Pembahasan :
1. Definisi dari istilah-istilah berikut di bawah ini adalah:
a. Risiko (Risk)
Dalam COSO ERM 2004, risiko merupakan suatu peluang munculnya sebuah peristiwa
yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuaan organisasi. Sementara Soemarno dalam
maxmanroe.com menjelaskan bahwa risiko adalah suatu kondisi yang muncul karena
ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang diperkirakan
terjadi.
b. Risiko Financial
Dalam maxmanroe.com dijelaskan bahwa risiko financial merupakan risiko yang muncul
sebagai akibat dari pergerakan pasar keuangan yang serba tidak pasti. Risiko ini memiliki
hubungan dengan kerugian yang mungkin dialami investor pada saat melakukan investasi
pada pasar finansial karena pergerakan tingkat suku bunga.
c. Risiko Berdiri Sendiri
Risiko berdiri sendir dapat muncul ketika perusahaan diasumsikan hanya mempunyai satu
proyek yang juga merupakan satu-satunya aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut,
dan perusahaan tersebut merupakan satu-satunya perusahaan yang dimiliki oleh investor.
Pengukuran risiko ini dilihat dari variabilitas tingkat pengembalian yang diharapkan dari
proyek tersebut. Teknik pengukuran yang paling umum digunakan adalah pengukuran
standar deviasi dari suatu sekuritas.
d. Keuntungan
Variabel yang dapat mendorong atau memotivasi investor untuk melakukan investasi.
Karena keuntungan merupakan suatu bentuk penghargaan atas sebuah investasi, maka
keuntungan dapat juga digunakan sebagai ukuran atas kinerja suatu investasi. Keuntungan
biasanya dilambangkan dalam satuan moneter atau proporsi dalam persen.
e. Portofolio
Dalam nichonotes.blogspot.com disebutkan bahwa portofolio adalah sekumpulan atau
kombinasi dua atau lebih jenis investasi dengan tingkat risiko dan keuntungan yang
berbeda-beda dalam jangka waktu tertentu untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal
dengan tingkat risiko yang minim. Portofolio dinyatakan sebagai sekumpulan aset yang
dimliki untuk tujuan ekonomis tertentu. Portofolio merupakan suatu teori yang muncul
sebagai jawaban atas banyaknya risiko-risiko yang muncul dalam investasi. Untuk
mengurangi risiko tersebut, maka menurut teori portofolio, investor harus dapat melakukan
investasi pada dua atau lebih investasi dengan tingkat pengembalian dan risiko yang
berbeda-beda.
2. Perhitungan perkiraan imbal hasil saham C dan D sesuai dengan probabilitas kondisi
ekonominya adalah sebagai berikut:
a. Return yang diharapkan
𝐸(𝑅𝑥) = 𝑝𝑖 𝑅𝑖
Return yang diharapkan diperoleh dari jumlah perkalian antara return saham dengan
probabilitas pada setiap kondisi ekonomi.
𝜎𝑋 = 𝑝𝑖 (𝑅𝑖 − 𝐸𝑋)
/
𝜎𝑋 = (𝜎𝑋 )
Risiko saham C
σC2 = 0,2(0,02 – 0,162)2 + 0,6(0,18 – 0,162)2 + 0,2(0,25 – 0,162)2
= 0,004 + 0,00019 + 0,0015
= 0,00569
σC = (0,00569)1/2
= 0,075
= 7,5%
Perkiraan tingkat risiko yang akan ditanggung oleh investor pada saat membeli saham C
adalah sebesar 7,5%.
Dengan tingkat return yang diharapkan sebesar 16,2% dan tingkat risiko sebesar 7,5%
maka tingkat return bersih yang diharapkan adalah sebesar 8,7%.
Risiko saham D
σD2 = 0,2(-0,05 – 0,17)2 + 0,6(0,20 – 0,17)2 + 0,2(0,30 – 0,17)2
= 0,0096 + 0,00054 + 0,0033
= 0,014
σD = (0,014)1/2
= 0,12
= 12%
Perkiraan tingkat risiko yang akan ditanggung oleh investor pada saat membeli saham D
adalah sebesar 12%
Dengan tingkat return yang diharapkan sebesar 17% dan tingkat risiko sebesar 12% maka
tingkat return bersih yang diharapkan adalah sebesar 5%.
Sesuai dengan hasil perhitungan tingkat return yang diharapkan dan tingkat risiko yeng
terdapat pada kedua jenis saham tersebut, maka investor diperkirakan akan lebih memilih
untuk membeli saham C karena meskipun memiliki tingkat return yang diharapkan lebih
rendah, saham C tetap dapat memberikan imbal hasil yang positif pada setiap kondisi
ekonomi dan memberikan tingkat return bersih lebih tinggi dibanding saham D yaitu 8,7%.
c. Imbal hasil yang diharapkan jika proporsi saham C dan D adalah 40% : 60%
𝐸(𝑅) = 𝑋𝑖 𝐸(𝑅𝑖)