Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PRD 03 KU1202
Disusun oleh kelompok 7
Anggota : Muhammad Ghivar Arrofi 19919023
Alya Hanum Asyara 19919067
Merisa Serfa Nazar I.A. 19919115
Rizni Fisyadina Saragih 19919147
Michael Yoel W.M 19919155
BAB 1
1.1 Judul
Salah satu faktor yang paling penting di dalam rumah yang sehat adalah ventilasi dan
sirkulasi udara serta cahaya, karena menurut sebuah laporan yang dirilis oleh British Medical
Association, anak yang tinggal di rumah lembab dan kurang cahaya 3 kali lebih rentan
mengalami batuk dan mengalami gejala awal asma dan masalah pernapasan lain. Rumah yang
lembab dan kurang cahaya akan memiliki partikel lumut dan jamur yang lebih banyak bila
dibandingkan dengan rumah yang kering dan memiliki aliran udara yang baik.
Dari hasil analisis pohon masalah dan brainwriting di atas kami menyimpulkan bahwa persoalan
yang akan kami angkat adalah:
Bagaimana cara membuat sistem sirkulasi dan ventilasi yang baik pada rumah dengan ruang
yang terbatas agar kondisi rumah yang sehat dapat terwujud?
Sasaran:
Berangkat dari pemikiran bahwa seharusnya konsep dalam membangun rumah harus
memperhatikan unsur kesehatannya itu sendiri, termasuk juga dalam hal pencahayaan dan
sirkulasi udara rumah tersebut. Bagaimana tidak, hampir setiap hari kita menghabiskan waktu di
dalam rumah. Oleh karena itu, hal ini sangat penting untuk menunjang kesehatan masing-masing
penghuninya.
Menurut World Health Organization (WHO), rumah yang lembab dan berjamur memiliki
kontribusi yang cukup besar terhadap tiga ratus juta kasus asma anak-anak. Hal inilah yang
mendesak kami untuk membuat sebuah konsep rumah dengan sistem sirkulasi yang baik yang
akan kami implementasikan dalam bentuk maket.
Kami berharap maket ini bisa bermanfaat untuk menjadi standar untuk membangun
sebuah rumah dengan sistem pencahayaan dan sirkulasi udaranya yang sehat untuk para
penghuninya. Kami juga berharap agar maket ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya memperhatikan sirkulasi udara yang baik di dalam rumah, sehingga kedepannya
masalah pernapasan penghuni rumah yang timbul akibat sirkulasi udara yang buruk bisa
diminimalisir.
BAB 2
2.1 Tinjauan Literatur dan Studi Preseden
Rumah yang baik, tidak harus besar dan mewah, tetapi harus memenuhi syarat kesehatan, sehingga para
penghuninya dapat beraktivitas dengan nyaman. Menurut Winslow, rumah sehat memiliki beberapa
kriteria, yakni dapat memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikologis; serta dapat menghindarkan terjadinya
kecelakaan dan penularan penyakit.
Agar rumah dan penghuninya menjadi sehat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Ventilasi Udara
Rumah sehat harus memiliki ventilasi udara yang cukup, agar sirkulasi udara lancar dan udara menjadi
segar. Ventilasi udara membuat kadar oksigen di dalam rumah tetap terjaga sekaligus menjaga
kelembapan rumah.
Buat ventilasi udara lewat bukaan jendela. Penghawaan udara dalam rumah akan makin maksimal dengan
sistem ventilasi silang atau cross ventilation. Jika tidak memungkinkan, bisa dibuat ventilasi lewat
lubang-lubang angin.
Selain itu, sebisa mungkin jangan menggunakan kipas angin, karena bisa menyebabkan flek pada paru-
paru. Taman di teras atau di dalam rumah juga akan membantu proses produksi oksigen.
2. Pencahayaan
Rumah sehat harus memiliki pencahayaan alami yang cukup. Rumah yang kekurangan cahaya matahari
sangat lembap dan tidak nyaman serta rawan terhadap bibit penyakit.
Umumnya, cahaya alami didapat lewat jendela, namun jika tidak memungkinkan, cahaya bisa diperoleh
dari genteng kaca. Kendati demikian, pencahayaan rumah jangan terlalu berlebihan, karena dapat
membuat mata sakit dan ruangan menjadi gerah.
3. Lantai
Lantai kedap air adalah syarat bagi rumah sehat. Bahannya bisa beragam: ubin, semen, kayu, atau
keramik. Lantai yang berdebu atau becek selain tidak nyaman juga bisa menjadi sarang penyakit.
Pemilihan material lantai sangat penting. Misalnya, keramik lantai yang licin dapat menyebabkan
penghuni terpeleset.
Ketinggian langit-langit rumah juga mesti diperhatikan. Pasalnya, langit-langit yang terlalu pendek bisa
menyebabkan ruangan terasa panas sehingga mengurangi kenyamanan.
5. Pembuangan Limbah
Setiap hari, rumah menghasilkan limbah kamar mandi, dapur, dan sampah. Rumah sehat harus memiliki
septic tank dan pembuangan limbah air yang tidak mencemarkan tanah dan air tanah serta tidak berbau.
Posisi septic tank sebaiknya dibuat sejauh mungkin dengan pompa air.
Setiap rumah sehat memiliki tempat pembuangan sampah yang tertutup agar tidak mencemari lingkungan
sekitarnya. Buatlah dua tempat sampah: untuk sampah organik dan anorganik.
6. Air Bersih
Rumah sehat harus memenuhi kebutuhan air bersih bagi para penghuninya, yakni minimal 60 liter per
hari per orang—untuk minum, mandi, mencuci, dan lain-lain.
BAB 3
3.1 Visi Misi
Visi kami adalah menyelesaikan permasalahan kesehatan dalam lingkungan internal individu itu
sendiri yaitu dari rumah.
Misi yang kami buat yaitu membuat model rumah sehat yang bisa diaplikasikan dan menjadi
standar untuk banyak keluarga menata rumahnya. hal utama yang kami perhatikan adalah
pencahayaan dan sirkulasi udara.
3.2 Konsep
Konsep Rumah Sehat yang kami bawa adalah dengan memanfaatkan sistem sirkulasi
udara dan pencahayaan dengan baik dalam ruang yang terbatas. Konsep ini diharapkan dapat
menjadi solusi dari permasalahan rumah yang tidak sehat karena sirkulasi yang buruk.
BAB 4
4.1 Alternatif Produk
Sebelum penentuan standar design untuk produk final, berikut beberapa tahapan yang
telah dilakukan untuk merumuskan kemungkinan produk unik dan kreatif yang akan kami buat
sebagai solusi atas permasalahann yang kami angkat :
A. Brainstorming
Dari Brainstorming yang telah dilakukan, problem statement yang diangkat sudah mengerucut
kepada “rumah sehat”, namun solusi yang ditawarkan masih terlalu luas dan perlu pertimbangan
lebih lanjut.
B. Pohon Masalah dan Solusi
Dari hasil pohon masalah dan solusi yang kami buat, kami mengangkat topik permasalahan,
yaitu “Bagaimana cara membuat sistem sirkulasi dan ventilasi yang baik pada rumah dengan
ruang yang terbatas agar kondisi rumah yang sehat dapat terwujud?
C. Analisis Morfologi
Dari analisis morfologi, sudah menetapkan beberapa komponen dari rumah yang dapat
menunjang konsep rumah sehat, seperti penataan sistem sirkulasi, pencahayaan, bentuk atap dan
sebagainya.
D. C-Sketching
Dari c-sketching, diperoleh berbagai kemungkinan produk yang inovatif dalam bentuk gambaran
kasarnya. Namun. terdapat beberapa gambar yang keluar dari konsep yang kami tetapkan.
Dari Tahapan-tahapan untuk pemilihan solusi di atas, kami menyimpulkan beberapa alternatif
komponen rumah terkait rumah sehat
Ventilasi silang atau cross ventilation adalah dua bukaan berupa jendela atau pintu yang
letaknya saling berhadapan di dalam satu ruangan. Ventilasi ini bekerja dengan memanfaatkan
perbedaan zona bertekanan tinggi dan rendah yang tercipta oleh udara. Perbedaan tekanan pada
kedua sisi bangunan akan menarik udara segar memasuki bangunan dari satu sisi dan mendorong
udara pengap keluar ruangan dari sisi lain.
2. Jendela
Jendela Balkon
Menggunakan flip pada daun jendela, panel tersebut akan terbuka dan membentuk
rel memanjang dan menciptakan sebuah teras kecil yang terbuka.
Desain ini dirancang untuk jendela skylight yang dipasang pada atap rumah.
Sistem ini terdiri dari dua bagian, dimana jendela akan dibuka ke atas, sementara
bagian bawah jendela akan terbuka lebar menjadi dinding vertikal kokoh,
sekaligus sebagai pagar balkon.
Jendela balkon ini menjadi alternatif rumah sehat dengan pencahayaan alami dan
udara segar. Penghuni rumah juga dapat menghemat energi karena sirkulasi dan
pencahayaan yang lebih baik.
Karena jendela ini biasa digunakan untuk atap, kami akan mencoba untuk
menginovasikannya dengan membuat jendela ini terletak di tembok layaknya
jendela pada umumnya.
Jendela Putar
Jendela ini berbahan alumunium. Cara membukanya yaitu dengan cara diputar. Hal
ini dapat menimalisir ruang, Namun cahaya yang masuk dapat diatur menjadi ¼,
1//2, ¾.
Jendela Geser
Jendela minimals yang dapat digeser sehingga udara dapat masuk melewati sela
samping kanan dan kiri jendela. Selain itu, menggunakan teralis besi sebab selain
faktor keamanan juga lebih infinit serta mudah perawatannya. Untuk mencegah
paparan sinar matahari yang banyak dapat dipasang gorden pada belakang
jendela.
3. Atap
Rumah Panjang dengan memaksimalkan ruang dua lantai. Penempatan jendela yang efektif
membuat
Dinding rumah
yang inidari
tebuat menjadi alternative
material pilihan
tahan air untukpertama.
mengontrol kelembapan dalam ruang.
Sistem sirkulasi yang unik dan baik (dapat memaksimalkan udara dan cahaya yang masuk)
bertujuan untuk mengontrol hawa pada ruangan dan kesehatan udara di dalam ruangan.
Jendela yang efektif bertujuan memaksimalkan udara dan cahaya yang masuk tanpa memakan
ruang yang banyak.
Ketinggian dinding yang sengaja dilebihkan bertujuan untuk memenuhi skala manusia
Alternatif 2
(36 x 35 x 36) cm
Alternatif 3
(35 x 34 x 33) cm
Rumah dengan satu lantai namun memiliki ketinggian yang lebih dari alternative seelumnya.
Menggunakan jendela berbentuk lingkaran yang bisa dibuka dengan diputar.
Department
Founder
Asistensi 1
Creative
Director
Finance
Ghivar
Rizni
Yoel
Persetujuan Sketch
Pembelian Bahan
Department
Research &
Presentasi Akhir
Monitor
Serfa
3
4
1
APRIL
2
5.3.3 Rincian Kebutuhan Bahan dan Jasa Penunjang
Alternatif 1
3
Bahan Harga (Rp) Jumlah Total (Rp)
4
Birmat 9500 3 28500
Balsa 15000 1 set 15000
1
Mika akrilik 15000 1 15000
Mdf 9500 1 9500
MEI
2
Cutter 30’ 12000 5 60000
Perekat 15000 2 15000
Penggaris 10000 5 50000
3
148000
Alternatif 2 4
Alternatif 3
Bahan Harga Jumlah Total
Birmat 9500 4 28500
Balsa 15000 1 set 15000
Mika akrilik 15000 1 15000
Handmade 15000 1 15000
papper
Cutter 30’ 12000 5 60000
Perekat 15000 2 15000
Penggaris 10000 5 50000
mdf 17200