Anda di halaman 1dari 3

HIDROGEN

A. Pengertian
Bahasa Latin : Hydrogenium
Bahasa Yunani : Hydro = Air Genes = Membentuk

B. Sifat Umum Hidrogen


1. Tidak berwarna & tidak berbau
2. Non logam
3. Gas diatomik mudah terbakar
4. Unsur paling meilmpah(75%)
5. Bervalensi tunggal
6. Nyala ungu dalam keadaan plasma

C. Bercahaya dalam kondisi plasma

D. Sifat Kimia
1. PEMBAKARAN
Persamaan Kimia :
2H2(𝑔) + O2(𝑔) → 2H2O(𝑙) + 572kJ

2. BENTUK MONOATOMIK
Hidrogen nasen atau Hidrogen atomik

3. ISOTOP
1H , 2H dan 3H

E. PEMBAKARAN
1. Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi serendah 4% H2 di
udara bebas
2. Persamaan Kimia : 2H2(𝑔) + O2(𝑔) → 2H2O(𝑙) + 572kJ
3. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol
4. Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika
disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C
5. Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat
di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan
hidrokarbon.
6. Bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar dengan klorin dan fluorin,
menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen klorida dan hidrogen fluorida, yang
merupakan asam berbahaya

F. BENTUK MONOATOMIK
1. Hidrogen nasen atau Hidrogen atomik adalah atom H
2. Hidrogen nasen dihasilkan secara in situ, biasanya reaksi antara seng dengan asam, atau
dengan elektrolisis pada katode
3. Atom H sangat reaktif dan oleh karena itu adalah reduktor yang lebih kuat dari H2 diatomik
4. Atom hidrogen dapat dihasilkan pada temperatur yang cukup tinggi (>2000 K) agar molekul
H2 dapat berdisosiasi

G. ISOTOP
1. PROTIUM (1H)
Protium adalah isotop hidrogen yang paling melimpah, memiliki persentase 99.98% dari
jumlah atom hidrogen. Oleh karena inti atom isotop ini hanya memiliki proton tunggal
2. DEUTERIUM (2H)
Deuterium mengandung satu proton dan satu neutron pada intinya. Deuterium tidak
bersifat radioaktif, dan tidak memberikan bahaya keracunan yang signifikan. Air yang atom
hidrogennya merupakan isotop deuterium dinamakan air berat. Deuterium juga berpotensi
sebagai bahan bakar fusi nuklir komersial
3. TRITIUM (3H)
Tritium mengandung satu proton dan dua neutron pada intinya. Ia memiliki sifat radioaktif.
Sejumlah kecil tritium dapat dijumpai di alam oleh karena interaksi sinar kosmos dengan
atmosfer bumi; tritium juga dilepaskan selama uji coba nuklir. Ia juga digunakan dalam
reaksi fusi nuklir, sebagai penanda dalam geokimia isotop, dan terspesialisasi pada
peralatan self-powered lighting.

H. KEBERADAAN ALAMI
1. Unsur yang paling melimpah di alam semesta ini dengan persentase 75% dari barion
berdasarkan massa dan lebih dari 90% berdasarkan jumlah atom
2. Hidrogen kebanyakan ditemukan dalam keadaan atomik dan plasma yang sifatnya berbeda
dengan molekul hidrogen
3. Dalam keadaan normal di bumi, unsur hidrogen berada dalam keadaan gas diatomik, H2 .
Namun, gas hidrogen sangatlah langka di atmosfer bumi oleh karena beratnya yang ringan
yang menyebabkan gas hidrogen lepas dari gravitasi bumi.
4. Bentuk molekuler yang disebut molekul hidrogen terprotonasi (H+3) ditemukan dalam media
antarbintang. H+3 adalah ion paling melimpah di jagat raya, dan memainkan peran penting
dalam kimia media antarbintang. Hidrogen triatomik netral H3 hanya ada dalam bentuk
tereksitasi dan tidak stabil. Sebaliknya, ion positif hidrogen molekular (H+2) adalah molekul
yang jarang ditemukan di jagat raya.
I. PRODUKSI
1. LOGAM - ASAM
2. STEAM REFORMING
3. KOROSI ANAEROBIK

 LOGAM – ASAM
Di laboratorium, H2 biasanya dibuat dengan mereaksikan asam non-oksidator encer
dengan beberapa logam yang reaktif seperti seng dengan peralatan Kipp.
𝑍𝑛 + 2𝐻 + → 𝑍𝑛2 + + 𝐻2
Aluminium juga dapat menghasilkan H2 jika direaksikan dengan basa:
2𝐴𝑙 + 6𝐻2𝑂 + 2𝑂𝐻 − → 2𝐴𝑙(𝑂𝐻)2 + 3𝐻2
Elektrolisis air adalah metode sederhana produksi hidrogen. Arus listrik lemah
dialirkan melalui listrik, dan gas oksigen terbentuk di anoda sementara gas hidrogen
terbentuk di katoda.
2𝐻2𝑂(𝑙) → 2𝐻2(𝑔) + 𝑂2(𝑔)

 Steam Reforming
Hidrogen komersial biasanya diproduksi dengan cara steam reforming gas
alam. Pada tempratur tinggi, steam (uap air) bereaksi dengan metana
menghasilkan karbon monoksida dan H2.
𝐶𝐻4 + 𝐻2𝑂 → 𝐶𝑂 + 3𝐻2
 KOROSI ANAEROBIK
Dalam kondisi anaerobik, besi dan baja paduan secara perlahan teroksidasi oleh
proton dari air bersamaan dengan berkurangnya molekul hidrogen (H2). Saat besi
mengalami korosi anaerobik pertama kali akan terbentuk fero hidroksida (karat
hijau) dan dapat dijelaskan sesuai reaksi berikut:
𝐹𝑒 + 2𝐻2𝑂 → 𝐹𝑒(𝑂𝐻)2 + 𝐻2
Pada gilirannya, di bawah kondisi anaerobik, fero hidroksida (Fe(OH)2) dapat
dioksidasi oleh proton dari air untuk membentuk magnetit dan molekul hidrogen.
Proses ini dijelaskan melalui reaksi Schikorr:
3𝐹𝑒(𝑂𝐻)2 → 𝐹𝑒3𝑂4 + 2𝐻2𝑂 + 𝐻2
𝐹𝑒𝑟𝑜 ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎 → 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑡 + 𝑎𝑖𝑟 + ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑔𝑒𝑛

Anda mungkin juga menyukai