Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan makhluk hidup yang senang tiasa beraktivitas.
Kebutuhan manusia sangatlah banyak dan diantaranya ialah kebutuhan manusia
akan udara. Udara dibutuhkan untuk membawa limbah-limbah yang harus
dikeluarkan oleh tubuh manusia. Limbah-limbah dihasilkan dari proses-proses
penyerapan zat yang penting kemudian dihasilkan zat yang tidak berguna bagi
yubuh manusia. Keseluruhan proses tersebut harus dilakuakan oleh alat-alat
tertentu. Oleh karna itu dibutuhkan organ-organ yang bekerja sebagai alat untuk
melaukan aktivitas tersebut. Makalah ini akan membahas mengenai system
pernafasan atau respirasi manusia, organ-organ yang berperan didalam nya,
proses-proses jalan nya system pernafasan, dan gangguan kelain yang terjadi pada
sistem pernafasan manusia.
Pernafasan adalah serangkain proses interaksi dan koordinasi yang
kompleks yang mempunyai peranan sangat penting dalam mempertahankan
kestabilan, atau homeostasis lingkungan internal tubuh kita. Sistem pernafasan
yang berfungsi dengan baik dapat menjamin jaringan memperoleh pasokan
oksigen yang adekuat dan pembuangan karbundioksida yang cepat. Proses ini
sangat rumit, sehingga mekanisme kontrol harus dapat memastikan terpeliharanya
homeostasis sepanjang kondisi lingkungan dan kebutuhan tubuh yang terus
berubah. Pengaturan pertukaran gas antara sel-sel tubuh dan darah yang
bersirkulasi adalah ”inti” dari fisiologi pernafasan.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian sistem pernapasan?
2. Bagaimana anatomi sistem pernapasan manusia?
3. Bagaimana fisiologi sistem pernapasan manusia?
4. Apa penyakit pada sistem pernapasan manusia?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem pernapasan
2. Untuk mengetahui anatomi sistem pernapasan manusia
3. Untuk mengetahui fisiologi sistem pernapasan manusia
4. Untuk mengetahui penyakit pada sistem pernapasan manusia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pernapasan


Pernapasan (Respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar
yang,mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak
memngandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.
Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.
Sistem respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen untuk
kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas. Melalaui peran
sistem respirasi oksigen di ambil dari atmosfir, di transport masuk ke paru-paru
dan terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida di alveoli, selanjutnya
oksigen akan di difusi masuk kapiler darah untuk di manfaatkan oleh sel dalam
proses metabolisme.
2.2 Anatomi Sistem Pernapasan Manusia
Alat-alat pernapasan pada manusia yaitu sebagai berikut:
1. Rongga hidung
Hidung merupakan organ utama saluran pernapasan yang langsung
berhubungan dengan dunia luar yang berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya
udara melalui proses pernapasan. Selain itu hidung juga berfungsi untuk
mempertahankan dan menghangatkan udara yang masuk, sebagai filter dalam
membersihkan benda asing yang masuk dan berperan untuk resonansi suara,
sebagai tempat reseptor alfaktorius.
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga
hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi
menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat
juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang
masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah
yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga
hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae.

3
Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir
yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.

2. Faring
Faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan
makanan, terdapat di bawah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan
mulut sebelah depan ruas tulang leher.
Faring dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
Nasofaring, yang terletak di bawah dasar tengkorak, belakang dan atas
palatum molle. Pada bagian ini terdapat dua struktur penting yaitu adanya saluran
yang menghubungkan dengan tuba eustachius dan tuba auditory. Tuba Eustachii
bermuara pada nasofaring dan berfungsi menyeimbangkan tekanan udara pada
kedua sisi membrane timpani. Apabila tidak sama, telinga terasa sakit. Untuk
membuka tuba ini, orang harus menelan. Tuba Auditory yang menghubungkan
nasofaring dengan telinga bagian tengah.
Orofaring, merupakan bagian tengah farings antara palatum lunak dan
tulang hyodi. Pada bagian ini traktus respiratory dan traktus digestif menyilang
dimana orofaring merupakan bagian dari kedua saluran ini. Orofaring terletak di
belakang rongga mulut dan permukaan belakang lidah. Dasar atau pangkal lidah
berasal dari dinding anterior orofaring, bagian orofaring ini memiliki fungsi pada
system pernapasan dan system pencernaan. refleks menelan berawal dari
orofaring menimbulkan dua perubahan makanan terdorong masuk ke saluran
cerna (oesophagus) dan secara stimulant, katup menutup laring untuk mencegah
makanan masuk ke dalam saluran pernapasan. Orofaring dipisahkan dari mulut
oleh fauces. Fauces adalah tempat terdapatnya macam-macam tonsila, seperti
tonsila palatina, tonsila faringeal, dan tonsila lingual.
Laringofaring, terletak di belakang larings. Laringofaring merupakan posisi
terendah dari farings. Pada bagian bawah laringofaring system respirasi menjadi
terpisah dari sitem digestif. Udara melalui bagian anterior ke dalam larings dan
makanan lewat posterior ke dalam esophagus melalui epiglottis yang fleksibel.

4
3. Laring
Larings adalah suatu katup yang rumit pada persimpangan antara lintasan
makanan dan lintasan udara. Laring terangkat dibawah lidah saat menelan dan
karenanya mencegah makanan masuk ke trakea. Fungsi utama pada larings adalah
untuk melindungi jalan napas atau jalan udara dari farings ke saluran napas
lainnya , namun juga sebagai organ pembentuk suara atau menghasilkan sebagian
besar suara yang dipakai berbicara dan bernyanyi.
Larings ditunjang oleh tulang-tulang rawan, diantaranya yang terpenting
adalah tulang rawan tiroid (Adam’s apple), yang khas nyata pada pria, namun
kurang jelas pada wanita. Di bawah tulang rawan ini terdapat tulang rawan
krikoid, yang berhubungan dengan trakea.
Epiglotis terletak diatas seperti katup penutup. Epiglotis adalah sekeping
tulang rawan elastis yang menutupi lubang larings sewaktu menelan dan terbuka
kembali sesudahnya. Pada dasarnya, Larings bertindak sebagai katup, menutup
selama menelan unutk mencegah aspirasi cairan atau benda padat masuk ke dalam
batang tracheobronchial.
Mamalia menghasilkan getaran dari pita suara pada dasar larings. Sumber
utama suara manusia adalah getaran pita suara (Frekuensi 50 Hertz adalah suara
bas berat sampai 1700 Hz untuk soprano tinggi). Selain pada frekuensi getaran,
tinggi rendah suara tergantung panjang dan tebalnya pita suara itu sendiri. Apabila
pita lebih panjang dan tebal pada pria menghasilkan suara lebih berat, sedangkan
pada wanita pita suara lebih pendek. Kemudian hasil akhir suara ditentukan
perubahan posisi bibir, lidah dan palatum molle.
Disamping fungsi dalam produksi suara, ada fungsi lain yang lebih penting,
yaitu
Larings bertindak sebagai katup selama batuk, penutupan pita suara selama
batuk, memungkinkan terjadinya tekanan yang sangat tinggi pada batang
tracheobronchial saat otototot trorax dan abdominal berkontraksi, dan pada saat
pita suara terbuka, tekanan yang tinggi ini menjadi penicu ekspirasi yang sangat
kuat dalam mendorong sekresi keluar.

5
4. Trakhea
Trakea adalah tabung terbuka berdiameter 2,5 cm dan panjang 10 sampai 12
cm. Trakea terletak di daerah leher depan esophagus dan merupakan pipa yang
terdiri dari gelanggelang tulang rawan. Di daerah dada, trakea meluas dari larings
sampai ke puncak paru, tempat ia bercabang menjadi bronkus kiri dan kanan.
Jalan napas yang lebih besar ini mempunyai lempeng-lempeng kartilago di
dindingnya, untuk mencegah dari kempes selama perubahan tekanan udara dalam
paru-paru. Tempat terbukanya trakea disebabkan tunjangan sederetan tulang
rawan (16-20 buah) yang berbentuk huruf C (Cincin-cincin kartilago) dengan
bagian terbuka mengarah ke posterior (esofagus).
Trakea dilapisi epitel bertingkat dengan silia (epithelium yang menghasilkan
lendir) yang berfungsi menyapu partikel yang berhasil lolos dari saringan hidung,
ke arah faring untuk kemudian ditelan atau diludahkan atau dibatukkan dan sel
gobet yang menghasikan mukus. Potongan melintang trakea khas berbentuk huruf
D.
5. Bronkus
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan
dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya
tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih
besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus
bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah
kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi
menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan(bronkus primer) bercabang menjadi
tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri
bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke
dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler
darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara
berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi
udara yang masuk dan keluar paru-paru.

6
6. Bronkiolus
Bronkeolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan
salurannya lebih tipis. Bronkeolus bercabang-cabang menjadi bagian yang lebih
halus. Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi yang
membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas.
Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminali (yang tidak
mempunyai kelenjar lendir dan silia). Bronkiolus terminalis kemudian menjadi
bronkiolus respiratori. Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran
transisional antara jalan napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas.
7. Paru-Paru
Paru-paru adalah struktur elastis sperti spons. Paru-paru berada dalam
rongga torak, yang terkandung dalam susunan tulang-tulang iga dan letaknya di
sisi kiri dan kanan mediastinum (struktur blok padat yang berada di belakang
tulang dada. Paru-paru menutupi jantung, arteri dan vena besar, esophagus dan
trakea).
Paru-paru memilki :
 Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula.
 Permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada.
 Permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.
 Basis, Terletak pada diafragma.
Paru-paru juga di lapisi oleh pleura yaitu parietal pleura (dinding thorax)
dan visceral pleura (membrane serous). Di antara rongga pleura ini terdapat
rongga potensial yang disebut rongga pleura yang didalamnya terdapat cairan
surfaktan sekitar 10-20 cc cairan yang berfungsi untukmenurunkan gaya gesek
permukaan selama pergerakan kedua pleura saat respirasi. Tekanan rongga pleura
dalam keadaan normal ini memiliki tekanan -2,5 mmHg.
Paru kanan relative lebih kecil dibandingkan yang kiri dan memiliki bentuk
bagian bawah seperti concave karena tertekan oleh hati. Paru kanan dibagi atas
tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior. Sedangkan paru kiridibagi
dua lobus yaitu lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan

7
elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula,
ductus alveolar, sakkus alveolar dan alveoli.
Paru-paru divaskularisasi dari dua sumber, yaitu: Arteri bronchial yang
membawa zat-zat makanan pada bagian conduction portion, bagian paru yang
tidak terlibat dalam pertukaran gas. Darah kembali melalui vena-vena bronchial.
Arteri dan vena pulmonal yang bertanggungjawab pada vaskularisasi bagian paru
yang terlibat dalam pertukaran gas yaitu alveolus.
8. Alveolus
Saluran akhir dari saluran pernafasan yang berupa gelembung-gelembung
udara. Dinding aleolus sanat tipis setebal silapis sel, lembap dan berdekatan
dengan kapiler- kapiler darah. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya luasnya
daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas. Pada bagian
alveolus inilah terjadi pertukaran gas-gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah,
sedangkan perukaran CO2 dari sel-sel tubuh ke udara bebas terjadi.

2.3 Fisiologi Sistem Pernapasan Manusia


Fungsi paru -paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.Pada
pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan eksterna, oksigen dipungut melalui
hidung dan mulut pada waktu bernapas; oksigen masuk melalui trakea dan pipa
bronkial ke alveoli, dan dapat berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler
pulmonaris. Hanya satu lapis membran, yaitu membran alveoli-kapiler, yang
memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membran ini dan dipungut
oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa ke jantung. Dari sini dipompa di
dalam arteri ke semua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru – paru pada
tekanan oksigen 100 mm Hg dan pada tingkat ini hemoglobinnya 95 persen jenuh
oksigen.
Di dalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan metabolisme,
menembus membran alveoler-kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah
melalui pipa bronkial dan trakea, dinapaskan keluar melalui hidung dan mulut.
Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang meninggalkan
paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu gerak badan, lebih

8
banyak darah datang di paru – paru membawa terlalu banyak CO2 dan terlampau
sedikit O2; jumlah CO2 itu tidak dapat dikeluarkan, maka konsentrasinya dalam
darah arteri bertambah. Hal ini merangsang pusat pernapasan dalam otak unutk
memperbesar kecepatan dan dalamnya pernapasan. Penambahan ventilasi ini
mengeluarkan CO2 dan memungut lebih banyak O2.
Pernapasan jaringan atau pernapasan internal. Darah yang telah
menjenuhkan hemoglobinnya dengan oksigen (oksihemoglobin) megintari seluruh
tubuh dan akhirnya mencapai kapiler, di mana darah bergerak sangat lambat. Sel
jaringan memungut oksigen dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen
berlangsung, dan darah menerima, sebagai gantinya, yaitu karbon dioksida.
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan
atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam. Pernapasan luar adalah
pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam
kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah
dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan
tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika
tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara masuk. Sebaliknya, apabila
tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar. Pernapasan yang
dilakukan menyediakan suplai udara segar secara terus menerus ke dalam
membran alveoli. Keadaan ini terjadi melalui dua fase yaitu inspirasi dan
ekspirasi. Kedua fase ini sangat tergantung pada karakter paru dan rongga torax.

a) Inspirasi
Inspirasi terjadi karena adanya kontraksi otot dan mengeluarkan energi
maka inspirasi merupakan proses aktif. Agar udara dapat mengalir masuk ke paru-
paru, tekanan di dalam paru harus lebih rendah dari tekanan atmosfer. Tekanan
yang rendah ini ditimbulkan oleh kontraksi otot-otot pernapasan yaitu diafragma
dan m.intercosta. kontraksi ini menimbulkan pengembangan paru, meningkatnya
volume intrapulmoner. Peningkatan volume intrapulmoner menyebabkan tekanan
intrapulmoner (tekanan di dalam alveoli) dan jalan nafas pada paru menjadi lebih

9
kecil dari tekanan atmosfer sekitar 2 mmHg atau sekitar ¼ dari 1% tekanan
atmosfer, disebabkan tekanan negative ini udara dari luar tubuh dapat bergerak ke
dalam paru-paru sampai tekanan intrapulmonal seimbang kembali dengan tekanan
atmosfer.

b) Ekspirasi
Seperti halnya inspirasi, ekspirasi terjadi disebabkan oleh perubahan
tekanan di dalam paru. Pada saat diafragma dan m. intercostalis eksterna relaksasi,
volume rongga thorax menjadi menurun. Penurunan volume rongga thorax ini
menyebabkan tekanan intrapulmoner menjadi meningkat sekitar 2 mmHg diatas
tekanan atmosfer (tekanan atmosfer 760 mmHg pada permukaan laut). Udara
keluar meninggalkan paru-paru sampai tekanan di dalam paru kembali seimbang
dengan tekanan atmosfer.
Ekspirasi merupakan proses yang pasif, dimana di hasilkan akibat
relaksasinya otototot yang berkontraksi selama inspirasi. Ekspirasi yang kuat
dapat terjadi karena kontraksi yang kuat/aktif dari m.intercostalis interna dan m.
abdominalis. Kontraksi m. abdominalis mengkompresi abdomen dan mendorong
isi abdomen mendesak diafragma ke atas.

2.4 Penyakit Pada Pernapasan Manusia


Sistem pernapasan pada manusia juga bisa mengalami gangguan atau
kelainan yang mempengaruhi sistem itu sendiri.Berikut ini Adalah Macam
Macam Jenis Penyakit Pada Sistem Pernapasan Manusia :

1. Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa
nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering.
Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa
menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat
terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan
dan rasa kering di kerongkongan.

10
2. Asma
Asma merupakan penyakit radang paru-paru yang menimbulkan serangan
sesak napas dan mengi yang berulang. Asma merupakan salah satu kelainan paru-
paru paling banyak dan bervariasi, menyerang satu dari empat anak di beberapa
daerah.Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti kejang, menyebabkan
saluran udara menyempit, sehingga terjadi serangan sesak napas. Penyempitan
diperburuk oleh sekresi lendir yang berlebihan. Sebagian besar kasus terjadi di
masa kanak-kanak dan biasanya berkaitan dengan penyakit yang didasari oleh
alergi seperti eksema dan keduanya mempunyai faktor penyakit turunan.

3. Influenza (Flu)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang
ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan
terasa gatal. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernapasan
terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai
pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung
antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.

4. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung
atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur,
virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada
gigi. (Obat Sinusitis Herbal)

5. Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman
Mycobacterium tuberkulosis yang bersifat sistemik, yang dapat bermanifestasi
pada hampir semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya
merupakan lokasi infeksi primer. Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada
bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan proses
difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding
alveolus.

11
6. Pneumonia
Pneumonia atau juga di sebut dengan Radang paru-paru merupakan suatu
penyakit pada paru-paru dimana pulmonary aveolus yang bertangggung jawab
menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-
paru dapat disebabkan oleh beberapa penyebab termasuk oleh infeksi bakteria,
virus, jamur, atau pasilan (parasit). Radang paru-paru dapat disebabkan oleh
bakteri streptococcus dan mycopalsma pneumoniae. Radang paru-paru juga dapat
disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau
sebagai akibat dari penyakit lainnya.Seperti kanker paru-paru atau berlebihan
minum alcohol

7. Dipteri
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada umumnya,
disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat lanjut, penderitanya
dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh, bahkan meninggal
dunia.

8. Kanker Paru-Paru
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker
pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat
menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan
merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan
paru-paru.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pernafasan adalah serangkain proses interaksi dan koordinasi yang
kompleks yang mempunyai peranan sangat penting dalam mempertahankan
kestabilan, atau homeostasis lingkungan internal tubuh kita. Sistem pernafasan
yang berfungsi dengan baik dapat menjamin jaringan memperoleh pasokan
oksigen yang adekuat dan pembuangan karbundioksida yang cepat. Proses ini
sangat rumit, sehingga mekanisme kontrol harus dapat memastikan terpeliharanya
homeostasis sepanjang kondisi lingkungan dan kebutuhan tubuh yang terus
berubah. Pengaturan pertukaran gas antara sel-sel tubuh dan darah yang
bersirkulasi adalah ”inti” dari fisiologi pernafasan.
Struktur organ atau bagian-bagian alat pernapasan pada manusia terdiri atas
Rongga hidung, Farings (Rongga tekak), Larings (kotak suara), Trakea (Batang
tenggorok), Bronkus dan Paru-paru. Pernapasan yang dilakukan menyediakan
suplai udara segar secara terus menerus ke dalam membran alveoli. Keadaan ini
terjadi melalui dua fase yaitu inspirasi dan ekspirasi. Kedua fase ini sangat
tergantung pada karakter paru dan rongga thorax.

3.2 Saran

13

Anda mungkin juga menyukai