PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dislipidemia merupakan peningkatan konsentrasi kadar Low Density
Lipoprotein (LDL) dan kolesterol total serta penurunan kadar High Density
Lipoprotein (HDL), yang merupakan faktor penting dalam risiko terjadinya
penyakit jantung koroner dan stroke. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013,
terdapat 35,9% penduduk di Indonesia yang memiliki gangguan kolesterol
total, 15,9% memiliki kadar LDL tinggi, 11,9% memiliki kadar TG tinggi, dan
22,9% memiliki kadar HDL rendah (<40 mg/dl). Dislipidemia hingga saat ini
hanya dikendalikan dengan terapi obat, namun di sisi lain terdapat terapi
diet yang lebih mudah, murah, dan aman yaitu mengkonsumsi serat
sehingga lebih dianjurkan. American Association of Clinical Endocrinologist
(AACE) tahun 2012 dalam Dewinta 2016, menyatakan bahwa seseorang
dengan dislipidemia membutuhkan serat larut air sebanyak 10-25 gram/hari
dan serat tidak larut air dibutuhkan rata-rata 2 gram/hari.
Produk baru dapat dikelompokkan dalam berbagai definisi, yaitu
produk yang benar-benar baru (belum pernah ada sebelumnya), hasil
modifikasi produk yang sudah ada atau hasil meniru produk yang sudah
ada. Pengembangan produk dilakukan agar pasien di rumah sakit tidak
merasa bosan dengan hidangan yang ada, selain itu pengembangan
produk juga dapat meningkatkan daya kreativitas seseorang (Kusnandar,
2010 dalam Dea, 2016). Kegiatan pengembangan produk pangan
merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh industri pangan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen dan peluang pasar. Pengembangan
produk pangan yang baru sebaiknya melalui tahapan-tahapan yang
sistematis dan terencana. Proses yang sistematis dan terencana dalam
pengembangan produk diharapkan dapat meminimalisir resiko kegagalan
(Kusnandar 2010 dalam Dea, 2016).
Pengembangan produk pangan di rumah sakit perlu dilakukan agar
makanan yang disajikan kepada pasien menjadi lebih bervariasi dan
menarik sehingga diharapkan akan meningkatkan selera makan pasien dan
meminimalisir resiko rasa kejenuhan/kebosanan pasien terhadap makanan
rumah sakit yang telah ada sebelumnya. Pengembangan produk yang akan
1
dilakukan di Instalasi gizi RSUD Dr.H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi
adalah modifikasi resep yang sudah ada di siklus menu menjadi hidangan
baru. Modifikasi yang akan dilakukan adalah modifikasi terhadap lauk nabati
menjadi hidangan yang lebih menarik dan tetap memperhatikan nilai gizi.
Pengembangan resep yang akan dilakukan yaitu perkedel tahu goreng
menjadi siomay tahu merupakan salah satu cara untuk tetap menggunakan
bahan utama tahu sebagai sumber protein nabati. Perbedaannya dari segi
jumlah bahan dan harga, kandungan gizi, serta metode pemasakan. Pada
siomay tahu, ditambahkan wortel sebagai serat pangan larut untuk
menambah kadungan serat pada makanan dan metode pemasakan dengan
cara dikukus sehingga tidak mengandung lemak jahat yang ada pada
minyak goreng.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengembangkan hidangan nabati dan daya terima siomay tahu agar
dapat dijadikan hidangan untuk makanan biasa atau lunak di
Instalasi Gizi RSUD Dr.H.Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi.
2. Tujuan Khusus
a) Mengidentifikasi tingkat kesukaan konsumen terhadap rasa dari
hidangan yang telah dimodifikasi.
b) Mengidentifikasi tingkat kesukaan konsumen terhadap warna
dari hidangan yang telah dimodifikasi.
c) Mengidentifikasi tingkat kesukaan konsumen terhadap aroma
dari hidangan yang telah dimodifikasi.
d) Mengidentifikasi tingkat kesukaan konsumen terhadap tekstur
dari hidangan yang telah dimodifikasi.
e) Menganalisa waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan hidangan
f) Menganalisa biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan hidangan
g) Menganalisa zat gizi hidangan modifikasi lauk nabati
2
C. Manfaat
1. Bagi Pasien
a. Menambah variasi menu makanan pasien
b. Menambah daya tarik pasien untuk mengkonsumsi
makanan
2. Bagi Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa
b. Menambah pengalaman mahasiswa dalam
penyelenggaraan makanan
c. Menambah kemampuan mahasiswa dalam mengolah
makanan
3. Bagi Instalasi Gizi Rumah Sakit
a. Menambah variasi menu instalasi gizi
b. Menambah bentuk pengolahan makanan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyakit Dislipidemia
1. Gambaran Umum Penyakit
Dislipidemia merupakan peningkatan konsentrasi kadar Low
Density Lipoprotein (LDL) dan kolesterol total serta penurunan kadar High
Density Lipoprotein (HDL), yang merupakan faktor penting dalam risiko
terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. Partikel HDL berperan
penting dalam transport balik kolesterol (Reverse Cholesterol
Transfer/RCT), yaitu suatu proses dimana kelebihan kolesterol dalam
jaringan perifer dikembalikan ke hati untuk dieksresikan. Proses inilah
yang sering disebut sebagai mekanisme utama HDL untuk melindungi
tubuh dari risiko aterosklerosis dan bahkan dapat menurunkan regresi
plak. Hal inilah yang menjadi penyebab bahwa konsentrasi HDL sangat
penting dalam tubuh (Dewinta, 2016).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Waloya tahun 2013
dalam Dewinta 2016, menunjukkan bahwa asupan serat berpengaruh
secara nyata terhadap kadar kolesterol darah. Konsumsi serat yang
kurang akan menyebabkan risiko terjadinya PJK, hal ini terkait pada
kemampuan serat dalam menunda pengosongan lambung sehingga rasa
kenyang menjadi lebih lama akibatnya asupan energi menjadi berkurang.
Serat memiliki fungsi mengikat asam empedu yang kemudian akan
dibuang melalui feses. Garam empedu yang telah diikat oleh serat akan
dikeluarkan melalui feses sehingga jumlah garam empedu dalam hati
menurun. Penurunan jumlah garam empedu dalam hati juga diikuti
dengan penurunan kolesterol dalam darah karena kolesterol dibutuhkan
dalam sintesis garam empedu. Pengikatan empedu menghambat kerja
enzim HMG-KoA reduktase dimana jika kerja enzim ini terhambat maka
pembentukan squalen, isoprene, mevalonat dan kolesterol yan berimbas
pada penekanan pembentukan LDL dan VLDL tidak dihidrolisis.
4
2. Tujuan Diet
1) Menurunkan berat badan bila kegemukan
2) Mengubah jenis dan asupan lemak makanan
3) Menurunkan asupan kolesterol makanan
4) Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan
asupan karbohidrat sederhana.
3. Syarat Diet
5
7) Menghindari konsumsi makanan yang tinggi lemak: gorengan,
daging berlemak, krim, mentega, keju, susu, es krim, kulit hewani,
fast food dan kue-kue manis.
8) Menghindari makanan sumber kolesterol, seperti: jerohan, otak,
kuning telur (maksimal telur untuk dislipidemia 3 butir dalam
seminggu).
6
dibuat dari minyak tidak mentega, mayones dan
jenuh ganda; mayones dan dressing dibuat dengan telur.
salad dressing tanpa garam
yang dibuat dari minyak
tidak jenuh ganda.
Penuntun Diet, Dr. Sunita Almatsier, M.Sc 2010
Kalori 80 kkal
Karbohidrat 0,8 g
Air 82,2 gr
Protein 10,9 g
Serat 0,1 g
7
Lemak 4,7 g
Vitamin A 0 µg
Vitamin C - mg
Vitamin B2 (Riboflavin) - mg
Kalsium 223 mg
Fosfor 183 mg
Sumber:TKPI,2009
c. Manfaat Tahu
Tahu dengan kandungan asam folat yang bermanfaat mencegah
penyakit jantung, stroke, alzheimer (pikun), dan pembentukan sel
darah merah. Tahu kaya akan kandungan protein dan asam amino.
Kedua zat gizi ini sangat baik untuk pembentukan, pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh, pembentukan antibodi, dan meningkatkan
kecerdasan otak anak. Tahu berbahan dasar kedelai yang banyak
mengandung isoflavonoid, genestein yang merupakan sebagai
antioksidan dan fitosterol yang merupakan sangat baik untuk
menurunkan kadar kolesterol total, dan meningkatkan kadar HDL
(kolesterol baik), sedangkan saponin, asam fitat, dan protease inhibitor
pada tahu dapat menyebabkan pengeroposan tulang. Tahu juga
mengandung semua asam amino esensial dan kaya akan mineral,
seperti magnesium, kalsium, dan zat besi. Zat-zat gizi ini sangat
penting untuk kesehatan saraf, perkembangan otak dan pertumbuhan
(Anggraini dan Surbakti, 2008 dalam Dea, 2016). Tahu mempunyai
daya cerna yang tinggi yaitu mendekati 95% sehingga dapat
dikomsumsi oleh semua golongan umur, termasuk orang yang
mengalami gangguan pencernaan. Kandungan karbohidrat dan
kalorinya rendah menjadikan tahu baik sebagai menu bagi orang yang
menjalani diet karbohidrat. Setiap 200 gram tahu hanya memberikan
7,2% dari kebutuhan kalori orang dewasa perhari (Mahmud, dkk, 1990
dalam Dea, 2016).
8
2) Wortel
a. Pengertian Wortel
Wortel adalah jenis sayuran akar yang sering disebut sebagai
makanan sehat karena mengandung berbagai nutrisi atau gizi
yang tinggi. Sayuran akar dalam bahasa ilmiah dinamakan
dengan Daucus carota ini mengandung Beta Karoten, Serat,
Vitamin A, Vitamin B6, Vitamin K dan Kalium yang tinggi sehingga
memberikan banyak manfaat kesehatan bagi orang yang
menkonsumsinya.
Beberapa manfaat kesehatan yang sering dikaitkan dengan
konsumsi Wortel adalah menjaga kesehatan mata, menurunkan
kadar kolesterol, menurunkan tekanan darah, mengatasi sembelit
dan menurunkan risiko penyakit kanker.
Wortel dapat dimakan dengan berbagai cara, kita dapat
memakannya langsung tanpa diolah lebih lanjut (dimakan segar)
ataupun dibuat menjadi jus wortel serta dimasak untuk dijadikan
hidangan yang enak dan bergizi. Pada umumnya, bagian Wortel
yang dimakan adalah bagian umbinya saja (bagian akarnya).
Meskipun sebagian besar Wortel yang kita temukan di pasaran
adalah berwarna jingga (oren), namun sebenarnya Wortel yang
dalam bahasa Inggris disebut dengan Carrot ini memiliki warna
lain seperti warna kuning, ungu, putih dan merah.
Kalori 36 kal
Karbohidrat 7,9 gr
Air 89,9 gr
Protein 1g
Serat 1g
9
Lemak 0,6 g
Vitamin A 7125 µg
Vitamin C 18 mg
Vitamin B3 (Niacin) 1 mg
Kalsium 45 mg
Zat Besi 1 mg
Fosfor 74 mg
Sodium 69mg
Seng (Zinc) - mg
Sumber: TKPI, 2009
c. Manfaat Wortel
1) Menjaga Kesehatan Mata
Wortel mengandung sekitar 835µg Vitamin A pada setiap
100 gram nya. Kandungan Vitamin A tersebut merupakan
93% dari kebutuhan harian terhadap Vitamin A. Selain Vitamin
A, Wortel juga mengandung Lutein dan Beta-Karoten yang
bermanfaat bagi kesehatan mata kita.
10
yang terdapat pada pigmen alami tumbuhan dan hewan.
Kandungan Beta-Karoten, Alpha-Karoten dan Lutein yang
terdapat pada Wortel yang merupakan anggota dari Keluarga
Karatenoid.
6) Memperlambat Penuaan
Tingginya Beta-karoten pada Wortel berperan sebagai
antioksidan yang dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan
sehingga membantu memperlambat penuaan.
7) Mengatasi Sembelit
Serat yang terkandung dalam Wortel dapat meningkatkan
feses hingga 25% sehingga dapat mengatasi permasalahan
sembelit.
11
C. Pengembangan Resep
1. Resep Awal
Perkedel Tahu
Untuk : 10 porsi
Waktu : ± 30 menit
Bahan :
1. 200 gram tahu putih
2. 1 butir telur
3. 2 sdm tepung terigu
4. 100 gram minyak goreng
Bumbu :
2 buah bawang putih, haluskan
2 buah cabai merah, haluskan
1 batang daun bawang, iris
1 batang daun seledri, iris
1 sdt garam
Cara Membuat:
12
Kandungan Gizi:
Analisa Harga:
13
2. Resep Modifikasi
Siomay Tahu Saus Oriental
Porsi : 10 porsi
Waktu : ± 30 menit
Bahan :
1. 10 lembar kulit pangsit
2. Minyak untuk mengoles
Isi :
1. 300 gram tahu, haluskan
2. 150 gram wortel, potong kecil-kecil
3. 1 ½ sdm tepung maizena
Bumbu :
3 buah bawang putih, cincang halus
1 batang seledri, cincang halus
1 sdt garam
Saus :
150 ml air, rebus
1 bh tomat, haluskan
3 buah bawang putih, memarkan
1 cm jahe, memarkan
½ sdt gula
1 sdm saus tiram
Cara membuat saus:
1. Rebus air, masukkan semua bahan dan aduk sampai mendidih.
2. Angkat dan sajikan
14
Kandungan Gizi:
Tabel 6. Kandungan zat gizi 7 porsi dan 1 porsi Siomay Tahu
saus oriental
No 7 Porsi 1 Porsi
Analisa Harga:
15
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
B. PEMBAHASAN
16
4. Minyak 32 gram 275,9kkal 0 0 32 0
goreng gr
5. bawang 4 gram 4,4 kkal 1,0 gr 0,1 gr 0 0,1 gr
putih
6. Cabai 10 gram 2,7 kkal 0,6 gr 0,1 gr 0 0,2 gr
merah
Total 265,6 25,6 23 gr 44 1,55
kkal gr gr gr
b. Resep Modifikasi
Tabel 9. Analisa Zat Gizi Resep Modifikasi Siomay Tahu
Bahan Berat Satuan Nilai Gizi
Makanan Energi Kh L P Serat
Tahu 300 Gr 240 kkal 24 gr 9 gr 18 gr 1,5 gr
Tepung 15 Gr 57,1 kkal 13,7 gr 0 0 0,1 gr
maizena
Wortel 150 Gr 54 kkal 11,9 gr 0,3 1,5 gr 1,5 gr
Tomat 80 Gr 16,8 kkal 3,7 gr 0,7 gr 0,2 gr 0,9 gr
Bawang putih 5 Gr 4,4 kkal 1,0 gr 0 0,1 gr 0,1 gr
Saus tiram 10 Gr 3,2 kkal 0,6 gr 0 0,2 gr 0,2 gr
Seledri 10 Gr 2,3 kkal 0,5 gr 0 0,1 gr 0
Minyak 10 Gr 86,2 kkal 0 10 gr 0 0
Gula pasir 5 Gr 19,3 kkal 5 gr 0 0 0
Jahe 1 Gr 0,7 kkal 0,2 gr 0 0 0
Total 484 kkal 60,6 gr 20 gr 20,1 gr 4,3 gr
17
2) Analisa Harga Makanan per Porsi
a. Harga Resep Awal
Tabel . Analisa harga perkedel tahu
No. Nama bahan Jumlah Harga/kg Harga
kebutuhan
1. Tahu putih 200 gram Rp10.000,- Rp2.000,-
2. Telur ayam 1 butir - Rp1.500,-
3. Tepung terigu 10 gram Rp10.000,- Rp100,-
4. Minyak goreng 100 gram Rp15.000,- Rp1.500,-
5. bawang putih 2 buah Rp20.000,- Rp500,-
6. Cabai merah 2 buah Rp20.000,- Rp500,-
7. Daun bawang 1 batang Rp5.000,- Rp250,-
8. Daun seledri 1 batang Rp5.000,- Rp250,-
9. Garam 1 sdt Rp1.000,- Rp100,-
Total harga Rp5.700,-
Rp570,-/porsi
18
11. Gula 5 Rp12.000 Rp60,-
12. Garam 1 sdt Rp1.000,-/bks Rp5,-
Total harga Rp7.870,-
Rp1.125/porsi
warna
tidak suka
kurang suka
suka
sangat suka
Pada Gambar 1. Dapat dilihat bahwa dari segi warna terdapat 50% (2
orang panelis) menyatakan sangat suka, dan 50% (2 orang panelis) menyatakan
suka terhadap warna siomay. Hal ini dikarenakan percampuran antara warna
orange wortel yang terletak pada bagian atas tahu. Sehingga dapat disimpulkan
dari segi warna siomay tahu ini menarik minat orang yang melihat.
19
b) Tekstur
tekstur
tidak suka
kurang suka
suka
sangat suka
Pada gambar 2. Dapat dilihat bahwa dari segi tekstur terdapat 25% (1
orang panelis) menyatakan sangat suka, 25% (1 orang panelis) menyatakan
suka, dan 50% (2 orang panelis) menyatakan kurang suka. Hal ini dikarenakan
tekstur tahu yang kurang merekat, sehingga ketika dibelah, tahu mudah hancur.
Sementara panelis lain menyatakan tekstur tersebut sudah baik.
c) Aroma
aroma
tidak suka
kurang suka
suka
sangat suka
Pada gambar 3. Dapat dilihat bahwa dari segi aroma 100% atau
keempat panelis menyatakan suka. Hal ini menyimpulkan bahwa dari segi
aroma siomay tahu ini menarik untuk dicoba. Aroma berasal dari tahu yang
bercampur dengan bumbu-bumbu yang telah disatukan.
20
d) Rasa
rasa
tidak suka
kurang suka
suka
sangat suka
Pada gambar 4. Dapat dilihat bahwa dari segi rasa terdapat 75% (3
orang panelis) menyatakan suka, dan 25% (1 orang panelis) menyatakan kurang
suka terhadap siomay tahu. Hal ini disebabkan rasa siomay tersebut asam dan
wortel masih terlalu keras apabila diberikan kepada pasien. Rasa asam tersebut
berasal dari tahu. Pada saat pengolahan tahu terlebih dahulu direbus sampai air
mendidih, kemudian di dinginkan dan diolah menjadi siomay.
21
BAB IV
B. Saran
Siomay tahu saus oriental ini dapat dijadikan sebagai lauk nabati ataupun
snack pada penderita dislipidemia atau gangguan metabolisme pada lemak,
dikarenakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan memiliki kandungan
serat dan rendah lemak, serta harga yang terjangkau.
22