Anda di halaman 1dari 8

TUGAS PENGANTAR PENDIDIKAN KEJURUAN

(KOMPETENSI DAN KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI SEORANG GURU)

DISUSUN OLEH :
Lutfi Imanullah (06121381924035)

MATA KULIAH : Pengantar Pendidikan Kejuruan

DOSEN PENGAMPU : 1. Drs. H. Darlius, M.M., M.Pd.


2. Nopriyanti S.Pd, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
8 Keterampilan yang Harus dimiliki Oleh Seorang Guru

Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan
mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini. Padahal 8 (delapan)
keterampilan dasar bagi seorang guru sangatlah penting, karena menyangkut efektifitas
pencapaian tujuan pembelajaran, berikut ini penulis menyajikan 8 (delapan) keterampilan
dasar bagi seorang guru dalam pengelolaan kelas di kegiatan belajar dan mengajar.

1.         Ketrampilan Bertanya


Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang
apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan
bertanya jawab antara guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya ineraksi dikelas
yang di dinamis dan multi arah. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang
diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan.
Tujuan guru mengajukan pertanyaan anatra lain adalah :

1. Menimbulkan rasa keingintahuan


2. Merangsang fungsi berpikir
3. Mengembangkan keterampilan berpikir
4. Memfokuskan perhatian siswa
5. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
6. Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya
7. Merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan
dan terapan siswa sebagai subjek didik.

Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula maupun
yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan
mendapatkan umpan balik dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau
peserta didik.  Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam ketrampilan
bertanya: Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut, Teknik Bertanya, Jenis pertanyaan.

2.         Ketrampilan Memberikan Penguatan


Penguatan adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan
berulangnya kembali perilaku itu. Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran
dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang
dinyatakan dengan lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan
tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya. Dalam rangka pengelolaan kelas, dikenal
penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif bertujuan untuk mempertahankan
dan memelihara perilaku positif, sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku
dengan cara menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan. Manfaat
penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar, membangkitkan dan
memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri. Komponen dan Prinsip-prinsip
Keterampilan Memberi Penguatan Komponen-komponen itu adalah : Penguatan verbal,
diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan dan
sebagainya. Dan penguatan non-verbal, terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan
badan, penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan
dengan kegiatan yang menyenangkan.

3.         Ketrampilan Mengadakan Variasi

Dalam kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan perbuatan guru,
yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat
perhatian siswa selama pelajaran berlangsung. Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam
kegiatan pembelajaran untuk mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka
terpusat pada pelajaran. Komponen-komponen Keterampilan Mengadakan Variasi
Keterampilan mengadakan variasi terdiri dari tiga kelompok pokok, yaitu ; Variasi dalam
cara/gaya mengajar guru, Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran, Variasi
pola interaksi dan kegiatan siswa.

4.         Ketrampilan Menjelaskan


Yang dimaksud dengan ketrampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan
yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu
dengan yang lainnya. Komponen-komponen ketrampilan menjelaskan terbagi dua,
yaitu :Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan,
penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan
hukum, rumus yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian suatu
penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kejelasan, penggunaan contoh
dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan. Pentingnya penguasaan
keterampilan menjelaskan bagi guru adalah dengan penguasaan ini memungkinkan guru
dapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian penjelasannya, merangsang
tingkat pemahaman siswa, membantu siswa memperluas cakrawala pengetahuannya, serta
mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar. Kegiatan menjelaskan dalam
kegiatan pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum,
prosedur, dan sebagainya secara objektif, membimbing siswa memahami pertanyaan,
meningkatkan keterlibatan siswa, memberi siswa kesempatan untuk menghayati proses
penalaran serta memperoleh balikan tentang pemahaman siswa.

5.         Ketrampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran


a.         Membuka Pelajaran
Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh
pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal
pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika
guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip
dalam membuka pelajaran: Hubungan dengan Kelas. Ada banyak hal yang masih memikat
perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal tersebut dapat membuat murid tidak
memerhatikan pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan
titik hubungan antara murid dan pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus
sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat
belajar sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan
pelajaran dengan metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu
membawa murid untuk memusatkan perhatian mereka. Menghubungkan
Pelajaran. Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran
baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu
harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan
menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Dan kita dapat
menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian pokok
pelajaran harus menarik minat murid seperti halnya penyampaian pokok berita dalam sebuah
surat kabar. Menguraikan Pelajaran. Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus
mengajarkan pelajaran sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Mutu persiapan dapat
terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang perlu diingat, jika tidak ada
murid yang belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru belum mengajarkan pelajaran itu.

b.         Menutup Pelajaran


Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik
mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan
juga dengan doa sekitar tiga sampai lima menit. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip
dalam menutup pelajaran: Merangkum Pelajaran. Sebagai penutup, hendaknya guru
memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah
tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi ringkasan
dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta dasar
pelajaran tersebut. Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya. Waktu menutup pelajaran
merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana pelajaran berikutnya. Guru dapat
memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat
merangsang keinginan belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran
yang akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat
mengambil bagian dalam pelajaran mendatang. Bangkitkan minat. Guru tentu ingin murid-
muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh karena itu, biarkan
murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan,
yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang penulis
yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera
tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan
penutup yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan
tidak sabar. Memberikan tugas. Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama. Perlu
diingat pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi
minat dan semangat para anggota kelas.(Benson : 80-85).

6.         Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil


Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam
interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan
kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang
memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu
proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap
positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta
membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.

7.         Ketrampilan Mengelola Kelas


Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar
mengajar. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip Ketrampilan mengelola kelas
yaitu, prefentip adalah yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif
dan mengendalikan pelajaran dan  represif, yaitu berkaitan dengan respons guru terhadap
gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan
remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.

8.         Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai 8
orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil
dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta
terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. Format mengajar
ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan sehat antara guru
dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat,
cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam
merancang kegiatan belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan
berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran. Setiap guru dapat menciptakan format
pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai
dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia.
Komponen-komponen dan prinsip-prinsip ketrampilan ini adalah: Ketrampilan mengadakan
pendekatan secara pribadi, Ketrampilan mengorganisasi, ketrampilan membimbing dan
memudahkan belajar, Ketrampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar
mengajar, Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. 
4 KOMPETENSI YANG HARUS DIMILIKI SEORANG GURU

Standar kompetensi guru mencangkup kompetensi inti guru yang


dikembangkan menjadi kompetensi guru PAUD/TK/RA, guru kelas SD/MI, dan
guru mata pelajaran pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.
Ada empat hal yang harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu menguasai
bahan pelajaran, mampu mendiagnosis tingkah laku siswa, mampu
melaksanakan proses pembelajaran, dan mengevaluasi hasil belajar siswa.
Maka kompetensi yang harus dimiliki guru menjadi tolak ukur dari kinerja
guru tersebut.

A. Kompetensi Pedagogik
Adalah kompetensi yang mencakup tentang pemahaman pada peserta didik,
perencanaan serta pelaksanaan kegiatan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasiakan
berbagai potensi yang dimiliki peserta didik.
Seorang guru juga harus mampu mengembangkan kurikulum berdasarkan
tingkat satuan pendidikannya masing-masing. Yang disesuaikan dengan
kebutuhan lokal. Guru juga harus mampu menetapkan dan menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajarannya. Yaitu
dengan menggunakan beragam media dan sumber belajar yang relevan
serta mampu menarik perhatian siswa, hingga tujuan pembelajaran tercapai
dengan optimal.
Guru harus mampu mengoptimalkan potensi peserta didik dalam
mengaktualisasikan kemampuannya di kelas. Guru juga harus mampu
melakukan kegiatan penilaian pada kekuatan pembelajaran yang sudah
dilakukan.
Kompetensi Pedagogik Guru dan Contoh Penerapannya

 Penguasaan terhadap karateristik peserta didik dana spekfisik, moral,


social, kultural, emosional, dan intelektual.
 Penguasaan terhadap teori belajar dan prinsip pembelajaran yang
mendidik.
 Mampu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang yang
ditempuh.
 Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
 Memanfaatkan teknologi infrmasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggara kegiatan pengembangan yang mendidik.
 Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik.

B. Kompetensi Kepribadian
Pelaksanaan tugas sebagai guru juga harus didukung oleh perasaan bungga
akan tugas yang dipercayakan padanya. Dalam mempersiapkan generasi
kualitas masa depan bangsa. Meskipun tantangannya berat dan rintangan
yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas harus tetap tegar dalam
melaksanakan tugasnya.
Pendidikan merupakan proses yang direncanakan supaya semuanya
berkembang melalui proses pembelajaran. Guru yang menjadi pendidik harus
bisa memengaruhi ke arah proses tersebut sesuai dengan tata nilai yang
dianggap baik serta berlaku di masyarakat.
Tata nilai termasuk norma, moral, estetika, dan ilmu pengetahuan,
memengaruhi perilaku etik siswa sebagai pribadi dan sebagai anggota
masyarakat. Penerapan disiplin yang baik dalam proses pendidikan akan
menghasilkan sikap mental,watak, dan kepribadian siswa yang kuat.
Guru juga dituntut harus membelajarkan pada siswa tentang kedisiplinan diri.
Belajar membaca, mencintai buku, menghargai waktu, belajar bagaimana
cara belajar, mematuhi aturan/tata tertib dan belajar bagaimana harus
berbuat. Semuanya akan berhasil jika guru juga disiplin dalam melaksanakan
tugas serta kewajibannya.
Kompetensi Kepribadian Guru dan Contoh Penerapannya

 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan


kebudayaan nasional Indonesia.
 Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlakmulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil dewas, arif, dan
berwibawa.
 Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
 Menjujung tinggikode etikprofesi guru.

C. Kompetensi Sosial
Di mata masyarakat dan siswa guru adalah panutan yang harus dicontoh dan
merupakan suri tauladan dalam kehidupannya sehari-hari. Guru harus
mempunyai kemampuan sosial di masyarakat dalam rangka pelaksanaan
proses pembelajaran secara efektif.
Karena dengan memiliki kemampuan itu, maka hubungan sekolah dengan
masyarakat pun akan berjalan lancar. Hingga setiap ada kebutuhan dengan
orang tua siswa, para guru tidak akan mendapat kesulitan. Dalam
kemampuan sosial ini, juga mencakup beberapa hal seperti kemampuan guru
dalam berkomunikadsi, bekerja sama, bergaul simpatik, dan mempunyai jiwa
yang menyenangkan.
Kompetensi Sosial Guru dan Contoh Penerapannya

 Bertindak objektif serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis


kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, danstatus
sosial ekonomi.
 Berkomunikasi secara efektif, simpatik dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat.
 Beradaptasi di tempat bertugas diseluruh wilayah Republik
Indonesiayang memiliki keragaman sosial budaya,
 Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lainsecara
lisan dan tulisan atau bentuk lain.
D. Kompetensi Profesional
Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh guru dalam proses
pembelajarannya. Guru juga memiliki tugas mengarahkan kegiatan belajar
siswa, dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga guru dituntut untuk
mampu menyampaikan bahan pelajaran.
Guru harus selalu update dan menguasai materi pelajaran yang disajikan.
Persiapan diri mengenai materi diusahakan dengan jalan mencari informasi,
melalui sumber seperti misalnya buku-buku terbaru, mengakses internet,
selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan terakhir tentang materi yang
disajikan.
Dalam penyampaian pembelajarannya, guru juga memiliki peran serta tugas
yang menjadi sumber materi yang tak pernah kering dalam hal mengelola
proses pembelajaran. Kegiatan mengajar harus disambut oleh siswa sebagai
seni pengelolaan proses pembelajaran, yang didapatkan melalui latihan,
pengalaman, dan kemauan belajar yang tidak pernah putus.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran ini maka keaktifan siswa juga
harus diciptakan dan terus berjalan dengan memakai metode dan strategi
mengajar yang tepat. Guru menciptakan suasana yang bisa mendorong siswa
untuk bertanya, mengamati, mengadakan ekperimen, serta menemukan
fakta dan konsep yang benar. Guru juga harus melakukan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan multimedia, sehingga terjadilah suasana
belajar sambil bekerja, belajar sambil mendengar, dan belajar sambil
bermain, sesuai konteks materinya.
Selain itu guru juga harus memerhatikan beberapa prinsip pembelajaran
yang menjadi ilmu keguruan. Contohnya bagaimana menerapkan prinsip
apersepsi, perhatian, kerja kelompok, korelansi, dan prinsip-prinsip lainya.
Dalam hal evaluasi secara teori serta praktik, guru harus bisa
melaksanakannya sesuai dengan tujuan yang ingin diukur. Jenis tes yang
dipakai untuk mengukur hasil belajar harus benar dan juga tepat. Guru juga
diharapkan mampu menyusun item dengan benar, supaya tes yang
digunakan dapat memotivasi siswa untuk belajar. Kompetensi profesional
adalah kemampuan yang harus dimiliki guru berkaitan dengan aspek.
Kompetensi Guru profesional dan Contoh Penerapannya

 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang


mendukung mata pelajaran yang diambil.
 Menguasai standar kompetensi dan Kompetensi Dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
 Mengembangkan matei pembelajaran yang diampu secara kreatif.
 Mengembangkan keprofesional secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dan komunikasi
untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Anda mungkin juga menyukai