Anda di halaman 1dari 17

CATATAN PERKEMBANGAN

Diagnosa Keperawatan I
Pola nafas tidak efektif bd Desakan organ dan cairan disekitar paru. (cardiomegali, efusi pleura, dn oedem paru)

Hari/Tgl Waktu Implementasi Evaluasi


Senin 07.30  Mengobservasi KU pasien. (KU S  “Sekarang sesaknya sudah
9 Mei 2005 lemah, pasien tampak sesak/dispneu, pasien tampak mulai berkurang”
lebih banyak miring ke sebelah kanan, terpasang O 2 O
binasal 2-3 L/mnt)  RR menurun dari 36x/mnt
 Memberikan posisi semifowler menjdi 30 x/mnt
kepada pasien  Adanya laporan dari pasien
 Mengajarkan pasien cara nafas tentang penurunan rasa sesaknya.
dalam dan pentingnya bagi kesehatan pasru-paru  Pasien mampu
 Memonitor kecepatan, irama, A mendemostrasikan nafas dalam dengan baik
kedalaman dan usaha penafasan ( RR: 36 x/menit,
Takipneu, tersengal-sengal, suara nafas Ronchi  Respirasi Rate pasien menurun
Basah) menuju rentang normal, pasien mempu melakukan
11.00  Mengukur TTV Pasien. (TD 155 P pernafasan dalam. Tujuan berhasil sebagian
mmHg; N: 80 x/mnt; RR 36 x/menit)
 Mengkaji hasil hasil dari foto  Monitor kecepatan, irama,
Rongten (hasil: kardomegali, efusi pleura kanan, dan kedalaman dan usaha penafasan .pasien
oedem paru)  Monitor pemberian O2 binasal
2-3 L/mnt
13.00  Mengobsevasi KU pasien (pasien  Cek kemampuan pasien dalam
masih tampak sesak,) melakukan nafas dalam
 Mengukur TTV: (TD: 130/80
mmHg; RR: 30 x/mnt; Suhu 370C)
 Membetulan posisi pasien
menjadi semifowlwr
 Melakuan evaluasi mengenai
masalah pola nafas tidak efektif

27
Selasa 07.30  Mengobservasi KU pasien. (KU S  “ Sekarang nggak sesek lagi le,
10 Mei lemah, pasien tampak sesak/dispneu, pasien tampak kecuali kalau kecapaian” ujar pasien
2005 lebih banyak miring ke sebelah kanan, terpasang O 2
binasal 2-3 L/mnt) O  RR 30x/menit,
 Menganjurkan kepada pasien  Dialaporkn adanya penurunan
untuk melakukan nafas dalam secara rutin sensasi sesak saat bernafas
 Memonitor kecepatan, irama,
kedalaman dan usaha penafasan (RR: 36 x/menit, A  Sudah ada penuunan rasa sesak
Takipneu, tersengal-sengal, suara nafas Ronchi nafas, RR 30x/mnt. Tujian berhasil sebagian
Basah).
 Mengganti cairan O2 dengan air P  Observasi KU pasien
aqua  Monitor rasa sesak pasien
 Lanjutka pemberian O2 binasal
08.00  Melakukan perubahan posisi 2-3L/mnt
(memberikan posisi semifowlar) pada pasien.
 Memandu pasien untuk .
melakukan nafas dalam

13. 00  Mengobservasi KU pasien


(pasien masih tampak lemah, pasien mengeluh kalau
sesaknya masih ada)
 Mengukur TTV pasien (TD:
170/100 mmHg; N: 80 x/mnt; RR: 29 X mnt
 Mengevaluasi masalah pola
nafas tidak efektif

Rabu 07.30  Mengobservasi KU pasien S  “ Sekarang sesaknya sudah


(pasien masih tampak masih sesak) semakin berkurang”
 Mengukur TTV sebelum O
aktivitas ( TD 160/100 mmHg; N: 81x/mnt; RR:  Dalam kondisi stabil RR:
24x/mnt) 24x/mnt
A  Sesak nafas pada pasien
09.00  Mengukur TTV setelah aktivitas semakin berkurang
‘pasien berjalan dibantu oleh keluarga ke kamar
mandi’ ( TD 165/105 mmHg; N: 81x/mnt; RR: P  Sesak pada pasien semkain
29x/mnt) berkurang, RR semakin menuju ke arah normal,
tujuan berhasil sebagian

28
10.00  Membantu memposisikan pasien
semifowler pada pasien Delegasikan kepada perawat ruangn untuk:
 Observasi KU pasien
13.00  Mengobservasi KU pasien  Monitor rasa sesak pasien
(pasien mengaku lebih baik dari kemarin, pasien  Lanjutka pemberian O2 binasal
masih sesak walaupun sudah muali berkurang) 2-3L/mnt
 Mengevaluasi masalah pola
nafas tidak efektif

Diagnosa Keperawatan 2
Intoleransi aktivitas bd ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan

Hari/Tgl Waktu Implementasi Evaluasi

29
Senin 07.30  Mengobservasi KU pasien. (KU S  “Ya. simbah masih merasa
9 Mei 2005 lemah, pasien tampak sesak/dispneu, pasien tampak lemas” ujarnya
lebih banyak miring ke sebelah kanan, terpasang O 2 O
binasal 2-3 L/mnt)  Pasien mampu berjalan
 Memberikan posisi semifowler kekamar mandi dengan dibantu keluarganya
kepada pasien  Adanya laporan tentang
 Mengajarkan pasien cara nafas peningkatan rasa sesak setelah melakukn aktivitas
dalam dan pentingnya bagi kesehatan pasru-paru  Pasien tidak mampu melakukan
 Mendiskusikan dengan pasien perubahan posisi secara mandiri
mengenai aktivitas yang bisa dilakukannya saat ini . A
(Pasien mengaku mampu berjalan kekamar mandi,  Pasian mampu bertjalan
dengan dibantunleh keluarganya, walaupun setelah itu kekamar mandi dengan dibantu anggota keluarga
ia merasa sesak) yang lain walaupun setelh itu mersa sesak, pasien
 Mengjarkan kepada pasien belum bisa merubah posisi secara mandiri.
mengenai aktivitas secara bertahap P
 Menganjurkan kepada pasien  Monitor TTV sebelum dan
untuk tidak memksakan diri selam melakuakn sesudah melakukan aktivitas
aktivitas.  Anjurkan dan ajarkan kepada
11.00  Mengukur TTV Pasien. (TD 155 pasien untuk melakukan latihan ktif dan pasi
mmHg; N: 80 x/mnt; RR 36 x/menit) ditempat tidur
 Menganjurkan kepada pasien  Pastikan bahwa pasien dalam
melakukan aktivitas saat dalam kondisi paling kondisi saat melakukan latihan aktivitas berjalan.
bertenaga (fit)  Lanjutkan terapi O2 2-3 L/mnt
 Tampak pasien berjalan dari
kamar mandi dengan dibantu keluarganya, kemudian
perawat membantu pasien naik ke atas tempat tidur.
 Mengkaji hasil dari foto Rongten
(hasil: kardomegali, efusi pleura kanan, dan oedem
paru)

30
13.00  Mengobsevasi KU pasien (pasien
masih tampak lemah, pasien mengeluh lelah dan
sumuk
 Mengukur TTV: (TD: 130/80
mmHg; RR: 30 x/mnt; Suhu 370C)
 Membetulan posisi pasien
menjadi semifowlwr
 Melakuan evaluasi mengenai
intolerasi aktivitas

Selasa 07.30  Mengobservasi KU pasien. (KU S  “ Kalo dibandingkan kemarin


10 Mei lemah, pasien tampak sesak/dispneu, terpasang O 2 sekarang terasa lebih baik” ujar pasien
2005 binasal 2-3 L/mnt)
 Menganjurkan kepada pasien O  TTVsebelum aktivitas (TD:
untuk melakukan nafas dalam secara rutin 155/10 mmHg; N: 84x/mnt; RR: 30x/mnt) dan
 Mengukur TTV (TD: 155/10 setelah aktivitas (TD: 170/100 mmHg; N: 80x/mnt;
mmHg; N: 84x/mnt; RR: 30x/mnt) RR: 29 x/mnt) tidak terdapat perbedan yang
 Mengganti cairan O2 dengan air mencolok kecuali dalam TD-nya.
aqua  Dilaporkan adanya perbakan
kondisi dibanding hari sebelumnya
08.00  Melakukan perubahan posisi
(memberikan posisi semifowlar) pada pasien. A  Tidak terdapat perbedaan
 Memandu pasien untuk mencolok pada TTV sebelum maupun sesudah
melakukan nafas dalam melakukan aktivitas. Pasien mengatakan konisinya
 Menganjuran dan memberikan lebih baik. Tujuan tercapai sebagian.
latihan aktif dan pasiv kepada pasien
 Mengingatkan kepada pasien jika P  Monitor TTV sebelum dan
melakukan aktivitas turun dari tempat tdur atau sesudah melakukan aktivitas
berjalan hanya jika kondisinya sedang stabil.  Evaluasi hasil latihan aktiv dan
pasiv
13. 00  Mengobservasi KU pasien  Pastikan bahwa pasien dalam
(pasien masih tampak lemah,) Pasien baru saja selesai kondisi saat melakukan latihan aktivitas berjalan.
mandi dari kamar mandi.  Lanjutkan terapi O2 2-3 L/mnt
 Mengukur TTV pasien (TD:
170/100 mmHg; N: 80x/mnt; RR: 29 x/mnt
 Mengevaluasi masalah
intoleransi aktivitas

31
Rabu 07.30  Mengobservasi KU pasien S  “ Sekarang rasa sesak setelah
11 Mei (pasien masih tampak lemah) berjalan semakin berkurang”
2005  Mengukur TTV sebelum
aktivitas ( TD 160/100 mmHg; N: 81x/mnt; RR: O  Tidak terdapat perbedaan yang
24x/mnt) menolok pada tada-tanda vital pasien sebelum
maupun sesudah melakukan aktivitas. Sebelum
09.00  Mengukur TTV setelah aktivitas aktivitas: ( TD 160/100 mmHg; N: 81x/mnt; RR:
‘pasien berjalan dibantu oleh keluarga ke kamar 24x/mnt), sesudah aktivitas: ( TD 165/105 mmHg;
mandi’ ( TD 165/105 mmHg; N: 81x/mnt; RR: N: 81x/mnt; RR: 29x/mnt)
29x/mnt)  Adanya laporan mengenai rasa
sesak yang semakin berkurang setelah melakukan
10.00  Membantu memposisikan pasien aktivitas..
semifowler pada pasien A
 Mengevalusi hasil latihan aktiv  Tidak terdapat perbedaan yang
dan pasif yang dilakukan pasien dengan dibantu mencolok pada TTV sebelum dan sesudah
keluarganya (pasien merasa kekakuan pada otot melakukan aktivitas, rasa sesak semakin berkurang,
kakinya berkurang) P tujusn berhasil sebagian

13.00  Mengobservasi KU pasien Delegasikan kepada perawat ruangan untuk:


(pasien mengaku lebih baik dari kemarin,)  Monitor TTV sebelum dan
 Mengevaluasi masalah sesudah melakukan aktivitas
intoleransi aktivitas  Diskusikan kembali
denganpasien mengenai aktivitas yang bisa
dilakukan
 Pastikan bahwa pasien dalam
kondisi saat melakukan latihan aktivitas berjalan.
 Lanjutkan terapi O2 2-3 L/mnt

Diagnosa Keperawatan 3
Volume cairan berlebih bd Gangguan mekanisme regulasi
Hari/Tgl Waktu Implementasi Evaluasi

32
Senin 07.30  Mengobservasi KU pasien. (KU S  “Menurut simbah bengkaknya
9 Mei 2005 lemah, tampak pembekakan diseluruh tubuh pasien, sekarang sudah berkurang”
tampak lenting balotemen pada abomen)
 Mengukur derajat edema pada O  Tampak anasarka, oedem
ekstrimitas pasien (derajat edema : 2) ekstrimitas derajat 2.
 Memonitor hasil Lab: (HCt  Terdapat lenting balotemen
rendah: 37,8 %) pada abdomen pasien
10.00  Memberikan obat injeksi Lasik 1  HCt 37,8% (pertanda adanya
gram IV kelebihan cairan).
 Mengkaji BB pada saat sehat (55 A  Peningkatan BB pasien sebesar
kg) 13 kg
 Mengukur BB pasien (68 kg)  Lingkar perut pasien 105 cm
 Mengukur lingkar perut pasien P
(105 cm)  Terdapat anasarka pada pasien,
Kelebihan volume cairan belum teratasi
13.00  Mengukur balance cairan dari
pkl 07-13.00. (In Take: 230, out put 525 ml = - 125  Monitor KU pasien yang
ml) berhubungan dengan kelebihan volume cairan.
 Monitor balance cairan,
usahakan hasilnya negatif
 Monitor BB, lingkar perut
pasien setiap hari
 Berikan obat diuretik (lasik)
sesuai dengan program
 Diskusikan dengan pasien
mengenai jumlah cairan yang boleh dikonsumsi
peroral dalam sehari
 Libatkan keluarga pasien dalam
melakukan balance cairan

33
Selasa 07.30  Mengobservasi KU pasien. (KU S  “ koyone wis makin berkurang
10 Mei lemah, tampak pembekakan diseluruh tubuh pasien, yo Le” ujar pasien ketika ditanyakan perasaannya
2005 tampak lenting balotemen pada abomen) mengenai pemengkakan pada tubuhnya.
 Mengevaluasi balance cairan
selama 24 jam O  Terjadi penurunan BB sebesar
- Input : infus ( 720) + Minum (380)+ Makanan kg dan lingkar perut 2 cm
(100): 1200 ml
- Output : Urin (2490 ml) + IWL (550 ml) : 3. 040 ml A  Telah terjadi penurunan BB
- Balance Cairan: -1840 ml sebesar 1 kg dan Linkar Perut sebesar 2cm. Tujuan
 Memberikan format pencatatan berhasil sebagian
balance cairan dan mengajarkan cara penguaaya P
kepada keluarga pasien.  Monitor KU pasien yang
berhubungan dengan kelebihan volume cairan.
10.00  Memberikan injeksi lasik IV 1  Monitor balance cairan,
gram usahakan hasilnya negatif
 Mengukur BB pasien dan lingkar  Monitor BB, lingkar perut
perut pasien. (BB: 67 kg. LP: 103 cm). pasien setiap hari
 Berikan obat diuretik (lasik)
13. 00  Mengatur tetetsan infus, infus sesuai dengan program
terlihat lebih dari 10 tpm, kemudian dijadikan 10 tpm
 Menganjurkan kepada pasien
untuk mengkonsumsi air proral sebanyak 2 gelas (400
ml) /24 jam
 Mengevalusi masalah kelebihan
volume cairan

Rabu 07.30  Mengobservasi KU pasien. (KU S  “ Alhamdulilah wis kacek akeh


11 Mei lemah, tampak pembekakan diseluruh tubuh pasien, to Le (Red: Sudah berkurang banyak) ”
2005 tampak lenting balotemen pada abomen)
 Mengevaluasi balance cairan O  BB berkurang 1 kg, sedang LP
selama 24 jam berkurang 1 cm
- Input : infus ( 720) + Minum (400)+ Makanan  BC: -1130
(100): 1220 ml A
- Output : Urin (1800 ml) + IWL (550 ml) : 2.350 ml  BB pasien semakin berkurang
 Balance Cairan: -1130 ml begitu juga dengan LP-nya, tujuan berhasil
P sebagiamn

34
10.00  Memberikan injeksi lasik IV 1
gram Delegasikan kepada perawat ruangn untuk:
 Mengukur BB pasien dan lingkar  Monitor KU pasien yang
perut pasien. (BB: 66 kg. LP: 102 cm). berhubungan dengan kelebihan volume cairan.
 Monitor balance cairan,
usahakan hasilnya negatif
 Monitor BB, lingkar perut
pasien setiap hari
13.00  Mengobservasi KU pasien  Berikan obat diuretik (lasik)
(pasien mengaku lebih baik dari kemarin, pasien sesuai dengan program
masih sesak walaupun sudah muali berkurang)
 Mengukur BB pasien dan lingkar
perut pasien. (BB: 67 kg. LP: 103 cm

Diagnosa Keperawatan 4
Resiko infeksi bd Prosedur inpasiv
Hari/Tgl Waktu Implementasi Evaluasi
Senin 07.30  Mengobservasi KU pasien. S  “-”
9 Mei 2005 (Pasien terpasang Infus dan DC, Infus tamak basah
dan agak kotor) O  Tidak terdapat tanda maupun
 Memonitor tanda-tanda infeksi gejala infeksi baik lokal maupun sistemik
lokal (pada infus) maupun sisitemik ( suhu tubuh)   Hasil Lab daam rentang
tidak terdapat tanda-tanda infeksi) normal.
 Merapikan dan membersihkan  Setelah dilakukan perawatan
tempat tidur pasien infus dalam keadaan lancar dan bersih
A

35
11.00  Mengukur TTV Pasien. (TD 155  Tidak terdapat tanda maupun
mmHg; N: 80 x/mnt; RR 36 x/menit, Suhu: 370C) gejala infeksi , nilai Lab dalam rentang normal, akan
 Memberikan perawatan infus. tetapi masih terdapat infus dan DC sebagai port de
 Memonitor hasil Lab: WBC: 8,7 entry agen infeksi. Tujuan berhasil sebagian.
103 µ/L (normal); Neut %:66,4% (Normal). P
 Mengaanjurkan kepada pasien  Monitor keberadaan
untuk menghabiskan nutrisi yang disediakan tanda/tanda infeksi
 Anjurkan kepada pasien untuk  Motivasi pasien mengenai
memotong dan membersihkan kukunya yang tampak pentingnya nutrisi bagi daya tahan tubuh.
panjang dan kotor  Jaga kebersihan lingkungan
pasien diantaranya dengan melakukan bed making
13.00  Mengobsevasi KU pasien (pasien setiap hari
masih tampak sesak,)  Lakukan perawatan infus setiap
 Mengukur TTV: (TD: 130/80 hari
mmHg; RR: 30 x/mnt; Suhu 370C)
 Mengevaluasi masalah resiko
infeksi pada pasien

Selasa 07.30  Mengobservasi KU pasien. S  “ –“


10 Mei (Pasien terpasang Infus dan DC, Infus tampak basah
2005 dan agak kotor) O  Tidak terdapat tanda-tanda
 Memonitor tanda-tanda infeksi infeksi pada pasien
lokal (pada infus) maupun sisitemik ( suhu tubuh)   Infus dalam keadaan bersih dan
tidak terdapat tanda-tanda infeksi) lancar, tidak terdapat tanda-tanda plebitis.
 Memonitor nutrisi pasien (pasien A
hanya menghabiskan ½ porsi yang disediakan)  Tidak terdapat tanda maupun
gejala infeksi , nilai Lab dalam rentang normal, akan

36
08.00  Mengukur TTV (TD: 155/10 tetapi masih terdapat infus dan DC sebagai port de
mmHg; N: 84x/mnt; RR: 30x/mnt Suhu 36, 70C) P entry agen infeksi. Tujuan berhasil sebagian
 Memberikan perawatan infus,
DC sudah ikut dibersihkan saat mandi. “Wis tak  Monitor keberadaan
reseke Le (sudah saya bersihkan, Nak )” ujar pasien. tanda/tanda infeksi
 Memootivasi pasien mengenai  Monitor intake nutrisi pasien
petingnya nutrisi bagi daya tahan tubuh.  Jaga kebersihan lingkungan
pasien diantaranya dengan melakukan bed making
13. 00  Mengevaluasi masalah resiko setiap hari
infeksi  Lakukan perawatan infus setiap
hari

Rabu 07.30  Mengobservasi KU pasien. S  “ –“


(Pasien terpasang Infus dan DC, Infus tampak basah
dan agak kotor) O  Tidak terdapat tanda-tanda
 Memonitor tanda-tanda infeksi infeksi pada pasien
lokal (pada infus) maupun sisitemik ( suhu tubuh)   Infus dalam keadaan bersih dan
tidak terdapat tanda-tanda infeksi) A lancar, tidak terdapat tanda-tanda plebitis.
 Memonitor nutrisi pasien (pasien
hanya menghabiskan ½ porsi yang disediakan)  Tidak terdapat tanda maupun
gejala infeksi , nilai Lab dalam rentang normal, akan
09.00  Mengukur TTV setelah aktivitas tetapi masih terdapat infus dan DC sebagai port de
‘pasien berjalan dibantu oleh keluarga ke kamar entry agen infeksi. Tujuan berhasil sebagian
mandi’ ( TD 165/105 mmHg; N: 81x/mnt; RR: P
29x/mnt, Suhu 36,80C) Delegasikan kepada perawat ruangan untuk:
 Monitor keberadaan
10.00  Memberikan perawatan infus tanda/tanda infeksi
 Monitor intake nutrisi pasien
13.00  Mengevaluasi masalah resiko  Jaga kebersihan lingkungan
infeksi pasien diantaranya dengan melakukan bed making
setiap hari
 Lakukan perawatan infus setiap
hari

37
Diagnosa Keperawatan 5
Gangguan kenyamanan-pruritis bd Kulit kering dan agen kimiawi
Hari/Tgl Waktu Implementasi Evaluasi
Selasa 07.30  Mengobservasi KU pasien.
10 Mei (Pasien mengeluh gatal-gatal, pada seluruh tubuhnya S  “ Sekaranga gatalnya berkurang
2005 terutama bagian punggung, tampak bekas garukan Le” ujar pasien
pada daerah punggung, kuku pasien tampak panjang
dan kotor, ia juga menggunakan alat penggaruk) O
 Pasien tampak tidak lagi
08.00  Mengkaji Penyebab pruritis pada menggaruk punggungnya
pasien (Kulit pasien tampak kering, juga pasien A  Kuku masih dalam keadaan
menggunakan obat Captropil, sabun yang digunakan panjang dan kotor
pasien termasuk sabun keras)
 Menganjurkan kepada pasien P  Rasa gatal sudah berkurang.
untuk menggunakan sabun yang berkadar lemak Tujuan berhasil sebagian
tinggi, menggunakan pelembab lotion pada daerah
kulit yang kering, dan membiarkan daerah yang gatal  Monitor pruritis pada pasien
dalam keadaan terbuka  Pastikan pasien telah
memotong dan membersihkan kukunya.
13.30  Mengobservasi pruritis pada
pasien .
 Mengevaluasi masalah gangguan
kenyamanan:pruritis

Rabu 08.00  Memonitor pruritis pada pasien S  “ Sekarang sudah tidak gatal
11 Mei (rasa gatalm pada pasien sudah hilang) lagi, karena sabunnya sudah ganti dengan baby oil,
2005  Kuku pasien tampak pendek dan juga memakai lotion” kata penunggu pasien
bersih.  “Iyo Le, anaku tak suruh
ngambil baby oil dari rumah, Simbah due aeh kok”
kata pasien
O
 Pasien tidak ampak lagi
menggaruk bagian punggungnya
A
 Rasa gatal pada asien sudah
P hilang

38
 Hentikan rencana tindakan

Diagnosa Keperawatan 6
Gangguan pola tidur bd kondisi lingkungan
Hari/Tgl Waktu Implementasi Evaluasi
Senin 08.30  Mengkaji pola tidur pasien saat S  “Tadi malam paling tidur Cuma
9 Mei 2005 ini (pasien mengaku tidak bisa tidur pada malam hari 1 jam” kata pasien
karena merasa kepanasan) O
 Menganjurkan kepada pasien  Pasien tampak lemah, dan mata
untuk mengurangi jumlah selimut yang digunakan jka A sayu
merasa panas.
 Memonitor tanda-tanda P  Pasien tidak bisa tidur, tujuan
kekurangan tidur pada pasien (pasien mengaku tidak belum tercapai
merasa ngantuk)
 Mengaanjurkan kepada asien  Monitor tanda-tanda
untuk menenenangkan pikiran saat akan memulai kekurangan tisur pada pasien (mengantuk, pusing,
tidur konsentrasi menurun)
 Ajarkan teknik relaksasi
13.00  Mengevaluasi masalah gangguan sebelum tidur
pola tidur.

Selasa 08.30  Mengkaji kulitas tidur pasien S  “ Wah sama saja tadi malam
10 Mei (pasien tidak bisa tidur semalam) simbah nggak bisa tidur” ujar pasien
2005  Memonitor tanda-tanda
kekurangan tidur pada pasien (pasien mengaku tidak O  Pasien tampak lemah, tapi tidak
merasa ngantuk, ) ada keluhan pusing, pasien masih berorientasi
 Mengajarkan teknik relaksasi terhadap waktu, tempat dan orang.
sebelum tidur
A

39
08.00  Mengevaluasi masalah gangguan  Pasien belum bisa tidur, tujuan
13. 00 pola tidur P belum tercapai

 Monitor tanda-tanda
kekurangan tisur pada pasien (mengantuk, pusing,
konsentrasi menurun)
 Evaluasi hasil teknik relaksasi
pada pasien

Rabu 07.30  Memonitor tanda-tanda S  “ Tadi malam Simbah tidak bisa


kekurangan tisur pada pasien (Pasien tampak tidur lagi”
mengantuk tapi tidak merasa pusing maupun O
disorienasi)  Pasien terlihat ngantuk tapi
 Mengevaluasi hasil teknik tidak pusing maupun disorientasi
relaksasi pada pasien (pasien mengaku hanya berguna A
sedikit, tapi karena kepanasan ia masih tidak bisa  Pasien masih tidak bisa tidur
tidur)
P Delegasikan kepada perawat ruangn untuk:
13..00  Mengevaluasi masalah gangguan  Monitor tanda-tanda
pola tidur kekurangan tisur pada pasien (mengantuk,
 Membantu memposisikan pasien pusing, konsentrasi menurun)
semifowler pada pasien  Pertimbangkan pemasangan
 Mengobservasi KU pasien ‘chof’ listrik untuk penggunaan kipas angin.
(pasien mengaku lebih baik dari kemarin, pasien
masih sesak walaupun sudah muali berkurang)
 Mengevaluasi masalah pola
nafas tidak efektif

Diagnosa Keperawatan 7
Defisit self care bd kelemahan fisik

Hari/Tgl Waktu Implementasi Evaluasi

40
Senin 08.30  Mengkaji kemampuan dan S  “Kalau mandi Simah kekamar
9 Mei 2005 tingkat ketergantungan (skala 0-4) mandi dibantu oelh anak Simbah” ujar pasien
 Mendiskusikan kemampuan
pasien untuk melakukan peawatan diri secara mandiri O  Pasien tampak dibantu saat
sesuai kemampuan pasien (semuanya dilakukan pasien berpakaian,demikian juga makan disuapin
dengan bantuan orang lain) oleh anakanya.
11.00  Mengukur TTV Pasien. (TD 155  Klien tampak lemah, aktivitas
mmHg; N: 80 x/mnt; RR 36 x/menit) minimal dibantu, skala 2
 Memberikan diit siang
A  Pasien aktivitasnya masih
dibantu, tujuan belum tercapai
13.00  Mengobsevasi KU pasien (pasien
masih tampak lemah)
P  Berikan diit pasien
 Mengukur TTV: (TD: 130/80
 Monitor TTV pasien
mmHg; RR: 30 x/mnt; Suhu 370C)
 Monitor tingkat kemampuan
pasien

Selasa 07.30  Mengkaji kemampuan dan S  “ -”


10 Mei tingkat ketergantungan (skala 0-4) (pasien tampak
2005 lemah, kegiatan dibantu oleh orang lain) O  TTV pasien (TD: 170/100
 Membersihkan tempat tidur dan mmHg; N: 80 x/mnt; RR: 29 X mnt,
mengganti alat tenun pasien  Pasien masih tergantung
 Menganjurkan dan memotivasi kepada orang lain dalam pemenuhan kebutuhan
pasien untuk mencoba melakukan ADL secara sehari-harinya
mandiri sesuai dengan kemampuan maksimal.  Pasien sudah mampu berdiri
bahkan berjalan kekamar mandi dengan bantuan
12.00  Memberikan nutrisi siang (pasien A orang lain
makan disuapi keluarga)

41
13. 00  Mengukur TTV pasien (TD: P  Pasien sudah mampu berjalan
170/100 mmHg; N: 80 x/mnt; RR: 29 X mnt dengan bantuan orang lain tapi, tujuan ebrhasil
 Mengvaluasi masalah defisit sebagian
perwatan diri
 Berikan diit pasien
 Monitor TTV pasien
 Monitor tingkat kemampuan
pasien

Rabu 07.30  Mengkaji kemampuan dan S  “ -”


tingkat ketergantungan (skala 0-4) (pasien tampak
lemah, kegiatan dibantu oleh orang lain) O  Pasien sudah mampu memakan
 Membersihkan tempat tidur dan makanan secara mandiri
mengganti alat tenun pasien  Pasien mampe berjalan ke
 Pasien tampak duduk diatas kamar mani dengan bantuan orang lain
tempt tidur sambil makan jeruk dengan tangannya  TTV pasien: TD 165/105
sendiri mmHg; N: 81x/mnt; RR: 29x/mnt

09.00  Mengukur TTV setelah aktivitas A  Pasien sudah mampu makan


‘pasien berjalan dibantu oleh keluarga ke kamar secara mandiri, pasien merasa kondisi tubuhnya
mandi’ ( TD 165/105 mmHg; N: 81x/mnt; RR: lebih baik.
29x/mnt) P
Delegasikan kepada perawat ruangn untuk:
12.00  Memberikan makanan kepada  Berikan diit pasien
pasien  Monitor TTV pasien
 Monitor tingkat kemampuan
13.00  Mengevaluasi masalah defisit pasien
self care

Diagnosa Keperawatan 8
42
PK: Hipoalbumin

Hari/Tgl Waktu Implementasi Evaluasi


Rabu 07.30  Mengecek hasil Lab Albumin S  “-“
11 Mei (Hasil 2,17 g/dL)
2005  Memonitor Tanda-tanda O  Nilai Alb: 2,17 g/dL
hipoalbumin.  Anasarka pada pasen
11.00  Mendiskusikan dengan pihak
gizi (mahasiswa gizi) tentang nutrisi pasien (pasien A  Nilai Albumin dibawah normal
mendapatkan diet rendah protein karena penyakit  Anasarka
ginjal yang dideritanya)
P Delegasikan kepada perawat ruangan untuk:
o Motivasi pasien untuk menghabiskan
nutrisi yng telah disediakan
o Pantau tanda-tanda hipoalbumin pasien

43

Anda mungkin juga menyukai