Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : MAN 2 KOTA BANDUNG


Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/Semester : XI /1
Alokasi Waktu : 1 X Pertemuan ( 2 JP)
Materi Pokok : Qishash

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual,konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan baksat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar ( KD ) dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator

1.1.Meyakini syariat islam tentang 1.1.1 Siswa mampu menunjukan hukum


hukum jinayat syari’at islam tentang Qishas dengan benar

2.1.Mununjukkan sikap adil dan 2.1.1 siswa mampu membiasakan bersikap adil
tanggung jawab dalam penerapan dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-
materi hukum hari

3.1. Menjelaskan ketentuan Allah tentang 3.1.1 Siswa mampu menjelaskan pengertian
jinayat dan hikmahnya Qishas dengan benar

3.1.2 siswa mampu menyebutkan macam-


macam qishas dengan benar

3.1.3 siswa mampu menyebutkan hukum qishas


berdasarkan Q.S Al-Maidah : 45 dengan benar

3.1.4 siswa mampu menyebutkan syarat-syarat


qishas dengan benar

3.1.5 Siswa mampu menganalisis hikmah


Qishas dalam kehidupan sehari-hari

4.1. Menunjukkan contoh pelanggaran 4.1.1 Siswa mampu menunjukkan contoh


yang terkena ketentuan jinayat pelanggaran yang terkena hukuman Qishas
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah Mengamati, Menanya, Mengekplorasi, Mengasosiasi dan
mengomunikasikan peserta didik mampu:
- Menjelaskan pengertian Qishash
- Menyebutkan macam-macam Qishash
- Menyebutkan hukum Qishash
- Menyebutkan syarat-syarat Qishash
- menganalisis hikmah Qishash
D. Materi Pembelajaran
- Pengertian Qishash
- Macam-macam Qishash
- Hukum Qishash
- Syarat-syarat Qishash
- Hikmah Qishash
E. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

- Guru masuk kelas lalu mengucapkan


salam, menyapa dan menanyakan
kehadiran siswa. 15’
- Guru melakukan recalling materi
Pendahuluan
sebelumnya
- Guru mengecek pengetahuan awal siswa
- Guru menulis topik yang akan dipelajari
pada pertemuan yang berlangsung
- Guru Menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
Mengamati :

- Siswa menyimak guru yang sedang


membuat peta konsep yang berkaitan
dengan materi
- Siswa menyimak guru yang sedang
menyajikan berita-berita kejahatan yang
pernah terjadi di Indonesia
- Memotivasi siswa dengan mengajukan
pertanyaan yang berhubungan dengan
materi
- Siswa menyimak guru yang sedang
Inti menjelaskan pengertian Qishash
- Siswa menyimak guru yang sedang
menjelaskan macam-macam Qishash
75’
- Siswa menyimak guru yang sedang
menjelaskan hukum Qishash
- Siswa menyimak guru yang sedang
menjelaskan syarat-syarat Qishash
- Siswa menyimak guru yang sedang
menjelaskan hikmah Qishash
Menanyakan :

- Peserta didik diberi movasi untuk


bertanya sesuai lingkupan materi
- Peserta lain diminta untuk menjawab
pertanyaan temannya sesuai kemampuan
sebagai jawaban sementara

Mengeksplorasi:

- Siswa mencari contoh pelanggaran yang


terkena hukuman Qishas di internet
Mengasosiasi:

- Masing –masing mencatat hal – hal


yang penting yang didapat dari baerbagai
sumber untuk bahan laporan
- Saling tukar informasi dan diskusi
tentang teman yang didapatnya
Mengkomunikasikan:
- Siswa mempresentasikan contoh
pelanggaran yang terkena hukuman
Qishash di internet
- Guru memberikan apresiasi kepada setiap
siswa
- Guru memaparkan kesimpulan dari
materi yang telah di sampaikan 45’
Penutup - Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada minggu selanjutnya
- Guru menutup kegiatan belajar mengajar
dengan berdo’a Bersama dan
mengucapkan salam.
F. Model dan Metode Pembelajaran

Model : CTL

Metode :

- Ceramah
- Tanya Jawab
- Penugasan

G. Tehnik Penilaian
a. Penilaian Sikap
1. Tehnik Penilaian : Penilaian diri
2. Bentuk Intrumen : lembar

b. Penilaian Pengetahuan
1. Tehnik penilaian : Penilaian tertulis / lisan
2. Bentuk Instrumen : essay / PG/ Uraian
H. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar
1. Media/ Alat :
- Proyektor
- Laptop
- Papan tulis
- Spidol
- Penghapus

I. Bahan, dan Sumber Belajar :


- Buku Fiqih kelas XI ( kurtilas ) hal 10 – 14
- Buku Fiqih ayat-hadits warits dan hukum jinayat (H. U. Saifuddin ASM)
- Al-Quran dan Terjemah surat Al-Maidah: 45
- tafsirq.com/5-almaidah/ayat-45
Bandung, 2018
Guru Bidang Studi

Syifa Defya Fadilla


PERTEMUAN KE 2

MATERI PEMBELAJARAN ; JINAYAT ( QISHASH )


QISHASH
a. Pengetian qishash
Qishash berasal dari kata ‫ قصص‬yang artinya memotong atau berasal dari kata

‫ اقتص‬yang artinya mengikuti, yakni mengikuti perbuatan si penjahat sebagai


pembalasan atas perbuatannya. Menurut syara’ qishash ialah hukuman balasan
yang seimbang bagi pelaku pembunuhan maupun perusakan atas penghilangkan
fungsi anggota tubuh orang lain yang dilakukan dengan sengaja.

b. Macam – macam qishash


Berdasarkan pengertian di atas maka qishash dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Qishash Pembunuhan ( yang merupakan hukuman bagi pembunuh )
2. Qishash anggota badan ( yang merupakan hukuman bagi pelaku tindak pidana
melukai, merusaak atau menghilangkan fungsi anggota baadan )

c. Hukum Qishash

َ‫نف َو ۡٱۡلُذُن‬ َ َ ‫س ِبٱلنَّ ۡف ِس َو ۡٱل َع ۡينَ ِب ۡٱل َع ۡي ِن َو ۡٱۡل‬


ِ َ ‫نف ِب ۡٱۡل‬ َ ‫علَ ۡي ِه ۡم ِفي َها ٓ أ َ َّن ٱلنَّ ۡف‬
َ ‫َو َكت َ ۡبنَا‬
‫اص‬ ٞۚ ‫ص‬َ ِ‫ِب ۡٱۡلُذ ُ ِن َوٱلس َِّن ِبٱلس ِِن َو ۡٱل ُج ُرو َح ق‬
d. Syarat – syarat Qishash
Hukum qishash wajib dilakukan apabila memenuhi syarat-syarat sebagaimana
berikut :
1. Orang yang terbunuh terpelihara darahnya ( orang yang benar-benar baik )
Jika seorang mukmin membunuh orang kafir, orang murtad, peziana yang
sudah menikah, ataupun seorang pembunuh, maka dalama hal ini hukuman
qishash tidak berlaku. Rasullullah bersabda :
) ‫رى‬ ‫ال ىقتل مسلم بكا فر ( رواه النخا‬
Artinya :“ Tidak dibunuh seorang muslim yang maembunuh orang kafir “
( HR.Bukhari )

Hadis diatas menjelaskan bahwa seorang muslim yang membunuh orang kafir
tidak di hukum qishash. Pun demikian, harus dipahami bahwa orang kafir
terbagi menjadi dua yaitu :
a. Kafir Harby adalah kafir yang melakukan tindak kedzaliman kepada
kalangan muslimin hingga sampai pada tahapan “ memerangi “. Seorang
muslim yang membunuh kafir ini tidak diqishash dan tidak dikenai
hukuman apapun;
b. Kafir dzimmi adalah kafir yang berada di bawah kekuasaan paenguasa
muslim dan berinteraksi secara damai dengan kalangan muslimin.
Penguasa muslim berhak menghukum seorang muslim yang membunuh
kafir dzimmi.
2. Pembunuh sudah baligh dan berakal, sebagaimana sabda Rasulullah saw:

Artinya : ” Dari Aisyah ra, bahwa Nabi saw, bersabda terangkat hukum ( tidak
kena hukum ) dari tiga orang yaitu : orang tidur hingga ia bangun, anak-anak
hingga ia dewasa, dan orang gila hingga ia sqembuh dari gilanya ( HR, Ahmad
dan Abu Dawud ).
3. Pembunuh bukan bapak (orang tua ) dari terbunuh
Jika saeorang bapak (orang tua) membunuh anaknya maka ia tidak di qishash.
Rasulullah saw bersabda

)‫ال ىقتل ؤالد بولدة ( رواة احمد و التر مذى‬


Artinya : “ Tidak dibunuh seorang (orang tua) yang membunuh anaknya”
(HR. Ahmad dan at-Tirmidzi ) .“
Umar bin khattab dalam satu kesempatan juga berkat :
‫ آل ىقاد الولد بلولد‬: ‫سمعت رسول اللة صلى اللة علىة وسلم قال‬
.)‫( رواة الترمذى‬
Artinya : “ Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda : Tidak boleh
bapak (orang tua) diqishash karena sebab (membunuh) anaknya”
(HR.Tirmidzi ).

Dalam hal ini hakim berhak menjatuhkan hukuman ta’zir kepada otang
tua tersebut, semisal mengasingkannya dalam rentang waktu tertentu atau
hukuman lain yang dapat membuatnya jera.
Adapun jika seorang anak membunuh orang tuanya maka ia wajib
dihukum qishash
4. Orang yang dibunuh sama derajatnyadengan orang yang membunuh, seperti :
muslim dengan muslim, meardeka dengan merdeka dan hamba dengan hamba
. Allah berfirman

‫صاص ِفي ۡٱلقَ ۡتلَ ۖى ۡٱل ُح ُّر ِب ۡٱل ُح ِر‬ َ ِ‫ٓيَأَيُّ َهاٱلَّذِينَ َءا َمنُواْ ُكت‬
َ ‫ب َعلَ ۡي ُك ُم ۡٱل ِق‬
١٧٨…..‫ى‬ٞۚ َ ‫َو ۡٱلعَ ۡبدُ بِ ۡٱلعَ ۡب ِد َو ۡٱۡلُنثَى بِ ۡٱۡلُنث‬
178. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash
berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan
orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita.
….( QS;Al – Baqarah : 178 )
5. Qishash dilakukan dalam hal yang sama , jiwa dengan jiwa, mata dengan mata
dan lain saebagainya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Maidah
: 45

e. Hikmah Qishash
1. Dapat memberikan pelajaran bagi kita bahwa keadilan harus ditegakkan.
2. Dapat memelihara keamanan dan ketertiban. Karena dengan adanya qishash
orang akan berpikir lebih jauh jika akan melakukan tindak pidana
pembunuhan ataupun penganiayaan.
3. Dapat mencegah pertentangan dan permusuhan yang mengundang terjadinya
pertumpahan darah.

Anda mungkin juga menyukai