klien sudah terhubung dan dapat melakukan
digunakan utnu kmengonfigurasi interface yang
pertukaran dan percobaan ini telah berhasil.
digunakan. Baris kedua menandakan interface
tersebut digunakan untuk melakukan konfigurasi
4.2 Percobaan 2: Konfigurasi DHCP Relay
routing. Baris ketiga untuk menyalakan interface
Percobaan kedua menggunakan topologi
dalam mode DHCP. Sedangkan baris terakhir untuk
pada Gambar 3.2. Seperti percobaan sebelumnya,
memastikan bahwa routernya tetap menyala.
penulis melakukan konfigurasi IP Address sesuai
Setelah konfigurasi pada PC/klien dan R3
topologi dan mengganti nama router sesuai format
selesai, penulis melakukan verifikasi IP Address
NIM yaitu R1.18117032, R2.18117029, dan
pada PC dengan mengetikkan perintah “PC>
R3.18117027.
ipconfig” pada command prompt. Berikut IP
Untuk melakukan konfigurasi protokol
Address yang didapatkan oleh PC/klien,
DHCP, sebelumnya ketiga router harus
mengaktifkan layanan DHCP seperti percobaan
sebelumnya kemudian melakukan konfigurasi
DHCP server pada R1 dengan pool sebagai berikut:
Pool name : DHCP-Relay Gambar 4.5 IP Address yang didapatkan PC1 pada
Allocation : 167.205.10.0/24 percobaan 2
IP Address excluded : 167.205.10.2 –
167.205.10.0 Pada Gambar 4.5 di atas terlihat bahwa IP Address
Gateway : 167.205.10.1 PC/klien adalah 169.254.31.141 yang berarti IP
Lease duration : 3 day Address ini bukan merupakan IP Address yang
DNS server : 167.205.22.103 diperoleh dari server karena tidak termasuk dalam IP
Cara untuk melakukan konfigurasi DHCP server Address yang dialokasikan oleh server.
dengan pool sudah dijelaskan pada percobaan
sebelumnya. Namun pada percobaan kedua ini harus
dipastikan konfigurasi DHCP pada percobaan
sebelumnya yaitu dengan nama DHCP-Telematika
telah dihapus konfigurasinya (diundo). Gambar 4.6 IP Address yang didapatkan R3 pada
Selanjutnya penulis melakukan konfigurasi percobaan 2
7
Pada Gambar 4.6 terlihat bahwa IP Address Address DHCP dengan cara mematikan dan
PC/klien adalah 192.168.1.1 yang berarti IP Address menyalakan kembali interfacenya. Berikut hasil
ini bukan merupakan IP Address yang diperoleh dari verifikasi pada R3,
server karena tidak termasuk dalam IP Address yang
dialokasikan oleh server. Sama seperti pada PC1, R3
juga belum dapat berkomunikasi dengan server.
IP Address yang diterima oleh klien berbeda
dengan IP Address yang dialokasikan server karena Gambar 4.7 IP Address yang didapatkan R3 setelah
klien dan server tidak berada pada jaringan yang konfigurasi DHCP relay
sama sehingga dibutuhkan suatu perantara yang
disebut dengan DHCP relay. DHCP relay ini Pada Gambar 4.7 di atas terlihat bahwa IP Address
berfungsi untuk menghubungkan klien dan server yang diterima R3 adalah 167.205.10.12. IP Address
yang tidak dalam satu jaringan yang sama. ini termasuk ke dalam IP Address yang dialokasikan
Penulis melakukan implementasi DHCP oleh server sehingga konfigurasi DHCP relay yang
relay agent pada R1 pada interface yang mengarah dilakukan untuk R3 berhasil.
ke klien. Berikut konfigurasi yang dilakukan pada Penulis juga melakukan pengecekan kembali
R1 di software Putty, untuk PC1 apakah sudah mendapatkan IP Address
DHCP dengan cara mengetikkan perintah “ipconfig
[R1.18117032] dhcp relay server-group 1
/renew”. Berikut hasil verifikasi pada PC1,
ip 20.1.1.2
[R1.18117032] interface Ethernet 2/0
[R1.18117032-Ethernet2/0] dhcp select
relay
[R1.18117032-Ethernet2/0] dhcp relay Gambar 4.8 IP Address yang didapatkan PC1 setelah
konfigurasi DHCP relay
server-select 1
Perintah di atas digunakan untuk melakukan Pada Gambar 4.8 di atas terlihat bahwa IP Address
konfigurasi DHCP relay agent untuk server pada yang diterima PC1 adalah 167.205.10.11. IP
grup 1 dengan IP Address 20.1.1.2. Perintah pada Address ini termasuk ke dalam IP Address yang
baris kedua digunakan untuk memilih interface dialokasikan oleh server sehingga konfigurasi
mana yang digunakan server dalam konfigurasi ini. DHCP relay yang dilakukan untuk PC1 berhasil.
Dua baris terakhir dikonfigurasi untuk Terakhir, penulis melakukan verifikasi
menggunakan DHCP relay. konfigurasi DHCP relay pada R1 dengan
Selanjutnya, penulis mengaktifkan protokol mengetikkan perintah berikut pada Putty:
OSPF untuk R1 dan R2 supaya message DHCP bisa [R1.18117032] display dhcp relay server-group
sampai. Cara konfigurasi OSPF telah dipelajari pada all
praktikum Jaringan Komputer I. Untuk R2, penulis [R1.18117032] display dhcp relay all
melakukan aktivasi DHCP pool dengan perintah
Berikut hasil DHCP relay yang muncul pada
yang sama seperti sebelumnya.
Kemudian penulis melakukan pengecekan
R1,
8
Gambar 4.9 Display DHCP relay pada R1
Gambar 4.11 Verifikasi DHCP klien pada R3
9
Pada Gambar 4.12 di atas terlihat bahwa interface
Ethernet 0/0/2 telah berubah menjadi trusted port.
Selanjutnya penulis melakukan verifikasi
pada DHCP klien di PC dan R3. Berikut hasil
verifikasi pada PC,
Pada Gambar 4.14 terlihat bahwa klien mendapat IP menghubungkan klien dengan server yang
Address 167.205.10.12. IP Address ini adalah salah tidak berada dalam satu jaringan yang sama.
satu IP Address yang dialokasikan oleh server 3. DHCP Snooping adalah satu fitur keamanan.
interface Ethernet 0/0/2 sebagai trusted port yang menjadi dua yaitu trusted dan untrusted port.
dilakukan dan percobaan berhasil. Port yang bisa melakukan pertukaran adalah
10
7. BIOGRAFI SINGKAT
Nama lengkap
penulis adalah Arinil Haq
Salsabila. Penulis lahir di
Malang, 01 Oktober 1998.
Penulis adalah anak pertama
dari dua bersaudara dengan
ayah bernama Sutrisno dan
ibu bernama Siti Khunifah. Riwayat pendidikan
dimulai di SDN 02 Sumberejo Kulon (2005-2011),
SMPN 01 Ngunut (2011-2014), MAN 2 Kota
Malang (2014-2017), dan sekarang sedang berkuliah
di Jurusan Teknik Telekomunikasi Institut
Teknologi Bandung.
11