Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI

Hari / Tanggal :Sabtu / 14 Oktober 2018

Waktu : 09.00 WIB (15 menit)

Penyaji :1.Erick Setiadi Arrahman

2.Engly Sember Tanau

3. Sarah Getrida Modok

Tempat :Ruangan 18 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

1. Tujuan

1.1. Tujuan Instruksional Umum( TIU )

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan klien diharapkan mampu mengontrol nyeri secara
nonfarmakologi.

1.2. Tujuan Instruksional Khusus( TIK )

Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit klien


diharapkan mampu :

1. Mengetahui pengertian dari nyeri


2. Mengetahui klasifikasi nyeri
3. Mengetahui tanda dan gejala nyeri
4. Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi

2. Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Waktu Perawat Peserta

Pembuka · Salam pembuka

D = · Memperkenalkan diri
Deskripsi
· Menjelaskantopik yang akandisampaikan · Menjawab salam
1. 4
T =
menit · Mendengarkan
Tujuan · Menjelaskan TIU dan TIK

R = · Menjelaskan relevansi dari materi yang disampaikan

Relevansi terhadap kesehatan

10 1. Penyampaian Materi Menjelaskan tentang : · Mendengarkan dengan


menit 1. pengertiannyeri penuh perhatian
2. klasifikasinyeri
3. tandadangejalanyeri
4. manajemennyerisecaranonfarmakologi
2. Kerja
5 2. Tanya Jawab
menit
Memberi kesempatan pada peserta untuk mengajukan
pertanyaaan.
1. Evaluasi · Bertanya

3 Memberikan pertanyaan tentang · Menjawab Pertanyaan


menit
1. Pengertian nyeri
2. Klasifikasi nyeri
3. Tanda dan gejala nyeri
4. Manajemen nyeri secara nonfarmakologi

· Menjelaskan dan
mempraktekkan

· Menyimpulkan · Mendengarkan
3
3. Penutup
menit · Salam Penutup · Menjawab salam

3. Sasaran

Sasaran ditujukan pada klien dan keluarga

4.Strategi Pelaksanaan

1. Metode : Ceramah, diskusi


2. Media : Leaflet

5. Setting
Peserta penyuluhan dengan bed berhadapan dengan penyaji

6. Evaluasi

1. Evaluasi Struktural

 Membuat SAP
 KontrakWaktu
 MenyiapkanPeralatan

Peralatan atau media yang digunakan adalah leaflet

 Setting

Tempat penyuluhan adalah ruang 18 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

2. Evaluasi Proses

 Peserta
 Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai.
 Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan
 Pertemuan berjalan dengan lancar.
 Penyuluh
 Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.
 Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggungjawab.
 Suasana selama kegiatan penyuluhan kondusif.

MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI


1. Pengertian Nyeri

Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cedera
atau kerusakan pada tubuh kita.Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar, kesemutan seperti
terbakar, tertusuk, atau ditikam.

2. Klasifikasi Nyeri

1. Nyeri akut (< 6 bulan)

Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan dengan cedera
spesifik.Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari beberapa detik hingga enam bulan.

2. Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode waktu.Nyeri kronik
merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dari 6 bulan.

3.Tanda dan Gejala Nyeri

1. SUARA
a.menangis
b.merintih
c. menarik/ menghembuskan nafas
2. EKSPRESI
a.meringis
b.menggigit lidah, mengatupkan gigi
c. tertutup rapat/membuka mata atau mulut
d. menggigit bibir
3. PERGERAKAN TUBUH
a. kegelisahan
b. mondar-mandir
c. gerakan menggosok atau berirama
d. bergerak melindungitubuh
e. otot tegang
4. INTERAKSI SOSIAL
a. menghindari percakapan dan kontak sosial
b. berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
c. disorientasi waktu

4. Manajemen Nyeri Nonfarmakologi

 Distraksi

Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatiant erhadap hal – hal lain sehingga
lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh :

1. Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah


2. Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
3. Menonton TV
4. Medengarkan musik, radio, dll

 Relaksasi
Teknik relaksasi member individu control diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau
nyeri, stress fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik relaksasi dapat dilakukan untuk
mengendalikan rasa nyeri ibu dengan meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf
otonom .

Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :

1. Ciptakan lingkungan yang tenang


2. Usahakan tetap rileks dan tenang
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan
1,2,3
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan
bawah rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-
lahan
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
DaftarPustaka

Smeltzer& Bare.(2002). Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah. Jakarta: EGC.

Suddarth& Brunner.(2001). Buku Ajar KeperawatanMedikal-Bedah. Jakarta: EGC.

Tamsuri, A. (2006). KonsepdanPenatalaksanaanNyeri. Jakarta : EGC.

Leaflet ManajemenNyeriNonfarmakologi

Anda mungkin juga menyukai