Anda di halaman 1dari 24

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN I
REAKSI EKSOTERM DAN
REAKSI ENDOTERM

Kompetensi Dasar : Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil


percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

TUJUAN
Menentukan ciri – ciri reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Tabung reaksi 3. Kaki tiga
2. Spatula 4. Bunsen

B. Bahan
1. Larutan HCl ;2 M 5. Serbuk belerang
2. Pita Mg 6. Serbuk besi
3. Kristal Ba(OH)2.8H2O 7. Kristal CuCO3
4. Kristal NH4Cl

PROSEDUR KERJA
1. Masukkan kurang lebih 3 cm3 larutan HCl 2 M ke dalam sebuah tabung
reaksi, kemudian tambahkan potongan pita Mg sepanjang 4 cm. amati
perubahan yang terjadi dan rasakan perubahan suhu tabung reaksi.

2. Masukkan Kristal Ba(OH)2.8H2O sebanyak 2 spatula kedalam tabung reaksi.


Tambahkan Kristal NH4Cl sebanyak 2 spatula. Aduk campuran itu kemudian
tutuplah. Pegang tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka
tabung dan cium bau gas yang timbul. Catat pengamatan Anda.
Catatan: perhatikan cara mencium bau/gas

3. Campurkan serbuk belerang sebanyak 6 spatula dengan serbuk besi sebanyak


2 spatula. Masukkan campuran itu ke dalam tabung reaksi. Panaskan tabung
itu sampai campuran berpijar. Hentikan pemanasan, amati apa yang terjadi
dan catat pengamatan Anda.

4. Masukkan 3 spatula bubuk CuCO3 ke dalam tabung reaksi. Panaskan tabung


sampai mulai terjadi perubahan pada bubuk tersebut. Hentikan pemanasan,
amati apa yang terjadi dan catat pengamatan Anda.

1
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA
PERTANYAAN
1. Gejala apakah yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada percobaan
1,2,3 dan 4 ?
2. Jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang Anda harapkan terjadi
dengan suhu campuran pada (1) dan (2) ?
3. Gambarlah diagram tingkat energy untuk keempat reaksi tersebut.

2
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN II
MENENTUKAN NILAI ∆H REAKSI
MENGGUNAKAN KALORIMETER

Kompetensi Dasar : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil


percobaan penentuan H suatu reaksi.

TUJUAN
Menentukan ∆H reaksi netralisasi HCl dan NaOH

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Kalorimeter sederhana 4. Termometer
2. Gelas kimia 5. Neraca
3. Gelas ukur

B. Bahan
1. Larutan HCl 1M
2. Kristal NaOH
3. Air

PROSEDUR KERJA

1. Susunlah alat kalorimeter seperti gambar


disamping
2. Isi gelas kimia dengan 20 mL NaOH 1M.
3. Isi gelas kimia lain dengan 20 mL HCl 1M.
Ukur dan catat suhu setiap larutan.
4. Tuangkan kedua larutan kedalam kalorimeter.
Lalu aduk larutan dan catat suhu campuran
tersebut.
5. Lakukan percobaan serupa, tetapi dengan
volume NaOH dan HCl yang berbeda dari
percobaan semula.

HASIL PENGAMATAN

Percobaa Volume (mL) Suhu (0C)


n ke HCl 1M NaOH 1M Total Awal Akhir Kenaikan
1 20 20
2 30 30
3 50 50

3
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA
PERTANYAAN
1. Hitunglah jumlah mol NaOH dalam 50 mL larutan NaOH 1M dan jumlah mol
HCl dalam 50 mL larutan HCl 1M.
2. Hitunglah jumlah kalor yang dibebaskan per mol H2O yang terbentuk dalam
reaksi ini.
3. Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi tersebut.

Catatan :pada perhitungan entalpi dalam reaksi ini dianggap bahwa


1. Kalor jenis larutan adalah sama dengan air ( volume larutan
NaOH dan HCl , clarutan = cair )
2. Energi yang diserap oleh calorimeter sederhana sangat kecil
sehingga dapat diabaikan.

4
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN III
PENENTUAN ∆H
PEMBAKARAN BAHAN BAKAR

Kompetensi Dasar : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil


percobaan penentuan H suatu reaksi.

TUJUAN
Menentukan dan membandingkan ∆Hpembakaran bensin dan minyak tanah.

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Kalorimeter sederhana 4. Termometer
2. Gelas kimia 5. Neraca
3. Bunsen 6. Kaki tiga

B. Bahan
1. Spiritus 3. Air
2. Minyak tanah

PROSEDUR KERJA
1. Timbang air yang akan dimasukkan ke dalam gelas kimi.isi calorimeter
dengan air, kemudian ukur dan catat suhu air.
2. Isi bunsen dengan spiritus
3. Timbang Bunsen dan spiritusnya
4. Nyalakan Bunsen dan panaskan air sambil di aduk
5. Hentikan pemanasan sesaat sebelum air mendidih ( sebelum suhu mencapai
1000C )
6. Catat suhu air pada saan Bunsen dimatikan
7. Timbang Bunsen setelah pemanasan
8. Ulangi percobaan dengan mengganti Bunsen dengan minyak tanah.

HASIL PENGAMATAN
Bahan bakar : spiritus

Massa air (m) … g


Massa Bunsen + spiritus mula – mula (m1) … g
Massa Bunsen + spiritus setelah pemanasan (m 2) … g
Suhu air mula – mula (t1) … 0C
Suhu air setelah pemanasan (t2) … 0C

Bahan bakar : minyak tanah

Massa air (m) … g


Massa Bunsen + minyak tanah mula – mula (m1) … g
Massa Bunsen + minyak tanah setelah pemanasan (m 2) … g
Suhu air mula – mula (t1) … 0C
Suhu air setelah pemanasan (t2) … 0C

5
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA
PERHITUNGAN
Bahan bakar : spiritus / minyak tanah
Kalor jenis air (c) = 4,184 J-1g0C-1
∆t = t2 – t1= … 0C
qair = m x c x ∆t
massa bahan bakar = m1 – m2 = … g
q air + q kalorimeter + q reaksi = 0
qreaksi = ( q air + q kalorimeter )
Jika q kalorimeter dianggap = 0
Maka q reaksi = - q air
Perhitungan kalor reaksi per gram bahan bakar adalah
q air
q reaksi=
bahan bakar

PERTANYAAN
1. Bandingkan q reaksi spiritus dan minyak tanah
2. Jelaskan penyebab perbedaan tersebut

6
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN IV
PENGARUH KONSENTRASI
TERHADAP LAJU REAKSI

Kompetensi Dasar : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil


percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde
reaksi.

TUJUAN
Untuk menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Balon 3. Stopwatch
2. Erlenmeyer

B. Bahan
1. Soda kue
2. Larutan Asam Cuka 3 M ; 1,5 M ; 1 M

PROSEDUR KERJA
1. Isikan Soda kue sebanyak 1 gram kedalam balon, kemudian pasang balon itu
pada erlenmeyer yang berisi 50 mL asam cuka 3 M.
2. Jalankan stopwatch tepat pada saat soda kue itu dijatuhkan ke asam cuka dan
hentikan stopwatch tepat pada saat balon itu berdiri
3. Lakukan hal yang sama dengan larutan asam cuka 1,5 M dan 1 M
4. Catat hasil pengukuran waktu yang dicapai pada kolom pengamatan

HASIL PENGAMATAN

Konsentrasi Asam Cuka (M) Waktu (s)


3
1,5
1

PERTANYAAN
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi asam cuka terhadap kecepatan berdirinya
balon ?
2. Tuliskan reaksi yang terjadi.

7
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN V
PENGARUH SUHU
TERHADAP LAJU REAKSI

Kompetensi Dasar : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil


percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde
reaksi.

TUJUAN
Mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Gelas kimia 3. Stopwatch
2. termometer 4. Penangas air

B. Bahan
1. Logam seng 3. Es
2. Larutan HCl 1M

PROSEDUR KERJA

1. Siapkan gelas kimia sebanyak 3 (tiga) buah.


2. Tuang sekitar 25 mL HCl 1M ke dalam setiap gelas kimia.
3. Simpan gelas 1 dalam rendaman air es.
4. Gelas kimia 2 pada suhu kamar
5. Panaskan gelas kimia 3 pada penangas air. Ukur sampai suhu konstan.
6. Masukkan kedalam setiap gelas kimia logam seng dengan massa yang
sama.Catat hasil pengamatan sampai semua logam seng bereaksi

HASIL PENGAMATAN
Gelas Kimia Waktu (s) Laju Reaksi (s-1)
1
2
3

PERTANYAAN
1. Buat grafik pengaruh suhu terhadap laju reaksi
2. Bagaimana pengaruh suhu terhadap laju reaksi ?

8
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN VI
ENZIM KATALASE
DALAM HATI SAPI

Kompetensi Dasar : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil


percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde
reaksi.

TUJUAN
Untuk menyelidiki pengaruh katalis terhadap laju reaksi

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Tabung reaksi 3. Termometer
2. Penangas air 4. Stopwatch

B. Bahan
1. Hati sapi
2. H2O2

PROSEDUR KERJA
1. Rebus 1 gram hati sapi dalam air mendidih selama 5 menit.
2. Masukkan 10 mL H2O2 ke dalam setiap tabung reaksi yang telah di beri label
1,2 dan 3
3. Ukur suhu setiap larutan dalam tabung reaksi
4. Ke dalam tabung 1 tidak ditambahkan bahan lain. Adapun ke dalam tabung 2
ditambahkan hati sapi segar, dan ke dalam tabung 3 dimasukkan hati sapi
yang telah direbus.
5. Amati reaksi yang terjadi dalam setiap tabung. Catat suhu larutan pada setiap
tabung setiap 30 sekon selama 3 menit.

HASIL PENGAMATAN

Kondisi Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3


Suhu awal
Suhu setelah 30 detik
Suhu setelah 60 detik
Suhu setelah 90 detik
Suhu setelah 120 detik
Suhu setelah 150 detik
Suhu setelah 180 detik
PERTANYAAN
1. Berdasarkan kegiatan tersebut, urutkan kecepatan dalam setiap tabung reaksi
dari yang paling lambat
2. Adakah hubungan antara penambahan hati sapi dengan kecepatan reaksi ?
Jelaskan !

9
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA
3. Adakah perbedaan pengaruh antara hati sapi rebus dan hati sapi segar ?
Jelaskan !
4. Bagaimana hati sapi dapat mempengaruhi kecepatan reaksi ?

10
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN VII
MENGAMATI REAKSI
BOLAK-BALIK (REVERSIBLE)

Kompetensi Dasar : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil


percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan.

TUJUAN
Mengamati pengaruh perubahan suhu terhadap reaksi kesetimbangan

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Gelas kimia 3. Kaki tiga dan kasa
2. Bunsen 4. Neraca

B. Bahan
1. Larutan CuSO4 0,1 M 3. Air dingin/es batu
2. Padatan NaCl

PROSEDUR KERJA
1. Timbanglah 5 gram padatan NaCl, kemudian larutkan dalam 100 ml CuSO 4 di
dalam gelas kimia. Amati perubahan yang terjadi.
2. Panaskan larutan CuSO4 dan NaCl tersebut. Amati perubahan yang terjadi.
3. Rendam gelas kimia yang berisi larutan CuSO4 dan NaCl yang telah
dipanaskan ke dalam gelas kimia 1L yang berisi air dingin atau es batu. Amati
perubahan yang terjadi.

HASIL PENGAMATAN
1. Warna larutan CuSO4 + NaCl =…
2. Warna larutan CuSO4 + NaCl setelah dipanaskan =…
3. Warna larutan CuSO4 + NaCl setelah didinginkan =…

PERTANYAAN
1. Tuliskan persamaan reaksi setimbang yang terjadi pada percobaan tersebut.
2. Jelaskan pengaruh suhu ( panas/dingin ) sehingga menyebabkan terjadinya
perubahan warna larutan.

11
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN VIII
PENGARUH PERUBAHAN KONSENTRASI TERHADAP PERGESERAN KESETIMBANGAN

Kompetensi Dasar : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil


percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan.

TUJUAN
Mengetahui pengaruh perubahan konsentrasi terhadap pergeseran kesetimbangan

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Tabung reaksi 3. Pipet tetes
2. Gelas ukur

B. Bahan
1. Larutan CH3COOH 0,1 M
2. Larutan CH3COONa 1M
3. Larutan indikator metil jingga

PROSEDUR KERJA
1. Isi tabung reaksi dengan 3 mL larutan CH 3COOH 0,1 M tambahkan satu tetes
larutan indikator metil jingga, catat warna larutan
2. Tambahakan tetes per tetes CH3COONa 1 M ke dalam tabung reaksi sambil
dikocok sampai warna larutan berubah. Catat warna larutan

HASIL PENGAMATAN

Larutan Warna Larutan


Larutan CH3COOH 0,1 M
Setelah ditambahkan larutan metil jingga
Setelah ditambahkan larutan CH3COONa 1 M

PERTANYAAN
1. Dengan penambahan larutan CH3COONa, tentukan arah pergeseran
kesetimbangan
2. Mengapa larutan metil jingga mengalami perubahan warna ?

12
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN IX
INDIKATOR ASAM BASA

Kompetensi Dasar : Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat


untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa.

TUJUAN
Mengamati trayek perubahan warna indikator

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Tabung reaksi 3. Pipet tetes
2. Rak tabung reaksi

B. Bahan
1. Larutan NaOH 0,1 M 5. Metil merah
2. Larutan HCl 0,1 M 6. Lakmus merah
3. Fenolftalein 7. Lakmus biru
4. Metil jingga

PROSEDUR KERJA
1. Sediakan 5 tabung reaksi. Masukkan 1 mL (20 tetes) larutan NaOH kedalam
masing – masing tabung. Kemudian beri tanda pada setiap tabung.
2. Masukkan pada tabung :
I. Fenolftalein 3 tetes IV. Lakmus merah
II. Metil merah 3 tetes V. Lakmus biru
III. Metil jingga 3 tetes
3. Catatlah hasil pengamatanmu
4. Ulangi prosedur kerja dengan mengganti dengan larutan HCl.

HASIL PENGAMATAN

No Nama Warna Larutan Warna Larutan


. Indikator NaOH HCl
1 Fenolftalein
2 Metil merah
3 Metil jingga
4 Lakmus merah
5 Lakmus biru

PERTANYAAN
1. Berapakah trayek pH masing – masing indikator ?serta perubahan warnanya.
2. Larutan manakah yang bersifat asam? mengapa ?
3. Larutan manakah yang bersifat basa ?mengapa ?
4. Indikator manakah yang paling baik digunakan ?

13
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN X
MENGUJI pH LARUTAN

Kompetensi Dasar : Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat


untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa.

TUJUAN
Menguji pH larutan – larutan dengan berbagai indikator

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Tabung reaksi 3. Pipet tetes
2. Rak tabung reaksi

B. Bahan
1. Indikator universal trayek pH 1 – 14
2. Lakmus trayek pH 4,7 – 8,3
3. Fenolftalen trayek pH 8,2 – 10
4. Metil merah trayek pH 4,0 – 5,8
5. Metil jingga trayek pH 3,2 – 4,4
6. Larutan bermacam macam

PROSEDUR KERJA
1. Sediakan 5 buah tabung reaksi
2. Masukkan 1 mL larutan yang kalian bawa kedalam masing – masing tabung
reaksi
3. Kemudian tambahkan pada tabung reaksi :
I. Lakmus merah dan biru
II. Fenolftalen 3 tetes
III. Metil merah 3 tetes
IV. Metil jingga 3 tetes
4. Amati perubahan warnanya, kemudian perkirakan pH larutan tersebut
berdasarkan perubahan warna dan trayek pH indikator.
5. Kemudian ujilah dengan indikator universal. Lihat pH yang ditunjukkan .
6. Ulangi dengan menggunakan larutan lainnya.

HASIL PENGAMATAN

Laruta Lakmus Fenolftalen Metil Metil Perkiraan pH ( indikator


n Merah Jingga pH universal)
A
B
C
D
E

14
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA
F
G
H
Dst

PERTANYAAN
1. Larutan manakah yang bersifat asam ?mengapa ?
2. Larutan manakah yang bersifat basa ?mengapa ?
3. Apakah perkiraan kalian terhadap pH larutan mengalami kesulitan ? Adakah
yang tepat ? Adakah yang kurang tepat ? Jelaskan mengapa.

15
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN XI
TITRASI ASAM - BASA

Kompetensi Dasar : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil


percobaan titrasi asam-basa

TUJUAN
Menentukan kemolaran larutan HCl dengan larutan NaOH

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Buret 4. Erlenmeyer
2. Klep dan statif 5. Corong
3. Gelas ukur

B. Bahan
1. Larutan HCl 4. Indicator universal
2. Larutan NaOH 0,1 M
3. Fenolftalein

PROSEDUR KERJA
1. Masukkan 20 mL larutan HCl dan 3 tetes indikator fenolftalein ke dalam
sebuah gelas erlenmeyer.
2. Isi buret dengan larutan NaOH 0,1 M hingga garis 0 mL.
3. Tetesi larutan HCl dengan larutan NaOH. Penetesan harus dilakukan sedikit
demi sedikit secara hati – hati dan labu erlenmeyer terus menerus
diguncangkan. Setiap perubahan 5 mL ceklah pH larutan HCl tersebut.
penetesan dihentikan saat terjadi perubahan warna yang tetap, yaitu menjadi
merah muda.
4. Ulangi prosedur diatas hingga diperoleh tiga data yang hampir sama.

HASIL PENGAMATAN

No Volume HCl 0,1 M Volume NaOH


.
1
2
3
Rata – rata

16
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA
Volume NaOH Volume HCl pH Campuran

PERTANYAAN
1. Tentukan volume rata – rata larutan NaOH yang digunakan.
2. Tentukan jumlah mol NaOH yang digunakan.
3. Tentukan jumlah mol HCl berdasarkan perbandingan koefisien reaksi.
NaOH(aq) + HCl(aq)→ NaCl(aq) + H2O(l)
4. Tentukan kemolaran larutan HCl.
5. Buatlah grafik hubungan antara volume NaOH dan pH larutan. (pilih salah
satu dari 3 percobaan)

17
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN XII
MENGAMATI SIFAT
HIDROLISIS GARAM

Kompetensi Dasar : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil


percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami
hidrolisis.

TUJUAN
Menyelidiki sifat – sifat larutan garam dalam air

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Pipet tetes 4. Gelas kimia
2. Plat tetes 5. Neraca
3. Gelas ukur

B. Bahan
1. Larutan KCl 1M 5. Larutan Na3PO4 1M
2. Larutan Na2CO3 1M 6. Larutan Al2(SO4)3 1 M
3. Larutan NH4Cl 1M 7. Lakmus
4. Larutan CH3COONa 1M

PROSEDUR KERJA
1. Siapkan plat tetes yang diatasnya diletakkan kertas lakmus.
2. Kemudian tetesi masing – masing kertas lakmus berturut – turut dengan
larutan KCl, NH4Cl, CH3COONa, Na2CO3, Na3PO4, Al2(SO4)3.
3. Amati dan catat perubahan yang terjadi pada lakmus.

HASIL PENGAMATAN
No. Larutan Perubahan Warna Indikator Sifat Larutan
Lakmus Merah Lakmus Biru
1. KCl 1M
2. NH4Cl 1M
3. CH3COONa 1 M
4. Na2CO3 1M
5. Na3PO41 M
6. Al2(SO4)3 1 M

PERTANYAAN
1. Larutan – larutan garam yang manakah yang bersifat :
a. Asam b. basa c. netral

2. Lengkapilah tabel berikut

18
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA
Garam Basa Pembentuk Asam Pembentuk
Rumus Kuat / Lemah Rumus Kuat / Lemah
KCl
NH4Cl
CH3COONa
Na2CO3
Na3PO4
Al2(SO4)3
3. Jelaskan mengapa masing – masing larutan itu bersifat asam, basa dan garam !
4. Apakah semua garam tersebut mengalami hidrolisis ?jika ada garam apa saja
itu ?
5. Tuliskan reaksi pembentukan garam – garam tersebut.
6. Tuliskanlah perhitungan pH larutan garam – garam tersebut.

19
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN XIII
LARUTAN PENYANGGA

Kompetensi Dasar : Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil


percobaan untuk menentukan sifat larutan penyangga.

TUJUAN
Mempelajari sifat larutan penyangga dan bukan penyangga pada penambahan sedikit asam,
basa, atau pengenceran.

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Gelas kimia 4. Neraca
2. Gelas ukur

B. Bahan
1. Larutan NaCl 0,1 M 5. Larutan CH3COONa 0,1 M
2. Larutan HCl 0,1 M 6. Air
3. Larutan NaOH 0,1 M 7. Indikator universal
4. Larutan CH3COOH 0,1M

PROSEDUR KERJA

1. Dengan menggunakan indikator universal, ukur pH larutan NaCl 0,1 M


2. Siapkan 3 gelas kimia 100 mL. Isi masing – masing dengan 10 mL larutan
NaCl 0,1 M, kemudian :
- Ke dalam gelas kimia 1 tambahkan 1 mL larutan HCl 0,1 M
- Ke dalam gelas kimia 2 tambahkan 1 mL larutan NaOH 0,1 M
- Ke dalam gelas kimia 3 tambahkan 10 mL air
Ukur pH ketiga larutan
3. Campurkan 25 mL Larutan CH3COOH 0,1 M dan 25 mL Larutan
CH3COONa 0,1M dalam sebuah gelas kimia. Ukur pH larutan itu.
4. Siapkan 3 gelas kimia 100 mL. Isi masing – masing denga 10 mL larutan pada
prosedur (3), kemudian :
- Ke dalam gelas kimia 1 tambahkan 1 mL larutan HCl 0,1 M
- Ke dalam gelas kimia 2 tambahkan 1 mL larutan NaOH 0,1 M
- Ke dalam gelas kimia 3 tambahkan 10 mL air
5. Ukur pH ketiga larutan

HASIL PENGAMATAN

20
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

+ larutan HCl 0,1 M =…


pH NaCl = … + larutan NaOH 0,1 M =…
+ air =…
+ larutan HCl 0,1 M =…
pH CH3COOH + CH3COONa = … + larutan NaOH 0,1 M =…
+ air =…

PERTANYAAN
1. Diantara larutan yang diuji, manakah yang bersifat penyangga ?, mengapa ?
2. Tuliskan sifat – sifat larutan penyangga dan terbentuknya!
3. Tuliskan perhitungan larutan – larutan tersebut

21
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN XIV
SIFAT GARAM SUKAR LARUT

Kompetensi Dasar : Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan untuk


memprediksi terbentuknya endapan.

TUJUAN
Mengamati beberapa zat yang sukar larut dalam air dan pengaruh ion sejenis terhadap larutan
serta kemungkinan pembentukan endapan.

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Tabung reaksi 4. Rak tabung reaksi
2. Pipet tetes

B. Bahan
1. Larutan BaCl 0,1 M 5. Larutan AgNO3 0,1 M
2. Larutan Na2SO4 0,1 M
3. Larutan NaCl 0,1 M
4. Larutan K2CrO4 0,1M

PROSEDUR KERJA
1. Siapkan 5 (lima) tabung reaksi, beri nomor 1 – 5
2. Pada tabung reaksi 1 :
Masukkan larutan NaCl 0,1 M setinggi 2 cm ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan ke dalamnya 3 – 4 tetes larutan AgNO 3 0,1 M. Mengamati
perubahan yang terjadi.
3. Pada tabung reaksi 2 :
Masukkan larutan Na2SO4 0,1 M setinggi 2 cm ke dalam tabung reaksi.
Tambahkan ke dalamnya 3 – 4 tetes larutan K2CrO4 0,1 M. Mengamati
perubahan yang terjadi.
4. Pada tabung reaksi 3 :
Masukkan ke dalam tabung reaksi larutan AgNO3 0,1 M setinggi 2 cm.
Tambahkan ke dalamnya 3 – 4 tetes larutan K2CrO4 0,1 M. Mengamati
perubahan yang terjadi.
5. Pada tabung reaksi 4 :
Masukkan ke dalam tabung reaksi larutan BaCl 2 setinggi 2 cm. Tambahkan ke
dalamnya 3 – 4 tetes larutan K2CrO4 0,1 M. Mengamati perubahan yang
terjadi.
6. Pada tabung reaksi 5 :
Masukkan ke dalam tabung reaksi larutan Na 2SO4 0,1 M setinggi 2 cm.
Tambahkan ke dalamnya 3 – 4 tetes larutan BaCl2 0,1 M. Mengamati
perubahan yang terjadi.

22
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA
HASIL PENGAMATAN
Tabung Campuran Larutan Hasil Pengamatan
Reaksi
1 AgNO3 + NaCl
2 Na2SO4 + K2CrO4
3 AgNO3 + K2CrO4
4 BaCl2 + K2CrO4
5 Na2SO4 + BaCl2

PERTANYAAN
1. Campuran mana saja yang dapat membentuk endapan ?
2. Tuliskan persamaan reaksi ion pada percobaan tersebut !
3. Bagaimanakah pengaruh penambahan ion sejenis pada percobaan tabung
reaksi no 4 ?

23
PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA XI IPA

PERCOBAAN XV
PENGOLAHAN AIR BERSIH

Kompetensi Dasar : Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-


sifatnya

TUJUAN
Mengetahui pengolahan air bersih secara sederhana

ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Wadah plastik 2L 2 buah
2. Saringan kopi
3. Perekat

B. Bahan
1. Tawas 20 gram 5. Kapur tohor secukupnya
2. Pasir halus secukupnya 6. Kaporit secukupnya
3. Pasir kasar secukupnya 7. Air kotor
4. Kerikil secukupnya

PROSEDUR KERJA
1. Gunakan botol plastik berukuran 2 L yang bagian bawahnya telah dipotong.
Tutup mulut botol plastik dengan kertas saring kopi.
2. Amati warna dan bau dari air kotor tersebut
3. Tambahkan tawas ke dalam air kotor dan aduk perlahan selama 5 menit.
Kemudian diamkan selama ± 20 menit. Amati koagulasi (pengendapan) yang
terbentuk
4. Sementara itu, susun saringan dan cuci dengan air suling sebanyak 5 L.
Letakkan saringan diatas botol plastik untuk menampung air bersih
5. Tuang air yang kotorannya telah mengendap ke dalam saringan. Pastikan
endapan tidak ikut serta
6. Tambahkan kapur ke dalam air yang telah disaring. Setelah itu, tambahkan
kaporit
7. Bandingkan air yang telah disaring dengan air kotor

PERTANYAAN
1. Apakah terjadi perbedaan yang signifikan antara air sebelum dan setelah
disaring ?
2. Tuliskan fungsi dari penambahan dan penggunaan bahan – bahan berikut.
a. Tawas
b. Kaporit
c. Kapur
d. Pasir dan kerikil

24

Anda mungkin juga menyukai