Anda di halaman 1dari 2

Nama :

1. Ditya Putri Imaniar (140710170002)


2. Ade Prabowo (140710170004)
3. Siti Fatimah (140710170011)
4. M. Rizky Hasyim (140710170030)

Analysis of magnetic properties rocks and soils around the


Danau Diatas, West Sumatra
R N Fajri1, R Putra1, C B de Maisonneuve2, A Fauzi1, Yohandri1 and H Rifai1.*
I. Pendahuluan
Karakteristik magnetik batuan memiliki sifat magnetik yang berbeda jenis tergantung proses
pembentukan, kandungan, mineral dan lain-lain. Jika batu ini mengalami erosi, maka material batuan akan
dibawa di sekitar area seperti danau, melalui angin, air kemudian terendapkan. Sedimen-sedimen ini juga
bias berasal dari debu dari letusan gunung berapi (abu vulkanik) tempat sifat magnetik yang dating dari
batuan sekitarnya berbeda dari sifat magnetik yang berasal dari debu letusan gunung berapi. Penelitian ini
digunakan untuk mengetahui karakteristik magnetik batuan dan tanah di sekitar Danau Diatas Sumatera
Barat, yang merupakan salah satu sumber sedimen. Ini magnet properti dapat ditentukan menggunakan
metode magnetisme batuan yang biasa digunakan untuk menentukan sifat magnetik dari sifat material.
II. Metode
Penelitian dilakukan di sekitar Danau Diatas, Kabupaten Solok, Sumatera barat. Sample di studi ini
telah diambil dalam beberapa tempat yang berbeda, pertama di Jorong Urak, Kecamatan Lembah Gumanti,
kedua di Batang Ari Jorong Batu Putiah Kecamatan Lembah Gumanti, lokasi ke tiga di Jorong Taluak
Dalam Kecamatan Lembah Gumanti dan lokasi ke empat di Simpang Tanjung Nan IV Kecamatan Danau
Kembar.
Tipe sample yang digunakan dalam studi ini yakni batu dan tanah. Dimana terdapat 14 sample ( 9
batuan dan 5 tanah). Untuk beberapa potongan batuan dihancurkan dengan palu dan ditumbuk dengan
menggunakan mortar agar menjadi butiran halus. Untuk sample tanah dikeringkan di bawah sinar matahari,
kemudian gumpalan tanah masih dihalusan dengan menggunakan mortar sampai halus.
Masing-masing sample telah diukur kerentanan magnetiknya sebanyak 3 kali. Pengukuran ini
dimaksudkan untuk menghasilkan susceptibility frequency dependent χFD (%).

III. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil pengukuran dapat diidentifikasi bahan magnetik yang terkandung dalam 9 sampel
batuan dan diperoleh nilai suseptibilitas magnetik bervariasi pada kisaran antara 23,77 x 10 -8 m 3 / Kg -
2791,6 x 10 -8 m 3 / Kg.
• Nilai magnetik 23,77 x 10 -8 m 3 / Kg, adalah nilai magnetik batu slate. Ini dapat dikatakan bahwa
kandungan mineral magnetik pada titik itu lebih rendah dari Ferrimagnetik. Hal ini disebabkan oleh
proses pelapukan dan presipitasi yang menghasilkan campuran dengan bahan organik diamagnetik.
Sampel didominasi oleh mineral hematit (Fe 2 O 3).
• Nilai magnetik 2791,6 x 10 -8 m 3 / Kg, adalah nilai magnetik batuan diorit. ini dapat dikatakan
bahwa kandungan mineral magnetik pada titik itu cukup tinggi (feromagnetik). Ini mungkin karena
kandungan unsur-unsur dari sampel yang berasal dari batuan asli yang belum mengalami pelapukan.
Sampel didominasi oleh mineral ilmenit (FeTiO3).
• Untuk pengukuran 5 sampel tanah diperoleh nilai suseptibilitas magnetik bervariasi pada kisaran
antara 17,4 x 10 -8 m 3 / Kg - 2804,4 x 10 -8 m 3 / Kg. Susepbilitas magnetik dengan nilai 17,4 x 10
-8 m 3 / Kg, dapat dikatakan bahwa kandungan mineral magnetik rendah dan mineral ferrimagnetik
yang terkandung dalam sampel kecil. Hal ini disebabkan oleh lokasi pengambilan sampel yang jauh
dari pembawa sumber magnetik (mineral magnetik). Sampel didominasi oleh hematit (Fe 2 O 3)
• Nilai magnetik 2804,4 x 10 -8 m 3 / Kg, adalah nilai magnetik tanah liat. Dapat dikatakan bahwa
kandungan mineral magnetik pada titik itu cukup tinggi (feromagnetik). Disebabkan oleh kandungan
mineral besi dalam sampel tinggi. Sampel didominasi oleh mineral ilmenit (FeTiO3). Menurut
Madjid, A (2009), hematite dan ilmenite adalah beberapa mineral yang ditemukan di tanah yang
termasuk dalam kelompok mineral oksida, yaitu mineral non-silika.

Berdasarkan grafik hubungan χLF (10-8 m3 / kg) dengan χFD (%) untuk sampel batuan dan tanah
pada gambar kanan dan grafik χHF (10-8 m 3 / kg) dengan χFD (%) untuk batu dan sampel tanah pada
gambar kiri dapat Terlihat bahwa nilai χFD dalam sampel tanah lebih tinggi daripada sampel batuan.
Semakin tinggi nilai χFD (%), semakin tinggi kandungan butir superparamagnetik. Tanah yang
mengandung butiran superparamagnetic membuat tanah menjadi halus. Tanah yang halus akan lebih
mudah menyerap air dan mengalami kejenuhan yang lebih cepat.
IV. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai
magnetik batuan dan tanah bervariasi dalam kisaran antara 23,77 x 10-8 m3 / kg - 2791,6 x 108 m3 / kg
dan 17,4 x 10-8 m3 / kg - 2804,4 x 10-8 m3 / Kg. Nilai magnetik batuan dan tanah di sekitar Danau Diatas
termasuk dalam kelompok mineral feromagnetik dan ferrimagnetik. Mineral pembawa magnetik pada sifat
magnetik sampel didominasi oleh mineral ilmenit (FeTiO3) dan hematit (Fe2O3). Nilai χFD (%) di kisaran
3,3% dan 4,6% menafsirkan bahwa sampel mengandung campuran butiran superparamagnetic dan butiran
non-superparamagnetic kasar, sedangkan nilai χFD (%) adalah 13,5%, nilai menafsirkan bahwa sampel
mengandung lebih dari 75% butir superparamagnetic.

Anda mungkin juga menyukai