Anda di halaman 1dari 8

A.

PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG


Pasar Uang adalah suatu tempat dimana akan bertemunya pemilik jangka
pendek dapat menawarkan kepada calon peminjam dana yang membutuhkannya
baik secara langsung ataupun melalui perantara. Dari segi tinjauan, pasar uang
terdiri dari permintaan dan penawaran Uang.

1. Permintaan Uang.
Permintaan Uang adalah keseluruhan jumlah uang yang ingin dipegang
oleh suatu perusahaan maupun masyarakat, atau bisa juga disebut sebagai
kebutuhan masyarakat akan uang tunai. beberapa hal yang mempengaruhi
permintaan uang, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Pendapatan Rill, semakin tinggi pendapatan permintaan akan uang akan
semakin besar. Ini dikarenakan konsumsi dan tabungan akan bertambah
seiring dengan meningkatnya pendapatan.
b) Tingkat Suku Bunga, semakin tinggi suku bunga permintaan akan uang
untuk motif spekulasi akan berkurang. Hal ini dikarenakan tingginya suku
bunga akan membuat biaya pinjaman uang untuk berspekulasi semakin
bertambah mahal. Selain itu, jika tingkat suku bunga tinggi, orang akan
lebih baik memilih untuk menabung di bank daripada untuk berspekulasi.
c) Tingkat Harga Umum, semakin tinggi tingkat harga umum, permintaan
akan uang akan semakin bertambah. Hal ini dikarenakan harga barang dan
jasa bertambah mahal, dan untuk membelinya diperlukan uang yang lebih
banyak pula dan mengakibatkan permintaan akan uang juga semakin
bertambah.
d) DLL
Berdasarkan teorinya, permintaan uang ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1) Teori Kuantitas Uang ( Teori Uang Klasik )
Irving fisher mengasumsikan bahwa keberadaan akan uang pada
hakikatnya adalah flow concept, yaitu tingkat permintaan uang tidak
dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, akan tetapi besar kecilnya
permintaan uang ditentukan oleh besarnya kecepatan perputaran uang
tersebut, selain itu tingkat harga dalam teori ini juga berpengaruh. Irving
fisher merumuskan teorinya di dalam persamaan yang sederhana, yaitu:

MV = PT

M : Jumlah uang yang diminta.


V : Tingkat Perputaran Uang, yaitu maksudnya berapa kali suatu mata
uang berpindah tangan dalam satu periode.
P : Tingkat Harga.
T : Volume barang yang menjadi objek transaksi.
Dapat disimpulkan bahwa, pembayaran yang dilakukan oleh pembeli
( total pengeluaran = MV) adalah identik atau sama dengan penerimaan
oleh penjual (nilai barang yang dibeli= PT).
2) Teori Permintaan Uang Keynes
Permintaan uang dalam teori ini dikemukakan oleh John Maynard Keynes,
teori ini berbanding terbalik dengan teori kuantitas uang. Kalau pada
kuantitas uang tidak diperlukannya tingkat suku bunga, lain halnya dengan
teori ini, di dalam teori ini tingkat suku bunga sangat berpengaruh
terhadap perilaku masyarakat untuk memilih memegang uang tunai atau
surat-surat berharga.
Penekanan faktor tingkat bunga terhadap keinginan memegang
uang inilah yang memungkinkan analisis permintaan uang sebagai alat
untuk memeroleh keuntungan. Menurut Keynes ada 3 motif yang
mempengaruhi tingkat permintaan uang, diantaranya yaitu :
 Motif Transksi ( Transaction Motive )
Digunakan untuk melakukan pembayaran secara reguler terhadap
transaksi yang dilakukan, artinya semakin besar tingkat pendapatan
yang dihasilkan, maka jumlah uang diminta untuk transaksi juga
mengalami peningkatan demikian sebaliknya.
( MDt = f(Y) )

 Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)


Uang yang diminta oleh masyarakat untuk keperluan di masa
mendatang yang sifatnya berjaga-jaga. Menurut Keynes jumlah uang
yang dipegang unutk berjaga-jaga tergantung dari tingkat pendapatan.
Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka semakin tinggi pula uang
yang dipegang untuk berjaga-jaga di masa yang akan datang.
( MDp = f(Y) )

 Motif Spekulasi ( Speculative Motive)


Pada suatu sistem ekonomi modern dimana lembaga keuangan
masyarakat sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat
mendorong masyarakatnya untuk menggunakan uangnya bagi kegiatan
spekulasi, yaitu disimpan atau digunakan untuk membeli surat-surat
berharga, seperti obligasi pemerintah, saham, atau instrumen lainnya.
Faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan uang dengan motif
ini adalah besarnya suku bunga, dividen surat-surat berharga,
ataupun capital gain.
( MDs = f(i) )
Jadi, hubungan antara permintaan uang untuk spekulasi dengan
suku bunga adalah negative. Artinya setiap adanya kenaikan suku
bunga, maka permintaan uang untuk spekulasi akan berkurang dan
begitupun sebaliknya.

2. Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang beredar di dalam suatu
perekonomian. Kita telah mengenal kebijakan moneter, yaitu kebijakan
yang bertujuan untuk mengatur penawaran uang / mengatur jumlah uang
yang beredar. Jadi penawaran uang merupakan tugas pemerintah melalui
bank sentral (Bank Indonesia).
Perubahan jumlah uang yang beredar secara garis besar
dipengaruhi oleh uang inti dan pelipat uang. Besarnya uang inti sangat
tergantung pada tindakan-tindakan yang ditentukan oleh pemerintah
khususnya bank sentral. Pelipat uang, di lain pihak, disamping dipengaruhi
oleh perilaku bank sentral juga ditentukan oleh perilaku agen-agen
ekonomi lainnya seperti bank umum dan masyarakat domestic.
Kurva penawaran uang pada umumnya memiliki slope positif. Seperti
halnya kurva permintaan uang, jumlah uang yang beredar juga dipengaruhi
oleh tingkat bunga.
Adapun faktor-faktor yang mempengruhi pergeseran kurva penawaran
uang, adalah:
1. Tingkat Bunga
Merupakan faktor utama yang mempengaruhi jumlah uang yang
beredar dalam perekonomian. Jika tingkat bunga terlalu tinggi, dunia usaha
akan lesu.
2. Tingkat Inflasi
Inflasi yang tinggi dapat melumpuhkan perekonomian. Daya beli
masyarakat menjadi rendah dan perusahaan tidak dapat menjual barang dan
jasa yang ditawarkannya.
3. Tingkat Produksi dan Pendapatan Nasional
Bila tingkat produksi dan pendapatan nasional rendah, pemerintah
mungkin akan memperbanyak jumlah uang yang beredar. Dengan tujuan
untuk menggairahkan dunia perbankan dan dunia usaha (melalui peningkatan
suku bunga dan peningkatan harga).
4. Kondisi Kesehatan Dunia Perbankan
Setiap bank diharuskan memiliki cadangan uang yang cukup untuk
menjaga dana nasabah agar tetap aman. Bank Indonesia menetapkan tingkat
cadangan tertentu, yang sekaligus menjadi pengukur kesehatan bank.
5. Nilai Tukar Rupiah
Jika nilai tukar rupiah menurun, pemerintah akan menurunkan jumlah
rupiah yang beredar, sehingga sesuai hukum keseimbangan permintaan dan
penawaran. Tingkat bunga akan naik dan nilai rupiah pun terangkat.

B. PASAR UANG DAN KURVA LM : KESEIMBANGAN PASAR


UANG
Kurva LM menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan pendapatan
nasional yang terjadi di pasar uang. Teori yang mendasari pembentukan kurva LM
adalah teori preferensi likuiditas, dimana teori ini menyatakan tingkat bunga
adalah faktor yang sangat menentukan keinginan seseorang untuk memegang
uang. Alasannya adalah tingkat bunga merupakan biaya peluang (opportunity
cost) karena dengan memegang uang berarti seseorang akan kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan bunga dari deposito atau obligasi.
Suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Dalam
keadaan dimana penawaran uang tetap, perubahan dalam suku bunga akan terjadi
hanya apabila permintaan uang mengalami perubahan. Perubahan permintaan
uang terutama terjadi karena peningkatan pengeluaran agregat, semakin tinggi
pengeluaran agregat semakin tinggi permintaan akan uang dan semakin tinggi
tingkat suku bunga.
C. JUMLAH UANG BEREDAR, EKUILIBRIUM PASAR UANG DAN
KURVA LM
Keseimbangan pasar uang terjadi ketika terdapat kesamaan antara
permintaan uang dengan penawaran uang. Jumlah uang beredar secara kuantitas
ditentukan oleh bank sentral, di mana jumlah ini dilambangkan dengan M, apabila
harga diasumsikan konstan pada tingkat P, maka penawaran uang (Money supply)
riil berada pada tingkat M/P. Keseimbangan pasar uang pada Gambar 2.9
memperlihatkan tingkat pendapatan, suku bunga dan kurva LM. Kombinasi suku
bunga dan tingkat pendapatan di mana permintaan uang atas saldo riil sama
dengan penawaran. Pada tingkat pendapatan Y1, kurva permintaan saldo riil
adalah L1, dalam Gambar (b). Penawaran saldo riil M/P ditunjukkan oleh garis
vertikal, karena jumlah penawaran uang eksogen ditentukan oleh bank sentral
bukan oleh tingkat bunga. Suku bunga (i1) bersifat menyeimbangkan pasar uang.
Titik E (dalam Gambar a) menunjukkan keseimbangan pasar uang. Selanjutnya
ketika pendapatan meningkat menjadi Y2, permintaan saldo riil akan meningkat
pada setiap suku bunga dan kurva permintaan atas saldo riil bergeser keatas dan
kesebelah kanan (L2) dan keseimbangan terjadi pada suku bunga i2 dan titik
ekuilibrium baru pada titik E2.
Kurva LM atau kurva keseimbangan pasar uang, memperlihatkan
kombinasi suku bunga dan tingkat pendapatan sehingga permintaan uang riil (Md)
sama dengan penawaran uang (Ms). Di sepanjang garis LM, pasar uang berada
pada titik ekuilibrium. Kurva LM miring secara positip hal ini terjadi karena
ketika penawaran uang tetap, pertambahan pendapatan nasional akan
meningkatkan permintaan uang karena semakin banyak uang diperlukan untuk
transaksi. Kenaikan permintaan ini akan membuat suku bunga meningkat.
Secara matematis kurva LM dapat dirumuskan dengan cara
menggabungkan persamaan permintaan uang akan saldo riil (kY-hi) dengan
persamaan penawaran uang riil (M/P). Agar pasar selalu ekuilibrium, permintaan
harus sama dengan penawaran. Persamaan ini dapat dituliskan sebagai berikut:
D. PERGESERAN KURVA LM
Kurva LM akan bergeser bila permintaan dan atau penawaran uang
berubah. Jika ada penambahan jumlah uang beredar dan permintaan uang
bertambah maka kurva LM akan bergeser ke kanan (dari LMo ke LM1). Begitu
pula sebaliknya jika jumlah uang beredar dan permintaan uang berkurang maka
kurva LM akan bergeser ke kiri.
Sebagai contoh jika pada tingkat NNP lebih tinggi permintaan uang
bertambah besar, dan akibatnya adalah tingkat bunga keseimbangan meningkat
sewaktu NNP bertambah (dengan mengamsumsi bahwa persediaan uang adalah
“Fixed”). Kurva LM Menunjukan hubungan antara berbagai tingkat NNP dan
tingkat-tingkat suku bunga keseimbangan yang berhubungan denganya.
Kurva LM miring secara positif. Karena penawaran uang adalah tetap,
kenaikan tingkat pendapatan, yang menaikkan jumlah uang yang diminta,
haruslah disertai dengan kenaikan suku bunga. Hal ini menurunkan jumlah uang
yang diminta, dan karenanya mempertahankan keseimbangan pasar uang.
Penurunan dalam penawaran keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke
atas. Sedangkan kenaikan dalam penawaran keseimbangan uang riil akan
menggeser kurva LM ke bawah.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kurva LM
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kurva LM sebagai berikut:
1. Jumlah uang beredar (money supply).
Kalau jumlah uang beredar (Ms) bertambah, kurva LM
akan bergeser kekanan, sebaliknya apabila jumlah uang beredar
(Ms) berkurang kurva LM akan bergeser kekiri.
2. Permintaan uang (money demand)
Apabila permintaan uang (Md) mengalami kenaikan,
maka kurva LM akan bergeser kekiri, sebaliknya apabila
permintaan uang (Md) turun, kurva LM akan bergeser ke kanan.
3. Elastisitas permintaan uang untuk spekulasi terhadap perubahan
tingkat bunga(interest elasticity of speculative demand for
money)
Semakin elastis permintaan uang terhadap perubahan
tingkat bunga maka kurva LM akan semakin datar (flatter),
sebaliknya semakin inelastis permintaan uang terhadap tingkat
bunga, kurva LM semakin tegak (steeper).
4. Elastisitas permintaan uang untuk transaksi terhadap tingkat
pendapatan.
Elastisitas permintaan uang untuk transaksi terhadap
perubahan tingkat pendapatan ini mempengaruhi,
baik intercept maupun slope dari kurva LM.

Anda mungkin juga menyukai