Kelompok 2 :
1
Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan ................................................................................................ 3
Latar Belakang Masalah................................................................. 3
BAB II
Pembahasan ................................................................................................. 4
Perencanaan ........................................................................................... 4
Penentuan Tujuan ........................................................................... 4
Analisis Audiens ............................................................................... 5
Penentuan Ide Pokok ..................................................................... 7
Seleksi Saluran dan Media ......................................................... 8
Pengorganisasian ................................................................................. 10
Mengorganisasikan Pesan – Pesan .......................................... 10
Mengorganisasikan Pesan – Pesan Melalui Outline ........ 11
Memformulasikan Pesan – Pesan bisnis ..............................
12
Revisi Pesan – Pesan Bisnis ............................................................. 14
Keterampilan Merevisi ................................................................. 14
Pemilihan Kata yang tepat .......................................................... 16
Membuat Kalimat yang Efektif ................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan,
terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak
mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Dengan mengatur ide-ide
secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan
secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai berikut:
Subjek dan tujuan harus jelas, semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan, ide-ide
harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis, semua informasi yang penting harus
sudah tercakup.
Revisi dalam organisasi atau perusahaan sangat diperlukan agar pesan-pesan bisnis yang telah
direncanakan dan dibuat tersebut dapat ditinjau ulang atau disempurnakan untuk menghindari
terjadinya kesalahan ketik atau kekurangan lainnya, sehingga sesuai dengan maksud dan tujuan yang
dikehendaki. Menulis pesan-pesan bisnis sangat berbeda dengan menulis pesan-pesan yang bersifat
pribadi. Dalam menulis pesan-pesan bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran, tenaga, dan waktu
yang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan-pesan bisnis cenderung dilakukan secara
asal-asalan dan ceroboh, baik dari sisi substansi isi pesan maupun format penulisannya.
Keterampilan dalam merevisi pesan-pesan bisnis sangat diperlukan oleh para pelaku bisnis
agar maksud dan tujuan yang dikehendaki bisa sesuai dengan apa yang direncanakan. Pemilihan kata
yang tepat dan pengembangan paragraf yang efektif sangat diperlukan dalam pembuatan revisi
3
BAB II
PEMBAHASAN
Agar pesan bisnis efektif, diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan pesan bisnis.
Proses penyusunan pesan bisnis bersifat fleksibel. Tidak ada proses penyusunan pesan bisnis yang
terbaik. Walaupunn demikian, sejumlah langkah umum dalam penyusunan pesan bisnis yang efektif
a) Perencanaan
b) Pengorganisasian
c) Revisi
2.1 Perencanaan
Dalam tahap ini, ditentukan hal-hal yang mendasar dari suatu pesan yang akan dikomunikasikan.
Tahap pertama dalam merencanakan suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud atau
pihak lain maka perlu terlebih dahulu menjawab tiga pertanyaan penting, yaitu : Apakah
tujuan tersebut realistis ?, Apakah waktunya sudah tepat ?, dan Apakah tujuannya sudah
Untuk dapat melakukan hal itu, pertama kita harus menentukan tujuan yang jelas dan dapat
diukur sesuai dengan tujuan organisasi. Tujuan yang jelas akan dapat membantu
mengarahkan anda mencapai tujuan yang dikehendaki. Di samping itu penentuan tujuan
yang jelas bagi suatu organisasi akan membantu proses pengambilan keputusan yang
menanyakan kepada diri sendiri apakah pesan yang akan disampaikan benar-benar
4
Keputusan untuk menanggapi untuk menanggapi audiens, perlu
informasi yang penting, yang relevan dengan pencapaian tujuan yang telah
Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan, media komunikasi yang
Sasaran atau target utama dari setiap komunikasi adalah penerima atau audiens. Oleh
karena itu, analisis terhadap audiens sangat perlu dilakukan. Audiens dalam studi komunikasi
bisa individu ataupun organisasi. Audiens biasanya memiliki pemahaman yang berbeda beda
5
kepada orang yang sudah dikenal yang pada umumnya dapat diperkirakan. Contoh
audiens yang sudah dikenal atasan, rekan sekerja, pelanggan lama, dan pemasok lama.
Untuk audiens yang sama sekali belum dikenal maka komunikator perlu melakukan
investigasi untuk mengantisipasi reaksi mereka ;
Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima. Memenuhi
kebutuhan informasi penerima merupakan salah satu kunci sukses pesan bisnis. Ada
lima pedoman yang perlu diperhatikan agar pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan
Temukan apa yang ingin diketahui audiens, tidak semua audiens pandai
mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya. Cobalah menggali keinginan
audiens dengan melakukan pertanyaan ulang yang lebih spesifik untuk
menghindari keragu-raguan.
Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan, informasi tambahan yang
relevan perlu diberikan untuk mengantisipasi kebutuhan informasi yang tidak
disadari oleh audiens. Hal itu akan menimbulkan kesan baik karena audiens
memperoleh informasi yang lebih luas dari harapannya.
Berikan semua informasi yang diperlukan oleh audiens, ujilah kelengkapan
pesan yang dikirim dengan berpedoman pada 5W + 1H (Who, What, Why,
When, Where, dan How).
Pastikan bahwa Informasi yang diberikan akurat, ketetapan informasi harus
dipastikan terlebih dahulu sebelum membuat komitmen tertulis. Kaji ulang
tanggal, jadwal, asumsi, oerhitungan matematika, atau keuangan untuk
memastikan keabsahannya.
Tekankan gagasan yang paling menarik bagi audiens, di antara beberapa
6
gagasan yang disampaikan, lakukan penekanan pada gagasan yang paling
menarik perhatian audiens.
7
2.1.4 Seleksi Saluran dan Media
Pilihan saluran dan media komunikasi sangat tergantung pada sifat pesan, waktu, formalitas,
dan harapan penerima. Saluran komunikasi terdiri atas saluran komunikasi lisan (oral
communication) dan tertulis (written communication). Masing-masing saluran memiliki
beberapa jenis media. Media yang dimaksud disini adalah alat atau sarana yang digunakan
untuk memindahkan pesan dari pengirim kepada penerima.
Komunikasi lisan merupakan saluran yang paling banyak digunakan dalam bisnis.
Komunikasi itu antara lain, percakapan antara dua orang secara langsung (tatap muka),
melalui telepon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan, dan presentasi bisnis.
Saluran lisan dapat digunakan apabila :
· Diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima
· Pesan relatif sederhana dan mudah dimengerti
· Tidak memerlukan catatan permanen
· Penerima dapat dikumpulkan dengan mudah dan ekonomis
· Ingin mendorong interaksi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
Media pada saluran lisan:
· Percakapan tatap muka (pidato, rapat, seminar, konferensi)
· Telepon, voice mail
· Radio, televise, computer
· Pita audio dan video
· Teleconference
· Video conference
Pesan-pesan tertulis dalam bisnis dibuat dalam berbagai bentuk, misalnya surat, memo,
proposal, dan laporan. Pesan-pesan tertulis bisa ditulis tangan atau dengan bantuan
media elektronik. Media elektronik yang biasanya dipergunakan adalah mesin faks,
telegram, dan e-mail. Saluran komunikasi tertulis tepat dipergunakan bila:
· Tidak diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima
· Pesan terinci dan kompleks
· Memerlukan perencanaan yang seksama
· Memerlukan catatan permanen
· Penerima dalam jumlah banyak
· Penerima sulit dijangkau karena tersebar secara geografis
8
· Ingin meminimilkan peluang distorsi
Kelebihan dari saluran komunikasi tertulis adalah adanya kesempatan bagi para
komunikator untuk merencanakan dan mengendalikan pesan. Kekurangannya adalah
umpan balik secara langsung yang tidak bisa diperoleh dalam waktu cepat.
2.2 Pengorganisasian
9
Setelah tahap perencanaan, selanjutnya ide/gagasan dituangkan dalam pesan tertulis.
Pengorganisasian dan penyusunan dokumen dimulai dari penyusunan kata-kata, kalimat,
paragraf, serta memilih ilustrasi yang akan digunakan untuk mendukung ide/gagasan.
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para
bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang
disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apayang dikehendaki.
Hal-hal yang menyebabkan pesan-pesan tidak terorganisir :
a. Bertele-tele
Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang
disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun
praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan
menjadi tantangan bagi komunikator. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasi
pesan-pesan yang baik sebagai berikut :
Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu bagi audiens terutama dalam hal-hal
berikut ini :
Dengan mengemukakan hal-hal penting secara jelas, menyusun ide-ide secara logis dan
berurutan, dan memasukan semua informasi yang relevan dalam pesan, maka audiens akan
lebih mudah dalam memahami maksud dan isi pesan.
10
3. Menghemat waktu audiens
Apabila suatu pesan tidak terorganisasi dengan baik, penyampaiannya akan menghabiskan
waktu audiens. Salah satu tujuan pengorganisasian pesan-pesan yang baik adalah
penyampaian informasi atau ide-ide yang relevan saja. Dengan hanya menyampaikan
informasi yang relevan, waktu audiens akan dapat dihemat. Disamping itu, audiens dapat
dengan mudah mengikuti alur pemikiran pesan yang disampaikan, tanpa harus memeras
otak dan mengerutkan dahi.
Apabila menyusun pesan yang panjang dan kompleks, outline sangat diperlukan. Outline
akan membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang
lainnya. Susunan outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok:
a. Mulailah dengan ide pokok, ide pokok akan membantu dalam menetapkan tujuan dan
strategi umum dari suatu pesan.
b. Nyatakan poin-poin pendukung yang penting, poin-poin pendukung akan memperkuat
tentang ide-ide pokok yang kita tentukan.
c. Ilustrasi dengan bukti-bukti, memberikan ilustrasi dengan mengemukakan bukti-bukti
yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak bukti-bukti yang disajikan, outine yang
dibuat akan menjadi semakin baik.
Direct Request
Direct request dapat berupa surat maupun memo. Bila para audiens akan
menjadi tertarik atau memiliki hasrat yang luar biasa, dapat digunakan
permintaan langsung (direct request). Oleh karena itu, permintaan langsung
menggunakan pendekatan langsung, karena langsung pada poin yang dituju.
11
Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill lebih cocok dengan menggunakan
pendekatan langsung.
Pesan-pesan Persuasif
Bila audiens benar-benar sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang
disampaikan, dapat digunakan dengan cara yang tidak langsung. Sehingga perlu
membuka pikiran audiens dengan melakukan persuasi sehingga mereka dapat
memahami fakta yang ada.
Secara umum, mengorganisasi laporan dan presentasi secara analitis yang didesain kearah
suatu kesimpulan tertentu, lebih sulit. Manakala tujuannya adalah untuk melakukan
kolaborasi dengan audiens di dalam memecahkan suatu masalah atau melakukan persuasi
untuk suatu tindakan tertentu, harus dipilih suatu rencana organisasional yang memberikan
argumen secara logis.
Gaya adalah cara menggunakan kata-kata untuk mencapai nada atau kesan keseluruhan.
Gaya dapat diubah-ubah sesuai dengan kondisi suatu peristiwa, struktur kalimatnya juga
disesuaikan dengan sifat pesan dan hubungan dengan penerima. Setiap organisasi pada
umumnya memiliki gaya tersendiri dan menggunakan kosakata tertentu yang cenderung
sama. Gaya yang jelas, ringkas dan benar serta dipadukan dengan norma-norma
kelompok organisasi akan mencerminkan suatu organisasi.
Komunikasi dikatakan efektif jika memiliki karakteristik sebagai berikut (Quible, et. All,
1996: 27) :
1. Courtesy (sopan santun)
Nada sopan dan santun akan membuat penerima merasa dihargai dan dihormati.
2. Correctness (tepat/benar)
Tidak terdapatnya kesalahan penulisan baik format, tanda baca, penggunaan kata,
ejaan dan tata bahasa. Selain itu penggunaan kata dan istilah yang tidak familiar akan
membingungkan para audiens.
3. Conciseness (ringkas)
Tidak menggunakan kata yang mubazir dan tidak mengulang kata-kata yang tidak
diperlukan. Penggunaan kalimat aktif lebih diutamakan karena lebih mantap, ringkas
dan secara umum lebih mudah dipahami. Sedangkan penggunaan kalimat pasif lebih
baik hanya dipergunakan untuk memperlunak berita buruk.
4. Clarity and Clearness (jelas)
Mudahnya bacaan dimengerti hanya dalam sekali baca dan tidak menimbulkan
keraguan.
5. Concreteness (tepat)
Tidak menimbulkan kesalah interpretasi karena disajikan secara spesifik dan tidak
biasa
6. Completeness (lengkap)
Memberikan informasi lengkap sesuai kebutuhan dean keinginan penerima.
12
Paragraf adalah satu kesatuan unit pemikiran. Setiap paragraf merupakan bagian
penting dari keseluruhan pesan. Pada umumnya paragraf yang pendek dapat lebih
mudah dibaca dan dipahami dibandingkan paragraf panjang. Paragraf umumnya
memiliki tiga unsur, yaitu kalimat topik, kalimat pendukung topik dan kalimat peralihan.
Kalimat topik mengungkapkan subjek dari paragraf dan bagaimana subjek akan
dikembangkan. Selanjutnya paragraf dikembangkan melalui deretan kalimat berkaitan
yang menyediakan dukungan untuk kalimat topik. Sedangkan unsur peralihan diatur
dalam urutan yang logis dan terpadu.
Lima teknik yang paling umum digunakan untuk mengembangkan paragraf, yaitu:
1. Ilustrasi : mengembangkan paragraf menggunakan ilustrasiatau contoh-contoh
yang dapat memperjelas ide pokok.
2. Perbandingan atau kontras : mengembangkan paragraf dengan menguraikan
persamaan dan perbedaan.
3. Sebab akibat : mengembangkan paragraf dengan teknik sebab-akibat dan
memusatkan uraian pada alasan-alasan mengenai sesuatu.
4. Klasifikasi : mengembangkan paragraf dengan memecah ide umum menjadi
beberapa kategori spesifik.
5. Masalah dan penyelesaian : mengembangkan paragraf dengan menyajikan
suatu masalah dan kemudian membahas penyelesaiannya.
13
2.3 Revisi Pesan-Pesan Bisnis
Dalam menulis surat-surat bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran, tenaga dan waktu
yang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan-pesan bisnis cenderung dilakukan
secara asal-asalan dan ceroboh, baik dari sisi substansi isi pesan maupun format
penulisannya.
Pesan-pesan bisnis terbagi menjadi dua yaitu pesan-pesan bisnis tertulis dan pesan-pesan
bisnis yang disampaikan secara lisan. Kedua bentuk pesan-pesan bisnis tersebut memiliki
persamaan dan perbedaan dari sisi format penulisan, gaya penulisan (writting style), maupun
cara penyampaiannya.
Proses penulisan pesan-pesan bisnis dalam bentuk tertulis dimulai dari penulisan draf,
selanjutnya dilakukan penelaahan lebih lanjut dari sudut substansi suatu pesan maupun
pengorganisasian, gaya (style) bahasa yang digunakan, susunan kalimat, mekanika, format
dan tata letak (layout) penulisannya
Pada saat melakukan evaluasi, ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian,
antara lain: substansi suatu pesan,pengorganisasian pesan, dan gaya penulisannya.
Berikut pertanyaan penting yang perlu diperhatikan, antara lain:
Apakah terdapat keseimbangan yang baik antara hal-hal yang bersifat umum
dengan hal-hal yang khusus?
Apakah ide yang paling penting telah memperoleh porsi pembahasan yang
cukup?
Pada tahap awal pengeditan, perhatikan secara seksama pesan-pesan awal dan
akhir, karena pesan-pesan tersebut mempunyai pengaruh terbesar terhadap audiens.
Perhatikan pembuka surat atau memo, apakah sudah relevan, menarik, dan
mengundang reaksi pembaca. Pada pesan-pesan yang lebih panjang, beberapa paragraf
pertama mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.
14
Setelah yakin terhadap isi dan pengorganisasian suatu pesan bisnis, coba perhatikan
gaya penulisannya. Gunakan kata atau frase yang mampu menghidupkan suatu pesan
sehingga semakin menarik bagi audiens.pada saat yang sama, lakukan cek ulang untuk
mengetahui apakah pesan-pesan yang disampaikan sudah jelas, tidak membingungkan,
dan mudah dipahami oleh audiens.
Mengedit mekanika atau teknis penulisan suatu pesan-pesan bisnis yang mencakup
antara lain:
Perhatikan makan keutuhan suatu kalimat, sehingga makna suatu kalimat dapat
dipahami dengan mudah.
Perhatikan terjadinya pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat.
Hal ini dapat menghilangkan makna suatu pesan-pesan bisnis yang telah
disampaikan.
Pesan-pesan bisnis yang disampaikan secara lisan antara lain penyampaian pesan-pesan
bisnis melalui rapat/pertemuan bisnis, negosiasi, dan presentasi bisnis. Meskipun
pesan-pesan tersebut disampaikan secara lisan, namun diperlukan juga kerangka dasar
(outline) tentang substansi pesan-pesan bisnis yang akan disampaikan.
a. Substansi Pesan
b. Pengorganisasian Pesan
15
Pembuka (salam pembuka, perkenalan diri)
c. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam penyajian pesan-pesan bisnis secara lisan lebih
menarik dan dinamis daripada yang berbenetuk tertulis karena cara
penyampaiannya yang lebih santai, luwes, dan tidak monoton. Di samping itu,
melalui penyajian secara lisan penerima pesan akan lebih mudah memahami
maksud dan tujuan suatu pesan yang ditunjukkan dengan penyampaian pesan-
pesan secara langsung, pesan-pesan nonverbal yang didukung dengan tampilan
kata, huruf, gambar, bagan, dan tabel dalam format animasi yang dinamis.
Pemilihan kata adalah penggunaan kata-kata tertentu untuk mencurahkan ide atau
pikiran ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung dalam kalimat yang
disampaikan kepada orang lain dengan mudah dapat dimegengerti, anda harus dapat
memilih kata-kata dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, agar maksud komunikasi
dapat tercapai, perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
Kalimat merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Kalimat
dapat dibuat untuk memanggil, memarahi, menasihati, menyuruh, dan
memeperingatkan seseorang, juga untuk mengemukakan pendapat, dan
mengumumkan sesuatu. Agar pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dimengerti
pembaca, kalimat harus disusun secara efektif.
a. Kalimat Sederhana, hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat. Namun tidak
menutup kemungkinan suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tak
langsung.
b. Kalimat Majemuk, berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa
dependen. Suatu kalimat majemuk dihubungkan dengan kata penghubung seperti
“dan”, ”tetapi”, “atau”.
c. Kalimat Kompleks, berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa
dependen sebagai anak kalimat.
Dalam menyusun kalimat, gunakanlah jenis kalimat mana yang paling tepat atau cocok
dengan pemikiran atau ide yang anda miliki.
a. Ilustrasi, pemberian contoh terhadap suatu topik bahasan yang relevan akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami oleh audiens.
b. Perbandingan (Persamaan dan Perbedaan), cara pengembangan paragraph ini
memerlukan wawasan yang luas bagi penyampai pesan-pesan bisnis.
16
c. Pembahasan sebab-akibat, pola pengembangan paragraph dengan sebab-akibat akan
membantu memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu.
d. Klasifikasi, pola pengembangan paragraph dengan pengelompokan ini akan
mempermudah pemahaman bagi pengirim pesan maupun penerima pesan. Selain itu,
cara pengelompokan ini juga menjadikan suatu topic bahasan menjadi lebih terarah dan
terfokus.
e. Pembahasan pemecahan masalah, cara pengembangan paragraf ini akan mampu
memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan bagi seseorang dalam pengambilan
keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi.
Daftar Pustaka
Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis edisi 4. Jakarta. Erlangga
17