Anda di halaman 1dari 8

BAB 5

HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

5.1 Data Umum

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Lansia

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat usia lansia


di UPT PSLU Jombang di Pare tahun 2018

Usia lansi Frekuensi Presentase (%)


Usia 60-74 thn 38 82,6
Usia 75-90 thn 6 13,0
Usia >90 thn 2 4,3
Total 46 100,0
(Sumber : Data Primer Penelitian, 2018)

Berdasarkan tabel 5.1 didapatkan bahwa hampir seluruhnya lansia

berusia 60-74 tahun (82,6%) yaitu 38 responden.

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikan lansia

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan


lansia di UPT PSLU Jombang di Pare tahun 2018.

Pendidikan lansia Frekuensi Presentase (%)


Tidak sekolah 8 17,4
Sekolah dasar 26 56,4
Sekolah menengah 12 26,1
Total 46 100,0
(Sumber : Data Primer Penelitian, 2018)

Berdasarkan tabel 5.2 didapatkan data bahwa sebagian besar lansia

berpendidikan serkolah dasar (56,4%) yaitu 26 responden.

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis kelamin

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat jenis


kelamin di UPT PSLU Jombang di Pare tahun 2018.

Jenis kelamin Frekuensi Presentase (%)


Laki-laki 17 37,0

39
40

Perempuan 29 63,0

Total 46 100,0
(Sumber : Data Primer Penelitian, 2018)

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diinterprestasikan bahwa sebagian

besar 29 responden (63,0%) kategori .

5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan kebiasaan minum kopi

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat kebiasaan


minum kopi di UPT PSLU Jombang di pare tahun 2018.

Tingkat Ibu
Pekerjaan Frekunsi Presentase (%)
Tidak Bekerja 20 66,7
Wiraswasta 0 0
Swasta 4 13,3
PNS 6 20,0
Total 30 100,0
(Sumber : Data Primer Penelitian, 2018)

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diinterprestasikan bahwa sebagian

besar 20 (66,7%) responden ibu dengan kategori tidak bekerja.

5.2 Data Khusus

5.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua


41

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Orang Tua Di Tk Alam Hijau Daun Kelurahan Bujel Kecamatan
Mojoroto Kota Kediri Tahun 2018

Ibu
Tingkat Pendidikan
Frekuensi Presentase (%)
Pendidikan Dasar (SD dan
6 20,0
SMP)
Pendidikan Menengah
13 43,3
(SMA,SMK)
Perguruan Tinggi (D3,
11 36,7
S1,S2,S3)
Total 30 100,0
(Sumber : Data Primer Penelitian, 2018)

Berdasarkan tabel 5.5 dapat diinterprestasikan bahwa hampir

setengahnya yaitu 13 (43,3%) responden ibu berpendidikan SMA.

5.2.2 Karakteristik Perkembangan Sosial

Tabel 5.6  Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat


Perkembangan Sosial Di Tk Alam Hijau Daun Kelurahan Bujel
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Tahun 2018

Perkembangan Sosial Frekuensi Presentase (%)


Tidak Dapat Dites 11 36,7
Suspek 6 20,0
Normal 13 43,3
Total 30 100,0
(Sumber : Data Primer Penelitian, 2018)

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diinterprestasikan bahwa hampir

setengahnya 13 responden (43,3%) dengan kategori perkembangan sosial

normal.

5.2.3 Hubungan Antara Pendidikan Orang Tua Dengan Perkembangan Sosial

Anak Prasekolah Di Tk Alam Hijau Daun Kelurahan Bujel Kecamatan

Mojoroto Kota Kediri Tahun 2018.

Hubungan pendidikan orang tua dengan perkembangan sosial

setelah dilakukan tabulasi silang adalah sebagai berikut :


42

Tabel 5.7 Tabel Silang pendidikan orang tua dengan perkembangan sosial

Perkembangan Sosial
Pendidikan Orang Tidak dapat
Suspek Normal Total
Tua dites
F % F % F % F %
Pendidikan Dasar 3 10,0 1 3,3 2 6,7 6 20
(SD dan SMP)
Pendidikan 6 20,0 3 10,0 4 13,3 13 43,3
Menengah (SMA,
SMK)
Perguruan Tinggi 2 6,7 2 6,7 7 23,3 11 36,7
(D3,S1,S2,S3)
Total 11 36,7 6 20,0 13 43,3 30 100
Uji Spearman Rank
Dengan hasil p : 0,108
(Sumber : Data Primer Penelitian, 2018)

Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa hampir seluruhnya

pendidikan orang tua dalam kategori Pendidikan Menengah (SMA) yaitu

sebanyak 13 responden (43,3%). Hasil analisa data menggunakan uji

Spearman’s Rho diketahui bahwa p-value = 0,108 pada α = 0,05, karena p-

value > α maka H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada

hubungan antara pendidikan orang tua dengan perkembangan sosial anak

usia prasekolah di Tk Alam Hijau Daun Kelurahan Bujel Kecematan

Mojoroto Kota Kediri Tahun 2018. Berdasarkan hasil Spearman’s Rho

diketahui nilai koefisien korelasi (r) = 0,300 maka dapat diinterpretasikan

bahwa hubungan antara pendidikan orang tua dengan perkembangan sosial

anak usia prasekolah dalam kategori lemah dan positif yang berarti

semakin tinggi pendidikan orang tua semakin tinggi pula perkembangan

sosial anak yang terjadi Tk Alam Hijau Daun.

5.3 Pembahasan

5.3.1 Pendidikan Orang Tua


43

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, di dapatkan

bahwa dari 30 responden hampir setengahnya 13 (43,3%) responden

berpendidikan SMA.

Pendidikan orang tua adalah salah satu faktor yang penting dalam

tumbuh kembang anak. Karena dengan pendidikan yang baik, maka orang

tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara

pengasuhan anak yang baik, bagaimana cara menjaga kesehatan anaknya,

pendidikannya dan sebagainya. Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka semakin mudah menerima informasi dan semakin bagus

pengetahuan yang dimilikinya (Hidayat, 2015).

Menurut Gorden (2010), salah satu hal mempengaruhi

perkembangan sosial adalah pendidikan orang tua. Semakin tinggi

pendidikan akan membuat orang tua terpacu untuk mencari informasi yang

berkaitan dengan perkembangan anak, misalnya dari keluarga maupun

teman. Hal ini ditunjang pula dengan sumber informasi yang semakin luas

saat ini, dapat diperoleh melalui media cetak ( buku, majalah surat kabar),

media elektronik ( radio, televisi, internet) maupun sumber informasi

lainnya.

5.3.2 Perkembangan Sosial

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, di dapatkan

bahwa dari 30 responden hampir setengahnya 13 responden (43,3%)

dengan kategori perkembangan sosial normal.

Perkembangan sosial dapat diberi pengertian sebagai pencapaian


44

kematangan dalam hubungan sosial atau kemampuan bergaul dengan

orang lain (Syamsu Yusuf, 2010). Berdasarkan pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa perkembangan sosial dapat diartikan sebagai proses

belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma –norma kelompok, moral

dan tradisi, meleburkan diri menjadi suatu kesatuan dan saling

berkomunikasi (Santrok, 2012).

Menurut peneliti perkembangan sosial yang terjadi dalam kategori

normal di karenakan berbagai faktor yaitu pendidikan tua karena semakin

tinggi pendidikan akan membuat orang tua terpacu untuk mencari

informasi yang berkaitan dengan perkembangan sosial anak.

5.3.3 Hubungan Pendidikan Orang Tua Dengan Perkembangan Sosial Anak


Prasekolah Di Tk Alam Hijau Daun Kelurahan Bujel Kecamatan
Mojoroto Kota Kediri Tahun 2018

Hasil penelitian yang telah di lakukan didapatkan dari 30

responden menunjukan bahwa hampir setengahnya 13 responden (43,3%)

dengan kategori perkembangan sosial normal. Hasil analisa data

menggunkan Spearman’s Rho diketahui bahwa p-value = 0,108 pada α =

0,05, maka H0 di terima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada hubungan

antara pendidikan orang tua dengan perkembangan sosial anak prasekolah

di Tk Alam Hijau Daun. Berdasarkan hasil Spearman’s Rho nilai koefisien

korelasi (r) = 0,300, maka dapat diinterpretasikan bahwa hubungan antara

pendidikan orang tua dengan perkembangan sosial anak usia prasekolah

dalam kategori lemah dan positif yang berarti semakin tinggi pendidikan

orang tua semakin tinggi pula perkembangan sosial anak.


45

Pendidikan orang tua adalah salah satu faktor yang penting dalam

tumbuh kembang anak. Karena dengan pendidikan yang baik, maka orang

tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara

pengasuhan anak yang baik, bagaimana cara menjaga kesehatan anaknya,

pendidikannya dan sebagainya. Semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka semakin mudah menerima informasi dan semakin bagus

pengetahuan yang dimilikinya (Hidayat, 2015). Adapun faktor lain yang

mempengaruhi perkembangan sosial anak yaitu faktor internal (dalam) :

unsur berfikir dan kemampuan intelektual, keadaan kelenjar zat-zat dalam

tubuh, emosi dan sifat-sifat (temperamen) tertentu. Faktor eksternal

( dalam) : keluarga, gizi, budaya setempat, teman bermain dan sekolah.

Dan faktor orang tua : lamanya orang tua bekerja diluar rumah, dan

pendidikan orang tua.

Menurut Gorden (2010), salah satu hal mempengaruhi

perkembangan sosial adalah pendidikan orang tua. Semakin tinggi

pendidikan akan membuat orang tua terpacu untuk mencari informasi yang

berkaitan dengan perkembangan anak, misalnya dari keluarga maupun

teman. Hal ini ditunjang pula dengan sumber informasi yang semakin luas

saat ini, dapat diperoleh melalui media cetak ( buku, majalah surat kabar),

media elektronik ( radio, televisi, internet) maupun sumber informasi

lainnya.

Perlu diketahui bahwa penting bagi orang tua bersikap benar dalam

merespon sosial anak. Bersikap menyerah sepenuhnya hampir di pastikan

menjamin munculnya tingkah laku buruk dan banyaknya perkembangan


46

sosial saat anak tumbuh. Demikian halnya dengan penggunaan kekuasaan

dan paksaan, teriakan dan pukulan selalu membuat tingkah laku sosial

yang buruk. Pola pengasuhan yang penuh kehangatan dan cinta kasih,

tetapi pada saat yang bersamaan pula menciptakan sebuah struktur dan

batas yang jelas merupakan hal yang penting untuk mengatasi anak yang

mengalami perkembangan sosial normal dan suspek.

Anda mungkin juga menyukai