Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas bahasa Indonesia kelas X
Disusun oleh:
1. Eleza Tiara Mahaputri (03)
2. Fitria Roska Sabrina (05)
3. Muthia Nabila Aulia Putri (12)
4. Tabina Hanan (16)
Kelas: X-MIA 2
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena
limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan
makalah kami dengan judul “Makalah Laporan Eduvisit ke Universitas
Padjajaran dan ke pabrik sepatu Tomkins” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan
petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk
yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan
satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali.
Karena kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini
masih memiliki banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian
makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah
yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap
pembacanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penyusun
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja program studi di Universitas Padjajaran?
2. Apa saja yang dilakukan di PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.?
II. PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1) UNIVERSITAS PADJAJARAN
Universitas Padjadjaran merupakan perguruan tinggi negeri di
Bandung, Jawa Barat, Indonesia dan berdiri pada tanggal 11 September 1957.
Mempunyai 2(dua) kampus utama di Kampus Iwa Koesoemasoemantri di
Dipati Ukur Bandung dan Kampus Jatinagor, Kabupaten Sumedang.
Pada 20 Oktober 2014, UNPAD berubah status menjadi Perguruan
Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) dari Badan Layanan Umum (BLU).
Peresmian itu ditandai dengan peraturan pemerintah (PP) yang ditandatangani
mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penetapan itu didasarkan atas
evaluasi kinerja yang dilakukan tim independen yang dibentuk Kementerian
Pendidikan dan Kebudayan (Kemendikbud). Selain itu berdasarkan
Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) yang
ditetapkan pada 16 Januari 2014, Unpad mendapat peringkat akreditasi A
(sangat baik).
Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor berada di Kecamatan
Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Kampus ini merupakan
kampus utama yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran
Gigi, Fakultas Psikologi, Fakultas Keperawatan, Fakultas MIPA, Fakultas
Peternakan, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Farmasi, Fakultas Geologi,
Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik.
Saat ini di Kampus Jatinangor tengah dibangun gedung Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Perpustakaan Pusat, Laboratorium Bersama, dan 15
gedung baru lain yang akan selesai akhir 2016 ini. Selain dua kampus
tersebut, terdapat pula beberapa kampus yang tersebar di beberapa lokasi di
area Kota Bandung antara lain: Sekeloa, Singaperbangsa, Dago 4, Simpang
Dago, Dago Atas, Dago Pojok, Banda, Cimadiri, Cisangkuy, Eikman,
Pasirkaliki, Teuku Umar, dan beberapa tempat lainnya yang dimanfaatkan
oleh beberapa unit di UNPAD.
2) PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk.
PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk. didirikan pada tahun 1988
dengan nama PT Bintang Kharisma, dnegan status Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN). Pada tahun 1994, Perseroan mencatatka dan menjual
sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dan menjadi PT Bintang Kharisma Tbk.
Pada tahun 1997, Perseroan mengganti nama dari PT Bintang Kharisma Tbk
menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. perseroan bergerak di
industry alas kaki, meliputi produksi dan pemasaran sepatu jenis sport/casual
ke pasar local dan internasional.
B. Hasil Pembahasan
1. Program studi Universitas Padjajaran
a) Fakultas Hukum
Program Studi: Ilmu Hukum
Di fakultas ini mempelajari hukum dari sudut pandang
perdata, hukum internasional, hukum ekonomi, dan
ketatanegaraan. Lulusannya ada yang jadi konsultan hukum,
notaris, advokat, jurusita, legal drafter,
Arbiter/Mediator/Konsoliator, dan lainnya.
b) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi: Akuntansi
Program studi ini mempelajari tentang ilmu akuntansi,
keuangan dan ilmu pengetahuan yang terkait kegiatan bisnis dan
pengorganisasian.
Program Studi: Ekonomi Pembangunan
2. Stitching / Sewing
Upper Sewing
Pada proses ini pola-pola bahan baku yang telah dipotong di
cutting process kemudian dijahit yang kemudian dibentuk menjadi
upper sepatu. Dalam proses penjahitan ini sangat banyak
membutuhkan waktu dalam pengerjaannya. Hal ini dikarenakan
tinginya tingkat kesulitan dalam menjahit dan juga butuh
ketelitian yang sangat tinggi. Potonganpola dijahit satu persatu
sehingga membentuk upper sepatu yang selanjutnya disatukan di
proses perakitan.
3. Outsole Production
Outsole
Outsole, merupakan Bagian terbawah dari sepatu yang contact
dengan tanah. Karakteristik outsole yang baik antara lain:
Cengkeraman (grip), daya tahan, dan tahan air. Untuk sebuah
sepatu, bahan yang digunakan pada outsole biasanya merupakan
gabungan dari beberapa bahan untuk menyesuaikan dengan
model,warna dan fungsi yang diinginkan, antara lain berbasis
plastik, karet/rubber, sponge. masing masing jenis bahan tersebut
juga bervariasi. misalnya untuk plastic ada jenis TPR, TPU dll.
4. Insole production
Insole
Insole, merupakan bagian dalam sepatu, tepatnya berada di
bawah kaki. Bahan yang dipakai untuk insole sangat menentukan
kenyamanan saat kita mengenakan sepatu.
5. Stock Fitting
Beberapa jenis outsole bisa langsung digunakan pada proses
Assembling, namun ada juga beberapa jenis bottom yang harus
melalui proses stock fitting. Proses ini adalah merupakan proses
kerja yang menggabungkan bagian-bagian dari bottom sepatu,
yaitu antara midsole dan outsole sampai terbentuk menjadi bottom
sepatu. Midsole yang berbahan dasar phylon akan digabungkan
dengan outsole yang berbahan dasar karet (rubbersole) dengan
cara mengelem/cementing.
6. Assembly
Pada bagian inilah perakitan sepatu dikerjakan. Bagian-bagian
sepatu yang masih berupa upper dan bottom digabungkan hingga
menjadi bentuk sepatu. Bagian upper yang diproduksi dari divisi
stitching process sebelumnya dan bagian bottom yang diproduksi
di divisi stockfit dirakit dalam proses ini sampai membentuk
sepasang sepatu. Hal-hal penting dalam proses assembling bisa
dilihat dalam detail berikut.
a) Laste
Saat memasuki proses assembling Upper dan Bottom sudah
berupa pasangan atau “set”, dengan size yang sudah ditentukan.
Untuk membentuk sepatu agar mengikuti kontur kaki digunakan
laste. Setiap Merek memiliki dimensi Laste yang berbeda-beda
meski dengan size yang sama. Sepatu untuk kaki orang asia
tentunya memiliki laste yang berbeda dengan jenis kaki orang
Eropa.
b) Penyatuan Upper dan Midsole
Beberapa sepatu yang menggunakan Phylon, antara Upper dan
phylon disatukan dengan menggunakan mesin Toelast – Healast.
Toelasting machine menyatukan dengan cara pengeleman dan
Press dibagian ujung / Toe. Sedang Healast machine menyatukan
bagian belakang/heal dengan cara yang sama.
Adapula sepatu jenis stroble, jenis ini tidak menggunakan
mesin toelast-healast karena Upper dan midsole disatukan dengan
cara di jahit.
Setelah proses ini, Upper yang didalamnya sudah terdapat
laste dikenakan proses pemanasan / heating agar bahan upper
(leather/synthetic ) tercetak dengan baik sehingga mengikuti
kontur permukaan laste.
c) Treatment Upper - Bottom
Sebelum disatukan, permukaan kontak ( contact surface )
Upper dan Bottom harus di Treatment terlebih dahulu. Pada
dasarnya treatment ini bertujuan untuk membersihkan contact
surface, membuka pori-pori permukaan bottom dengan penyinaran
ultra violet (UV), cementing, dan Heating.
d) Press
Menyatukan bottom dan upper dengan menggunakan mesin
press.
e) Pendinginan
Secara teoritis material upper baik dari Synthetic maupun
leather/kulit ditreament (melalui proses heating) untuk mengikuti
kontur permukaan laste. Setelah proses penyatuan dengan bottom
di mesin press. Laste tidak boleh langsung dilepas. Proses
pendinginan diperlukan untuk menghentikan perubahan bentuk
material. Proses ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
pendinginan perlahan, sepatu dilewatkan dalam conveyor gantung
yang panjang dan didinginkan dengan angin dengan suhu ruang
normal. Cara kedua yaitu pendinginan cepat, sepatu diletakkan
diatas conveyor yang melewati lorong dengan suhu chiller.
f) Finishing
Proses ini merupakan akhir dari semua proses produksi yang
dikerjakan. Sepatu hasil produksi dan telah melewati pemeriksaan
quality kemudian akan di-packing ke dalam dus karton sepatu
yang kemudian disimpan di gudang final product.
III. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
1. Sebaiknya mengadakan kunjungan ke Universitas yang berada di
Bandung saja karena banyak Universitas yang harus dilihat dan menjadi
inspirasi kepada siswa-siswi
2. Kunjungan ke pabrik sepatu sebaiknya di tidak adakan karena banyak
siswa-siswi yang tidak terlalu tertarik
3. Lebih baik waktunnya lebih banyak di habiskan di Universitas agar bisa
berkeliling
DAFTAR PUSTAKA
https://kampusaja.com/profil-kampus-unpad-universitas-padjadjaran-bandung/
Buku panduan eduvisit 2019. (diunduh pada Senin, 2 Februari 2019 pukul
21.00 WIB)
https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-info/