Anda di halaman 1dari 5

JEFRI CAPRIANSYAH

1766MM02008

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


(Chapter 8 - Analysis of Financial Statements)
RESUME
Analisis laporan keuangan umumnya merupakan serangkaian rasio keuangan yang dirancang
untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan
lain dalam industri yang sama, serta untuk menunjukkan apakah posisi keuangannya telah
membaik atau memburuk dari waktu ke waktu.

Rasio Likuiditas (Liquidity Ratios)


Rasio likuiditas menunjukkan hubungan antara aset lancar dengan lancar perusahaan, dan
kemampuannya untuk memenuhi utang jatuh tempo. Dua rasio likuiditas yang umum digunakan
yaitu:
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio Lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar
Current assets
Current ratio=
Current liabilities
Aktiva lancar terdiri dari kas, surat berharga, piutang, dan persediaan. Kewajiban lancar terdiri
dari hutang dagang, wesel bayar jangka pendek, hutang jangka panjang, pajak yang masih harus
dibayar, dan biaya lainnya yang masih harus dibayar (terutama gaji).

2. The quick, or acid test, ratio


The quick, or acid test, ratio dihitung dengan mengurangi persediaan dari aktiva lancar dan
kemudian membagi sisanya dengan kewajiban lancar
Current assets−Inventories
Quick ,∨acid test , ratio=
Current liabilities
Persediaan biasanya adalah aset yang paling tidak liquid dari semua aset lancar perusahaan;
sehingga persediaan yang paling mungkin mengalami kerugian. Oleh karena itu, rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek tanpa bergantung
pada penjualan persediaan itu sangat penting.

Rasio Aktivitas (Asset Management Ratios)


Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola asetnya. Rasio ini dirancang
untuk mendeteksi apakah jumlah total masing-masing jenis aset yang dilaporkan dalam neraca
tampak masuk akal, terlalu tinggi, atau terlalu rendah mengingat tingkat penjualan saat ini dan
yang direncanakan.
Rasio aktivitas terdiri dari:
1. Rasio Perputaran Persediaan (The Inventory Turnover Ratio)
Rasio perputaran persediaan dihitung yaitu penjualan dibagi dengan persediaan:
Sales
Inventory turnover ratio=
Inventories

2. Rasio Umur Piutang (The Days Sales Outstanding)


The Days Sales Outstanding (DSO), dihitung dengan membagi piutang dengan penjualan harian
rata-rata.
Receivables Receivables
DSO=Days sales outstanding= =
Average sales per day Annual sales/365

3. Rasio Perputaran Aset Tetap (The Fixed Assets Turnover Ratio)


Rasio perputaran aset tetap mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan seluruh aset
tetapnya. Rasio ini diukur dengan membagi penjualan dengan aset tetap bersih:
Sales
¿ assets turnover ratio= assets ¿
Net ¿

4. Rasio Perputaran Total Aset (The Total Assets Turnover Ratio)


Rasio perputaran total aset digunakan untuk mengukur perputaran semua aset perusahaan yang
dihitung dengan membagi penjualan dengan total aset:
Sales
Total assets turnover ratio=
Total assets

Rasio Hutang (Debt Management Ratios)

2
Rasio hutang mengukur sejauh mana perusahaan menggunakan dananya yang bersumber dari
hutang.
Rasio hutang terdiri dari:
1. Total Kewajiban terhadap Total Aset (Total Liabilities to Total Assets)
Rasio total kewajiban terhadap total aset disebut rasio utang, atau terkadang rasio total utang.
Rasio ini mengukur persentase dana yang disediakan oleh sumber selain dari ekuitas:
Total liabilities
Debt ratio=
Total assets

2. Times Interest Earned Ratio


Rasio Times Interest Earned (TIE) dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak
(EBIT) dengan biaya bunga:
EBIT
¿ interest earned (TIE )ratio=
Interest c h arges

3. Rasio Kecukupan EBITDA (EBITDA Coverage Ratio)


Rasio TIE berguna untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi biaya bunga atas
utangnya, tetapi rasio ini masih memiliki kekurangan. Oleh sebab itu telah dikembangkan rasio
kecukupan EBITDA:
EBITDA+ Lease payments
EBITDA coverageratio=
Interest + Principal payments+ Lease payments

Rasio Profitabilitas (Profitability Ratios)


Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan efek gabungan dari likuiditas, aktivitas, dan
utang pada hasil operasi perusahaan.
1. Profit Margin on Sales
Profit Margin on Sales, dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan.
Profit margin on sales=Net income available ¿ common stock h olders ¿
Sales

2. Basic Earning Power (BEP)


Rasio BEP dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aset:

3
EBIT
Basic earning power ratio ( BEP)=
Total assets

3. Return on Total Assets


Return on Total Assets (ROA), dihitung dengan membagi laba bersih dengan total aset.
ROA=Net income available ¿ common stock h olders ¿
Total assets

4. Return on Common Equity


Return on Common Equity (ROE), dihitung dengan membagi laba bersih dengan total ekuitas.
ROE=Net income available ¿ common stock h olders ¿
Common equity

Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratios)


Rasio nilai pasar mengaitkan harga saham perusahaan dengan pendapatan, arus kas, dan nilai
buku per saham, sehingga memberikan manajemen indikasi tentang apa yang dipikirkan investor
berkaitan dengan kinerja perusahaan di masa lalu dan prospek masa depan.
1. Price/Earnings Ratio
Price/Earnings Ratio adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan
Price per share
Price/earnings( P /E) ratio=
Earnings per share

2. Price/Cash Flow Ratio


Di beberapa industri, harga saham lebih terkait erat dengan arus kas dibandingkan dengan laba
bersih. Akibatnya, investor sering melihat Price/Cash Flow Ratio, di mana arus kas diukur
dengan pendapatan bersih ditambah depresiasi dan amortisasi.
Price per share
Price/cash flow=
Cash flow per share

3. Market/Book Ratio
Rasio harga pasar saham terhadap nilai bukunya memberikan indikasi lain tentang bagaimana
investor memandang perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pengembalian ekuitas yang relatif

4
tinggi umumnya menjual pada kelipatan nilai buku yang lebih tinggi daripada mereka yang
memiliki pengembalian rendah.
Commonequity
Book value per share=
Shares outstanding

Analisis tren (Trend analysis)


Analisis tren, adalah salah satu rasio yang penting, karena mengungkapkan apakah kondisi
perusahaan telah membaik atau memburuk seiring waktu.

Sistem Du Pont (The Du Pont system)


Sistem Du Pont dirancang untuk menunjukkan bagaimana margin laba atas penjualan, rasio perputaran
aset, dan penggunaan utang berinteraksi untuk menentukan tingkat pengembalian ekuitas. Manajemen
perusahaan dapat menggunakan sistem Du Pont untuk menganalisis cara meningkatkan kinerja.

Benchmarking
Benchmarking adalah proses membandingkan perusahaan tertentu dengan sekelompok
perusahaan "benchmark" atau ternama.

Anda mungkin juga menyukai