Lap Rekonsiliasi Revisi
Lap Rekonsiliasi Revisi
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Laporan yang dibuat oleh entitas kebanyakan adalah laporan keuangan komersial yang
sesuai dengan aturan yang ada dalam PSAK. Dari informasi laporan keuangan tersebut menjadi
acuan bagi pemerintah dalam menetapkan pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Ketentuan yang berlaku sesuai dengan Undang-Undang No 28 Tahun 2007 Tentang
Ketentuan Umum Perpajakan, Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh prbadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Menurut undang-undang nomer 28 tahun 2007 pasal 2, wajib
pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan
pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalahnya dapat sebagai berikut:
C. Tujuan masalah
Adapun tujuan dari laporan keuangan PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk.
D. Manfaat Masalah
1. Bagi Perusahaan
Sebagai pertimbangan atau masukan bagi perusahaan mengenai akuntansi perpajakan
serta sebagai informasi tambahan bagi perusahaan dalam menjalankan dan membuat
kebijakan yang akan diterapkan dimasa yang akan datang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Perusahaan
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk., selanjutnya disebut
"Perseroan", didirikan dengan Akta No. 8 tanggal 2 November 1971 juncto Akta
Perubahan No. 71 tanggal 29 Desember 1971 yang dibuat di hadapan Komar
Andasasmita, S.H., Notaris di Bandung. Akta-akta tersebut telah mendapat persetujuan
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. Y.A.5/34/21 tanggal 20
Januari 1973, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34
tanggal 27 April 1973, Tambahan No. 313 Perseroan mulai beroperasi secara komersial
pada awal tahun 1974.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan
terakhir dilakukan untuk disesuaikan dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB) No. 1 tanggal 22 Juni 2017 dibuat oleh Ari Hambawan S.H., M.Kn.,
Notaris di Bandung, yang disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0083504.AH.01.11. Tahun 2017
tanggal 07 Juli 2017. Perseroan memiliki kantor pusat dan pabrik yang berlokasi di Jl.
Raya Cimareme 131 Padalarang Kabupaten Bandung 40552.
Perseroan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Di bidang
minuman, Perseroan memproduksi minuman seperti susu cair, sari buah, teh, minuman
tradisional dan minuman kesehatan, yang diolah dengan teknologi UHT (Ultra High
Temperature) dan dikemas dalam kemasan karton aseptik. Di bidang makanan, Perseroan
memproduksi susu kental manis, susu bubuk dan konsentrat buah-buahan tropis.
Perseroan memasarkan produknya dengan penjualan langsung, penjualan tidak langsung
dan melalui pasar modern.
BEDA TETAP
Merupakan perbedaan pengakuan baik penghasilan maupun biaya antara akuntansi
komersial dengan kententuan Undang-undang PPh yang sifatnya permanen, artinya koereksi
fiskal yang dilakukan tidak akan diperhitungkan dengan laba kena pajak tahun berikutnya.
BEDA WAKTU
Merupakan perbedaan pembebenan biaya tiap-tiap tahun buku atau tahun pajak karena
perbedaan metoda yang digunakan, tetapi secara keseluruhan jumlah yang dibebankan sebagai
biaya adalah sama.
KETERANGAN JUMLAH
Penjualan Rp5.472.882
Beban langsung
Pemakaian bahan langsung Rp2.861.449
Upah langsung Rp29.165
Total Beban Langsung Rp2.890.614
Beban Produksi Tidak Langsung
Penyusutan:
Aset tetap Rp133.641
Listrik dan energi Rp109.921
Pemeliharaan dan perbaikan Rp105.118
Gaji dan upah Rp52.374
Pemakaian bahan pembantu Rp42.718
Pemakaian suku cadang Rp41.082
Keperluan pabrik Rp22.887
Asuransi Rp2.645
Kerusakan barang Rp862
Lain-lain Rp55.680
Total Beban Produksi Tidak Langsung Rp566.199
Beban Pokok Produksi Rp3.456.813
Persediaan Barang Jadi
Persediaan Awal Rp213.271
Persediaan Akhir (Rp153.478)
BPP Rp3.516.606
Beban Penjualan
Iklan dan promosi Rp452.819
Angkutan:
Pihak ketiga Rp184.391
Pihak afiliasi - PT Toll Indonesia Rp19.269
Gaji Rp68.743
Sewa Rp56.588
Kerusakan Barang Rp8.128
Bahan Bakar Rp5.951
Asuransi Rp5.476
Perjalanan dinas Rp4.425
Pemeliharaan dan perbaikan Rp1.644
Penyusutan aset tetap Rp1.649
Komunikasi Rp2.786
Lain-lain Rp43.489
Total Beban Penjualan Rp855.358
Beban Administrasi dan Umum
Gaji Rp113.711
Listrik dan energy Rp9.288
Penyusutan aset tetap Rp6.461
Amortisasi aset tak berwujud Rp2.532
Sewa Rp4.009
Lain-lain Rp60.899
Total Beban Administrasi dan Umum Rp196.900
Rugi selisih kurs- bersih Rp25.851
Rugi penjualan aset tetap Rp2.900
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRI & TRADING COMPANY Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
REKONSILIASI FISKAL
KEUANGAN KEUANGAN
KOREKSI KOREKSI
KOMERSIAL FISKAL
POSITIF NEGATIF
Penjualan Rp5.472.882 Rp5.472.882
Beban langsung
Pemakaian bahan langsung Rp2.861.449 Rp2.861.449
Upah langsung Rp29.165 Rp29.165
Total Beban Langsung Rp2.890.614 Rp2.890.614
Beban Produksi Tidak Langsung
Penyusutan:
Aset tetap Rp133.641 Rp133.641
Listrik dan energy Rp109.921 Rp109.921
Pemeliharaan dan perbaikan Rp105.118 Rp105.118
Gaji dan upah Rp52.374 Rp52.374
Pemakaian bahan pembantu Rp42.718 Rp42.718
Pemakaian suku cadang Rp41.082 Rp41.082
Keperluan pabrik Rp22.887 Rp22.887
Asuransi Rp2.645 Rp2.645
Kerusakan barang Rp862 Rp862
Lain-lain Rp55.680 Rp55.680
Total Beban Produksi Tidak
Langsung Rp566.199 Rp566.199
Beban Pokok Produksi Rp3.456.813 Rp3.456.813
Persediaan Barang Jadi
Persediaan Awal Rp213.271 Rp213.271
Persediaan Akhir (Rp153.478) (Rp153.478)
BPP Rp3.516.606 Rp3.516.606
Beban Penjualan
Iklan dan promosi Rp452.819 Rp452.819
Angkutan:
Pihak ketiga Rp184.391 Rp184.391
Pihak afiliasi - PT Toll
Indonesia Rp19.269 Rp19.269
Gaji Rp68.743 Rp68.743
Sewa Rp56.588 Rp56.588
Kerusakan Barang Rp8.128 Rp8.128
Bahan Bakar Rp5.951 Rp5.951
Asuransi Rp5.476 Rp5.476
Perjalanan dinas Rp4.425 Rp4.425
Pemeliharaan dan perbaikan Rp1.644 Rp1.644
Penyusutan aset tetap Rp1.649 Rp1.649
Komunikasi Rp2.786 Rp2.786
Lain-lain Rp43.489 Rp43.489
Total Beban Penjualan Rp855.358 Rp855.358
Beban Administrasi dan Umum
Gaji Rp113.711 Rp113.711
Listrik dan energy Rp9.288 Rp9.288
Penyusutan aset tetap Rp6.461 Rp6.461
Amortisasi aset tak berwujud Rp2.532 Rp2.532
Sewa Rp4.009 Rp4.009
Lain-lain Rp60.899 Rp60.899
Total Beban Administrasi dan
Umum Rp196.900 Rp196.900
Rugi selisih kurs- bersih Rp25.851 Rp25.851
Rugi penjualan aset tetap Rp2.900 Rp2.900
KESIMPULAN
Rekonsiliasi Fiskal adalah koreksi atau penyesuaian yang harus dilakukan oleh wajib
pajak sebelum menghitung Pajak Penghasilan (PPh) bagi wajib pajak badan dan wajib pajak
orang pribadi (yang menggunakan pembukuan dalam menghitung penghasilan kena pajak).
Koreksi fiskal terjadi karena adanya perbedaan perlakuan / pengakuan penghasilan
maupun biaya antara akuntansi komersial dan akuntansi pajak yang meliputi beda tetap dan
beda waktu. Rekonsiliasi fiskal dilakukan terhadap seluruh unsur penyusunan laporan laba
rugi, meliputi pendapatan dan biaya, terutama dilakukan terhadap :
1) Wajib Pajak yang memiliki penghasilan final.
2) Wajib Pajak yang memiliki penghasilan yang bukan objek pajak.
3) Wajib Pajak yang mengeluarkan biaya-biaya yang tidak boleh menjadi pengurang
penghasilan (pasal 9 UU PPh)
4) Wajib Pajak mengeluarkan biaya yang boleh menjadi pengurang tetapi metode
pengakuan biaya tersebut diatur oleh ketentuan fiskal.
5) Wajib Pajak mengeluarkan biaya yang dikeluarkan bersama untuk mendapatkan
pendapatan yang dikenakan PPh Final.