Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
1. Hepatitis B
a. Pengertian Hepatitis B
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker
beredar didalam darah adalah tugas hati. Jika banyak sekali zat kimia
beracun yang masuk kedalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak
b. Etiologi
1. Hepatitis virus B
2. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon
c. Cara Penularan
seperti semen (air mani) atau sekresi vagina dari seseorang yang
biasanya melalui :
3. Pemakaian jarum suntik bersama, sikat gigi, pisau cukur, alat tindik
Virus hepatitis B tidak ditemukan dalam keringat, air mata, urin atau
sembuh tanpa masalah, akan tetapi tidak pada bayi dan anak-anak.
3
kronis
dari 2 tipe yaitu : IgM ( imunoglobulin M ) anti HBc dan IgG anti
HBc.
Anti-HBc IgM :
memeriksa HBsAg
4
Anti-HBc IgG :
HBs.
d. Patofisiologi
non spesifik dapat meningkat sama seperti pada infeksi virus lainnya.
Perubahan morfologi hati pada hepatitis A, B, C (nonA dan non B), adalah
identik. Pada kasus klasik, ukuran dan warna hati nampak normal, tetapi
kasus, necrosis sub masif atau masif dapat mengakibatkan payah hati yang
hepatitis B. virus ini dapat menular sendiri secara langsung dan bersifat
(Saputra, 2010)
e. Manifestasi Klinis
1. Tetap sehat.
tetapi tetap sehat, Bila HBS Ag menetap ( persistem ) selama lebih dari
ringan, ras sakit pada bagian kanan atas perut, rasa lesu, cepat lelah &
sakit lemah. Gejala prodromal mereda saat timbul ikterus yang dimulai
dengan perubahan warna urein menjadi lebih gelap seperti teh pekat.
Pada stedium ikterik ini timbul rasa gatal ( pruritus ) selama beberapa
hari, hati teraba membesar, rata, kenyal dan nyeri tekan kadang disertai
biasanya terjadi dalam 7 – 10 hari ssejak mulai sakit. Pada waktu yang
5. Hepatitis Kronik.
subklinis dari hepatits akut dengan gejala yang sangat ringan sehingga
keadaan SGOT & SGPT tidak pernah menjadi normal selama 6 bulan
f. Pemeriksaan Penunjang
spesifik.
berdasarkan gejala klinis, peningkatan kadar SGOT, SGPT dan Gama GT,
g. Pengobatan Medis
yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa
oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi
obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat
cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat
h. Pencegahan
penanganan ibu hamil selanjutnya, dan agar bayi yang baru lahir dari ibu
2. Penatalaksanaan diet
a. Diet Hati
makannya.
b. Tujuan
penyakit hati dengan biaya murah, guna mempercepat perbaikan faal hati
bila kurang.
portal.
c. Prinsip
Tinggi Energi
Protein diberikan cukup
Lemak diberikan cukup
Karbohidrat diberikan cukup
11
d. Syarat
bentuk yang mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi. Bila pasien
5. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau
( Almatsier, 2007 )
Diet Hati I diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila
prekoma sudah dapat diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu
atau lunak. Pemberian protein dibatasi (30 g/hari) dan lemak diberikan
dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan asam amino rantai
valin dapat digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum sempurna,
diberikan selama beberapa hari saja. Menurut beratnya retensi garam atau
air, makanan diberikan secara Diet Hati I Garam Rendah. Bila ada asites
Diet Hati II
g/Kg BB dan lemak sedang (20-25% dari kebutuhan energi total) dalam
bentuk yang mudah dicerna. Makanan ini cukup mengandung energi, zat
13
besi, vitamin A,C tetapi kurang kalsium dan tiamin. Menurut beratnya
retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati II Garam
Rendah. Bila asites hebat dan diuresis belum baik diet mengikuti pola diet
Garam Rendah I.
Diet Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati
Serum/B) dan sirosis hati yang nafsu makannya telah baik, telah dapat
biasa. Makanan ini mengandung cukup energi, protein, lemak, mineral dan
vitamin tapi tinggi karbohidrat. Menurut beratnya retensi garam atau air,
Sumber protein : daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, dan hasil olahan
buncis, daun singkong, kacang panjang, labu siam, dan wortel direbus,