CATATAN
dummyhead
Perihal Keselamatan
Cara menggunakan buku pedoman reparasi ini
Informasi Servis
Informasi servis dan perbaikan di dalam buku pedoman ini dimaksudkan untuk dipakai oleh teknisi profesional yang kompeten.
Servis atau perbaikan yang dilakukan tanpa mendapatkan training, tool-tool, dan peralatan yang tepat, dapat mengakibatkan luka-
luka pada Anda atau orang lain. Juga dapat merusak kendaraan atau menciptakan kondisi yang tidak aman.
Buku pedoman ini menguraikan cara dan prosedur yang tepat untuk menjalankan servis, perawatan dan perbaikan. Beberapa
prosedur memerlukan pemakaian tool-tool yang telah dirancang khusus untuk keperluan tersebut. Seseorang yang bermaksud
untuk memakai suku cadang pengganti, prosedur servis atau tool yang bukan dianjurkan oleh Honda, harus menentukan sendiri
resiko terhadap keselamatan pribadinya dan pengoperasian kendaraan yang aman.
Jika suatu part harus diganti, pakailah suku cadang asli Honda dengan nomor part yang benar atau part ekuivalennya. Kami
menganjurkan dengan sangat agar jangan memakai part pengganti dengan kualitas yang rendah mutunya.
Demi Keselamatan Pelanggan anda
Servis dan perawatan yang memadai sangat diperlukan bagi keselamatan pelanggan dan keandalan kendaraan. Kekhilafan atau
kelalaian saat menyervis kendaraan dapat mengakibatkan pengoperasian yang tidak benar, kerusakan pada kendaraan, atau luka-
luka pada orang lain.
PERINGATAN
Servis atau perbaikan yang tidak memadai dapat menciptakan kondisi tidak aman yang dapat menyebabkan luka-luka parah
atau kematian bagi pelanggan Anda.
Patuhi prosedur dan tindakan pencegahan dalam buku pedoman ini dengan cermat.
PERINGATAN
Apabila Anda tidak mematuhi instruksi dan tindakan pencegahan, maka bisa berakibat luka-luka parah atau kematian pada diri sendiri.
Patuhi prosedur dan tindakan pencegahan di dalam buku pedoman ini baik-baik.
0-1
dummyhead
Keselamatan Anda, dan keselamatan orang lain, sangat penting. Untuk membantu Anda dalam pengambilan keputusan-
keputusan berdasarkan informasi, kami telah memberikan keterangan dan informasi lengkap lainnya sepanjang buku pedoman
reparasi ini. Tentunya, tidak mungkin dan tidak praktis untuk memperingati Anda tentang semua keadaan berbahaya yang
dapat timbul pada saat menyervis kendaraan ini.
Anda harus memakai pertimbangan yang baik menurut Anda sendiri.
Anda akan mendapatkan informasi penting tentang keselamatan dalam berbagai-macam bentuk termasuk:
• Label-label peringatan – pada kendaraan
• Pesan-pesan mengenai keselamatan – didahului dengan simbol dan salah satu dari tiga kata-kata, BAHAYA,
PERINGATAN, atau HATI-HATI. Kata-kata ini berarti:
BAHAYA Anda AKAN MENINGGAL atau TERLUKA PARAH apabila Anda tidak mematuhi petunjuk-petunjuk.
PERINGATAN Anda DAPAT MENINGGAL atau TERLUKA PARAH apabila Anda tidak mematuhi petunjuk-petunjuk.
Di dalam Buku Pedoman Reparasi ini, Anda akan menemukan informasi yang didahului dengan simbol PERHATIAN . Tujuan dari pesan
ini adalah untuk membantu mencegah kerusakan pada kendaraan Anda, barang-barang lain, atau lingkungan hidup.
SEMUA KETERANGAN, GAMBAR, PETUNJUK DAN SPESIFIKASI DI DALAM PENERBITAN INI ADALAH BERDASARKAN
INFORMASI PRODUK TERAKHIR YANG TERSEDIA PADA WAKTU PERSETUJUAN UNTUK DICETAK. Honda Motor Co.,
Ltd. BERHAK MEMBUAT PERUBAHAN SETIAP SAAT TANPA PEMBERITAHUAN DAN TANPA IKATAN APAPUN.
DILARANG MENGUTIP ATAU MENCETAK ULANG BAGIAN DARI PENERBITAN INI TANPA IJIN TERTULIS DARI
PENERBIT. BUKU PEDOMAN REPARASI INI DIBUAT BAGI ORANG YANG SUDAH MEMILIKI PENGETAHUAN DASAR
PERAWATAN SEPEDA MOTOR ATAU SKUTER HONDA.
0-2
dummyhead
SIMBOL - SIMBOL
Simbol - simbol yang digunakan di seluruh buku pedoman ini menunjukkan prosedur servis yang spesifik. Apabila informasi
tambahan diperlukan sehubungan dengan simbol-simbol ini, maka informasi tersebut akan dijelaskan secara spesifik di dalam teks
tanpa menggunakan simbol-simbol.
Pakailah larutan oli molybdenum (campuran oli mesin dan grease molybdenum dalam perbandingan 1:1).
Pakailah grease multi-purpose (grease lithium based multi-purpose NLGI #2 atau sejenisnya).
Pakailah grease molybdenum disulfide (mengandung lebih dari 3% molybdenum disulfide, NOGI #2
atau sejenisnya).
Contoh:
• Molykote® BR-2 plus dibuat oleh Dow Corning U.S.A.
• Multi-purpose M-2 dibuat oleh Mitsubishi Oil, Japan
Pakailah pasta molybdenum disulfide (mengandung lebih dari 40% molybdenum disulfide, NOGI #2
atau sejenisnya).
Contoh:
• Pasta Molykote® G-n dibuat oleh Dow Corning U.S.A.
• Honda Moly 60 (hanya di U.S.A.)
• Rocol ASP dibuat oleh Rocol Limited, U.K.
• Pasta Rocol dibuat oleh Sumico Lubricant, Japan
Oleskan locking agent (cairan pengunci). Pakailah locking agent berkekuatan sedang kecuali
apabila ditentukan lain.
Pakailah minyak rem DOT 3 atau DOT 4. Pakailah minyak rem yang direkomendasikan kecuali
apabila ditentukan lain.
0-3
dummyhead
DAFTAR ISI
INFORMASI UMUM 1
RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST 2
PERAWATAN 3
MESIN/ALAT PENGGERAK/KELISTRIKAN
SISTEM PGM-FI 4
SISTEM PENGAPIAN 5
ELECTRIC STARTER 6
SISTEM BAHAN BAKAR 7
SISTEM PELUMASAN 8
CYLINDER HEAD/VALVE 9
CYLINDER/PISTON 10
KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING 11
CRANKCASE/CRANKSHAFT 12
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN 13
FINAL REDUCTION (TRANSMISI) 14
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI 15
RANGKA
RODA BELAKANG/SUSPENSI 16
SISTEM REM 17
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR 18
KELISTRIKAN
RANGKA
LAMPU/METER/SWITCH 19
WIRING DIAGRAM 20
dummyhead
CATATAN
1. INFORMASI UMUM
PERATURAN SERVIS ···························· 1-2 TITIK-TITIK PELUMASAN & SEAL ········· 1-12
IDENTIFIKASI MODEL ··························· 1-2 ALUR KABEL & KABEL BODY·············· 1-14
1-1
dummyhead
INFORMASI UMUM
PERATURAN SERVIS
INFORMASI UMUM
1. Pakailah suku cadang dan pelumas yang direkomendasikan oleh Honda atau sejenisnya. Part-part yang tidak memenuhi
spesifikasi rancangan Honda dapat mengakibatkan kerusakan pada skuter.
2. Pakailah masing-masing special tool yang dirancang untuk skuter ini untuk menghindari kerusakan dan perakitan yang tidak benar.
3. Gunakanlah hanya tool-tool metric ketika menyervis skuter. Baut, mur dan sekrup sistem metrik tidak dapat saling tukar dengan
pengikat sistem Inggris.
4. Pasang gasket, O-ring, pin split, dan plat pengunci baru pada waktu perakitan kembali.
5. Sewaktu mengencangkan baut atau mur, mulailah dengan baut dengan diameter yang besar atau baut yang di bagian dalam
terlebih dahulu. Kemudian kencangkan secara bersilang dengan torsi sesuai spesifikasi dalam langkah-langkah bertahap
kecuali apabila ditentukan urutan tertentu yang lain.
6. Bersihkan semua part dalam larutan pembersih pada waktu pembongkaran. Lumasi setiap permukaan luncur sebelum
perakitan kembali.
7. Setelah perakitan, periksalah semua part terhadap pemasangan yang benar dan cara kerja part tersebut.
8. Alurkan semua kabel-kabel listrik seperti diperlihatkan pada Alur Kabel dan Kabel Body (hal. 1-14).
9. Jangan membengkokkan atau memelintir kabel-kabel pengaturan. Kabel pengaturan yang rusak tidak dapat bekerja dengan
lancar dan dapat macet atau mengikat.
SINGKATAN-SINGKATAN
Di dalam buku ini dipakai singkatan-singkatan sebagai berikut untuk mengidentifikasi part atau sistem yang bersangkutan.
Istilah singkatan Kepanjangan
Sensor CKP Sensor Crankshaft Position
DLC Data Link Connector
DTC Diagnostic Trouble Code
ECM Engine Control Module
EEPROM Electrically Erasable Programmable Read Only Memory
MIL Malfunction Indicator Lamp
PGM-FI Programmed Fuel Injection
SCS connector Service Check Short connector
Sensor TP Sensor Throttle Position
IDENTIFIKASI MODEL
Buku Pedoman Reparasi ini digunakan untuk 3 tipe Honda BEAT PGM-FI
• TIPE CBS : Tipe cast wheel, rem depan cakram, rem belakang tromol, CBS
• TIPE CAST WHEEL : Tipe cast wheel, rem depan cakram, rem belakang tromol
• TIPE SPOKE WHEEL : Tipe jari-jari, rem depan cakram, rem belakang tromol
1-2
dummyhead
INFORMASI UMUM
NOMOR SERI
1-3
dummyhead
INFORMASI UMUM
SPESIFIKASI
SPESIFIKASI UMUM
BAGIAN SPESIFIKASI
DIMENSI Panjang keseluruhan 1.873 mm
Lebar keseluruhan 680 mm
Tinggi menyeluruh 1.074 mm
Jarak sumbu roda 1.256 mm
Tinggi jok 740 mm
Tinggi pijakan kaki 284 mm
Jarak terendah ke tanah 140 mm
Berat motor siap pakai 94 kg
RANGKA Jenis rangka Jenis under bone
Suspensi depan Fork teleskopik
Jarak pergerakan as roda depan 80,5 mm
Suspensi belakang Unit swing (unit berayun)
Jarak pergerakan as roda belakang 74,0 mm
Ukuran ban depan 80/90-14M/C 40P
Ukuran ban belakang 90/90-14M/C 46P
Merek ban Depan/Belakang FT235 (SRI)
Rem depan Rem cakram hidrolik
Rem belakang Mekanis (Mechanical leading trailing)
Sudut caster 26°30’
Panjang trail 84,0 mm
Kapasitas tangki bahan bakar 3,7 liter
MESIN Diameter dan langkah 50,0 x 55,0 mm
Volume langkah 108,0 cm3
Perbandingan kompresi 9,2 : 1
Peralatan penggerak valve OHC digerakkan rantai dengan rocker arm
Intake membuka pada pengangkatan 1 mm 5° sebelum TMA
valve menutup pada pengangkatan 1 mm 30° setelah TMB
Exhaust membuka pada pengangkatan 1 mm 30° sebelum TMB
valve menutup pada pengangkatan 1 mm – 5° setelah TMA
Sistem pelumasan Tekanan paksa dan bak oli basah
Jenis pompa oli Trochoid
Sistem pendinginan Pendinginan udara paksa
Saringan udara Elemen kertas viscous (berperekat)
Berat kosong mesin 24,9 kg
Perletakan cylinder Cylinder tunggal miring 80° dari vertikal
SISTEM Tipe PGM-FI
PENGIRIMAN Diameter throttle 22 mm
BAHAN BAKAR
PERALATAN Sistem kopling Kopling kering, jenis centrifugal otomatis
PENGGERAK Perbandingan drive belt 2,52 : 1 – 0,82 : 1
Final reduction 10,625
KELISTRIKAN Sistem pengapian Full transistor
Sistem starter Kickstarter dengan motor starter electric
Sistem Pengisian Alternator dengan output fase tunggal
Regulator/rectifier Dibuka oleh SCR/fase tunggal, penyearah
setengah gelombang
Sistem penerangan Alternator
1-4
dummyhead
INFORMASI UMUM
SPESIFIKASI SISTEM PGM-FI
BAGIAN SPESIFIKASI
Tahanan injector bahan bakar (pada 24°C) 11 – 13 Ω
Tahanan katup solenoid peninggi putaran stasioner (20°C) 24 – 27 Ω
Tahanan tahanan sensor EOT (pada 20°C) 2,5 – 2,8 kΩ
1-5
dummyhead
INFORMASI UMUM
SPESIFIKASI CYLINDER HEAD/VALVE
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Kompresi cylinder 1.196 kPa (174 psi) –
Perubahan bentuk melengkung cylinder head – 0,05
Rocker arm D.D. rocker arm IN/EX 10,000 – 10,015 10,04
D.L. rocker arm shaft IN/EX 9,972 – 9,987 9,91
Jarak renggang rocker
IN/EX 0,013 – 0,043 0,08
arm ke shaft
Camshaft Tinggi cam lobe IN 32,4736 – 32,5736 32,38
(bubungan) EX 32,0960 – 32,1960 32,00
Valve, valve Jarak renggang valve IN 0,16 ± 0,02 –
guide EX 0,16 ± 0,02 –
D.L. valve stem IN 4,975 – 4,990 4,90
EX 4,955 – 4,970 4,90
D.D. Valve guide IN/EX 5,000 – 5,012 5,03
Jarak renggang stem ke IN 0,010 – 0,037 0,08
guide EX 0,030 – 0,057 0,10
Bagian valve guide yang
keluar di atas cylinder IN/EX 9,1 – 9,3 –
head
Lebar valve seat IN/EX 1,0 1,5
Panjang bebas valve spring IN/EX 29,78 29,11
SPESIFIKASI CYLINDER/PISTON
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Cylinder D.D. 50,000 – 50,010 50,10
Kelonjongan – 0,05
Ketirusan – 0,05
Perubahan bentuk melengkung – 0,05
Piston, ring D.L. Piston 49,970 – 49,990 49,95
piston, pin Titik pengukuran D.L. piston 6,0 dari bawah –
piston D.D. lubang pin piston 13,002 – 13,008 13,04
D.L pin piston 12,994 – 13,000 12,96
Jarak renggang piston-ke-pin piston 0,002 – 0,014 0,02
Jarak renggang ring Atas 0,015 – 0,045 0,08
piston-ke-alur ring Kedua 0,015 – 0,045 0,08
Celah pada ujung Atas 0,10 – 0,25 0,45
ring piston Kedua 0,10 – 0,25 0,45
Oli (side rail) 0,20 – 0,70 –
Jarak renggang cylinder-ke-piston 0,010 – 0,040 0,09
D.D. ujung kecil connecting rod 13,010 – 13,028 13,05
Jarak renggang connecting rod-ke-pin piston 0,010 – 0,034 0,05
1-6
dummyhead
INFORMASI UMUM
SPESIFIKASI CRANKCASE/CRANKSHAFT
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Crankshaft Jarak renggang ke samping 0,10 – 0,35 0,55
connecting rod
Jarak renggang radial connecting rod 0 – 0,012 0,05
Keolengan – 0,10
1-7
dummyhead
INFORMASI UMUM
SPESIFIKASI BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
BAGIAN SPESIFIKASI
Battery Tipe GTZ4V
YTZ4V
Kapasitas 12 V – 3 Ah
Kebocoran arus listrik Maksimum 0,5 mA
Tegangan (20°C) Sudah dicharge Di atas 12,8 V
penuh
Perlu dicharge Di bawah 12,3 V
kembali
Arus pengisian Normal 0,3 A/5 – 10 jam
Cepat 3,0 A/0,5 jam
Alternator Kapasitas 0,111 kW/5.000 menit-1
Tahanan coil pengisian 0,2 – 1,0 Ω (20°C)
SPESIFIKASI LAMPU/METER/SWITCH
BAGIAN SPESIFIKASI
Bohlam-bohlam Lampu depan 12 V – 32/32 W
Lampu rem/belakang 12 V – 18/5 W
Lampu senja 12 V – 3,4 W
Lampu sein 12 V – 10 W x 4
Lampu instrumen 12 V – 1,7 W x 2
Indikator lampu jauh 12 V – 1,7 W
Indikator sein 12 V – 3,4 W
MIL 12 V – 1,7 W
Sekring Sekring utama 15 A
Sekring tambahan 10 A
TORSI PENGENCANGAN
TORSI PENGENCANGAN STANDARD
TORSI TORSI
JENIS PENGENCANG JENIS PENGENCANG
N·m (kgf·m) N·m (kgf·m)
Baut hex 5 mm dan mur 5,2 (0,5) Sekrup 5 mm 4,2 (0,4)
Baut hex 6 mm dan mur 10 (1,0) Sekrup 6 mm 9,0 (0,9)
(Termasuk baut flens SH) Baut flens 6 mm 12 (1,2)
Baut hex 8 mm dan mur 22 (2,2) (Termasuk NSHF) dan mur
Baut hex 10 mm dan mur 34 (3,5) Baut dan mur flens 8 mm 27 (2,8)
Baut hex 12 mm dan mur 54 (5,5) Baut dan mur flens 10 mm 39 (4,0)
1-8
dummyhead
INFORMASI UMUM
PERAWATAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Busi 1 10 16 (1,6)
Mur pengunci sekrup penyetel valve 2 5 10 (1,0) Oleskan oli mesin pada ulir-ulir.
Mur pengunci kabel gas 1 8 8,5 (0,9)
Baut pembuangan oli mesin 1 12 24 (2,4)
Tutup saringan kasa oli mesin 1 30 20 (2,0)
Baut pemeriksaan oli final reduction 1 8 13 (1,3)
(transmisi)
Baut pembuangan oli final reduction 1 8 13 (1,3)
Sekrup cover rumah saringan udara 7 5 1,1 (0,1)
Mur pengunci kabel penghubung 1 8 6,4 (0,7)
equalizer (Tipe CBS)
Jari-jari (TIPE SPOKE WHEEL) 72 BC 3,2 3,7 (0,4)
Baut penyetel arah sinar lampu 1 4 2,0 (0,2)
depan
SISTEM PGM-FI
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup torx katup solenoid peninggi 2 5 3,4 (0,3)
putaran stasioner
Sensor EOT 1 10 14,5 (1,5)
Sensor O2 1 12 25 (2,5)
SISTEM ELECTRIC STARTER
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup kabel motor starter 1 4 2,0 (0,2)
SISTEM BAHAN BAKAR
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Mur plat pemasangan pompa bahan 4 6 12 (1,2) Untuk urutan pengencangan
bakar (hal. 7-10)
Sekrup klem selang penghubung 1 4 2,1 (0,2)
rumah saringan udara
Sekrup torx katup solenoid peninggi 2 5 3,4 (0,3)
putaran stasioner
Sekrup dudukan kabel gas 1 5 3,4 (0,3)
Mur pengunci kabel gas 1 8 8,5 (0,9)
Baut pemasangan joint injector 2 6 12 (1,2)
SISTEM PELUMASAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup plat pompa oli 1 4 3,0 (0,3)
Baut pemasangan pompa oli 2 6 10 (1,0)
CYLINDER HEAD/VALVE
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup pemasangan intake shroud 2 5 0,8 (0,1)
Baut pemasangan exhaust shroud 1 6 7,0 (0,7)
Mur cylinder head 4 7 18 (1,8) Oleskan oli mesin pada ulir dan
permukaan duduk
Baut cam sprocket 2 5 8,0 (0,8) Oleskan oli mesin pada ulir dan
permukaan duduk
Sekrup cam chain tensioner lifter 1 6 4,0 (0,4)
Baut special cover cylinder head 2 6 10 (1,0)
Sekrup pemasangan breather plate 3 4 3,0 (0,3)
Baut pin as cam chain tensioner 1 6 10 (1,0)
slider
1-9
dummyhead
INFORMASI UMUM
CYLINDER/PISTON
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Baut stud cylinder 4 7 6,0 (0,6) Lihat hal. 10-6
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Mur link penggantung mesin
- Sisi mesin 1 10 49 (5,0) Mur-U
- Sisi rangka 1 10 69 (7,0) Mur-U
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Mur as roda depan 1 12 59 (6,0) Mur-U
Baut socket cakram rem depan 4 8 42 (4,3) Baut ALOC: ganti dengan yang baru.
Sekrup as handel rem belakang 1 5 1,0 (0,1)
(Tipe CAST WHEEL/SPOKE
WHEEL)
Mur as handel rem belakang (Tipe 1 5 4,5 (0,5)
CAST WHEEL/SPOKE WHEEL)
Baut pemasangan caliper rem 2 8 30 (3,0) Baut ALOC: ganti dengan yang baru.
Mur batang stang kemudi 1 10 59 (6,0) Mur-U
Baut penjepit bottom bridge 4 10 64 (6,5)
Baut socket fork 2 8 20 (2,0) Oleskan cairan pengunci pada ulir-
ulir.
Baut fork 2 20 22,5 (2,3)
Top thread poros kemudi 1 26 – Lihat hal. 15-26
Mur pengunci poros kemudi 1 26 – Lihat hal. 15-26
Jari-jari (TIPE SPOKE WHEEL) 36 BC 3,2 3,7 (0,4)
RODA BELAKANG/SUSPENSI
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Mur as roda belakang 1 16 118 (12,0) Mur-U (Oleskan oli mesin pada ulir-
ulir dan permukaan duduk)
Baut pemasangan atas shock 1 10 59 (6,0)
absorber belakang
Baut pemasangan bawah shock 1 8 26,5 (2,7)
absorber belakang
Jari-jari (TIPE SPOKE WHEEL) 36 BC 3,2 3,7 (0,4)
SISTEM REM
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Baut arm rem belakang 1 6 10 (1,0) Baut ALOC; ganti dengan yang baru.
Katup pembuangan caliper rem 1 8 5,4 (0,6)
Sekrup tutup reservoir master 2 4 1,5 (0,2)
cylinder rem
Pin brake pad 1 10 18 (1,8)
Baut as handel rem depan (Tipe 1 6 1,0 (0,1)
CAST WHEEL/SPOKE WHEEL)
Sekrup as handel rem depan (Tipe 1 6 1,0 (0,1)
CBS)
Mur as handel rem depan 1 6 6,0 (0,6)
1-10
dummyhead
INFORMASI UMUM
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup switch lampu rem depan 1 4 1,0 (0,1)
Baut oli selang rem 2 10 34 (3,5)
Sekrup as handel rem belakang 1 5 1,0 (0,1)
(Tipe CBS)
Mur as handel rem belakang (tipe 1 5 4,5 (0,5) Mur-U
CBS)
Sekrup as equalizer rod (Tipe 1 5 1,0 (0,1)
CBS)
Mur as equalizer rod (Tipe CBS) 1 5 4,5 (0,5) Mur-U
Sekrup cover dudukan handel rem 2 5 4,2 (0,4)
belakang (Tipe CBS)
Sekrup spesial cover dudukan 1 5 4,2 (0,4)
handel rem belakang (tipe CBS)
Baut pemasangan caliper rem 2 8 30 (3,1) Baut ALOC; ganti dengan yang baru.
Pin dudukan caliper rem 1 8 18 (1,8)
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Baut pemasangan kipas 3 6 8,0 (0,8)
pendingin
Mur flywheel 1 10 39 (4,0)
Baut pemasangan sensor CKP 2 5 6,0 (0,6)
Sekrup cover kipas pendingin 2 5 0,8 (0,1)
Baut cover kipas pendingin 2 6 7,0 (0,7)
LAMPU/METER/SWITCH
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Baut socket key shutter 1 6 10 (1,0) Baut ALOC: ganti dengan yang baru.
1-11
dummyhead
INFORMASI UMUM
TITIK-TITIK PELUMASAN & SEAL
MESIN
BAHAN LOKASI CATATAN
Sealant cair Permukaan gasket crankcase kanan Lihat hal. 12-8
(Three Bond 1207B atau Three Bond
1215 atau sejenisnya)
Sealant cair Daerah setengah lingkaran seal karet Lihat hal. 8
(Three Bond 5211C atau SHINETSU-
SILICONE KE45T atau Three Bond
1215 atau sejenisnya)
Cairan pengunci Ulir-ulir baut plat pemasangan bearing driveshaft Lebar pelapisan: 6,5 ±
(Three Bond 2415 atau 1322N atau 1,0 mm dari ujung
LOCKTITE 200 atau sejenisnya)
Larutan oli molybdenum Camshaft cam lobe (bubungan camshaft)
(campuran dari 1/2 oli mesin dan 1/2
grease molybdenum disulfide)
Pasta molybdenum disulfide Permukaan luncur kickstarter spindle 0,1 – 0,3 g
Driven gearshaft kickstarter 0,2 – 0,3 g
Daerah luncur friction spring driven gear kickstarter
Multi-purpose grease Bibir seal debu kickstarter spindle
Grease Permukaan dalam driven face 7,0 – 8,0 g
(Shell ALVANIA R3 atau IDEMITSU Alur guide movable driven face 1,5 – 2,0 g
AUTOREX B atau sejenisnya) Kedua ujung starter pinion 0,1 – 0,3 g
Ball bearing dan needle bearing driven face
Oli mesin Gigi-gigi drive gear pompa oli
(Tanpa molybdenum additives) Seluruh permukaan rotor inner dan outer pompa oli
Permukaan luncur shaft pompa oli dan cover pompa
Gigi-gigi driven gear pompa oli
Ring seal injector
Permukaan luncur rocker arm shaft
Permukaan luncur dan permukaan roller rocker arm
Permukaan berputar decompressor cam dari camshaft 0,5 – 1,0 cm3
Bearing camshaft
Gigi-gigi cam sprocket
Seluruh permukaan cam chain
Gigi-gigi timing sprocket
Permukaan dalam cylinder
Permukaan dalam lubang pin piston
Permukaan luncur piston
Seluruh permukaan ring piston dan alur-alur ring
Permukaan luar pin piston
Lubang ujung kecil connecting rod
Bearing-bearing crankshaft Isi minimum 2 cm3
Bearing ujung besar connecting rod Isi minimum 3 cm3
Valve stem (permukaan luncur valve guide)
Permukaan dalam seal valve stem
Ulir-ulir bagian atas baut stud cylinder A/B
Daerah bearing dari drive, counter dan final shaft
Gigi-gigi drive, counter dan final gear
Daerah luncur ball/needle bearing
Seluruh permukaan masing-masing O-ring
Bibir dan permukaan-permukaan luar seal oli
1-12
dummyhead
INFORMASI UMUM
RANGKA
BAHAN LOKASI CATATAN
Grease multi-purpose Permukaan gelinding lingkaran dalam dan lingkaran luar
dengan tekanan sangat bearing poros kemudi 3–5g
tinggi (direkomendasikan: Bibir seal debu poros kemudi
EXCELIGHT EP2 buatan
KYODO YUSHI, japan.
atau Shell ALVANIA EP2
atau sejenisnya)
Grease (disarankan: Permukaan dalam gearbox speedometer 0,5 – 1,0 g
DAPHNE EPONEX No.0, Gigi-gigi gear speedometer 1,0 – 2,5 g
Shell BEARING GREASE Pinion kabel speedometer (sisi gearbox) 0,1 g
HD atau sejenisnya)
Multi-purpose grease Bibir seal debu roda depan
Bibir seal gearbox speedometer
Permukaan luncur brake cam belakang-ke-kanvas rem 0,1 – 0,2 g
Permukaan luncur brake cam belakang dan alur sleeve brake
cam 0,05 – 0,15 g
Poros pin anchor rem belakang 0,1 – 0,2 g
Bibir seal debu rem belakang
Permukaan luncur baut as handel rem belakang
Daerah luncur kabel gas-ke-throttle drum dan ujung kabel 0,1 – 0,2 g
Permukaan luncur sekrup as equalizer rod (Tipe CBS)
Daerah kontak pengait jok 1,5 g
Permukaan poros as standar tengah
Permukaan luncur as standar samping
Silicone grease Bagian dalam pelindung tutup kabel rem belakang 0,1 g
Daerah kontak handel rem depan-ke-master piston cylinder 0,1 g
Permukaan luncur as handel rem depan 0,1 g
Permukaan luncur pin dudukan caliper rem Minimum 0,4 g
Seluruh permukaan seal debu caliper rem
Bagian dalam pelindung tutup kabel combi brake equalizer
(Tipe CBS)
Seluruh permukaan ring stopper pin brake pad
Minyak rem (DOT 3 atau 4) Permukaan luncur dan bagian dalam master cylinder
Seluruh permukaan piston caliper rem
Seluruh permukaan seal piston caliper rem
Cup karet master piston cylinder
Minyak fork Bibir-bibir seal debu dan seal oli fork
Seluruh permukaan O-ring dudukan pegas fork
Oli mesin (Tanpa additif Seluruh permukaan O-ring pompa bahan bakar 0,1 g
molybdenum) Daerah permukaan kontak tangki bahan bakar, pompa bahan
bakar
Adhesive (Honda bond A Bagian dalam grip stang kemudi kiri dan bagian dalam karet
atau sejenisnya) handel gas
Permukaan yang saling bersentuhan antara selang
penghubung saringan udara-ke-rumah saringan udara
1-13
dummyhead
INFORMASI UMUM
ALUR KABEL & KABEL BODY
TIPE CAST WHEEL/SPOKE WHEEL
KABEL REM
BELAKANG
KABEL SWITCH
LAMPU REM DEPAN
Maksimum 2 mm
KABEL BODY TAMBAHAN
SPEEDOMETER
TIPE CBS
KABEL SWITCH
LAMPU REM DEPAN
KABEL BODY
Maksimum 2 mm
TAMBAHAN
SPEEDOMETER
1-14
dummyhead
INFORMASI UMUM
TIPE CAST WHEEL/SPOKE WHEEL
[1]
[2] [2]
Maksimum 5 mm
[3]
[3] [4]
[1]
[5]
[4]
[2]
Maksimum 7 mm
[3]
Maksimum 4 mm
1-15
dummyhead
INFORMASI UMUM
TIPE CBS
[2]
Maksimum 5 mm [1] [2]
[3]
[3] [4]
[1]
[5]
[4]
[2]
Maksimum 7 mm
[3]
Maksimum 4 mm
1-16
dummyhead
INFORMASI UMUM
TIPE CAST WHEEL/SPOKE WHEEL
SISI DEPAN
KABEL SPEEDOMETER
Maksimum 4 mm
Maksimum 7 mm
1-17
dummyhead
INFORMASI UMUM
TIPE CBS
SISI DEPAN
KABEL SPEEDOMETER
Maksimum 4 mm
Maksimum 7 mm
1-18
dummyhead
INFORMASI UMUM
SELANG PERNAPASAN
KABEL GAS
1-19
dummyhead
INFORMASI UMUM
KABEL BODY UTAMA
KABEL PENGAPIAN
KABEL-KABEL MASSA
(Untuk ditekan)
SELANG
PERNAPASAN STEP FLOOR
KABEL BODY
TAMBAHAN BATTERY
STEP FLOOR
KABEL BODY TAMBAHAN BATTERY
KABEL GAS
SELANG PEMBUANGAN
BAHAN BAKAR KLEM
1-20
dummyhead
INFORMASI UMUM
SELANG PERNAPASAN
KABEL ALTERNATOR
KABEL SENSOR O2
KABEL-KABEL MOTOR
STARTER (Untuk ditekan)
1-21
dummyhead
INFORMASI UMUM
KABEL ALTERNATOR
SENSOR CKP
KABEL ALTERNATOR
1-22
dummyhead
INFORMASI UMUM
SISTEM PENGATURAN EMISI
SUMBER EMISI
Proses pembakaran menghasilkan karbon monoksida (CO), oksida dari nitrogen (NOX) dan hydrokarbon (HC). Pengaturan karbon
monoksida, oksida dari nitrogen dan hydrokarbon sangat penting, karena di bawah kondisi tertentu, gas-gas tersebut bereaksi
membentuk photochemical smog (kabut campur asap) pada saat terkena sinar matahari. Karbon monoksida tidak bereaksi dengan
cara yang sama, tetapi gas ini beracun.
Honda Motor Co., Ltd. memakai berbagai sistem (hal. 1-23) untuk mengurangi karbon monoksida, oksida dari nitrogen dan
hydrokarbon.
SISTEM PENGATURAN EMISI CRANKCASE
Mesin dilengkapi dengan sistem crankcase tertutup untuk mencegah terlepasnya emisi crankcase ke atmosfir. Blow-by gas (gas-
gas hasil pembakaran yang masuk ke dalam crankcase) disalurkan kembali ke dalam ruang bakar melalui saringan udara dan
throttle body.
SELANG PERNAPASAN CRANKCASE THROTTLE BODY RUMAH SARINGAN UDARA
UDARA SEGAR
GAS BLOW-BY
1-23
dummyhead
CATATAN
2. RANGKA/PANEL BODY/SISTEM EXHAUST
COVER FRONT STANG KEMUDI ············· 2-4 COVER SIDE ······································ 2-14
COVER FRONT LOWER ························· 2-6 DUCT COVER CRANKCASE KIRI ·········· 2-15
COVER TANGKI BAHAN BAKAR ············ 2-8 PENGAIT JOK ···································· 2-17
JOK··················································· 2-10
2-1
dummyhead
(2) (3)
(7) (11)
(1)
(4)
(6)
(12)
(8)
(21)
(18)
(13)
(9)
(16)
(19) (15)
(10)
(14) (5) (17) (20)
(1) Kaca spion (hal. 2-4) (12) Box bagasi (hal. 2-11)
(2) Cover front stang kemudi (hal. 2-4) (13) Rear fender (hal. 2-15)
(3) Cover rear stang kemudi (hal. 2-4) (14) Penutup battery (hal. 2-13)
(4) Cover front (hal. 2-5) (15) Cover side (hal. 2-14)
(5) Cover front lower (hal. 2-6) (16) Panel floor (page 2-15)
(6) Cover inner (hal. 2-6) (17) Cover under (hal. 2-13)
(7) Cover tangki bahan bakar (hal. 2-8) (18) Front fender (hal. 2-11)
(8) Grab rail (hal. 2-8) (19) Cover kipas pendingin (hal. 2-14)
(9) Cover body (hal. 2-9) (20) Duct cover crankcase kiri (hal. 2-15)
(10) Cover center (hal. 2-8) (21) Cover center rear (hal. 2-16)
(11) Jok (hal. 2-10)
2-2
dummyhead
TORSI PENGENCANGAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup pemasangan lampu sein 8 4 1,0 (0,1)
Sekrup pemasangan speedometer 3 5 1,0 (0,1)
Baut penyetel lampu depan 1 4 2,0 (0,2) Baut penyetel
Sekrup pemasangan lampu 2 5 1,0 (0,1)
kombinasi belakang
Sekrup cover kipas pendingin 2 5 0,8 (0,1)
Baut cover kipas pendingin 2 6 7,0 (0,7)
Baut pemasangan muffler 2 10 59 (6,0)
Baut pelindung muffler 2 6 10 (1,0)
Sekrup duct cover crankcase kiri 1 4 1,0 (0,1)
Baut as standar samping 1 10 10 (1,0)
Mur pengunci as standar samping 1 10 29 (3,0)
TROUBLESHOOTING
Suara knalpot berisik
• Sistem exhaust rusak
• Kebocoran gas buang
Unjuk kerja lemah
• Perubahan bentuk pada sistem exhaust
• Kebocoran gas buang
• Muffler tersumbat
2-3
dummyhead
[3]
[2]
[2]
[5]
2-4
dummyhead
[7] [6]
COVER FRONT
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan dudukan plat nomor [1] dengan melepaskan
baut-baut [2].
Lepaskan cover front [3] dengan melepaskan sekrup-
sekrup [4] dan melepaskan konektor 6P (Hitam) lampu
depan [5].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan.
[5]
[2]
[1] [4]
[3]
2-5
dummyhead
COVER INNER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
– Cover front lower (hal. 2-5)
– Baut spesial [1] dan gantungan barang [2]
– Penutup key shutter [3]
Lepaskan kabel lampu depan [4] dari klem [5] cover
inner [6].
Lepaskan cover front inner [6] dengan melepaskan
sebagai berikut:
– Tab-tab [7] panel floor dari slot-slot [8] cover inner
– Lubang-lubang [9] cover inner dari tab-tab [10] panel
floor
2-6
dummyhead
[5]
[3]
[4]
[2] [1]
[7]/[8]
[9]
[6]
[10]
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan sekrup-sekrup [1] dan klem kabel [2].
Lepaskan cover dalam bagian atas [3] dari cover dalam
bagian bawah [4].
Alurkan kabel body Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
dengan benar (hal. pembongkaran.
1-14).
CATATAN :
Tepatkan boss [5] cover inner lower dengan lubang [6] cover inner upper.
[3] [5]/[6]
[2]
[1]
[4]
2-7
dummyhead
GRAB RAIL
PELEPASAN/PEMASANGAN
Buka kunci jok dengan anak kunci kontak.
[3] [1]
Buka jok.
Lepaskan baut-baut [1], sekrup-sekrup [2] dan grab rail
[3].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[2]
COVER CENTER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover center [1] dengan melepaskan sekrup-
sekrup [2].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan. [1]
CATATAN :
Tepatkan tab-tab [3] cover center dengan slot-slot [4]
pada panel floor dan cover body.
[3]/[4] [2]
2-8
dummyhead
[2]
[4]/[5]
[3] [6]/[7]
[8]
[1]
[4]/[5]
2-9
dummyhead
[2]
[4]
JOK
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover center (hal. 2-16)
Lepaskan pin split [1] dan washer [2].
Lepaskan pin [3] dan jok [4].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari [2]
pelepasan.
[4]
CATATAN :
Ganti pin split dengan yang baru. [3]
[1]
2-10
dummyhead
[1]
[4]
FRONT FENDER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan baut-baut [1] dan front fender [2]. [2]
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
CATATAN :
Ganti baut-baut pemasangan front fender dengan yang
baru.
[1]
2-11
dummyhead
[3]/[4] [2]
[1]
[8]
[10]
[3]
[6]
[5]
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan sekrup-sekrup spesial [1].
[1]
Lepaskan klip [2], kunci jok [3] dan guide [4] dari rumah
kunci [5]. [4]
Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
[3]
[2]
[5]
2-12
dummyhead
[3]
[5]
[6]
[4]
COVER UNDER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover side (hal. 2-6).
Lepaskan baut-baut [1] dan lepaskan lubang-lubang [2] [2]/[3]
cover under dari stud-stud lubang baut [3].
Lepaskan cover under [4] dengan melepaskan berikut
[5]
ini:
– Kaitan-kaitan [5] cover under dari rangka.
– Slot-slot [6] cover under dari kaitan-kaitan [7] cover
front lower
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[7]
2-13
dummyhead
[7]
[1]
[7]
[3]/[4]
[4] [1]
2-14
dummyhead
[1]
[2]
[4]
[3]
[2] [4]
2-15
dummyhead
[2]
2-16
dummyhead
PIPA EXHAUST/MUFFLER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
[4]
– Mur-mur joint [1]
– Baut-baut pemasangan muffler [2]
– Pipa exhaust/muffler [3]
– Gasket [4]
Ganti gasket exhaust dengan yang baru.
Tempatkan flens pipa exhaust pada baut-baut stud dan
pasang kedua mur joint dan baut pemasangan muffler,
tetapi jangan kencangkan dulu.
Kencangkan mur-mur joint dengan erat.
Kencangkan baut-baut pemasangan muffler dengan
torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 59 N.m (6,0 kgf.m)
Setelah pemasangan, pastikan bahwa sistem [1]
pembuangan gas tidak bocor. [3] [2]
PELINDUNG MUFFLER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
[4]
– Baut-baut [1]
– Collar-collar [2]
– Rubber-rubber [3]
– Pelindung muffler [4]
Kencangkan baut-baut pelindung muffler dengan torsi
sesuai spesifikasi.
TORSI: 10 N.m (1,0 kgf.m)
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[1]/[2]/[3]
2-17
dummyhead
[2]
[2]
[1]
2-18
3. PERAWATAN
SALURAN BAHAN BAKAR ····················· 3-4 KEAUSAN KANVAS REM/BRAKE PAD ·· 3-14
CARA KERJA GAS TANGAN ·················· 3-5 SWITCH LAMPU REM ·························· 3-16
SARINGAN UDARA ······························· 3-6 CARA KERJA PENGUNCI REM ············· 3-16
SARINGAN KASA OLI MESIN ··············· 3-11 MUR, BAUT, PENGENCANG················· 3-18
3-1
dummyhead
PERAWATAN
INFORMASI SERVIS
PERAWATAN
UMUM
• Letakkan skuter di atas permukaan mendatar sebelum memulai pekerjaan.
• Bensin mudah sekali terbakar dan dapat meledak pada kondisi tertentu.
• Bekerjalah di tempat dengan ventilasi yang cukup. Menghisap rokok atau membiarkan adanya api atau percikan bunga api di
tempat kerja atau di tempat di mana bensin disimpan dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.
• Gas buang mengandung gas karbon monoksida beracun yang dapat menghilangkan kesadaran dan dapat mengakibatkan
kematian. Hidupkan mesin di tempat terbuka atau yang dilengkapi dengan sistem evakuasi gas buang apabila di tempat
tertutup.
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Jarak main bebas handel gas 2 – 6 mm
Busi Standard CPR9EA-9 (NGK)/U27EPR9 (DENSO)
Celah busi 0,80 – 0,90 mm
Jarak renggang valve IN 0,16 ± 0,02 mm
EX 0,16 ± 0,02 mm
Oli mesin yang direkomendasikan "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang setara
Klasifikasi servis API: SG atau lebih tinggi
Standard JASO T 903: MB
Viskositas: SAE 10W-30
Kapasitas oli mesin Setelah penggantian periodik 0,7 liter
Setelah pembongkaran mesin 0,8 liter
Putaran stasioner mesin 1.700 ± 100 menit-1
Lebar drive belt 18,5 mm
Minyak rem yang direkomendasikan DOT 3 atau 4
Jarak main bebas handel rem belakang 10 – 20 mm
Kapasitas oli final Setelah penggantian periodik 0,14 liter
reduction Setelah pembongkaran mesin 0,16 liter
(transmisi)
Ukuran ban Depan 80/90-14 M/C 40P
Belakang 90/90-14 M/C 46P
Merek ban SRI Depan/Belakang FT235
Tekanan udara ban Pengemudi saja Depan 200 kPa (29 psi)
dingin Belakang 225 kPa (33 psi)
Pengemudi dan Depan 200 kPa (29 psi)
pembonceng Belakang 225 kPa (33 psi)
Kedalaman minimum alur telapak ban Depan/belakang Sampai ke indikator
TORSI PENGENCANGAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Busi 1 10 16 (1,6)
Mur pengunci sekrup penyetel valve 2 5 10 (1,0) Oleskan oli mesin pada ulir-ulir.
Mur pengunci kabel gas 1 8 8,5 (0,9)
Baut pembuangan oli mesin 1 12 24 (2,4)
Tutup saringan kasa oli mesin 1 30 20 (2,0)
Baut pemeriksaan oli final reduction 1 8 13 (1,3)
(transmisi)
Baut pembuangan oli final reduction 1 8 13 (1,3)
Sekrup cover rumah saringan udara 7 5 1,1 (0,1)
Mur pengunci kabel penghubung 1 8 6,4 (0,7)
equalizer (Tipe CBS)
Jari-jari (Tipe SPOKE WHEEL) 72 BC 3,2 3,7 (0,4)
Baut penyetel arah sinar lampu depan 1 4 2,0 (0,2)
3-2
dummyhead
PERAWATAN
JADWAL PERAWATAN BERKALA
Lakukan Pemeriksaan Awal Sebelum Berkendara yang tertera pada Buku Pedoman Pemilik pada setiap jadwal perawatan berkala.
P: Periksa & Bersihkan, Setel, Lumasi atau Ganti jika diperlukan. B: Bersihkan. G: Ganti. L: Lumasi
Item - item perawatan berikut ini membutuhkan pengetahuan teknik. Beberapa item tertentu (khususnya yang diberi tanda * dan **)
membutuhkan lebih banyak informasi teknikal & peralatan khusus. Silahkan dikonsultasikan dengan AHASS terdekat.
FFRg
FREKUENSI MANA YANG PEMBACAAN ODOMETER (CATATAN 1) LIHAT
LEBIH DULU DI x 1000 km 1 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 HALAMAN
ITEM-ITEM CAPAI
BULAN 2 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52
* SALURAN BAHAN BAKAR - P P P P P P P P P P P P P 3-4
** SARINGAN BAHAN BAKAR - - - - - - - - - - - - G - 3-4
* CARA KERJA GAS TANGAN - P P P P P P P P P P P P P 3-5
* SARINGAN UDARA CATATAN 2 - - - - G - - - G - - - G - 3-6
PERNAPASAN CRANKCASE CATATAN 3 - B B B B B B B B B B B B B 3-6
BUSI - P G P G P G P G P G P G P 3-7
* JARAK RENGGANG VALVE P P P P P P P P P P P P P P 3-8
OLI MESIN G G G G G G G G G G G G G G 3-9
* SARINGAN KASA OLI MESIN B - - B - - B - - B - - B - 3-11
* PUTARAN STASIONER MESIN P P P P P P P P P P P P P P 3-11
* DRIVE BELT - - P - P - G - P - P - G - 3-12
* OLI GEAR DRIVE (TRANSMISI) - - G - G - G - G - G - G - 3-12
MINYAK REM CATATAN 4 - P P P P P P P P P P P P P 3-13
KEAUSAN KANVAS REM/BRAKE PAD - P P P P P P P P P P P P P 3-14
SISTEM REM P P P P P P P P P P P P P P 3-14
SWITCH LAMPU REM - P P P P P P P P P P P P P 3-16
* CARA KERJA PENGUNCI REM P P P P P P P P P P P P P P 3-16
ARAH SINAR LAMPU DEPAN - P P P P P P P P P P P P P 3-17
** KEAUSAN SEPATU KOPLING - - P - P - P - P - P - P - 3-17
STANDAR SAMPING - P P P P P P P P P P P P P 3-17
* SUSPENSI - P P P P P P P P P P P P P 3-18
* MUR, BAUT, PENGIKAT P - P - P - P - P - P - P - 3-18
** RODA/BAN P P P P P P P P P P P P P P 3-18
** BEARING KEPALA KEMUDI P - - P - - P - - P - - P - 3-19
* HANYA BOLEH DISERVIS OLEH AHASS, KECUALI APABILA PEMILIK MEMPUNYAI PERALATAN KHUSUS, DATA SER-
VIS YANG DIPERLUKAN DAN MEMILIKI KEAHLIAN TEKNIS YANG CUKUP.
** DEMI KEAMANAN, KAMI MENGANJURKAN AGAR PEKERJAAN-PEKERJAAN INI HANYA DIKERJAKAN OLEH AHASS.
CATATAN :
1. Pada pembacaan odometer lebih tinggi, ulangilah pada interval frekuensi yang telah ditentukan.
2. Servis lebih sering jika seringkali dikendarai di daerah yang basah atau berdebu.
3. Servis lebih sering jika dikendarai dimusim hujan atau dengan gas penuh.
4. Ganti setiap 2 tahun. Penggantian membutuhkan ketrampilan mekanis.
3-3
dummyhead
PERAWATAN
SALURAN BAHAN BAKAR
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Periksa selang pengaliran bahan bakar [1] terhadap [1]
pemburukan kondisi, kerusakan atau kebocoran.
Ganti selang bahan bakar bila perlu.
Juga, periksa peralatan pemasangan selang bahan
bakar terhadap kebocoran.
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik
dari pelepasan.
[1]
1. Rentangkan
kedua kaitan.
[1]
3-4
dummyhead
PERAWATAN
Lepaskan O-ring [1].
Oleskan sedikit oli mesin pada O-ring baru dan pasang.
[1]
Pasang saringan baru [1] dalam arah yang benar Putar saringan [1]
sehingga tanda-tanda segitiga pada saringan dan body
berlawanan arah
pompa bahan bakar akan saling bertepatan pada saat
[2] jarum jam.
berkaitan.
Putar saringan berlawanan arah jarum jam hingga
kedua kaitan [2] benar-benar dikencangkan pada
kedua stopper [3], hati-hati agar tidak merusaknya.
Pasang unit pompa bahan bakar (hal. 7-9).
[3]
Tepatkan
3-5
dummyhead
PERAWATAN
Jarak main bebas handel gas dapat disetel dengan
memutar penyetel. [2]
SARINGAN UDARA
CATATAN :
• Viscous paper element (elemen kertas berperekat)
tidak dapat dibersihkan oleh karena element
mengandung perekat debu.
• Jika skuter dipakai di daerah yang luar biasa basah
atau berdebu, diperlukan pemeriksaan yang lebih
sering.
Lepaskan sekrup-sekrup [1], cover rumah saringan
[4]
udara [2], dan elemen saringan udara [3].
Ganti elemen saringan udara sesuai dengan jadwal
perawatan berkala (hal. 3-3) atau setiap saat sudah
sangat kotor atau rusak. [2]
PERNAPASAN CRANKCASE
CATATAN :
• Servis lebih sering jika dikendarai dalam hujan, pada
gas penuh, atau setelah skuter dicuci atau telah
terjungkir.
• Lakukan servis bila tinggi permukaan endapan
dapat terlihat pada bagian tembus pandang dari
sumbat pembuangan.
Lepaskan baut-baut/washer-washer [1].
Tarik rumah saringan udara ke atas sedikit untuk
melepaskan sumbat pernapasan crankcase [2] dan
buang endapan-endapan ke dalam penampung yang
sesuai.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[1] [2]
3-6
dummyhead
PERAWATAN
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
[1]
Periksa selang pernapasan crankcase [1] terhadap
pemburukan kondisi, kerusakan atau kebocoran.
Ganti selang pernapasan crankcase bila perlu.
Juga periksa fitting-fitting selang pernapasan bak mesin
terhadap kebocoran.
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik
dari pelepasan.
BUSI
CATATAN :
Bersihkan disekitar dasar busi dengan udara dari
[1]
kompresor sebelum melepaskan busi, dan pastikan
bahwa kotoran tidak memasuki ruang bakar.
Lepaskan cover center (hal. 2-8).
Lepaskan tutup busi [1] dan bersihkan daerah di sekitar
dasar busi.
Lepaskan busi [2].
[2]
3-7
dummyhead
PERAWATAN
Ukur jarak renggang busi antara elektroda tengah dan
samping dengan feeler gauge.
Bila perlu, setel celah busi dengan cara 0,80 – 0,90 mm
membengkokkan elektrode samping dengan hati-hati.
CELAH BUSI: 0,80 – 0,90 mm
[1] [2]
3-8
dummyhead
PERAWATAN
Periksa jarak renggang valve dengan memasukkan
feeler gauge [1] antara sekrup penyetel valve dan valve
stem.
JARAK RENGGANG VALVE:
IN: 0,16 ± 0,02 mm
EX: 0,16 ± 0,02 mm
[1]
3-9
dummyhead
PERAWATAN
Lapisi O-ring dengan oli mesin dan pasang tutup
pengisian oli/tangkai pengukur.
PENGGANTIAN OLI
CATATAN :
Ganti oli mesin sewaktu mesin dalam keadaan panas
dan skuter di atas tanah mendatar untuk memastikan
pengeluaran secara menyeluruh.
[1]/[2]
Posisikan skuter pada standar tengahnya.
[1]
Hidupkan mesin, panaskan dan matikan.
Lepaskan tutup pengisian oli/tangkai pengukur [1].
3-10
dummyhead
PERAWATAN
SARINGAN KASA OLI MESIN
Buang oli mesin (hal. 3-10).
[1]
Lepaskan tutup saringan kasa oli [1], O-ring [2], spring
[3] dan saringan kasa oli [4].
Cucilah saringan secara menyeluruh dalam larutan
pembersih yang tidak dapat terbakar atau mempunyai
titik nyala api tinggi sampai semua kotoran yang telah
terkumpul telah dibersihkan.
Keringkan dengan udara kompresor untuk
membersihkannya benar-benar.
Sebelum memasang saringan, periksalah dengan teliti
terhadap kerusakan dan pastikan bahwa sealing rubber
berada dalam kondisi baik.
Pastikan bahwa O-ring berada dalam kondisi baik dan [4] [3] [2]
ganti bila perlu.
Pasang saringan oli dan spring dengan karet seal
saringan menghadap ke crankcase.
Lapisi O-ring dengan oli mesin dan pasang tutup
saringan oli.
Kencangkan tutup saringan oli dengan torsi sesuai
spesifikasi.
TORSI: 20 N.m (2,0 kgf.m)
Isi crankcase dengan oli mesin yang direkomendasikan
dan periksa tinggi permukaan oli mesin (hal. 3-9).
Pastikan bahwa tidak ada kebocoran oli.
3-11
dummyhead
PERAWATAN
DRIVE BELT
Lepaskan cover crankcase kiri (hal. 11-4).
Periksa drive belt [1] terhadap retak-retak, pemisahan
atau keausan tidak normal atau berlebihan dan ganti
bila perlu (hal. 11-12).
[1]
3-12
dummyhead
PERAWATAN
PENGGANTIAN OLI
Letakkan loyang pembuangan oli di bawah final
[3] [1]
reduction case untuk menampung oli, kemudian
lepaskan baut pengecekan oli [1], baut pembuangan oli
[2] dan semua washer sealing [3].
Putar roda belakang dengan perlahan dan keluarkan
oli.
Setelah mengeluarkan oli secara menyeluruh, pasang
baut pembuangan oli dengan washer sealing baru dan
kencangkan baut pembuangan oli dengan torsi sesuai
spesifikasi.
TORSI: 13 N.m (1,3 kgf.m)
Isilah final reduction case dengan oli yang
direkomendasikan sampai ke tinggi permukaan yang [2]
tepat (hal. 3-12).
KAPASITAS OLI FINAL REDUCTION (TRANSMISI):
0,14 liter pada penggantian periodik
0,16 liter setelah pembongkaran mesin
Pasang baut pengecekan oli dengan washer sealing
baru dan kencangkan dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 13 N.m (1,3 kgf.m)
MINYAK REM
PERHATIAN
Minyak rem yang tertumpah dapat merusak part-part
yang dicat, terbuat dari plastik atau karet. Tutuplah part-
part ini dengan kain lap setiap kali sistem diservis.
CATATAN :
• Jangan mencampurkan bermacam-macam jenis
minyak rem, oleh karena jenis-jenis minyak rem
tersebut tidak cocok satu sama lain.
• Jangan sampai ada benda asing yang masuk ke
sistem rem pada saat mengisi reservoir.
• Jika tinggi permukaan minyak rem rendah,
periksalah brake pad terhadap keausan (hal. 3-14).
• Tinggi permukaan minyak rem yang rendah mungkin
diakibatkan oleh keausan brake pad. Jika brake pad
aus, piston caliper akan terdorong keluar, dan ini
menyebabkan tinggi permukaan yang rendah di
dalam reservoir. Jika kedua brake pad tidak aus dan
tinggi permukaan minyak rem rendah, periksalah
keseluruhan sistem terhadap kebocoran (hal. 3-14).
Posisikan skuter pada standar tengahnya.
Putar stang kemudi ke kiri sehingga reservoir mendatar [1]
dan periksa tinggi permukaan minyak rem di dalam
reservoir rem depan melalui kaca pengintaian.
Jika tinggi permukaan dekat dengan tanda batas
permukaan terendah [1], periksa kedua brake pad
terhadap keausan (hal. 3-14).
3-13
dummyhead
PERAWATAN
KEAUSAN KANVAS REM/BRAKE PAD
BRAKE PAD CAKRAM REM DEPAN
Periksa brake pad terhadap keausan.
Ganti selalu brake
pad secara
berpasangan untuk Ganti brake pad jika salah satu pad telah aus sampai
memastikan ke alur batas keausan [1].
tekanan cakram
Untuk penggantian brake pad (hal. 17-11).
yang merata.
[1]
[2]
SISTEM REM
REM CAKRAM DEPAN
Tarik handel rem dengan kuat dan periksa bahwa tidak
ada udara yang masuk ke dalam sistem.
Jika handel terasa lunak atau seperti sepons ketika
dijalankan, buanglah angin palsu dari sistem.
Untuk prosedur pembuangan angin palsu (hal. 17-10).
Lepaskan cover front stang kemudi (hal. 2-4).
Periksa selang rem [1] dan fitting-fitting terhadap
pemburukan kondisi, retak-retak, atau tanda-tanda
kebocoran.
Kencangkan fitting-fitting yang longgar.
Ganti selang dan fitting-fitting sesuai keperluan.
Pasang cover front stang kemudi (hal. 2-4).
[1]
3-14
dummyhead
PERAWATAN
REM TROMOL BELAKANG
Periksa sambungan longgar, jarak main bebas yang
berlebihan atau kerusakan lain pada kabel rem dan
handel rem.
Ganti atau perbaiki bila perlu. 10 – 20 mm
Ukur jarak main bebas handel rem belakang pada
ujung handel.
JARAK MAIN BEBAS: 10 – 20 mm
Pastikan bahwa Setel jarak main bebas handel rem belakang dengan
potongan pada mur memutar mur penyetelan arm rem belakang [1].
penyetel telah
duduk pada pin
joint.
[1]
PEMERIKSAAN
Sebelum pemeriksaan, periksa dulu berikut ini:
• Sistem rem belakang (hal. 3-15)
• Sistem rem depan (hal. 3-14)
Posisikan skuter pada standar tengahnya.
Tarik handel rem belakang.
Pastikan bahwa roda belakang tidak berputar pada saat
handel rem belakang ditarik.
Angkat roda depan sampai tidak menyentuh
permukaan dan putar dengan tangan.
Pastikan bahwa roda depan berputar secara halus.
Angkat roda depan sampai tidak menyentuh
permukaan dan tarik handel rem belakang dengan kuat.
Pastikan bahwa roda depan tidak berputar pada saat
handel rem belakang ditarik.
Jika ada ketidaknormalan, setel CBS (hal. 3-15).
PENYETELAN
Lepaskan cover front stang kemudi (hal. 2-4).
TITIK
Putar penyetel [1] sehingga permukaan ujung knocker PEMERIKSAAN
[2] duduk pada permukaan ujung body master cylinder.
[2] [1]
3-15
dummyhead
PERAWATAN
Periksa bahwa tidak ada jarak di antara pin knocker [1]
[4]
dan ujung celah joint knocker [2].
Apabila ada jarak, putar penyetel [3] sampai tidak ada
jarak antara pin knocker dan ujung celah joint knocker.
Setelah penyetelan, tahan penyetel dan kencangkan
mur pengunci [4] dengan torsi sesuai spesifikasi. [3]
[1]
[1]
3-16
dummyhead
PERAWATAN
TIPE CBS
CATATAN :
Periksa cara kerja pengunci rem setelah jarak main
[2]
bebas handel rem belakang telah diperiksa dan disetel
(hal. 3-15).
Tarik handel rem belakang [1] dan gunakan lock lever
(tangkai pengunci) [2].
Periksa bahwa roda belakang telah benar-benar
terkunci sepenuhnya.
[1]
[1]
[1]
STANDAR SAMPING
Posisikan skuter pada standar tengahnya.
Periksa pegas standar samping terhadap kerusakan
atau kehilangan tegangan.
Periksa assy standar samping terhadap kebebasan
pergerakan dan lumasi as standar samping bila perlu.
Periksa sistem saklar pemati mesin pada standar
samping:
1. Tarik standar samping ke atas.
2. Hidupkan mesin.
3. Gerakkan standar samping sepenuhnya ke bawah.
3-17
dummyhead
PERAWATAN
4. Mesin harus berhenti berputar sewaktu standar
samping diturunkan.
Jika ada masalah dengan sistem, periksa switch
standar samping (hal. 19-14).
SUSPENSI
DEPAN
Bagian suspensi Periksa cara kerja fork dengan menarik handel rem
yang longgar, aus depan dan menekan suspensi depan beberapa kali.
atau rusak Periksa keseluruhan assy terhadap tanda-tanda
mempengaruhi kebocoran, kerusakan atau pengencang yang longgar.
kestabilan dan
Ganti komponen-komponen rusak yang tidak dapat
pengendalian
diperbaiki.
skuter.
Kencangkan semua baut dan mur.
Untuk servis fork (hal. 15-11).
BELAKANG
Periksa cara kerja shock absorber dengan menekannya
beberapa kali.
Periksa keseluruhan assy shock absorber terhadap
tanda-tanda kebocoran, kerusakan atau pengencang
yang longgar.
Ganti komponen-komponen rusak yang tidak dapat
diperbaiki.
Kencangkan semua baut dan mur.
Untuk menyervis shock absorber belakang (hal. 16-4).
Dukung skuter dengan kokoh dan naikkan roda
belakang lepas dari permukaan.
Periksa semua bushing pemasangan mesin yang aus
dengan cara memegang mesin dan mencoba untuk
menggerakkannya dari sisi ke sisi.
Untuk servis bushing mesin (hal. 13-4).
RODA/BAN
Posisikan skuter pada standar tengahnya.
Pastikan bahwa fork tidak dapat bergerak, naikkan roda
depan dan periksa terhadap kelonggaran.
Periksa semua bearing roda depan yang aus dengan
memegang roda depan dan mencoba untuk
menggerakkan roda dari sisi ke sisi.
Ganti semua bearing roda depan jika diketahui ada
kelonggaran.
Putar roda dan periksa bahwa roda berputar dengan
halus tanpa adanya suara-suara tidak normal.
Jika ada keraguan adanya kondisi-kondisi tidak normal,
periksa kedua bearing roda depan (hal. 15-6).
Dukung skuter dengan kokoh dan naikkan roda
belakang.
Periksa semua bearing final gear shaft yang aus
dengan memegang roda belakang dan mencoba untuk
menggerakkan roda dari sisi ke sisi.
3-18
dummyhead
PERAWATAN
Ganti semua bearing final gear shaft bila diketahui ada
kelonggaran.
Putar roda dan periksa bahwa roda berputar dengan
halus tanpa adanya suara-suara tidak normal.
Jika ada keraguan adanya kondisi-kondisi tidak normal,
periksa final reduction (hal. 14-5).
Periksa tekanan udara ban dengan air pressure gauge
(meter pengukur tekanan udara ban) sewaktu ban
dalam keadaan dingin.
TEKANAN UDARA BAN YANG DIREKOMENDASIKAN:
Pengemudi saja:
DEPAN: 200 kPa (29 psi)
BELAKANG: 225 kPa (33 psi)
Pengemudi dan pembonceng:
DEPAN: 200 kPa (29 psi)
BELAKANG: 225 kPa (33 psi)
Periksa ban terhadap sayatan, paku yang tertancap,
atau kerusakan lain.
Periksa apakah roda depan dan roda belakang terletak
lurus dalam satu bidang.
UKURAN BAN DAN MEREK BAN YANG
DIREKOMENDASIKAN:
DEPAN BELAKANG
Ukuran ban 80/90-14M/C 40P 90/90-14M/C 46P
Merek ban SRI FT235 FT235
Ukur kedalaman alur telapak ban pada bagian tengah ban.
Ganti ban jika kedalaman alur telapak ban mencapai
batas-batas sebagai berikut.
KEDALAMAN MINIMUM ALUR TELAPAK BAN:
DEPAN/BELAKANG: Sampai ke indikator
KHUSUS TIPE Periksa pelek-pelek dan jari-jari terhadap kerusakan.
SPOKE WHEEL:
Kencangkan jari-jari yang kendur sesuai torsi sesuai
spesifikasi dengan menggunakan special tool.
TOOL:
Spoke wrench, 5.8 x 6.1 mm [1] 07701-0020300
[1]
3-19
dummyhead
CATATAN
4. SISTEM PGM-FI
LOKASI SISTEM PGM-FI ························ 4-2 TROUBLESHOOTING RANGKAIAN MIL ···· 4-16
4-1
dummyhead
SISTEM PGM-FI
LOKASI SISTEM PGM-FI
SISTEM PGM-FI
SPEEDOMETER
SWITCH STARTER
ECM
DLC
POMPA BAHAN BAKAR
SENSOR TP
RELAY UTAMA
SWITCH STANDAR
REGULATOR SAMPING
/RECTIFIER
COIL PENGAPIAN
INJECTOR
SENSOR O2
RELAY STARTER
SENSOR TP
4-2
dummyhead
SISTEM PGM-FI
LOKASI KONEKTOR PGM-FI
CATATAN 1: Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
KONEKTOR 2P (Hitam)
INJECTOR (CATATAN 1)
KONEKTOR 1P (Hitam)
SENSOR O2
KONEKTOR 3P (Hitam)
SENSOR TP (CATATAN 1)
KONEKTOR 2P (Hitam)
SENSOR EOT
4-3
dummyhead
SISTEM PGM-FI
CATATAN 3: Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
CATATAN 4: Lepaskan cover center (hal. 2-8).
DLC (CATATAN 4)
4-4
dummyhead
SISTEM PGM-FI
DIAGRAM SISTEM PGM-FI
SEKRING UTAMA (MAIN) RELAY SEKRING PENDUKUNG (SUB)
15A UTAMA 10A
R R/W R/W R/Y Bl/Br
R/W Bl
KUNCI
KONTAK
BATTERY
W REGULATOR/ R/Bl Bl
RECTIFIER
G
Bl
Y 12 PCP SOLV 20 Y/O
W/Y
23 PCM
SENSOR
CKP PRC 7 W/Bl
ALTERNATOR
KATUP SOLENOID
IGP 1 Bl PENINGGI PUTARAN
Y/Bl STASIONER
6 VCC POMPA
8 W/R 5 THL BAHAN BAKAR
SENSOR TP G/O 4 SG1(TH) FFP 8 Br/Bl Bl
Bl
7 P/W 24 TO
INJ 16 P/Bu
SENSOR EOT G/R 31 SG2(TO)
Bl (12)
INJECTOR
IGPLS 11 Y/Bu Bl
G Bl/O 3 O2
COIL
SENSOR O2 21 PENGAPIAN
ECM BUSI Bl
Bl/Br Bl/Br
MIL
SWITCH SWITCH
FI WARN 22 Bu/Y Bl/Br LAMPU LAMPU
REM REM
Dari relay starter Y/G 33 S/RELAY (REM (REM
Ke switch standar samping G/W 25 SSTAND DEPAN) G/Y G/Y BELA-
KANG)
DLC
SCS Bl Bl
CONNECTOR
O/W 30 K-LINE G/Y
Br 15 SCS
G 9 PG1
STSW 29 Y/G
4-5
dummyhead
SISTEM PGM-FI
INFORMASI SERVIS
UMUM
• Sistem PGM-FI yang rusak seringkali disebabkan oleh konektor-konektor yang berkarat atau tidak tersambung dengan baik.
Periksalah sambungan-sambungan tersebut sebelum melanjutkan.
• Pada saat membongkar part-part sistem PGM-FI, perhatikan perletakan semua O-ring. Ganti semua O-ring dengan yang baru
pada waktu perakitan kembali.
• Pakailah digital tester untuk pemeriksaan sistem PGM-FI.
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN SPESIFIKASI
Tahanan injector bahan bakar (pada 24°C) 11 – 13 Ω
Tahanan katup solenoid peninggi putaran stasioner (20°C) 24 – 27 Ω
Tahanan tahanan sensor EOT (pada 20°C) 2,5 – 2,8 kΩ
TORSI PENGENCANGAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup torx katup solenoid 2 5 3,4 (0,3)
peninggi putaran stasioner
Sensor EOT 1 10 14,5 (1,5)
Sensor O2 1 12 25 (2,5)
4-6
dummyhead
SISTEM PGM-FI
TROUBLESHOOTING GEJALA PGM-FI
Jika pada skuter ada salah satu dari gejala-gejala ini, periksalah kedipan MIL, lihat ke indeks kode DTC (hal. 4-10) dan mulai
melakukan prosedur troubleshooting yang sesuai. Jika tidak ada kedipan DTC/MIL yang tersimpan di dalam memori ECM, lakukan
prosedur pendiagnosaan untuk gejala tersebut, sesuai urutan di bawah ini, sampai anda menemukan penyebabnya.
Gejala Prosedur pendiagnosaan Juga periksa terhadap
Mesin berputar tetapi tidak 1. Inisialisasi ECM (hal. 4-23). • Tidak ada bahan bakar ke injector
mau hidup 2. Periksa kondisi busi (hal. 3-6). – Saringan bahan bakar tersumbat
(Tidak ada kedipan DTC dan 3. Periksa sistem pengapian (hal. 5-5). – Selang pernapasan tangki bahan
MIL) 4. Periksa kompresi cylinder (hal. 8-5). bakar tersumbat
5. Periksa idle air port/screw (hal. 7-13). – Selang pengaliran bahan bakar
6. Periksa katup solenoid peninggi putaran terjepit atau tersumbat
stasioner (hal. 4-17). – Pompa bahan bakar rusak
7. Periksa sistem pemasokan bahan bakar – Rangkaian pompa bahan bakar
(hal. 7-4). rusak
• Kebocoran udara intake
• Bahan bakar terkontaminasi/
memburuk kondisinya
• Injector bahan bakar rusak
Mesin berputar tetapi tidak 1. Saluran massa/daya ECM tidak berfungsi • Sekring utama 15 A rusak
mau hidup (hal. 4-20). • Sekring tambahan 10 A rusak
(Tidak ada suara bekerjanya 2. Periksa sistem pemasokan bahan bakar
pompa bahan bakar pada (hal. 7-4).
saat kunci kontak diputar ke
ON)
Mesin mati terus, sulit 1. Inisialisasi ECM (hal. 4-23). • Selang pengaliran bahan bakar
dihidupkan, putaran 2. Periksa putaran stasioner mesin (hal. 3-11). terhalang
stasioner kasar 3. Periksa idle air port/screw (hal. 7-13). • Selang pernapasan tangki bahan
4. Periksa katup solenoid peninggi putaran bakar tersumbat
stasioner (hal. 4-17). • Bahan bakar terkontaminasi/
5. Periksa sistem pengaliran bahan bakar memburuk kondisinya
(hal. 7-4). • Kebocoran udara intake
6. Periksa sistem pengisian battery (hal. 17-12).
7. Periksa sistem pengapian (hal. 5-5).
Ada backfiring (nembak- Periksa sistem pengapian (hal. 5-5).
nembak) atau misfiring
(brebet) pada waktu
akselerasi
Performa buruk (kemudahan 1. Periksa sistem pemasokan bahan bakar • Selang pengaliran bahan bakar
dikendarai) dan pemakaian (hal. 7-4). terjepit atau tersumbat
bahan bakar boros 2. Periksa elemen saringan udara (hal. 3-5). • Regulator tekanan rusak (pompa
3. Periksa sistem pengapian (hal. 5-5). bahan bakar)
• Injector bahan bakar rusak
Putaran stasioner mesin di 1. Periksa putaran stasioner mesin (hal. 3-11).
bawah spesifikasi 2. Periksa idle air port/screw (hal. 7-13).
3. Periksa sistem pengapian (hal. 5-5).
4. Periksa sistem pemasokan bahan bakar
(hal. 7-4).
Putaran stasioner mesin di 1. Periksa putaran stasioner mesin (hal. 3- • Kebocoran udara intake
atas spesifikasi 11). • Masalah pada bagian atas mesin
2. Periksa sistem pengapian (hal. 5-5).
3. Periksa cara kerja kabel gas dan jarak
main bebas (hal. 3-5).
4. Periksa elemen saringan udara (hal. 3-5).
5. Periksa katup solenoid peninggi putaran
stasioner (hal. 4-17).
MIL menyala terus atau MIL Periksa rangkaian MIL (hal. 4-16).
tidak menyala sama sekali
(Mesin bekerja secara
normal)
MIL menyala terus 1. Periksa rangkaian MIL (hal. 4-16).
(Mesin bekerja secara 2. Periksa rangkaian DLC (hal. 4-16).
normal dan tidak ada DTC)
4-7
dummyhead
SISTEM PGM-FI
INFORMASI TROUBLESHOOTING PGM-FI
TROUBLESHOOTING UMUM
Intermittent Failure (putus sambung)
Istilah “intermittent failure (putus sambung)” berarti bahwa sistem mungkin pernah mengalami kerusakan, tetapi sistem tersebut
mengindikasikan OK saat sekarang. Jika MIL tidak menyala, periksa terhadap kontak yang tidak baik atau pin-pin yang longgar
pada semua konektor yang berhubungan dengan rangkaian yang sedang di-troubleshooting. Jika MIL menyala, tetapi kemudian
mati lagi, masalah semula mungkin hanya terjadi secara intermittent (putus sambung).
Rangkaian terbuka dan Hubungan singkat
“Rangkaian terbuka" dan “Hubungan singkat" merupakan istilah kelistrikan yang umum. Rangkaian terbuka adalah keadaan
terputus pada kabel atau sambungan. Hubungan singkat adalah sambungan tidak disengaja dari sebuah kabel ke massa atau ke
kabel lain. Dalam elektronika sederhana, ini biasanya berarti bahwa ada sesuatu yang tidak akan bekerja sama sekali. Pada ECM
ini dapat berarti ada hal yang mungkin bekerja, tetapi tidak dengan cara yang seharusnya.
Jika MIL telah menyala
Lihat halaman PEMBACAAN DTC (hal. 4-9).
Jika MIL tidak menyala terus
Jika MIL tidak menyala terus, tetapi ada masalah pada pengendaraan, lakukan TROUBLESHOOTING GEJALA (hal. 4-7).
PENJELASAN SISTEM
SISTEM SELF-DIAGNOSIS
Sistem PGM-FI dilengkapi dengan sistem self-diagnosis (pendiagnosaan diri-sendiri). Jika keadaan tidak normal terjadi pada
sistem, ECM menghidupkan MIL dan menyimpan DTC di dalam memori yang dapat dihapus.
FUNGSI FAIL-SAFE
Sistem PGM-FI ini dilengkapi dengan fungsi fail-safe (pengamanan apabila terjadi kerusakan pada sistem) untuk memastikan
adanya kemampuan minimum sistem untuk tetap bekerja walaupun ada terjadi masalah. Jika ada keadaan tidak normal yang
dideteksi oleh fungsi self-diagnosis, kemampuan sistem untuk tetap bekerja dijaga dengan mempergunakan nilai yang telah di pra-
program (diprogram terlebih dahulu) pada peta program yang disimulasikan. Jika ada keadaan tidak normal dideteksi pada injector,
fungsi fail-safe mematikan mesin untuk menjaga injector dari kerusakan.
Pola Kedipan MIL
• DTC dapat dibaca dari memori ECM dengan pola kedipan MIL [1].
• MIL akan mengedipkan DTC saat ini, jika ECM mendeteksi masalah
saat ini, sewaktu kunci kontak pada ON. MIL akan tetap menyala jika
kecepatan mesin di atas 2.200 menit-1 (rpm).
• MIL mempunyai dua macam kedipan, kedipan panjang dan kedipan
pendek. Kedipan panjang berlangsung selama 1,3 detik, kedipan
pendek berlangsung selama 0,3 detik. Satu kedipan panjang adalah
ekuivalen dari sepuluh kedipan pendek. Sebagai contoh, jika dua
kedipan panjang diikuti dengan lima kedipan pendek, MIL adalah 25
(dua kedipan panjang = 20 kedipan, ditambah lima kedipan pendek).
• Jika ECM menyimpan lebih dari satu DTC, MIL akan
memperlihatkannya dengan berkedip dalam urutan dari angka terendah
sampai ke angka tertinggi.
[1]
Pemeriksaan MIL
Pada saat kunci kontak diputar ke ON, MIL akan menyala selama beberapa detik, kemudian mati. Jika MIL tidak menyala, lakukan
troubleshooting atas rangkaian MIL (hal. 4-16).
DTC SAAT INI/DTC FREEZE
DTC diperlihatkan dengan dua cara sesuai dengan status kerusakan.
• Jika ECM mendeteksi masalah saat ini, MIL akan menyala dan MIL akan mulai berkedip sesuai dengan DTC nya. Kita dapat
melihat pola kedipan MIL sebagai DTC saat ini.
• Jika ECM tidak mendeteksi suatu masalah apapun saat ini tetapi mempunyai masalah yang tersimpan di dalam memorinya,
MIL tidak akan menyala dan berkedip. Jika diperlukan untuk mengambil kembali masalah sebelumnya, bacalah DTC freeze
dengan mengikuti prosedur pembacaan DTC (hal. 4-9).
4-8
dummyhead
SISTEM PGM-FI
PEMBACAAN DTC
Hidupkan mesin dan periksa MIL.
CATATAN :
Pada saat kunci kontak diputar ke ON, MIL akan menyala selama beberapa detik, kemudian mati.
Jika MIL tetap menyala atau berkedip, baca DTC, freeze data dan ikuti indeks kode DTC (hal. 4-10).
Untuk membaca DTC selagi MIL berkedip, ikuti prosedur berikut ini.
[1]
MENGHAPUS DTC
1. Putar kunci kontak ke OFF.
[2]
2. Lepaskan cover center (hal. 2-10).
Lepaskan konektor dummy [1] dari DLC [2].
[1] [3]
4-9
dummyhead
SISTEM PGM-FI
3. Hubung singkatkan terminal-terminal DLC dengan menggunakan
special tool. [1]
TOOL:
SCS connector [1] 070PZ-ZY30100
PEMERIKSAAN RANGKAIAN
PEMERIKSAAN PADA KONEKTOR ECM
• Selalu bersihkan di sekitarnya dan jauhkan benda-benda asing dari
konektor 33P (Hitam) ECM sebelum melepaskannya.
• Sistem PGM-FI yang rusak seringkali disebabkan oleh konektor yang
berkarat atau tersambung dengan tidak baik. Periksalah sambungan-
sambungan tersebut sebelum melanjutkan.
• Sewaktu melakukan pengetesan terminal konektor 33P (Hitam) ECM
(pada sisi kabel body), selalu pakai test probe [1]. Masukkan test probe
ke dalam terminal konektor, kemudian hubungkan jarum pengetesan
digital multimeter ke test probe.
TOOL:
Test probe 07ZAJ-RDJA110
[1]
4-10
dummyhead
SISTEM PGM-FI
TROUBLESHOOTING MIL
MIL 7 KEDIPAN (SENSOR EOT)
CATATAN :
Sebelum memulai pemeriksaan, periksalah terhadap
kontak yang longgar atau tidak baik pada konektor 2P
(Hitam) sensor EOT dan 33P (Hitam) ECM, kemudian
periksa ulang kedipan MIL.
1. Pemeriksaan Tegangan Input Sensor EOT
Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Lepaskan konektor 2P (Hitam) sensor EOT [1].
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur tegangan pada konektor 2P (Hitam) sensor
EOT pada sisi kabel.
HUBUNGAN: Merah muda/putih (+) – Hijau/
merah (–)
STANDARD: 4,75 – 5,25 V
Apakah tegangan antara 4,75 – 5,25 V?
Hijau/merah Merah muda/
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 2. putih
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
4-11
dummyhead
SISTEM PGM-FI
4. Pemeriksaan Hubungan Singkat Saluran Output
Sensor EOT
Periksa kontinuitas antara konektor 2P (Hitam)
[1]
sensor EOT [1] pada sisi kabel dan massa.
HUBUNGAN: Merah muda/putih – Massa
Apakah ada kontinuitas?
Merah muda/putih
YA – Hubungan singkat pada kabel Merah
muda/putih
TIDAK– Ganti ECM dengan yang masih dalam
keadaan baik, dan periksa ulang.
HUBUNGAN:
Kuning/hitam – Kuning/hitam
Hijau/orange – Hijau/orange
4-12
dummyhead
SISTEM PGM-FI
3. Pemeriksaan Sensor TP
Periksa kontinuitas antara terminal-terminal berikut Pemeriksaan Pemeriksaan tahanan
pada sisi konektor 3P sensor TP [1].
kontinuitas: (dengan digas):
HUBUNGAN: A – C
STANDARD: Kontinuitas (Sekitar 5 kΩ) A C B C
4-13
dummyhead
SISTEM PGM-FI
2. Pemeriksaan Tahanan Injector
Ukur tahanan terminal-terminal konektor 2P sisi
[1]
injector [1].
STANDARD: 11 – 13 Ω (24°C)
Apakah tahanan antara 11 – 13 Ω (24°C)?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
TIDAK– Injector rusak
4-14
dummyhead
SISTEM PGM-FI
1. Pemeriksaan Hubungan Singkat Sensor O2
Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Lepaskan konektor 33P (Hitam) ECM dan tutup
sensor O2 [1].
Periksa kontinuitas antara terminal tutup sensor O2
[2] dan massa.
HUBUNGAN: Terminal tutup sensor O2 – Massa [2]
HUBUNGAN:
Terminal tutup sensor O2 – Hitam/orange
Apakah ada kontinuitas?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
TIDAK– Rangkaian terbuka pada kabel Hitam/
orange Hitam/
orange
3. Pemeriksaan Sensor O2
Ganti dengan sensor O2 dengan yang masih dalam
keadaan baik (hal. 4-26).
Lakukan prosedur reset sensor TP/ECM (hal. 4-21).
Hapus DTC (hal. 4-9).
Hidupkan mesin, panaskan mesin sampai suhu
kerja normal.
Test-ride skuter dan periksa ulang kedipan MIL.
Apakah MIL berkedip 21 kali?
YA – Ganti ECM dengan yang masih dalam
keadaan baik, dan periksa ulang.
TIDAK– Sensor O2 yang semula rusak
4-15
dummyhead
SISTEM PGM-FI
TROUBLESHOOTING RANGKAIAN MIL
Sewaktu kunci kontak diputar ke ON,
MIL tidak menyala
Jika mesin dapat dihidupkan tetapi MIL tidak menyala
sewaktu kunci kontak diputar ke ON, periksalah [1]
sebagai berikut:
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Lepaskan penutup karet [1] dan lepaskan konektor 33P
(Hitam) ECM [2].
[2]
TOOL:
Test probe 07ZAJ-RDJA110
Biru/kuning
Putar kunci kontak ke ON, MIL seharusnya menyala.
– Jika MIL menyala, ganti ECM dengan yang masih
dalam keadaan baik dan periksa kembali
penunjukan MIL.
– Jika MIL tidak menyala, periksa terhadap rangkaian
terbuka pada kabel Biru/kuning antara MIL dan
konektor 33P (Hitam) ECM.
Jika kabel tidak ada masalah, ganti MIL.
4-16
dummyhead
SISTEM PGM-FI
Periksa kontinuitas antara konektor 33P (Hitam) ECM
[1]
[1] pada sisi kabel dan massa.
TOOL:
Test probe 07ZAJ-RDJA110 Coklat
Jika ada kontinuitas, periksa terhadap hubungan
singkat pada kabel Coklat antara DLC dan ECM.
Jika tidak ada kontinuitas, ganti ECM dengan yang
masih dalam keadaan baik dan periksa ulang.
[1] [3]
[1]
4-17
dummyhead
SISTEM PGM-FI
PEMERIKSAAN CARA KERJA
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
[1] [2]
Lepaskan tutup busi dari busi.
Lepaskan katup solenoid peninggi putaran stasioner
(hal. 4-17).
Pasang konektor 2P (Abu-abu) katup solenoid peninggi
putaran stasioner [1].
Posisikan katup solenoid peninggi putaran stasioner [2]
dengan dudukan katup [3] menghadap ke atas seperti
diperlihatkan.
Putar mesin dengan motor starter dan periksa cara
kerja katup solenoid peninggi putaran stasioner.
[4] [5]
4-18
dummyhead
SISTEM PGM-FI
2. Pemeriksaan Katup Solenoid Peninggi Putaran
Stasioner
Lepaskan katup solenoid peninggi putaran stasioner
dan periksa kondisi katup solenoid dan dudukan
katup (hal. 4-18).
Apakah katup solenoid normal?
YA – Ganti ECM dengan yang masih dalam
keadaan baik dan periksa ulang.
TIDAK– Katup solenoid peninggi putaran stasioner
rusak
4-19
dummyhead
SISTEM PGM-FI
3. Pemeriksaan Tahanan Katup Solenoid Peninggi
Putaran Stasioner
Ukur tahanan antara terminal-terminal konektor 2P
[1]
sisi katup solenoid peninggi putaran stasioner [1].
STANDARD: 24 – 27 Ω (20°C)
Apakah tahanan antara 24 – 27 Ω (20°C)?
YA – Ganti ECM dengan yang masih dalam
keadaan baik dan periksa ulang.
TIDAK– Katup solenoid peninggi putaran stasioner
rusak
ECM
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11). [3]
[1] [4]
Lepaskan penutup karet [1] dan lepaskan konektor 33P
(Hitam) ECM [2].
Lepaskan karet penahan [3] dan ECM [4].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[2]
4-20
dummyhead
SISTEM PGM-FI
2. Pemeriksaan Saluran Massa ECM
Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Periksa kontinuitas antara konektor 33P (Hitam)
ECM [1] pada sisi kabel dan massa. Hijau
HUBUNGAN: Hijau/hitam – Massa
Hijau – Massa
Hijau – Massa Hijau Hijau/hitam
TOOL:
Test probe 07ZAJ-RDJA110
Apakah ada kontinuitas?
YA – Ganti ECM dengan yang masih dalam
keadaan baik, dan periksa ulang.
TIDAK– • Rangkaian terbuka pada kabel Hijau/
hitam
• Rangkaian terbuka pada kabel-kabel
Hijau
[1]
TOOL:
SCS connector [1] 070PZ-ZY30100
4-21
dummyhead
SISTEM PGM-FI
3. Lepaskan konektor 2P (Hitam) sensor ECT [1].
[1] [1]
Hubung singkatkan terminal-terminal konektor sisi
kabel dengan kabel jumper [2].
HUBUNGAN: Merah muda/putih – Hijau/merah
4. Putar kunci kontak ke ON kemudian lepaskan kabel Merah
jumper dari konektor 2P (Hitam) sensor ECT muda/
sementara MIL berkedip (pola penerimaan reset) putih
Hijau/
selama 10 detik.
orange
5. Periksa apakah MIL berkedip.
Setelah pelepasan kabel jumper, MIL seharusnya
mulai berkedip. (pola berhasil)
[2]
0,3 detik
dalam 10 detik
0,3 detik
0,1 detik
1,3 detik
MIL ON
MIL OFF
4-22
dummyhead
SISTEM PGM-FI
PROSEDUR INISIALISASI ECM
CATATAN :
• Pastikan bahwa kode kerusakan tidak tersimpan
dalam ECM. Apabila kode kerusakan tersimpan
dalam ECM, mode inisialisasi ECM tidak akan hidup
dengan mengikuti prosedur di bawah ini.
• Lakukan prosedur ini apabila salah satu dari part
yang berhubungan dengan bahan bakar berikut ini
diganti dengan yang baru.
– Idle air screw (hal. 7-13)
– Pompa bahan bakar (hal. 7-8)
– Saringan bahan bakar (hal. 7-15)
– Injector (hal. 7-16)
– Sensor O2 (hal. 4-26)
• Lakukan prosedur ini apabila salah satu dari part
mesin berikut ini diganti atau dibongkar.
– Cylinder head (hal. 9-13)
– Valve/valve guide/valve seat (hal. 9-13)
– Cylinder/piston/ring-ring piston (hal. 10-5)
1. Putar kunci kontak ke OFF.
[2]
Lepaskan cover center (hal. 2-8).
Lepaskan konektor dummy [1] dari DLC [2].
[1]
TOOL:
SCS connector [1] 070PZ-ZY30100
4-23
dummyhead
SISTEM PGM-FI
3. Buka handel gas sepenuhnya dan tahan. Buka dan tahan. Putar ke ON.
Putar kunci kontak ke ON.
MIL seharusnya menyala dan kemudian mulai
berkedip dengan cepat.
Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai,
tutup handel gas dan tahan selama lebih dari 3
detik.
MIL ON Kedipan cepat
CATATAN :
• Jika MIL tidak mulai berkedip dengan cepat, putar
kunci kontak ke OFF dan coba lagi.
• Jika Anda tidak dapat mengulang kembali prosedur,
periksa ulang apakah kode kerusakan tidak
tersimpan di ECM.
Jika kode kerusakan tidak tersimpan akan tetapi
Anda masih tidak dapat mengulang kembali Dalam waktu 5 detik
prosedur, ganti ECM dengan yang masih dalam setelah kedipan cepat
keadaan baik dan coba lagi. dimulai, tutup dan
tahan selama lebih dari
Pada saat inisialisasi ECM berhasil, maka MIL akan 3 detik.
berkedip-kedip dengan satu kedipan pendek
berulang.
Jika pola berhasil terlihat, putar kunci kontak ke
OFF.
4. Lepaskan special tool dari DLC. Pola berhasil (Satu
Pasang konektor dummy pada DLC dan pasang ke kedipan pendek berulang) Putar ke OFF.
relay starter/pengisian.
5. Putar idle air screw pada pembukaan sesuai
spesifikasi (hal. 7-12).
6. Apabila altitude lebih tinggi dari 2.000 m, lakukan
setting altitude (hal. 4-24).
7. Periksa putaran stasioner (hal. 3-11).
Pasang cover center (hal. 2-8).
SETTING ALTITUDE
CATATAN :
• Pastikan bahwa kode kerusakan tidak tersimpan
dalam ECM. Jika tersimpan, ECM tidak dapat
masuk ke mode setting.
• Setting akan gagal apabila mesin dihidupkan selama
prosedur berlangsung.
Pilih MODE yang cocok dengan situasi yang dijelaskan
di bawah ini.
MODE 1: 0 – 2.000 m di atas permukaan laut
MODE 2: 2.000 – 2.500 m di atas permukaan laut
MODE 3: 2.500 – 3.500 m di atas permukaan laut
MODE 4: 3.500 m atau lebih tinggi di atas permukaan laut
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan cover center (hal. 2-8).
[2]
Lepaskan konektor dummy [1] dari DLC [2].
Hubung singkatkan DLC dengan menggunakan special
tool.
TOOL:
SCS connector [4] 070PZ-ZY30100
[1]
4-24
dummyhead
SISTEM PGM-FI
Buka handel gas sepenuhnya dan tahan.
Putar kunci kontak ke ON. Buka dan tahan. Putar ke ON.
MIL seharusnya menyala dan kemudian mulai berkedip
dengan cepat.
MODE 1: Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai,
tutup handel gas dan tahan selama lebih dari 3 detik. MIL ON Kedipan cepat
MODE 2,3,4: Dalam waktu 5 detik setelah kedipan cepat dimulai,
hentakkan handel gas dengan cepat (tutup selama 0,5
detik/buka selama 0,5 detik) sejumlah sesuai
spesifikasi, kemudian tutup dan tahan selama lebih dari
3 detik. MODE 1: MODE 2,3,4:
MODE 2: Hentakkan handel gas 1 kali Tutup 0,5 detik
MODE 3: Hentakkan handel gas 2 kali Buka 0,5 detik
MODE 4: Hentakkan handel gas 3 kali Tutup dan tahan.
SENSOR EOT
PELEPASAN/PEMASANGAN
CATATAN :
Ganti sensor EOT sementara mesin dalam keadaan
[1]
dingin.
Lepaskan konektor 2P (Hitam) sensor EOT [1].
4-25
dummyhead
SISTEM PGM-FI
Lepaskan sensor EOT [1] dan washer sealing [2].
[2]
Pasang washer sealing dan sensor EOT baru.
Kencangkan sensor EOT dengan torsi sesuai
spesifikasi.
TORSI: 14,5 N•m (1,5 kgf•m, 11 lbf•ft)
Hubungkan konektor 2P (Hitam) sensor EOT.
Pastikan bahwa tidak ada kebocoran oli.
[1]
SENSOR O2
PERHATIAN
• Jangan sampai ada grease, oli atau bahan-bahan
lain pada lubang udara sensor O2. Jika lubang udara
sensor O2 terkontaminasi, jangan membersihkan
dan menyemprot dengan udara bertekanan. Ganti
kabel sensor O2 dengan yang baru.
• Sensor O2 dapat mengalami kerusakan jika terjatuh.
Apabila terjatuh, ganti dengan yang baru.
PELEPASAN
Ganti sensor O2 Lepaskan cover side kanan (hal. 2-11).
[1] [1]
sementara mesin
Lepaskan tutup sensor O2 [1].
dalam keadaan
dingin. Pegang bagian tengah tutup sensor O2 seperti
diperlihatkan.
Lepaskan tutup dari sensor sambil memutarnya sedikit,
kurang dari 1/2 putaran.
PEMASANGAN
Pasang dan kencangkan sensor O2 pada cylinder head
dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 25 N.m (2,5 kgf.m)
[1]
4-26
dummyhead
SISTEM PGM-FI
Hubungkan tutup sensor O2 [1] dengan menekannya
[1] [1]
secara lurus.
PERHATIAN
Hati-hati agar tidak memiringkan tutup sensor O2
sewaktu menghubungkan tutup pada sensor O2 [2].
Setelah pemasangan, pastikan bahwa tutup sensor O2
dihubungkan dengan erat seperti diperlihatkan dan gas
buang tidak bocor.
Pasang cover side kanan (hal. 2-11).
CATATAN : Maksimum 2 mm
Lakukan prosedur inisialisasi ECM jika sensor O2
[2]
diganti dengan yang baru (hal. 4-23).
4-27
dummyhead
CATATAN
5. SISTEM PENGAPIAN
5-1
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN
LOKASI SISTEM
SISTEM PENGAPIAN
KUNCI KONTAK
REGULATOR/RECTIFIER
COIL PENGAPIAN
DIAGRAM SISTEM
Y/Bu
W/Y G/W
G R G W Y G
REGULATOR/
RETIFIER
ECM SWITCH
BATTERY
STANDAR
SAMPING COIL
ALTERNATOR/SENSOR CKP PENGAPIAN
5-2
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN
INFORMASI SERVIS
UMUM
PERINGATAN
Jika mesin harus hidup untuk dapat melakukan pekerjaan tertentu, pastikan bahwa ruang kerja berventilasi baik. Jangan
pernah menghidupkan mesin di ruang tertutup. Gas buang mengandung gas karbon monoksida beracun yang dapat
menghilangkan kesadaran dan dapat mengakibatkan kematian.
PERHATIAN
• Beberapa komponen listrik dapat mengalami kerusakan jika terminal-terminal atau konektor-konektor dihubungkan atau
dilepaskan sementara kunci kontak pada ON dan ada arus listrik yang mengalir.
• Sewaktu menyervis sistem pengapian, selalu ikuti langkah-langkah pada tabel troubleshooting (hal. 5-4).
• Waktu pengapian biasanya tidak perlu disetel karena ECM telah disetel awal di pabrik.
• ECM dapat rusak jika terjatuh. Juga jika konektor dilepaskan pada saat ada arus listrik yang sedang mengalir, tegangan yang
berlebihan dapat merusak modul. Selalu matikan kunci kontak sebelum melakukan pekerjaan servis.
• Sistem pengapian yang rusak seringkali disebabkan oleh sambungan yang tidak baik. Periksalah sambungan-sambungan
tersebut sebelum melanjutkan. Pastikan bahwa battery sudah cukup dicharge. Menggunakan motor starter dengan battery
lemah akan menghasilkan kecepatan pemutaran mesin yang lebih rendah dan juga tidak adanya percikan bunga api pada busi.
• Pakailah busi dengan skala panas yang sesuai. Pemakaian busi dengan skala panas yang tidak sesuai dapat merusak mesin.
• Untuk menyervis ignition pulse generator (hal. 5-6).
• Untuk menyervis kunci kontak (hal. 19-8).
• Untuk menyervis switch standar samping (hal. 19-14).
• Kode warna sebagai berikut dipakai dalam bab ini.
Bu = Blue (Biru) Bl = Black (Hitam) G = Green (Hijau) R = Red (Merah) W = White (Putih) Y = Yellow (Kuning)
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Busi Standard CPR9EA-9 (NGK)/U27EPR9 (DENSO)
Celah busi 0,80 – 0,90 mm
Tegangan puncak primer coil pengapian Minimum 100 V
Tegangan puncak sensor CKP Minimum 0,7 V
Waktu pengapian 7° sebelum TMA pada putaran stasioner
5-3
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN
TROUBLESHOOTING
• Periksa hal-hal berikut ini sebelum mendiagnosa sistem.
– Busi rusak
– Tutup busi atau sambungan kabel busi longgar
– Air masuk ke tutup busi (Menyebabkan kebocoran tegangan sekunder coil pengapian)
Tidak ada percikan bunga api pada busi
Kondisi yang tidak biasa Kemungkinan penyebab (Periksa menurut urutan nomor)
Tegangan primer Tegangan puncak rendah. 1. Impedansi multimeter terlalu rendah, di bawah 10 MΩ/DCV.
coil pengapian 2. Kecepatan memutar mesin terlalu rendah. (Battery kurang
dicharge atau gaya dorong kickstarter lemah.)
3. Sampling time dari tester dan pulsa yang diukur tidak sinkron.
(Sistem normal apabila tegangan yang diukur berada di atas
tegangan standard sedikitnya sekali)
4. Konektor-konektor tersambung dengan tidak baik atau ada
rangkaian terbuka pada sistem pengapian.
5. Coil pengapian rusak.
6. ECM rusak (jika No.1 sampai 5 normal).
Tidak ada tegangan puncak. 1. Sambungan-sambungan peak voltage adaptor tidak benar.
2. Kunci kontak rusak.
3. Konektor-konektor ECM longgar atau tersambung dengan
tidak baik.
4. Rangkaian terbuka atau sambungan yang tidak baik pada
kabel Merah/hitam ECM.
5. Rangkaian terbuka atau sambungan yang tidak baik pada
kabel Hijau ECM.
6. Rangkaian terbuka pada kabel Hijau/putih atau kabel Hijau
dari switch standar samping.
7. Switch standar samping rusak.
8. Peak voltage adaptor rusak.
9. Ignition pulse generator rusak. (Ukur tegangan puncak.)
10.ECM rusak (apabila No.1 sampai 9 normal).
Tegangan puncak normal, tetapi 1. Busi rusak atau ada kebocoran arus sekunder coil pengapian.
tidak ada percikan bunga api 2. Coil pengapian rusak.
pada busi.
Ignition pulse Tegangan puncak rendah. 1. Impedansi multimeter terlalu rendah.
generator 2. Kecepatan memutar mesin terlalu rendah. (Tenaga
pengoperasian kickstarter lemah).
3. Sampling time dari tester dan pulsa yang diukur tidak sinkron.
(Sistem normal apabila tegangan yang diukur berada di atas
tegangan standard sedikitnya sekali)
4. Ignition pulse generator rusak (apabila No.1 sampai 3 normal).
Tidak ada tegangan puncak. 1. Peak voltage adaptor rusak.
2. Ignition pulse generator rusak.
5-4
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN
PEMERIKSAAN SISTEM PENGAPIAN
CATATAN :
• Jika tidak ada percikan bunga api pada busi, periksa
semua sambungan terhadap kontak longgar atau
tidak baik sebelum mengukur tegangan puncak.
• Pakailah digital multimeter yang dapat dibeli di
pasaran dengan impedansi minimum 10 MΩ/DCV.
• Angka yang ditampilkan berbeda bergantung pada
impedansi internal multimeter.
• Jika memakai Imrie diagnostic tester (model 625),
ikuti petunjuk pemakaian pabrik pembuatnya.
Hubungkan peak voltage adaptor [1] ke digital
[2]
multimeter [2]. atau gunakan Imrie diagnostic tester.
TOOL:
Imrie diagnostic tester (model 625) atau
Peak voltage adaptor 07HGJ-0020100
dengan digital multimeter (impedansi minimum 10
MΩ/DCV) yang dapat dibeli di pasaran
[1]
[1]
5-5
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN
Dengan kabel primer coil pengapian dalam keadaan
tersambung, hubungkan jarum pengetesan peak
voltage adaptor ke terminal kabel primer coil pengapian
dan massa.
TOOL:
Imrie diagnostic tester (model 625) atau
Peak voltage adaptor 07HGJ-0020100
dengan digital multimeter (impedansi minimum 10
MΩ/DCV) yang dapat dibeli di pasaran
5-6
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN
Lepaskan cover body (hal. 2-12).
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan konektor 2P sensor CKP [1] dan hubungkan
peak voltage adaptor atau Imrie tester pada terminal-
terminal konektor dari sisi sensor CKP.
HUBUNGAN: Kuning (+) – Putih/kuning (–)
Dengan cara sama seperti pada konektor 33P (Hitam)
ECM, ukur tegangan puncak dan bandingkan dengan
tegangan yang diukur pada konektor 33P (Hitam) ECM.
CATATAN :
• Jika tegangan puncak yang diukur pada ECM tidak
normal dan yang diukur pada sensor CKP normal, [1]
maka ada rangkaian terbuka atau hubungan
singkat, atau sambungan longgar pada kabel body.
• Jika tegangan puncak pada sisi sensor CKP lebih
rendah daripada nilai standard, lakukan
pemeriksaan-pemeriksaan yang dijelaskan pada
tabel troubleshooting (hal. 5-4).
Untuk penggantian sensor CKP (hal. 18-7).
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik
dari pelepasan.
COIL PENGAPIAN
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover body (hal. 2-9).
[1] [2]
Lepaskan tutup busi [1] dan lepaskan klem kabel busi
[2] dari intake shroud.
Lepaskan klem kabel busi dari rangka.
[1]
[3]
5-7
dummyhead
SISTEM PENGAPIAN
WAKTU PENGAPIAN
CATATAN :
• Bacalah petunjuk pemakaian untuk pengoperasian
timing light.
• Bacalah petunjuk untuk cara kerja timing light.
Lepaskan cover kipas pendingin (hal. 2-14).
[2]
Hubungkan timing light [1] ke kabel busi.
Putar kunci kontak ke ON.
Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner.
[3]
PUTARAN 1.700 ± 100 menit-1
STASIONER MESIN:
Waktu pengapian tepat jika garis penunjuk [2] pada
crankcase kanan bertepatan dengan tanda “F” [3] pada
flywheel seperti diperlihatkan.
Jika waktu pengapian tidak tepat, periksa ignition pulse
generator (hal. 5-6).
[1]
5-8
6. ELECTRIC STARTER
6-1
dummyhead
ELECTRIC STARTER
LOKASI SISTEM
ELECTRIC STARTER
SEKRING TAMBAHAN
RELAY UTAMA 10 A
DIAGRAM SISTEM
R/W
SEKRING UTAMA (MAIN) 15 A
Bl
R/Bl Bl
R Bl R/W
RELAY RELAY
STARTER UTAMA
REGULATOR/ Bl
RECTIFIER R/Bl
R/Y
R/W KUNCI KONTAK
Y/Bl
SEKRING
TAMBAHAN
10 A
SWITCH STARTER Bl/Br
G/Y
R R G
SWITCH LAMPU REM
G/W
G Y/Bl Bl W/Bl Y/G G/W SWITCH
STANDAR
MOTOR SAMPING
STARTER G
ECM
BATTERY
6-2
dummyhead
ELECTRIC STARTER
INFORMASI SERVIS
UMUM
• Selalu putar kunci kontak ke OFF sebelum menyervis motor starter. Motor dapat hidup dengan tiba-tiba, dan menimbulkan luka-
luka parah.
• Battery yang lemah kemungkinan tidak mampu memutar motor starter dengan cukup cepat, atau memasok arus pengapian
yang memadai.
• Motor starter dapat diservis dengan mesin terpasang pada rangka.
• Pada saat memeriksa sistem starter, selalu ikuti langkah-langkah pada troubleshooting (hal. 6-4).
• Jika arus listrik dibiarkan mengalir untuk memutar motor starter sementara mesin tidak berputar, maka motor starter dapat
mengalami kerusakan.
• Untuk menyervis kunci kontak (hal. 19-8).
• Untuk menyervis switch starter (hal. 19-9).
• Untuk menyervis switch lampu rem (hal. 19-10).
• Kode warna sebagai berikut dipakai dalam bab ini.
Bl = Black (Hitam) G = Green (Hijau) R = Red (Merah) W = White (Putih) Y = Yellow (Kuning)
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Panjang brush motor starter 7,0 3,5
TORSI PENGENCANGAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup kabel motor starter 1 4 2,0 (0,2)
6-3
dummyhead
ELECTRIC STARTER
TROUBLESHOOTING
Motor starter tidak berputar
1. Pemeriksaan Standard
Periksa berikut ini:
– Kondisi battery
– Sekring utama 15 A terbakar
– Sekring tambahan 10 A terbakar
– Fungsi kunci kontak (hal. 18-10)
– Switch lampu rem (hal. 18-12)
Apakah hal-hal di atas dalam kondisi baik?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 2.
TIDAK– Ganti atau perbaiki part-part yang tidak berfungsi.
2. Cara Kerja Relay Starter
Putar kunci kontak ke ON.
Tarik handel rem sepenuhnya dan tekan switch starter.
Harus terdengar bunyi "KLIK" pada relay pada saat switch starter ditekan.
Apakah terdengar bunyi "KLIK"?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 5.
3. Pemeriksaan Kabel Motor Starter
Putar kunci kontak ke OFF.
Periksa adanya rangkaian terbuka pada kabel motor starter dan kabel massa motor starter.
Apakah kabel-kabel di atas dalam kondisi baik?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 4.
TIDAK– • Kabel motor starter longgar atau tersambung dengan tidak baik.
• Rangkaian terbuka pada kabel massa motor starter (Hijau) dan terminal negatif battery.
• Rangkaian terbuka pada kabel Merah/Putih motor starter antara relay starter dan motor starter.
4. Pemeriksaan Motor Starter
Berikan tegangan battery secara langsung pada motor starter dan periksa cara kerjanya.
Apakah motor starter berputar?
YA – • Rangkaian terbuka pada kabel Merah antara relay starter dan battery.
• Relay starter rusak.
TIDAK– Motor starter rusak.
5. Pemeriksaan Rangkaian Coil Relay Starter
Lepaskan konektor 33P ECM.
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur tegangan battery antara konektor 33P ECM sisi kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Kuning/hitam (+) – Massa (–)
Apakah ada tegangan battery?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 6.
TIDAK– • Konektor longgar atau tersambung dengan tidak baik.
• Rangkaian terbuka pada kabel battery antara battery dan kunci kontak.
• Rangkaian terbuka pada kabel Hitam/putih relay starter antara kunci kontak dan relay starter.
• Rangkaian terbuka pada kabel Kuning/hitam relay starter antara ECM dan relay starter.
• Kunci kontak rusak (hal. 18-10).
• Coil relay starter rusak.
6. Pemeriksaan Rangkaian Switch Lampu Rem/Switch Starter
Putar kunci kontak ke ON.
Tarik handel rem sepenuhnya dan tekan switch starter.
Ukur tegangan battery antara konektor 33P ECM sisi kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Kuning/hijau (+) – Massa (–)
6-4
dummyhead
ELECTRIC STARTER
Apakah ada tegangan battery?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 7.
TIDAK– • Konektor longgar atau tersambung dengan tidak baik.
• Switch lampu rem rusak (hal. 18-12).
• Rangkaian terbuka pada kabel Hitam antara relay utama dan switch lampu rem.
• Rangkaian terbuka pada kabel Hijau/Kuning antara switch lampu rem dan switch starter.
• Switch starter rusak (hal. 18-11).
• Rangkaian terbuka pada kabel Kuning/hijau antara ECM dan switch starter.
7. Pemeriksaan Kontinuitas Relay Starter
Periksa kontinuitas relay starter (hal. 5-10).
Apakah ada kontinuitas?
YA – • Rangkaian terbuka pada kabel Hitam/putih ECM.
• Rangkaian terbuka pada kabel Hijau ECM.
• ECM rusak.
TIDAK– Relay starter rusak.
Motor starter memutar mesin dengan perlahan
• Tegangan battery rendah.
• Kabel terminal battery tersambung dengan tidak baik.
• Kabel motor starter tersambung dengan tidak baik.
• Motor starter rusak.
• Kabel massa battery tersambung dengan tidak baik.
Motor starter berputar, tetapi mesin tidak ikut berputar
• Motor starter berputar terbalik.
– Rumah motor dirakit dengan tidak benar.
– Terminal-terminal tidak dihubungkan dengan benar.
• Starter pinion rusak.
Relay starter berbunyi “KLIK”, tetapi mesin tidak berputar
• Crankshaft tidak berputar karena ada masalah pada mesin.
• Starter pinion rusak.
6-5
dummyhead
ELECTRIC STARTER
MOTOR STARTER
CATATAN :
• Selalu putar kunci kontak ke OFF sebelum menyervis
motor starter. Motor starter dapat hidup dengan tiba-
tiba, yang mengakibatkan luka-luka parah.
• Battery yang lemah kemungkinan tidak mampu
memutar motor starter dengan cukup cepat, atau
memasok arus pengapian yang memadai.
• Motor starter dapat diservis dengan mesin
terpasang pada rangka.
• Pada saat memeriksa sistem starter, selalu ikuti
langkah-langkah pada troubleshooting (hal. 6-4).
• Jika arus listrik dibiarkan mengalir untuk memutar
motor starter sementara mesin tidak berputar, maka
motor starter dapat mengalami kerusakan.
• Lihat pada informasi komponen berikut ini.
– Untuk menyervis kunci kontak (hal. 18-10).
– Untuk menyervis switch starter (hal. 18-11).
– Untuk menyervis switch lampu rem (hal. 18-12).
PELEPASAN
Lepaskan rumah saringan udara (hal. 7-10).
[1] [3]
Tarik lepas cover debu [1].
Lepaskan sekrup [2] dan kabel motor starter [3] dari
motor starter.
[2]
[3] [2]
6-6
dummyhead
ELECTRIC STARTER
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Bongkar dan rakit motor starter seperti pada gambar
berikut ini.
RUMAH MOTOR
ARMATURE
PEGAS
SEKRUP
DUDUKAN
GASKET
PEMASANGAN
Lapisi O-ring baru [1] dengan oli mesin dan pasang ke
[1]
dalam alur motor starter.
[1] [2]
6-7
dummyhead
ELECTRIC STARTER
Pasang kabel motor starter [1] dan kencangkan sekrup
[3] [1]
[2] dengan torsi sesuai spesifikasi.
[2]
RELAY UTAMA
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover body (hal. 2-9)
[2]
Lepaskan konektor 5P (Abu-abu) relay utama [1] dari
rangka dan lepaskan relay utama [2].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[1]
PEMERIKSAAN CARA KERJA
Sebelum melakukan pemeriksaan cara kerja, periksa
[1]
berikut ini:
– Kondisi battery
– Sekring utama 15 A terbakar
– Sekring tambahan 10 A terbakar
– Kunci kontak (hal. 18-10)
Lepaskan cover body (hal. 2-9).
Putar kunci kontak ke ON.
Relay utama [1] normal jika relay utama berbunyi
"KLIK".
Jika anda tidak mendengar bunyi "KLIK" pada relay,
periksa berikut ini:
– Pemeriksaan kontinuitas relay utama (hal. 6-9)
– Pemeriksaan saluran switch relay utama (hal. 6-9)
– Pemeriksaan saluran coil relay utama (hal. 6-10)
6-8
dummyhead
ELECTRIC STARTER
PEMERIKSAAN KONTINUITAS RELAY
UTAMA
Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Lepaskan relay utama [1] (hal. 6-8).
Hubungkan ohmmeter pada terminal-terminal relay
utama berikut.
HUBUNGAN: A–B
Hubungkan battery 12 V pada terminal-terminal relay
utama berikut.
HUBUNGAN: C–D
A B
Harus ada kontinuitas antara terminal-terminal A dan B
pada saat battery dihubungkan, dan tidak ada
kontinuitas pada saat battery dilepaskan.
C D
D C B A
Merah/kuning
Merah/putih
[2]
6-9
dummyhead
ELECTRIC STARTER
PEMERIKSAAN SALURAN COIL
RELAY UTAMA
SALURAN DAYA COIL
Putar kunci kontak ke OFF.
[1] Hitam/putih
Lepaskan relay utama (hal. 6-8).
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur tegangan antara konektor relay utama [1] sisi
kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Hitam/putih (+) – Massa (–)
Jika ada tegangan battery, saluran daya coil relay
utama normal.
Jika tidak ada tegangan battery, periksa rangkaian
terbuka pada kabel Hitam/putih antara kunci kontak dan
relay utama.
SALURAN MASSA COIL
Putar kunci kontak ke OFF.
Green (Hijau) [1]
Lepaskan relay utama (hal. 6-8).
Periksa kontinuitas antara konektor relay utama [1] sisi
kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Hijau – Massa
Jika ada kontinuitas, saluran massa coil relay utama
normal.
Jika tidak ada kontinuitas, periksa rangkaian terbuka
pada kabel Hijau antara relay utama dan massa.
RELAY STARTER
PEMERIKSAAN SALURAN COIL
RELAY STARTER
Putar kunci kontak ke OFF.
[1]
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Lepaskan penutup karet [1] dan lepaskan konektor 33P
(Hitam) ECM [2].
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur tegangan antara konektor 33P (Hitam) ECM sisi
kabel body dan massa.
HUBUNGAN: Kuning/hitam (+) – Massa (–)
Jika tegangan battery hanya tampak pada saat kunci
kontak pada posisi ON, maka rangkaian coil relay
starter normal. [1]
Jika tidak ada tegangan battery, periksa berikut ini:
– Rangkaian terbuka pada kabel Kuning/hitam antara
relay starter dan ECM.
– Rangkaian terbuka pada kabel Hitam/putih antara
relay starter dan kunci kontak.
Kuning/hitam
[1]
6-10
dummyhead
ELECTRIC STARTER
PEMERIKSAAN RANGKAIAN SWITCH
LAMPU REM/SWITCH STARTER
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11). [1]
[1]
6-11
dummyhead
CATATAN
7. SISTEM BAHAN BAKAR
POMPA BAHAN BAKAR ························ 7-8 TANGKI BAHAN BAKAR ······················ 7-17
7-1
dummyhead
7-2
dummyhead
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Nomor identifikasi throttle body GQRPA
Putaran stasioner mesin 1.700 ± 100 menit-1
Jarak main bebas handel gas 2 – 6 mm
Tekanan bahan bakar pada putaran stasioner 294 kPa (43 psi)
Aliran pompa bahan bakar (pada 12 V) Minimum 98 cm3/10 detik
TORSI PENGENCANGAN
JUML DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
AH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Mur plat pemasangan pompa bahan 4 6 12 (1,2) Untuk urutan pengencangan
bakar (hal. 7-9)
Sekrup klem selang penghubung rumah 1 4 2,1 (0,2)
saringan udara
Sekrup torx katup solenoid peninggi 2 5 3,4 (0,3)
putaran stasioner
Sekrup dudukan kabel gas 1 5 3,4 (0,3)
Mur pengunci kabel gas 1 8 8,5 (0,9)
Baut pemasangan joint injector 2 6 12 (1,2)
7-3
dummyhead
PELEPASAN FITTING
CATATAN :
Skuter ini menggunakan resin sebagai bagian dari
bahan selang pengaliran bahan bakar. Jangan
membengkokkan atau memelintir selang pengaliran
bahan bakar.
Sisi pompa bahan 1. Bebaskan tekanan bahan bakar (hal. 7-4).
[2]
bakar:
Periksa fitting bahan bakar [1] terhadap adanya
kotoran, dan bersihkan bila perlu.
Letakkan kain lap [2] menutupi fitting.
[1]
[1]
7-4
dummyhead
[1]
[1]
PEMASANGAN FITTING
CATATAN :
• Jika ada penahan yang perlu diganti, ganti dengan
penahan yang dibuat di pabrik pembuat yang sama
dengan penahan yang telah dilepaskan (Berbagai
pabrik pembuat lain mempunyai spesifikasi-
spesifikasi penahan yang berbeda).
• Jangan membengkokkan atau memelintir selang
pengaliran bahan bakar.
7-5
dummyhead
[1]
7-6
dummyhead
[2]
Lap bensin yang Tempatkan ujung selang di dalam tempat penampung
tertumpah. bensin yang sesuai.
Untuk sementara hubungkan kabel negatif (–) ke
battery dan konektor 5P pompa bahan bakar.
[1]
Putar kunci kontak ke ON.
Ukur jumlah bahan bakar yang mengalir.
CATATAN :
• Pompa bahan bakar bekerja selama 2 detik. Ulangi
5 kali untuk mencapai pengukuran waktu total.
• Kembalikan bahan bakar ke tangki bahan bakar,
saat bahan bakar yang pertama mengalir.
7-7
dummyhead
[1]
7-8
dummyhead
PEMASANGAN
Selalu ganti O-ring Oleskan maksimal 1 gr oli mesin pada O-ring baru [1]
[2] [1]
dan seal debu dan pasanglah pada unit pompa bahan bakar [2].
dengan yang baru.
Pasang seal debu baru [3] dalam arah yang benar
Hati-hati agar tidak
seperti diperlihatkan.
menjepit kotoran
dan serpihan di
antara unit pompa
bahan bakar, O-ring
dan seal debu.
[3]
[3] [1]
[2]
7-9
dummyhead
[1]
[2]
CATATAN :
• Kencangkan sekrup klem [1] selang penghubung
sampai klem duduk pada collar [2].
[2]
7-10
dummyhead
[3] [4]
[1]
[4]
7-11
dummyhead
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan throttle body (hal. 7-11).
CATATAN :
• Throttle body telah disetel awal di pabrik. Jangan
bongkar dengan cara lain daripada yang
diperlihatkan pada buku pedoman reparasi ini.
• Jangan menghentakkan throttle valve dari terbuka
penuh ke tertutup penuh setelah kabel gas
dilepaskan. Hal ini dapat mengakibatkan putaran
stasioner yang tidak tepat.
• Jangan sampai merusak throttle body. Hal ini dapat
menyebabkan bekerjanya throttle valve menjadi
tidak benar.
• Jangan lepaskan sekrup yang dicat putih [1] dan
sensor TP. Melepaskannya dapat menyebabkan [1] [2]
tidak berfungsinya throttle body.
• Jangan melonggarkan atau mengencangkan mur
throttle drum yang dicat putih [2]. Melonggarkan
atau mengencangkannya dapat menyebabkan tidak
berfungsinya throttle body.
• Lakukan prosedur inisialisasi ECM jika idle air screw
diganti dengan yang baru (hal. 4-23).
Sebelum melepaskan idle air screw, putarlah ke dalam
dengan hati-hati dengan menghitung jumlah putaran
sampai idle air screw duduk sedikit. Catatlah jumlah
putaran untuk digunakan sebagai referensi pada saat
memasang kembali idle air screw.
PEMBUKAAN STANDARD IDLE AIR SCREW:
2 -1/8 putaran keluar dari posisi duduk penuh
Lepaskan berikut ini:
– Idle air screw [1], pegas [2] dan O-ring [3]
– Sekrup [4] dan dudukan kabel gas [5]
– Sekrup torx [6], katup solenoid peninggi putaran
stasioner [7], pegas [8], dudukan katup [9] dan O-ring [10]
Rakit throttle body dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
TORSI:
Sekrup torx katup solenoid peninggi putaran
stasioner:
3,4 N.m (0,3 kgf.m)
Sekrup dudukan kabel gas:
3,4 N.m (0,3 kgf.m)
CATATAN :
Ganti O-ring dengan yang baru.
Setelah pemasangan, lakukan prosedur berikut ini:
– Pemeriksaan putaran stasioner mesin (hal. 3-11)
– Reset sensor TP (hal. 4-21)
– Inisialisasi ECM (hal. 4-23)
7-12
dummyhead
[1]
[2] [3]
[10]
[7] [5]
[6] [9]
3,4 N.m (0,3 kgf.m)
[4]
3,4 N.m (0,3 kgf.m)
[8]
PEMBERSIHAN
Bongkar throttle body (hal. 7-12).
Semprotlah agar semua saluran udara di dalam throttle
body terbuka dengan menggunakan udara bertekanan.
CATATAN :
• Jangan menggunakan udara bertekanan tinggi atau
meletakkan ujung selang kompresor terlalu dekat
pada throttle body.
• Membersihkan saluran udara dengan kawat akan
merusak throttle body.
[2]
7-13
dummyhead
[3] [4]
[2]
Hati-hati agar tidak Hubungkan kabel gas [1] pada throttle drum [2] dan
[3]
merusak ulir-ulir tempatkan kabel gas pada dudukan kabel [3],
kabel gas. kemudian setel jarak main bebas handel gas (hal. 3-6).
TORSI:
Mur pengunci kabel gas [4]:
8,5 N.m (0,9 kgf.m)
CATATAN : [4]
Sambil menekan kabel gas pada tab selang
penghubung rumah saringan udara [5].
Pasang berikut ini:
– Injector (hal. 7-16)
– Box bagasi (hal. 2-11) [1] [2]
CATATAN :
Lakukan prosedur berikut ini apabila throttle body
diganti dengan yang baru.
– Reset sensor TP (hal. 4-21)
– Inisialisasi ECM (hal. 4-23)
7-14
dummyhead
[3]
[1] [3]
Lepaskan O-ring [1] dari alur throttle body.
Lepaskan kedua O-ring [2] dari insulator.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari [1]
pelepasan.
• Tutup rapat cylinder head dengan kain lap atau
tutuplah dengan pita perekat untuk mencegah
masuknya benda asing ke dalam mesin.
• Ganti O-ring throttle body dan O-ring insulator
dengan yang baru.
• Jika pipa intake diganti dengan yang baru, lakukan
prosedur reset sensor TP (hal. 4-21).
Pasang injector (hal. 7-16).
[2]
7-15
dummyhead
[2] [3]
7-16
dummyhead
[1]
7-17
dummyhead
CATATAN
8. SISTEM PELUMASAN
8-1
dummyhead
SISTEM PELUMASAN
DIAGRAM SISTEM PELUMASAN
SISTEM PELUMASAN
CAMSHAFT
PISTON
CRANKSHAFT
POMPA OLI
8-2
dummyhead
SISTEM PELUMASAN
INFORMASI SERVIS
UMUM
HATI-HATI
Oli mesin bekas dapat menyebabkan kanker kulit jika berulangkali mengenai kulit untuk jangka waktu yang lama. Walaupun ini
kecil kemungkinannya terjadi kecuali jika Anda menangani oli bekas setiap hari, tetap dianjurkan untuk secara menyeluruh
mencuci tangan dengan sabun dan air sesegera mungkin setelah menangani oli bekas.
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS
SERVIS
Kapasitas oli mesin Pada penggantian periodik 0,7 liter –
Pada pembongkaran mesin 0,8 liter –
Oli mesin yang direkomendasikan "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang
setara
Klasifikasi servis API: SG atau lebih tinggi –
Viskositas: SAE 10W-30
Standard JASO T 903: MB
Rotor pompa oli Jarak renggang pada ujung rotor 0,15 0,20
Jarak renggang antara rotor dan 0,15 – 0,21 0,35
body
Jarak renggang ke samping 0,05 – 0,10 0,12
TORSI PENGENCANGAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup plat pompa oli 1 4 3,0 (0,3)
Baut pemasangan pompa oli 2 6 10 (1,0)
TROUBLESHOOTING
Tinggi permukaan oli mesin terlalu rendah, pemakaian oli tinggi
• Kebocoran oli di luar
• Ring piston aus atau pemasangan ring piston tidak benar (hal. 10-7)
• Cylinder aus (hal. 10-5)
• Valve guide atau seal aus (hal. 9-20)
Kontaminasi oli
• Oli jarang diganti
• Saringan oli tersumbat
• Ring-ring piston aus (hal. 10-7)
8-3
dummyhead
SISTEM PELUMASAN
POMPA OLI
PELEPASAN
CATATAN :
Ketika melepaskan pompa oli, jagalah agar debu atau
kotoran tidak memasuki mesin.
Buang oli mesin (hal. 3-10).
Lepaskan alternator (hal. 18-7).
Lepaskan berikut ini:
– Baut-baut cover pompa oli [1]
– Cover pompa oli [2]
– O-ring [3]
– Driven gear pompa oli [4]
– Driven shaft pompa oli [5]
– Drive pin [6]
– Baut-baut pompa oli [7]
– Assy pompa oli [8]
CATATAN :
Lepaskan cover pompa oli dengan menggunakan baut-baut 5 mm [9].
[8]
[2]
[3]
[4]
[6]
[5]
[7] [9]
[1]
8-4
dummyhead
SISTEM PELUMASAN
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan berikut ini:
– Kedua pin dowel [1]
– Sekrup plat pompa oli [2]
– Pump plate [3]
– Rotor outer [4]
– Rotor inner [5]
CATATAN :
Oleskan oli mesin pada rotor inner dan rotor outer.
Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
TORSI:
Sekrup plat pompa oli:
3,0 N.m (0,3 kgf.m)
[3] [1]
[4]
[5]
[2]
3 N.m (0,3 kgf.m)
8-5
dummyhead
SISTEM PELUMASAN
PEMERIKSAAN
CATATAN :
• Ukur pada beberapa titik dan pakailah pembacaan
terbesar untuk membandingkannya dengan batas
servis.
• Jika ada bagian dari pompa oli yang aus melebihi
batas servis sesuai spesifikasi, ganti pompa oli dan
cover pompa oli dalam bentuk assy.
JARAK RENGGANG PADA UJUNG ROTOR
Untuk sementara pasanglah rotor outer, inner dan
JARAK RENGGANG PADA UJUNG ROTOR:
driven gear pompa oli ke dalam body pompa oli.
Ukur kerenggangan antara rotor outer dan rotor inner
dengan feeler gauge.
BATAS SERVIS: 0,20 mm
8-6
dummyhead
SISTEM PELUMASAN
PEMASANGAN
CATATAN :
Ketika memasang pompa oli, berhati-hatilah agar debu
atau kotoran tidak memasuki mesin.
Pasang assy pompa oli [1] pada crankcase kanan.
[1]
Pasang dan kencangkan baut-baut pemasangan
pompa oli [2] sesuai torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 10 N.m (1,0 kgf.m)
[2]
Oleskan oli mesin pada driven gear pompa oli [1] dan
[1] Tepatkan
shaft pompa oli [2].
Pasang drive pin [3] ke dalam shaft pompa oli.
Pasang shaft pompa oli pada driven gear pompa oli
dengan menepatkan drive pin dengan alur driven gear
pompa oli.
Pasang driven gear pompa oli pada pompa oli dengan
menepatkan potongan pada shaft pompa oli dengan
potongan pada pompa oli.
[2]
[2] [3]
[1] [2]
[1]
8-7
dummyhead
CATATAN
9. CYLINDER HEAD/VALVE
TEST KOMPRESI CYLINDER ·················· 9-5 CAM CHAIN TENSIONER SLIDER ········· 9-26
COVER CYLINDER HEAD······················· 9-5 CAM CHAIN TENSIONER LIFTER ·········· 9-27
9-1
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
LOKASI KOMPONEN
CYLINDER HEAD/VALVE
9-2
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
INFORMASI SERVIS
UMUM
• Bab ini membahas servis dari cylinder head, valve, rocker arm, camshaft.
• Pekerjaan servis pada camshaft dapat dilakukan dengan mesin terpasang pada rangka. Pekerjaan servis pada cylinder head
memerlukan penurunan mesin.
• Pada waktu pembongkaran, tandai dan simpanlah part-part yang dibongkar untuk memastikan bahwa semua part dipasang
kembali pada lokasinya semula.
• Bersihkan semua part-part yang dibongkar dengan larutan pembersih dan keringkan dengan meniup dengan udara dari
kompresor sebelum pemeriksaan.
• Minyak pelumasan camshaft dan rocker arm disalurkan melalui saluran lintasan oli di dalam cylinder head. Bersihkan saluran oli
sebelum merakit cylinder head.
• Hati-hati jangan sampai merusak permukaan-permukaan penyatuan pada saat melepaskan cover cylinder head dan cylinder
head. Jangan mengetuk cover cylinder head dan cylinder head terlalu keras pada waktu pelepasan.
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Kompresi cylinder 1.196 kPa (174 psi) –
Perubahan bentuk melengkung cylinder head – 0,05
Rocker arm D.D. rocker arm IN/EX 10,000 – 10,015 10,04
D.L. rocker arm shaft IN/EX 9,972 – 9,987 9,91
Jarak renggang rocker arm
IN/EX 0,013 – 0,043 0,08
ke shaft
Camshaft Tinggi cam lobe (bubungan) IN 32,4736 – 32,5736 32,38
EX 32,0960 – 32,1960 32,00
Valve, valve Jarak renggang valve IN 0,16 ± 0,02 –
guide EX 0,16 ± 0,02 –
D.L. valve stem IN 4,975 – 4,990 4,90
EX 4,955 – 4,970 4,90
D.D. Valve guide IN/EX 5,000 – 5,012 5,03
Jarak renggang stem ke IN 0,010 – 0,037 0,08
guide EX 0,030 – 0,057 0,10
Bagian valve guide yang
IN/EX 9,1 – 9,3 –
keluar di atas cylinder head
Lebar valve seat IN/EX 1,0 1,5
Panjang bebas valve spring IN/EX 29,78 29,11
TORSI PENGENCANGAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup pemasangan intake 2 5 0,8 (0,1)
shroud
Baut pemasangan exhaust shroud 1 6 7,0 (0,7)
Mur cylinder head 4 7 18 (1,8) Oleskan oli mesin pada ulir dan
permukaan duduk.
Baut cam sprocket 2 5 8,0 (0,8) Oleskan oli mesin pada ulir dan
permukaan duduk.
Sekrup cam chain tensioner lifter 1 6 4,0 (0,4)
Baut special cover cylinder head 2 6 10 (1,0)
Sekrup pemasangan breather 3 4 3,0 (0,3)
plate
Baut pin as cam chain tensioner 1 6 10 (1,0)
slider
9-3
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
TROUBLESHOOTING
• Masalah-masalah pada bagian atas mesin biasanya mempengaruhi performa mesin. Masalah-masalah ini dapat didiagnosa
dengan test kompresi atau dengan menelusuri suara-suara mesin pada bagian atas dengan batang suara atau stethoscope.
• Jika performa tidak baik pada kecepatan rendah, periksalah terhadap asap putih pada selang pernapasan crankcase. Jika
selang berasap, periksa apakah ada ring piston yang macet.
Kompresi terlalu rendah, mesin sulit dihidupkan atau unjuk kerja buruk pada kecepatan rendah
• Valve:
– Penyetelan valve tidak benar
– Valve terbakar atau bengkok
– Timing dari valve tidak benar
– Valve spring rusak
– Valve seat tidak merata
– Valve macet tidak mau menutup
– Valve spring lemah
• Cylinder head:
– Gasket cylinder head bocor atau rusak
– Cylinder head melengkung atau retak-retak
– Busi longgar
• Cylinder aus
• Piston atau salah satu ring piston aus
• Connecting rod bengkok
Kompresi terlalu tinggi, overheating atau knocking
• Ada pembentukan karbon secara berlebihan pada piston head (kepala piston) atau di ruang bakar
Asap berlebihan
• Valve stem atau valve guide aus
• Seal valve stem rusak
• Cylinder aus
• Piston atau salah satu ring piston aus
• Ring-ring piston tidak terpasang dengan benar
• Piston atau dinding cylinder tergerus atau tergores
Mesin berisik
• Penyetelan valve tidak benar
• Valve macet atau valve spring patah
• Valve seat (dudukan valve) aus berlebihan
• Camshaft aus atau rusak
• Cam chain aus atau rusak
• Gigi-gigi cam sprocket aus
• Rocker arm dan/atau shaft aus
• Cam chain tensioner aus atau rusak
• Cylinder aus
• Piston atau salah satu ring piston aus
Putaran stasioner kasar
• Kompresi cylinder rendah
9-4
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
TEST KOMPRESI CYLINDER
Panaskan mesin sampai ke suhu operasional normal.
Matikan mesin dan lepaskan tutup busi dan busi (hal. 3-7).
Pasang compression gauge (meter pengukur kompresi)
[1] ke dalam lubang busi.
Untuk menghindari
agar muatan listrik Buka gas sepenuhnya dan putar mesin dengan motor
battery tidak habis, starter sampai pembacaan gauge berhenti naik.
jangan Pembacaan maksimum biasanya dicapai dalam 4 - 7
menjalankan motor detik.
starter lebih dari 7
detik.
TEKANAN KOMPRESI:
1.196 kPa (174 psi)
Kompresi yang rendah dapat disebabkan oleh: [1]
– Gasket cylinder head rusak
– Penyetelan valve tidak benar
– Kebocoran valve
– Ring piston atau cylinder aus
Kompresi tinggi dapat disebabkan oleh:
– Penumpukan karbon pada ruang bakar atau pada
kepala piston
[2]/[3]
PEMASANGAN
Bersihkan saluran lintasan oli cover cylinder head
dengan udara bertekanan.
9-5
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
Pastikan bahwa seal karet [1] berada pada kondisi baik
dan ganti bila perlu. 5 – 15 mm TITIK-TITIK
Oleskan perekat (Three Bond 1194 atau sejenisnya) PELUMASAN
pada daerah permukaan penyatuan antara cylinder
head dan cover cylinder head sesuai spesifikasi.
5 – 15 mm [1]
[1]
[2]
9-6
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
INTAKE/EXHAUST SHROUD
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
[1]
– Cover center (hal. 2-8)
– Pipa intake (hal. 7-15)
– Cover kipas pendingin (hal. 2-14)
– Pipa exhaust/muffler (hal. 2-17)
– Throttle body (hal. 7-11)
Lepaskan tutup busi [1] dan lepaskan klem kabel busi
[2] dari exhaust shroud.
[2]
[2] [1]
[1] [2]
[3]
9-7
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
Lepaskan baut [1] dan dudukan kabel gas [2].
Lepaskan sekrup-sekrup [3] dan baut/washer [4].
Lepaskan intake shroud [5] dan exhaust shroud [6]
dengan melepaskan berikut ini:
– Tab-tab [7] intake shroud dari celah-celah [8]
exhaust shroud.
– Klem kabel sensor EOT [9] dari intake shroud
Lepaskan seal karet [10].
Pastikan untuk Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
menepatkan tanda pelepasan.
"IN" dan "EX" pada
seal karet dengan
TORSI:
sisi masuk dan Sekrup pemasangan intake shroud:
buang cylinder 0,8 N.m (0,1 kgf.m)
head. Baut pemasangan exhaust shroud:
7,0 N.m (0,7 kgf.m)
[3]
0,8 N.m (0,1 kgf.m)
[1]
[9]
[2]
[5]
[7]
[8]
[10]
[4]
[6] 7,0 N.m (0,7 kgf.m)
9-8
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
CAMSHAFT
PELEPASAN
Lepaskan berikut ini:
[3] [2]
– Cover cylinder head (hal. 9-5)
– Cover kipas pendingin (hal. 2-14).
– Intake/exhaust shroud (hal. 9-7)
Putar crankshaft searah perputaran jarum jam dengan
memutar kipas pendingin [1] dengan perlahan dan
menepatkan tanda "T" [2] pada flywheel dengan garis
penunjuk [3] pada crankcase kanan.
Pastikan bahwa piston berada pada TMA (Titik Mati
Atas) pada langkah kompresi.
Posisi ini dapat dipastikan dengan memeriksa bahwa
ada kerenggangan pada rocker arm.
Jika tidak ada kekenduran, hal ini disebabkan karena piston [1]
sedang bergerak melalui langkah pembuangan ke TMA.
Putar crankshaft satu putaran penuh dengan memutar
kipas pendingin dengan perlahan dan menepatkan
tanda "T" lagi.
Pastikan bahwa garis penunjuk [1] pada cam sprocket
[2]
segaris dengan permukaan atas cylinder head dan
bahwa tanda " " [2] pada cam sprocket menghadap ke
atas seperti diperlihatkan (TMA pada langkah
kompresi).
Jika tanda " " cam sprocket tidak menghadap ke atas,
putar kipas pendingin (crankshaft) satu putaran dan
tepatkan tanda "T" kembali dengan tanda penunjuk
pada crankcase kanan.
[1]
[1]
9-9
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
Pasang special tool ke dalam body tensioner dan putar
[1]
tool searah jarum jam sampai berhenti berputar.
Tahan tensioner lifter dengan mendorong tool sambil
menepatkan tab-tab dari tool dengan alur-alur dari
tensioner lifter .
TOOL:
Tensioner stopper [1] 070MG-0010100
Tepatkan
Letakkan kain lap Lepaskan baut-baut [1], cam sprocket [2] dari camshaft
[1]
pada bagian dan cam chain [3] lepas dari cam sprocket.
crankcase yang Ikatlah seutas kawat pada cam chain untuk
terbuka untuk mencegahnya jatuh ke dalam crankcase.
menjaga agar baut-
baut cam sprocket
tidak jatuh ke dalam
crankcase.
[3] [2]
9-10
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
PEMASANGAN
Oleskan 0,5 – 1,0 cm3 oli mesin pada daerah
perputaran decompressor cam.
Oleskan oli mesin pada bearing-bearing camshaft.
Oleskan larutan molybdenum oil pada semua cam lobe.
[2]
[1]
9-11
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
Oleskan oli mesin pada seluruh permukaan cam chain
[1] [2]
[1] dan gigi-gigi cam sprocket [2].
Pasang cam chain pada cam sprocket.
Pasang cam sprocket pada camshaft kemudian
pastikan bahwa garis penunjuk [3] pada cam sprocket
rata dengan cylinder head dan tanda " " [4] pada cam [4]
sprocket sedang menghadap ke bawah seperti
diperlihatkan (TMA pada langkah pembuangan).
Oleskan oli mesin pada permukaan duduk dan ulir dari
baut-baut cam sprocket [5].
Letakkan kain lap
pada bagian Pasang dan kencangkan baut-baut cam sprocket
crankcase yang dengan torsi sesuai spesifikasi dengan urutan [3]/[6] [5]
terbuka untuk berdasarkan nomor cam sprocket [6].
menjaga agar baut
cam sprocket tidak
TORSI: 8,0 N.m (0,8 kgf.m)
jatuh ke dalam
crankcase.
[2]
PEMERIKSAAN
SISTEM DEKOMPRESOR
Letakkan camshaft dengan sisi bearing yang lebih
[1]
besar menghadap ke bawah seperti diperlihatkan.
Putar decompressor cam [1] dengan jari tangan.
Pastikan bahwa decompressor cam bekerja secara
halus dan bahwa pegas mengembalikan decompressor
weight pada posisinya lagi.
Jika decompressor cam tidak normal, ganti camshaft
dalam bentuk assy.
9-12
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
CAMSHAFT
Putar lingkaran luar masing-masing bearing camshaft
[1]
1] dengan jari tangan. Bearing harus berputar dengan
halus dan tanpa suara.
Juga periksa bahwa lingkaran dalam bearing duduk
dengan erat pada camshaft.
Ganti assy camshaft jika bearing tidak berputar dengan
halus, tanpa suara, atau jika duduk dengan longgar
pada camshaft.
CYLINDER HEAD
CATATAN :
Lakukan prosedur reset sensor TP/ECM jika part
berikut ini diganti atau dibongkar (hal. 4-21).
– Cylinder head
– Valve
– Valve guide
– Valve seat
PELEPASAN
CATATAN :
Ketika melepaskan mur-mur cylinder head, selalu ganti
[3] [2]
gasket cylinder head dengan yang baru.
Lepaskan berikut ini:
– Mesin (hal. 13-4)
– Cover cylinder head (hal. 9-5)
– Cover kipas pendingin (hal. 2-14)
– Intake/exhaust shroud (hal. 9-7)
Putar crankshaft searah perputaran jarum jam dengan
memutar kipas pendingin [1] dengan perlahan dan
menepatkan tanda "T" [2] pada flywheel dengan garis
penunjuk [3] pada crankcase kanan.
Pastikan bahwa piston berada pada TMA (Titik Mati
Atas) pada langkah kompresi. [1]
Posisi ini dapat dipastikan dengan memeriksa bahwa
ada kerenggangan pada rocker arm.
Jika tidak ada kekenduran, hal ini disebabkan karena
piston sedang bergerak melalui langkah pembuangan
ke TMA.
Putar crankshaft satu putaran penuh dengan memutar
kipas pendingin dengan perlahan dan menepatkan
tanda "T" lagi.
9-13
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
Pastikan bahwa garis penunjuk [1] pada cam sprocket
[2]
segaris dengan permukaan atas cylinder head dan
bahwa tanda " " [2] pada cam sprocket menghadap ke
atas seperti diperlihatkan (TMA pada langkah
kompresi).
Jika tanda " " cam sprocket tidak menghadap ke atas,
putar kipas pendingin (crankshaft) satu putaran dan
tepatkan tanda "T" kembali dengan tanda penunjuk
pada crankcase kanan.
[1]
Tepatkan
Letakkan kain lap Lepaskan baut-baut [1], cam sprocket [2] dari camshaft
[1]
pada bagian dan cam chain [3] lepas dari cam sprocket.
crankcase yang
Ikatlah seutas kawat pada cam chain untuk
terbuka untuk
mencegahnya jatuh ke dalam crankcase.
menjaga agar baut
cam sprocket tidak
jatuh ke dalam
crankcase.
[3] [2]
9-14
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
Lepaskan baut-baut cylinder head [1].
[2]/[3] [4]
Longgarkan mur-mur cylinder head [2] dengan pola
bersilang dalam dua atau tiga langkah.
Lepaskan mur-mur, washer [3] dan cylinder head [4].
[1]
[2]
PEMASANGAN
Bersihkan permukaan penyatuan antara cylinder dan
[2]
cylinder head.
Pasang pin-pin dowel [1] dan gasket baru [2] pada
cylinder.
[1]
[4]
9-15
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
Putar crankshaft searah perputaran jarum jam dengan
[3] [2]
memutar kipas pendingin [1] dan menepatkan tanda "T"
[2] pada flywheel dengan tanda penunjuk [3] pada
crankcase kanan.
[1]
[2]
PEMBONGKARAN
ROCKER ARM SHAFT
Sekrupkan baut 5 mm [1] ke dalam lubang berulir pada
[3] [2]
rocker arm shaft [2] dan tarik keluar dari cylinder head.
Keluarkan kedua rocker arm [3].
[1]
9-16
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
CAMSHAFT
Lepaskan baut [1] dan camshaft [2].
[1] [2]
VALVE
Untuk mencegah Lepaskan cotter valve [1] dengan menggunakan
[1]
hilangnya special tool.
tegangan, jangan
tekan valve spring TOOL:
lebih daripada yang Valve spring compressor [2] 07757-0010000
diperlukan untuk Valve spring compressor
melepaskan cotter- attachment [3] 07959-KM30101
cotter.
[2] [3]
[2]
9-17
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
PERAKITAN
COTTER
SPRING SEAT
VALVE GUIDE
CAMSHAFT
INTAKE VALVE
EXHAUST VALVE
VALVE
Semprotlah saluran oli di dalam cylinder head dengan
[1]
udara bertekanan.
Oleskan oli mesin pada permukaan dalam seal valve
stem [1] baru.
Pasang valve spring seat [2] dan seal valve stem baru.
Lapisi permukaan luncur valve stem dengan oli mesin.
Masukkan valve [3] ke dalam valve guide sambil
memutarnya perlahan-lahan untuk menghindari
kerusakan pada seal valve stem.
[3] [2]
9-18
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
Pasang valve spring dengan lilitan yang lebih rapat
menghadap ke ruang bakar [1].
[1]
[3] [4]
Letakkan cylinder Letakkan tool yang sesuai [1] pada valve stem [2].
[1]
head di atas
Ketuk tool dengan ringan untuk mendudukkan cotter-
permukaan meja
cotter dengan erat dengan menggunakan palu.
kerja untuk
menghindari
kerusakan pada
valve.
[2]
CAMSHAFT
Oleskan 0,5 – 1,0 cm3 oli mesin pada daerah [2]
perputaran decompressor.
Oleskan oli mesin pada bearing-bearing camshaft.
Oleskan larutan molybdenum oil pada semua cam lobe.
Pasang camshaft [1] dan baut [2].
[1]
9-19
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
ROCKER ARM/ROCKER ARM SHAFT
Oleskan oli mesin pada permukaan luncur dan
[1]
permukaan gelinding rocker arm [1].
Oleskan oli mesin pada permukaan luncur rocker arm
shaft [2].
[2]
[4] [3]
PEMERIKSAAN
CYLINDER HEAD
Periksa lubang busi dan daerah valve terhadap retak-
retak.
Periksa cylinder head terhadap perubahan bentuk
(melengkung) dengan balok penggaris dan feeler
gauge.
BATAS SERVIS: 0,05 mm
9-20
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
ROCKER ARM/ROCKER ARM SHAFT
Bongkar cylinder head (hal. 9-16).
Periksa kedua rocker arm shaft dan rocker arm
terhadap keausan atau kerusakan.
Putar rocker arm roller (penggelinding rocker arm)
dengan jari tangan.
Roller harus berputar dengan halus dan tanpa suara.
Ukur D.D. dari masing-masing rocker arm.
BATAS SERVIS: IN/EX: 10,04 mm
Ukur D.L. dari masing-masing rocker arm shaft.
BATAS SERVIS: IN/EX: 9,91 mm
Hitung jarak renggang rocker arm-ke-shaft.
BATAS SERVIS: IN/EX: 0,08 mm
VALVE SPRING
Bongkar cylinder head (hal. 9-16).
Ukur panjang bebas dari masing-masing valve spring.
BATAS SERVIS: IN/EX: 29,11 mm
Ganti spring jika sudah lebih pendek dari batas servis.
VALVE/VALVE GUIDE
Bongkar cylinder head (hal. 9-16).
Periksa bahwa valve bergerak dengan lancar pada
guide.
Periksa masing-masing valve terhadap kebengkokan,
keadaan terbakar, goresan atau keausan tidak normal.
Ukur D.L. masing-masing valve stem dan catat.
BATAS SERVIS: IN/EX: 4,90 mm
9-21
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
Periksa dan Ukur D.D. masing-masing valve guide dan catat.
lakukan refacing
pada valve seat BATAS SERVIS: IN/EX: 5,03 mm
setiap kali valve
Kurangi D.L. masing-masing valve stem dari D.D. valve
guide diganti (hal.
guide yang bersangkutan untuk memperoleh jarak
9-22).
renggang stem-ke-guide.
BATAS SERVIS: IN: 0,08 mm
EX: 0,10 mm
Jika jarak renggang stem-ke-guide melebihi batas
servis, tentukan apakah guide baru dengan ukuran
standard akan mengembalikan jarak renggang ke
dalam batas toleransi.
Jika demikian, ganti semua guide yang diperlukan dan
lakukan ream agar pas (hal. 9-22).
Jika jarak renggang stem-ke-guide dengan guide baru
melebihi batas servis, ganti juga valve.
[2]
9-22
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
Lakukan reaming pada valve guide setelah
[1]
pemasangan.
CATATAN :
• Hati-hati jangan sampai memiringkan reamer di
dalam guide pada waktu reaming.
• Gunakan cutting oil pada reamer selama pekerjaan
ini.
Masukkan reamer dari sisi ruang bakar cylinder head
dan putarlah selalu reamer searah jarum jam.
TOOL:
Valve guide reamer, 5.0 mm [1] 07984-MA60001
Bersihkan cylinder head secara menyeluruh untuk
membuang partikel-partikel logam yang tertinggal
setelah reaming dan lakukan pekerjaan refacing
(pembentukan kembali) valve seat (hal. 9-23).
Valve tidak dapat Lepaskan valve dan periksa permukaan valve seat.
digerinda. Jika
Kontak dengan valve seat harus sesuai dengan lebar
permukaan valve
sesuai spesifikasi dan merata sepanjang kelilingnya.
terbakar, sangat
aus atau jika valve STANDARD: 1,0 mm
menyentuh BATAS SERVIS: 1,5 mm
dudukannya secara
tidak merata, ganti Jika lebar valve seat tidak sesuai dengan spesifikasi,
valve. lakukan refacing pada valve seat (hal. 9-23).
Periksa permukaan valve seat terhadap:
• Permukaan rusak: LEBAR VALVE SEAT
– Ganti valve dan lakukan refacing pada valve seat
• Lebar valve seat tidak merata:
– Valve stem bengkok atau rusak; Ganti valve dan
lakukan reface pada valve seat
• Daerah kontak (terlalu rendah atau terlalu tinggi):
– Lakukan refacing pada valve seat
9-23
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
VALVE SEAT REFACING (PEMBENTUKAN
KEMBALI DUDUKAN VALVE)
CATATAN :
• Ikuti petunjuk pemakaian pabrik pembuat refacer.
• Hati-hati jangan sampai menggerinda seat lebih dari
yang diperlukan.
Jika daerah kontak terlalu tinggi pada valve, seat harus
diturunkan dengan menggunakan flat cutter 32°. 45°
9-24
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
CAM CHAIN GUIDE
PELEPASAN
Lepaskan cylinder head (hal. 9-13).
Lepaskan cam chain guide [1].
[1]
PEMASANGAN
Pasang cam chain guide [1] dengan menepatkan boss-
[1]
boss cam chain guide dengan alur-alur pada cylinder.
Pasang cylinder head (hal. 9-15).
Tepatkan
PEMERIKSAAN
Periksa daerah luncur dari cam chain guide terhadap
keausan atau kerusakan berlebihan.
9-25
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
CAM CHAIN TENSIONER SLIDER
PELEPASAN
Lepaskan berikut ini:
[1]
– Drive pulley (hal. 11-15)
– Cylinder head (hal. 9-13)
Lepaskan baut pin as [1].
PEMASANGAN
Pasang cam chain tensioner slider [1] pada crankcase
[1] [2]
kiri.
Lapisi O-ring baru [2] dengan oli mesin dan pasang ke
dalam alur baut pin as.
9-26
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
PEMERIKSAAN
Periksa daerah luncur dari cam chain tensioner slider
terhadap keausan atau kerusakan berlebihan.
PEMASANGAN
Pasang tensioner stopper dan putar tensioner shaft
[2] [3]
searah jarum jam dengannya untuk menarik tensioner
secara penuh.
Pasang gasket baru [1], cam chain tensioner lifter [2]
dan kencangkan baut-baut [3].
Lepaskan tensioner stopper [4].
[1] [4]
9-27
dummyhead
CYLINDER HEAD/VALVE
Pasang O-ring baru [1] pada cam chain tensioner lifter.
[1] [2]
Pasang dan kencangkan sekrup [2] dengan torsi sesuai
spesifikasi.
TORSI: 4,0 N.m (0,4 kgf.m)
Pasang intake/exhaust shroud (hal. 9-7).
PEMERIKSAAN
Periksa cara kerja cam chain tensioner [1]:
[2] [3]
– Tensioner shaft [2] tidak boleh masuk ke dalam
body ketika didorong.
– Jika diputar searah jarum jam dengan tensioner
stopper [3], tensioner shaft harus ditarik ke dalam
body. Shaft harus ada bagian yang keluar dari body
segera setelah tensioner stopper dilepaskan.
[1]
9-28
10. CYLINDER/PISTON
10-1
dummyhead
CYLINDER/PISTON
LOKASI KOMPONEN
CYLINDER/PISTON
10-2
dummyhead
CYLINDER/PISTON
INFORMASI SERVIS
UMUM
• Bab ini meliputi pekerjaan servis cylinder dan piston.
• Mesin harus dilepaskan dari rangka untuk dapat menyervis cylinder dan piston.
• Pada waktu pembongkaran, tandai dan simpanlah part-part yang dibongkar untuk memastikan bahwa semua part dipasang
kembali pada lokasinya semula.
• Bersihkan semua part-part yang dibongkar dengan larutan pembersih dan keringkan dengan meniup dengan udara dari
kompresor sebelum pemeriksaan.
• Hati-hati jangan sampai merusak dinding cylinder dan piston.
• Ketika piston dilepaskan, bersihkan karbon dan kotoran dari bagian atas cylinder.
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Cylinder D.D. 50,005 – 50,015 50,10
Kelonjongan – 0,05
Ketirusan – 0,05
Perubahan bentuk melengkung – 0,05
Piston, ring D.L. Piston 49,970 – 49,990 49,95
piston, pin Titik pengukuran D.L. piston 6,0 dari bawah –
piston D.D. lubang pin piston 13,002 – 13,008 13,04
D.L pin piston 12,994 – 13,000 12,96
Jarak renggang piston-ke-pin piston 0,002 – 0,014 0,02
Jarak renggang Atas 0,015 – 0,050 0,08
ring piston-ke-
Kedua 0,015 – 0,050 0,08
alur ring
Celah pada ujung Atas 0,10 – 0,25 0,45
ring piston Kedua 0,10 – 0,25 0,45
Oli (side rail) 0,20 – 0,70 –
Jarak renggang cylinder-ke-piston 0,015 – 0,045 0,09
D.D. ujung kecil connecting rod 13,010 – 13,028 13,05
Jarak renggang connecting rod-ke-pin piston 0,010 – 0,034 0,05
TORSI PENGENCANGAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Baut stud cylinder 4 7 6,0 (0,6) Lihat hal. 10-6
10-3
dummyhead
CYLINDER/PISTON
TROUBLESHOOTING
Kompresi terlalu rendah, mesin sulit dihidupkan atau unjuk kerja buruk pada kecepatan rendah
• Gasket cylinder head bocor atau rusak
• Cylinder aus
• Piston atau salah satu ring piston aus
• Connecting rod bengkok
Kompresi terlalu tinggi, overheating atau knocking
• Ada pembentukan karbon secara berlebihan pada piston head (kepala piston) atau di ruang bakar
Asap berlebihan
• Cylinder aus
• Piston atau salah satu ring piston aus
• Ring-ring piston tidak terpasang dengan benar
• Piston atau dinding cylinder tergerus atau tergores
Mesin berisik
• Cylinder aus
• Piston atau salah satu ring piston aus
Putaran stasioner kasar
• Kompresi cylinder rendah
Suara tidak normal
• Pin piston atau lubang pin piston aus
• Ujung kecil connecting rod aus
• Cylinder, piston atau ring-ring piston aus
Ring piston macet/menggeser, kerusakan bearing
• Saluran oli atau saringan oli tersumbat
• Ada kebocoran oli di dalam
• Tidak menggunakan oli mesin yang direkomendasikan
10-4
dummyhead
CYLINDER/PISTON
CYLINDER
PELEPASAN
CATATAN :
• Ikatlah seutas kawat pada cam chain untuk
mencegahnya jatuh ke dalam crankcase.
• Hati-hati agar tidak merusak permukaan antara
cylinder dan cylinder head dengan mencongkel
menggunakan obeng ketika melepaskan cylinder.
Lepaskan cylinder head (hal. 9-13).
[1]
Lepaskan cylinder [1].
[2]
PEMERIKSAAN
Lepaskan cylinder (hal. 10-5).
Periksa diameter cylinder terhadap keausan atau Y
kerusakan.
Ukur D.D. cylinder pada poros X dan Y pada tiga
tingkat.
X
Ambil pembacaan maksimum untuk menentukan
keausan cylinder.
BATAS SERVIS: 50,10 mm
Hitung ketirusan dan kelonjongan pada tiga tingkat
pada sumbu X dan Y. Ambil pembacaan maksimum
untuk menentukan kedua pengukuran.
BATAS SERVIS:
Ketirusan: 0,05 mm
Kelonjongan: 0,05 mm
10-5
dummyhead
CYLINDER/PISTON
Cylinder harus dikorter dan oversize piston/salah satu
ring piston harus dipasang jika batas servis dilampaui.
Oversize piston/ring piston berikut tersedia:
0,25 mm
0,50 mm
0,75 mm
1,00 mm
Jarak renggang antara piston-ke-cylinder untuk
oversize piston harus sebesar: 0,015 – 0,045 mm.
Periksa cylinder terhadap perubahan melengkung
dengan mistar lurus dan feeler gauge dalam arah-arah
seperti diperlihatkan.
BATAS SERVIS: 0,05 mm
BAUT-BAUT STUD
177,0 – 179,0 mm
PEMASANGAN
Bersihkan permukaan cylinder.
[2]
Pasang pin-pin dowel [1] dan gasket baru [2].
[1]
10-6
dummyhead
CYLINDER/PISTON
Ikatlah seutas Oleskan oli mesin pada permukaan dalam cylinder,
kawat pada cam permukaan luncur piston dan ring piston.
chain untuk
Alurkan cam chain [1] melalui cylinder [2] dan pasang
mencegahnya jatuh
cylinder dari atas piston sambil menekan ring piston
ke dalam
dengan jari tangan.
crankcase.
Pasang cylinder head (hal. 9-25).
[2] [1]
PISTON
PELEPASAN
Lepaskan cylinder (hal. 10-5).
[3] [2]
Hati-hati agar kedua Lepaskan kedua clip pin piston [1] dengan tang.
clip pin piston tidak Dorong pin piston [2] keluar dari piston [3] dan
jatuh ke dalam lubang connecting rod, kemudian lepaskan piston.
dari crankcase.
[1]
Jangan sampai Renggangkan masing-masing ring piston [1] dan
merusak ring piston keluarkan dengan mengangkatnya ke atas pada titik di
dengan seberang celah.
merenggangkan
ujung-ujungnya
terlalu jauh.
Jangan pernah
memakai sikat Bersihkan penumpukan karbon dari alur-alur ring
kawat, karena akan dengan ring piston bekas yang akan dibuang.
merusak alur.
[1]
PEMERIKSAAN
Lepaskan piston (hal. 10-7).
Periksa semua ring piston terhadap pergerakan dengan
memutar ring. Semua ring harus dapat bergerak dalam
alur-alurnya masing-masing tanpa menyangkut.
Dorong ring sampai permukaan luar dari ring piston
hampir rata dengan piston dan ukur jarak renggang
ring-ke-alur.
BATAS SERVIS: Atas/Kedua: 0,08 mm
10-7
dummyhead
CYLINDER/PISTON
Masukkan masing-masing ring piston secara tegak
lurus ke dalam bagian bawah dari cylinder dengan
menggunakan piston.
Ukur celah ujung ring.
BATAS SERVIS: Atas/Kedua: 0,45 mm
10-8
dummyhead
CYLINDER/PISTON
PEMASANGAN
Oleskan oli mesin pada semua ring dan alur ring.
Hati-hati jangan Dengan hati-hati pasang ring-ring piston ke dalam alur-
sampai merusak alur ring piston dengan sisi yang ada tandanya
piston dan ring. menghadap ke atas.
• Jangan sampai ring atas dan ring kedua tertukar.
• Untuk memasang ring oli, pasang spacer dulu,
kemudian pasang kedua side rail.
Selang-selingkan celah pada ujung ring piston sejarak
120 derajat dari masing-masing.
Selang-selingkan celah pada ujung side rail seperti diperlihatkan.
TANDA
RING ATAS
TANDA
120°
120° 120° RING ATAS
RING KEDUA
RING KEDUA
RING OLI
20 mm atau lebih
20 mm atau lebih
[1]
10-9
dummyhead
CATATAN
11. KICKSTARTER/DRIVE PULLEY/DRIVEN PULLEY/KOPLING
11-1
dummyhead
11-2
dummyhead
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Lebar drive belt 18,5 17,5
Movable drive face D.D. bushing 22,035 – 22,085 22,11
D.L. boss 22,010 – 22,025 21,98
D.L. weight roller 17,92 – 18,08 17,3
Kopling Ketebalan lapisan kanvas – 2,0
D.D. clutch outer 112,0 – 112,2 112,5
Driven pulley Panjang bebas pegas driven face 127,5 124,7
D.L. driven face 33,965 – 33,985 33,94
D.D. movable driven face 34,000 – 34,025 34,06
TORSI PENGENCANGAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup plat cover crankcase kiri 5 4 3,0 (0,31)
Mur drive pulley face 1 14 108 (11,0) Oleskan oli mesin pada ulir dan
permukaan duduk.
Mur kopling/driven pulley 1 28 54 (5,5)
Mur clutch outer 1 12 49 (5,0)
TROUBLESHOOTING
Mesin hidup tapi skuter tidak mau bergerak
• Drive belt aus
• Ramp plate rusak
• Sepatu kopling aus atau rusak
• Pegas driven face patah
Mesin mati tiba-tiba atau skuter merangkak
• Pegas sepatu kopling patah
Unjuk kerja buruk pada kecepatan tinggi atau kekurangan tenaga
• Drive belt aus
• Pegas driven face lemah
• Weight roller aus
• Pulley face terkontaminasi
11-3
dummyhead
[1]/[3] [4]
Lepaskan kedua pin dowel [1], gasket [2] dari
[2]
crankcase kiri.
Bersihkan permukaan dari sisa gasket.
[1]
[2]
PEMBONGKARAN
Naikkan tab-tab pengunci [1] plat cover crankcase kiri
dan lepaskan sekrup-sekrup [2].
[1]/[2]
11-4
dummyhead
[2]
[2]
11-5
dummyhead
[2]
[2]
PEMERIKSAAN
Pasang berikut ini:
[1] [2] [3]
– Kickstarter spindle [1] terhadap keausan atau
kerusakan
– Gigi-gigi spindle gear kickstarter terhadap keausan
atau kerusakan
– Pegas pengembali [2] terhadap kelemahan atau
kerusakan
– Bushing [3] terhadap keausan atau kerusakan
[1]
11-6
dummyhead
PEMERIKSAAN/PENGGANTIAN
BEARING
PEMERIKSAAN
Putar lingkaran dalam bearing dengan jari tangan.
Bearing harus berputar dengan halus dan tanpa suara.
Juga periksa bahwa lingkaran luar bearing duduk
dengan erat pada cover crankcase.
Ganti bearing jika lingkaran dalam tidak berputar
dengan halus, tanpa suara, atau jika lingkaran luar
duduk dengan longgar pada cover crankcase kiri.
PENGGANTIAN
Lepaskan snap ring [1] dari alur cover crankcase kiri.
[1]
TOOL:
Bearing remover head, 10 mm [1] 07936-GE00200
Bearing remover shaft, 10 mm [2] 07936-GE00100
Remover weight [3] 07741-0010201
[2]
11-7
dummyhead
TOOL:
Bearing remover head, 15 mm [1]07936-KC10200
Bearing remover shaft, 15 mm [2]07936-KC10100
Remover weight [3] 07741-0010201
[1]
TOOL:
Driver [1] 07749-0010000
Attachment, 32 x 35 mm [2] 07746-0010100
Pilot, 10 mm [3] 07746-0040100
[2] [3]
Pasang snap ring Pasang snap ring [1] pada alur cover crankcase kiri.
dengan ujungnya
yang dipotong
menghadap ke
bearing.
[1]
11-8
dummyhead
PEGAS PENGEMBALI
DRIVEN GEAR
PLAT COVER
FRICTION SPRING
COVER CRANKCASE KIRI
WASHER
WASHER
SNAP RING
SEAL DEBU
BAUT PEDAL KICKSTARTER
[2]
11-9
dummyhead
[2]
Tetap tahan Pasang washer [1] pada kickstarter spindle dan
kickstarter spindle tempatkan snap ring [2] pada alur kickstarter spindle.
sampai snap ring
telah dipasang
untuk mencegah
terlepasnya spring
dari guide.
[1] [2]
11-10
dummyhead
Sejajar
[2]
[1]
[2]
Tepatkan
[1]/[2]
11-11
dummyhead
[2]
[2]
[3]/[2] [4]
DRIVE BELT
PENGGANTIAN
CATATAN :
Drive belt dapat diservis dengan mesin terpasang pada
rangka.
11-12
dummyhead
[1]
PINION STARTER
PELEPASAN
Lepaskan cover crankcase kiri (hal. 11-4).
[1]
Lepaskan starter pinion holder [1].
PEMERIKSAAN
Periksa bahwa starter pinion bekerja secara halus.
[2]
Periksa gigi-gigi pinion gear [1] dan shaft terhadap
keausan atau kerusakan.
Periksa gigi-gigi driven gear starter [2] drive pulley face
terhadap keausan atau kerusakan.
[1]
11-13
dummyhead
[1]
11-14
dummyhead
Geser lepas drive belt [1] dari boss drive pulley [2]
[2]
dengan memencet drive belt.
[1]
[2]
11-15
dummyhead
[3]
Sisi cover
crankcase kiri
[5]
[4]
[2]
PEMERIKSAAN
DRIVE PULLEY FACE
Periksa drive pulley face [1] terhadap goresan, gerusan
[1]
atau kerusakan.
WEIGHT ROLLER
Periksa masing-masing roller terhadap keausan tidak
normal.
Ukur D.L. weight roller.
BATAS SERVIS: 17,3 mm
11-16
dummyhead
PEMASANGAN
Bersihkan oli dan grease dari drive face dan drive belt.
[1] [2]
Hati-hati agar
movable drive face Pasang movable drive face assy [1] pada crankshaft
assy tidak sambil menahan ramp plate [2].
terbongkar dan
pastikan untuk
memasang assy
sampai duduk
dengan penuh.
11-17
dummyhead
Tepatkan
Pasang drive face fin [1], plat ratchet starter [2] dan
[2]/[3]/[4] [1]
washer [3].
Oleskan oli mesin pada ulir-ulir mur drive pulley face [4]
dan permukaan duduk kemudian pasang.
Tahan drive pulley face dengan special tool dan [5]
kencangkan mur dengan torsi sesuai spesifikasi.
TOOL:
Clutch center holder [5] 07724-0050002
KOPLING/DRIVEN PULLEY
PELEPASAN
CATATAN :
Kopling/driven pulley dapat diservis dengan mesin
terpasang pada rangka.
Lepaskan cover crankcase kiri (hal. 11-4).
[1] [2]/[4]
Pakailah special
tool ketika Tahan outer clutch [1] dengan special tool dan
melonggarkan mur lepaskan mur [2].
pengunci. Menahan
roda belakang atau
TOOL:
rem belakang akan Flywheel holder [3] 07725-0040001
merusak sistem Lepaskan washer [4] dan outer clutch.
final reduction.
[3]
11-18
dummyhead
Untuk menghindari Lepaskan kopling/driven pulley assy [1] dari drive belt
[1]
luka-luka pada jari [2] dengan menahan movable driven face.
tangan, jangan
lepaskan driven
pulley sambil
melepaskan drive
belt. Jika
dilepaskan, drive
face spring akan
memanjang dengan
tiba-tiba dan
movable driven
face akan berputar,
sehingga
menimbulkan luka- [2]
luka pada jari
tangan.
PEMBONGKARAN
KOPLING/DRIVEN PULLEY
Tempatkan clutch spring compressor [1] pada kopling/
[2] [1]
driven pulley [2] dengan menepatkan boss-boss
compressor dengan lubang-lubang kopling.
TOOL:
Clutch spring compressor 07LME-GZ40201
[1]
11-19
dummyhead
[3]
[4]
KOPLING
Lepaskan ketiga E-clip [1] dan washer [2].
Lepaskan ketiga sepatu kopling dari drive plate [3].
Lepaskan ketiga pegas sepatu kopling [4].
[1]/[2]
Lepaskan ketiga karet peredam [5] dari drive plate.
[4]
[3]
[5]
11-20
dummyhead
[7]
[5]
PEMERIKSAAN
OUTER CLUTCH
Periksa outer clutch terhadap keausan atau kerusakan.
Ukur D.D. clutch outer
BATAS SERVIS: 112,5 mm
11-21
dummyhead
[1]
11-22
dummyhead
[1]
Isilah ball bearing baru [1] dengan grease (Shell
[2]
ALVANIA R3 atau IDEMITSU AUTOREX B atau
sejenisnya).
Sisi tertutup dari ball Pasang ball bearing secara tegak lurus ke dalam driven
bearing menghadap face sampai duduk sepenuhnya, dengan menggunakan
ke bawah. masing-masing special tool.
TOOL:
Driver [2] 07749-0010000
Pilot, 28 mm [3] 07746-0041100
[1] [3]
[1]
[1] [4]
11-23
dummyhead
PIN GUIDE
SEAL OLI
O-RING
ROLLER GUIDE
COLLAR SEAL
E-CLIP
WASHER
SEPATU KOPLING
PEGAS
KOPLING/MUR DRIVEN PULLEY
KARET PEREDAM
54 N.m (5,5 kgf.m)
DRIVE PLATE
DRIVEN PULLEY
Oleskan oli mesin pada bibir-bibir seal oli baru.
[1] [2]
Pasang semua seal oli [1] pada movable driven face.
Lapisi semua O-ring [2] baru dengan oli mesin dan
pasang ke dalam alur-alur movable driven face.
[1]
11-24
dummyhead
KOPLING
Pasang semua karet peredam [1] pada drive plate [2].
[2]
[1]
[3]
11-25
dummyhead
[2]
[1]
TOOL:
Clutch spring compressor 07LME-GZ40201
Untuk mencegah hilangnya tegangan, jangan tekan
pegas driven face lebih daripada yang diperlukan untuk
merakit kopling/mur driven pulley.
CATATAN :
• Jangan merusak ulir mur pulley.
• Tekan pegas driven face sambil menepatkan
potongan dari ulir mur pulley dengan lubang drive
[1]
plate dan pasang kopling/mur driven pulley.
Tahan spring compressor pada ragum.
[2]
Kencangkan mur kopling/driven pulley [1] dengan
menggunakan socket wrench [2] dengan torsi sesuai
spesifikasi.
TOOL:
Socket wrench, 39 x 41 mm 07GMA-KS40100
[1]
PEMASANGAN
Bersihkan oli dan grease dari driven face dan drive belt.
[1]
Tahan kopling/driven pulley assy [1] dan tekan drive
face spring dengan memutar movable driven face [2]
searah jarum jam sampai berhenti.
[2]
11-26
dummyhead
[1]
[1]/[2]
11-27
dummyhead
CATATAN
12. CRANKCASE/CRANKSHAFT
12
12-1
dummyhead
CRANKCASE/CRANKSHAFT
LOKASI KOMPONEN
CRANKCASE/CRANKSHAFT
12-2
dummyhead
CRANKCASE/CRANKSHAFT
INFORMASI SERVIS
UMUM
• Bab ini meliputi pemisahan crankcase untuk menyervis crankshaft.
• Part-part berikut ini harus dilepaskan sebelum memisahkan crankcase.
– Mesin (hal. 13-4)
– Cylinder head (hal. 9-13)
– Cylinder (hal. 10-5)
– Piston (hal. 10-7)
– Starter pinion (hal. 11-13)
– Drive pulley (hal. 11-15)
– Kopling/driven pulley (hal. 11-18)
– Cam chain tensioner slider (hal. 9-26)
– Motor starter (hal. 6-6)
– Flywheel/alternator stator (hal. 18-7)
• Selain part-part yang disebut di atas, lepaskan part-part berikut ini jika crankcase kiri harus diganti.
– Final reduction (hal. 14-4)
• Selain part-part yang disebut di atas, lepaskan part-part berikut ini jika crankcase kanan harus diganti.
– Pompa oli (hal. 8-4)
• Hati-hati agar tidak merusak permukaan antara crankcase kiri dan kanan sewaktu memisahkan dan merakit crankcase.
• Bersihkan semua part yang dibongkar dengan larutan pembersih dan keringkan menggunakan udara bertekanan sebelum
pemeriksaan.
• Sewaktu memasang crankshaft, pastikan untuk memakai masing-masing special tool; tempatkan masing-masing special tool
pada lingkaran dalam bearing dan tarik crankshaft ke dalam bearing sampai duduk sepenuhnya.
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Crankshaft Jarak renggang ke samping 0,10 – 0,35 0,55
connecting rod
Jarak renggang radial connecting rod 0 – 0,012 0,05
Keolengan – 0,10
TROUBLESHOOTING
Suara tidak normal
• Bearing crankshaft aus
• Bearing ujung besar connecting rod aus
• Ujung kecil connecting rod aus (hal. 10-7)
12-3
dummyhead
CRANKCASE/CRANKSHAFT
PEMISAHAN CRANKCASE
Lihat keterangan servis (hal. 12-3) untuk part-part yang
harus dilepaskan sebelum memisahkan crankcase.
Lepaskan kaitan pegas pengembali standar tengah [1].
[1]
[2] [3]
12-4
dummyhead
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Hati-hati agar tidak Letakkan crankcase dengan crankcase kiri [1]
[2]
merusak menghadap ke bawah dan pisahkan crankcase kiri dan
permukaan yang crankcase kanan [2].
saling bersentuhan
antara kedua
crankcase.
[1]
[1]
[1]
[2]
12-5
dummyhead
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Pada saat Pegang cam chain [1] terlepas dari timing sprocket dan
[3] [2] [4]
melepaskan keluarkan crankshaft [2] dari crankcase kiri [3] dengan
crankshaft, berhati- menggunakan case puller [4].
hatilah agar tidak
menjepit cam chain TOOL:
antara timing Case puller 07SMC-0010001
sprocket dan
crankcase kiri. Lepaskan cam chain.
[1]
[4]
[2]
[2] [1]
12-6
dummyhead
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Lepaskan bearing crankshaft kiri [1] dengan
menggunakan special tool. [1]
TOOL:
Universal bearing puller [2] 07631-0010000
– Jika bearing crankshaft kiri tetap berada pada
crankcase, lepaskan ke sisi kanan.
[2]
[1]
PEMERIKSAAN CRANKSHAFT
Lepaskan crankshaft (hal. 12-4).
[1]
Putar lingkaran luar bearing crankshaft kanan [1]
dengan jari tangan. Bearing harus berputar dengan
halus dan tanpa suara. Juga periksa bahwa lingkaran
dalam bearing duduk dengan erat pada crankshaft
kanan.
Ganti crankshaft dalam bentuk assy apabila bearing
tidak berputar dengan halus, tanpa suara, atau jika
duduk dengan longgar pada crankshaft kanan.
Jika gigi timing Periksa drive gear pompa oli [1] dan gigi-gigi timing
[1]
sprocket aus atau sprocket [2] terhadap keausan atau kerusakan.
rusak, periksa cam
chain, tensioner
dan cam sprocket.
[2]
12-7
dummyhead
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Ukur jarak renggang ke samping ujung besar
[1]
connecting rod dengan feeler gauge [1].
65 mm 35 mm
PERAKITAN CRANKCASE
Hati-hati agar tidak Bersihkan bagian dalam dan permukaan penyatuan
[1]
merusak antara crankcase kiri dan kanan [1].
permukaan yang Periksa terhadap retak-retak atau kerusakan lain.
saling bersentuhan
Ratakan bagian yang kasar atau tidak teratur dengan
antara kedua
batu asah.
crankcase.
12-8
dummyhead
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Oleskan minimum 2 cm3 oli mesin pada daerah [2]
berputar bearing crankshaft kiri baru [1].
Dorong masuk bearing crankshaft kiri secara tegak
lurus ke dalam crankcase kiri sampai duduk
sepenuhnya, dengan menggunakan special tool.
TOOL: [3]
Driver [2] 07749-0010000
Attachment, 62 x 68 mm [3] 07746-0010500
Pilot, 35 mm [4] 07746-0040800
[1] [4]
[2] [4]
11,4 –11,9 mm
dengan sisi yang
bertanda Pasang seal oli [1] menggunakan spesial tool pada
menghadap ke crankcase kanan seperti diperlihatkan.
bawah. [3]
TOOL:
Driver [2] 07749-0010000
Attachment, 24 x 26 mm [3] 07746-0010700
[1]
12-9
dummyhead
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Oleskan liquid sealant (cairan perapat) (Three Bond
1207B, 1215 atau sejenisnya) pada permukaan
penyatuan antara kedua crankcase.
[1]
[1]
12-10
dummyhead
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Oleskan oli mesin pada gigi-gigi timing sprocket dan
[1]
seluruh permukaan cam chain.
Pasang cam chain [1] pada timing sprocket [2].
[2]
Oleskan oli mesin pada bibir seal oli baru.
[2]
Pasang seal oli
dengan sisi yang
bertanda Pasang seal oli [1] secara tegak lurus pada crankcase
menghadap ke kiri sampai duduk sepenuhnya, dengan menggunakan
atas. masing-masing special tool.
TOOL:
Oil seal driver [2] 07965-KE80200
Fork seal driver attachment;
41,2 mm [3] 07947-KF00100
[3]
[1]
[1]
[2]
[3]
12-11
dummyhead
CRANKCASE/CRANKSHAFT
Pasang pin split baru [1].
[1]
[1]
12-12
13. PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
13
13-1
dummyhead
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
LOKASI KOMPONEN
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
13-2
dummyhead
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
INFORMASI SERVIS
UMUM
• Dudukkan mesin dengan menggunakan dongkrak atau alat penopang lain yang dapat disetel untuk mempermudah pelepasan
baut pemasangan mesin.
• Pada saat menurunkan/memasang mesin, sebelumnya balutlah rangka di sekitar mesin untuk melindungi rangka.
• Untuk menyervis komponen-komponen berikut, mesin perlu diturunkan .
– Cylinder head/rocker arm (hal. 9-13)
– Cylinder (hal. 10-5)
– Piston (hal. 10-7)
– Crankcase/crankshaft (hal. 12-4)
• Komponen-komponen berikut ini dapat diservis dengan mesin terpasang pada rangka.
– Motor starter (hal. 6-6)
– Throttle body (hal. 7-8)
– Pompa oli (hal. 8-4)
– Camshaft (hal. 9-9)
– Drive pulley (hal. 11-15)
– Kopling/driven pulley (hal. 11-18)
– Final reduction (hal. 14-4)
– Flywheel/alternator stator (hal. 18-7)
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Berat kosong mesin 24,9 kg
Kapasitas oli mesin Setelah penggantian periodik 0,7 liter
Setelah pembongkaran mesin 0,8 liter
TORSI PENGENCANGAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Mur link penggantung mesin
- Sisi mesin 1 10 49 (5,0) Mur-U
- Sisi rangka 1 10 69 (7,0) Mur-U
13-3
dummyhead
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
PENURUNAN MESIN
Lepaskan berikut ini:
[2] [1]
– Cover body (hal. 2-9)
– Floor panel (hal. 2-15)
– Rumah saringan udara (hal. 7-10)
Lepaskan konektor-konektor berikut ini:
– Konektor 1P alternator [1]
– Konektor 2P sensor CKP [2]
– Konektor 2P motor starter [3]
[4]
– Konektor 10P kabel body tambahan mesin [4]
– Baut [5] dan terminal massa [6]
[3]
[5]/[6]
Lepaskan klem-klem kabel [1] dari rangka. [2]
Lepaskan tutup busi [2].
Lepaskan klem kabel busi [3] dari intake shroud.
[1]
[3]
Bebaskan tekanan bahan bakar [1] dan lepaskan fitting [1] [3] [2] [4] [5]
[2] (hal. 7-4).
Lepaskan baut klem selang bahan bakar [3] dari pipa
intake.
[2]
Longgarkan mur pengunci [4] dan lepaskan kabel gas
[5].
Lepaskan kabel gas dari klem kabel [6].
[6]
[6] [3]
13-4
dummyhead
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
Untuk menghindari Lepaskan baut pemasangan bawah shock absorber [1] [2]
kerusakan pada dan lepaskan shock absorber [2] dari mesin.
ulir-ulir baut
pemasangan shock
absorber belakang,
angkatlah roda
belakang sedikit.
[1]
Letakkan rangka pada posisi tegak.
Tahan roda depan.
Lepaskan mur [1] dan baut link penggantung mesin [2].
Tarik mesin sedikit lurus ke belakang dan lepaskan dari
link penggantung mesin.
[1]/[2]
[3] [1]/[2]
PEMERIKSAAN
Periksa bushing-bushing penggantung mesin [1] dan [1]
kedua stopper rubber [2] terhadap keausan atau
kerusakan.
[2]
13-5
dummyhead
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
Periksa bushing-bushing pemasangan mesin [1]
terhadap keausan atau kerusakan.
[1]
PEMASANGAN MESIN
Pasang link penggantung mesin [1] pada rangka.
Pasang baut link penggantung mesin [2] dari sisi kiri
rangka.
Pasang mur link penggantung mesin [3] dan
kencangkan dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 69 N.m (7,0 kgf.m)
[1] [2]/[3]
[1]/[2]
[1]
13-6
dummyhead
PENURUNAN/PEMASANGAN MESIN
Tempatkan kabel rem [1] melalui penahan kabel [2].
[3]
[6]
Pasang dan kencangkan baut klem kabel [3].
Pasang pin joint [4] dan masukkan kabel rem. [1]
[5]
Pasang mur penyetel rem belakang [5].
Pasang pegas pengembali [6] antara lubang pada
crankcase kiri dan pin pada brake arm.
[2] [4]
Tempatkan kabel gas [1] pada klem kabel [2]. [5] [6] [4] [3] [1]
Hubungkan kabel gas pada penahan dan setel mur
pengunci [3], untuk penyetelan gas (hal. 3-5).
Pasang fitting [4] (hal. 7-5).
Lepaskan baut klem [6] selang bahan bakar [5] dari
pipa intake.
[2]
[1]
[2]
[5]/[6] [3]
13-7
dummyhead
CATATAN
14. FINAL REDUCTION (TRANSMISI)
14
14-1
dummyhead
14-2
dummyhead
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Kapasitas oli final Pada penggantian periodik 0,14 liter
reduction (transmisi) Pada pembongkaran mesin 0,16 liter
Oli final reduction (transmisi) yang direkomendasikan "Oli sepeda motor 4 tak" Honda atau yang setara
Klasifikasi servis API: SG atau lebih tinggi
Standard JASO T 903: MB
Viskositas: SAE 10W-30
TROUBLESHOOTING
Mesin bisa hidup tetapi skuter tidak mau bergerak
• Final reduction rusak
• Final reduction macet
• Drive pulley tidak normal (hal. 11-15)
• Kopling/driven pulley tidak normal (hal. 11-18)
Suara tidak normal
• Gear aus, macet atau sumbing
• Bearing final reduction aus atau rusak
Kebocoran oli
• Permukaan oli terlalu tinggi
• Seal oli aus atau rusak
• Crankcase dan/atau final reduction case retak
14-3
dummyhead
[1]
[2]
[1] [3]
14-4
dummyhead
[2]
GEAR/SHAFT
DRIVESHAFT
Periksa driveshaft [1] terhadap kebengkokan, keausan
[1]
atau kerusakan.
14-5
dummyhead
[2] [1]
BEARING
COUNTERSHAFT (6201)
BEARING COUNTERSHAFT
(6301)
BEARING FINAL
GEAR SHAFT (6302) FINAL REDUCTION
SEAL OLI
CASE
29 x 44 x 7
CRANKCASE KIRI
Pisahkan final reduction case (hal. 14-4).
[2]
Lepaskan baut-baut [1] dan plat pemasangan [2].
[1]
14-6
dummyhead
[1]
DRIVESHAFT
Lepaskan baut-baut [1] dan plat pemasangan [2].
[2]
[1]
14-7
dummyhead
[2]
[2]
14-8
dummyhead
[2] [3]/[4]
[5] [4]
[5]
[2]
Pasang snap ring Pasang snap ring [1] pada alur driveshaft.
[1]
dengan ujungnya
yang dipotong
menghadap ke
bearing.
14-9
dummyhead
[4] [3]
[1] [2]
[1]
14-10
dummyhead
[1]
Oleskan oli mesin pada bibir seal oli final gear shaft [1]
baru.
Pasang seal oli final gear shaft dengan sisinya yang
datar menghadap ke sisi roda belakang sehingga
kedalamannya dari permukaan final reduction case 1,0 ± 0,4 mm
adalah 1,0 ± 0,4 mm dengan menggunakan masing-
masing special tool.
TOOL:
Driver 07749-0010000
Attachment, 43,5 mm 07947-6340500
[1]
14-11
dummyhead
[3] [2]
[2]
[2]
14-12
15. RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
15
15-1
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
LOKASI KOMPONEN
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
15-2
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
INFORMASI SERVIS
UMUM
PERINGATAN
Seringkali menghirup debu brake pad dan shoe, apapun komposisi bahannya, dapat membahayakan kesehatan anda.
• Jangan menghirup partikel-partikel debu.
• Jangan pernah menggunakan selang udara atau sikat untuk membersihkan assy rem. Pakailah alat penghisap debu yang baik.
• Bab ini meliputi roda depan, fork, stang kemudi dan poros kemudi.
• Sewaktu menyervis roda depan, fork atau poros kemudi, letakkan skuter dengan menggunakan dongkrak atau alat penopang lain.
• Cakram rem atau brake pad yang terkontaminasi mengurangi daya pengereman. Buang brake pad yang terkontaminasi dan
bersihkan cakram yang terkontaminasi dengan bahan pembersih grease berkualitas tinggi untuk peralatan rem.
• Setelah pemasangan roda depan, periksa cara kerja rem dengan menarik handel rem.
• Untuk menyervis sistem rem (hal. 17-3).
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Kedalaman minimum alur telapak ban – Sampai ke indikator
Tekanan udara Pengemudi saja 200 kPa (29 psi) –
ban dingin Pengemudi dan pembonceng 200 kPa (29 psi) –
Keolengan as roda – 0,2
Keolengan pelek Radial – 2,0
roda Aksial – 2,0
Fork Panjang bebas pegas SHOWA 286,3 –
CHUANNAN 292,5 –
Keolengan pipa – 0,2
Minyak yang SHOWA Honda Ultra Cushion Oil 10W –
direkomendasikan CHUANNAN Chuannan Cushion Oil No.CN3
Tinggi permukaan minyak 79,0 –
Kapasitas minyak SHOWA 61,0 ± 1,0 cm3
CHUANNAN 62,0 ± 1,0 cm3
TORSI PENGENCANGAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Mur as roda depan 1 12 59 (6,0) Mur-U
Baut socket cakram rem depan 4 8 42 (4,3) Baut ALOC: ganti dengan yang baru.
Sekrup as handel rem belakang 1 5 1,0 (0,1)
(Tipe CAST WHEEL/SPOKE
WHEEL)
Mur as handel rem belakang (Tipe 1 5 4,5 (0,5)
CAST WHEEL/SPOKE WHEEL)
Baut pemasangan caliper rem 2 8 30 (3,0) Baut ALOC; ganti dengan yang baru.
Mur batang stang kemudi 1 10 59 (6,0) Mur-U
Baut penjepit bottom bridge 4 10 64 (6,5)
Baut socket fork 2 8 20 (2,0) Oleskan cairan pengunci pada ulir-
ulir.
Baut fork 2 20 22,5 (2,3)
Top thread poros kemudi 1 26 – Lihat hal. 15-26
Mur pengunci poros kemudi 1 26 – Lihat hal. 15-26
Jari-jari (Tipe SPOKE WHEEL) 72 BC 3,2 3,7 (0,4)
15-3
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
TROUBLESHOOTING
Kemudi terasa berat
• Tekanan udara ban kurang
• Ban rusak
• Mur pengunci poros kemudi terlalu kencang
• Bearing kepala kemudi rusak
• Lingkaran bearing kepala kemudi rusak
• Poros kemudi bengkok
Kemudi menarik ke satu sisi atau tidak dapat berjalan ke arah lurus
• As roda depan bengkok
• Roda tidak terpasang dengan benar
• Bearing-bearing roda depan aus atau rusak
• Fork bengkok
• Bushing- bushing pemasangan mesin aus atau rusak
• Rangka bengkok
• Bearing kepala kemudi rusak
Roda depan oleng
• Pengikat as roda depan longgar
• Pelek bengkok
• Bearing-bearing roda depan aus atau rusak
• Jari-jari longgar atau patah (Tipe SPOKE WHEEL)
Roda depan berat perputarannya
• Rem depan menyeret
• As roda depan bengkok
• Bearing-bearing roda depan rusak
Suspensi lunak
• Tekanan udara ban kurang
• Minyak fork memburuk kondisinya
• Berat minyak fork tidak tepat
• Jumlah minyak di dalam fork tidak cukup
• Pegas fork lemah
Suspensi keras
• Tekanan udara ban tinggi
• Terlalu banyak minyak di dalam fork
• Berat minyak fork tidak tepat
• Pipa-pipa fork bengkok
• Saluran lintasan minyak fork tersumbat
Suspensi berisik
• Bottom case bengkok
• Jumlah minyak di dalam fork tidak cukup
• Pengencang fork longgar
15-4
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
RODA DEPAN
PELEPASAN
Longgarkan mur as roda depan [1].
[1]
Lepaskan tab [2] sementara mendorongnya dan
melepaskan kabel speedometer [3].
Lepaskan O-ring [4].
[1]
15-5
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
PEMERIKSAAN
AS RODA
Letakkan as roda pada kedua V-block dan ukur
keolengan dengan alat dial indicator.
BATAS SERVIS: 0,2 mm
Keolengan sebenarnya adalah 1/2 dari pembacaan
total indicator.
BEARING RODA
Putar lingkaran dalam masing-masing bearing dengan
jari tangan, bearing harus berputar dengan halus dan
tanpa suara.
Juga periksa bahwa lingkaran luar bearing duduk
dengan erat pada hub.
Ganti bearing-
bearing dalam Lepaskan dan buang bearing-bearing jika lingkaran-
bentuk pasangan. lingkaran tidak dapat berputar dengan halus, tanpa
suara, atau jika duduk dengan longgar pada hub roda.
PELEK RODA
Periksa keolengan pelek roda dengan meletakkan roda
pada turning stand (dudukan untuk memutar roda).
Putar roda dengan tangan dan bacalah keolengan
dengan menggunakan dial indicator.
BATAS SERVIS: Aksial: 2,0 mm
Radial: 2,0 mm
BAN
PERHATIAN
Keseimbangan roda secara langsung mempengaruhi
stabilitas, pengendalian dan keamanan menyeluruh
dari skuter. Selalu periksa keseimbangan apabila ban
telah dilepaskan dari pelek.
Perhatikan tanda arah perputaran pada ban dan roda.
[2]
Sewaktu memasang ban, tepatkan tanda
keseimbangan [1] dari ban dan pentil [2] pada pelek
dalam jarak 50 mm.
[1]
15-6
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
PEMBONGKARAN
Lepaskan seal debu [1] dari hub roda kiri.
[1]
Lepaskan baut-baut socket [2] dan cakram rem [3].
[3] [2]
[2] [1]
[2]
[3] [1]
15-7
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
PERAKITAN
Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
CATATAN :
Lihat TITIK-TITIK PELUMASAN & SEAL (hal. 1-12).
TIPE CAST WHEEL/CBS:
BEARING RODA KANAN (6201U)
SEAL DEBU/PENAHAN
SEAL DEBU
BAUT-BAUT SOCKET
42 N.m (4,3 kgf.m)
SEAL DEBU/PENAHAN
SEAL DEBU
COLLAR DISTANCE
CAKRAM REM
BAUT-BAUT SOCKET
42 N.m (4,3 kgf.m)
15-8
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Isilah semua rongga bearing dengan grease.
[3] [2]
Jangan pasang Dorong masuk bearing kiri baru [1] secara tegak lurus
kembali bearing dengan sisinya yang tertutup menghadap ke atas
lama. Sekali sampai telah duduk sepenuhnya.
bearing telah
dilepaskan, bearing
TOOL:
harus diganti Driver [2] 07749-0010000
dengan yang baru. Attachment, 32 x 35 mm [3] 07746-0010100
Pilot, 12 mm [4] 07746-0040200
[1] [4]
[1] [2]
15-9
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
PEMASANGAN
Pasang side collar [1] pada hub roda kiri.
[1]
Tepatkan
[1]
15-10
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Lapisi O-ring baru [1] dengan grease dan pasang ke
[2] Tepatkan
dalam alur pada kabel speedometer [2].
Oleskan 0,1 g grease (DAPHNE EPONEX No.0, Shell
BEARING GREASE HD atau sejenisnya) ke pinion
kabel speedometer ke dalam gearbox.
Hubungkan kabel speedometer sementara
menepatkan tab dari kabel speedometer dengan slot
pada gearbox speedometer.
Periksa cara kerja rem depan.
[1]
FORK
PELEPASAN
Lepaskan berikut ini:
[1] [2]
– Front fender (hal. 2-11)
– Roda depan (hal. 15-5)
Lepaskan baut [1] dan klem selang rem [2]. [3]
Letakkan caliper
rem depan Lepaskan baut-baut [3] dari caliper rem [4] dari kaki fork
sehingga tidak kiri.
tergantung dari
selang rem.
Jangan memelintir
selang rem.
[4]
Tipe CHUANNAN: Jika Anda akan membongkar fork, longgarkan baut fork
[1]
[1], tapi jangan lepaskan dulu bautnya.
Lepaskan baut penjepit bottom bridge bagian atas [2].
Longgarkan baut penjepit bottom bridge bagian bawah
[3] dan lepaskan fork dari poros kemudi.
[2]
[3]
PEMBONGKARAN
Jangan Tahan bottom case pada ragum dengan bantalan lunak
[1]
mengencangkan atau dengan kain lap.
ragum secara
Longgarkan baut socket fork [1] tetapi jangan
berlebihan.
dilepaskan dulu.
15-11
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Tipe SHOWA: Letakkan tool yang sesuai [1] pada dudukan pegas [2].
Tipe SHOWA: [1]
Untuk menghindari
hilangnya [2]
tegangan, jangan
menekan pegas
fork lebih dari yang
diperlukan.
Dudukan pegas
berada di bawah
tekanan pegas. [3]
Berhati-hatilah
pada saat
melepaskan assy [4]
fork dari alat press [5]
hidrolik.
[3]
15-12
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Lepaskan baut socket [1] dan washer sealing [2].
[2]
CATATAN :
Jika piston fork ikut berputar bersama dengan baut
socket, untuk sementara pasang pegas fork dan baut
fork.
[1]
[2] [1]
[1]
TOOL:
Oil seal remover [2] 07748-0010001
atau sejenisnya
[1]
15-13
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Keluarkan ring back-up [1] dari bottom case [2].
[1]
Tipe CHUANNAN: Lepaskan bushing guide [3] dari fork slider.
[3]
[2] Tipe CHUANNAN:
PEMERIKSAAN
PEGAS FORK
Periksa pegas fork [1] terhadap kelelahan (fatique) atau
kerusakan, dan ganti bila perlu.
[1]
PIPA FORK/SLIDER/PISTON
Periksa pipa fork [1], bottom case [2] dan piston fork [3]
[2]
terhadap tanda-tanda gerusan, dan keausan berlebihan
atau tidak normal.
Periksa ring piston fork [4] terhadap keausan atau
kerusakan.
Periksa pegas pembalik [5] terhadap kelelahan
(fatique) atau kerusakan.
Letakkan pipa fork pada V-block dan ukur keolengan.
Keolengan sebenarnya adalah 1/2 dari pembacaan
total indicator.
BATAS SERVIS: 0,2 mm
Ganti komponen-komponen bila perlu. [1] [5] [3] [4]
15-14
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
PERAKITAN
BAUT FORK RING
SEAL DEBU PIPA FORK RING PISTON FORK 22,5 N.m (2,3 kgf.m) STOPPER
Tipe Tipe
RING STOPPER CHUANNAN: SHOWA:
SEAL OLI
DUDUKAN
BACK-UP RING PEGAS
O-RING
BOTTOM CASE O-RING
WASHER
SEALING
PEGAS FORK
PISTON FORK
BAUT SOCKET PEGAS PENGEMBALI
20 N.m (2,0 kgf.m)
Sebelum perakitan, cucilah semua part dengan larutan
[3]
pembersih dengan titik nyala api tinggi atau yang tidak
dapat terbakar dan lap sampai kering.
[4]
Pastikan bahwa Pasang pegas pembalik[1] dan piston fork [2] ke dalam
ring piston fork [4] pipa fork [3].
telah duduk pada
alurnya.
[1] [2]
[1]
15-15
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Bersihkan ulir-ulir baut socket [1] dan oleskan cairan
[2]
pengunci pada ulir-ulir baut.
Pasang baut socket dengan washer sealing baru [2] ke
dalam piston fork.
[1]
[1]
[3] [2]
[3] [1]
15-16
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Pasang ring stopper seal oli [1] ke dalam alur ring
[1]
stopper pada bottom case.
Tipe SHOWA: Tarik pipa fork ke atas dan pasang pegas fork [1]
dengan sisinya yang meruncing menghadap ke bawah.
Lapisi O-ring baru [2] dengan minyak fork dan pasang [5]
ke dalam alur pada dudukan pegas [3].
Tempatkan assy fork, dudukan pegas dan ring stopper [4]
[4] pada alat press hidrolik.
Letakkan tool yang sesuai [5] pada dudukan pegas.
Untuk menghindari [2]
hilangnya Tekan dudukan pegas ke dalam pipa fork sampai alur
tegangan, jangan ring stopper tampak.
menekan pegas
fork lebih dari yang [3]
diperlukan. [1]
15-17
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Tipe CHUANNAN: Tarik pipa fork ke atas dan pasang pegas fork [1]
[1] [2] [3]
dengan sisinya yang meruncing menghadap ke bawah.
Lapisi O-ring baru [2] dengan minyak fork dan pasang
ke dalam alur pada baut fork [3].
Pasang baut fork, tetapi baru dikencangkan setelah fork
terpasang pada poros kemudi.
Bawah
PEMASANGAN
Pasang pipa fork ke dalam poros kemudi.
[1]
Pasang baut-baut penjepit bagian atas bottom bridge.
Kencangkan baut-baut penjepit bottom bridge dengan
torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 64 N.m (6,5 kgf.m)
[2]
[1]
STANG KEMUDI
PELEPASAN
Lepaskan berikut ini:
[3] [2]
– Cover inner (hal. 2-6)
– Cover rear stang kemudi (hal. 2-4)
Pertahankan
master cylinder rem Lepaskan baut-baut [1], holder [2] dan master cylinder
pada posisi tegak rem [3].
untuk mencegah
masuknya udara ke
dalam sistem.
Jangan memelintir
selang rem.
[1]
15-18
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Lepaskan sekrup [1] dan weight stang kemudi [2] dari
[2]
ujung masing-masing stang kemudi.
[1]
Lepaskan sekrup [1] dan rumah kabel gas bagian atas [2].
[1] [5] [6]
Lepaskan kabel gas [3] dari pipa handel gas dan rumah
kabel gas bagian bawah [4].
Lepaskan pipa handel gas [5] dari stang kemudi.
Lepaskan rubber grip [6], ganti bila perlu.
[4] [2]
TIPE CAST Lepaskan sekrup as handel rem belakang [1] dan mur
[5] [6] [1]
WHEEL/SPOKE [2] dari dudukan stang kemudi.
WHEEL: Lepaskan kabel rem belakang [3] dari dudukan handel
rem belakang dan lepaskan dari handel rem belakang
[4].
Lepaskan switch lampu rem belakang [5] dari dudukan
handel rem belakang.
Lepaskan rubber grip [6], ganti bila perlu.
15-19
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Lepaskan kabel-kabel, kabel dan selang dari klem-klem
batang stang kemudi [1].
[1]
PEMASANGAN
Alurkan kabel- Pasang batang stang kemudi pada poros kemudi
kabel, kabel, dan sambil menepatkan lubang-lubang baut.
selang dengan
benar (hal. 1-14).
Tepatkan
[1]
15-20
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
TIPE CBS: Kaitkan penahan dudukan [1] pada tab dudukan handel
[3] [2]
rem belakang [2] sambil menahan dudukan handel rem.
Pasang dan kencangkan baut penahan dudukan
handel rem [3].
Kaitkan [1]
TIPE CAST Pasang switch lampu rem belakang [1] pada dudukan
[1] [4]
WHEEL/SPOKE handel rem belakang
WHEEL:
Hubungkan kabel rem belakang [2] ke handel rem
belakang [3].
Tempatkan handel rem belakang pada posisinya.
Oleskan grease pada permukaan luncur sekrup as
handel rem [4].
Pasang dan kencangkan sekrup as dan mur [5] dengan
torsi sesuai spesifikasi.
TORSI:
Sekrup as handel rem belakang:
1,0 N.m (0,1 kgf.m) [5] [2] [3]
Mur as handel rem belakang:
4,5 N.m (0,5 kgf.m)
Pasang pipa gas tangan.
Oleskan 0,1 – 0,2 g grease pada daerah luncur kabel
gas [1] dan ujung kabel.
Pasang rumah kabel gas bagian bawah dengan
menepatkan lubang pada stang kemudi dengan pin
rumah kabel gas bagian bawah.
Tepatkan
[1]
[2]
15-21
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Pasang weight stang kemudi [1] pada ujung masing-
[1]
masing stang kemudi dan kencangkan sekrup baru [2]
dengan erat.
[2]
[3] [4]
POROS KEMUDI
PELEPASAN
Lepaskan berikut ini:
[2]
– Fork (hal. 15-11)
– Stang kemudi (hal. 15-18)
Lepaskan baut [1] dan klem selang rem [2].
[1]
[3]
15-22
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Hati-hati agar tidak Tahan poros kemudi dan longgarkan top thread [1]
[2]
menjatuhkan poros dengan menggunakan steering stem socket [2].
kemudi.
TOOL:
Steering stem socket 07916-3710101
Lepaskan top thread sambil menahan poros kemudi.
[1]
CATATAN :
Hati-hati jangan Selalu ganti bola bearing [1] dan lingkarannya dalam
[2] [1]
sampai poros bentuk set.
kemudi dan bola-
Lepaskan lingkaran dalam bearing bagian atas [2] dan
bola bearing bagian
bola bearing bagian atas sambil menahan poros
atas jatuh.
kemudi [3].
[3]
Hati-hati jangan Lepaskan poros kemudi [1] dan bola-bola bearing
[1]
sampai poros bagian bawah [2].
kemudi dan bola-
CATATAN :
bola bearing bagian
bawah jatuh. Selalu ganti bola-bola bearing dan lingkarannya dalam
bentuk set.
[2]
TOOL:
Ball race remover shaft [2] 07GMD-KS40100
15-23
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Lepaskan lingkaran luar bearing bagian bawah [1]
[3]
dengan menggunakan tool berikut ini.
TOOL:
Ball race remover; 34,5 mm [2] 07948-4630100
Ball race remover shaft [3] 07GMD-KS40100
[2] [1]
PEMASANGAN
CATATAN :
Selalu ganti bola-bola bearing dan lingkarannya dalam bentuk set.
BEARING BAGIAN
BAWAH (29)
LINGKARAN DALAM
BAGIAN ATAS
LINGKARAN DALAM
BAGIAN BAWAH BEARING BAGIAN
ATAS (23 )
LINGKARAN LUAR
BAUT
SEAL DEBU BAGIAN ATAS
POROS KEMUDI
15-24
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Pasang lingkaran dalam bearing bagian bawah yang
[1]
baru [1] dengan menggunakan tool berikut ini dan alat
press hidrolik.
TOOL:
Fork seal driver attachment;
35,2 mm [2] 07746-0030400
[2]
TOOL:
Driver [2] 07749-0010000
[3]
Bearing driver attachment [3] 07946-3710701
[1]
TOOL:
Driver [2] 07749-0010000
Attachment, 52 x 55 mm [3] 07746-0010400
[2] [3]
15-25
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Oleskan 3 g gemuk dengan zat tahan tekanan sangat
[1]
tinggi (direkomendasikan: EXCELITE EP2 yang dibuat
oleh KYODO YUSHI, Japan atau Shell ALVANIA EP2
atau sejenisnya) pada lingkaran-lingkaran bearing
bagian bawah.
Pasang bola-bola bearing baru (29 bola) [1] pada
lingkaran luar bearing bagian bawah.
Hati-hati jangan
sampai poros Masukkan poros kemudi [2] ke dalam pipa kepala
kemudi dan bola- kemudi, dengan hati-hati agar bola-bola bearing tidak
bola bearing bagian jatuh.
bawah jatuh.
[2]
15-26
dummyhead
RODA DEPAN/SUSPENSI/KEMUDI
Kencangkan top thread [1] sepenuhnya dengan tangan
[1]
sambil menahan poros kemudi, kemudian putar top
thread berlawanan arah jarum jam sekitar 45°.
[3]
[2]
15-27
dummyhead
CATATAN
16. RODA BELAKANG/SUSPENSI
16
16-1
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI
LOKASI KOMPONEN
RODA BELAKANG/SUSPENSI
16-2
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI
INFORMASI SERVIS
UMUM
HATI-HATI
Seringkali menghirup debu kanvas rem, apapun komposisi bahannya, dapat membahayakan kesehatan Anda.
• Jangan menghirup partikel-partikel debu.
• Jangan pernah menggunakan selang udara atau sikat untuk membersihkan assy rem. Pakailah alat penghisap debu yang baik.
• Pakailah baut-baut dan mur pengganti asli Honda untuk semua titik-titik as dan pemasangan suspensi.
• Untuk menyervis sistem rem (hal. 17-3).
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS
SERVIS
Kedalaman minimum alur telapak ban – Sampai ke
indikator
Tekanan udara Pengemudi saja 225 kPa (33 psi) –
ban dingin Pengemudi dan pembonceng 225 kPa (33 psi) –
Keolengan pelek Radial – 2,0
roda Aksial – 2,0
TORSI PENGENCANGAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Mur as roda belakang 1 16 118 (12,0) Mur-U (Oleskan oli mesin pada
ulir-ulir dan permukaan duduk)
Baut pemasangan atas shock 1 10 59 (6,0)
absorber belakang
Baut pemasangan bawah shock 1 8 26,5 (2,7)
absorber belakang
Jari-jari (Tipe SPOKE WHEEL) 36 BC 3,2 3,7 (0,4)
TROUBLESHOOTING
Roda belakang oleng
• Pelek bengkok
• Ban rusak
• Mur as roda dan/atau baut/mur pemasangan mesin tidak dikencangkan dengan semestinya
• Bearing final gear shaft longgar atau aus
• Tekanan udara ban kurang
• Jari-jari longgar atau patah (Tipe SPOKE WHEEL)
Suspensi lunak
• Pegas shock absorber belakang lemah
• Kebocoran oli unit peredam kejut
• Tekanan udara ban kurang
Suspensi keras
• Damper rod bengkok
• Tekanan udara ban tinggi
Suspensi belakang berisik
• Pengikat pemasangan longgar
• Shock absorber rusak
• Bushing suspensi belakang lemah
16-3
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI
RODA BELAKANG
PELEPASAN/PEMASANGAN
Posisikan skuter pada standar tengahnya.
Lepaskan pipa exhaust/muffler (hal. 2-17).
Lepaskan mur as roda belakang [1], washer [2] dan
roda belakang [3].
Oleskan oli mesin pada ulir mur as roda belakang dan
permukaan duduk.
Hati-hati agar tidak
merusak spline- Pasang roda belakang pada final gear shaft, dengan
spline. rmenepatkan alur-alurnya dengan alur dari final gear
shaft.
Kencangkan mur as roda belakang dengan torsi sesuai
spesifikasi.
TORSI: 118 N.m (12,0 kgf.m)
Pasang pipa exhaust/muffler (hal. 2-17).
PEMERIKSAAN Tepatkan
Periksa keolengan pelek roda. [3] [2]
Putar roda dengan perlahan dan bacalah keolengan
dengan menggunakan dial indicator.
[1]
BATAS SERVIS: Radial: 2,0 mm
Aksial: 2,0 mm
PENYETELAN PUSAT RODA (TIPE
SPOKE WHEEL)
Letakkan pelek pada meja kerja.
Letakkan hub pada pusat pelek, dan mulailah
memasang dengan jari-jari baru.
Setel posisi hub sedemikian sehingga jarak dari
permukaan ujung kiri hub sampai ke bagian samping 6,5 ± 1,0 mm
dari pelek adalah 6,5 ± 1,0 mm seperti diperlihatkan.
TOOL:
Spoke wrench, 5,8 x 6,1 mm 07701-0020300
16-4
dummyhead
RODA BELAKANG/SUSPENSI
PEMERIKSAAN
Periksa damper unit terhadap kebocoran atau
[1]
kerusakan lain.
Periksa bushing shock absorber [1] terhadap keausan
atau kerusakan.
Ganti shock absorber assy bila perlu.
16-5
dummyhead
CATATAN
17. SISTEM REM
17
17-1
dummyhead
SISTEM REM
LOKASI KOMPONEN
SISTEM REM
TIPE CBS:
34 N.m (3,5 kgf.m)
17-2
dummyhead
SISTEM REM
INFORMASI SERVIS
UMUM
HATI-HATI
Seringkali menghirup debu kanvas rem, apapun komposisi bahannya, dapat membahayakan kesehatan Anda
• Jangan menghirup partikel-partikel debu.
• Jangan pernah menggunakan selang udara atau sikat untuk membersihkan assy rem. Pakailah alat penghisap debu yang baik.
PERHATIAN
Minyak rem yang tertumpah akan menimbulkan kerusakan parah pada lensa instrumen dan permukaan-permukaan yang dicat.
Tumpahan ini juga bisa merusak part-part dari bahan karet.
Berhati-hatilah sewaktu melepaskan tutup reservoir; pastikan bahwa master cylinder reservoir pada posisi horisontal dulu.
• Cakram rem atau brake pad yang terkontaminasi mengurangi daya pengereman. Buang brake pad yang terkontaminasi dan
bersihkan cakram yang terkontaminasi dengan bahan pembersih grease berkualitas tinggi untuk peralatan rem.
• Periksa sistem rem dengan menarik handel rem setelah proses pembuangan angin palsu.
• Jangan sampai bahan-bahan pengotor (kotoran, air, dsb) masuk ke dalam reservoir terbuka.
• Sekali sistem hidrolik telah dibuka, atau apabila rem terasa seperti sepons, maka sistem harus dibuang angin palsunya.
• Pakailah selalu minyak rem baru DOT 3 atau DOT 4 dari kemasan yang belum pernah dibuka pada saat menyervis sistem rem.
Jangan mencampurkan berbagai-macam merek minyak rem, karena masing-masing mungkin tidak cocok satu sama lain.
• Selalu periksa cara kerja rem sebelum mengendarai skuter.
SPESIFIKASI
Satuan: mm
BAGIAN STANDARD BATAS SERVIS
Rem depan Minyak rem sesuai spesifikasi DOT 3 atau 4 –
Ketebalan cakram rem 3,3 – 3,7 3,0
Kelengkungan cakram rem – 0,30
D.D. master cylinder 11,000 – 11,043 11,055
D.L. master piston cylinder 10,957 – 10,984 10,945
D.D. cylinder caliper 33,96 – 34,01 34,02
D.L. piston caliper 33,878 – 33,928 33,87
Rem belakang Jarak main bebas handel rem 10 – 20 –
belakang
D.D. tromol rem belakang 130,0 131,0
17-3
dummyhead
SISTEM REM
TORSI PENGENCANGAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Baut arm rem belakang 1 6 10 (1,0) Baut ALOC; ganti dengan yang
baru.
Katup pembuangan caliper rem 1 8 5,4 (0,6)
Sekrup tutup reservoir master cylinder rem 2 4 1,5 (0,2)
Pin brake pad 1 10 18 (1,8)
Baut as handel rem depan (Tipe CAST 1 6 1,0 (0,1)
WHEEL/SPOKE WHEEL)
Sekrup as handel rem depan (Tipe CBS) 1 6 1,0 (0,1)
Mur as handel rem depan 1 6 6,0 (0,6)
Sekrup switch lampu rem depan 1 4 1,0 (0,1)
Baut oli selang rem 2 10 34 (3,5)
Sekrup as handel rem belakang (Tipe 1 5 1,0 (0,1)
CBS)
Mur as handel rem belakang (tipe CBS) 1 5 4,5 (0,5) Mur-U
Sekrup as equalizer rod (Tipe CBS) 1 5 1,0 (0,1)
Mur as equalizer rod (TIPE CBS) 1 5 4,5 (0,5) Mur-U
Sekrup cover dudukan handel rem 2 5 4,2 (0,4)
belakang (Tipe CBS)
Sekrup spesial cover dudukan handel rem 1 5 4,2 (0,4)
belakang (tipe CBS)
Baut pemasangan caliper rem 2 8 30 (3,1) Baut ALOC; ganti dengan yang
baru.
Pin dudukan caliper rem 1 8 18 (1,8)
17-4
dummyhead
SISTEM REM
TROUBLESHOOTING
Unjuk kerja rem belakang tidak baik
• Penyetelan handel rem belakang tidak tepat
• Kanvas rem terkontaminasi
• Kanvas rem aus
• Brake cam aus
• Tromol rem aus
• Brake arm tidak terpasang dengan benar
• Gerigi pada brake arm tidak mengait dengan benar
Handel rem terasa lunak atau seperti sepons
• Ada udara dalam sistem hidrolik
• Ada kebocoran pada sistem hidrolik
• Brake pad/cakram rem terkontaminasi
• Seal-seal piston caliper aus
• Cup karet master piston cylinder aus
• Brake pad/cakram rem aus
• Caliper terkontaminasi
• Master cylinder terkontaminasi
• Caliper tidak meluncur dengan benar
• Tinggi permukaan minyak rem rendah
• Saluran minyak fork tersumbat
• Cakram rem melengkung/berubah bentuk
• Piston caliper macet/aus
• Master piston cylinder macet/aus
• Handel rem bengkok
Handel rem terlalu keras
• Sistem rem tersumbat/terhambat
• Piston caliper macet/aus
• Caliper tidak meluncur dengan benar
• Seal piston caliper aus
• Master piston cylinder macet/aus
• Handel rem bengkok
Rem menyeret/menahan
• Brake pad/cakram rem terkontaminasi
• Roda terpasang miring
• Brake pad/cakram rem sangat aus
• Cakram rem melengkung/berubah bentuk
• Caliper tidak meluncur dengan benar
• Saluran lintasan minyak rem tersumbat/terhalang
• Piston caliper macet
• Kabel penghubung tidak disetel dengan benar (Tipe CAST WHEEL/SPOKE WHEEL)
17-5
dummyhead
SISTEM REM
REM TROMOL BELAKANG
PEMERIKSAAN
Lepaskan roda belakang (hal. 16-4)
Ukur D.D. tromol rem belakang.
BATAS SERVIS: 131,0 mm
PEMBONGKARAN
Lepaskan roda belakang (hal. 16-4).
[4]
Lepaskan mur penyetel [1] dan kabel rem [2] dari pin
joint [3].
Lepaskan pin joint dan pegas pengembali [4].
[2]
[3] [1]
17-6
dummyhead
SISTEM REM
Lepaskan kedua seal debu [1].
Sisi kiri: Sisi kanan:
[1]
[2] [3]
PERAKITAN
SEAL DEBU
PEGAS PENGEMBALI
SEAL DEBU
ARM REM
CAM REM
BAUT ARM REM
BELAKANG 10 N·m
(1,0 kgf·m)
SLEEVE
MUR PENYETEL
PIN JOINT
PEGAS KANVAS
17-7
dummyhead
SISTEM REM
Dorong masuk sleeve baru [1] sehingga kedalaman
[3] [1]
dari permukaan final reduction case adalah 4,3 – 4,9
mm, dengan menggunakan special tool.
4,3 – 4,9 mm
TOOL:
Driver [2] 07749-0010000
Pilot, 20 mm [3] 07746-0040500
Oleskan 0,05 – 0,07 g grease pada rongga sleeve.
[2]
0,5 – 1,1 mm
[1]
[2]
[1]
17-8
dummyhead
SISTEM REM
Oleskan 0,1 – 0,2 g grease pada permukaan luncur pin
[2]
anchor [1].
Selalu ganti kedua Rakit kanvas-kanvas rem [2] dan pegas-pegas [3] [1]
kanvas rem dalam dalam arah seperti diperlihatkan.
bentuk set.
Lap sisa grease yang berlebihan dari cam rem [4] dan
Pada saat kanvas
pin anchor.
rem tidak diganti,
pasang pada posisi
yang semula.
PERHATIAN
Minyak rem yang tertumpah dapat merusak part-part
yang dicat, terbuat dari plastik atau karet. Tutuplah
part-part ini dengan kain lap setiap kali sistem diservis.
Putar stang kemudi hingga reservoir sejajar dengan
permukaan tanah sebelum melepaskan tutup reservoir [1].
Lepaskan sekrup-sekrup [2], tutup reservoir, plat [3] [4]
diaphragma [3] dan diaphragma [4].
Hubungkan selang pembuangan [1] pada katup
[2] [1]
pembuangan caliper [2].
Longgarkan katup pembuangan dan pompa handel rem
sampai tidak ada lagi minyak rem yang mengalir keluar
dari katup pembuangan.
17-9
dummyhead
SISTEM REM
PENGISIAN MINYAK REM/
PEMBUANGAN ANGIN PALSU
Jangan Isi master cylinder reservoir dengan minyak rem DOT 3
[1]
mencampurkan atau DOT 4 dari kemasan yang diseal sampai ke batas
berbagai macam tinggi permukaan tertinggi (upper) [1].
jenis minyak rem.
Minyak-minyak rem
CATATAN :
tersebut tidak cocok Periksa tinggi permukaan minyak rem berulangkali
satu sama lain. pada saat membuang angin palsu untuk mencegah
dipompanya udara ke dalam sistem.
17-10
dummyhead
SISTEM REM
Jangan Isi reservoir sampai ke tinggi permukaan teratas [1]
[1]
mencampurkan dengan minyak rem DOT 3 atau DOT 4 dari kemasan
berbagai macam yang diseal.
jenis minyak rem.
Minyak-minyak rem
tersebut tidak cocok
satu sama lain.
[2] [1]
[1]/[2] [3]
Ganti selalu brake Pasang brake pad baru [1] sehingga terletak pada
Tempatkan pad [2]
pad secara dudukan caliper rem dan pin dudukan [2].
berpasangan untuk
memastikan
tekanan cakram
yang merata.
[1]
17-11
dummyhead
SISTEM REM
Oleskan grease silicone pada O-ring baru [1] dan
[1]
pasang pada pin brake pad [2].
Pasang pin brake pad dengan mendorong brake pad
terhadap pegas brake pad untuk menepatkan lubang-
lubang pin brake pad pada kedua brake pad dan lubang
caliper.
Setelah
penggantian brake Kencangkan pin brake pad dengan torsi sesuai
pad, periksa cara spesifikasi.
kerja rem dengan
menjalankan
TORSI: 18 N.m (1,8 kgf.m)
handel rem.
[2]
17-12
dummyhead
SISTEM REM
TIPE CBS:
Keluarkan minyak rem (hal. 17-9).
Lepaskan cover rear stang kemudi (hal. 2-4).
Longgarkan mur penyetel rem belakang [1] hingga
jarak main kabel rem menjadi maksimal.
[1]
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan master cylinder rem (hal. 17-12).
Bongkar dan rakit master cylinder depan seperti pada
gambar di bawah.
CATATAN :
Lihat TITIK-TITIK PELUMASAN & SEAL (hal. 1-13).
TIPE SPOKE WHEEL/CAST WHEEL:
SNAP RING BAUT AS
WASHER 1,0 N.m (0,1 kgf.m)
CUP KARET BODY MASTER CYLINDER
PISTON
PEGAS
PELINDUNG
MASTER PISTON
MUR AS
6,0 N.m (0,6 kgf.m) SEKRUP
1,0 N.m (0,1 kgf.m)
17-13
dummyhead
SISTEM REM
TIPE CBS:
SNAP RING
WASHER
CUP KARET
PISTON SEKRUP AS
PEGAS 1,0 N.m (0,1 kgf.m)
PELINDUNG
BODY MASTER
CYLINDER
MASTER PISTON
PEGAS
PENGEMBALI
HANDEL REM
SWITCH
LAMPU REM
KNOCKER
PEGAS
MUR AS SEKRUP
6,0 N.m (0,6 kgf.m) 1,0 N.m (0,1 kgf.m)
PEMERIKSAAN
Periksa cup karet piston terhadap keausan,
pemburukan kondisi atau kerusakan.
Periksa permukaan bagian dalam master cylinder dan
permukaan luar piston terhadap goresan atau
kerusakan.
Ukur D.D. master cylinder.
BATAS SERVIS: 11,055 mm
Ukur D.L. master piston cylinder.
BATAS SERVIS: 10,945 mm
PEMASANGAN
Pasang master cylinder [1] dan penahan [2] dengan
[8] [1] Tepatkan [2]
tanda "UP" [3] menghadap ke atas.
Tepatkan ujung master cylinder dengan tanda titik pada
stang kemudi dan kencangkan baut atas [4] terlebih [4]
dahulu kemudian kencangkan baut bawah [5].
Hubungkan selang rem [6] dengan baut oli [7] dan [7]
washer-washer sealing baru [8].
Tempatkan joint selang rem pada stopper master
cylinder kemudian kencangkan baut oli dengan torsi
[3]
sesuai spesifikasi.
TORSI: 34 N.m (3,5 kgf.m)
[6]
Hubungkan konektor-konektor switch lampu rem [9].
[9] [5]
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik
dari pelepasan.
Isi minyak rem dan buang angin palsu dari sistem
hidrolik saluran rem depan (hal. 17-10).
17-14
dummyhead
SISTEM REM
TIPE CBS:
Pasang master cylinder (hal. 17-14).
Pasang kabel penghubung [1] pada master cylinder.
Putar penyetel [2] ke dalam secara menyeluruh.
Tempatkan pegas pengembali [3] pada kabel
penghubung.
Tekan pegas pengembali dan hubungkan ujung kabel
penghubung pada joint knocker [4].
[1]
Pasang part-part yang dilepaskan dalam urutan terbalik
dari pelepasan.
Isi dan buang angin palsu sistem hidrolik (hal. 17-10).
Setel sistem rem CBS (hal. 17-15).
[3]
[5]
Hati-hati pada saat Lepaskan tangkai pengunci rem belakang [1] dan
[2]
melepaskan pegas pengembali [2].
tangkai pengunci.
Pegas
pengembalinya
bisa meloncat ke
luar.
[1]
[2]
[1]
17-15
dummyhead
SISTEM REM
Lepaskan sekrup as equalizer rod [1] dan mur as [2].
[1] [4]
Lepaskan mur as handel rem [3], sekrup as [4] dan
handel rem [5].
PEMASANGAN
SEKRUP SEKRUP SPESIAL
4,3 N.m (0,4 kgf.m) 4,3 N.m (0,4 kgf.m)
KARET PEMASANGAN
COVER DUDUKAN TANGKAI PENGUNCI
BAUT/WASHER
KABEL REM
PEGAS PENGEMBALI
PENAHAN
EQUALIZER
GROMMET PELINDUNG
17-16
dummyhead
SISTEM REM
Pasang switch lampu rem belakang sambil
Tepatkan
menepatkan tabnya dengan alur pada dudukan handel
rem belakang.
Hubungkan konektor-konektor kabel switch lampu rem [1].
[1]
Tepatkan
17-17
dummyhead
SISTEM REM
Pasang dan kencangkan baut/washer penahan [1].
[1]
[2]
[1]
[2]
CALIPER REM
PELEPASAN/PEMASANGAN
Minyak rem yang Keluarkan minyak rem (hal. 17-9).
[1]
tertumpah dapat Keluarkan kedua brake pad (hal. 17-11).
merusak part-part
Lepaskan berikut ini:
yang dicat, terbuat
dari plastik atau – Baut oli [1]
karet. – Washer sealing [2] [3]
Letakkan kain lap – Baut pemasangan [3]
untuk menutupi – Caliper rem [4]
part-part ini setiap
Pasang caliper rem depan pada kaki fork kiri.
kali sistem diservis.
Pasang baut-baut pemasangan baru dan kencangkan
dengan torsi sesuai spesifikasi.
TORSI: 30 N.m (3,1 kgf.m)
Hubungkan selang rem pada caliper rem dengan baut [4] [2]
oli dan washer-washer sealing baru.
17-18
dummyhead
SISTEM REM
Kencangkan baut Kencangkan baut oli dengan torsi sesuai spesifikasi.
oli sambil menekan
eyelet joint selang
TORSI: 34 N.m (3,5 kgf.m)
rem terhadap Pasang kedua brake pad (hal. 17-11).
stopper. Isi minyak rem dan buang angin palsu dari sistem
hidrolik (hal. 17-10).
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan dudukan caliper dan pegas brake pad dari
body caliper rem.
Lepaskan pelindung-pelindung pin dari body caliper
rem.
Letakkan kain lap di atas piston.
Jangan
menggunakan udara
bertekanan tinggi
atau meletakkan Posisikan body caliper rem dengan piston di bawah dan
ujung nozzle terlalu semprotkan sedikit udara bertekanan pada lubang
dekat pada lubang pemasukan minyak rem untuk mengeluarkan piston.
pemasukan.
Hati-hati jangan
sampai merusak Dorong seal-seal debu dan seal-seal piston ke dalam
permukaan luncur dan angkat keluar.
piston.
Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
CATATAN :
Lihat TITIK-TITIK PELUMASAN & SEAL (hal. 1-13).
DUDUKAN CALIPER
SEAL DEBU
PELINDUNG
WASHER
Pasang caliper piston
dengan ujung yang terbuka
menghadap brake pad.
SEAL PISTON
KATUP PEMBUANGAN
5,4 N.m (0,6 kgf.m)
PELINDUNG
17-19
dummyhead
SISTEM REM
PEMERIKSAAN
Periksa cylinder caliper terhadap gerusan, goresan-
goresan atau kerusakan.
Ukur D.D. cylinder caliper
BATAS SERVIS: 34,02 mm
Periksa piston caliper terhadap gerusan, goresan-
goresan atau kerusakan.
Ukur D.L. piston caliper
BATAS SERVIS: 33,87 mm
17-20
18. BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
18
18-1
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
LOKASI SISTEM
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
REGULATOR/RECTIFIER
BATTERY
ALTERNATOR
DIAGRAM SISTEM
G R R/W W G W
6P
REGULATOR/
RECTIFIER
BATTERY
ALTERNATOR
G: Green (Hijau)
R: Red (Merah)
W: White (Putih)
Y: Yellow (Kuning)
18-2
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
LOKASI KOMPONEN
18-3
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
INFORMASI SERVIS
UMUM
PERINGATAN
• Battery mengeluarkan gas-gas yang dapat meledak; jauhkan percikan bunga api, api dan rokok. Sediakan ventilasi yang
cukup pada saat menge-charge.
• Battery mengandung asam sulfat (electrolyte). Kontak dengan kulit atau mata dapat mengakibatkan luka bakar parah.
Pakailah pakaian pelindung dan pelindung muka.
– Jika electrolyte mengenai kulit, bilaslah dengan air.
– Jika electrolyte mengenai mata, bilas dengan air selama sekurangnya 15 menit dan mintalah bantuan dokter dengan
segera.
• Electrolyte beracun.
– Jika tertelan, minumlah sejumlah besar air atau susu dan mintalah bantuan dokter dengan segera.
PERHATIAN
• Selalu putar kunci kontak ke OFF sebelum melepaskan komponen listrik apapun.
• Beberapa komponen listrik dapat mengalami kerusakan jika terminal-terminal atau konektor-konektor dihubungkan atau
dilepaskan sementara kunci kontak pada ON dan ada arus listrik yang mengalir.
• Untuk penyimpanan dalam jangka waktu yang lama, lepaskan battery, berikan charge penuh, dan simpan di tempat sejuk yang
kering. Untuk mendapatkan umur pemakaian maksimum, isilah battery yang disimpan setiap dua minggu sekali.
• Jika battery tetap terpasang pada skuter yang disimpan, lepaskan kabel negatif battery dari terminal battery.
• Battery maintenance free (bebas perawatan) harus diganti apabila telah mencapai akhir dari umur pemakaiannya.
• Battery dapat mengalami kerusakan jika overcharged (diberikan muatan listrik secara berlebihan) atau undercharged (muatan
listrik kurang), atau jika dibiarkan menurun sendiri muatan listriknya selama jangka waktu lama. Kondisi-kondisi yang sama ini
ikut berperan dalam memperpendek "umur pemakaian" battery. Bahkan pada pemakaian normal, unjuk kerja battery akan
memburuk setelah 2-3 tahun.
• Tegangan battery dapat pulih kembali setelah charging, akan tetapi di bawah beban berat, tegangan battery akan turun dengan
cepat dan akhirnya akan mati. Oleh sebab itu, sistem pengisian seringkali diduga sebagai penyebab masalahnya. Overcharge
battery seringkali diakibatkan oleh masalah-masalah di dalam battery sendiri, yang dapat tampak sebagai gejala overcharging.
Jika salah satu sel battery terhubung singkat dan tegangan battery tidak bertambah, regulator/rectifier akan memasok tegangan
berlebihan pada battery. Pada kondisi ini, tinggi permukaan electrolyte akan turun dengan cepat.
• Sebelum men-troubleshooting sistem pengisian, periksa terhadap pemakaian dan perawatan battery yang wajar. Periksa
apakah battery seringkali di bawah beban berat, seperti jika lampu besar dan lampu belakang menyala untuk jangka waktu lama
dengan skuter dalam keadaan diam.
• Battery akan menurun sendiri muatannya jika skuter tidak dipakai. Oleh karena itu, lakukan charge battery setiap dua minggu
sekali untuk mencegah terjadinya sulfasi.
• Pada saat memeriksa sistem pengisian, selalu ikuti langkah-langkah pada flow chart troubleshooting (hal. 18-6).
• Pada saat men-charge battery, jangan melebihi arus dan waktu pengisian yang tertera pada battery. Penggunaan arus atau
waktu penyetruman yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan pada battery.
• Pekerjaan servis flywheel, alternator dan ignition pulse generator dapat dilakukan dengan mesin terpasang pada rangka.
• Untuk pemeriksaan ignition pulse generator (hal. 5-6).
• Kode warna sebagai berikut dipakai dalam bab ini.
PENGISIAN BATTERY
• Hidup/matikan daya listrik pada charger, dan bukan pada terminal battery.
• Pada saat men-charge battery, jangan melebihi arus dan waktu pengisian yang tertera pada battery. Mengisi dengan arus listrik
berlebihan atau memperpanjang waktu pengisian dapat merusak battery.
• Quick charging (pengisian muatan listrik dengan cepat) hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat, lebih baik mengisi
muatan listrik (charge) secara perlahan.
PENGETESAN BATTERY
Bacalah instruksi pada Petunjuk Pemakaian battery tester yang direkomendasikan untuk mengetahui lebih detil tentang
pengetesan battery.
Battery tester yang direkomendasikan meletakkan "beban" pada battery sehingga kondisi battery sebenarnya dari beban dapat
diukur.
BATTERY TESTER YANG DIREKOMENDASIKAN: BM-210 atau BATTERY MATE atau sejenisnya
18-4
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Battery Tipe GTZ4V
YTZ4V
Kapasitas 12 V – 3 Ah
Kebocoran arus listrik Maksimum 0,5 mA
Tegangan (20°C) Sudah dicharge penuh Di atas 12,8 V
Perlu dicharge kembali Di bawah 12,3 V
Arus pengisian Normal 0,3 A/5 – 10 jam
Cepat 3,0 A/0,5 jam
Alternator Kapasitas 0,111 kW/5.000 menit-1
Tahanan coil pengisian 0,2 – 1,0 Ω (20°C)
TORSI PENGENCANGAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Sekrup cover kipas pendingin 2 5 0,8 (0,1)
Baut cover kipas pendingin 2 6 7,0 (0,7)
Baut pemasangan kipas 3 6 8,0 (0,8)
pendingin
Mur flywheel 1 10 39 (4,0)
Baut ignition pulse generator 2 5 6,0 (0,6)
18-5
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
TROUBLESHOOTING
BATTERY RUSAK ATAU LEMAH
1. Pengetesan Battery
Lepaskan battery (hal. 18-11).
Periksa kondisi battery dengan menggunakan battery tester yang direkomendasikan.
BATTERY TESTER YANG DIREKOMENDASIKAN: BM-210 atau BATTERY MATE atau sejenisnya
Apakah battery dalam kondisi baik?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 2.
TIDAK– Battery rusak
2. Tes Kebocoran Arus Listrik
Pasang battery (hal. 18-11).
Periksa kebocoran arus listrik battery (hal. 18-12).
Apakah kebocoran arus listrik di bawah 0,5 mA?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 4.
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 3.
3. Test Kebocoran Arus Listrik Tanpa Regulator/rectifier
Lepaskan konektor regulator/rectifier dan periksa ulang kebocoran arus listrik battery.
Apakah kebocoran arus listrik di bawah 0,5 mA?
YA – Regulator/rectifier rusak
TIDAK– • Hubungan singkat pada kabel body
• Kunci kontak rusak
4. Pemeriksaan Coil Pengisian Alternator
Periksa coil pengisian alternator (hal. 18-10).
Apakah tahanan coil pengisian alternator di antara 0,2 – 1,0 Ω (20°C)?
YA – LANJUTKAN KE LANGKAH 5.
TIDAK– Coil pengisian rusak
5. Pemeriksaan Tegangan Pengisian
Ukur dan catat tegangan battery dengan menggunakan digital multimeter (hal. 18-11).
Hidupkan mesin.
Ukur tegangan pengisian (hal. 18-12).
Bandingkan pengukuran terhadap hasil perhitungan berikut ini.
STANDARD: Tegangan battery yang diukur < Tegangan pengisian yang diukur < 15,5 V
Apakah tegangan pengisian yang diukur berada di dalam standard tegangan?
YA – Battery rusak
TIDAK– LANJUTKAN KE LANGKAH 6.
6. Pemeriksaan Sistem Regulator/rectifier
Periksa tegangan dan tahanan pada konektor-konektor regulator/rectifier (hal. 18-13).
Apakah hasil dari tegangan dan tahanan yang diperiksa benar?
YA – Regulator/rectifier rusak
TIDAK– • Rangkaian terbuka pada kabel yang bersangkutan
• Kontak yang longgar atau tidak baik pada terminal yang bersangkutan
• Hubungan singkat pada kabel body
18-6
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
FLYWHEEL/ALTERNATOR STATOR/
SENSOR CKP
PELEPASAN
Lepaskan berikut ini:
– Box bagasi (hal. 2-11)
– Cover kipas pendingin (hal. 2-14)
Lepaskan konektor-konektor 1P/2P alternator/sensor
CKP [1].
[1]
Lepaskan klem-klem kabel alternator/sensor CKP [1]
dari rangka dan mesin.
[1]
[2]
[2] [1]/[3]
18-7
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
Lepaskan flywheel dengan menggunakan special tool.
TOOL:
Flywheel puller [1] 07733-0010000
[1]
[7]
[2] [5] [6]
Hati-hati agar tidak Lepaskan spie [1].
[1]
[3]
merusak spie dan
alur.
PEMASANGAN
Hati-hati agar tidak Pasang spie [1] ke dalam alur spie pada crankshaft.
[1]
[3]
merusak spie dan
alur.
18-8
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
Alurkan kabel Tempatkan stator [1] dan ignition pulse generator [2]
[6] [7]/[8]
dengan benar (hal. pada crankcase kanan.
1-14). Pasang dan kencangkan baut-baut pemasangan stator
[3]. [1]
Pasang plat pemasangan [4] pada ignition pulse
generator dan kencangkan baut-baut pemasangan [5]
dengan torsi sesuai spesifikasi. [5]
[1] [2]
TOOL:
Holder P.D. 32-92 [2] 07NAB-HAC0100
[2] [1]
18-9
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
Pasang kipas pendingin [1] dan baut-baut [2], kemudian
[2]
kencangkan baut-baut dengan torsi sesuai spesifikasi.
[1]
[1]
[1]
PEMERIKSAAN ALTERNATOR
Lepaskan cover center (hal. 2-8).
Lepaskan konektor 1P alternator [1].
[1]
18-10
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
Periksa tahanan coil pengisian pada konektor 1P
COIL PENGISIAN:
alternator sisi alternator.
BATTERY
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover battery (hal. 2-13).
[1] [3]
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan kabel negatif (-) [1] dulu dan kemudian kabel
positif (+) [2].
Lepaskan battery [3].
Hubungkan Pasang battery dalam urutan terbalik dari pelepasan.
terminal positif dulu
dan kemudian baru
terminal negatif.
[2]
PENGETESAN BATTERY
Bacalah petunjuk pemakaian untuk peralatan
pengetesan battery yang Anda pakai.
TOOL:
Battery tester BM-210 atau BATTERY MATE atau
sejenisnya
PEMERIKSAAN TEGANGAN
Lepaskan cover battery (hal. 2-13).
Ukur tegangan battery dengan menggunakan digital
multimeter yang dapat dibeli di pasaran.
TEGANGAN (20°C):
Sudah dicharge penuh: Di atas 12,8 V
Muatan kurang: Di bawah 12,3 V
(+) (-)
Jika tegangan battery di bawah 12,3 V, charge battery.
18-11
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
SISTEM PENGISIAN
TES KEBOCORAN ARUS LISTRIK
Lepaskan cover battery (hal. 2-13).
Putar kunci kontak ke OFF dan lepaskan kabel negatif (-) [1].
Hubungkan jarum pengetesan (+) ammeter ke kabel
negatif (-) dan jarum pengetesan (-) ammeter ke (+) (-)
terminal (-) battery [2].
Sementara kunci kontak pada OFF, periksa terhadap
kebocoran arus listrik.
CATATAN :
• Pada saat mengukur arus listrik dengan tester,
posisikan pada skala yang lebih tinggi dulu,
kemudian turunkan ke skala yang lebih sesuai.
[1]
Aliran arus listrik yang lebih tinggi dari skala yang [2]
dipilih dapat mengakibatkan putusnya sekring di
dalam tester.
• Pada saat mengukur arus listrik, jangan putar kunci
kontak ke ON, lonjakan arus listrik yang tiba-tiba
dapat memutuskan sekring di dalam tester.
PEMERIKSAAN TEGANGAN
PENGISIAN
CATATAN :
• Pastikan bahwa battery berada dalam kondisi baik
sebelum menjalankan test ini.
• Jangan melepaskan battery atau kabel pada sistem
pengisian tanpa lebih dulu mematikan kunci kontak.
Apabila tindakan pencegahan ini tidak diikuti,
kerusakan tester atau komponen-komponen listrik
dapat terjadi.
Lepaskan cover battery (hal. 2-13).
Panaskan mesin ke suhu operasi normal.
Matikan mesin dan hubungkan multimeter antara
terminal positif (+) battery [1] dan terminal negatif (–) [2].
Untuk menghindari
terjadinya
hubungan singkat, Hubungkan tachometer.
ketahuilah dengan
Sementara lampu besar pada sinar jauh, hidupkan
pasti yang mana
kembali mesin.
terminal-terminal
Ukur tegangan pada multimeter sewaktu mesin
atau kabel-kabel
positif dan negatif.
berputar pada 5.000 menit-1 (rpm).
STANDARD: [1] [2]
TB yang diukur < TP yang diukur < 15,5 V
· TB = Tegangan Battery
· TP = Tegangan Pengisian
18-12
dummyhead
BATTERY/SISTEM PENGISIAN/ALTERNATOR
REGULATOR/RECTIFIER
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
[1]
Putar kunci kontak ke OFF.
Lepaskan baut [1] dan regulator/rectifier [2].
Lepaskan konektor 6P regulator/rectifier [3].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[2] [3]
PEMERIKSAAN SISTEM
Lepaskan box bagasi (hal. 2-11).
Lepaskan konektor 6P regulator/rectifier [1] dan periksa
terhadap kontak longgar atau terminal-terminal yang
berkarat.
Periksa pembacaan tegangan pengisian battery (hal.
18-12).
Jika pembacaan tegangan pengisian berada di luar
spesifikasi, periksalah terminal-terminal konektor 6P
regulator/rectifier (pada sisi kabel body) sebagai
berikut:
Bagian Terminal Spesifikasi
Saluran Merah/putih (+) dan Harus ada [1]
pengisian Massa (–) tegangan
battery battery
Saluran coil Putih dan massa 0,2 – 1,0 Ω
pengisian (pada 20°C)
Saluran Hijau dan massa Harus ada
massa kontinuitas
18-13
dummyhead
CATATAN
19. LAMPU/METER/SWITCH
PEMERIKSAAN SISTEM PENERANGAN ··· 19-4 SWITCH LAMPU REM ························· 19-10
19
19-1
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
LOKASI SISTEM
LAMPU/METER/SWITCH
SPEEDOMETER
SWITCH DIMMER
SWITCH STARTER
SWITCH KLAKSON
RELAY SEIN
KLAKSON
KUNCI KONTAK
SWITCH STANDAR SAMPING
19-2
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
INFORMASI SERVIS
UMUM
PERHATIAN
• Perhatikan hal-hal sebagai berikut pada saat mengganti bohlam halogen.
– Pakailah sarung tangan bersih sewaktu mengganti bohlam. Jangan sampai meninggalkan sidik jari pada bohlam lampu
depan, karena dapat menimbulkan titik-titik panas pada bohlam dan mengakibatkan putusnya bohlam.
– Jika bohlam tersentuh oleh jari tangan, bersihkan dengan kain yang dilembabkan dengan alkohol untuk mencegah putusnya
bohlam sebelum waktunya.
• Pastikan untuk memasang cover debu setelah mengganti bohlam lampu depan.
• Bohlam halogen lampu depan menjadi sangat panas pada saat lampu depan menyala, dan akan tetap panas selama beberapa
waktu setelah dimatikan. Biarkan menjadi dingin dulu sebelum menyervisnya.
• Periksa kondisi battery sebelum melakukan pemeriksaan yang memerlukan tegangan battery yang memadai.
• Alurkan kabel listrik dan kabel pengaturan dengan benar setelah menyervis masing-masing komponen (hal. 1-14).
• Test kontinuitas dapat dilakukan dengan switch-switch terpasang pada skuter.
• Kode warna sebagai berikut dipakai dalam bab ini.
Bl = Black (Hitam) G = Green (Hijau) Lg = Light Green (Hijau muda) W = White (Putih)
Br = Brown (Coklat) Gr = Gray (Abu-abu) O = Orange Y = Yellow (Kuning)
Bu = Blue (Biru) Lb = Light Blue (Biru muda) R = Red (Merah) P = Pink (Merah muda)
SPESIFIKASI
BAGIAN SPESIFIKASI
Bohlam-bohlam Lampu depan 12 V – 32/32 W
Lampu senja 12 V – 3,4 W x 2
Lampu belakang/rem 12 V – 5/18 W
Lampu sein depan 12 V – 10 W x 2
Lampu sein belakang 12 V – 10 W x 2
Lampu plat nomor 12 V – 5 W
Lampu instrumen 12 V – 1,7 W x 2
Indikator lampu jauh 12 V – 1,7 W
Indikator sein 12 V – 3,4 W
Sekring Sekring utama 15 A
Sekring tambahan 10 A
TORSI PENGENCANGAN
JUM DIAMETER TORSI
BAGIAN CATATAN
LAH ULIR (mm) N·m (kgf·m)
Baut socket key shutter 1 5 3,9 (0,4) Baut ALOC: ganti dengan yang baru.
19-3
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
PEMERIKSAAN SISTEM PENERANGAN
LAMPU BESAR TIDAK MENYALA
ATAU LEMAH SINARNYA
Pemeriksaan Standard
Periksa berikut ini:
– Bohlam putus terbakar atau ukuran watt tidak sesuai
spesifikasi
– Konektor longgar
– Switch dimmer
Jika hal-hal tersebut di atas semua normal, periksa
berikut ini:
Pemeriksaan Rangkaian Lampu
Lepaskan berikut ini:
– Cover front (hal. 2-5)
– Box bagasi (hal. 2-11) [2]
Lepaskan konektor 6P regulator/rectifier (hal. 18-13).
Pindahkan switch dimmer [1] ke posisi Lo.
Periksa kontinuitas antara terminal Putih konektor 6P
(Hitam) lampu depan [2] dan terminal Kuning konektor
6P regulator/rectifier [3]. W Bu
Pindahkan switch dimmer ke posisi Hi.
Periksa kontinuitas antara terminal Biru konektor 6P Lo Hi
(Hitam) lampu depan dan terminal Kuning konektor
regulator/rectifier. [1]
Jika ada kontinuitas, periksa berikut ini: Y
[3]
Pemeriksaan Massa
Periksa kontinuitas antara terminal Hijau konektor 6P
(Hitam) lampu depan [1] dan massa. [1]
19-4
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
LAMPU DEPAN
CATATAN :
Untuk pelepasan/pemasangan lampu depan/lampu
senja/lampu sein (hal. 2-5).
PENGGANTIAN BOHLAM
Lepaskan cover front (hal. 2-4).
Lepaskan penutup karet [1].
[1] [3]
Putar socket bohlam lampu besar [2] berlawanan arah
jarum jam dan lepaskan socket bohlam dan bohlam
lampu besar [3].
PERHATIAN
Jangan menyentuh bohlam halogen dari lampu besar.
Sidik jari dapat menimbulkan titik-titik panas yang dapat
merusak bohlam.
Jika bohlam tersentuh dengan tangan telanjang
bersihkan dengan kain yang dilembabkan dengan
alkohol untuk mencegah kerusakan yang terlalu dini.
Pasang bohlam lampu besar dengan menepatkan tab [2]
pada bohlam lampu besar dengan alur pada unit lampu
depan.
Pasang socket bohlam lampu besar dengan
menepatkan tab-tab pada socket bohlam lampu besar
dengan alur-alur pada unit lampu depan dan putar
socket bohlam searah jarum jam.
Pasang cover debu.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
LAMPU SENJA
CATATAN :
Untuk pelepasan/pemasangan lampu depan/lampu
senja/lampu sein (hal. 2-5).
PENGGANTIAN BOHLAM
Putar socket bohlam lampu senja [1] berlawanan arah
jarum jam lalu tarik ke luar.
Lepaskan bohlam lampu senja [2] dari socket dan ganti
dengan yang baru.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[1] [2]
19-5
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
LAMPU SEIN
CATATAN :
Untuk pelepasan/pemasangan lampu depan/lampu
senja/lampu sein (hal. 2-5).
PENGGANTIAN BOHLAM
DEPAN
Putar socket bohlam lampu sein depan [1] berlawanan
arah jarum jam dan tarik ke luar. [2]
[1]
BELAKANG
Putar socket bohlam lampu sein belakang [1]
[1]
berlawanan arah jarum jam dan tarik ke luar.
Lepaskan bohlam lampu sein belakang [2] dari socket
dan ganti dengan yang baru.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[2]
LAMPU REM/BELAKANG
PENGGANTIAN BOHLAM
Buka jok dengan anak kunci kontak.
Putar socket [1] berlawanan arah jarum jam, lalu tarik [2]
ke luar.
Tekan sedikit bohlam [2] dan putarlah berlawanan arah [1]
jarum jam.
Ganti bohlam lampu belakang/rem.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
19-6
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
SPEEDOMETER
PENGGANTIAN BOHLAM
Lepaskan cover front stang kemudi (hal. 2-4).
Tarik keluar socket bohlam [1] dari unit speedometer.
Keluarkan bohlam [2] dari socket dan ganti dengan
yang baru.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[2] [1]
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
[3]
– Cover rear stang kemudi (hal. 2-4)
– Cover inner (hal. 2-6)
Lepaskan berikut ini:
– Konektor 6P (Merah) kabel body tambahan
speedometer [1]
– Konektor 6P kabel body tambahan speedometer [2]
– Konektor-konektor klakson [3]
[1] [2]
19-7
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
PEMBONGKARAN/PERAKITAN
Lepaskan kaitan [1] pada meter case [2] dari tab-tab [3]
pada meter lens [4] dan meter plate [5].
Lepaskan sekrup-sekrup [6] dan panel meter [7]
Perakitan adalah dalam urutan terbalik dari
pembongkaran.
CATATAN :
Pastikan bahwa packing [6] telah dipasang pada
tempatnya dan berada dalam kondisi baik, ganti meter
panel bila perlu.
[3]
[5]
[1]
[7]
[4]
[2]
[6]
KUNCI KONTAK
PEMERIKSAAN
Lepaskan cover inner (hal. 2-6).
Lepaskan konektor 2P (Hitam) kunci kontak [1].
Periksa kontinuitas antara terminal-terminal konektor
sisi switch pada masing-masing posisi switch.
Bacalah wiring diagram untuk status terminal-terminal
dan switch (hal. 20-2).
[1]
19-8
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
PELEPASAN/PEMASANGAN KEY
SHUTTER
Lepaskan cover inner (hal. 2-6).
[2]
Lepaskan baut pemasangan key shutter [1] dan key
shutter [2].
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
CATATAN :
• Ganti baut pemasangan key shutter dengan yang
baru.
TORSI:
[1] Baut pemasangan key shutter:
3,9 N.m (0,4 kgf.m)
[1]
PELEPASAN/PEMASANGAN KUNCI
KONTAK
Lepaskan poros kemudi (hal. 15-22).
[1]
Lepaskan konektor 2P (Hitam) kunci kontak (hal. 19-8).
Lepaskan sekrup-sekrup pemasangan kunci kontak [2]
dan kunci kontak [3].
Pasang kunci kontak dan sekrup-sekrup pemasangan
baru.
Kencangkan sekrup pemasangan kunci kontak.
Hubungkan konektor 2P (Hitam) kunci kontak (hal. 19-8).
Pasang poros kemudi (hal. 15-24).
[2]
[1]
19-9
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
PEMERIKSAAN SWITCH STANG
KEMUDI KIRI
Lepaskan cover front stang kemudi (hal. 2-4).
[1] [2]
Lepaskan berikut ini:
– Konektor 3P switch dimmer [1]
– Konektor 3P (Hitam) switch klakson [2]
– Konektor 3P (Merah) switch lampu sein [3]
Periksa kontinuitas antara terminal-terminal konektor
sisi switch pada masing-masing posisi switch.
Bacalah wiring diagram untuk status terminal-terminal
dan switch (hal. 20-2).
[3]
BELAKANG
Lepaskan cover front stang kemudi (hal. 2-4).
Lepaskan konektor-konektor switch lampu rem
belakang dan periksa kontinuitas pada terminal-
terminal konektor kabel [1] pada sisi switch.
Harus ada kontinuitas dengan handel rem belakang
ditekan, dan tidak boleh ada kontinuitas sewaktu
handel rem belakang dilepaskan.
[1]
19-10
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
RELAY SEIN
PEMERIKSAAN
Lepaskan berikut ini:
[1]
– Cover battery (hal. 2-13)
– Cover front stang kemudi (hal. 2-4)
Periksa berikut ini:
– Kondisi battery
– Bohlam putus terbakar atau ukuran watt tidak sesuai
spesifikasi
– Sekring utama (main)15 A [1] putus
– Sekring tambahan 10 A [2] putus
– Fungsi kunci kontak dan switch sein
– Konektor longgar
Jika hal-hal tersebut di atas semua normal, periksa
berikut ini: [2]
[1] [2]
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover front stang kemudi (hal. 2-4).
[2]
Lepaskan konektor 2P relay lampu sein [1] dari relay
lampu sein [2].
Lepaskan relay lampu sein dari cover front inner.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
[1]
19-11
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
METER BAHAN BAKAR/SENSOR
KETINGGIAN BAHAN BAKAR
PEMERIKSAAN SISTEM
KETIKA BAHAN BAKAR PENUH TETAPI JARUM
TIDAK BERGERAK
Sebelum melakukan pemeriksaan sistem, periksa
sebagai berikut: [1]
– Kondisi battery
– Sekring utama 15 A terbakar
– Sekring tambahan 10 A terbakar
– Fungsi kunci kontak (hal. 18-10)
– Konektor longgar
– Relay utama (hal. 6-8)
Lepaskan cover tangki bahan bakar (hal. 2-8).
Lepaskan konektor 5P (Putih) pompa bahan bakar [1].
Hubung singkatkan terminal-terminal konektor sisi
kabel body dengan kabel jumper [2].
HUBUNGAN: Kuning/putih – Hijau/hitam
KOSONG
19-12
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
PELEPASAN/PEMASANGAN SENSOR
KETINGGIAN BAHAN BAKAR
Lepaskan pompa bahan bakar (hal. 7-8).
[3] [1]/[2]
Hati-hati agar tidak Lepaskan tab-tab sensor ketinggian bahan bakar [1]
merusak tab-tab dari celah-celah [2] unit pompa bahan bakar.
dan slot-slot.
Lepaskan kabel-kabel sensor ketinggian bahan bakar
[3] dari tab-tab [4] unit pompa bahan bakar.
[4]
Hitam
[2]
KLAKSON
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan cover front (hal. 2-11).
[1] [2]
Lepaskan konektor klakson [1] dari klakson [2].
Lepaskan baut [3], washer [4] dan klakson.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
CATATAN :
Tepatkan lubang klakson [5] dengan tab pada rangka [6].
[5]/[6] [3]/[4]
19-13
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
PEMERIKSAAN
Lepaskan konektor klakson dari klakson.
Hubungkan battery 12 V ke terminal-terminal klakson.
Klakson normal jika berbunyi pada saat battery 12 V
dihubungkan ke terminal-terminal klakson.
BATTERY
PELEPASAN/PEMASANGAN
Lepaskan berikut ini:
[1]
– Cover front lower (hal. 2-6)
– Cover side (hal. 2-14)
Lepaskan konektor 3P (Hijau) switch standar samping [1].
Lepaskan kabel dari guide-guide rangka [2].
[2]
19-14
dummyhead
LAMPU/METER/SWITCH
Lepaskan baut/washer [1] dan switch standar samping [2].
Tepatkan
Ganti baut pemasangan switch standar samping
dengan yang baru. [1]
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari
pelepasan.
CATATAN :
• Tepatkan alur switch standar samping dengan pin
rangka.
• Alurkan kabel body dengan benar (hal. 1-14).
[2]
19-15
dummyhead
CATATAN
20. WIRING DIAGRAM
20
20-1
WIRING DIAGRAM
20-2
UNIT POMPA
BAHAN BAHAN RELAY SEKRING SEKRING
REGULATOR BAKAR BAKAR UTAMA PENDUKUNG UTAMA
RECTIFIER (MAIN) (SUB) (MAIN)
RELAY
STARTER
F/P BATTERY
SWITCH SWITCH
10 A
15 A
MASSA 12V 3 Ah 5P
LAMPU REM SWITCH STANDAR KUNCI
(REM DEPAN) STARTER RANGKA 1 KONTAK
SAMPING
DLC
6P
BAT
BAT
GND
R
R
R
R
Bl
Bl
R/Y
R/Y
dummyhead
Y/Bl
R/W
R/W
R/W
W/Bl
4P
Bl/Br
SIG
ST
R
BAT 1
Y
G
W
R/Bl
R/W
2P
Bl
Br
G
5P
G
G/Bl
O/W
Bl
WIRING DIAGRAM
R/Bl
G/W
ECM
Bl
R/Y
Y/Bl
G/Y
Y/G
R/W
Gl/Y
Bl/Br
Bl/Br
Y/Bl A-33 ST - RLY
Bl
Y/W
2P
G/Bl
Br/Bl
A-32
Bl 6P G/R A-31 SG2 (TO)
3P O/W A-30 K - LINE
A-29 ST - SW
Bl
G Y/G
Bl
R/Bl
R/Y
Y/Bl
R/W
A-28
Bl/Br
A-27
A-26
LAMPU SEIN Lb G/W A-25 SSTAND
KANAN DEPAN G P/W A-24 TO
WIRING DIAGRAM
G
W/Y
G/W
Bu/Y A-22 FI - I ND
A-21
Y/O A-20 ST-RLY
Y A-19
LAMPU SENJA A-18
(12V3.4W) G
A-17
P/Bu A-16 I NG
Br A-15 SCS
Bl
6P
A-14
Lb Lb A-13
Y Y Y A-12 PCP
Bu Bu Bu Y/Bu A-11 I GPLS
LAMPU DEPAN W W W G A-10 PG2
(12V32W/32W) G G G G A-9 PG1
O O Br/Bl A-8 FFP
W/Bl A-7 PRC
Y/Bl A-6 VCC
W/R A-5 THL
LAMPU SEIN G/O A-4 SG1(THL)
TIPE CAST WHEEL/SPOKE WHEEL
O Bl/O A-3 02
KIRI DEPAN G G/Bl A-2 LG
(12V10W)
Bl A-1 I GP
MIL Bu/Y
12V1. 7W Bl/Br LAMPU SEIN
6P
Lb
Y Y G KANAN BELAKANG
LAMPU Bl/Br Y/G Y/G 12V 10W
INSTRUMEN G Bu/Y Bu/Y
12V1. 7W Bl/Br Bl/Br
6P
G/Bl G/Bl
LAMPU Bl/Br Lb Lb Lb Lb
INSTRUMEN G G/Y G/Y LAMPU REM
12V1. 7W G G BELAKANG
Y Y 12V 18/5W
R
6P
G O O
INDIKATOR Bu G/Y G/Y
LAMPU JAUH Y/W Y/W
12V1. 7W G G
INDIKATOR O O O
Lb G LAMPU SEIN
LAMPU SEIN KIRI BELAKANG
O
12V3. 4W 12V 10W
METER Bl/Br
BAHAN G/Bl
Y/W
BAKAR
Y
G
W
W/Y
R/W
Bl
Y/O
G/R
Y/Bl
G/O
P/W
W/R
Bl/O
2P
P/Bu
RELAY Bl/Br 1P 2P 2P
SEIN Gr
10P
G
Bl
R/W
Y/Bu
Bl
Y/O
G/R
Y/Bl
G/O
P/W
W/R
Bl/O
P/Bu
G/Y
MOTOR
Bl/Br
STARTER
M
Y
G
W
W/Y
G/Bl
Y
O
G
W
Lb
Gr
Lg
Lg
Bu
G/Y
Bl/Br
Bl/Br
1P
Bl
Bl
Bl
Bl
Bl
Y/O
G/R
Y/Bl
G/O
P/W
W/R
P/Bu
3P 3P 3P
Bl
R BI
HI
3P 2P 2P 2P
HL
LO
MASSA RANGKA 2 ALTERNATOR MASSA COIL
HO
HO
BAT
THR
VCC
RANGKA 3 PENGAPIAN
WL
WR
W
BREATH
(UNTUK MENGURANGI MASSA
KELEMBABAN)
SWITCH SWITCH SWITCH KATUP SOLENOID
SWITCH KLAKSON PENINGGI PUTARAN
DIMMER LAMPU SEIN KLAKSON LAMPU REM STASIONER
(REM BELAKANG) INJECTOR
SENSOR SENSOR
TP EOT SENSOR
O2
STARTER
F/P BATTERY
SWITCH SWITCH
10 A
15 A
12V 3 Ah 5P
LAMPU REM SWITCH STANDAR MASSA KUNCI
(REM DEPAN) STARTER SAMPING RANGKA 1 KONTAK
DLC
6P
BAT
BAT
GND
R
R
R
R
Bl
Bl
R/Y
R/Y
Y/Bl
R/W
R/W
R/W
W/Bl
4P
Bl/Br
SIG
ST
R
BAT 1
Y
G
W
R/Bl
R/W
2P
Bl
Br
G
5P
G
G/Bl
O/W
Bl
R/Bl
G/W
ECM
Bl
R/Y
Y/Bl
G/Y
Y/G
R/W
Gl/Y
Bl/Br
Bl/Br
Y/Bl A-33 ST - RLY
Bl
Y/W
2P
G/Bl
Br/Bl
A-32
3P
Bl 6P G/R A-31 SG2 (TO)
G/Y 3P O/W A-30 K - LINE
Bl/Br A-29 ST - SW
Bl
G Y/G
Bl
R/Bl
R/Y
Y/Bl
R/W
A-28
Bl/Br
A-27
A-26
LAMPU SEIN Lb G/W A-25 SSTAND
KANAN DEPAN G P/W A-24 TO
(12V10W) A-23 PCM
G
W/Y
G/W
Bu/Y A-22 FI - I ND
A-21
Y/O A-20 ST-RLY
Y A-19
LAMPU SENJA A-18
(12V3.4W) G
A-17
P/Bu A-16 I NG
Br A-15 SCS
Bl
6P
A-14
Lb Lb A-13
Y Y Y A-12 PCP
Bu Bu Bu Y/Bu A-11 I GPLS
LAMPU DEPAN W W W G A-10 PG2
(12V32W/32W) G G G G A-9 PG1
O O Br/Bl A-8 FFP
W/Bl A-7 PRC
Y/Bl A-6 VCC
W/R A-5 THL
LAMPU SEIN G/O A-4 SG1(THL)
O Bl/O A-3 02
KIRI DEPAN G G/Bl A-2 LG
(12V10W)
Bl A-1 I GP
MIL Bu/Y
12V1. 7W Bl/Br LAMPU SEIN
6P
Lb
Y Y G KANAN BELAKANG
LAMPU Bl/Br Y/G Y/G 12V 10W
INSTRUMEN G Bu/Y Bu/Y
12V1. 7W Bl/Br Bl/Br
6P
G/Bl G/Bl
LAMPU Bl/Br Lb Lb Lb Lb
INSTRUMEN G G/Y G/Y LAMPU REM
12V1. 7W G G BELAKANG
Y Y 12V 18/5W
R
6P
INDIKATOR G O O
LAMPU JAUH Bu G/Y G/Y
12V1. 7W Y/W Y/W
G G
INDIKATOR O O O
Lb G LAMPU SEIN
LAMPU SEIN KIRI BELAKANG
O
12V3. 4W 12V 10W
METER Bl/Br
BAHAN G/Bl
Y/W
BAKAR
Y
G
W
W/Y
R/W
Bl
Y/O
G/R
Y/Bl
G/O
P/W
W/R
Bl/O
2P
P/Bu
RELAY Bl/Br 1P 2P 2P
SEIN Gr
10P
G
Bl
R/W
Y/Bu
Bl
Y/O
G/R
Y/Bl
G/O
P/W
W/R
Bl/O
P/Bu
G/Y
MOTOR
Bl/Br
STARTER
M
Y
G
W
W/Y
G/Bl
Y
O
G
W
Lb
Gr
Lg
Lg
Bu
G/Y
Bl/Br
Bl/Br
1P
Bl
Bl
Bl
Bl
Bl
Y/O
G/R
Y/Bl
G/O
P/W
W/R
P/Bu
3P 3P 3P
Bl
R BI
HI
3P 2P 2P 2P
HL
LO
MASSA MASSA COIL
ALTERNATOR
HO
HO RANGKA 2 RANGKA 3
BAT
THR
VCC
PENGAPIAN
WL
WR
W
BREATH
(UNTUK MENGURANGI MASSA
KELEMBABAN)
SWITCH SWITCH SWITCH SWITCH KLAKSON KATUP SOLENOID
DIMMER LAMPU SEIN KLAKSON LAMPU REM PENINGGI PUTARAN
STASIONER
(REM BELAKANG) INJECTOR
SENSOR SENSOR
TP EOT SENSOR
O2
20-3
WIRING DIAGRAM
dummyhead
CATATAN