Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

 FUNGSI CASING POMPA

Casing pompa merupakan bagian pling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet
nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi
kecepatan cairan menjadi energi dinamis ( single stage ).

Gambar 1.1 Submersible Pump

Gambar 1.2 Komponen Submersible Pump


 PRINSIP KERJA CASING PIPA

Prinsip kerja casing pompa adalah mengubah kecepatan fluida yang tinggi menjadi
tekanan atau head.  Cairan dipaksa menuju sebuah impeller oleh tekanan. Baling –
baling impeller meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga menyebabkan cairan berputar .
Cairan meninggalkan impeller pada kecepatan tinggi. Impeller dikelilingi oleh volute casing
atau dalam pompa yang digunakan cincin diffuser mengubah energi kinetik menjadi energi
tekanan.

 KONDISI KERJA CASING POMPA


Kondisi Kerja Pompa air luat mudah korosif oleh air laut serta banyak
gangguan di line suction oleh binatang ( kerang laut ). Pada bagian luar casing korosi
yang disebabkan oleh air laut, sedangkan pada bagian dalam casing abrassive air laut
yang membawa partikel semacam pasir yang terikut, binatang yang menempel di
dalam ( kerang laut ) casing dan impeller berpengaruh ke casing karena semakin cepat
impeller berputar maka pergerakan air di dalam akan semakin cepat, berakibat
tumbukan air di dalam casing semakin besar. Beban yang di terima oleh casing pipa
berasal dari kecepatan fluida yang tinggi terhadap permukaan dalam casing, ini dapat
menyebabkan korosi erosi pada permukaan casing pipa dengan sifat air laut yg korosif
terhadap logam serta air laut yang membawa pasir.
 UNSUR-UNSUR DALAM AIR LAUT

Air laut mengandung 3,5% garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan


organik dan partikel-partikel tak terlarut. Garam-garaman utama yang terdapat dalam
air laut adalah klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium
(1%), potasium (1%) dan sisanya ( kurang dari 1%) terdiri dari bikarbonat, bromida,
asam borak, strontium dan florida.
 ALIRAN FLUIDA DI DALAM SUBMERSIBLE PUMP

 Aliran Fluida Dalam Motor Listrik

Gambar 1.3 Motor Listrik

 Aliran Fluida Dalam Diffuser

Gambar 1.4 Diffuser

 DIAGRAM BENDA BEBAS PADA CASING POMPA

 Tekanan Yang Terjadi Pada Casing Pompa

Gambar 1.5 Casing Pipa dengan Tekanan


 Tegangan Yang Bekerja Dalam Arah Tangensial

Gambar 1.6 Hoop Stress Pada Casing Pipa

 Tegangan Yang Bekerja Dalam Arah Axial Yang Sejajar Dengan Sumbu Pipa

Gambar 1.7 Longitudinal Stress Pada Casing Pipa

 Tegangan Yang Bekerja Dalam Arah Radial Pipa

Gambar 1.8 Longitudinal Stress Pada Casing Pipa


 SIMULASI TEKANAN 1 N/m^2 PADA CASING POMPA (Stainless steel)

 Study Results

Name Type Min Max


Stress1 VON: von Mises Stress 0.454921 N/m^2 2.29745 N/m^2
Node: 1414 Node: 9891

Casing Pipa Submersible Pump-Study 2-Stress-Stress1

Name Type Min Max


Displacement1 URES: Resultant Displacement 0 mm 3.4345e-010 mm
Node: 8 Node: 45
Name Type Min Max

Casing Pipa Submersible Pump-Study 2-Displacement-Displacement1

Name Type Min Max


Strain1 ESTRN: Equivalent Strain 2.41445e-012 8.80137e-012
Element: 3242 Element: 4478

Casing Pipa Submersible Pump-Study 2-Strain-Strain1


BAB II

SIFAT – SIFAT MATERIAL

 SIFAT MATERIAL YANG DIPERLUKAN


 Mampu meredam getaran
 Keras
 Tahan Korosi

Berdasarkan prinsip kerja, sifat material yg di perlukan dan kondisi kerja casing
pompa air laut kami mendapatkan 2 buah material yang cocok untuk di jadikan sebagai
casing pipa yaitu :

 STAINLESS STEEL TIPE 304

Baja paduan SS 304 merupakan jenis baja tahan karat austenitic stainless steel yang
memiliki komposisi 0.042%C, 1.19%Mn, 0.034%P, 0.006%S, 0.049%Si, 18.24%Cr,
8.15%Ni, dan sisanya Fe. Beberapa sifat mekanik yang dimiliki baja karbon tipe 304 ini
antara lain: kekuatan tarik 646 Mpa, yield strength 270 Mpa, elongation 50%, kekerasan 82
HRB. Stainless steel tipe 304 merupakan jenis baja tahan karat yang serbaguna.dan paling
banyak digunakan. Komposisi kimia, kekuatan mekanik, kemampuan las dan ketahanan
korosinya sangat baik dengan harga yang relative terjangkau.

material SS 304 memiliki tingkat laju korosi yang rendah. Hal ini disebabkan oleh
komposisi material. Material SS 304 memiliki kadar Cr dan Ni tinggi. Unsur Cr berperan
mencegah korosi pada stainless steel dengan membentuk lapisan pasif Kromium(III) Oksida
(Cr2O3) ketika bertemu oksigen. Unsur Ni juga berperan untuk meningkatkan ketahanan
material terhadap laju korosi retak tegang.

 PERUNGGU

Perunggu adalah logam campuran antara tembaga (Cu) dan Timah (Sn) dengan
perbandingan 95% tembaga dan 5% timah.

Perunggu memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi dari tembaga dan kuningan
(logam campuran antara tembaga dan seng). Perunggu memiliki sifat tahan terhadap proses
korosi (karat) yang ditimbulkan oleh oksidasi logam.

Anda mungkin juga menyukai