Anda di halaman 1dari 1

Refleksi..

Dalam tugas community program blok LSIT ini, saya mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai
salah satu dosen atau pegawai di FK Undana. Dan saya memilih dr. Dyah Gita Rambu, Sp.RM.,
M.Biomedik sebagai narasumber kelompok saya. Sebelum mewawancarai dokter yaya saya sudah
mengenal beliau sedikit dari kegiatan matrikulasi yang saya ikuti saat awal sebelum kuliah perdana,
tetapi yang saya ketahui hanyalah beliau mengambil spesialis rehabilitasi medik. Berbeda halnya
setelah saya mewawancari dokter Yaya, ternyata banyak sekali tentang perjalanan serta pengalaman
yang dokter yaya temukan. Dokter yaya menurut saya adalah seorang independen women yang
dapat menginspirasi wanita indonesia khususnya bagi mahasiswi kedokteran yang nantinya akan
lulus dan bekerja menjadi dokter sekaligus mempunyai rumah tangga. Tentu kedua hal tersebut jika
dilakukan secara bersamaan tidaklah mudah, itu semua memelurkan time management yang baik
dan benar agar waktu kita bersama keluarga nantinya tidak berkurang dan tidak mengganggu
pekerjaan kita sebagai dokter.

Dari dokter yaya saya mendapatkan banyak hal yang berarti, walaupun saat mewawancarai beliau
hanya 8 menit tetapi beliau menjelaskan point penting yang itu bisa berguna bagi saya dan pembaca
khususnya mahasiswa kedokteran. Beliau memberi tips untuk menjadi dokter yang ideal dan juga
cara membagi waktu yang baik dan benar. Dari beliau juga saya belajar bahwa memang perjalan
untuk menjadi dokter membutuhkan waktu yang panjang, di setiap perjalanannya ada rintangan
jadi maksimalkan semaksimal mungkin kekuatan kita dalam mengahdapi rintangan tersebut dalam
artian memang menjadi mahasiswa kedokteran akan dikejar laporan, tugas dan ujian jadi kita harus
tetap menjalaninya dengan senang hati, bagaimanapun juga ini akan melatih mental kita saat terjun
ke dunia kerja kedokteran nantinya. Dan juga dari dokter yaya saya belajar bahwa memang untuk
beradaptasi di lingkungan baru atau dalam artian blok baru akan terasa terlalu cepat padahal diri
sendiri belum siap untuk menerimanya dari sini Dokter Yaya mengingatkan bahwa kalian
mempunyai teman, ajak rangkul untuk membantu kalian.. kalian akan menjadi dokter bersama-sama
oleh karena itu kuatkan diri masing2 dgn satu yg lain.

Selain itu, dokter yaya juga memberikan saya nasehat untuk bisa membagi waktu antara kuliah dan
keluarga. Mungkin bisa saja karan notabene mahasiswa kedokteran mempunyai tugas yang banyak
membuat mereka jarang bertemu keluarganya sehingga terjadilah kurangnya keterbukaan antar
keluarga. Jadi walaupun tugas banyak tetap harus ingat keluarga yang telah membiayai kuliah kita di
kedokteran. Dan juga pintar-pintar lah membagi waktu belajar dengan kegiatan intra kampus
lainnya. Beliau juga menitip pesan bagi kita smeua khusunya sebagai mahasiswa kedokteran, beliau
mengatakan bahwa kelak nantinya kita semua akan menjadi dokter tetapi dokter yang ideal
belumcukup jika hanya IQ saja, penguasaan emosional dengan jiwa sosial atau SQ juga harus
seimbang untuk menjadi dokter yang ideal. Dan juga jangan lupa untuk selalu menjaga attitude, jika
kita melihat yang baik maka kita akan melakukan yang baik begitu juga sebaliknya. Dan juga rajin
belajar dan selalu mengasah kemampuan serta selalu mematuhi tata tertib niscaya kita dapat
melewati semua perjalanan menjadi dokter dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai