Anda di halaman 1dari 2

Menjunjung Tinggi Pelaksanaan HAM

Pemikiran masyarakat yang maju di era globalisasi ini membuka pikiran akan kepedulian terhadap kasus-
kasus kekerasan Hak Asasi Manusia (HAM) di berbagai belahan dunia, seperti kasus kekerasan di negara-
negara afrika. Selain itu, pelbagai konflik di planet bumi yang dilatarbelakangi oleh perebutan wilayah
dan sumber daya alam menjadi pemicu kepedulian dalam hal kemanusiaan, karena konflik-konflik
tersebut memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Hal ini mendorong solidaritas dari pelbagai negara
untuk mewujudkan pengakuan HAM bagi seluruh manusia di seluruh dunia tanpa terkecuali, baik di
negara maju maupun negara berkembang. Hadirnya globalisasi seakan menghubungkan seluruh bangsa
dan negara menuju ke sebuah tatanan kehidupan baru yang bercita-cita mewujudkan perdamaian dunia.

Memicu Pembaharuan Kesenian

Hadirnya pelbagai tontonan dan hiburan baru yang lebih modern di era globalisasi berimbas pada
redupnya kesenian-kesenian tradisional, khususnya kesenian di Indonesia. Minat masyarakat yang
menurun disebabkan oleh pengaruh budaya luar yang lebih diminati dan kebosanan masyarakat akan
hiburan tradisional di Indonesia. Tentu hal ini menjadi masalah besar bagi pelaku kesenian di Indonesia
karena perlahan dapat mematikan kegiatan seni tradisional di Indonesia. Namun demikian, redupnya
eksistensi kesenian tradisional di Indonesia menjadi pemicu bagi beberapa pelaku seni di Indonesia
untuk melakukan pembaharuan bagi kesenian tradisional di Indonesia.

Pembaharuan kesenian pun sangat beragam, tergantung dari siapa pelakunya, misalnya musik gamelan
yang dipadukan dengan musik modern atau orkestra, tari-tari tradisional yang dikemas ulang dengan
pemangkasan alur cerita, penyegaran kostum, dan pembaharuan gerak yang diadaptasi dari gerak tari
tradisional, serta pertunjukan wayang yang memadukan sisi tradisional dan teknologi. Perkembangan
zaman tentu harus disikapi dengan bijak oleh pelaku seni di Indonesia, karena jika tidak mengikuti
perkembangan zaman, maka pelaku seni tersebut akan meredup dengan sendirinya.

Mendorong Penyetaraan Gender

Majunya pola pikir manusia di era globalisasi mendorong terciptanya kesetaraan gender di masyarakat.
Wanita yang awalnya selalu dinomorduakan dalam kehidupan, kini sudah mendapat pengakuan.
Penyetaraan gender menjadi isu sosial yang positif dari dampak globalisasi di bidang sosial budaya.
Wanita kini tidak lagi dipandang sebelah mata dan tidak hanya dipandang sebagai objek, melainkan
wanita mempunyai peran yang sama dengan pria dalam kehidupan sehari-hari. Penyetaraan gender ini
memicu wanita untuk berkarya dan berkarir dengan leluasa. Bahkan, wanita kini bisa menjadi kepala
daerah maupun presiden, sebagai contoh beberapa negara berkembang di asia tenggara, termasuk
Indonesia, pernah dipimpin oleh presiden wanita.
Sektor Pariwisata Semakin Berkembang

Globalisasi memberi dampak positif bagi sektor pariwisata, karena dengan kemajuan teknologi
pariwisata dapat dipromosikan dengan mudah, cepat dan murah. Tentu dengan promosi berbasis
teknologi bisa mendatangkan wisatawan dengan mudah, baik wisatawan domestik maupun wisatawan
mancanegara. Selain itu, berkembangnya sektor pariwisata disebabkan oleh masyarakat sekitar yang
sadar akan potensi wisata. Di Indonesia, masyarakat di sekitar tempat wisata biasanya membentuk
kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang mengelola dan menjaga tempat pariwisata. Masyarakat
tersebut sadar bahwa pariwisata bisa menjadi penunjang ekonomi bahkan bisa menambah pendapatan
negara.

Anda mungkin juga menyukai