Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ET3214 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 4B

MODUL : 01

DHCP

NAMA : ARINIL HAQ SALSABILA


NIM : 18117029
KELOMPOK : 09
HARI, TANGGAL : SELASA, 04 FEBRUARI 2020
WAKTU : 15.00-17.00
ASISTEN : WILSON RUSTIANDY

LABORATORIUM TELEMATIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................................... 2


1. PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 3
2. DASAR TEORI ............................................................................................................................................ 3
2.1 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) ................................................................................... 3
2.2 DHCP Snooping .................................................................................................................................... 4
3. METODOLOGI PERCOBAAN ................................................................................................................. 4
3.1 Alat Percobaan ...................................................................................................................................... 4
3.2 Langkah Kerja ....................................................................................................................................... 4
4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN ................................................................................................... 5
4.1 Percobaan 1: Konfigurasi Basic DHCP................................................................................................. 5
4.2 Percobaan 2: Konfigurasi DHCP Relay ................................................................................................ 7
4.3 Percobaan 3: Konfigurasi DHCP Snooping .......................................................................................... 9
5. KESIMPULAN .......................................................................................................................................... 10
7. BIOGRAFI SINGKAT .............................................................................................................................. 11

2
Modul 1
DHCP
Arinil Haq Salsabila (18117029) / Kelompok 09 / Selasa, 04 Februari 2020
Email : arinil.sabilaa@gmail.com
Asisten : Wilson Rustiandy

Abstract— Pada praktikum ini, penulis 2. DASAR TEORI


melakukan tiga percobaan. Pada percobaan pertama
penulis melakukan konfigurasi basic DHCP. 2.1 DHCP (Dynamic Host Configuration
Kemudian percobaan kedua penulis melakukan Protocol)
konfigurasi DHCP relay. Terakhir, penulis melakukan
konfigurasi DHCP snooping. Penulis menganalisis DHCP (Dynamic Host Configuration
hasil dari semua percobaan yang dilakukan.
Ppercobaan ini menghasilkan keluaran yang benar Protocol) adalah protokol klien/server yang
dan sesuai dengan teori, sehingga percobaan ini dirancang untuk menyediakan empat bagian
berhasil.
informasi untuk komputer tanpa disk atau komputer
Keyword— DHCP, relay, snooping. yang diboot untuk pertama kali. Seperti dalam
proses lapisan aplikasi lainnya, klien dapat berada di
1. PENDAHULUAN satu jaringan dan server di yang lain, dipisahkan
Pada zaman globalisasi dan perkembangan oleh beberapa jaringan lain.[1]
teknologi seperti sekarang ini, manusia mudah untuk
melakukan hubungan dengan orang lain.
Penggunaan jaringan komputer, terutama internet
merupakan salah satu fungsi dari komputer yang
paling sering digunakan. Dengan adanya internet,
manusia dapat melakukan komunikasi jarak jauh Gambar 2.1 Klien dan server pada dua jaringan yang
berbeda[1]
dan dapat berbagi file dengan mudah. Tentu saja hal
ini akan mempermudah pekerjaan manusia dan
Pada Gambar 2.1 dapat terlihat bahwa klien
pekerjaan pun terasa lebih efektif. Oleh sebab itu
dan server berada pada jaringan yang berbeda.
penting untuk mempelajari jaringan komputer dan
DHCP Request dibroadcast karen klien tidak tahu
pada praktikum kali ini dipelajari protokol DHCP.
alamat IP server. Datagram dari broadcast IP
Praktikum ini memiliki tujuan sebagai
Address tidak dapat melewati router apapun. Untuk
berikut.
mengatasi hal tersebut diperlukan suatu
1. Menentukan cara kerja DHCP.
perantara.[1]
2. Menentukan fungsi DHCP relay.
Salah satu host atau router yang dapat
3. Menentukan fungsi DHCP snooping.
dikonfigurasi untuk beroperasi pada Application
Layer dapat digunakan sebagai relay. Relay agent
mengetahui alamat unicast dari DHCP server dan
mendengarkan pesan broadcast pada port 67. Ketika
menerima paket jenis ini, ia merangkum pesan
dalam datagram unicast dan mengirimkan

3
permintaan ke DHCP server. Paket, membawa A. Percobaan 1: Konfigurasi Basic DHCP
alamat tujuan unicast, diteruskan oleh siapa saja dan
mencapai server. DHCP server tahu bahwa pesan itu
berasal dari relay agent karena salah satu bidang
dalam request message mendefinisikan IP Address
dari relay agent. Relay agent, setelah menerima
balasan mengirimkannya ke DHCP klien.[1] Gambar 3.1 Topologi percobaan 1

2.2 DHCP Snooping Membuat topologi jaringan sesuai dengan


Gambar 3.1.
DHCP Snooping adalah fitur keamanan yang
Mengganti nama router dengan format Rx.
bertindak seperti firewall antara host yang tidak [NIM].
dipercaya dan DHCP server terpercaya. Fitur DHCP
Melakukan konfigurasi IP Address sesuai
Snooping sebagai berikut,[2] topologi.
1. Memvalidasi pesan DHCP yang diterima dari
Mengaktifkan layanan DHCP pada R1.
sumber yang tidak terpercaya dan menyaring
pesan yang tidak valid. Membuat address pool pada R1.
2. Membatasi rate trafik DHCP dari sumber
melakukan verifikasi terhadap IP pool yang
yang terpercaya dan tidak terpercaya. dibuat.
3. Membangun dan memelihara database
Mengaktifkan DHCP secara global pada
DHCP Snooping, yang berisi informasi interface Ethernet 0/0/0 pada R1.
tentang host yang tidak dipercaya dengan
Melakukan verifikasi DHCP.
alamat IP sewaan.
4. Menggunakan database DHCP Snooping
Mengamati IP Address yang diperoleh PC.
untuk memvalidasi permintaan selanjutnya
dari host yang tidak terpercaya. Melakukan ping ke R1 dan melakukan
troubleshooting pada R1 bila diperlukan.

3. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat Percobaan B. Percobaan 2: Konfigurasi DHCP Relay

1. Personal Computer (PC)


2. Kabel UTP
3. Kabel konsol dan konektor USB to
serial
4. Software Putty Gambar 3.2 Topologi percobaan 2
5. Router
6. Swicth

3.2 Langkah Kerja


Langkah-langkah percobaan pada Modul 1:
DHCP :

4
Membuat topologi seperti pada Gambar 3.2. 4. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN
Melakukan konfigurasi IP Address sesuai 4.1 Percobaan 1: Konfigurasi Basic DHCP
topologi dan melakukan rename R1, R2, dan R3 Pada percobaan ini, penulis membuat
sesuai format NIM.
Mengaktivasi layanan DHCP pada R1, R2, dan topologi seperti pada Gambar 3.1 lalu mengganti
R3. nama router menjadi R1.18117032. Selanjutnya
Melakukan konfigurasi DHCP server pada R2 penulis melakukan konfigurasi IP Address sesuai
dengan pool.
topologi yang dibuat. Cara konfigurasi IP Address
Melakukan konfigurasi DHCP pada PC lalu
melakukan reset protokol DHCP. telah dipelajari pada praktikum Jaringan Komputer I
sehingga tidak dijelaskan kembali pada laporan
Menyalakan dan melakukan konfigurasi R3 untuk
mendapatkan IP Address secara DHCP. modul ini. Penulis lalu mengaktifkan layanan DHCP
Melakukan implementasi DHCP relay agent pada pada router R1 dimana R1 berperan sebagai server.
R1 pada interface yang mengarah ke client.
Untuk mengaktifkan layanan DHCP, penulis
Menyesuaikan nama pool yang telah dibuat mengetikkan perintah berikut pada software Putty:
sebelumnya di R2.
Mengaktivasi protokol routing OSPF pada R1 [R1.18117032] dhcp enable
dan R2.
Setelah mengaktifkan layanan DHCP,
Mengaktivasi DHCP pool untuk R2. penulis membuat address pool pada R1 yang akan
menjadi alokasi IP Address yang akan dipinjamkan
Melakukan pengecekkan untuk R3 dan PC
apakah sudah mendapatkan IP Address DHCP. lewat DHCP kepada klien. Berikut perintah yang

Melakukan verifikasi konfigurasi DHCP relay diketikkan pada software Putty untuk membuat
pada R1. address pool:

[R1.18117032] dhcp ip-pool DHCP-Telematika


C. Percobaan 3: Konfigurasi DHCP Snooping [R1.18117029-ip-pool-dhcp-telematika]
Mengganti nama switch dengan format NIM gateway-list 167.205.10.1
kemudian melakukan konfigurai DHCP
snooping. [R1.18117032-ip-pool-dhcp-telematika]
network 167.205.10.0 mask 255.255.255.0
Melakukan verifikasi konfigurasi DHCP
snooping. [R1.18117032-ip-pool-dhcp-telematika] dns-
list 167.205.22.103
Melakukan verifikasi DHCP client pada PC dan [R1.18117032-ip-pool-dhcp-telematika]
R3.
expired day 1
Melakukan konfigurasi interface pada switch [R1.18117032-ip-pool-dhcp-telematika] quit
yang terhubung ke R2 sebagai trusted interface. [R1.18117032] dhcp server forbidden-ip
167.205.10.2 167.205.10.10
Melakukan verifikasi hasil konfigurasi pada
interface. Baris pertama pada perintah di atas adalah
konfigurasi nama dari DHCP server yang dibuat
Melakukan verifikasi pada DHCP client pada PC yaitu “DHCP-Telematika”. Baris kedua adalah
dan R3.
konfigurasi gateway yang dipakai. Baris ketiga
adalah IP Address yang dialokasikan oleh DHCP
Mengecek apakah konfigurasi sudah aktif di
global DHCP snooping. server yaitu 167.205.10.0 dengan subnet mask 24.
Ini artinya, DHCP server menyediakan IP Address

5
mulai dari 167.205.10.0 sampai 167.205.10.255. konfigurasi interface mana yang akan dipakai,
Namun, pada baris terakhir dari perintah di atas sehingga perlu dilakukan konfigurasi interface.
terdapat IP Address yang dilarang yaitu IP Address [R1.18117032] interface Ethernet 2/0
yang tidak boleh disediakan oleh DHCP server yaitu [R1.18117032-Ethernet2/0] dhcp select server
mulai 167.205.0.2 sampai 167.205.10.10. Oleh global-pool
karena itu, IP Address yang dialokasikan oleh DHCP
server hanyalah mulai 167.205.10.11 sampai Pada perintah di atas, baris pertama untuk
167.205.10.255 karena 167.205.10.0 tidak mungkin melakukan konfigurasi port Ethernet2/0 pada R1.
digunakan dan 167.205.10.1 sudah digunakan untuk Sedangkan baris kedua untuk mengaktifkan DHCP
router sehingga biasanya, DHCP klien akan secara global untuk port tersebut.
mendapatkan IP Address 167.205.10.11. Penulis melakukan verifikasi DHCP melalui
Sedangkan baris keempat pada konfigurasi ai DHCP klien dengan mengatur Ipv4 Configuration
atas digunakan untuk mengonfigurasi DNS list. menjadi DHCP dan melakukan checklist “Obtain
DNS digunakan untuk mengetahui IP Address dari DNS server address automatically”. Lalu penulis
suatu website. Dalam artian lain, DNS melakukan perintah berikut pada command prompt
menerjemahkan suatu website menjadi suatu IP PC/klien.
Address. Pada baris selanjutnya, terdapat pengaturan PC>ipconfig
expired day yaitu lamanya suatu komputer dapat
Berikut hasil IP Address yang muncul pada
menggunakan konfigurasi DHCP yang dibuat.
PC klien,
Sebelum expired day habis, pengguna tidak bisa
memakai DHCP dengan pengaturan yang berbeda.
Jika expired day habis, maka konfigurasi DHCP
yang dibuat sudah tidak berlaku dan bisa jadi dipakai
oleh orang lain sehingga perlu dilakukan konfigurasi
Gambar 4.2 IP Address yang diterima DHCP klien pada
ulang. percobaan 1
Langkah selanjutnya, penulis melakukan
verifikasi terhadap IP pool yang telah dibuat dengan Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa PC klien mendapat
mengetikkan perintah berikut pada software Putty: IP Address 167.205.10.11. Berikutnya penulis juga
[R1.18117032] display dhcp server ip-in-use melakukan verifikasi IP pool kembali pada DHCP
pool DHCP-Telematika server. Berikut hasil verifikasi tersebut,

Berikut hasil yang didapat pada software Putty,

Gambar 4.3 Verifikasi IP pool percobaan 1 setelah


konfigurasi DHCP secara global

Gambar 4.1 Verifikasi IP pool percobaan 1 Pada Gambar 4.3 terlihat bahwa terdapat IP Address
167.205.10.11. IP Address ini sama dengan IP

Pada Gambar 4.1 di atas, konfigurasi IP Address Address server sehingga percobaan ini berhasil

belum aktif. Hal ini dikarenakan belum ada sesuai teori.

6
Lalu, penulis juga melakukan ping test ke R1 apply, lalu melakukan reset protokol DHCP dengan
sebagai berikut, perintah “PC>ipconfig /renew” pada command
prompt. Untuk R3, interface Ethernet2/0 dinyalakan
dan dikonfigurasi untuk mendapatkan IP Address
secara DHCP seperti berikut,

[R3.18117027] interface Ethernet2/0

Gambar 4.4 Hasil ping test percobaan 1 [R3.18117027] port link-mode route
[R3.18117027] ip address dhcp-alloc
Pada Gambar 4.4 di atas terlihat bahwa ping test [R3.18117027] undo shutdown
yang dilakukan ke R1 berhasil. Artinya server dan
Baris pertama pada perintah di atas
klien sudah terhubung dan dapat melakukan
digunakan utnu kmengonfigurasi interface yang
pertukaran dan percobaan ini telah berhasil.
digunakan. Baris kedua menandakan interface
tersebut digunakan untuk melakukan konfigurasi
4.2 Percobaan 2: Konfigurasi DHCP Relay
routing. Baris ketiga untuk menyalakan interface
Percobaan kedua menggunakan topologi
dalam mode DHCP. Sedangkan baris terakhir untuk
pada Gambar 3.2. Seperti percobaan sebelumnya,
memastikan bahwa routernya tetap menyala.
penulis melakukan konfigurasi IP Address sesuai
Setelah konfigurasi pada PC/klien dan R3
topologi dan mengganti nama router sesuai format
selesai, penulis melakukan verifikasi IP Address
NIM yaitu R1.18117032, R2.18117029, dan
pada PC dengan mengetikkan perintah “PC>
R3.18117027.
ipconfig” pada command prompt. Berikut IP
Untuk melakukan konfigurasi protokol
Address yang didapatkan oleh PC/klien,
DHCP, sebelumnya ketiga router harus
mengaktifkan layanan DHCP seperti percobaan
sebelumnya kemudian melakukan konfigurasi
DHCP server pada R1 dengan pool sebagai berikut:
Pool name : DHCP-Relay Gambar 4.5 IP Address yang didapatkan PC1 pada
Allocation : 167.205.10.0/24 percobaan 2
IP Address excluded : 167.205.10.2 –
167.205.10.0 Pada Gambar 4.5 di atas terlihat bahwa IP Address
Gateway : 167.205.10.1 PC/klien adalah 169.254.31.141 yang berarti IP
Lease duration : 3 day Address ini bukan merupakan IP Address yang
DNS server : 167.205.22.103 diperoleh dari server karena tidak termasuk dalam IP
Cara untuk melakukan konfigurasi DHCP server Address yang dialokasikan oleh server.
dengan pool sudah dijelaskan pada percobaan
sebelumnya. Namun pada percobaan kedua ini harus
dipastikan konfigurasi DHCP pada percobaan
sebelumnya yaitu dengan nama DHCP-Telematika
telah dihapus konfigurasinya (diundo). Gambar 4.6 IP Address yang didapatkan R3 pada
Selanjutnya penulis melakukan konfigurasi percobaan 2

DHCP pada PC yaitu dengan checklist DHCP dan

7
Pada Gambar 4.6 terlihat bahwa IP Address Address DHCP dengan cara mematikan dan
PC/klien adalah 192.168.1.1 yang berarti IP Address menyalakan kembali interfacenya. Berikut hasil
ini bukan merupakan IP Address yang diperoleh dari verifikasi pada R3,
server karena tidak termasuk dalam IP Address yang
dialokasikan oleh server. Sama seperti pada PC1, R3
juga belum dapat berkomunikasi dengan server.
IP Address yang diterima oleh klien berbeda
dengan IP Address yang dialokasikan server karena Gambar 4.7 IP Address yang didapatkan R3 setelah
klien dan server tidak berada pada jaringan yang konfigurasi DHCP relay
sama sehingga dibutuhkan suatu perantara yang
disebut dengan DHCP relay. DHCP relay ini Pada Gambar 4.7 di atas terlihat bahwa IP Address
berfungsi untuk menghubungkan klien dan server yang diterima R3 adalah 167.205.10.12. IP Address
yang tidak dalam satu jaringan yang sama. ini termasuk ke dalam IP Address yang dialokasikan
Penulis melakukan implementasi DHCP oleh server sehingga konfigurasi DHCP relay yang
relay agent pada R1 pada interface yang mengarah dilakukan untuk R3 berhasil.
ke klien. Berikut konfigurasi yang dilakukan pada Penulis juga melakukan pengecekan kembali
R1 di software Putty, untuk PC1 apakah sudah mendapatkan IP Address
DHCP dengan cara mengetikkan perintah “ipconfig
[R1.18117032] dhcp relay server-group 1
/renew”. Berikut hasil verifikasi pada PC1,
ip 20.1.1.2
[R1.18117032] interface Ethernet 2/0
[R1.18117032-Ethernet2/0] dhcp select
relay
[R1.18117032-Ethernet2/0] dhcp relay Gambar 4.8 IP Address yang didapatkan PC1 setelah
konfigurasi DHCP relay
server-select 1

Perintah di atas digunakan untuk melakukan Pada Gambar 4.8 di atas terlihat bahwa IP Address
konfigurasi DHCP relay agent untuk server pada yang diterima PC1 adalah 167.205.10.11. IP
grup 1 dengan IP Address 20.1.1.2. Perintah pada Address ini termasuk ke dalam IP Address yang
baris kedua digunakan untuk memilih interface dialokasikan oleh server sehingga konfigurasi
mana yang digunakan server dalam konfigurasi ini. DHCP relay yang dilakukan untuk PC1 berhasil.
Dua baris terakhir dikonfigurasi untuk Terakhir, penulis melakukan verifikasi
menggunakan DHCP relay. konfigurasi DHCP relay pada R1 dengan
Selanjutnya, penulis mengaktifkan protokol mengetikkan perintah berikut pada Putty:
OSPF untuk R1 dan R2 supaya message DHCP bisa [R1.18117032] display dhcp relay server-group
sampai. Cara konfigurasi OSPF telah dipelajari pada all
praktikum Jaringan Komputer I. Untuk R2, penulis [R1.18117032] display dhcp relay all
melakukan aktivasi DHCP pool dengan perintah
Berikut hasil DHCP relay yang muncul pada
yang sama seperti sebelumnya.
Kemudian penulis melakukan pengecekan
R1,

kembali untuk R3 apakah sudah mendapatkan IP

8
Gambar 4.9 Display DHCP relay pada R1
Gambar 4.11 Verifikasi DHCP klien pada R3

Pada Gambar 4.9 di atas terlihat bahwa terdapat grup


Pada Gambar 4.10 di atas terlihat bahwa IP Address
DHCP relay yaitu dengan IP Address 20.1.1.2. Hal
PC/klien adalah 192.168.1.1 yang berarti IP Address
ini sudah sesuai dengan konfigurasi yang dilakukan
ini bukan merupakan IP Address yang diperoleh dari
sehingga percobaan ini berhasil.
server karena tidak termasuk dalam IP Address yang
dialokasikan oleh server.
4.3 Percobaan 3: Konfigurasi DHCP Snooping
Dari kedua gambar yaitu Gambar 4.10 dan
Percobaan ketiga ini masih menggunakan
Gambar 4.11, terlihat bahwa baik klien berupa PC
topologi pada Gambar 3.2. Penulis mengganti nama
dan R3 tidak bisa mendapat alokasi IP Address dari
swicth dengan format NIM kemudian melakukan
server. Hal ini terjadi karena fitur DHCP Snooping
konfigurasi DHCP Snooping untuk mencegah
akan mengonfigurasi interface secara default
DHCP server yang tidak terauthorized IP Address
sebagai untrusted port. DHCP Snooping sendiri
bagi klien yhang terhubung lewat switch. Berikut
bekerja dengan memblok untrusted port sehingga
perintah yang diketikkan pada Putty,
tidak dapat mengirim balasan ke server dan tidak
[S1.18117032] dhcp enable bisa menerima alokasi IP Address dari server.
[S1.18117032] dhcp snooping enable Kemudian, penulis melakukan konfigurasi
interface pada switch yang terhubung ke R2 sebagai
Selanjutnya penulis melakukan verifikasi
trusted interface dengan mengetikkan perintah
DHCP Snooping dengan mengetikkan perintah
berikut:
berikut,
[S1.18117032] interface Ethernet 0/0/2
[S1.18117032] dhcp snooping global
[S1.18117032- interface Ethernet 0/0/2] dhcp
Lalu penulis melakukan verifikasi pada DHCP klien
snooping trusted
pada PC dan R3. Berikut hasil verifikasi pada PC,
Pada perintah di atas, interface yang dipilih sebagai
trusted port adalah interface Ethernet 0/0/2 pada R2.
Penulis melakukan verifikasi hasil
konfigurasi pada interfacenya dengan perintah
Gambar 4.10 Verifikasi DHCP klien pada PC berikut:

[S1.18117032] display dhcp snooping interface


Pada Gambar 4.10 di atas terlihat bahwa IP Address
Ethernet0/0/2
PC/klien adalah 169.254.31.141 yang berarti IP
Berikut hasil verifikasi tersebut,
Address ini bukan merupakan IP Address yang
diperoleh dari server karena tidak termasuk dalam IP
Address yang dialokasikan oleh server.
Penulis juga melakukan verifikasi DHCP Gambar 4.12 Hasil verifikasi dan display DHCP

klien pada R3, Snooping

9
Pada Gambar 4.12 di atas terlihat bahwa interface
Ethernet 0/0/2 telah berubah menjadi trusted port.
Selanjutnya penulis melakukan verifikasi
pada DHCP klien di PC dan R3. Berikut hasil
verifikasi pada PC,

Gambar 4.13 Hasil verifikasi DHCP Snooping di PC

Gambar 4.15 Verifikasi konfigurasi global DHCP


Pada Gambar 4.13 terlihat bahwa klien mendapat IP
Snooping
Address 167.205.10.11. IP Address ini adalah salah
satu IP Address yang dialokasikan oleh server
Gambar 4.15 di atas menunjukkan bahwa DHCP
sehingga dapat dikatakan bahwa konfigurasi
snooping global sudah aktif.
interface Ethernet 0/0/2 yang dilakukan dan
percobaan berhasil.
5. KESIMPULAN
Penulis juga melakukan verifikasi pada R3
Kesimpulan yang didapatkan dari percobaan
sebagai berikut,
pada modul ini adalah,
1. DHCP bekerja dengan membagi komputer
menjadi dua yaitu klien dan server dimana
server akan menawarkan list IP Address
untuk disewakan kepada klien.
Gambar 4.14 Hasil verifikasi DHCP Snooping di R3
2. DHCP Relay berfungsi untuk

Pada Gambar 4.14 terlihat bahwa klien mendapat IP menghubungkan klien dengan server yang

Address 167.205.10.12. IP Address ini adalah salah tidak berada dalam satu jaringan yang sama.

satu IP Address yang dialokasikan oleh server 3. DHCP Snooping adalah satu fitur keamanan.

sehingga dapat dikatakan bahwa konfigurasi DHCP Snooping membagi port/interface

interface Ethernet 0/0/2 sebagai trusted port yang menjadi dua yaitu trusted dan untrusted port.

dilakukan dan percobaan berhasil. Port yang bisa melakukan pertukaran adalah

Terakhir penulis melakukan verifikasi trusted port.

konfigurasi di global DHCP Snooping dengn


mengetikkan perintah berikut, 6. DAFTAR PUSTAKA
[1] B. Forouzan, “TCP/IP : Protocol Suite, 4th
[S1.18117032] display dhcp snooping global
ed.,” New York, McGraw-Hill, 2010.
Berikut hasil verifikasi tersebut, [2] https://www.cisco.com/c/en/us/td/docs/switc
hes/lan/catalyst6500/ios/12-
2SX/configuration/guide/book/snoodhcp.ht
ml. [Diakses 05 Februari 2020 pukul 14.30
WIB].

10
7. BIOGRAFI SINGKAT
Nama lengkap
penulis adalah Arinil Haq
Salsabila. Penulis lahir di
Malang, 01 Oktober 1998.
Penulis adalah anak pertama
dari dua bersaudara dengan
ayah bernama Sutrisno dan
ibu bernama Siti Khunifah. Riwayat pendidikan
dimulai di SDN 02 Sumberejo Kulon (2005-2011),
SMPN 01 Ngunut (2011-2014), MAN 2 Kota
Malang (2014-2017), dan sekarang sedang berkuliah
di Jurusan Teknik Telekomunikasi Institut
Teknologi Bandung.

11

Anda mungkin juga menyukai