Anda di halaman 1dari 8

Nama : EKA TAWABAWATI

NPM : 1115081
Konsep Dasar Usulan Penelitian

A. Pengertian
Kata riset terjemahan dari research (bahasa Inggris). Research berasal dari
dua kata yaitu re berarti kembali atau berulang dan search berarti mencari. Sehingga
research diartikan mengulang pencarian atau mencari kembali. Kegiatan riset harus
berpedoman pada tiga kaidah ilmiah yaitu logika = hipotesis – verifikasi yang berasal
dari kata logico –hypothetico – verificative (Yunani). (Suprajitno, 2016)
Riset keperawatan adalah suatu upaya menemukan kembali sesuatu yang
baru berasal dari praktik keperawatan. (Suprajitno, 2016)
Menurut Whitney (1960) ilmu dan penelitian adalah sama-sama suatu proses,
sedangkan hasil dari proses tersebut adalah “kebenaran” (truth). Pendapat tersebut
beralasan karena memang ilmu itu tidak statis, tetapi berkembang dan dalam
perkembangan ilmu itu selalu melalui suatu proses, dan proses itu adalah penelitian.
Pada prinsipnya penelitian adalah metode yang digunakan oleh ilmu untuk
memperoleh kebenaran empiris. Oleh sebab itu penelitian pada prinsipnya adalah
metode ilmu pengetahuan (scientific method) (Notoatmodjo, 2010).
Teori keperawatan yang dikenalkan pertama kali oleh Florence Nightingale
mengalami perkembangan melalui suatu riset. Pada saat itu, teori keperawatan
menekankan tentang pentingnya lingkungan yang dapat mempengaruhi semua aspek
kehidupan manusia, kesehatan, dan keperawatan. Kelemahan yang terdapat dalam
teori keperawatan pertama kali, terus dikembangkan sehingga banyak teori
keperawatan memiliki kehususan. Sebagai teladan: 1) teori keperawatan oleh
Dorothea Orem berfokus pada tingkat ketergantungan pasien dirawat, 2) teori
keperawatan oleh Virginia Henderson berfokus pada 14 kebutuhan manusia, 3) teori
keperawatan oleh Betty Newman berfokus pada model sistem, dan sebagainya.
(Suprajitno, 2016)
B. Manfaat Riset Keperawatan
Setiap belajar, muncul pertanyaan: Seberapa pentingkah riset keperawatan?
Jawabnya: Riset adalah suatu kegiatan yang sangat penting dalam keperawatan.
Menurut Hamid (1999) dan Brockopp & Tolsma (1995) dengan riset keperawatan
akan diperoleh manfaat:
1. Menyelesaikan masalah keperawatan dan pengembangan atau menvalidasi
teori.
2. Memberikan fakta yang berasal dari pelayanan keperawatan.
3. Menerapkan hasil riset untuk meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan
keperawatan.
4. Mengevaluasi mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
5. Mengembangkan pengetahuan ilmiah yang menjadi landasan praktik
keperawatan.
6. Sebagai kunci untuk menyediakan pelayanan yang tepat sesuai kebutuhan
manusia.
7. Proses yang memungkinkan banyak pertanyaan muncul dalam praktik
keperawatan sehari-hari dapat dijawab.
8. Memberikan data yang mencatat efektifitas dan kualitas asuhan
keperawatan. (Suprajitno, 2016)

C. Jenis penelitian
Jenis-jenis penelitian dalam keperawatan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
1. Menurut penggunaanya
- Penelitian dasar atau penelitian murni (pure research) tujuannya untuk
meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian
baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu.
- Penelitian terapan (applied research) Setiap penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Misalnya
penelitian untuk menunjang kegiatan pembangunan yang sedang berjalan,
penelitian untuk melandasi kebijakan pengambilan keputusan atau
administrator.
2. Menurut metodenya
- Penelitian historis, penelitian ini ditujukan untuk rekonstruksi masa lampau
dengan data-data yang dikumpulkan biasanya hasil pengamatan orang lain,
seperti surat-surat arsip atau dokumen-dokumen masa lalu.
- Penelitian ekspremental, penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan
sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tersebut.
3. Menurut sifat permasalahannya
- Penelitian historis
- Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat
fakta-fakta actual dan sifat populasi tertentu.
- Penelitian perkembangan adalah menyelidiki pola dan proses pertumbuhan
atau perubahan sebagai fungsi dari waktu (meneliti pola-pola pertumbuhan,
laju, arah, dan urutan perkembangan dalam beberapa fase)
- Penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah memusatkan perhatian pada
suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang keadaan
sekarang yang dipermasalahkan
- Penelitian korelasi
- Penelitian kausal-komparatif adalah penelitian untuk menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat antara faktor tertentu yang mungkin menjadi
penyebab gejala yang diteliti
- Penelitian ekspremental adalh penelitian dengan melakukan percobaan
terhadap kelompok-kelompok ekspremen. Kepada tiap kelompok ekspremen
dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat
dikontrol
- Penelitian tindakan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan baru untuk mengatasi kebutuhan dalam dunia kerja atau
kebutuhan praktis lain. Misalnya meneliti keterampilan kerja yang sesuai bagi
siswa putus sekolah di suatu daerah
4. Menurut bidang ilmu
- Misalnya penelitian pendidikan (pendidikan guru, pendidikan ekonomi,
pendidikan kesehatan), ketekhnikan, ruang angkasa, pertanian, perbankan
kedokteran, keolahragaan dsb.
- Penelitian rekayasa adalah penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan
menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan

D. Langkah-langkah penelitian
1. Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah
a. Mengidentifikasi masalah
Mencari masalah yang paling relevan dan menarik untuk diteliti, masalah
dapat dicari melalui “pancaindra”. Permasalahan ada kalau ada kesenjangan
(gap) antara das sollen dan das sein, yaitu ada perbedaan antara apa yang
seharusnya dengan apa yang ada dalam kenyataan, antara harapan dan
kenyataan dll. Masalah dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:
- bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian
- seminar, diskusi
- media massa, pengalaman dan lain-lain
b. Memilih masalah/pembatasan
Mengidentifikasi masalah biasanya tidak semua masalah dapat
diambil/diteliti. Untuk itu perlu untuk dilakukan pembatasan pada masalah,
misalnya ada tidaknya referensi teori, manageability dalam dana, waktu, alat,
metode dll.
c. Merumuskan masalah
Setelah dilakukan pembatasan selanjutnya dirumuskan dengan kalimat
Tanya yang padat dan jelas untuk memudahkan dalam pengumpulan data
guna menjawab pertanyaan dalam rumusan tersebut.
2. Penyusunan Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah susunan berfikir yang bersifat logis dengan
argument yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil
disusun. Cara menyusun kerangka teori yaitu:
- Cari referensi-referensi yang relevan misalnya dari teori-teori, konsep-
konsep (buku, ensiklopedi, monograph, dll), generalisasi yaitu dari hasil
penelitian sebelumnya.
- Dari teori-teori dan konsep-konsep lakukan penalaran deduktif. Sedangkan
dari generalisasi melalui penalaran induktif. Semua proses tersebut
dilakukan secara iterative, sehingga dihasilkan jawaban yang paling
mungkin terhadap masalah. Jawaban inilah yang dijadikan hipotesis
penelitian.
3. Perumusan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu masalah penelitian, yang
jawabannya harus diuji, hipotesis dirangkum berdasarkan kerangka pemikiran.
Ada 2 jenis hipotesis, yaitu:
- Hipotesis deskriptif, yaiyu hipotesis yang menunjukkan pemaknaan suatu
konsep dari suatu teori
- Hipotesis verivikatif, yaitu hipotesis yang menghubungkan 2 variabel atau
lebih untuk diuji.
4. Menguji hipotesis secara empiric
- Menguji dengan alat statistic inverensial dan statistic deskriptif, untuk
membuktikan apakah teori-teori tersebut teruji secara meyakinkan atau tidak
berdasarkan hasil uji fakta-fakta secara empiric (penelitian kuantitatif)
- Menguji dengan tanpa statistic untuk mencari pemaknaan (penelitian
kuantitatif)
- Melakukan pembahasan, dalam melakukan pembahasan hal yang dilakukan
yaitu membahas kesenjangan antara tinjauan pustaka atau teori yang ada
dengan hasil penelitian.
- Menarik kesimpulan
E. Persyaratan Penelitian
Ada tiga syarat penting yang harus dipenuhi dalam mengadakan suatu
penelitian, yaitu:
1. Sistematis artinya dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang sederhana
sampai kepada hal yang kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan
efisien.
2. Berencana artinya dilaksanakan dengan perencanaan yang matang tentang
langkah-langkah pelaksanaannya.
3. Ilmiah artinya mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara
yang ditentukan yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu
pengetahuan.

F. Sistematika usulan penelitian


Bagian Awal
1. Halaman Sampul
2. Halaman Persetujuan atau Halaman Pengesahan
3. Halaman Pernyataan
4. Abstrak
5. Kata Pengantar
6. Daftar Isi
7. Daftar Tabel
8. Daftar Gambar
9. Daftar Lampiran

Bagian Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Hipotesis Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
2.3
2.x Kerangka Teori
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
3.2 Kerangka Penelitian
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Definisi Operasional Variabel
3.5 Populasi dan Sampel Penelitin
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran

Bagian Akhir
1. Daftar pustaka
2. Lampiran-lampiran
(Pitono & Kusmiran, 2013)
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, E. (2003) . Metodelogi penelitian kedokteran. Jakarta. EGC.


Danim, S. (2003). Riset Keperawatan : Sejarah dan Metodologi. Jakarta : Salemba
Medika.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Pitono, A. J., & Kusmiran, E. (2013). Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir.
Bandung: STIKes Rajawali.
Suprajitno. (2016). Pengantar Riset Keperawatan. Jakarta: Kemenkes RI.

Anda mungkin juga menyukai