Anda di halaman 1dari 5

4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan

4.1.1 Tinggi Tanaman

Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman jagung


dan kedelai dapat dilihat dari data pengamatan tinggi tanaman. Pada tumbuhan
berklorofil cahaya tidak hanya dibutuhkan dalam proses fotosintesis, tetapi juga
berpengaruh pada pertumbuhan. Pengamatan dilakukan saat tanaman berumur 2
MST sampai 6 MST. Pada bab ini, akan dijelaskan pembahasan mengenai pengaruh
yang ditimbulkan dari pemberian intensitas cahaya yang berbeda terhadap tanaman.
Berdasarkan hasil pengamatan sampai 6 MST, tanaman jagung dan kedelai tumbuh
lebih cepat pada perlakuan intensitas cahaya rendah. Berikut ini adalah data
pengamatan dari tinggi tanaman jagung dan kedelai:
Tabel 1. Perbandingan Tinggi Tanaman Jagung dan Tinggi Tanaman Kedelai pada Tingkat
Intensitas Cahaya yang Berbeda
Jenis Tinggi Tanaman (cm)
Perlakuan
Tanaman
2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST

Jagung Naungan 4,6 9 12,5 13,6 17,3


Kelas (V1)

Jagung Tanpa
6,5 7,6 7,6 9,8 10,9
Kelas (V3) Naungan

Kedelai Naungan 10,4 13,54 14,24 18,25 20,5


Kelas (V2)

Kedelai Naungan 11,9 15,2 20,5 19,6 18,5


Kelas (G2)

Kedelai Tanpa
6,16 8,5 9,25 8,6 9,5
Kelas (V4) Naungan

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa tinggi tanaman jagung terus


meningkat setiap minggunya. Berdasarkan hasil pengamatan tanaman jagung pada
2 MST hingga 6 MST, tanaman jagung yang diberi perlakuan naungan memiliki
persentase kenaikan tinggi tanaman sebesar 276,1% dan pada perlakuan tanpa
naungan sebesar 67,7%. Pada 2 MST, selisih rata-rata tinggi tanaman jagung pada
perlakuan naungan dan tanpa naungan sebesar 1,94 cm, hal ini menunjukkan bahwa
intensitas cahaya memengaruhi pertumbuhan tanaman jagung. Hasil pengamatan
tanaman jagung dari 2 MST sampai 3 MST yang diberi perlakuan naungan memiliki
pertumbuhan tinggi tanaman yang lebih pesat yaitu sebesar 95,6%. Sedangkan pada
4 MST sampai 5 MST tanaman jagung dengan perlakuan naungan memiliki
pertumbuhan tinggi tanaman yang lebih lambat yaitu sebesar 8,8%. Dari tabel 1 bisa
dilihat pula bahwa pada tanaman jagung dengan perlakuan tanpa naungan memuliki
pertumbuhan tinggi tanaman yang paling pesat pada 4 MST sampai 5 MST yaitu
sebesar 28,9%. Sedangkan pada 3 MST sampai 4 MST tanaman jagung dengan
perlakuan tanpa naungan tidak mengalami perubahan tinggi tanaman.
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa tinggi tanaman kedelai tidak selalu
meningkat setiap minggunya. Berdasarkan hasil pengamatan tanaman kedelai pada
2 MST sampai 6 MST, tanaman kedelai yang diberi perlakuan naungan memiliki
persentase kenaikan tinggi tanaman sebesar 55,46% dan pada perlakuan tanpa
naungan sebesar 54,22%. Pada 2 MST, selisih rata-rata tinggi tanaman kedelai pada
perlakuan naungan dan tanpa naungan sebesar 5,74 cm, hal ini menunjukkan bahwa
intensitas cahaya juga memengaruhi pertumbuhan tanaman kedelai. Hasil
pengamatan tanaman kedelai dari 3 MST sampai 4 MST yang diberi perlakuan
naungan memiliki pertumbuhan tinggi tanaman yang paling pesat yaitu sebesar
34,87%, sedangkan pada 5 MST sampai 6 MST mengalami penurunan tinggi
tanaman sebesar 5,94%. Dari tabel diatas dapat dilihat pula bahwa pada tanaman
kedelai dengan perlakuan tanpa naungan memiliki pertumbuhan tinggi tanaman yang
paling pesat pada 2 MST sampai 3 MST yaitu sebesar 37,99%. Pada 4 MST sampai
5 MST, tanaman kedelai dengan perlakuan tanpa naungan mengalami penurunan
sebesar 7,56% dan mengalami kenaikan kembali pada 5 MST sampai 6 MST sebesar
10,46%.
4.1.2 Jumlah Daun
Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap jumlah daun tanaman jagung
dan kedelai dapat dilihat dari data pengamatan jumlah daun. Pengamatan dilakukan
saat tanaman berumur 2 MST sampai 6 MST. Berdasarkan hasil pengamatan
sampai 6 MST, jumlah daun pada tanaman jagung dan kedelai tumbuh lebih cepat
pada perlakuan intensitas cahaya rendah. Berikut ini adalah data pengamatan dari
jumlah daun tanaman jagung dan kedelai.
Tabel 2. Perbandingan Jumlah Daun Tanaman Jagung dan Jumlah Tanaman Kedelai pada
Tingkat Intensitas Cahaya yang Berbeda

Jenis Jumlah Daun


Perlakuan
Tanaman
2 MST 3 MST 4 MST 5 MST 6 MST

Jagung Naungan 2 3,6 4,8 5,8 5,2


Kelas (V1)

Jagung Tanpa
3,6 4,6 4,2 4,2 4,2
Kelas (V3) Naungan

Kedelai Naungan - 1,8 2,4 3,5 5


Kelas (V2)

Kedelai Naungan 8,6 7,4 6 5,8 4,75


Kelas (G2)

Kedelai Tanpa
5,5 7 6,4 5 4
Kelas (V4) Naungan

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa jumlah daun tanaman jagung tidak
selalu meningkat setiap minggunya. Hasil pengamatan tanaman jagung yang diberi
perlakuan naungan pada 2 MST hingga 3 MST mengalami penambahan jumlah daun
yang paling banyak yaitu sebesar 33,3 %. Sedangkan pada 5 MST hingga 6 MST
tanaman jagung dengan perlakuan naungan mengalami penurunan jumlah daun yang
paling banyak yaitu sebesar 10,3%. Dari tabel 2 dapat dilihat pula bahwa pada
tanaman jagung dengan perlakuan tanpa naungan mengalami penambahan jumlah
daun yang paling banyak pada 2 MST hingga 3 MST yaitu sebesar 27,7%. Sedangkan
pada 3 MST hingga 4 MST tanaman jagung dengan perlakuan tanpa naungan
mengalami penurunan jumlah daun yangpaling banyak yaitu sebesar 8,69%. Jika
dibandingkan, hasil pengamatan jumlah daun pada 2 mst hingga 6 mst menunjukan
pertumbuhan jumlah daun lebih banyak pada tanaman jagung yang diberi perlakuan
naungan dengan persentase sebesar 160%, sedangkan pada perlakuan tanpa
naungan persentase pertumbuhan daun hanya sebesar 16.67%. Pada 5 mst, jumlah
rata-rata daun pada perlakuan naungan dan tanpa naungan memiliki selisih sebesar
1,6 dengan jumlah daun yang lebih banyak terdapat pada perlakuan naungan. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa cahaya sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung.
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa jumlah daun tanaman kedelai tidak
selalu meningkat setiap minggunya. Hasil pengamatan tanaman kedelai yang diberi
perlakuan naungan pada 4 MST hingga 5 MST mengalami penurunan jumlah daun
yang paling sedikit , yaitu sebesar 3,33%. Sedangkan pada 2 MST hingga 3 MST
tanaman kedelai dengan perlakuan naungan mengalami penurunan jumlah daun yang
paling banyak, yaitu sebesar 18,9%. Dari tabel 2 dapat dilihat pula bahwa pada
tanaman kedelai dengan perlakuan tanpa naungan mengalami penambahan jumlah
daun yang paling banyak pada 1 MST hingga 2 MST yaitu sebesar 13,95%.
Sedangkan pada 4 MST hingga 5 MST tanaman kedelai dengan perlakuan tanpa
naungan mengalami penurunan jumlah daun yang paling banyak yaitu sebesar
21,8%.

4.2 Pembahasan

25

20
Tinggi Tanaman (cm)

15

10

0
2 3 4 5 6
Umur Tanaman (MST)
Jagung Intensitas Tinggi (V3)
Jagung Intensitas Rendah (V1)
Kedelai Intensitas Tinggi (V4)
Kedelai Intensitas Rendah G2

Grafik 1. Grafik Tinggi Tanaman Jagung dan Tanaman Kedelai


Grafik 1 menunjukkan bahwa terjadi perbedaan pertumbuhan antara tanaman
jagung dan tanaman kedelai. Berdasarkan grafik di atas, pertumbuhan tanaman
jagung dengan perlakuan naungan memiliki kenaikan tinggi paling pesat pada usia 2
MST hingga 3 MST, sedangkan pertumbuhan paling lambat terjadi pada 4 MST
hingga 5 MST. Dari grafik 1 diketahui pula bahwa pertumbuhan tanaman jagung
dengan perlakuan tanpa naungan terjadi kenaikan paling pesat pada 4 MST hingga
5 MST, sedangkan pertumbuhan paling lambat terjadi pada 3 MST hingga 4 MST.
Hal ini dikarenakan pengaruh hormon auksin yang bekerja pada tanaman, dimana
hormon auksin sendiri akan bekerja secara optimal ketika tanaman mendapatkan
intensitas cahaya yang rendah dan akan rusak ketika tanaman mendapatkan
intensitas cahaya yang tinggi.
Dari grafik di atas pula, dapat diketahui bahwa pertumbuhan tanaman kedelai
dengan perlakuan naungan paling pesat terjadi pada 3 MST hingga 4 MST,
sedangkan 5 MST hingga 6 MST mengalami pertumbuhan paling rendah.

Jumlah Daun
10
9
8
7
Jumlah Daun

6
5
4
3
2
1
0
2 3 4 5 6

Umur Tanaman (MST)


Jagung Intensitas Tinggi (V3)
Jagung Intensitas Rendah (V1)
Kedelai Intensitas Tinggi (V4)

Grafik 2. Grafik Jumlah Daun Tanaman Jagung dan Tanaman Kedelai

Anda mungkin juga menyukai