Laporan Pendahuluan Otitis Media Supuratif Kronik
Laporan Pendahuluan Otitis Media Supuratif Kronik
A. Definisi
B. Etiologi
4. Obstruksi menetap terhadap aerasi telinga tengah atau rongga mastoid. Hal
ini dapat disebabkan oleh jaringan parut, penebalan mukosa, polip, jaringan
granulasi (timpano-sklerosis).
5. Terdapat daerah-daerah dengan sekuester atau osteomielitis persisten di
mastoid.
Nyeri telinga atau tidak nyaman biasanya ringan dan seperti merasakan
adanya tekanan ditelinga. Gejala-gejala tersebut dapat terjadi secara terus
menerus atauintermiten dan dapat terjadi pada salah satu atau pada kedua
telinga.(www.health central.com, 2004).
Sekret bersifat purulen ( kental, putih) atau mukoid ( seperti air dan encer)
tergantung stadium peradangan. Sekret yang mukus dihasilkan oleh aktivitas
kelenjar sekretorik telinga tengah dan mastoid. Pada OMSK tipe jinak,
cairan yang keluar mukopus yang tidak berbau busuk yang sering kali
sebagai reaksi iritasi mukosa telinga tengah oleh perforasi membran timpani
dan infeksi. Keluarnya sekretbiasanya hilang timbul. Meningkatnya jumlah
sekret dapat disebabkan infeksi saluran nafas atas atau kontaminasi dari
liang telinga luar setelah mandi atau berenang. Pada OMSK stadium inaktif
tidak dijumpai adanya sekret telinga. Sekret yang sangat bau, berwarna
kuning abu-abu kotor memberi kesan kolesteatoma dan
Nyeri tidak lazim dikeluhkan penderita OMSK, dan bila ada merupakan
suatu tanda yang serius. Pada OMSK keluhan nyeri dapat karena
terbendungnya drainase pus. Nyeri dapat berarti adanya ancaman
komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret, terpaparnya durameter atau
dinding sinus lateralis, atau ancaman pembentukan abses otak. Nyeri telinga
mungkin ada tetapi mungkin oleh adanya otitis eksterna sekunder. Nyeri
merupakan tanda berkembang komplikasi OMSK seperti Petrositis,
subperiosteal abses atau trombosis sinus lateralis.
4. Vertigo
E. Manifestasi Klinis
c. Polip atau jaringan granulasi di lubang telinga luar yang verasal dari dalam
telinga tengah
Proses peradangan terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak mengenai
tulang. Perforasi terletak disentral. Umumnya OMSK tipe benigna jarang
menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Pada OMSK tipe benigna tidak
terdapat kolesteatom.
G. Penatalaksanaan Medis
a. Terapi OMSK
· Mastoidektomi sederhana
· Mastordektomi radikal
· Miringoplasti
Operasi ini merupakan jenis timpanoplasti yang paling ringan, dikenal juga
dengan nama timpanoplasti tipe I, rekonstruksi hanya dilakukan pada
membran timpani. Tujuan operasi ialah untuk mencegah berulangnya
infeksi telinga tengah pada OMSK tipe benigna dengan perforasi yang
menetap.
· Timpanoplasti
Operasi ini dikerjakan pada OMSK tipe benigna dengan kerusakan yang
lebih berat atau OMSK tipe benigna yang tidak bisa ditenangkan dengan
pengobatan medikamentosa. Tujuan operasi ialah untuk menyembuhkan
penyakit serta memperbaiki pendengaran.
H. Komplikasi
- Perforasi persisten
- Fistel labirin
- Labirinitis supuratif
- Tuli saraf
c. Komplikasi di ekstrasdural
- Abses ekstradural
- Petrositis
- Meningitis
- Abses otak
- Hidrosefalus otiti
ASUHAN KEPERAWATAN OMSK
A. Pengkajian
· Keluhan utama
Feses semakin cair, muntah, bila kehilangan banyak air dan elektrolit terjadi
gejala dehidrasi, berat badan menurun, turgor kulit berkurang, selaput lendir
mulut dan bibir kering, frekuensi BAB lebih dari 4 kali dengan konsistensi encer
Alergi akibat penggunaan obat dan makanan seperti obat pencahar, antibiotik dan
atau mengkonsumsi makanan yang mengandung sorbitol fruktosa
Adanya riwayat keluarga yang menderita penyakit serius seperti diabetes melitus,
hipertensi
b. Pemeriksaan Fisik
· Keadaan umum
· Pemeriksaan Audiometri
Derajat ketulian nilai ambang pendengaran (ISO 1964 dan ANSI 1969)
- Normal :-10 dB sampai 26 dB
· Pemeriksaan Radiologi
- CT scan
- X-ray
K. Diagnosa Keperawatan
4. Penghentian
terapi antibiotik
3. Observasi sebelum waktunya
tanda-tanda awal dapat menyebabkan
kehilangan organisme sisa
pendengaran yang berkembang biak
lanjut sehingga infeksi
akan berlanjut
4. Instruksikan
klien untuk
menghabiskan
seluruh antibiotik
yang diresepkan
3. Berikan
3. Agar klien
informasi
menyadari sumber-
mengenai
sumber apa saja
sumber-sumber
yang ada
dan alat-lat yang
disekitarnya yang
tersedia yang
dapat mendukung
dapat membantu
dia untuk
klien.
berkomunikasi