Preskas Jiwaaaaa
Preskas Jiwaaaaa
Disusun oleh :
Ghina Rihhadatul A
20184010160
Dokter Pembimbing :
dr. Y. Kristyanta, Sp.KJ
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
20184010160
Nama : Tn. S
Usia : 34 tahun
Agama : Islam
Sumber Anamnesis
Pada bulan Mei tahun 2019 muncul gejala-gejala seperti pasien sering
berjoget sendiri, mengamuk tanpa sebab, kadang menyanyi sendiri,
meyakini bahwa pasien adalah utusan presiden yang bertugas untuk
menegakkan keadilan. Gejala-gejala tersebut muncul setelah istri kedua
pasien mendatangi rumah keluarga pasien untuk meminta cerai untuk yang
kedua kalinya dan ingin membawa sang anak akan tetapi pasien menolak
hal tersebut, sehingga pada tanggal 5 Mei 2019 pasien dibawa ke RSUD
Purworejo.
Dengan keadaan rumah tangga yang tidak stabil, sekitar pada tahun
2018 bulan Juni muncul kembali gejala-gejala seperti pasien banyak
melamun, sering menyendiri, mulai mendengar bisikan-bisikan (halusinasi
auditorik), meyakini bahwa pasien adalah seorang raja (waham kebesaran).
Pada saat itu juga atas pendapat dari tetangga, keluarga pasien membawa
pasien berobat di RSJ Magelang, selama kurang lebih 3 minggu pasien
pulang. Di rumah, pasien tidak rutin meminum obat karena merasa tidak
sakit sehingga kurang lebih 2 minggu setelah pasien pulang dari RSJ
Magelang, pasien dibawa kembali oleh keluarga ke RSJ Magelang karena
mulai timbul gejala lagi. Setelah 16 hari dirawat di RSJ Magelang, pasien
pulang. Selama pengobatan di Magelang, istri pasien tidak pernah
menengoki pasien. Pasien pernah satu kali kontrol pengobatan ke fasilitas
kesehatan terdekat akan tetapi setelah itu pasien tidak melanjutkan
pengobatannya karena merasa minder dengan penyakitnya dan merasa
bahwa dirinya tidak sakit. Gejala-gejala yang ada pada pasien hilang timbul
sehingga kegiatan pasien setelah keluar dari RSJ ialah banyak diam
dirumah, tidak bekerja di pabrik, dan hanya membantu sang ayah mencetak
batako.
1. Psikiatri
2. Medis Umum
Pasien merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pasien dirawat oleh
orangtua kandungnya sejak kecil. Orangtua pasien tidak pernah memaksa
pasien beserta saudaranya dalam memilih suatu keputusan atau tindakan
yang harus diambil, jikalau memang tindakan pasien atau saudara pasien
yang lainnya tidak baik kedua orangtua akan mengingatkan dan mencoba
untuk meluruskannya dan tidak pernah bersikap keras. Pola asuh yang
diterima dari kedua orangtua adalah tipe demokratis.
B. Pola Hubungan Keluarga
Sejak lahir pasien diberi ASI oleh ibu kandung, tidak ada kendala dalam
kemampuan berbicara, menulis, berjalan, mendengar. Pasien tidak pernah
sakit, kejang atau jatuh yang menyebabkan cedera trauma kepala sampai
dirawat di rumah sakit. Makan cukup dan tidak pilih-pilih. Perkembangan
sesuai anak seusianya.
Riwayat Pendidikan
Riwayat Pekerjaan
Riwayat Pernikahan
Aktivitas Sosial
Aktivitas Keagamaan
Kebiasaan
Ekonomi
Sosial
Hubungan Keluarga
Dukungan Moral
Pada Mei 2019 pasien dibawa ke RSUD oleh keluarga karena muncul
gejala berupa sering melamun, kadang menangis tanpa sebab, berjoget-joget
sendiri, mengamuk tanpa sebab, menyanyi sendiri, meyakini bahwa dirinya
adalah utusan presiden yang bertugas untuk menegakkan keadilan. Gejala
muncul dan meningkat dari sebelumnya lantaran pasien sering bertengkar
dengan istri keduanya serta sempat ada konflik dengan mertua pasien.
Nadi : 90x/menit
Suhu : 36,8OC
Pernafasan : 20x/menit
O
C. Diagnosis Banding
D. Pedoman Diagnosis
d. Negativisme (-)
e. Rigiditas (-)