Bab Iv
Bab Iv
BAB IV
INTERVENSI GIZI
A. Planing
1. Terapi Diet
a. Frekuensi Diet : 3 x makan utama dan 2 x selingan
b. Bentuk Makanan : Lunak (bubur)
c. Route Pemberian : Oral
d. Jenis Diet : Diet Hati III
2. Tujuan Diet
Untuk memberikan makanan hingga mencapai status gizi optimal
tanpa memberatkan fungsi hati
3. Syarat Diet
a. Energy diberikan tinggi, diberikan bertahap sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan pasien
b. Protein cukup, yaitu 1,5 g/kg BB
c. Lemak cukup yaitu 20% dari kebutuhan energy total, dalam bentuk
mudah cerna
d. Karbohidrat cukup, yaitu 60% sisa dari kebutuhan energy total
e. Bentuk makanan lunak karena keluhan mual dan muntah.
28
TEE = BMR x Fa x Fs
= 1857,8 kkal
= 1,5 x 58 kg
= 87 gram (20%)
20% 𝑥 1857,8
Lemak =
9
= 41,28 gram
60% 𝑥 1857,8
Karbohidrat =
4
= 278,67
Terapi diet yang direncanakan untuk diberikan yaitu diet Hati. Diet
hati adalah diet yang bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati. Bentuk makanan yang
diberikan pada tanggal 11 - 13 Desember 2019 adalah bubur. Adapun
untuk route pemberian makanan melalui oral dengan frekuensi 3 kali
makan utama dan 2 kali makan selingan. Pasien diberikan bubur karena
menyesuaikan kondisi pasien. Prinsip dan syarat diet yang diberikan
berdasarkan diet hati yakni : energy tinggi, protein tinggi, lemak cukup,
karbohidrat tinggi (Almatsier, 2013). Pemberian kebutuhan energy
dihitung berdasarkan rumus harris benedict. Pemberian energy yang
direncanakan yakni energy sebesar 1743, 46 kkal, protein 2 gram per hari
yaitu 87 gram, lemak 38,74 gram dan karbohidrat 261,51 gram
B. Implementasi
1. Kajian Terapi Diet di Rumah Sakit
a. Jenis Diet : Diet Hati III
b. Bentuk : Lunak (bubur)
c. Rute : Oral
2.Rekomendasi Diet