PEMBAHASAN
144
Dari hasil penilaian dan observasi terkait MPKP diantaranya : pre
confrence dan post conference didapatkan nilai 57,7 % dimana pre dan
post confrence belum optimal dilakukan di ruang Asal. Selama dinas di
ruangan Asal belum ada supervisi yang dilakukan karena berbagai
kesibukan yang harus terlebih dahulu diselesaikan. Namun berdasarkan
hasil wawancara dengan kepala ruangan Asal diperoleh data supervisi
sudah pernah dilakukan namun kurang dalam hal pendokumentasian
dan tidak sesuai SOP seperti tidak ada kontrak waktu sebelum
melakukan supervisi, tidak menggunakan daftar tilik dan tidak membawa
format penilaian supervisi. Untuk discharge planning didapatkan nilai
rata-rata 94,81% hal tersebut sudah dilakukan di ruangan Asal tetapi
belum optimal yaitu pelaksanaan dalam mengantar pasien dan keluarga
tidak diantarkan ke pintu luar dan jarang nya memberikan penkes pada
pasien.
Berdasarkan data tersebut kami memandang perlu dilakukannya
sosialisasi terkait pre post conference, supervisi dan dischard planning,
hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan perawat dan
meningkatkan rasa tanggung jawab dan tanggung gugat perawat
terhadap semua tindakan keperawatan.. Sesuai dengan Undang-
Undang Keperawatan No. 38 Tahun 2014 pAsal 37 tentang kewajiban
perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan, yaitu harus
memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik, standar
pelayanan keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional
dan ketentuan perundang –undangan.
3. Material
Berdasarkan data yang didapat dari hasil observasi kami di ruang
Asal bahwa fasilitas alat medis dan keperawatan serta tata letak ruang
perawatan sebagian besar sudah memenuhi standar Kemenkes 2014
dan standar Depkes 2012. Untuk penyimpanan alat tenun didalam lemari
sesuai dengan tempatnya, tetapi dalam cara pengambilan alat tenun
tidak beraturan dan tidak dirapihkan kembali ke tempatnya. Ruang kepala
145
ruangan, ruang tindakan belum tertata rapi, loker obat pasien belum
terdapat label identitas pasien secara lengkap. Ruang ganti perawat
masih bersatu dengan musola serta belum tertata rapih, serta identitas
loker perawat sudah tercatat tapi belum lengkap. Berdasarkan data
tersebut kami memandang perlu dilakukannya menata ulang ruangan-
ruangan yang ada di Asal agar menjadi lebih rapi dan bersih, serta
perlunya memberi identitas diloker obat pasein sesuai prinsip 6 benar
pemberian obat,serta memberi identitas nama diloker perawat agar
terlihat rapi dan terorganisir.
4. Market
Hasil survey yang didapatkan di ruang Asal yaitu, sudah terdapat
tempat media informasi berupa leaflet, namun tempat media informasi
tersebut belum dilengkapi leaflet 10 besar penyakit. Berdasarkan data
tersebut, kami memandang perlu dilakukannya melengkapi leaflet 10
besar penyakit di Ruang Asal.
5. Money
Berdasarkan hasil kajian terkait money di ruang Asal, kami tidak
melakukan implementasi terkait money dikarenakan di luar kewenangan
kami.
B. ANALISA
1. Implementasi dan Evaluasi Berdasarkan kajian situasi di Ruang Asal
Implementasi merupakan tahap yang sangat menentukan dalam
indikator keberhasilan kegiatan praktek manajemen keperawatan.
Implementasi dilakukan sesuai dengan perencanaan yang dibuat
berdasarkan hasil temuan pada kajian situasi awal. Implementasi
keperawatan yang dilakukan mengacu pada prinsip-prinsip manajemen
keperawatan, dimana pemecahan masalah yang dilakukan berdasarkan
perencanaan yang dibuat dan dilakukan evaluasi setelah implementasi
dilaksanakan.
146
Dalam proses implementasi pada tantanan manejemen keperawatan
diperlukan suatu kerjasama yang solid dari berbagai pihak untuk mencapai
keberhasilan tindakan yang dilakukan sesuai perencanaan yang dibuat.
Dalam kegiatan. ini diperlukan perencanaan dan startegi yang disepakati
terlebih dahulu oleh ruangan, sehingga pelaksanaan kegiatan yang dibuat
kelompok dapat berjalan sesuai kebutuhan ruangan yang dianalisa
berdasarkan data hasil kajian awal.
Setelah pemaparan data hasil kajian pada seminar awal, maka
dilakukan kesepakatan dengan Bidang Keperawatan, kepala ruangan dan
perawat primer ruang Asal RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat serta
pembimbing akademik. Berdasarkan kesepakatan tersebut maka
dilaksanakan berberapa kegiatan sesuai dengan skala prioritas masalah
yang ditemukan pada saat kajian awal.
147
IMPLEMENTASI
1. Pelaksanaan Sosialisasi Di Ruang Asal
Tabel 4.1 Pelaksanaan Sosialisasi SPO di ruangan Asal
STRATEGI KEGIATAN INDIKATOR IMPLEMENTASI EVALUASI RENCANA TINDAK
KEBERHASILAN LANJUT
1. Mengoptimalka Melakukan sosialisasi 90% perawat di Asal Melakukan sosialisasi Sosialisasi SPO tindakan dan Follow up oleh kepala
n sosialisasi SPO : mengetahui sosialisasi SPO tindakan dan MPKP MPKP yang dilakukan setiap ruangan dengan melakukan
SPO : a. SPO Pre SPO Pre Conference , Post pada tanggal 21 januari hari pada saat operan dinas : sosialisasi SPO di ruangan
a. Pre Conference Conference, supervisi dan 2020 dari mulai dines pagi a. Selasa, tanggal 21 Januari setiap ship
Conference b. SPO Post discharge planning. dan siang 2020 SPO Pre Conference ,
b. Post Conference Adapun yang hadir Post Conference, supervisi
Conference c. SPO Supervisi perawat dan Discharge planning,
c. Supervisi d. SPO Discharge pelaksana,perawat primer perawat yang hadir 12
d. Discharge Planning dan kepala ruangan (63%) orang dari 19
planning perawat yang ada di
ruangan Asal
2. Melengkapi a. Melakukan Tersedianya leaflat 10 Melakukan koordinasi Koordinasi dengan PKRS Kepala ruangan
leaflet 10 besar koordinasi dengan besar penyakit di media dengan PKRS RSUD Al RSUD Al-Ihsan dan sosialisasi berkoordinasi dengan
penyakit di PKRS RSUD Al informasi ruangan Asal. Ihsan terkait leaflet 10 pada keluarga klien dilakukan PKRS tentang pengadaan
media Ihsan terkait leaflet besar penyakit pada pada tanggal 21 Januari 2020. leaflet 10 besar penyakit di
informasi. 10 besar penyakit. tanggal 21 Januari 2020 Ruang Asal setiap bulan.
b. Melengkapi leafleat dan mensosialisasikan
10 besar penyakit pada keluarga klien
di tempat media tentang leaflet 10 besar
informasi ruang penyakit di ruang asal
Asal.
148
Gambar 4.1 Format Daftar Tilik SPO terkait MPKP dan Leaflet
149
tindakan. kegiatan di ruangan Asal. musholla,ruang makan dan
4. Menata ruang ruang loker perawat.
pendidikan. 2. Menata tempat linen
5. Menata ruang menjadi satu rangkaian
kepala ruangan. perbeden.
6. Menata ruang 3. Menata ruangan tindakan
nurse station menjadi ruangan persiapan
7. Menata gudang. obat dan ruang
8. Menata ruang penyimpanan alat medis.
transit. 4. Menata ruangan
pendidikan.
5. Menata ruangan kepala
ruangan.
6. Menata ruangan nurse
station.
7. Menata ruangan gudang.
Sebelum penataan
150
Setelah Penataan
151
Setelah Penataan
152
Setelah penataan
Sebelum Penataan
153
Setelah Penataan
Tabel 4.3 Membuat TOR Ketenagaan, Pre Conference, Post Conference, Supervisi dan Discharge Planning
STRATEGI KEGIATAN INDIKATOR IMPLEMENTASI EVALUASI RENCANA
KEBERHASILAN TINDAK LANJUT
1. Mengajukan Mengajukan proposal TOR Adanya Proposal Membuat proposal Proposal TOR Follow up oleh
jumlah tenaga ketenagaan sesuai dengan TOR pengajuan TOR pengajuan ketenagaan terealisasi kepala ruangan
perawat sesuai DEPKES Dan Gillies. ketenagaan ketenagaan. tanggal 21 Januari dan kepala
dengan 2020. Instalasi Rawat
perhitungan Inap.
DEPKES Dan
Gillies
154
2. Mengajukan
TOR terkait
pengoptimalan Mengajukan proposal TOR Adanya Proposal Membuat proposal Proposal TOR
pre conference, terkait dengan pre TOR pengoptimalan TOR pengoptimalan pengoptimalan pre
post conference, conference, post pre conference, post pre conference, post conference, post Follow up oleh
supervisi dan conference, supervisi dan conference, supervisi conference, supervisi conference, supervisi kepala ruangan.
discharge discharge planning sesuai dan discharge dan discharge dan discharge
planning dengan SPO yang berlaku planning sesuai planning terealisasi
di RSUD Al-Ihsan SPO. tanggal 21 Januari
2020.
Pembahasan :
Dari hasil observasi kajian di ruangan Asal bahwa jumlah ketenagaan belum sesuai dengan standar , sehingga kami membuat
pengajuan proposal TOR ketenagaan sesuai dengan standar DEPKES Dan Gillies.
155