Anda di halaman 1dari 6

Disfungsi ereksi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Disfungsi ereksi atau impotensi (Bahasa Inggris: erectile dysfunction) adalah


ketidakmampuan untuk memulai ereksi atau mempertahankan ereksi.

Daftar isi
 1 Penyebab
 2 Diagnosa
 3 Pengobatan
 4 Lihat pula
 5 Pranala luar

Penyebab
Impotensi biasanya merupakan akibat dari :

 Kelainan pembuluh darah


 Kelainan persyarafan
 Obat-obatan
 Kelainan pada penis
 Masalah psikis yang memengaruhi gairah seksual.

Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia, sedangkan
masalah psikis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda. Semakin bertambah umur
seorang pria, maka impotensi semakin sering terjadi, meskipun impotensi bukan merupakan
bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat dari penyakit yang sering ditemukan
pada usia lanjut. Sekitar 50% pria berusia 65 tahun dan 75% pria berusia 80 tahun mengalami
impotensi.

Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh
darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa terjadi
akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan
terganggunya aliran darah arteri ke penis.

Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
Kerusakan saraf ini bisa terjadi akibat:

 Cedera Diabetes melitus


 Sklerosis multiple
 Stroke
 Obat-obatan
 Alkohol
 Penyakit tulang belakang bagian bawah
 Pembedahan rektum atau prostat.
Sekitar 25% kasus impotensi disebabkan oleh obat-obatan (terutama pada pria usia lanjut
yang banyak mengonsumsi obat-obatan).

Obat-obat yang bisa menyebabkan impotensi adalah:

 Anti-hipertensi
 Anti-psikosa
 Anti-depresi
 Obat penenang
 Simetidin
 Litium

Kadang impotensi terjadi akibat rendahnya kadar hormon testosteron. Tetapi penurunan
kadar hormon pria (yang cenderung terjadi akibat proses penuaan), biasanya lebih sering
menyebabkan penurunan gairah seksual (libido).

Beberapa faktor psikis yang bisa menyebabkan impotensi:

 Depresi
 Kecemasan
 Perasaan bersalah
 Perasaan takut akan keintiman
 Kebimbangan tentang jenis kelamin.

Gejala: Penderita tidak mampu memulai dan mempertahankan ereksi.

Faktor yang menyebabkan kenapa banyak kasus disfungsi ereksi tidak terdeteksi adalah
karena adanya beberapa persepsi yang salah dari kaum pria mengenai disfungsi ereksi itu
sendiri, seperti :

 Disfungsi ereksi terjadi karena masalah psikologis saja.


 Dengan bertambahnya usia, maka wajar saja bila mengalami disfungsi ereksi.
 Disfungsi ereksi adalah masalah pribadi, jadi sebaiknya jangan diceritakan ke orang
luar termasuk dokter.
 Hal-hal yang menyangkut masalah seksual masih dianggap tabu untuk dibicarakan.
 Adanya penghalang dari segi psikologis yaitu rasa malu untuk mencari pertolongan.
 Adanya penghalang dari segi sosial-budaya yaitu lebih mempercayai bentuk
pengobatan mistis untuk menangani masalah disfungsi ereksi.

Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mencari
adanya perubahan ciri seksual pria, misalnya payudara, testis dan ukuran penis, serta
perubahan pada rambut, suara maupun kulit.

Untuk membedakan penyebab fisik atau psikis, dapat dilihat dari ereksi tidur yang biasanya
dijumpai pula saat bangun pagi/morning erection. jika saat penderita masih mengalami
morning erction, berarti impotensinya disebabkan oleh masalah psikis dan sebaliknya, jika
penderita tidak mengalami morning erection maka penyebab impotensinya adalah masalah
fisik.

Untuk mengetahui adanya kelainan pada arteri di panggul dan selangkangan (yang memasok
darah ke penis), dilakukan pengukuran tekanan darah di tungkai.

Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan:

 Pemeriksaan darah lengkap


 Pemeriksaan gula darah untuk diabetes
 Pemeriksaan kadar TSH
 USG penis.

Pengobatan
Nutrisi yang dibutuhkan : Calcium I, Zinc, Cordyceps, Beneficial dan Vitality

Impotensi biasanya bisa diobati tanpa pembedahan dan jenis pengobatan tergantung kepada
penyebabnya. Latihan khusus dilakukan oleh penderita impotensi akibat masalah psikis, yaitu
yang disebut Teknik pemusatan sensasi 3 tahap.

Teknik ini mendorong hubungan intim dan kehangatan emosional, yang lebih
menitikberatkan kepada membangun sebuah hubungan :

 Tahap I : Bercumbu, pasangan berkonsentrasi untuk menyenangkan satu sama lain


tanpa menyentuh daerah kemaluan.
 Tahap II : Pasangan mulai menyentuh daerah kemaluan atau daerah erotis lainnya,
tetapi belum melakukan hubungan badan.
 Tahap III : Melakukan hubungan badan.

Masing-masing mencapai kenyamanan pada setiap tahap keintiman sebelum berlanjut ke


tahap selanjutnya. Jika teknik tersebut tidak berhasil, mungkin penderita perlu menjalani
psikoterapi atau terapi perilaku seksual. Jika penderita mengalami depresi, bisa diberikan
obat anti depresi.

Disfungsi ereksi menjadi masalah yang menakutkan bagi semua pria. Disfungsi ereksi adalah
ketidak mampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi penis yang memadai. Jika
tidak segera di atasi, dapat mengurangi keharmonisan rumah tangga Anda. Yuk, kenali
penyebab disfungsi ereksi, dilansir healthmeup (30/5).

1. Aliran darah tidak lancar


Ini adalah nomor satu penyebab disfungsi ereksi. Ereksi terjadi ketika darah mengalir pada
organ vital. Jika aliran darah lancar, maka darah akan mengalir ke semua organ tubuh
sehingga disfungsi ereksi dapat dihindari.

2. Masalah hormonal
Kurangnya produksi testosteron di testis juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Testosteron merangsang reseptor di otak untuk memproduksi oksida nitrat-sebuah molekul
yang memicu ereksi.
3. Bersepeda yang berlebihan
Bersepeda yang berlebihan merupakan penyebab umum dari disfungsi ereksi. Hal ini terjadi
karena tekanan yang diciptakan ke saraf penis dengan duduk di pelana dalam jangka waktu
yang lama.

4. Terlalu cemas
Pria yang terus mengkhawatirkan kinerja mereka di tempat tidur atau ukuran penis bisa
menyebabkan disfungsi ereksi. Jika Anda selalu cemas, ketika Anda berada di tempat tidur
dengan pasangan Anda, reaksi saraf dapat mencegah ereksi.

5. Operasi
Pengobatan atau operasi yang dilakukan di dalam dan di sekitar penis juga dapat merusak
saraf dan arteri Yang diperlukan untuk menjaga tetap ereksi.

6. Depresi
Kekhawatiran berlebihan atau depresi Juga penyebab lain dari disfungsi ereksi. Depresi
adalah gangguan mental, yang dapat memiliki dampak sangat buruk pada performa Anda di
ranjang.

7. Alkohol
Konsumsi alkohol, dapat menyebabkan disfungsi ereksi dalam jangka panjang. Hindari
alkohol sekarang juga!

8. Merokok
Merokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan penurunan
aliran darah ke penis yang membuat disfungsi ereksi.

9. Efek samping dari obat-obatan


Konsumsi obat-obatan tertentu dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Beberapa obat anti
depresi yang paling umum adalah pil dan beta-blocker.

10. Cedera
Sumsum tulang belakang atau cedera panggul dapat merusak saraf yang merangsang ereksi.

Jika Anda mengalami disfungsi ereksi, sebaiknya segera periksa ke dokter dan lakukan
pengobatan demi keharmonisan rumah tangga Anda.

http://www.merdeka.com/sehat/matcont-10-penyebab-utama-disfungsi-ereksi.html

What Do You Want to Know About Erectile


Dysfunction?
Written by The Healthline Editorial Team
Medically Reviewed on August 8, 2014 by Kenneth R. Hirsch, MD


 Share

Erectile dysfunction (ED) is the inability to get or keep an erection firm enough to have
sexual intercourse. It is also sometimes also referred to as impotence.

Occasional ED is not uncommon. Many men experience it during times of stress. However,
frequent ED can be a sign of health problems that need treatment. It can also be a sign of
emotional or relationship difficulties that may need to be addressed by a professional.

Not all male sexual problems are caused by ED. Other types of male sexual dysfunction
include:

 premature ejaculation
 delayed or absent ejaculation
 lack of interest in sex

How Common Is Erectile Dysfunction?


Up to 30 million American men are affected by ED, according to the National Institute of
Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). The prevalence of ED increases with
age. ED affects only four percent of men in their 50s, but nearly 17 percent of men in their
60s. Furthermore, almost half of all men over the age of 75 will suffer from ED.

Although the risk of ED increases with age, ED is not an inevitable consequence of getting
older. It may be more difficult to get an erection as you age, but that does not necessarily you
mean you will develop ED. In general, the healthier a man is, the better his sexual function.

How Does a Man Get an Erection?


An erection is the result of increased blood flow into the penis. Blood flow is usually
stimulated by either sexual thoughts or direct contact with the penis.

When a man becomes sexually excited, muscles in the penis relax. This relaxation allows for
increased blood flow through the penile arteries. This blood fills two chambers inside the
penis called the corpora cavernosa. As the chambers fill with blood, the penis grows rigid.
Erection ends when the muscles contract and the accumulated blood can flow out through the
penile veins.

ED can occur because of problems at any stage of the erection process. For example, the
penile arteries may be too damaged to open properly and allow blood in.

The potential causes of ED are numerous. They include:

 cardiovascular disease
 diabetes
 damage from cancer or surgery
 injuries
 stress
 anxiety
 relationship problems
 drug use
 alcohol use
 smoking

These factors can work singly or in combination.

What Are the Symptoms of Erectile Dysfunction?


ED is defined by an inability to get or sustain an erection firm enough for sexual intercourse.
It has no other symptoms.

What Is the Outlook for Erectile Dysfunction?


ED is a treatable condition. There are a number of ED treatments available. The type of
treatment generally depends on the underlying cause of ED.

Treatments for ED range from counseling and lifestyle changes to drugs and surgery. If you
suffer from ED, it is important to talk to your doctor. A doctor can help identify the cause of
your ED and figure out the most appropriate treatment.

Because it can be embarrassing to discuss ED, many men look for treatment options online.
However, not all treatments are safe for all men. You should not self-prescribe for ED. In
addition, many of the treatments available on the Internet are scams. They may not help your
ED, and could damage your health.

Article Sources:

 Erectile dysfunction. (2012, February 10). Mayo Clinic. Retrieved August 6, 2014,
from http://www.mayoclinic.com/health/erectile-dysfunction/DS00162/
 Erectile dysfunction. (2012, March 28). National Kidney and Urologic Diseases
Information Clearinghouse. Retrieved August 6, 2014, from
http://kidney.niddk.nih.gov/KUDiseases/pubs/ED/index.aspx
 Erection problems. (2011, September 19). National Center for Biotechnology
Information. Retrieved August 15, 2012, from
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0003650/

http://www.healthline.com/health/erectile-dysfunction

Anda mungkin juga menyukai