Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326847002

PENGOBATAN TRADISIONAL (JAMU) DALAM PERAWATAN KESEHATAN IBU


NIFAS DAN MENYUSUI DI KABUPATEN TEGAL

Article · January 2018

CITATIONS READS

2 3,679

1 author:

Ratih Prastiwi
Politeknik Harapan Bersama
3 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Social Culture Research View project

All content following this page was uploaded by Ratih Prastiwi on 07 August 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal SIKLUS volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-6778
e-ISSN:2549-5054

PENGOBATAN TRADISIONAL (JAMU) DALAM PERAWATAN


KESEHATAN IBU NIFAS DAN MENYUSUI DI KABUPATEN TEGAL

Ratih Sakti Prastiwi1


e-mail: ratih.sakti@ymail.com
1
Diploma III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama
Jalan Mataram No.09 Tegal Telp/Fax (0283)352000

Abstrak
Masa nifas merupakan masa pemulihan organ reproduksi wanita yang mana sangat rentan terjadi
gangguan pada organ reproduksinya. Masyarakat Jawa meyakini dengan mengkonsumsi jamu selama
masa nifas, mampu menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu nifas, tidak hanya itu, jamu juga membantu
produksi ASI selama ibu menyusui. Masyarakat banyak yang memilih jamu dengan alasan lebih mudah
didapat dan ekonomis serta lebih manjur dibandingkan dengan obat modern. Penelitian ini dilaksanakan
untuk melihat perilaku ibu dalam mengkonsumsi jamu serta melihat efek jamu pada tubuh ibu nifas.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan jumlah informan
utama sebanyak 4 informan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam serta observasi selama
informan menjalani masa nifas. Keabsahan data kemudian divalidasi dengan cara triangulasi sumber
kepada 4 informan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan seluruh informan mengkonsumsi jamu.
Adapun jamu yang dikonsumsi bervariasi, ada yang dikonsumsi dalam bentuk pil ada pula jamu olahan.
Jamu yang dikonsumsi merupakan jamu untuk menjaga daya tahan tubuh, meningkatkan produksi ASI
serta menjaga badan agar tetap ramping. Terdapat satu informan yang ditemukan memiliki tekanan darah
selama mengkonsumsi jamu. Tekanan darah informan naik dapat dikarenakan adanya ketegangan sosial
antara ibu dan keluarga yang menyebabkan ketegangan pada titik syaraf tertentu sehingga aliran darah
tidak lancar. Berdasakan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan jamu memiliki komposisi yang
membantu proses pemulihan ibu nifas dan peningkatan produksi ASI.

Kata kunci : Nifas, Jamu, Pengobatan Tradisional

1. Pendahuluan penyakit, menjaga ketahanan tubuh serta


Masa nifas merupakan periode dimana menjaga kecantikan ibu khususnya pada
terdapat perubahan pada kodisi reproduksi- organ kewanitaan[4,5].
nya pasca melahirkan. Wanita akan Kebiasaan mengkonsumsi jamu banyak
mengalami perubahan fisiologis dimana ditemukan di masyarakat Jawa. Sebanyak
uterus mengalami pengerutan kembali 70%-80% masyarakat sangat bergantung
menjadi ukuran semula. Untuk mengem- pada jamu sebagai pengobatan tradisional.
balikan kondisinya, masyarakat Indonesia Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan
memiliki beberapa tradisi seperti membatasi jamu lebih mudah dan lebih ekonomis.
makanan tertentu maupun mengkonsumsi Selain itu jamu dapat menurunkan
jamu[1,2,3]. kecemasan atau ketegangan pada ibu nifas4.
Jamu merupakan bentuk pengobatan Ketegangan yang sering muncul adalah
tradisional yang diturunkan oleh para ketegangan sosial. Ketegangan sosial dapat
leluhur masyarakat. Masyarakat meng- terjadi apabila salah satu warga masyarakat
anggap jamu merupakan pengobatan yang tidak mengikuti tradisi atau kebiasaan
lebih aman dibandingkan dengan masyarakat yang umumnya timbul cibiran
pengobatan modern. Penggunaan jamu hingga pengkucilan. Apabila ketegangan
banyak ditemukan pada masyarakat baik sosial ditemui pada ibu nifas maka akan
saat dalam masa kehamilan, melahirkan mempengaruhi kesehatan ibu selama masa
maupun masa nifas4. Konsumsi jamu lebih nifas berlangsung. Beberapa dampak
banyak ditemui pada masa nifas dibanding ketegangan sosial pada ibu antara lain
masa kehamilan dan persalinan. penurunan produksi ASI, stres, depresi, dan
Kebanyakan masyarakat mengkonsumsi sebagainya[6].
jamu dengan tujuan untuk membantu me- Kabupaten Tegal merupakan salah satu
lancarkan ASI, mencegah datangnya kabupaten di Jawa tengah yang masih

263
Jurnal SIKLUS volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-6778
e-ISSN:2549-5054

sangat kental tradisi minum jamu. Dengan hasil observasi di lapangan. Data yang di-
dilakukan penelitian perilaku konsumsi peroleh kemudian dilakukan analisis melalui
jamu oleh ibu nifas, peneliti ingin melihat tahapan reduksi data – penyajian data –
apa yang mendorong ibu nifas penarikan kesimpulan. Data yang didapat
mengkonsumsi jamu dan apa efek yang juga dilakukan pengecekan kebenaran data
dirasakan oleh ibu nifas selama dengan melakukan triangulasi sumber, yaitu
mengkonsumsi jamu. dengan melakukan cross check jawaban in-
forman utama dengan informan tri-
2. Metode Penelitian angulasi[9,10].
Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pendekatan studi feno- 3. Hasil dan Pembahasan
menologi. Peneliti berupaya menggali pe- Penelitian ini dilakukan untuk menge-
ngalaman dan opini informan mengenai tahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu
fenomena konsumsi jamu pada ibu nifas nifas dalam mengkonsumsi jamu, serta
yang tinggal di wilayah Kabupaten Tegal. melihat efek jamu terhadap kesehatan ibu
Kabupaten Tegal merupakan salah satu selama masa nifas. Kabupaten Tegal
Kabupaten di Jawa tengah yang masih merupakan salah satu kabupaten di Jawa
banyak ditemukan ibu nifas yang men- Tengah yang masih sangat kental tradisi
jalankan tradisi/ adat khususnya meng- mengkonsumsi jamu sebagai pengobatan
konsumsi jamu[7,8]. tradisional. Tidak terlepas pada ibu hamil,
Informan penelitian diambil meng- bersalin dan nifas. Jamu mulai dikonsumsi
gunakan teknik sampling purposive segera setelah bayi lahir. Ibu mendapatkan 3
sampling. Peneliti menetapkan kriteria in- jenis jamu yang dikonsumsi secara bertahap
forman seperti ibu yang masih dalam masa adapula ibu yang mengkonsumsi satu jenis
nifas, mengkonsumsi jamu selama masa jamu selama 40 hari.
nifas, tinggal di lokasi enelitian selama “kalo disini jamunya diminum 3 kali bu
penelitian berlangsung. Untuk mendapatkan secara bertahap (jeda) kalo nggak salah
informan yang sesuai dengan kriteria ibu nifas minum jamu uyup-uyu, terus
tersebut, peneliti dibantu oleh informan jamu apa saya lupa kalo ndak salah 4-6
kunci yang merupakan Bidan Puskesmas minggu (jeda) nah habis itu ibu nifas
Kaladawa dan menjabat sebagai dikasih galian singset…” (IK.KS, 2
Koordinator bidan Kesehatan Ibu dan Anak November 2017)
(KIA). Adapun jumlah informan utama “disuruh mamake minume 2 kali, pagi
diambil kembali menggunakan teknik sama malem. Gak tau isine apa pokoke
sampling snowballing dan didapatkan wis dicampur-campur lah..” (IU. LL, 2
jumlah informan utama sebanyak 4 November 2017)
informan. Untuk memastikan kebenaran Arti: diminta ibu untuk minum jamu 2
data dari informan utama, maka peneliti kali, pagi dan malam. Tidak tahu isinya
mengambil mahasiswa semester IV Program apa yang jelas sudah dicampur beberapa
Studi Diploma III Kebidanan Politeknik jamu
Harapan Bersama sebagai informan “Ngombe jamu (sambil menunjuk) kuwe
triangulasi. Mahasiswa diambil sebagai sing pil, jarene tangga jamu nggo wong
informan triangulasi karena pada saat bar lairan” (IU. EM, 2 November 2017)
pengumpulan data berlangsung mahasiswa Arti: minum jamu (sambil menunjuk) ini
tersebut melakukan pendampingan secara yang pil, kata tetangga jamu untuk
komprehensif kepada informan sejak setelah melahirkan.
kehamilan hingga masa nifas berakhir, se- “Ibunya minum jamu bu, dua kalo sehari
hingga mahasiswa tahu kegiatan dan kalo sekarang sih sudah dikurangi sehari
perilaku ibu selama masa nifas berlangsung. sekali” (IT. FR, 22 November 2017)
Pengumpulan data dilakukan melalui Masa nifas merupakan periode dimana
wawancara mendalam kepada tiap-tiap terjadi proses pemilihan organ-organ
informan. Peneliti menggunakan instrumen reproduksi seperti uterus, jalan lahir,
panduan wawancara dan catatan lapangan maupun pemilihan luka perineum[11]. Untuk

264
Jurnal SIKLUS volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-6778
e-ISSN:2549-5054

membantu proses pemilihan selama masa Jamu uyup-uyup jika dilihat dari
nifas, masyarakat masih banyak yang komposisinya, yaitu kencur, kunyit,
percaya pengobatan tradisional. Pengobatan lempuyang, temu giring, temulawak dan
tradisional setiap individu berbeda, hal ini daun katuk memiliki manfaat yang cukup
dipengaruhi oleh pengalaman. Alasan dalam baik bagi tubuh ibu. Kencur dan temu giring
penggunaan jamu sebagai pengobatan bermanfaat untuk menimbulkan rasa tenang,
tradisional sangat beragam, namun hangat dan segar dalam tubuh. Secara tidak
umumnya mereka mengkonsumsi jamu langsung kondisi psikologis ibu menjadi
sebagai upaya preventif (pencegahan) lebih stabil. Dengan kondisi ibu yang tenang
terjadinya permasalahan kesehatan maka akan menstimulasi produksi oksitosin
dikemudian hari. Selain itu dikarenakan yang mana oksitosin merupakan salah satu
jamu berasal dari bahan alami bahkan dapat hormon yang memiliki fungsi merangsang
diolah sendiri tergantung keterampilan turun prolactin agar terus memproduksi ASI14.
menurun seorang individu, jamu dipandang Kunyit merupakan bahan lain yang sering
lebih aman dan ekonomis. Selain itu alasan digunakan untuk jamu uyup-uyup. Kunyit
masyarakat adalah karena tradisi yang telah mengandung banyak nutrisi yang
berkembang di lingkungannya[12]. dibutuhkan ibu nifas seperti curcumin,
Perilaku mengkonsumsi jamu telah karbohidrat, protein, vitamin C, kalium,
dipraktekkan sejak lama dan sudah menjadi fosfor serta lemak. Lempuyang memberikan
tradisi di masyarakat. Hal ini juga manfaat peningkatan nafsu makan, dengan
ditemukan di Madura, dimana mayoritas mengkonsumsi ini sangat membantu ibu
wanita di Madura mengkonsumsi jamu baik nifas untuk menjaga nutrisinya. Ibu nifas
saat hamil dan setelah bersalin dengan membutuhkan asupan nutrisi 300-500 kkal
tujuan untuk mempermudah proses lebih banyak atau dalam sehari > 2200 kkal.
persalinan dan menjaga rahim tetap sehat Protein pada lempuyang dapat merangsang
setelah melahirkan[13]. Tidak hanya agar peningkatan sekresi air susu, begitupula
menjaga kondisi rahimnya agar tetap sehat, dengan temulawak dan daun katuk dimana
ibu nifas mengkonsumsi jamu juga untuk memiliki senyawa laktagogum yang mampu
meningkatkan produksi ASI-nya. merangsang prolactin untuk memproduksi
“ora ngarti jamu ne isine apa, jare wong ASI[11].
tua sih eben ASI ne lancar, banter Galian singset merupakan salah satu
dadine bayine ora rewel” (IU. LL, 2 jamu yang dikonsumsi oleh ibu nifas di
November 2017). kabupaten Tegal. Jamu jenis ini bermanfaat
Arti: tidak tahu jamu isinya (komposisi) untuk membantu wanita dalam
apa saja, kata orang tua agar ASI lancar mencocokkan datang bulannya yang tidak
jadi bayi tidak akan rewel teratur selain itu jamu ini dapat membantu
“nginung jamu mb, eben ASI ne lancar, kondisi wanita agar ramping, wajah lebih
awake ya luwih buger. Yen ora ngombe berseri-seri serta memperhalus kulit. Jamu
jamu awake laranen kabeh” (IU. ST, 2 ini banyak sidarankan dan digunakan oleh
November 2017) kaum remaja[15]. Salah satu jenis tumbuhan
Arti: minum jamu mb, agar ASI lancar, yang digunakan pada ramuan galian singset
badan juga lebih segar. Kalo tidak adalah ‘adas’. Adas merupakan jenis
minum badanya sakit/ pegal semua. tanaman yang banyak dimanfaatkan ibu
Pernyataan informan tersebut didukung menyusui dan ibu nifas. Adas mengandung
oleh pernyataan informan kunci yang senyawa flavonoid dan coumarins yang
menyebutkan bahwa masyarakat percaya merupakan kelompok fitoestrogen yang
jika tidak mengkonsumsi jamu me- membantu dalam menstimulasi produksi
nyebabkan ASI nya sedikit. ASI. Selain itu, adas juga memiliki manfaat
“jamu uyup-uyup buat melancarkan ASI, sebagai anti-inflamasi dan ant-nyeri.
kebanyak masyarakat kalau ASI nya Perlukaan pada rahin akibat lepasnya
kurang pasti bilang ‘keh, gara-gara ora plasenta maupun luka di perineum jika pe-
ngombe jamu sih’..” (IK.KS, 2 rawatannua tidak baik maka akan me-
November 2017) nimbulkan inflamasi dan infeksi.

265
Jurnal SIKLUS volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-6778
e-ISSN:2549-5054

Masyarakat tegal percaya dengan mengkon- badannya lebih segar” (IT. LL, 2
sumsi jamu, ibu nifas dapat mencegah November 2017)
terjadinya infeksi[12]. Perubahan perilaku IU. LL
Beberapa efek yang dirasakan oleh mengkonsumsi jamu tersebut dikarenakan
informan setiap kali minum jamu adalah adanya tekanan dari orang tua. Orang tua
perasaan segar dan nyaman pada tubuh. menekankan bahwa tradisi di wilayah
Namun ada pula yang mengeluhkan setiap tinggalnya merngkonsumsi ketiga jenis
kali minum jamu informasi pusing berat. jamu tersebut dan terbukti tidak ditemui
Setelah dilakukan pengecekan tekanan masalah. Adanya tuntutan masyarakay
darah ditemukan tekanan darah informan dimana anggota keluarga yang lebih muda
tinggi berkisar 130/90 mmHh- harus menghargai orang tua dalam sikap,
150/100mmHg. Informan telah melakukan perilaku maupun perkotaan[17].
pemeriksaan ke Puskesmas dan dokter Perilaku mengikuti tradisi merupakan
menyarankan untuk beristirahat dan bentuk keyakinan yang terbentuk secara
mengkonsumsi makanan rendah garam dan turun temurun yang diterima begitu saja
dilakukan pengaawasan. Namun tekanan tanpa mempermasalahkan kebenarannya.
darah tetap tinggi. Dampak dari pelanggaran tradisi disuatu
“IU. LL setiap hari mengeluh pusing masyarakat salah satunya adalah adanya
kepala, saya cek tekanan darah namun ketegangan sosial[17]. Fenomena pada kasus
tekanan darahnya tingi. Ibu sudah IU. LL tersebut merupakan salah satu
berupaya untuk istirahat dan makan bentuk ketegangan sosial. Konflik dalam
rendah garam namun tetap tinggi” (IT. diri informan menyebabkan psikologis ibu
FR, 16 November 2017). terganggu, informan merasa stress dikarena-
Melihat beberapa jenis jamu yang kan adanya tekanan tersebut. Stress
dikonsumsi ibu salah satu kandungannya diketahui menimbulkan efek ketegangan
adalah flavonoid. Flavonoid memiliki efek pada beberapa titik syaraf dan mengganggu
hipotensi dengan mekanisme kerjanya aliran darah. Adanya ketidak lancaran aliran
menghambat aktifitas ACE serta diuretic. darah tersebut mengakibatkan terjadinya
Sehingga temuan tersebut cukup ber- peningkatan tekanan darah[18].
tentangan. Tenaga kesehatan Puskesmas
menyarankan untuk mengurangi konsumsi 4. Kesimpulan
jamu sehari sekali. Informan mengikuti Perilaku konsumsi jamu ibu nifas di-
saran tersebut dan terdapat penurunan pandang dari segi medis tidak mem-
tekanan darah[16]. bahayakan bagi kesehatan tubuh ibu nifas.
“nginunge sedina sekali pas sore, bisa Komposisi pada jamu jyang dikonsumsi
turu sih ora mumet juga” (IU. LL, 2 mengandung beberapa senyawa yang
November 2017) mampu mendukung pemulihan kesehatan
Arti: minum sehari sekali saat sore hari, ibu seperti dari kencur dan temu giring.
bisa tidur dih tidak pusing juag Komposisi lain membangun dan merangsan
“Tekanan darahe sempet turun pas hormon prolaktin dalam peningkatan
minum jamu nya sehari sekali bu, 120/80 produksi ASI sehingga dapat menurunkan
mmHg” (IT. FR, 23 November 2017) kecemasan ibu akan kurangnya produksi
Namun dalam perjalanan diakhir ASI. Konsumsi jamu tidak semua individu
periode masa nifas, informan (IU. LL) memiliki reaksi yang sama. Adakalanya
mengalami peningkatan tekanan darah dampak negatif akan muncul apabila
kembali. Hasil wawancara didapatkan ibu kondisi fisik ibu sedang menurun maupun
kembali mengkonsumsi jamu dua kali terdapat kondisi psikologis ibu.
sehari. Sedangkan informan lain
mengkonsumsi jamu tidak menemui 5. Daftar Pustaka
keluhan tersebut. [1] Kementerian Kesehatan Republik
“IU. ST minum sehari tiga kali, tidak ada Indonesia. (2016). Profil Kesehatan
keluhan selama masa nifas ini, ibu tetap Indonesia 2015. Jakarta: Kementerian
mengkonsumsi jamu dan merasa Kesehatan Republik Indonesia

266
Jurnal SIKLUS volume 7 Nomor 1 Januari 2018 p-ISSN:2089-6778
e-ISSN:2549-5054

[2] Rahayu R dan Sugita. (2015). Pengaruh Internasional, Semarang 9 Agustus


Jus Nanas Terhadap Kecepatan 2014
Penurunan TFU dan Penyembuhan [12] Shanti R, Jumari, Izzati M. (2014).
Luka Perinium pada Wanita Post Studi Etnobotani Pengobatan
Partum. Jurnal Tumbuhan Obat Tradisional untuk Perawatan Wanita di
Indonesia. 8(1): 27-37. Masyarakat Keratin Surakarta
[3] Astuti D. (2016). Hubungan Sosial Hadiningrat. Biosaintifika: Journal of
Budaya dengan Konsumsi Sumber Biology & Biology Education, 6(2): 61-
Protein Hewani pada Ibu Nifas di BPS 69
Sumiati Gribig Kudus. Jurnal Ilmu [13] Imron A. (2013). Implementasi
Keperawatan dan Kebidanan. 7(1): 30- Kebijakan Kesehatan “LIBAS2+”
35 Sebagai Upaya Menurunkan Angka
[4] Paryono dan Kurniarum A. (2014). Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten
Kebiasaan Konsumsi Jamu untuk Sampang. Jurnal Kebijakan Kesehatan
Menjaga Kesehatan Tubuh Pada Saat Indonesia, 2(3): 107-111
Hamil dan Setelah Melahirkan di Desa [14] Prabasiwi A, Fikawati S, Syafiq A.
Kajoran Klaten Selatan. Jurnal terpadu 2015. ASI Eksklusif dan Persepsi
Ilmu Kesehatan, 391): 64-72 Ketidakcukupan ASI. Kesmas, 9(3):
[5] Baequny A, Supriyo, Hadayati S. 282-287
(2016). Efektivitas Minum Jamu [15] Handayani L, Suharmiati, Sakirno S,
(Ramuan Daun Katuk, Kunyit, Djoerban B, Soegijono KR, Pranata. S.
Lempuyangan, Asem jawa) terhadap (198). Inventarisasi Jamu Madura uang
Produksi ASI pada Ibu Nifas. Pena Dimanfaatkan untuk Pengobatan atau
Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Perawatan Gangguan Kesehatan
Teknologi 30(1): 51-58 Berkaitan Dengan Fungsi Reproduksi
[6] Utari A, roosita K, Damanik M. (2013). Wanita. Buletin Penelitian Sistem
Pengetahuan Gizi, Keluhan Kesehatan Kesehatan, 2(1): 40-54
Kondisi Psikologis dan Pola Pemberian [16] Utami V, Hadisaputro S, Rahayu S.
ASI Ibu Postpartum. Jurnal Gizi dan (2016). Pengaruh Ekstrak Ketumbar
Pangan: 8(3): 187-192 (Coriandum Sativum) terhadap
[7] Murti B. (2013). Desain dan Ukuran Perubahan tekanan Darah Tikus Pasca
Sampel untuk Penelitian Kuantitatif Melahirkan. Jurnal Keperawatan
dan Kualitatif di bidang Kesehatan. Soedirman, 11(3):174-185
Yogyakarta: Gadjah Masa University [17] Prastiwi R, Budihastuti UR, Wijaya M.
Press (2016). Phenomenology Study: Factors
[8] Sulaeman E. (2015). Metode Penelitian Associated with the Choice of
Kualitatif dan Campuran dalam Unskilled Traditional Birth Attendants
Kesehatan Masyarakat. Surakarta: in Brebes, Central Java. Journal of
UNS PRESS Maternal and Child Health, 1(4): 268-
[9] Idrus M. (2008). Metode Penelitian 276
Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan [18] Zunaidi A, Nurhayati S, Prihatin T.
Kuantitatif edisi kedua. Jakarta: (2014). Pengaruh Pijat Refleksi
Erlangga Terhadap tekanan Darah pada
[10] Miles M, Huberman A. (2014). Penderita Hipertensi di Klinik Sehat
Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Hasta Terapetika Tugurejo Semarang.
tentang Metode-metode Baru. Jakarta: Prosiding Konferensi Nasional II PPNI
UI- Press Jawa Tengah 2014
[11] Kumalasari R, Arimbi D, Ismunandar
A. (2014). Pemberian Jamu Uyup-uyup
terhadap kelancaran pengeluaran Air
Susu Ibu (ASI) pada Ibu Nifas.
Prosiding Seminar Nasional dan

267

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai