Anda di halaman 1dari 5

TUGAS REMEDI HUKUM PERTANAHAN

MAKALAH TENTANG
HAK MILIK

Dikerjakan oleh : Nur Rizki Sumbawati (170512849)


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kaitanya tentang hukum tanah, merupakan keseluruhan peraturan-
peraturan hukum yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur hak-hak
penguasaan atas tanah yang merupakan lembaga-lembaga hukum dan
hubungan-hubungan dengan tanah.
Hukum pertanahan ini juga sering disebut dengan hukum agraria. Danyang
menjadi objek hukumnya adalah seputar hak penguasaan atas tanah yang berisi
serangkaian wewenang, kewajiban atau pun larangan bagi pemeganghaknya
untuk berbuat sesuatu mengenai tanah yang di haki.Dalam makalah kami ini akan
dibahas terkait hak-hak atas tanah menurutUUPA yaitu hak milik dan hak guna
usaha. Tentang hak atas tanah banyak sekali pembagianya dan kami akan
menjelaskan tentang hak milik dan hak guna usaha.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Hak Milik dan bagaimana penjelasanya


berdasarkan UUPA ?
2. Apa yang dimaksud dengan Hak Guna Usaha dan bagaimana
penjelasanya berdasarkan UUPA ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hak Milik
1. Pengertian
Dalam Undang-Undang Pokok Agraria, tepatnya pasal 20 UUPA pasal1dan 2,
hak milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuhi yang dapat
dipunyai orang atas tanah ; hak milik dapat beralih dan dialihkan kepada pihak
lain. Terkait istilah “ terkuat dan terpenuhi” itu sebenarnya hanya sebagai
pembeda antara hak milik dan hak atas tanah lainnya karena hak milik lah
yangter ( artinya paling) kuat dan terpenuhi diantara hak atas tanah yang
dapat dimiliki oleh orang. Terkuat, artinya hak milik atas tanah lebih kuat bila
dibandingkan dengan hak atas tanah yang lain, tidak ada batas waktu
tertentu, mudahdipertahankan dari gangguan pihak lain. Terpenuh, artinya
hak milik atas tanahmemberi wewenang kepada pemiliknya paling luas bila
dibandingkan dengan hak atas tanah yang lain.

2. Ciri-ciri Hak Milik


a. Dapat dijadikan jaminan uang
b. Dapat di gadaikan
c. Dapat dialihkan kepada pihak lain, peralihan hak milik ini diatur pada pasal
20 ayat 2 UUPA, yaitu hak milik dapat beralih dandialihkan kepada pihak
lain.
d. Dapat dilepaskan secara sukarela
e. Dapat di wakafkan, hal ini disebabkan hak milik mempunyai sifatterkuat,
tidak memiliki keterikatan dengan waktu. Beda halnyadengan hak pakai
yang tidak bisa di wakafkan karena adaketerikatan dengan waktu.

3. Subjek Hak Milik


a. Perseorangan
Hanya warga Negara Indonesia yang dapat mempunyai hak milik (Pasal 21
ayat 1 UUPA)
b. Badan-badan Hukum
Pemerintah menetapkan badan-badan hukum yang dapat mempunyai hak
milik dan syaratnya.

4. Terjadinya Hak Milik


Hak milik atas tanah dapat terjadi melalui 3 cara sebagaimana
yangdisebutkan dalam pasal 22 UUPA yaitu:
a. Hak Milik atas Tanah yang terjadi atas Hukum Adat
Hak milik atas tanah yang terjadi menurut hukum adatHak milik atas
tanah yang terjadi dengan jalan pembukaan tanah(pembukaan hutan)
atau terjadi karena timbulnya lidah tanah(Aanslibbing). Hak milik ini dapat
didaftarkan pada Kantor Pertanahan Kabupaten/ Kota setempat untuk
mendapatkan sertifikat hak milik atas tanah.
b. Hak milik atas tanah yang terjadi karena penetapan pemerintah
Hak milik disini, semula berasal dari tanah Negara dan terjadikarena
permohonan pemberian hak milik atas tanah oleh pemohondengan
memenuhi prosedur dan persyaratan yang telah ditentukan oleh
Badan Pertanahan Nasional (BPN). Prosedur ini di atur dalam pasal
8sampai pasal 16 Permen Agraria/ Kepala BPN No. 9 Tahun
1999tentang tata cara pemberian dan pembatalan hak atas tanah
Negara dan hak pengelolaan.
c. Hak milik atas tanah yang terjadi karena ketentuan undang-undang
Hak milik atas tanah ini undang-undanglah yang
menciptakannya,sebagaimana yang diatur dalam Pasal I, Pasal II, dan
Pasal VII ayat (1)Ketentuan-ketentuan UUPA.

5. Pembebanan Hak Milik dengan Hak Tanggungan


Menurut Pasal 25 UUPA, hak milik atas tanah dapat dijadikan jaminan
hutang dengan dibebani hak tanggungan.
Syarat sah terjadinya hak tanggungan harus memenuhi 3 unsur yang
bersifat kumulatif, yaitu :
a. Adanya perjanjian utang piutang sebagai jaminan pokoknya.
b. Adanya Akta Pemberian Hak Tanggungan sebagai perjanjianikatan
(tambahan)
c. Adanya pendaftaran akta pemberian hak tanggungan.
6. Pembebanan Dengan Hak Atas Tanah yang Lain
Hak milik dapat dibebani hak atas tanah yang lain, seperti hak guna bangunan,
hak pakai, hak sewa, hak gadai, hak usaha bagi hasil dan hak menumpang.
Tidak ada ketentuan dalam UUPA bahwa hak guna usaha, hak guna
bangunan, dan hak pakai dapat dibebani hak atas tanah yang lain, dalam arti
bahwa penguasaan fisik dan penggunaan tanahnya boleh diserahkan kepada
pihak lain.

7. Hapusnya Hak Milik


Didalam pasal 27 UUPA faktor-faktor penyebab hapusnya hak milik atastanah
dan tanahnya jatuh kepada Negara, yaitu:
a. Karena pencabutan hak berdasarkan pasal 18 UUPA
b. Karena penyerahan secara suka rela oleh pemiliknya
c. Karena diterlantarkan
d. Karena subyek haknya tidak memenuhi syarat sebagai subyek hakatas
tanah.

BAB III
KESIMPULAN

Hak milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuhi yang dapat
dipunyai orangatas tanah dan juga hak milik dapat beralih dan dialihkan
kepada pihak lain. Terkait ketentuantentang hak milik dapat kami
simpulkan bahwa ketentuan hak milik ini diatur dalam Pasal 16ayat (1)
huruf a UUPA. Secara khusus diatur dalam Pasal 20 sampai Pasal 27 UUPA.
Menurut pasal 50 ayat 1 UUPA, ketentuan lebih lanjut mengenai hak milik
diatur dengan Undang-umdang. Undang-undang yang diperintahkan disini
sampai sekarang belum terbentuk.
Untuk itu berlakulah pasal 56 UUPA, yaitu selama undang-undang tentang
hak milik belum terbentuk,maka yang berlaku adalah ketentuan hukum
adat setempat dan peraturan-peraturan lainyasepanjang tidak
bertentangan dengan UUPA.

Anda mungkin juga menyukai