Anda di halaman 1dari 16

TUGAS SENI BUDAYA

MAKALAH SENI RUPA

Untuk melengkapi salah satu

Tugas Materi Seni Budaya 2

Disusun oleh :

Nama : Alya Alivia Abror

NIS : 15029

Kelas : XI MIPA - E

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 78

Jalan Bhakti IV No.1 Kemanggisan

Jakarta Barat

2018
PETA KONSEP SENI RUPA

Seni Rupa

Seni Murni Seni Terapan Seni Kriya

- Desain Interior
2D 3D Pakai Murni
- Desain Eksterior
- DKV
- Desain Industri
A. Pengertian Seni Rupa

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah
konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan
estetika.

B. Cabang – Cabang Seni Rupa

Seni rupa dibagi menjadi tiga cabang yaitu:

1. Seni rupa murni

Seni rupa murni adalah seni yang tercipta bebas tanpa mempertimbangkan segi
fungsi dan kegunaannya tetapi lebih mengutamakan fungsi keindahan. Contoh karya
seni rupa murni, yaitu:

SENI RUPA 2 DIMENSI

Seni rupa dua dimensi adalah suatu karya seni rupa yang memiliki dua sisi saja, yaitu
sisi panjang dan lebar, sehingga tidak mempunyai ruang karena tidak mempunyai
unsur ketebalan.

a. Seni Lukis

Seperti kita tahu bahwa seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa
murni yang menghasilkan karya yang mempunyai wujud dalam bentuk 2 dimensi.
Pada umumnya karya seni ini dibuat menggunakan media seperti kain kanvas atau
kertas yang kemudian dilukis dengan menggunakan cat minyak maupun cara akrilik.
Pada seni lukis ada beberapa aliran yang berkembang yakni naturalis, ekspresionis
dan abstrak. Naturalis lukisan yang dibuat bisanya sama dengan bentuk aslinya dan
ekspresionis membuat lukisan berdasarkan ekspresi dan emosi si pelukis, sedangkan
abstrak atau lukisannya bersifat semu atau samar. khusus untuk aliran abrak lukisan
yang dibuat seringkali sulit untuk dimengerti oleh orang awam.

b. Seni Grafis

Seperti halnya lukisan, seni grafis juga hadir dalam bentuk dua dimensi. Teknik
yang digunakan untuk membuat karya seni grafis sangat beragam mulai dari sablon,
cukil kayu, monotype, cungkil kayu, collograph, etsa atau pengasaman bahan logam
bisa juga disebut dengan percetakan dengan menggunakan bahan baku lito.

Teknik – teknik dalam seni rupa 2 dimensi


1. Teknik Plakat yaitu melukis dengan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik,
dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat.

2. Teknik Transparan yaitu teknik menggambar / melukis dengan menggunakan cat air,
dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya nampak transparan.

3. Teknik Kolase yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel
sehingga membentuk lukisan yang realis atau abstrak.

4. Teknik 3M (melipat, menggunting, dan merekat) adalah merupakan proses manipulasi


lembaran kertas menjadi suatu bentuk tiga dimensi.

Unsur – unsur seni rupa 2 dimensi


a. Titik /Bintik
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud
dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul
atau berwarna beda.Titik yang membesar biasa disebut bintik.

b. Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna,
texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah
tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis,
vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan
masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan
kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan
garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk
menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh
symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam
penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya

c. Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk
dari hubungan beberapa garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar, sedangkan
bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata lain bidang
bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume. Dari bentuknya bidang
maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang
biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat
terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena
sapuan warna. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi, menyatakan
permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara lain, bidang
segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.

d. Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk
plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat
oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak
teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan
terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari.
Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan
tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.

e. Tekstur
Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat
berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan
tersebut dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Oleh karena itu terdapat dua
jenis tekstur, yaitu tekstur nyata,yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan
sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan, dan tekstur semu (maya), yaitu kesan
permukaan benda yang antara penglihatan dan rabaan dapat berbeda kesannya.
f. Warna
Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna
dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Secara teori warna dapat dipelajari
melalui dua pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna
(Goethe) yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam
teori warna pigmen diantaranya; 

 Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari
campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru, 

 Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer,
misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau, 

 Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna
sekunder, 

 Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran
warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau
menuju warna kuning, dan lain-lain, 

 Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam


lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain. 

g. Gelap Terang
Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa
hal, antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan
kesan ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam
karya seni rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula terjadi
karena percampuran warna hitam dan putih.

h. Ruang (kedalaman)
Ruang dalam karya tiga dimensi dapat dirasakan langsung oleh pengamat seperti
halnya ruangan dalam rumah, ruang kelas, dan sebaginya. Dalam karya dua dimensi
ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada
karya dua dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan
penggambaran yang pipih, datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya. 
Tokoh - tokoh seni rupa 2 dimensi

1. Raden Saleh Sjarif Boestaman 

Raden Saleh lahir di Semarang tahun 1807 – meninggal di Bogor pada tahun
1880. Raden Saleh dilahirkan dalam sebuah keluarga Jawa ningrat. Dia adalah cucu
dari Sayyid Abdoellah Boestaman dari sisi ibunya. Ayahnya adalah Sayyid Hoesen
bin Alwi bin Awal bin Jahja, seorang keturunan Arab.Ibunya bernama Mas Adjeng
Zarip Hoesen, tinggal di daerah Terboyo, dekat Semarang. Sejak usia 10 tahun, ia
diserahkan pamannya, Bupati Semarang, kepada orang-orang Belanda atasannya di
Batavia. Kegemaran menggambar mulai menonjol sewaktu bersekolah di sekolah
rakyat (Volks-School).
Keramahannya bergaul memudahkannya masuk ke lingkungan orang Belanda
dan lembaga-lembaga elite Hindia-Belanda. Seorang kenalannya, Prof. Caspar
Reinwardt, pendiri Kebun Raya Bogor sekaligus Direktur Pertanian, Kesenian, dan
Ilmu Pengetahuan untuk Jawa dan pulau sekitarnya, menilainya pantas mendapat
ikatan dinas di departemennya. Kebetulan di instansi itu ada pelukis keturunan
Belgia, A.A.J. Payen yang didatangkan dari Belanda untuk membuat lukisan
pemandangan di Pulau Jawa untuk hiasan kantor Departemen van Kolonieen di
Belanda. Payen tertarik pada bakat Raden Saleh dan berinisiatif memberikan
bimbingan.
Payen memang tidak menonjol di kalangan ahli seni lukis di Belanda, namun
mantan mahaguru Akademi Senirupa di Doornik, Belanda, ini cukup membantu
Raden Saleh mendalami seni lukis Barat dan belajar teknik pembuatannya, misalnya
melukis dengan cat minyak. Payen juga mengajak pemuda Saleh dalam perjalanan
dinas keliling Jawa mencari model pemandangan untuk lukisan. Ia pun menugaskan
Raden Saleh menggambar tipe-tipe orang Indonesia di daerah yang disinggahi.

Contoh lukisan Raden Saleh :

2. Vincent van Gogh

Vincent Willem van


Gogh (30 Maret 1853 – 29 Juli 1890) adalah pelukis pasca-impresionis Belanda. Lukisan-
lukisan dan gambar-gambarnya termasuk karya seni yang terbaik, paling terkenal, dan
paling mahal di dunia. Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam
sejarah seni Eropa. Ia merupakan sulung dari 6 bersaudara, putra pendeta protestan di
Groot Zundert, lukisannya beraliran posimpressionisme yang mewakili era spontanitas
emosional dalam seni lukis. Vincent adalah orang yang muram, gelisah, dan
temperamental, namun pengetahuannya sangat luas. Hal ini dapat dilihat di 700 surat
yang dikirimkannya pada saudara yang paling dikasihinya, Theo, yang juga bertugas
sebagai manajernya. Surat-surat ini kemudian diterbitkan sebagai catatan kehidupan Van
Gogh pada 1911. 

Contoh Lukisan Van Gogh

SENI RUPA 3 DIMENSI


Karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang
memiliki volume dan menempati ruang.

1. Seni Patung
Patung adalah salah satu karya seni rupa murni 3 dimensi yang dibuat dengan
menggunakan teknik tertentu bergantung pada media dan alat yang akan digunakan.
Pada umumnya patung dibuat dengan membentuk suatu objek dari bahan seperti
logam, tanah, serta batu alam, lilin, semen, dan masih banyak lagi.

Teknik yang digunakan untuk membuat patung bisa bermacam-macam seperti


membutsir, memahat, atau teknik cetak. Karya seni patung merupakan salah satu
karya yang paling banyak ditemui di muka bumi ini. Banyak sekali peninggalan
bersejarah yang berbentuk patung, hal ini menunjukan bahwa patung telah ada sejak
zaman dahulu dan digunakan sebagai saran bagi seniman untuk mengekspresikan diri
dan tujuan tertentu.

2. Seni Relief

Seni relief bisa juga disebut dengan seni ukir. Seni ukir adalah seni rupa yang
hasil karyanya memiliki dimensi antara 2 dimensi dan 3 dimensi. Hal ini disebabkan
karena bentuk dari lukisan relief memiliki bentuk ketebalan atau timbul.

Hanya saja hasil karya seni relief tidak dapat dilihat dari berbagai sisi atau
hanya bisa dinikmati dari sisi depan saja. Ini tentu berbeda dengan karya seni rupa 3
dimensi yang bisa dinikmati dari berbagai sisi. Bahan yang bisa digunakan untuk
membuat karya seni relief biasanya menggunakan bahan seperti kayu, logam, pasir +
semen, batu, gifsun dan lain sebagainnya.

Teknik untuk membuat karya seni relief adalah dengan cara memahat
mengikuti pola garis yang telah digambar pada permukaan media bahan.

3. Seni Kriya Murni


Seni kriya yang masuk dalam golongan seni kriya murni adalah karya seni
yang tidak memiliki fungsi praktis melainkan hanya mempunyai fungsi sebagai hiasan
atau pajangan Seni kriya sendiri bisa dibuat dari berbagai bahan yang berasal dari
limbah alam ataupun limbah industri.
Untuk membuat karya seni kriya tergantung pada jenis kriya dan juga bahan
yang akan digunakan, seperti pecahan kaca yang bisa diolah menjadi hiasan dinding
dengan menggunakan teknik mozaik, kulit hewan bisa diubah menjadi hiasan
bebentuk wayang dengan teknik memahat, plastik bekas bisa diolah menjadi bentuk
bunga dengan teknik potong rangkai, tanah liat bisa diubah menjadi keramik dengan
teknik membutir.

Teknik – teknik Seni Rupa 3 Dimensi

1. Teknik Aplikasi yaitu karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan menempelkan
(menjahitkan) guntingan-guntingan kain yang dibentuk seperti bunga, buah, binatang,
dsb pada kain lain sebagai hiasan.

2. Teknik Mozaik yaitu dengan menempel benda-benda tiga demensi yang ditata
sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.

3. Teknik Menganyam adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat
dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu
karya anyaman.

4. Teknik Merakit adalah membuat karya dengan cara menyambung-nyambung


beberapa bagian atau potongan bahan. Caranya disebut merakit, hasilnya disebut
rakitan. Potongan bahan disambungkan dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau
dengan cara yang lain.

5. Teknik Makrame adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan


menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat
berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan
jumbai.

6. Teknik Menuang (cor) yaitu proses menuang menggunakan bahan cair yang
dituangkan pada alat acuan yang berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras dikeluarkan
dari acuan/cetakan.Bahan cair ini dibuat dari semen, plastic, karet, gips, dan logam
(tembaga, besi).

7. Teknik Butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat
lain (kayu, kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur antara lain
tanah liat, plastisi.
8. Teknik Pahat yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak
dipergunakan dengan cara memahat. Cara pembuatannya dengan menggunakan alat
pahat (tatah) atau ukir dan martil. Bahan (media) yang digunakan adalah bahan keras
seperti batu, cadas, kayu, gips, tanah liat kering.

9. Teknik Menjahit adalah cara melekatkan (menyambung, mengelem, dsb) dengan


jarum dan benang.

10. Teknik Membangun yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun berbagai
komponen untuk dijadikan benda trimatra (tiga dimensi).

Tokoh Seni Rupa 3 dimensi

1. Edhi Sunarso

Edhi Sunarso dilahirkan di


Salatiga, pada tanggal 2 Juli 1932.
Pematung yang satu ini terkenal dengan karya-karyanya yang dapat dijumpai di
berbagai kota di Indonesia.Edhi Sunarso adalah pematung beberapa monumen dan
diorama sejarah. Diantaranya adalah patung Monumen selamat datang di Bundaran
Hotel Indonesia dan Diorama Sejarah Monumen Nasional di Jakarta. Edhi Sunarso
mendapat penghargaan dari pemerintah dengan dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang
Budaya Parama Dharma atas karya-karyanya.Selain itu, Edhi Sunarso juga berkiprah di
dunia Pendidikan. Sejak 1958 - 1959 ia sudah aktif sebagai staf pengajar pada Akademi
Kesenian Surakarta. Ia mengajar pada (STSRI) Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia
ASRI Yogyakarta sebagai ketua jurusan Seni Patung. Pada 1967-1981 sebagai tenaga
pengajar di (IKIP) Institut Kejuruan Ilmu Pendidikan Negeri Yogyakarta, pada tahun
1968-1984 sebagai pengajar merangkap asisten Ketua
Bidang Akademik STSRI/ ISI Yogyakarta, dan
sebagai pengajar pada (ISI) Institut Seni Indonesia dan
sebagai Sekretaris Senat.
Contoh Karya Edhi sunarsono :

2. Desain
Desain adalah merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda.
Contoh aneka macam desain, yaitu:
a. Desain arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam
artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun
keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan
kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu
desain bangunan, desain perabot dan desain produk.

b. Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan


gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain
grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk
yang dihasilkan (rancangan). Seni desain grafis mencakup kemampuan
kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi,
fotografi, pengolahan gambar, dan lain-lain.
c. Desain industri adalah seni terapan dimana estetika dan usability (kemudahan
dalam menggunakan suatu barang) suatu barang disempurnakan. Desain
industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis
atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2
dimensi, yang memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk menghasilkan
produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan. Sebuah karya desain
dianggap sebagai kekayaan intelektual karena merupakan hasil buah pikiran
dan kreatifitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak ciptanya oleh
pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang Desain
Industri. Kriteria desain industri adalah baru dan tidak melanggar agama,
peraturan perundangan, susila, dan ketertiban umum. Jangka waktu
perindungan untuk desain industri adalah 10 tahun.

d. Desain interior adalah merupakan sebuah profesi di bidang kreatif dengan


solusi teknik yang diterapkan kedalam struktur yang dibangun, untuk
mencapai lingkungan interiornya. Solusi ini fungsional, diantaranya untuk
meningkatkan kualitas kehidupan dan budaya penghuni serta memunculkan
kesan estetika dalam rumah yang menarik.
3. Kriya
Kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi
dalam proses pengerjaannya. Kriya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
a. Kriya tekstil adalah barang-barang yang dihasilkan dari proses menenun
barang-barang tekstil meliputi segala hal yang dibuat dengan cara ditenun dan
dirajut seperti kain, pakaian, perlengkapan rumah tangga dan lain-lain

b. Kriya kayu yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang
dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir kayu yang biasanya
digunakan adalah kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain.
Contohnya mebel, relief dan lain-lain.

c. Kriya keramik adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat
yang melalui proses sedemikian rupa
(dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan
glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang
indah. Contohnya gerabah, piring dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai