Anda di halaman 1dari 20

PEWARNAAN GRAF DENGAN ALGORITMA WELCH POWELL MAKALAH

Untuk memenuhi salah satu tugas Teori Graf

Dosen Pengampu: Riski Nur Istiqomah Dinulloh, M.Si

Kelompok 5

Oskar Dala Anaguru 140403060036


Anastasia Murni 170403060002
Ida silfia 170403060011
Any Nur Aini 170403060020
Putri Pricillia Johannis 170403060031

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas kelimpahan
rahmat, karunia dan ridha-Nya makalah berjudul Pewarnaan Graf dengan Algoritma Welch
Powell ini bisa terselesaikan dengan baik sesuai harapan penyusun.

Makalah ini guna memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti mata kuliah Teori
Graf. Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini baik
dari materi, maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penyusun harapkan.

Malang, Desember 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii

BAB 1 : PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.................................................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3. Tujuan..............................................................................................................................2

BAB 2 : PEMBAHASAN...........................................................................................................3

2.1. Pewarnaan Graf dengan Algoritma Welch Powell...........................................................3


2.2. Pewarnaan Simpul (titik)..................................................................................................4
2.3. Pewarnaan Sisi (garis).......................................................................................................5
2.4. Pewarnaan Daerah (wilayah)............................................................................................6
2.5. Latihan..............................................................................................................................7

BAB 3 : KESIMPULAN..........................................................................................................14

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................15
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teori graf merupakan sebuah topik dasar dalam dalam matematika diskrit dan ilmu
komputer. Teori ini sudah berusia tua namun memiliki banyak terapan sampai saat ini. Graf
digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antar objek-objek
tersebut. Representase visual dari sebuah graf adalah dengan menyatakan objek dengan
sebuah noktah, bulatan, atau titik, sedangkan hubungan antar objek dinyatakan dengan
garis.

Sebuah graf G didefenisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), ditulis dengan notasi
G=(V,E), yang dalam hal ini V adalah himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (vertices
atau node) dan E adalah himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang
simpul.Setiap simpul v dalam sebuah graf memiliki derajat (degree) yang disimbolkan
dengan d(v). Derajat tersebut menunjukkan jumlah garis yang berhubungan dengan simpul
v, di mana sebuah loop dihitung dua kali.

Pewarnaan graf (graph coloring) merupakan salah satu topik menarik yang ada dalam
teori graf. Pewarnaan graf dapat berupa pewarnaan simpul, pewarnaan sisi, dan pewarnaan
wilayah. Pewarnaan graf bukan sekedar memberikan warna yang berbeda, tetapi juga untuk
meminimalkan jumlah warna yang digunakan.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Bagaimana langkah – langkah pewarnaan graf dengan algoritma Welch Powell?
1.2.2. Bagaimana pewarnaan simpul dalam algoritma Welch Powell?
1.2.3. Bagaimana pewarnaan sisi dalam algoritma Welch Powell?
1.2.4. Bagaimana pewarnaan daerah dalam algoritma Welch Powell?

1
1.3. Tujuan
1.3.1. Dapat menjelaskan mengenai langkah – langkah pewarnaan graf dengan
algoritma Welch Powell
1.3.2. Dapat menjelaskan mengenai pewarnaan simpul dalam algoritma Welch Powell
1.3.3. Dapat menjelaskan mengenai pewarnaan sisi dalam algoritma Welch Powell
1.3.4. Dapat menjelaskan mengenai pewarnaan daerah dalam algoritma Welch Powell
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pewarnaan Graf

Pewarnaan graf (graph coloring) merupakan salah satu topik menarik yang ada dalam
teori graf. Pewarnaan graf dapat berupa pewarnaan simpul, pewarnaan sisi, dan pewarnaan
wilayah. Pewarnaan graf bukan sekedar memberikan warna yang berbeda, tetapi juga untuk
meminimalkan jumlah warna yang digunakan.

Algoritma Welch-Powell

Pada graf-graf tertentu, proses pewarnaan dapat dilakukan secara cepat dan mudah,
misalnya untuk kasus graf lengkap dan graf lingkaran. Namun pada kenyataannya graf
seringkali dijumpai dalam bentuk yang tidak teratur. Pada kondisi tersebut sangat
dibutuhkan algoritma tertentu untuk menyelesaikan masalah pewarnaannya. Algoritma
Welch Powell merupakan salah satu algoritma yang dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan kasus pewarnaan graf.

Algoritma Welch-Powell dapat digunakan dengan mengikuti langkah - langkah


berikut:

a. Urutkan simpul-simpul dari G dalam derajat yang menurun. Urutan yang didapatkan
mungkin saja tidak bersifat unik karena adanya beberapa simpul yang memiliki derajat
yang sama.
b. Gunakan sebuah warna untuk mewarnai simpul pertama yang memiliki derajat paling
tinggi, dan simpul-simpul lain (dalam urutan yang terurut) yang tidak bertetangga
dengan simpul pertama tersebut.
c. Mulai lagi dengan memberikan warna kedua pada simpul dengan derajat tertinggi
berikutnya di dalam daftar terurut dan belum diwarnai.
d. Ulangi pemberian warna berbeda pada simpul-simpul berikutnya hingga semua simpul
telah diwarnai.
2.2. Pewarnaan Simpul (titik)

Pewarnaan simpul pada sebuah graf adalah memberi warna pada setiap simpul graf
sedemikian, sehingga setiap dua simpul bertetangga mempunyai warna yang berbeda.
Sebuah pewarnaan yang menggunakan beberapa buah warna biasanya disebut dengan n-
coloring. Ukuran terkecil banyaknya warna yang dapat diberikan kepada sebuah grag G
disebut dengan bilangan kromatik dan dilambangkan dengan χ(G). Beberapa graf tertentu
dapat langsung diketahui jumlah bilangan kromatiknya. Graf kosong memiliki χ(G)
sebanyak 1 karena semua simpul tidak terhubung, sehingga untuk mewarnai semua simpul
graf tersebut cukup dengan satu warna saja. Graf lengkap memiliki χ(G) = n, karena semua
simpul saling terhubung satu sama lai, sehingga untuk mewarnai semua simpul graf
tersebut diperlukan n buah warna.

Contoh :

Titik A B C D E F G H I J

Derajat 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Warna K H M K H H K K M M

Langkah-langkah:

1. Urutkan simpul - simpul dari graf G dalam derajat


menurun
2. Beri warna kuning pada simpul A dan simpul - simpul
lain yang tidak bertetangga dengan simpul A (kita
pilih simpul D,G, H).
3. Selanjutnya beri warna hijau pada simpul B dan
simpul – simpul lain yang tidak bertetangga dengan
simpul B serta belum terwarnai (kita pilih simpul E,F,)
4. Kita lakukan hal yang sama seperti langkah-langkah
sebelumnya hingga semua simpul terwarnai. Beri
warna merah pada simpul C dan simpul – simpul lain
yang tidak bertetangga dengan simpul C serta belum
terwarnai (kita pilih simpul I,J)
.
5. Sehingga bil. kromatiknya berjumlah 𝝌(𝑮) = 3

2.3. Pewarnaan Sisi

Pewarnaan sisi sebuah graf berarti cara pemberian warna pada garis sedemikian
sehingga setiap garis yang bertumpuan pada titik yang sama memiliki warna yang berbeda.

Contoh :

Langkah-langkah:

1. Langkah-langkah pewarnaan garis hampir sama seperti pewarnaan titik. Pertama kita beri
warna merah pada garis AE dan garis – garis lainnya yang tidak bertetangga dengan garis
AE (kita pilih garis JF, BI , dan DG)
2. Selanjutnya kita beri warna ungu pada garis AH dan garis – garis lainnya yang tidak
bertetangga dengan garis AH serta belum terwarnai (kita pilih garis CF, EI, dan DJ)
3. Beri warna kuning pada garis AG dan garis – garis lainnya yang tidak bertetangga dengan
garis AG serta belum terwarnai (kita pilih garis BF, CJ dan
EH)
4. Beri warna hitam pada garis AD dan garis – garis lainnya
yang tidak bertetangga dengan garis AD serta belum
terwarnai (kita pilih garis FI, BH, dan CG)
5. Beri warna biru pada garis BE dan garis – garis lainnya
yang tidak bertetangga dengan garis BE serta belum
6. terwarnai (kita pilih garis GJ, CI, dan DH)
7. Sehingga diperoleh 5 warna untuk pewarnaan garis graf G.
8. Sehingga bil. kromatiknya berjumlah 𝝌(𝑮) = 𝟓

2.4.Pewarnaan Daerah (Wilayah)

Pewarnaan wilayah adalah pemberian warna pada setiap wilayah pada graf, sehingga
tidak ada wilayah bersebelahan yang memiliki warna yang sama. Teknik pewarnaan
wilayah sangat cocok diterapkan pada kasus pemberian warna pada sebuah peta wilayah.
Pada kasus tersebut, peta wilayah harus diberikan warna sedemikian, sehingga wilayah
yang berbatasan langsung tidak memiliki warna yang sama.

Contoh :

Disini pewarnaan graf mirip peta dengan syarat wilayah yang berbatasan langsung tidak
memiliki warna yang sama. Dengan begitu graf yang sudah diwarna akan menjadi seperti
dibawah ini :

dan 𝝌(𝑮) = 𝟓
2.5. Latihan
1. Pewarnaan graf titik, sisi dan daerah pada :

a. Pewarnaan titik
Langkah-langkah:
Titik V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9

Derajat 4 3 4 4 4 1 3 2 3

 Urutkan deretan titik dari derajat yang paling tinggi ke rendah.


Titik V1 V3 V4 V5 V2 V7 V9 V8 V6

Warna merah ungu kuning kuning biru merah biru ungu merah

 Langkah pertama, beri warna merah pada titik V1 kemudian cari titik lain yang
tidak adjacent dengan V1 (kita ambil titik V7 dan V6) dan beri warna yang sama.
 Selanjutnya kita akan memberi warna (misal warna ungu) pada titik V3 serta
titik lain yang tidak adjacent dengan V3 dan belum terwarnai ( misal kita ambil
V8).
 Beri warna (misal kuning) pada V4 serta titik lain yang tidak adjacent dengan V4
dan belum terwarnai (misal kita ambil V5).
 Lakukan hal yang sama seperti langkah sebelumnya, beri warna biru pada titik
V2 serta titik yang tidak adjacent dengan V2 dan belum terwarnai yaitu V9.
 Jadi, graf tersebut terwarnai -4 atau 𝝌(𝑮) = 𝟒
b. Pewarnaan sisi

Langkah-langkah:

 Pewarnaan sisi pada graf tersebut hampir sama seperti pewarnaan titik. Kita beri
warna (misal biru) pada sisi (v1,v5) lalu kita cari sisi lain yang tidak adjacent
dengan sisi tersebut, kita ambil sisi (v 4,v7) dan sisi (v3,v9) dan diberi warna yang
sama.
 Selanjutnya kita beri warna (misal merah) pada sisi lain yang belum terwarnai
(kita ambil sisi (v1,v2) serta sisi lain yang tidak adjacent dengan sisi tersebut dan
belum terwarnai (kita ambil sisi (v3,v4), sisi (v5,v7) dan sisi (v8,v9).
 Lakukan hal yang sama seperti langkah sebelumnya. Beri warna (misal kuning)
pada sisi (v2,v3) dan sisi lain yang tidak adjacent dengan sisi tersebut dan belum
terwarnai (kita ambil sisi (v1,v4), sisi (v7,v9) dan sisi (v5,v8)).
 Beri warna (misal ungu) pada sisi (v2,v4) dan sisi lain yang tidak adjacent
dengan sisi tersebut dan belum terwarnai (kita ambil sisi (v5,v6))
 Beri warna (misal hitam) pada sisi yang belum terwarnai yaitu sisi (v1,v3).
 Jadi, graf tersebut terwarnai -5 atau 𝝌(𝑮) = 𝟓

c. Pewarnaan daerah
Disini pewarnaan graf mirip peta dengan syarat wilayah yang berbatasan
langsung tidak memiliki warna yang sama. Dengan begitu graf yang sudah diwarna
akan menjadi seperti dibawah ini :

dan 𝝌(𝑮) = 𝟒
2. Pewarnaan graf titik, sisi dan daerah pada :

 Pewarnaan titik

Langkah-langkah:

 Urutkan simpul – simpul dari graf tersebut dalam derajat menurun.


Titik V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 V11

Derajat 4 3 3 4 3 4 2 3 3 2 5

Setelah diurutkan:

Titik V11 V1 V4 V6 V2 V3 V5 V8 V9 V7 V10

Warna K M M K B B B M B M K
 Pertama kita beri warna kuning pada simpul yang memiliki derajat paling tinggi
yaitu V11 dan simpul – simpul lain yang tidak bertetangga dengan simpul
tersebut (kita pilih simpul V6 dan V10)
 Selanjutnya kita beri warna merah pada V1 dan simpul – simpul lain yang tidak
bertetangga dengan simpul tersebut dan belum terwarnai (kita pilih simpul V4,
V7 dan V8)
 Beri warna biru pada V2 dan simpul – simpul lain yang tidak bertetangga
dengan simpul tersebut dan belum terwarnai (kita pilih simpul V3, V5 dan V9)
 Jadi, graf tersebut terwarnai -3 atau 𝝌(𝑮) = 𝟑

 Pewarnaan sisi


Langkah-langkah:
 Langkah pertama kita beri warna kuning pada garis (V1, V2) dan garis – garis
lain yang tidak bertetangga dengan garis tersebut (kita pilih garis (V3, V11) dan
(V4, V6))
 Selanjutnya kita beriwarna merah pada garis (V1, V3) dan garis – garis lainnya
yang tidak bertetangga dengan garis tersebut dan belum terwarnai (kita pilih
(V2, V4), (V5, V11), (V6, V8) dan (V9, V10))
 Kita beri warna biru pada garis (V1, V11) dan garis – garis lainnya yang tidak
bertetangga dengan garis tersebut dan belum terwarnai (kita pilih garis (V4, V5)
dan (V6, V7)
 Kita beri warna ungu pada garis (V2, V6) dan garis – garis lainnya yang tidak
bertetangga dengan garis tersebut dan belum terwarnai (kita pilih garis (V3, V8)
)
 Kita beri warna hitam pada garis (V4, V11) dan garis – garis lainnya yang tidak
bertetangga dengan garis tersebut dan belum terwarnai (kita pilih garis (V8,
V10) dan (V7, V9))
 Selanjutnya kita beriwarna hijau pada garis (V1, V5) dan garis – garis lainnya
yang tidak bertetangga dengan garis tersebut dan belum terwarnai (kita pilih
garis (V9, V11))
 Jadi pewarnaan garis untuk graf tersebut terwarnai -6 atau 𝝌(𝑮) = 𝟔

 Pewarnaan daerah
Disini pewarnaan graf mirip peta dengan syarat wilayah yang berbatasan
langsung tidak memiliki warna yang sama. Dengan begitu graf yang sudah diwarna
akan menjadi seperti dibawah ini :

dan 𝝌(𝑮) = 𝟔

3. Pewarnaan graf titik, sisi dan daerah pada :

a. Pewarnaan titik
Langkah-langkah:
 Urutkan simpul – simpul dari graf tersebut dalam derajat menurun.
Titik V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 V11 V12 V13 V14 V15

Derajat 4 4 3 2 2 5 4 4 4 2 2 2 3 2 1
Setelah diurutkan:
Derajat V6 V1 V2 V7 V8 V9 V3 V13 V4 V5 V10 V11 V12 V14 V15

Warna M B K H B M M M B M M B B K B

 Pertama beri warna merah pada simpul yang memiliki derajat paling tinggi
yaitu V6 dan simpul – simpul lain yang tidak bertetangga dengan V6 (kita pilih
V3, V5, V9, V10, dan V13)
 Beri warna biru pada simpul berikutnya yaitu V1 dan simpul – simpul lain
yang tidak bertetangga dengan V1 serta belum terwarnai (kita pilih simpul V4,
V8, V11, V12, dan V15)
 Selanjutnya beri warna kuning pada simpul V2 dan simpul – simpul lain yang
tidak bertetangga dengan V2 dan belum terwarnai (kita pilih V14).
 Selanjutnya beri warna pada simpul yang belum terwarnai yaitu V7 kita beri
warna hitam.
 Jadi graf tersebut terwarnai -4 atau 𝝌(𝑮) = 𝟒

b. Pewarnaan sisi
Langkah-langkah:
 Langkah pertama kita beri merah warna pada garis (V 6, V7) dan garis – garis
lain yang tidak bertetangga dengan garis tersebut (kita pilih garis (V1, V2),
(V3, V4), (V8, V14), (V9, V13), (V10, V11)
 Selanjutnya kita beri warna biru pada garis selanjutnya yang belum terwarnai
yaitu garis (V2, V7) dan garis – garis yang tidak bertetangga dengan garis
tersebut (kita pilih (V1, V10), (V4, V5), (V6, V8) dan (V13, V14)
 Beri warna kuning pada garis (V7, V9) dan garis – garis lainnya yang tidak
bertetangga dengan garis tersebut (kita pilih garis (V3, V12) dan (V13, V15))
 Selanjutnya kita beri warna hitam pada garis (V1, V6) dan garis – garis lain
yang tidak bertetangga dengan garis tersebut (kita pilih garis (V 2, V3) dan (V9,
V8))
 Kita beri warna coklat pada garis yang belum terwarnai yaitu garis (V2, V3)
 Jadi graf tersebut terwarnai -4 atau 𝝌(𝑮) = 𝟒
a. Pewarnaan daerah
Disini pewarnaan graf mirip peta dengan syarat wilayah yang berbatasan
langsung tidak memiliki warna yang sama. Dengan begitu graf yang sudah diwarna
akan menjadi seperti dibawah ini :

dan 𝝌(𝑮) = 𝟓
BAB 3

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Pewarnaan graf (graph coloring) merupakan salah satu topik menarik yang ada dalam
teori graf. Pewarnaan graf dapat berupa pewarnaan simpul, pewarnaan sisi, dan pewarnaan
wilayah. Pewarnaan graf bukan sekedar memberikan warna yang berbeda, tetapi juga untuk
meminimalkan jumlah warna yang digunakan.

Algoritma Welch Powell merupakan salah satu algoritma yang dapat dimanfaatkan
untuk menyelesaikan kasus pewarnaan graf. Algoritma Welch-Powell dapat digunakan
dengan mengikuti langkah - langkah berikut:

a. Urutkan simpul-simpul dari G dalam derajat yang menurun. Urutan yang didapatkan
mungkin saja tidak bersifat unik karena adanya beberapa simpul yang memiliki derajat
yang sama.
b. Gunakan sebuah warna untuk mewarnai simpul pertama yang memiliki derajat paling
tinggi, dan simpul-simpul lain (dalam urutan yang terurut) yang tidak bertetangga
dengan simpul pertama tersebut.
c. Mulai lagi dengan memberikan warna kedua pada simpul dengan derajat tertinggi
berikutnya di dalam daftar terurut dan belum diwarnai.
d. Ulangi pemberian warna berbeda pada simpul-simpul berikutnya hingga semua simpul
telah diwarnai.
DAFTAR PUSTAKA

Suryanto. (1986). Materi Pokok Pengantar Teori Graph. Jakarta: Universitas Terbuka

Harary, F. (1969). Graph Theory. California: Addison Wesley Publishing Company.

Budayasa, I. K (1997). Matematika Diskrit I. Surabaya: University Press IKIP Surabaya.

Meliana, Cahyo Heni dan Maryomo, Dwi. 2016. Aplikasi Graf untuk Optimalisasi Pengturan
Traffic Light di Sukoharjo. Kampus FKIP UNS : Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai