PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melitus (DM) termasuk dalam kelompok penyakit metabolik dan kronis yang diakibatkan oleh
kelainan sekresi insulin dengan gejala hiperglikemia. Diperlukan perawatan medis dan
pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut dan menurunkan risiko
glukosa yang muncul atau pertama kali diketahui selama kehamilan, yang kehamilan
sebelumnya tidak pernah di diagnosa dengan diabetes melitus menjadi akibat dari terjadinya
peningkatan sekresi/pelepasan berbagai hormon, (Nuari, 2017) dan selama periode kehamilan
Menurut ADA (2006) dalam (Fitriani, 2017) Diabetes melitus gestasional terjadi sekitar
4% dari semua kehamilan di Amerika Serikat, dan 3-5% di Inggris prevalensi diabetes melitus
Di Indonesia prevalensi diabetes melitus gestasional sebesar 1,9% - 3,6% pada kehamilan
umumnya. Dan prevalensi ibu hamil diabetes melitus gestasional yang memiliki riwayat
keluarga diabetes melitus yaitu sebesar 5,1%.Tentunya Angka ini dibawah dari angka
prevalensi di negara Inggris dan Amerika Serikat. Namun, kasus diabetes melitus gestasional
di Indonesia masih membutuhkan pencegahan melihat jumlah penderita yang cukup banyak
serta pengaruh terhadap ibu hamil dan janin (Saldah dkk, 2012 dalam (Harun, 2018))
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2009 mengenai
survai rutin penyakit tidak menular rawat inap yang dilaporkan dari rumah sakit diperoleh
jumlah prevalensi kasus DMG sebanyak 0,1% (Saldah dkk, 2012 dalam (Harun, 2018))
Data yang diperoleh dari Puskesmas Tamalate Kota Makassar tahun 2019 ibu hamil yang
mengalami Diabetes gestasional sebanyak 5 (0,004%) orang dari jumlah kunjungan ibu hamil
pada kesehatan ibu dan janin. Dampak yang timbulkan oleh ibu penderita diabetes melitus
gestasional yaitu ibu berisiko tinggi terjadi peningkatan berat badan berlebih, terjadi
preklamsia, eklamsia, bedah sesar dan hingga kematian ibu setelah persalinan terjadi maka
penderita berisiko terkena diabetes melitus tipe 2. Sedangkan untuk bayi yang lahir dari ibu
yang mengalami diabetes melitus gestasional berisiko untuk terkena hipoglikemia, obesitas
dan diabetes melitus tipe 2 (Perkins et al, 2007 dalam (Hasliani & Rahmawati, 2019))
Untuk tercapainya kualitas hidup yang baik dibutuhkan pengetahuan yang baik terhadap
penyakit (Mutoharoh, 2017) pengetahuan merupakan modal yang sangat penting untuk
perilaku atau tindakan seseorang mencerminkan pengetahuan orang tersebut, maka dari itu
Menurut hasil penilitian yang dilakukan (Hasliani & Rahmawati, 2019)dengan judul
Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Tamalanrea Jaya Kota Makassar” terdapat perbedaan
signitifikan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan diabetes
melitus gestasional, dimana upaya yang dilakukan untuk mencegah preclampsia sebelum
diberikan pendidikan kesehatan sebagaian besar mendapat nilai kurang dengan jumalah 24
responden (80.0%) dari 30 responden, sedangkan upaya yang dilakukan untuk mencegah
dengan nilai cukup sejumlah 20 responden (66,7% dari 30 responden. Maka dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap upaya pencegahan diabetes melitus
Berdasarkan latar belakang diatas sangat berbahaya jika ibu hamil terkena diabetes melitus
gestasional dan sangat penting pemberian pendidikan kesehatan, maka akan dilakukan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
gestasional
b. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu hamil tentang penyakit diabetes melitus