Anda di halaman 1dari 4

Diskusi Kelompok

Mata Kuliah : Kewarganegaraan


Dosen Pengampu : Abdul Lathif Ansori, M.Pd

Kelompok :2

Nama Anggota : 1) Rahmad Aden Sadewo (19410080)

2) Nadya Annisa Afkarina (19410093)

3) Fifia Julia Ningsih (19410114)

4) Uki Alfianto (19410116)

Pertanyaan :

1) Bagaimana konsep kewarganegaraan bagi pendatang baru (WNA dan WNI)?, dan
kenapa bisa menguasai warga asli serta tidak di tentang warga pribumi?
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol
satuan politik tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk
berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian
disebut warga negara. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang
dianggotainya. Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan (bahasa
Inggris: citizenship). Di dalam pengertian ini, warga suatu kota atau kabupaten disebut
sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan satuan
politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing
satuan politik akan memberikan hak (biasanya sosial) yang berbeda-beda bagi
warganya. Di bawah teori kontrak sosial, status kewarganegaraan memiliki implikasi hak
dan kewajiban. Dalam filosofi "kewarganegaraan aktif", seorang warga negara
disyaratkan untuk menyumbangkan kemampuannya bagi perbaikan komunitas melalui
partisipasi ekonomi, layanan publik, kerja sukarela, dan berbagai kegiatan serupa untuk
memperbaiki penghidupan masyarakatnya.
Pasal 1 angka 2 UU No. 12 Tahun 2006 menentukan, bahwa “Kewarganegaraan
adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara.” Penjelasan Umum
UU ini menegaskan bahwa status kewarganegaraan menimbulkan hubungan timbal
balik antara warga negara dan negaranya. Setiap warga negara mempunyai hak dan
kewajiban terhadap negaranya. Sebaliknya, negara mempunyai kewajiban memberikan
perlindungan terhadap warga negaranya. Dengan demikian maka Hukum
Kewarganegaraan adalah sekumpulan peraturan yang mengatur mengenai segala jenis
hubungan antara seseorang dengan negara yang mengakibatkan adanya kewajiban
negara untuk melindungi orang yang bersangkutan.
Di era Presiden Soeharto berkuasa, misalnya, keturunan Cina menguasai lebih
dari 70 persen perekonomian negara dengan berhasil memonopoli dunia industri dan
menentukan harga tenaga kerja. Pasca reformasi 1998, kondisi ini semakin membaik,
dengan semakin meluasnya sektor perekonomian yang dikuasai oleh keturunan Cina.
Apa sebenarnya yang membuat mereka yang keturunan Cina sukses di bidang
ekonomi? Terlepas dari berbagai isu miring yang berkembang di tengah masyarakat,
yang mana subyektif dan tidak dapat dipertanggungjawabkan, ada sejumlah hal yang
berperan dalam kesuksesan tersebut. Berikut ini adalah penyebab kesuksesan mereka,
para keturunan Cina.

1. Imigran cenderung lebih sukses dari penduduk asli


Hal ini berlaku mutlak untuk semua daerah, bukan hanya Indonesia,
dan juga berlaku untuk semua bangsa atau suku bangsa, tidak hanya para
keturunan Cina. Dengan menjadi seorang imigran alias pendatang baru di
suatu daerah, satu-satunya cara agar berhasil dan sukses adalah dengan
bekerja keras dan terus mengasah insting bertahan hidup. Imigran
cenderung tidak pilih-pilih dalam mencari penghidupan; peluang apa yang
tersedia di depan mata, itulah yang mereka jalani. Gengsi tidak ada dalam
kamus seorang imigran. Begitu seseorang memelihara gengsi, maka tiada
lain yang berada di ujung jalan kehidupan selain kehancuran.
2. Jaringan yang luas
Fakta bahwa orang Cina senang mengembara dan berpindah tempat
menjadikan mereka memiliki jaringan yang luas. Dengan rajin berkeliling
mengunjungi daerah lain, disokong oleh kuatnya sentimen persaudaraan
sebagai sesama keturunan Cina, hal ini membuat orang Cina memiliki
jaringan yang luas. Ini bukan sembarang jaringan yang sifatnya fisik belaka.
Keberadaan jaringan yang luas meniscayakan lebih cepatnya arus informasi
tersampaikan; dengan keabsahan informasi yang tidak perlu diragukan lagi.
3. Kebijakan ekonomi era Orde Baru
Salah satu orang yang paling berjasa dalam membuat para keturunan
Cina berhasil menguasai perekonomian Indonesia adalah Soeharto. Selama
pemerintahannya di era Orde Baru, Soeharto membuat sejumlah kebijakan
ekonomi yang menguntungkan orang-orang keturunan Cina, terutama dalam
bidang industri manufaktur dan proses hingga perbankan.

2) Habib Rizieq (status WNI), tapi bisa hidup di Arab lama (visa habis). Kenapa bisa?

Dalam pertanyaan ini ada 2 versi jawaban; yang pertama adalah dari Juru Bicara FPI
Munarman yang menyetujui pernyataan dari Dirjen Imigrasi Kemenkumham Ronny F.
Sompie yang mengatakan tidak ada pencekalan dari pemerintah Indonesia terhadap
Habib Rizieq. Beliau mengatakan dalam soal Habib Rizieq, persoalannya bukan pada
imigrasi Indonesia, namun pada imigrasi Saudi. Imigrasi Saudi mendapatkan permintaan
untuk tidak membiarkan HRS keluar dari Saudi atas permintaan Institusi Intelejen Saudi.
Alasannya adalah soal keamanan. Beliau menafsirkan pemerintah Saudi
mengkhawatirkan apabila HRS keluar dari Saudi keamanannya tidak terjamin, karena
rumah HRS yang di Mega Mendung pernah dilakukan penembakan, dan acara tabligh
akbar HRS peringatan Maulid Nabi terjadi pembakaran mobil yang berisi jerigen bensin.
Jadi alasan HRS tidak pulang ke Indonesia adalah alasan keamanan.
Sementara jawaban versi kedua adalah dari Habib Hanif bin Abdurrahman Al Atthos,
menantu dari HRS. Beliau menunjukkan bukti-bukti surat pencekalan HRS selama di
Saudi pada saat Habib Hanif mengadakan konferensi pers. Sementara ketua umum DPP
FPI Sobri Lubis mengatakan pencekalan terhadap HRS dinilai sebagai pelanggaran
terhadap hak asasi manusia yang serius, dan beliau mengatakan siapapun WNI wajib
dapat perlindungan hak asasi. Habib Hanif menjelaskan HRS melakukan percobaan
keluar dari Saudi sebanyak 3 kali. Percobaan pertama tanggal 8 Juli 2018 gagal karena
dicekal, yang kedua tanggal 12 Juli 2018 gagal, dan yang ketiga sehari sebelum izin
tinggal HRS habis juga gagal karena dicekal.

3) Bagaimana tanggapan Anda, terkait pulau Natuna yang di klaim China miliknya, padahal
Natuna masuk wilayah Indonesia? Dan jelaskan solusi mengatasi masalah tersebut jika
terjadi lagi!
Menurut kami, permasalahan terkait pulau Natuna disebabkan beberapa hal
berikut :
 Kurangnya Keamanan dan Pertahanan Indonesia
 Kurangnya Kesadaran masyarakat setempat akan SDA Indonesia yang
Melimpah
 Semakin Majunya IPTEK di Cina bila dibandingkan di Indonesia
 Terlepasnya Pengawasan Pemerintah terhadap Sejumlah Daerah Yang
Mempunyai Sumber Daya Melimpah

Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai banyak sumber daya alam
dan menjadi incaran banyak negara untuk mengambil / merampas semua Sumber Daya
Indonesia mengingat Penjajahan Jepang Dan Belanda.

Namun Bangsa Indonesia masih Belum memiliki Ilmu Pengetahuan dan teknologi
yang cukup untuk Mengelola Sumber daya alam sehingga SDA hanya sebagai citra dan
pandangan saja mengingat bahwa Indonesia merupakan Negara Berkembang. Selain itu,
menurut data statistik dunia mengenai Pertahanan dan Keamanan negara Indonesia
berada pada urutan ke 9 dunia dan urutan 1 se Asia Tenggara namun masih tinggi China
yang berada pada posisi 1 dunia, membuat Indonesia harus memperkuat Pertahanan dan
keamanan negara ini.

 Solusi
Memanfaatkan mekanisme hubungan bilateral Indonesia dan Cina dapat
dilakukan manajemen bersama usaha penangkapan ikan di perairan tersebut antara
BUMN Indonesia dan Cina. Pola win-win management ini banyak diterapkan oleh
beberapa negara yang semula juga memiliki konflik perbatasan laut, seperti antara Rusia
dan Norwegia di Laut Utara atau antara Bangladesh dan Myanmar di Teluk Benggala. Jika
manajemen bersama ini berhasil, maka Indonesia dapat juga mengundang negara lain
yang ikut meng-klaim Laut Cina Selatan untuk merubah konflik menjadi keuntungan
bersama. Ini dari perspektif blue economy.        
Dari perspektif keamanan, maka Indonesia melalui ASEAN dapat berupaya
mempercepat penyelesaian Code of Conduct (COC) di Laut Cina Selatan antara Angkatan
Laut ASEAN dengan Angkatan Laut Cina. Dengan berlakunya COC, maka masing-masing
Angkatan Laut menerapkan mekanisme pencegahan konflik di laut. Mekanisme COC ini
sangat penting untuk meredam eskalasi konflik untuk tidak meningkat menjadi perang.          
Pihak yang berkepentingan dengan COC juga bisa lebih dibuka tidak hanya antar-
Angkatan Laut, tapi juga bisa antar-Coast Guard dan antar-Angkatan Udara. Jadi, kapal-
kapal perang Angkatan Laut, kapal-kapal Coast Guard, dan pesawat tempur Angkatan
Udara ASEAN dan Cina semuanya menghormati COC.    
  
4) Mampukah Pendidikan Kewarganegaraan menjadi lokomotif yang tangguh untuk
menarik “Nation’s Competitivness” yang tertinggal dari negara lain, jelaskan!
Nation's Competitiveness adalah daya saing antar bangsa yang menunjukkan
kemajuan suatu bangsa. Saat ini Nation's Competitiveness benar-benar terjadi di kancah
internasional. Ditambah lagi dengan adanya globalisasi yang menyebabkan semakin
meningkatnya sarana teknologi informasi yang memudahkan pencarian informasi
mengenai suatu bangsa. hal ini menimbulkan kecemburuan apabila ada bangsa yang
lebih baik dan timbullah persaingan. Agar bangsa Indonesia tidak kalah dengan bangsa
lain maka diperlukan pendidikan Kewarganegaraan untuk menarik Nation's
Competitiveness  yang tertinggal dari negara lain karena saat ini daya saing bangsa
Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara lain. Pendidikan Kewarganegaraan
dapat berfungsi :
1. mengembangkan kemampuan,
2. membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat
3. mencerdaskan kehidupan bangsa,
4. mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Dengan Karakter bangsa yang kuat dan berdasarkan kesatuan sangat diperlukan
untuk menghadapi tantangan global tersebut karena bangsa Indonesia merupakan
bangsa yang terbentuk dari keanekaragaman yang memiliki keunikan masing-masing. Hal
tersebut menjadi faktor kekuatan untuk membangun daya saing bangsa di tingkat
internasional . 
Jadi, kesimpulannya adalah mampu, asalkan adanya kesinambungan antar
pendidikan dan juga orangnya. Percuma saja, jika pendidikan yang sangat bagus tapi
tidak disertai dengan pribadi orang yang siap menerima pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai