Anda di halaman 1dari 19

Makalah Sistem Informasi Manajemen

Tentang Bisnis Elektronik (E-Business) dan Kerja Sama Global

Disusun Oleh :

1. Firdiana Nurul Icha (015)


2. Amelia Vira Akila (021)
3. Putri Familia Puspita N (026)
4. Oktaviana Salsabela (024)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan


Karunianya sehingga makalah yang berjudul “Bisnis Elektronik
(E-Business) dan Kerja Sama Global” ini dapat terwujud sesuai dengan
yang direncanakan. Sesuai dengan judul makalah ini dimaksud untuk
digunakan sebagai pegangan dalam memahami dan mengetahui seputar
konsep bisnis elektronik (e-business) dan kerja sama global.

Pemakalah percaya bahwa makalah ini tidak mungkin terwujud


tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini pemakalah menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
khususnya dosen pembimbing, Bapak Ileh Satria, SE., MA., M.Si yang
sudah membantu terwujudnya tugas makalah ini. Sesuai dengan pribahasa
yang berbunyi “Tak Ada Gading Yang Tak Retak” maka pemakalah
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya,
oleh karena itu saran dan kritik dari manapun akan pemakalah terima
dengan senang hati.

Akhir kata pemakalah berharap semoga makalah ini dapat


bermanfaat, baik bagi kami pemakalah sendiri maupun pembaca sekalian.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................1


B. RumusanMasalah................................................................................1
C. Tujuan Pembelajaran...........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Proses Bisnis dan Sistem Informasi................................................. 3


B. Jenis-Jenis Sistem Informasi.............................................................6
C. Sistem-Sistem untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosia............11
D. Fungsi Sistem Informasi di Dalam Bisnis.......................................17
E. Faktor-Faktor Keberhasilan E-Business..........................................18

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................19
B. Saran...............................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah
pesat. Perkembangan tersebut diikuti dengan penerapannya yang semakin intensif
untuk kegiatan industri, bisnis, maupun keperluan lainnya. Sehingga masyarakat pun
dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.

Dalam persaingan dunia bisnis yang semakin tinggi, maka diperlukan sebuah
sistem kerja yang cepat, efektif dan efisien. Apalagi pada saat ini komunikasi bisnis
mulai beralih dari komunikasi langsung hingga komunikasi dengan bantuan internet.
Dan di tengah semakin majunya dunia teknologi dan semakin banyaknya kebutuhan
akan pelayanan dalam dunia bisnis untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan
melengkapi aplikasi dalam suatu organisasi maka dilahirkanlah tren e-business.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian proses bisnis dan sistem informasi?
2. Apa saja jenis-jenis sistem informasi?
3. Bagaimana sistem-sistem untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial?
4. Apa fungsi sistem informasi di dalam bisnis?
5. Apa faktor-faktor keberhasilan e-business?
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mampu mengetahui apa pengertian proses bisnis dan sistem informasi.
2. Mampu mengetahui apa jenis-jenis sistem informasi.
3. Mampu mengetahui bagaimana sistem-sistem untuk kolaborasi dan bisnis jejaring
sosial.
4. Mampu mengetahui apa fungsi sistem informasi di dalam bisnis.
5. Mampu mengetahui apa faktor-faktor keberhasilan e-business.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Bisnis dan Sistem Informasi


1. Proses Bisnis
Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk
menghasilkan suatu produk atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh aliran material,
informasi, dan pengetahuan dari berbagai pihak yang terlibat dalam proses bisnis.
Proses bisnis juga mengacu pada cara yang unik dimana organisasi
mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan, serta cara-cara yang
dipilih manajemen dalam mengoordinasikan pekerjaan.
Secara garis besar kinerja sebuah perusahaan bisnis bergantung pada
seberapa baik proses bisnis dirancang dan dikoordinasikan. Proses bisnis sebuah
perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan kompetitif, jika mereka
memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau beroperasi lebih baik dari
pesaingnya. Proses bisnis juga dapat menjadi beban jika mereka didasarkan pada
cara kerja yang ketinggalan zaman/tidak sesuai kebutuhan yang menghambat
efesiensi dan respon organisasi
Setiap bisnis dapat dilihat sebagai kumpulan proses bisnis, beberapa di
antaranya merupakan bagian dari proses yang memiliki cakupan yang lebih besar.
Misalnya, menggunakan mentor/pendidikan, wiki, blog, dan video adalah bagian
dari proses manajemen pengetahuan secara keseluruhan. Banyak proses bisnis
yang terkait dengan area fungsional tertentu. Sebagai contoh, fungsi-fungsi
penjualan dan pemasaran bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pelanggan,
dan fungsi sumber daya manusia bertanggung jawab untuk merekrut pekerja.
(Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 43)

Tabel 2.1 Contoh-Contoh Fungsional Proses Bisnis


Area Fungsional Proses-Proses Bisnis
Manufaktur dan produksi Menyusun produk, pemeriksaan kualitas, menyediakan
kebutuhan material.
Penjualan dan pemasaran Mengidentifikasi pelanggan, memperkenalkan produk
kepada konsumen, menjual produk.
Keuangan dan akuntansi Membayar kreditur, menyusun laporan keuangan,
mengelola keuangan.
Sumber daya manusia Merekrut karyawan, mengevaluasi hasil pekerjaan
karyawan, melibatkan karyawan dalam rencana yang
menguntungkan.

2. Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis


Sistem informasi mengotomatisasikan banyak langkah dalam proses
bisnis yanga sebelumnya dilakukan secara manual, seperti memeriksa kredit, atau
mencetak tagihan, dan mengirim pesanan. Namun sekarang teknologi informasi
dapat melakukan lebih banyak lagi. Teknologi baru dapat betul-betul mengubah
arus informasi, sehingga memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses
dan berbagi informasi, mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan secara
berurutan menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan
hambatan-hambatan dalam pengambilan keputusan. Teknologi informasi yang
baru, sering kali mengubah cara organisasi bisnis yang baru secara menyeluruh.
Mengunduh berbagai macam e-book dari amazon, membeli computer secara
online di Bes Buy, dan mengunduh musik dari iTunes adalah proses bisnis yang
sangat baru berdasarkan model bisnis baru, yang tak dapat dibayangkan tanpa
teknologi informasi saat ini. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 45)
3. Model Bisnis
Penerapan e-business tidak hanya sekadar penerapan internet atau
teknologi dari sisi teknisnya saja, tetapi lebih dari perubahan struktur bisnis. E-
business sekarang dipandang sebagai transformasi struktur bisnis yang mengubah
cara dan model bisnis untuk bersaing mendapatkan laba. Sebagai contoh adalah
Encyclopedia Britannica yang dulu berbisnis menawarkan barangnya di toko,
melalui wiraniaga (salesman) atau katalog-katalog. Dengan adanya internet,
perusahaan ini segera mengubah model bisnisnya dengan menjualnya melalui
internet.
Perubahan struktur atau model bisnis sudah mulai merambah ke semua
industri bisnis, seperti jasa keuangan, distribusi barang, pengecer, agen, dan
sebagainya. Melalui penggunaan e-business, industri-industri ini mulai
mentransformasikan dirinya dari model bisnis yang konvensional menjadi model
bisnis yang baru, seperti penyedia jasa aplikasi, penyedia jasa internet, portal, dan
lain sebagainya.
Transformasi model atau struktur bisnis bukan hal yang mudah terutama
pada perusahaan yang sudah mapan dengan model tradisionalnya. Alasannya
adalah :
a) Manajemen merasa model konvensional tersebut merupakan model yang
sudah tepat dan menghasilkan laba. Pemikiran seperti ini benar jika kondisi
persaingan statis-tidak dinamis yang berubah terus menerus karena banyak
faktor lingkungan.
b) Keengganan untuk mentransformasi ke struktur baru karena banyaknya modal
yang sudah ditanamkan, misalnya aset-aset tetap yang tidak dapat
dikembalikan karena perubahan struktur. Manajemen pun tidak mau
mengorbankan lini produknya yang sudah berhasil bertahun-tahun. (Jogiyanto
Hartono, 2013: 107-108)

B. Jenis-Jenis Sistem Informasi


Organisasi bisnis pada umumnya memiliki sistem-sistem yang mendukung
proses-proses tersebut dalam tiap area fungsi bisnis utama penjualan dan pemasaran,
manufaktur dan produksi, keuangan akuntansi, serta sumber daya manusia.
1. Sistem-Sistem Untuk Kelompok Manajemen Yang Berbeda
a) Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system-TPS)
adalah sistem kumputerisasi yang mengoperasikan dan mencatat transaksi
rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis, seperti entri pesanan
penjualan, pengajian, karyawan yang mencatat, dan mengirim.
Tujuan utama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan rutin dan untuk memantau arus transaksi seluruh
perusahaan. Berapa banyak barang lokasi penyimpanan barang? Untuk
menjawab pertanyaan semacam ini, umumnya informasi harus tersedia
dengan mudah, terkini, dan akurat.
b) Sistem untuk Intelijen Bisnis
Intilijen bisnis (business intelligence) adalah istilah terkini
mengenail data dan perangkat lunak untuk mengorganisasi, menganalisis,
dan menyediakan akses kepada data untuk menbantu manajer dan
pengguna lain dalam sesuatu perusahaan dalam membuat keputusan yang
lebih berdasarkan informasi. Intelijen bisnis menunjukan segala hal yang
dibutuhkan dalam pengambilan keputusan pada setiap tingkat manajemen.
Beberapa jenis sistem intelijen bisnis mendukung lebih banyak
pengambilan keputusan tanpa pengulangan (non-routine). Sistem
pendukung keputusan (decision support system-DSS) berfokus pada
masalah-masalah yang unik dan dan cepat berubah, yang prosedur dalam
mencapai atau menghasilkan suatu solusi belum ditentukan sebelumnya
secara keseluruhannya. Sistem pendukung eksekutif (executive support
system-ESS) membantu manajemen senior dalam mewujudkan keputusan-
keputusan yang telah dibuat. Sistem tersebut ditujukan untuk mendukung
pengambilan keputusan tanpa routine yang membutuhkan pertimbangan,
evaluasi, dan wawasan karena tidak ada prosedur terprogram yang telah
ditetapkan sebelumnya untuk menciptakan solusi. ESS menyajikan grafik
dan data dari banyak sumber melalui batasan yang mudah digunakan oleh
manajer senior
ESS dirancang untuk menggabungkan data kejadian-kejadian dari
luar perusahaan, seperti perubahan peraturan pajak ataupun kondisi
pesaing, serta merangkum informasi dari lingkungan dalam perusahaan
melalui SIM dan DSS. Sistem tersebut menyaring, meringkas, dan
memantau data-data penting, seperti menampilkan data terpenting bagi
manajer senior. Menariknya, sistem ini telah dilengkapi kemampuan
analisis dari intelijen bisnis untuk menganalisis tren, perkiraan/ramalan,
serta pencarian data secara lebih terperinci. (Kenneth C. Laudon, Jane P.
Laudon, 2017: 46-53)
2. Sistem Untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung
a. Aplikasi Perusahaan
Menjalankan secara bersama-sama berbagai macam sistem yang
berbeda-beda telah menjadi tantangan utama bagi suatu perusahan.
Umumnya, perusahaan menggunakan dua cara, yaitu membiarkan sistem
tumbuh secara alami dalam perusahan atau menggunakan jasa perusahan
yang lebih kecil. Ada beberapa solusi untuk masalah ini. Salah satu
solusinya adalah dengan mengimplementasikan aplikasi perusahaan
(enterprise application), yang menjangkau seluruh area fungsional,
berfokus pada pelaksanaan proses bisnis yang terjadi di seluruh
perusahaan, dan menjangkau seluruh tingkat manajemen. Aplikasi
perusahaan membantu perusahaan membantu perusahaan lebih fleksibel
dan produktif dengan cara mengoordinasikan proses-proses bisnis menjadi
lebih singkat, serta mengintegrasikan kelompok-kelompok proses guna
menciptakan pengelolaan sumber daya serta layanan pelanggan yang
efisien.
Terdapat empat kategori utama aplikasi perusahaaan: sistem
perusahaan, sistem pengelolahan, rantai pasokan, sistem pengelolaan
hubungan pelanggan, serta sistem manajemen pengetahuan.
Sistem perusahan (enterprise system) yang digunakan oleh
perusahaan sering disebut sebagai perencaanaan sumber daya perusahaan
(enterprise resource planning-ERP), untuk mengintegrasikan proses bisnis
pada area manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan
dan pemasaran, serta sumber daya manusia ke dalam sebuah sistem
perangkat lunak tunggal. Informasi yang sebelumnya terpecah-pecah
berdasarkan beberapa sistem, disimpan kedalam bentuk data tunggal
komprehensif (dapat dipahami oleh semua sistem) pada sebuah lokasi
penampuangan data, yang dapat digunakan oleh banyak bisnis yang
berbeda-beda.
Sistem manajemen rantai pasokan. Perusahaan menggunakan
sistem manajemen rantai pasokan (supply chain management-SCM) untuk
mengelola hubunganya dengan pemasok. Sistem ini membantu pemasok,
perusahaan pembeli, distributor, dan perusahaan logistik berbagi informasi
tentang pesanan, produksi, tingkat persedian, serta pengiriman produk dan
jasa, sehingga mereka dapat memanfaatkan sumber daya, memproduksi,
mengirimkan barang dan jasa secara efisien. Sementara itu, tujuannya
adalah untuk menghasilkan produk menggunakan sumber daya yang
dimiliki dalam jumlah yang tepat, sesuai dengan jumlah konsumsi
pelanggan dengan biaya serendah mungkin dan waktu secepat mungkin.
Sistem ini meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara menurunkan
biaya pembuatan dan permidahan produk, serta memungkinkan para
manejer menbuat keputusan yang lebih baik terkait pengorganisasian,
pengalokasian sumber daya, produksi, serta pendistribusikan. Sistem
manajemen rantai pasokan adalah salah satu sistem antar-organisasi
(interorganizational system) karena sistem ini mengotomatisasi alur
informasi antar-organisasi yang berbeda.
Sistem manajemen hubungan pelanggan. Perusahaan menggunakan
sistem manajemen hubungan pelanggan (custometer relantionship
management system-CRM) untuk mengelola hubungan mereka dengan
pelanggan. CRM menyediakan informasi guna mengoordinasikan seluruh
proses bisnis yang berhubungan dengan pelanggan di bidang penjualan,
pemasaran, serta pelayanan untuk mengoptimalisasikan pendapatan,
kepuasan pelanggan, serta mempertahan pelanggan. Informasi yang
disediakan oleh CRM membantu perusahaan dalam mengidentifikasi,
menarik minat, dan mempertahankan konsumen yang paling memberikan
keuntungan, menyediakan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan
yang sudah ada, serta meningkatkan penjualan.
Sistem manajemen pengetahuan. Beberapa perusahaan memiliki
kinerja yang lebih baik daripada perusahaan lainnya. Hal tersebut
disebabkan mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam
menciptakan, memproduksi, serta mengirimkan barang dan jasa.
Pengetahuan yang dimiliki perusahan ini bersifat unik/khas, sulit ditiru,
serta dapat berpengaruh sebagai keunggulan strategis jangka panjang.
Sistem manajemen pengetahuan (knowledge management system-KMS)
memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan pengetahuan
dan keahlian secara lebih baik. Sistem ini mengumpulkan seluruh
pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan perusahaan, serta
menbuat pengetahuan dan pengalaman tersebut tersedia dimanapun dan
kapanpun pada saat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja proses bisnis
dan peningkatan kualitas pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
Mereka juga menghubungkan perusahaan ke sumber manajemen
pengetahuan.
b. Intranet dan Ekstranet
Intranet dan ekstranet disebut sebagai perangkat altenatif untuk
meningkatkan integrasi dan kelancaran arus informasi antar perusahaan,
dengan pelanggannya beserta pemasoknya. Secara sederhana intranet
adalah situs web internal perusahaan yang hanya dapat di akses oleh
karyawannya saja. Istilah “intranet” mengacu pada jaringan internal, yang
berbeda dengan internet yang merupakan jaringan umum yang
menghubungkan tiap organisasi beserta jaringan eksternal lainnya. Intranet
menggunakan teknologi dan teknik yang sama dengan internet, dan
intranet sering kali nerupakan wilayah akses pribadi/khusus kalangan
karyawan saja pada situs web perusahaan yang lebih besar. Demikian juga
ekstranet adalah situs web perusahaan yang dapat di akses oleh vendor dan
pemasok yang memiliki wewenang dan biasanya digunakan untuk
mengoordinasikan pengiriman persedian ke fasilitas produksi perusahaan
tersebut. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 53-58)
3. E-Business, E-Commerce, dan E-Government
Bisnis elektronik (electronic business atau e-business), mengacu pada
penggunaan teknologi digital dan internet untuk menjalankan proses-proses
bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-business meliputi aktifitas
pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta kegiatan koordinasi dengan
pemasok dan rekan bisnis lainnya. E-business juga meliputi perdagangan
elektronik (elecktronik commerce atau e-commerce).
E-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan
kegiatan jual-beli barang/jasa melalui internet. E-commerce juga meliputi
aktivitas yang mendukung transaksi tersebut, seperti periklanan, pemasaran,
dukungan konsumen, keamanan, pengiriman, dan pembayaran. E-government
mengacu pada penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet untuk
memungkinkan pemerintah berhubungan dengan masyarakat, organisasi
bisnis, sektor swasta, dan instansi pemerintah terkait lainnya secara digital.
Sebagai tambahan,untuk meningkatkan kualitas pengiriman jasa
pemerintahan, e-government meningkatkan efesiensi kegiatan operasional
pemerintah dan memperkuat peran serta masyarakat dengan cara memberikan
akses informasi secara lebih mudah dan kemampuan saling berhubungan antar
masyarakat lewat jaringan elektronis. Sebagai contoh, penduduk di suatu
negara bagian dapat memperbarui surat izin mengemudi (SIM) mereka atau
mengajukan tunjangan pengangguran secara online. Dan internet telah
menjandi perangkat yang sangat berguna untuk menyuarakan kepentingan
kelompok bagi tujuan politik, serta pengumpulan dana. (Kenneth C. Laudon,
Jane P. Laudon, 2017: 58-59)
C. Sistem untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
1. Kolaborasi
Kolaborasi (collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk
mencapai tujuan bersama yang jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian
tugas ataupun misi, dan biasanya digunakan pada organisasi bisnis, atau
organisasi lainnyan, atau antara satu bisnis dengan bisnis lainnya. Karyawan
dapat berkolaborasi dalam kelompok-kelompok informal yang bukan merupakan
bagian resmi dari suatu struktur organisasi perusahaan, atau mererka dapat di
bentuk menjadi kelompok-kelompok resmi. Tim (team) memiliki sebuah misi
khusus yang diberikan oleh seseorang dalam suatu organisasi bisnis.
Saat ini, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi lebih penting dibandingkan
sebelumnya karena berbagai alasan.
a. Mengubah sifat pekerjaan.
b. Pertumbuhan bidang pekerjaan profesional.
c. Mengubah struktur organisasi perusahaan.
d. Mengubah ruang lingkup perusahaan.
e. Menitikberatkan pada inovasi.
f. Mengubah budaya kerja dan bisnis.
2. Bisnis Jejaring Sosial
Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan kolaborasi dengan
memanfaatkan bisnis jejaring sosial (social business) menggunakan platform
jejaring sosial, yang meliputi Facebook, Twitter, dan perangkat sosial yang
terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan dengan karyawan, pelanggan,
serta pemasok mereka. Perangkat ini memungkinkan pekerja untuk membuat
profil, membentuk kelompok, dan mengikuti perkembangan status anggota
lainnya. Tujuan dari bisnis jejaring sosial adalah untuk memperdalam interaksi
dengan kelompok-kelompok dari dalam dan luar perusahaan guna memperlancar
dan memperbaiki pendistribusian informasi, inovasi, dan pengambila keputusan.
Kunci utama dalam bisnis jejaring sosial adalah “percakapan”.

Tabel 2.2 Aplikasi Bisnis Jejaring Sosial


Aplikasi Bisnis Jejaring Keterangan
Sosial
Jejaring sosial Terhubung lewat profil pribadi maupun organisasi
bisnis.
Sumber daya kerumunan Memanfaatkan pengetahuan umum untuk
orang menghasilkan ide-ide dan solusi yang baru.
Penyebarluasan bidang Mengoordinasikan proyek dan tugas-tugas serta
pekerjaan menciptakan konten secra bersama-sama.
Blog dan wiki Memublikasi dan mengakses pengetahuan secara
cepat, mendiskusikan opini dan pengalaman.
Perdagangan sosial Berbagi opini mengenai pembelian atau berbelanja
pada perusahaan yang berbasis jejaring sosial.
File sharing Meng-upload, menyebarluaskan, dan memberikan
komentar pada foto, video, audio, ataupun dokumen
tertulis.
Social marketing Menggunakan media sosial dalam berinteraksi
(pemasaran melalui dengan pelanggan, menampung pendapatan
jejaring sosial) pelanggan.
Komunitas Mendiskusikan topik di forum terbuka, membagikan
keahlian.

3. Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring sosial


Tabel 2.3 Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Manfaat Dasar Pemikiran
Produktivitas Apabila orang-orang berinteraksi dan bekerja sama
secara bersama-sama, mereka mampu mendapat
pengetahuan yang mendalam dan menyelesaikan
masalah lebih cepat, ketimbang orang-orang dengan
jumlah yang sama, bekerja secara sendiri-sendiri.
Jumlah kesalahan dapat diminimalisir.
Kualitas Orang-orang yang bekerja secara kolaboratif, dapat
saling mengoreksi kesalahan lebih cepat daripada
mereka yang bekerja sendiri-sendiri. Kolaboratif dan
penggunaan tekonologi sosial akan mempersingkat
waktu perancangan dan produksi.
Inovasi Orang yang bekerja secara bersama-sama dapat
mendatangkan ide yang inovatif tentang produk,
layanan, serta administrasi, ketimbang mereka yang
bekerja secara terisolasi (sendiri-sendiri).
Custumer service Orang yang bekerja bersama-sama menggunakan
(layanan pelanggan) perangkat perangkat kolaborasi dan jejaring sosial
dapat menyelesaikan masalah dan keluhan
pelanggan lebih cepat dan efektif daripada mereka
yang bekerja secara terisolasi.
Kinerja keuangan Sebagai hasil dari semua hal yang disebutkan
(keuntungan, penjuaklan, sebelumnya, perusahaan yang kolaboratif, memiliki
dan pertumbuhan penjualan, pertumbuhan penjualan, dan kinerja
penjualan) keuangan yang lebih unggul.

4. Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif


Budaya bisnis dan proses bisnis yang kolaboratif sangat berbeda. Manajer
senior bertanggung jawab mencapai hasil, namun bergantung pada kelompok
karyawan dalam menerapkan dan mencapai hasil tersebut. Kebijakan, produk,
perancangan, proses, dan sistem-sistem berhubungan erat dengan kelompok-
kelompok pada tiap tingkatan dalam organisasi dalam merancang, menciptakan,
dan membangun. Anggota tim diberi penghargaan atas kinerja mereka, baik
secara tim maupun individu. Fungsi dari manajemen tingkat menengah adalah
untuk membentuk tim, mengoordinasikan pekerjaan, dan mengawasi kinerja.
Budaya bisnis dan proses bisnis dalam organisasi bisnis lebih bersifat
sosial. Dalam sebuah budaya yang kolaboratif, manajemen senior membangun
kolaborasi dan tim kerja sebagai bagian penting dalam organisasi dan biasanya ia
juga menerapkan budaya kolaborasi antar pejabat senior di dalam organisasi
bisnis tersebut.

5. Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial


a. Surel dan Pesan Instan (Instan Messaging-IM)
Surat elektronik-surel (electronic mail-e mail) dan pesan instan (termasuk
pesan singkat) telah menjadi perangkat utama dalam berkomunikasi dan
berkolaborasi untuk menghubungkan pekerjaan. Perangkat lunak yang mereka
rancang, beroperasi pada komputer, telepon seluler, dan perangkat genggam
nirkabel lainnya, dan dilengkapi fitur untuk saling berbagi file di samping
mengirim pesan.
b. Wiki
Wiki adalah jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak
memiliki pengetahuan dalam bahasa pemrograman dan pengembangan web untuk
berkontribusi dan mengubah isi tulisan dan gambar. Wiki yang paling terkenal
adalah wikipedia. Wiki adalah perangkat yang sangat berguna bagi perusahaan
dalam menyimpan serta saling berbagi pengetahuan dan wawasan.
c. Virtual Worlds
Virtual worlds seperti Second Life adalah 3D yang dihuni oleh
penduduk/warga yang telah menciptakan karakter grafis sebagai perwakilan diri
mereka, yang dikenal sebagai avatar. Manusia-manusia nyata yang diwakili oleh
avatar bertemu, berinteraksi, dan saling berbagi ide secara virtual, menggunakan
gerak tubuh, chat box conversation (kotak untuk mengetik kalimat yang akan di
sampaikan ke lawan bicara), dan komunikasi suara (memerlukan mikrofon).
d. Platform Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial
Saat ini, tersedia produk perangkat lunak yang menyediakan platform
(landasan program dalam beroperasi) multifungsi untuk kolaborasi dan bisnis
jejaring sosial diantara kelompok-kelompok karyawan yang bekerja di berbagai
lokasi berbeda. Platform paling banyak digunakan adalah konferensi audio
berbasis/menggunakan internet (internet based audio conferencing) dan sistem
videoconferencing (pertemuan tatap muka lewat video secara online), layanan
perangkat lunak online, seperti Google Apps/Google Sites, cyberlockers, sistem-
sistem kolaborasi untuk perusahaan, seperti Lotus Notes dan Microsoft
SharePoint, serta perangkat jejaring sosial untuk perusahaan seperti Salesforce,
Chatter, Microsoft Yammer, Jive, serta IBM Connections dan SmartCloud for
Business. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, 2017: 59-66)

Tabel 2.4 Fitur Kolaborasi dari Google Apps/Google Sites

Kapabilitas dari Google Deskripsi


Apps/Google Sites
Google Calendar Pribadi dan berbagi kalender, banyak ragam
kalender.
Google Gmail Layanan surel online gratis dari Google, dengan
kemampuan akses dari telepon genggam.
Google Talk Pesan instan, teks suara, dan obrolan suara
(voice chat).
Google Docs Pemrosesan microsoft word secara online,
perangkat lunak presentasi secara elektronik,
kertas kerja, gambar, edit online, berbagi,
menerbitkan.
Google Sites Situs kolaborasi tim untuk berbagi dokumen,
jadwal, kalender, pencarian dokumen,
penciptaan grop wiki.
Google Drive Menawarkan penyimpanan online sebanyak 5
GB gratis untuk 30 tipe dokumen sama halnya
dengan gambar dan video HD, para pengguna
dapat menciptakan dan mengedit beberapa tipe
dokumen secara online dan mensinkronisasikan
file-file tersebut dengan semua perangkat
mereka, kemampuan untuk melihat,
memberikan komentar, atau mengedit file
didasarkan pada hak penggunaan yang berbeda-
beda dan menjaga file secara pribadi.

D. Fungsi Sistem Informasi di Dalam Bisnis


Hampir di setiap perusahaan bahkan yang terkecil sekalipun, departemen
sistem informasi (information system managers) adalah kelompok resmi dalam
struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam memberikan jasa/peleyanan di
sektor teknologi informasi. Departemen sistem informasi bertanggung jawab
memelihara perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang
mencakup keseluruhan infrastruktur TI yang dimilik perusahaan. Departemen sistem
informasi terdiri atas para spesialis seperti :
1. Pemrograman (programmers) adalah spesialis yang dilatih mengenai hal-hal
teknis secara mendalam, yang menulis rangkaian perintah dalam suatu program
untuk komputer.
2. Analisis sistem (systems analysis) melambangkan hubungan utama antara
kelompok sistem informasi dengan seluruh kelompok lainnya dalam perusahaan.
Manajer sistem informasi (information systems managers) adalah pemimpin
dari tim pemrograman dan analisis, manajer proyek, manajer fasilitas, manajer
telekomunikasi ataupun spesialis database. (Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon,
2017: 71-72)

E. Faktor-Faktor Keberhasilan E-Business


Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah
untuk masuk dalam e-business. Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan
dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan. Dan faktor kedua
adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga
karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun yaitu:
1. Validitas
Validasi kedua pihak dalam suatu transaksi harus dapat menyatakan
keaslian identitas kedua belah pihak untuk memastikan bahwa transaksi tersebut
valid dan sah.
2. Integritas
Integritas kedua pihak dalam suatu transaksi harus yakin bahwa informasi
yang di pertukarkan akurat dan tidak diubah selama proses transaksi.
3. Privasi
Privasi atau keberhasilan transaksi bisnis dan informasi apa pun yang
dipertukarkan dalam transaksi tersebut harus disimpan dengan baik, jika
diinginkan oleh salah satu pihak. (Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart,
2006: 70)

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu produk atau jasa. Teknologi baru dapat betul-betul mengubah arus informasi,
sehingga memungkinkan lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagi informasi,
mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan secara berurutan menjadi dapat
dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan hambatan-hambatan dalam
pengambilan keputusan. E-business sekarang dipandang sebagai transformasi struktur
bisnis yang mengubah cara dan model bisnis untuk bersaing mendapatkan laba.
2. Sistem-sistem untuk kelompok manajemen yang berbeda diantaranya yaitu
sistem pemrosesan transaksi dan sistem untuk intelijen bisnis. Sistem untuk membuat
perusahaan saling terhubung yaitu aplikasi perusahaan, intranet dan ekstranet. Bisnis
elektronik (electronic business atau e-business), mengacu pada penggunaan teknologi
digital dan internet untuk menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu
perusahaan. E-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan
kegiatan jual-beli barang/jasa melalui internet. E-government mengacu pada
penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet untuk memungkinkan pemerintah
berhubungan dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan instansi
pemerintah terkait lainnya secara digital.
3. Kolaborasi (collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk
mencapai tujuan bersama yang jelas. Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan
kolaborasi dengan memanfaatkan bisnis jejaring sosial (social business) menggunakan
platform jejaring sosial, yang meliputi Facebook, Twitter, dan perangkat sosial yang
terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan dengan karyawan, pelanggan, serta
pemasok mereka.
4. Departemen sistem informasi (information system managers) adalah kelompok
resmi dalam struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam memberikan
jasa/peleyanan di sektor teknologi informasi. Departemen sistem informasi
bertanggung jawab memelihara perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan data,
dan jaringan yang mencakup keseluruhan infrastruktur TI yang dimilik perusahaan.
5. Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah
untuk masuk dalam e-business. Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan
dukungan aktivitas e-business atas strategi keseluruhan perusahaan. Dan faktor kedua
adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga
karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun yaitu validitas,
integritas, dan privasi.

B. Saran
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, semoga dapat
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan e-business harus terus dikembangkan lagi
agar para konsumen menjadi lebih merasa puas atas semua fasilitas yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Hartono, J. 2013. Sistem Teknologi Informasi Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.


Laudon, K.C dan Laudon, J.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen: Mengelola Perusahaan
Digital. Jakarta: Salemba Empat.
Romney, M.B dan Steinbart, P.J. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai