Diagnosa Keperawatan I
Pola nafas tidak efektif bd Desakan organ dan cairan disekitar paru. (cardiomegali, efusi pleura, dn oedem paru)
27
Selasa 07.30 Mengobservasi KU pasien. (KU S “ Sekarang nggak sesek lagi le,
10 Mei lemah, pasien tampak sesak/dispneu, pasien tampak kecuali kalau kecapaian” ujar pasien
2005 lebih banyak miring ke sebelah kanan, terpasang O 2
binasal 2-3 L/mnt) O RR 30x/menit,
Menganjurkan kepada pasien Dialaporkn adanya penurunan
untuk melakukan nafas dalam secara rutin sensasi sesak saat bernafas
Memonitor kecepatan, irama,
kedalaman dan usaha penafasan (RR: 36 x/menit, A Sudah ada penuunan rasa sesak
Takipneu, tersengal-sengal, suara nafas Ronchi nafas, RR 30x/mnt. Tujian berhasil sebagian
Basah).
Mengganti cairan O2 dengan air P Observasi KU pasien
aqua Monitor rasa sesak pasien
Lanjutka pemberian O2 binasal
08.00 Melakukan perubahan posisi 2-3L/mnt
(memberikan posisi semifowlar) pada pasien.
Memandu pasien untuk .
melakukan nafas dalam
28
10.00 Membantu memposisikan pasien
semifowler pada pasien Delegasikan kepada perawat ruangn untuk:
Observasi KU pasien
13.00 Mengobservasi KU pasien Monitor rasa sesak pasien
(pasien mengaku lebih baik dari kemarin, pasien Lanjutka pemberian O2 binasal
masih sesak walaupun sudah muali berkurang) 2-3L/mnt
Mengevaluasi masalah pola
nafas tidak efektif
Diagnosa Keperawatan 2
Intoleransi aktivitas bd ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan
29
Senin 07.30 Mengobservasi KU pasien. (KU S “Ya. simbah masih merasa
9 Mei 2005 lemah, pasien tampak sesak/dispneu, pasien tampak lemas” ujarnya
lebih banyak miring ke sebelah kanan, terpasang O 2 O
binasal 2-3 L/mnt) Pasien mampu berjalan
Memberikan posisi semifowler kekamar mandi dengan dibantu keluarganya
kepada pasien Adanya laporan tentang
Mengajarkan pasien cara nafas peningkatan rasa sesak setelah melakukn aktivitas
dalam dan pentingnya bagi kesehatan pasru-paru Pasien tidak mampu melakukan
Mendiskusikan dengan pasien perubahan posisi secara mandiri
mengenai aktivitas yang bisa dilakukannya saat ini . A
(Pasien mengaku mampu berjalan kekamar mandi, Pasian mampu bertjalan
dengan dibantunleh keluarganya, walaupun setelah itu kekamar mandi dengan dibantu anggota keluarga
ia merasa sesak) yang lain walaupun setelh itu mersa sesak, pasien
Mengjarkan kepada pasien belum bisa merubah posisi secara mandiri.
mengenai aktivitas secara bertahap P
Menganjurkan kepada pasien Monitor TTV sebelum dan
untuk tidak memksakan diri selam melakuakn sesudah melakukan aktivitas
aktivitas. Anjurkan dan ajarkan kepada
11.00 Mengukur TTV Pasien. (TD 155 pasien untuk melakukan latihan ktif dan pasi
mmHg; N: 80 x/mnt; RR 36 x/menit) ditempat tidur
Menganjurkan kepada pasien Pastikan bahwa pasien dalam
melakukan aktivitas saat dalam kondisi paling kondisi saat melakukan latihan aktivitas berjalan.
bertenaga (fit) Lanjutkan terapi O2 2-3 L/mnt
Tampak pasien berjalan dari
kamar mandi dengan dibantu keluarganya, kemudian
perawat membantu pasien naik ke atas tempat tidur.
Mengkaji hasil dari foto Rongten
(hasil: kardomegali, efusi pleura kanan, dan oedem
paru)
30
13.00 Mengobsevasi KU pasien (pasien
masih tampak lemah, pasien mengeluh lelah dan
sumuk
Mengukur TTV: (TD: 130/80
mmHg; RR: 30 x/mnt; Suhu 370C)
Membetulan posisi pasien
menjadi semifowlwr
Melakuan evaluasi mengenai
intolerasi aktivitas
31
Rabu 07.30 Mengobservasi KU pasien S “ Sekarang rasa sesak setelah
11 Mei (pasien masih tampak lemah) berjalan semakin berkurang”
2005 Mengukur TTV sebelum
aktivitas ( TD 160/100 mmHg; N: 81x/mnt; RR: O Tidak terdapat perbedaan yang
24x/mnt) menolok pada tada-tanda vital pasien sebelum
maupun sesudah melakukan aktivitas. Sebelum
09.00 Mengukur TTV setelah aktivitas aktivitas: ( TD 160/100 mmHg; N: 81x/mnt; RR:
‘pasien berjalan dibantu oleh keluarga ke kamar 24x/mnt), sesudah aktivitas: ( TD 165/105 mmHg;
mandi’ ( TD 165/105 mmHg; N: 81x/mnt; RR: N: 81x/mnt; RR: 29x/mnt)
29x/mnt) Adanya laporan mengenai rasa
sesak yang semakin berkurang setelah melakukan
10.00 Membantu memposisikan pasien aktivitas..
semifowler pada pasien A
Mengevalusi hasil latihan aktiv Tidak terdapat perbedaan yang
dan pasif yang dilakukan pasien dengan dibantu mencolok pada TTV sebelum dan sesudah
keluarganya (pasien merasa kekakuan pada otot melakukan aktivitas, rasa sesak semakin berkurang,
kakinya berkurang) P tujusn berhasil sebagian
Diagnosa Keperawatan 3
Volume cairan berlebih bd Gangguan mekanisme regulasi
Hari/Tgl Waktu Implementasi Evaluasi
32
Senin 07.30 Mengobservasi KU pasien. (KU S “Menurut simbah bengkaknya
9 Mei 2005 lemah, tampak pembekakan diseluruh tubuh pasien, sekarang sudah berkurang”
tampak lenting balotemen pada abomen)
Mengukur derajat edema pada O Tampak anasarka, oedem
ekstrimitas pasien (derajat edema : 2) ekstrimitas derajat 2.
Memonitor hasil Lab: (HCt Terdapat lenting balotemen
rendah: 37,8 %) pada abdomen pasien
10.00 Memberikan obat injeksi Lasik 1 HCt 37,8% (pertanda adanya
gram IV kelebihan cairan).
Mengkaji BB pada saat sehat (55 A Peningkatan BB pasien sebesar
kg) 13 kg
Mengukur BB pasien (68 kg) Lingkar perut pasien 105 cm
Mengukur lingkar perut pasien P
(105 cm) Terdapat anasarka pada pasien,
Kelebihan volume cairan belum teratasi
13.00 Mengukur balance cairan dari
pkl 07-13.00. (In Take: 230, out put 525 ml = - 125 Monitor KU pasien yang
ml) berhubungan dengan kelebihan volume cairan.
Monitor balance cairan,
usahakan hasilnya negatif
Monitor BB, lingkar perut
pasien setiap hari
Berikan obat diuretik (lasik)
sesuai dengan program
Diskusikan dengan pasien
mengenai jumlah cairan yang boleh dikonsumsi
peroral dalam sehari
Libatkan keluarga pasien dalam
melakukan balance cairan
33
Selasa 07.30 Mengobservasi KU pasien. (KU S “ koyone wis makin berkurang
10 Mei lemah, tampak pembekakan diseluruh tubuh pasien, yo Le” ujar pasien ketika ditanyakan perasaannya
2005 tampak lenting balotemen pada abomen) mengenai pemengkakan pada tubuhnya.
Mengevaluasi balance cairan
selama 24 jam O Terjadi penurunan BB sebesar
- Input : infus ( 720) + Minum (380)+ Makanan kg dan lingkar perut 2 cm
(100): 1200 ml
- Output : Urin (2490 ml) + IWL (550 ml) : 3. 040 ml A Telah terjadi penurunan BB
- Balance Cairan: -1840 ml sebesar 1 kg dan Linkar Perut sebesar 2cm. Tujuan
Memberikan format pencatatan berhasil sebagian
balance cairan dan mengajarkan cara penguaaya P
kepada keluarga pasien. Monitor KU pasien yang
berhubungan dengan kelebihan volume cairan.
10.00 Memberikan injeksi lasik IV 1 Monitor balance cairan,
gram usahakan hasilnya negatif
Mengukur BB pasien dan lingkar Monitor BB, lingkar perut
perut pasien. (BB: 67 kg. LP: 103 cm). pasien setiap hari
Berikan obat diuretik (lasik)
13. 00 Mengatur tetetsan infus, infus sesuai dengan program
terlihat lebih dari 10 tpm, kemudian dijadikan 10 tpm
Menganjurkan kepada pasien
untuk mengkonsumsi air proral sebanyak 2 gelas (400
ml) /24 jam
Mengevalusi masalah kelebihan
volume cairan
34
10.00 Memberikan injeksi lasik IV 1
gram Delegasikan kepada perawat ruangn untuk:
Mengukur BB pasien dan lingkar Monitor KU pasien yang
perut pasien. (BB: 66 kg. LP: 102 cm). berhubungan dengan kelebihan volume cairan.
Monitor balance cairan,
usahakan hasilnya negatif
Monitor BB, lingkar perut
pasien setiap hari
13.00 Mengobservasi KU pasien Berikan obat diuretik (lasik)
(pasien mengaku lebih baik dari kemarin, pasien sesuai dengan program
masih sesak walaupun sudah muali berkurang)
Mengukur BB pasien dan lingkar
perut pasien. (BB: 67 kg. LP: 103 cm
Diagnosa Keperawatan 4
Resiko infeksi bd Prosedur inpasiv
Hari/Tgl Waktu Implementasi Evaluasi
Senin 07.30 Mengobservasi KU pasien. S “-”
9 Mei 2005 (Pasien terpasang Infus dan DC, Infus tamak basah
dan agak kotor) O Tidak terdapat tanda maupun
Memonitor tanda-tanda infeksi gejala infeksi baik lokal maupun sistemik
lokal (pada infus) maupun sisitemik ( suhu tubuh) Hasil Lab daam rentang
tidak terdapat tanda-tanda infeksi) normal.
Merapikan dan membersihkan Setelah dilakukan perawatan
tempat tidur pasien infus dalam keadaan lancar dan bersih
A
35
11.00 Mengukur TTV Pasien. (TD 155 Tidak terdapat tanda maupun
mmHg; N: 80 x/mnt; RR 36 x/menit, Suhu: 370C) gejala infeksi , nilai Lab dalam rentang normal, akan
Memberikan perawatan infus. tetapi masih terdapat infus dan DC sebagai port de
Memonitor hasil Lab: WBC: 8,7 entry agen infeksi. Tujuan berhasil sebagian.
103 µ/L (normal); Neut %:66,4% (Normal). P
Mengaanjurkan kepada pasien Monitor keberadaan
untuk menghabiskan nutrisi yang disediakan tanda/tanda infeksi
Anjurkan kepada pasien untuk Motivasi pasien mengenai
memotong dan membersihkan kukunya yang tampak pentingnya nutrisi bagi daya tahan tubuh.
panjang dan kotor Jaga kebersihan lingkungan
pasien diantaranya dengan melakukan bed making
13.00 Mengobsevasi KU pasien (pasien setiap hari
masih tampak sesak,) Lakukan perawatan infus setiap
Mengukur TTV: (TD: 130/80 hari
mmHg; RR: 30 x/mnt; Suhu 370C)
Mengevaluasi masalah resiko
infeksi pada pasien
36
08.00 Mengukur TTV (TD: 155/10 tetapi masih terdapat infus dan DC sebagai port de
mmHg; N: 84x/mnt; RR: 30x/mnt Suhu 36, 70C) P entry agen infeksi. Tujuan berhasil sebagian
Memberikan perawatan infus,
DC sudah ikut dibersihkan saat mandi. “Wis tak Monitor keberadaan
reseke Le (sudah saya bersihkan, Nak )” ujar pasien. tanda/tanda infeksi
Memootivasi pasien mengenai Monitor intake nutrisi pasien
petingnya nutrisi bagi daya tahan tubuh. Jaga kebersihan lingkungan
pasien diantaranya dengan melakukan bed making
13. 00 Mengevaluasi masalah resiko setiap hari
infeksi Lakukan perawatan infus setiap
hari
37
Diagnosa Keperawatan 5
Gangguan kenyamanan-pruritis bd Kulit kering dan agen kimiawi
Hari/Tgl Waktu Implementasi Evaluasi
Selasa 07.30 Mengobservasi KU pasien.
10 Mei (Pasien mengeluh gatal-gatal, pada seluruh tubuhnya S “ Sekaranga gatalnya berkurang
2005 terutama bagian punggung, tampak bekas garukan Le” ujar pasien
pada daerah punggung, kuku pasien tampak panjang
dan kotor, ia juga menggunakan alat penggaruk) O
Pasien tampak tidak lagi
08.00 Mengkaji Penyebab pruritis pada menggaruk punggungnya
pasien (Kulit pasien tampak kering, juga pasien A Kuku masih dalam keadaan
menggunakan obat Captropil, sabun yang digunakan panjang dan kotor
pasien termasuk sabun keras)
Menganjurkan kepada pasien P Rasa gatal sudah berkurang.
untuk menggunakan sabun yang berkadar lemak Tujuan berhasil sebagian
tinggi, menggunakan pelembab lotion pada daerah
kulit yang kering, dan membiarkan daerah yang gatal Monitor pruritis pada pasien
dalam keadaan terbuka Pastikan pasien telah
memotong dan membersihkan kukunya.
13.30 Mengobservasi pruritis pada
pasien .
Mengevaluasi masalah gangguan
kenyamanan:pruritis
Rabu 08.00 Memonitor pruritis pada pasien S “ Sekarang sudah tidak gatal
11 Mei (rasa gatalm pada pasien sudah hilang) lagi, karena sabunnya sudah ganti dengan baby oil,
2005 Kuku pasien tampak pendek dan juga memakai lotion” kata penunggu pasien
bersih. “Iyo Le, anaku tak suruh
ngambil baby oil dari rumah, Simbah due aeh kok”
kata pasien
O
Pasien tidak ampak lagi
menggaruk bagian punggungnya
A
Rasa gatal pada asien sudah
P hilang
38
Hentikan rencana tindakan
Diagnosa Keperawatan 6
Gangguan pola tidur bd kondisi lingkungan
Hari/Tgl Waktu Implementasi Evaluasi
Senin 08.30 Mengkaji pola tidur pasien saat S “Tadi malam paling tidur Cuma
9 Mei 2005 ini (pasien mengaku tidak bisa tidur pada malam hari 1 jam” kata pasien
karena merasa kepanasan) O
Menganjurkan kepada pasien Pasien tampak lemah, dan mata
untuk mengurangi jumlah selimut yang digunakan jka A sayu
merasa panas.
Memonitor tanda-tanda P Pasien tidak bisa tidur, tujuan
kekurangan tidur pada pasien (pasien mengaku tidak belum tercapai
merasa ngantuk)
Mengaanjurkan kepada asien Monitor tanda-tanda
untuk menenenangkan pikiran saat akan memulai kekurangan tisur pada pasien (mengantuk, pusing,
tidur konsentrasi menurun)
Ajarkan teknik relaksasi
13.00 Mengevaluasi masalah gangguan sebelum tidur
pola tidur.
Selasa 08.30 Mengkaji kulitas tidur pasien S “ Wah sama saja tadi malam
10 Mei (pasien tidak bisa tidur semalam) simbah nggak bisa tidur” ujar pasien
2005 Memonitor tanda-tanda
kekurangan tidur pada pasien (pasien mengaku tidak O Pasien tampak lemah, tapi tidak
merasa ngantuk, ) ada keluhan pusing, pasien masih berorientasi
Mengajarkan teknik relaksasi terhadap waktu, tempat dan orang.
sebelum tidur
A
39
08.00 Mengevaluasi masalah gangguan Pasien belum bisa tidur, tujuan
13. 00 pola tidur P belum tercapai
Monitor tanda-tanda
kekurangan tisur pada pasien (mengantuk, pusing,
konsentrasi menurun)
Evaluasi hasil teknik relaksasi
pada pasien
Diagnosa Keperawatan 7
Defisit self care bd kelemahan fisik
40
Senin 08.30 Mengkaji kemampuan dan S “Kalau mandi Simah kekamar
9 Mei 2005 tingkat ketergantungan (skala 0-4) mandi dibantu oelh anak Simbah” ujar pasien
Mendiskusikan kemampuan
pasien untuk melakukan peawatan diri secara mandiri O Pasien tampak dibantu saat
sesuai kemampuan pasien (semuanya dilakukan pasien berpakaian,demikian juga makan disuapin
dengan bantuan orang lain) oleh anakanya.
11.00 Mengukur TTV Pasien. (TD 155 Klien tampak lemah, aktivitas
mmHg; N: 80 x/mnt; RR 36 x/menit) minimal dibantu, skala 2
Memberikan diit siang
A Pasien aktivitasnya masih
dibantu, tujuan belum tercapai
13.00 Mengobsevasi KU pasien (pasien
masih tampak lemah)
P Berikan diit pasien
Mengukur TTV: (TD: 130/80
Monitor TTV pasien
mmHg; RR: 30 x/mnt; Suhu 370C)
Monitor tingkat kemampuan
pasien
41
13. 00 Mengukur TTV pasien (TD: P Pasien sudah mampu berjalan
170/100 mmHg; N: 80 x/mnt; RR: 29 X mnt dengan bantuan orang lain tapi, tujuan ebrhasil
Mengvaluasi masalah defisit sebagian
perwatan diri
Berikan diit pasien
Monitor TTV pasien
Monitor tingkat kemampuan
pasien
Diagnosa Keperawatan 8
42
PK: Hipoalbumin
43