PHB Uas Rangkuman Wenny
PHB Uas Rangkuman Wenny
terbuka
BERBADAN HUKUM LANJUTAN’
Pengelolaan secara demokratis
A. KOPERASI Pembagian sisa hasil usaha (SHU)
secara proporsional
1. Pengenalan/historis koperasi Pemberian balas jasa terbatas
Cooperative-cooperation Pendidikan dan kerjasama antar
Vooperatieve vereenoging koperasi
4. Lapangan usaha/jenis kegiatan
Pertama kali didirikan di Rochdale
(Inggris) tahun 1844, koperasi konsumsi Memenuhi kebutuhan masyarakat
buruh-buruh pabrik tenun Menjalankan usaha di segala bidang
Di Jerman berkembang koperasi kehidupan ekonomi rakyat
kredit/simpan pinjam Kegiatan usaha simpan pinjam
Di Skandanavia koperasi produksi 5. Bentuk koperasi:
Perkembangan koperasi tidak sama di a. Koperasi primer
berbagai Negara, berbeda pengertian + b. Koperasi sekunder
pengaturannya
Di negeri Belanda sampai akhir abad ke 19 Koperasi primer:
belum ada ketegasan tentang status +
Koperasi yang didirikan oleh dan
lapangan usaha koperasi
beranggotakan orang-orang
Di Indonesia pada jaman Hindia-Belanda Dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20
berlaku dualism pengaturan koperasi orang
3. Barang inventaris
a. Pelaku Pasar Modal
a. Perjanjian hutang piutang 1. Emiten → pihak/perusahaan yang
b. Perjanjian pinjam pakai melakukan penawaran umum
2. Perusahaan efek → pihak/perusahaan
c. Perjanjian fidusia
yang melakukan kegiatan usaha sebagai:
4. Barang dagangan Penjamin emisi efek (underwriter)
Perantara pedagang efek
Penitipan (konsinyasi) Manajer/penasehat investasi
3. Perusahaan publik → PT yang saham- 9. Penawaran umum → kegiatan penawaran efek
sahamnya telah dimiliki oleh sekurang- yang dilakukan oleh emiten untuk menjual
kurangnya 300 pemegang saham dan efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara
memiliki modal disetor sekurang- yang diatur UU/peraturan tentang pasar
kurangnya Rp. 3 milyar atau ditetapkan modal
dengan peraturan pemerintah 10. Yang dapat melakukan penawaran umum
4. Bursa efek → perusahaan pelaksana pasar hanyalah emiten yang telah menyampaikan
modal/penyelenggara perdagangan efek pernyataaan pendaftaran kepada BAPEPAM
5. Perusahaan reksadana → perusahaan untuk menawarkan atau menjual efek kepada
penghimpun dana dari investor yang masyarakat dan pernyataan pendaftaran
selanjutnya diinvestasikan dalam tersebut telah efektif
portofolio efek 11. Efek (surat berharga) dapat berupa:
6. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) Surat pengakuan hutang
Lembaga Pembina/pengawas pasar Surat berharga komersial
modal Saham
Memberikan ijin usaha operasional Obligasi
bagi perusahaan-perusahaan yang Tanda bukti hutang
berkecimpungan di pasar modal Kontrak investasi Kolektif
Memberikan/membatalkan Kontrak berjangka atas Efek
pencatatan di bursa (listing) atau Setiap deriatif (turunan) dari efek (waran,
menghentikan transaksi bursa atas opsi, right, dan lain-lain)
efek tertentu dengan jangka waktu
tertentu
Menghentikan kegiatan perdagangan
b. Lembaga Penunjang Pasar Modal
bursa efek untuk jangka waktu tertentu
1. Biro Administrasi Efek → Perusahaan/PT
dalam keadaan darurat
yang mencatat pendaftaran pemilikan efek
Mengadakan pemeriksaan dan
dalam buku daftar pemegang efek emiten
penyelidikan bila terjadi peristiwa yang
dan pembagian hak yang berkaitan dengan
diduga sebagai pelanggaran terhadap
efek
UU/peraturan tentang pasar modal
2. Wali amanat → pihak/perusahaan yang
7. Lembaga penunjang pasar modal →
mewakili kepentingan pemegang efek yang
Biro Administrasi Efek
bersifat hutang
Waliamanat
3. Kustodian/lembaga penyimpanan dan
Kustodian/lembaga penyimpanan dan
penyelesaian → perusahaan/PT yang
penyelesaian
menyediakan jasa custodian sentral dan
Lembaga kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi yang teratur, wajar
8. Profesi penunjang pasar modal →
dan efisien(PT KSEI = PT Kustodian Sentral
Akuntan publik
Efek Indonesia)
Konsultan hukum
4. Lembaga kliring dan penjaminan →
Perusahaan penilai
Perusahaan/PT yang menyediakan jasa
Notaris
kliring dan penjaminan penyelesaian
Profesi lain (percetakan, biro iklan, agen
transaksi bursa yang teratur, wajar, dan
penjualan)
efisien (PT KPEI = PT Kliring dan Pengecualian (WTP=unqualified
Penjaminan Efek Indonesia) opinion)
Duat tahun terakhir memperoleh laba
C. Profesi Penunjang Pasar Modal Perusahaan telah berdiri minimal 2
1. Akuntan Publik → memberikan tahun
pendapat/penilaian (financial audit) yang Pengurus (Direksi dan Komisaris)
independen atas laporan keuangan dari memiliki reputasi baik
perusahaan emiten Pernyataan pendaftaran telah efektif
2. Konsultan hukum → memberikan
PERTEMUAN 13 : HUKUM
pendapat/penilaian (legal opinion dan
PERSAINGAN USAHA
legal audit) atas kondisi perusahaan
emiten Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
3. Perusahaan penilai → memberikan Tidak Sehat (UU No. 5/1999)
pendapat/penialaian (appraisal) atas nilai
Tujuan/latar belakang
asset/ kekayaan perusahaan emiten
Menjaga kepentingan umum
(termasuk asset yang dapat dijadikan
Meningkatkan efisiensi ekonomi
jaminan)/pemeringkatan efek yang akan
Mewujudkan iklim usaha yang kondusif
diterbitkan
Mencegah praktek monopoli dan
4. Notaris → memberikan/menyiapkan akte-
persaingan curang
akte notaries yang diperlukan dalam
Demokrasi Ekonomi
proses “go public” perusahaan emiten
Kesimbangan antar kepentingan pelaku usaha
termasuk menyiapkan/membuat
dan kepentingan umum → Prinsip berusaha
bermacam-macam perjanjian yang
Monopoli
diperlukan
Penguasaan produksi/pemasaran barang/
5. Percetakan, biro, iklan, agen penjualan →
pengggunaan jasa tertentu oleh pelaku usaha/
menyiapkan dan menyalurkan bahan-
kelompok pelaku usaha
bahan yang diperlukan serta efek yang
Praktek monopoli
ditawarkan kepada masyarakat pemodal
Pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau
(investor)
lebih pelaku usaha yang mengakibatkan
6. Prospektus → brosur/informasi tertulis
dikuasainya produksi/pemasaran barang/jasa
dari/tentang perusahaan emiten
tertentu sehingga menimbulkan persaingan
sehubungan dengan penawaran umum
usaha tidak sehat dan dapat merugikan
dengan tujuan agar investor membeli efek
kepentingan umum
7. Pernyataan pendaftaran → dokumen yang
Pemusatan kekuatan ekonomi
wajib disampakan kepada BAPEPAM oleh
Penguasaan nyata atas pasar tertentu oleh
perusahaan emiten dalam rangka
satu atau lebih pelaku usaha sehingga dapat
penawaran umum atau menjadi
menentukan harga barang/jasa
perusahaan public
Posisi dominan → keadaan dominasi pelaku
8. BAPEPAM tidak memberikan penilaian
usaha
atas keunggulan dan kelemahan suatu efek
Tidak mempunyai pesaing yang berarti
9. Persyaratan umum perusahaan yang “go
Mempunyai posisi tertinggi
public”:
Laporan keuangan 2 tahun terakhir Kelebihan kemampuan keuangan, akses
dengan predikat Wajar Tanpa pada pasokan/penjualan, menyesuaikan
pasokan atau permintaan barang/jasa Membuat perjanjian dengan
tertentu pesaing untuk menghalangi pelaku
Pelaku usaha usaha lainnya untuk melakukan
Setiap orang perseorangan atau badan usaha usaha yang sama untuk pasar
(badan hukum/bukan badan hukum) yang dalam/luar negeri
didirikan dan berkedudukan atau melakukan Menolak menjual barang/jasa dari
kegiatan dalam wilayah hukum Negara RI baik pelaku usaha lain
sendiri maupun bersama-sama melalui Membatasi penjualan/pembelian
perjanjian yang melakukan berbagai kegiatan barang/jasa
usaha dalam bidang ekonomi 5. Kartel
Persaiangan usaha tidak sehat → persaiangn Membuat perjanjian dengan pesaing
antar pelaku usaha dalam menjalankan untuk mempengaruhi harga dengan
kegiatan produksi /pemasaran barang/jasa mengatur produksi/pemasaran
yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau 6. Trust
melawan hukum atau menghambat Membentuk gabungan perusahaan
persaingan usaha (masing-masing perusahaan tetap
Persekongkolan/Konspirasi Usaha → bentuk eksis) yang bertujuan mengontrol
kerjasama yang dilakukan oleh pelaku usaha produksi barang/jasa
dengan pelaku usaha lain untuk menguasai 7. Oligopsoni
pasar. Menguasai pembelian/pasokan agar
a. Perjanjian-perjanjian yang dilarang (yang dapat mengendalikan harga
mengakibatkan monopoli/persaingan barang/jasa
tidak sehat)
1. Oligopoli 8. Integrasi vertikal
Penguasaan produksi Menguasai produksi sejumlah produk
Pemasaran barang/jasa barang/jasa tertentu yang merupakan
Menguasai >75% pangsa pasar satu hasil pengolahan atau proses lanjutan
jenis barang/jasa tertentu langsung/tidak langsung yang
2. Penetapan harga merugikan masyarakat
Pada pasar yang sama dengan 9. Perjanjian tertutup
pesaing, kecuali pada usaha Bahwa penerimaan barang/jasa
patungan/karena undang-undang hanya akan memasok/tidak
Berbeda untuk pembeli yang memasok kembali barang/jasa
berbeda untuk barang/jasa yang tersebut kepada pihak
sama tertentu/tempat tertentu
Dibawah harga pasar Bahwa penerimaan barang/jasa
(bersekongkol dengan pesaing) tertentu harus bersedia membeli
Lebih rendah dari harga yang telah barang/jasa lain dari pemasok
dipejanjikan Bahwa penerima barang/jasa harus
3. Pembagian wilayah bersedia membeli barang/jasa lain
Membuat perjanjian dengan pesaing dari pemasok atau tidak akan
untuk pemasaran/alokasi pasar membeli barang/jasa yang sama
barang/jasa atau sejenis dari pemasok lain yang
4. Pemboikotan menjadi pesaing dari pemasok
10. Perjanjian dengan pihak luar negeri 4. Persekongkolan
yang mengakibatkan terjadinya Untuk mengatur/menentukan
praktek monopoli/persaingan usaha pemenang tender
tidak sehat Untuk mendapatkan informasi
kegiatan usaha pesaingnya (rahasia
B. Kegiatan-kegiatan yang dilarang
perusahaan)
(persaingan curang)
Untuk menghambat
1. Monopoli produksi/pemasaran barang/jasa
Penguasaan produksi/pemasaran dari pesaingnya agar berkurang
barang/jasa yang belum ada jumlah, kualitas dan tidak tepat
substitusinya, pelaku usaha lain tidak waktu
dapat masuk, menguasai > 50% pangsa 5. Posisi dominan
pasar satu jenis barang/jasa tertentu Menetapkan syarat-syarat dagang
2. Monopsoni untuk mencegah/menghalangi
Menguasai pasokan atau pmebelian konsumen memperoleh
barang/jasa tertentu yang menguasai > barang/jasa yang bersaing
50% pangsa pasar satu jenis (harga+kualitas)
barang/jasa tertentu Membatasi pasar dan
3. Penguasaan pasar pengembangan teknologi
Menghalangi pelaku usaha tertentu Menghambat pelaku usaha lain
melakukan kegiatan usaha yang yang berpotensi menjadi pesaing
sama pada pasar tertentu untuk memasuki pasar
Menghalangi konsumen dari
pesaing untuk tidak melakukan C. Posisi dominan
hubungan usaha dengan pesaing 1. satu pelaku usaha/kelompok pelaku usaha
tersebut menguasai ≥50% pangsa pasar satu jenis
Membatasi peredaran/penjualan barang/jasa tertentu, dua/tiga pelaku
barang/jasa pada pasar tertentu usaha/kelompok pelaku usaha menguasai
Melakukan praktek diskriminasi ≥75% pangsa pasar satu jenis barang/jasa
terhadap pelaku usaha tertentu tertentu
Melakukan pemasokan barang/jasa 2. Jabatan rangkap Direksi/Komisaris pada
dengan cara jual-rugi atau peusahaan lain
menetapkan harga yang sangat Yang berada pada dasar yang sama
rendah untuk menyingkirkan atau Yang terkait erat dalam bidang/jenis
mematikan usaha pesaing di pasar usaha
tertentu Yang secara bersama-sama dapat
Melakukan kecurangan dalam menguasai pangsa pasar barang/jasa
menetapkan biaya produksi dan tertentu
biaya lainnya yang menjadi bagian 3. Pemilikan saham tertentu
dari komponen harga barang/jasa Memiliki saham mayoritas pada
yang dapat mengakibatkan beberapa perusahaan sejenis yang
terjadinya persaingan usaha tidak melakukan kegiatan usaha dalam
sehat bidang yang sama pada pasar tertentu
Mendirikan beberapa perusahaan yang Menetapkan denda Rp. 1 milyar s/d Rp. 25
memiliki kegiatan usaha yang sama milyar
pada pasar yang sama Sanksi tambahan
Yang mengakibatkan Pencabutan izin usaha
a. Satu pelaku usaha/kelompok usaha Larangan menjadi Direksi/Komisaris 2 s/d 5
menguasai >50% pangsa pasar satu tahun
jenis barang/jasa tertentu Penghentian kegiatan tertentu
b. Dua/tiga pelaku usaha/kelompok Perkecualian terhadap UU tentang Larangan
usaha menguasai >75% pangsa Monopoli dan Persaiangan Curang
pasar atau jenis barang/jasa Bertujuan melaksanakan Undang-
tertentu undang/UUD 1945
4. Penggabungan, peleburan dan Terkait dengan HAKI (Hak Atas Kekayaan
pengambilalihan (yang menimbulkan Intelektual)/Lisensi/Waralaba
monopoli dan persaingan curang) Kegiatan penelitian
Penggabungan/peleburan/pengambila Perjanjian internasional
lihan tertentu Kegiatan ekspor
Yang mengakibatkan nilai asset/nilai Pengusaha kecil
jualnya melebihi jumlah tertentu wajib
diberitahukan kepada KPPU dalam LARANGAN DALAM UU NO. 5/1999
waktu 30 hari
PERTEMUAN 14: PENYELESAIAN
KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha)
Bertanggung jawab kepada Presiden SENGKETA
Terdiri dari 9 anggota
A. Penyelesaian melalui Pengadilan (litigasi)
Diangkat/diberhentikan dengan Keppres
atau persetujuan DPR Setelah perdamaian gagal
Bertugas selama 5 tahun dan dapat Untuk menghindari tindakan main hakim
diangkat kembali sendiri (eigenrichting)
Dibantu oleh Sekretariat dan Kelompok Hakim sebagai penengah
kerja Semua putusan pengadilan harus berisi
Tugas KPPU dasar-dasar hukum
Melakukan penilaian terhadap perjanjian, Proses perkara
kegiatan, posisi dominan Pihak penggugat (yang merasa
Memberikan saran/pertimbangan dirugikan) mengajukan surat gugatan
Menyusun pedoman yang diperlukan kepada Kantor Panitera Pengadilan
Memberikan laporan berkala kepada Negeri setempat
Presiden dan DPR Juru sita menyampaikan surat
Putusan KPPU memerlukan penetapan pemberitahuan kepada pihak tergugat
eksekusi kepada Pengadilan Negeri (yang menimbulkan kerugian)
Sanksi tindakan administratif Para pihak menghadap ke kantor
Membatalkan perjanjian pengdilan
Menghentikan integrasi vertikcal Dapat diminta bantuan jasa
Menetapkan pembayaran ganti rugi pengacara/pembela
Membayar biaya perkara
Hakim berusaha mendamaikan kedua Keinginan bernegosiasi
pihak yang bersengketa Kebebasan untuk
Hakim memeriksa dan memutuskan berunding/memutuskan
perkara Terdapat sarana/kemampuan saling
Jenis putusan hakim mempengaruhi
Putusan deklarator (menguatkan hak Tidak ada hambatn psikologis
seseorang) Tersedia sumber daya bernegosiasi
Putusan konstitutif (menimbulkan 2. Mediasi
hak/hukum yang baru) Penyelesaian sengketa yang ditengahi
Putusan kondemnator (menjatuhkan pihak ketiga (mediator) yang netral dan
hukuman) tidak memihak
Tingkat pelaksanaan peradilan Mediator hanya sebagai penengah dan
Pengadilan negeri/pengadilan tidak berwenang memutuskan
niaga/PTUN sengketa
Pengadilan tinggi/banding Peranan mediator
Mahkamah Agung Membantu menyelesaikan sengketa
Kritik terhadap pengadilan Membantu identifikasi masalah
Lambat (makan waktu) Memudahkan pertukaran informasi
Biaya perkara relative mahal Mendorong diskusi
Kurang responsive Mengarahkan penyelesaian sengketa
Kemampuan hakim terbatas Mengusulkan alternative penyelesaian
Penyelesaian sengketa bisnis masalah
Perlu cepat Keterbatasan mediasi → tidak dapat
Praktis diterapkan pada semua sengketa
Efektif/efisien Optimalisasi mediasi
Saling menguntungkan Para pihak seimbang dalam
“bargaining power”
B. Penyelesaian di luar Pengadilan (Alternative
Tetap mengharapkan hubungan baik
Dispute Resolution = ADR) Banyak kemungkinan untuk
pertukaran(trade-off)
1. Negosiasi Batas waktu/urgensi penyelesian
Konsensus untuk mendapatkan
masalah
kesepakatan atas sengketa/kemungkinan
Tidak ada permusuhan diantara para
sengketa
pihak
Syarat negosiasi
Lebih mengutamakan solusi sebagai
Identifikasi masalah/perbedaan
tujuan utama
pendapat
3. Arbitrase
Memahami perbedaan kepentingan
Berdasarkan perjanjian antara para pihak
/kebutuhan menundukkan diri dan menyerahkan
Mencari bersama solusi masalah penyelesaian sengketa kepada pihak ketiga
Masing-masing menawarkan yang netral yang bertindak sebagai
persyaratan kondisi arbitrator dalam mahkamah arbitrase
Kondisi yang mempengaruhi negosiasi Alasan arbitrase
Kebebasan dan rasa aman Sengketa yang tidak dapat diselesaikan
Arbiter memiliki kemampuan melalui arbitrase (di Indonesia)
Proses cepat, informal, hemat biaya Sengeketa mengenai hadiah dan
Kerahasiaan terjamin warisan untuk pemeliharaan tempat,
Non preseden tinggal pakaian
Bentuk-bentuk arbitrase Sengketa mengenai pisah ranjang,
a. Arbitrase ad-hoc perceraian dan pembagian harta
Yaitu arbitrase temporer dan para bersama
pihak menetukan arah sendiri arbitrase Sengketa yang tunduk pada hukum
diantar mereka adat
Cara pelaksanaan/pemilihan Kewajiban alimentasi
arbiter Hukum yang berlaku→ ditentukan oleh
Kerangka/mekanisme kerja para pihak dalam perjanjian mereka,
arbitrase kecuali jika memberikan kebebasan
Sisdur kepada para arbiter untuk bertindak
Aparatur administratif sebagai “orang baik menurut
b. Arbitrase institusional → arbitrase kepatutann”(prinsip ex aequo et bono)
dalam bentuk lembaga permanen yang Pelaksanaan putusan arbitrase domestic
telah memiliki aturan baku tentang Pendaftaran putusan arbitrase
arbitrase Permohonan eksekusi kepada
- International Chamber of Commerce pengadilan negeri (fiat eksekusi)
(ICC) Banding langsung ke Mahkamah Agung
- International Center for the Settlement (jika diperlukan)
of Investment Disputes (ICSID)/Bank Bantahan kepada Pengadilan Negeri
Dunia (jika melepaskan hak banding)
- United Nations Commission on Pelaksanaan putusan arbitrase asing
International Trade Law (Perma No.1/1990)
(UNCITRAL)/PBB Negara yang bersangkutan bersama
- Badan Arbitrase Nasional Indonesia Indonesiatunduk pada Konvensi
(BANI) Internasional New York 1958 (The
Convention on the Recognition and
Arbitrase di Indonesia Enforcement of Foreign Arbital Awards
Proses arbitrase sebagai bagian = REFAA)
dari hukum acara perdata (RID Termasuk ruang lingkup Hukum Bisnis
1941) Tidak bertentangan dengan ketertiban
Dasar pengaturan terdapat dalam umum
- Reglement of de Burgerljke Rechis- Memperoleh exequatur (pernyataan
vordering (Rv) setuju) dari Mahkamah Agung
- UU No. 4/2004 (Ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman)
- Peraturan Mahkamah Agung (Perma)
Nomor 1/1990 tentang Pelaksanaan
Keputusan Arbitrase Asing