Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENELITIAN

“ANALISIS ERGONOMI PADA LINGKUNGAN PEKERJA DAN


KONSUMEN DI RESTORAN CEPAT SAJI BURGER KING
SETIABUDI SRONDOL”

Disusun untuk Memenuhi Nilai Ujian Akhir Semester


Mata Kuliah Ergonomi dan Studi Gerak Waktu (K3)

Dosen Pengampu:
Dr. Endah Kumala Dewi, M.Kes

Disusun oleh :
Kukuh Ragil Prayogi
15000117140141

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, restoran cepat saji telah melakukan ekspansi besar-
besaran hingga di berbagai kota di Indonesia. Keberadaan restoran cepat saji ini
disambut dengan baik oleh banyak kalangan di berbagai usia. Selain karena
pelayanannya cepat, terdapat pula beberapa penawaran produk dengan harga yang
cukup menarik. Salah satu restoran cepat saji dengan minat terbanyak dari
masyarakat Indonesia adalah Burger King.
Burger King merupakan restoran cepat saji yang menawarkan makanan
berupa hamburger, kentang goreng dan minuman ringan. Saat ini, Burger King
telah berhasil membuka 43.201 gerai di 81 negara (Wikipedia Indonesia, 2019). Di
Indonesia sendiri setidaknya sudah membuka 37 cabang di berbagai provinsi
dengan total yang mencapai ratusan gerai. Kehadiran Burger King sebagai restorat
cepat saji ini mampu menarik minat masyarakat Indonesia untuk melakukan
transaksi berupa pembelian untuk makan di tempat (dine in) atau dibawa pulang
(take away). Sistem baru yang ditawarkan oleh Burger King saat ini adalah dengan
adanya fasilitas bagi pengendara untuk dapat memesan langsung dengan sistem
drive thru.
Fasilitas yang terdapat pada Burger King sebagai restoran cepat saji saat para
konsumen memilih untuk makan di tempat adalah tersedianya meja dengan kursi
lengkap dengan beberapa fasilitas lain yang mendukung seperti layangan internet
gratis dan catu daya. Hal itu lah yang menjadi salah satu tempat buruan oleh
beberapa kalangan remaja bahkan keluarga untuk dapat menikmati hidangan dari
Burger King sekaligus merasakan fasilitas yang disediakan untuk melakukan
kegiatan bersama seperti berkumpul, pertemuan hingga mengerjakan tugas.
Burger King yang terletak di Setiabudi Srondol, Banyumanik merupakan
salah satu restoran cepat saji yang tak pernah sepi dari mahasiswa. Selain fasilitas
yang cukup mendukung, harga yang ditawarkan oleh Burger King sangat ramah di
kantong mahasiswa. Namun lebih dari itu, masih saja terdapat beberapa
kekurangan dalam pengadaan fasilitas yang dirasa kurang nyaman sehingga
pengunjung atau konsumen kurang mudah dalam mengerjakan tugas ataupun
kegiatan lain yang menggunakan fasilitas fisik di Burger King. Beberapa alat
dapur yang ada di Burger King pula dirasa kurang membuat nyaman para
pegawainya, terkadang kebisingan dari mesin-mesin sehingga membuat pegawai
merasa tertekan.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian permasalahan yang ada diatas maka perlu
dilakukan kajian atau analisis ulang untuk mengetahui bagaimana kondisi fasilitas
di Burger King untuk dikategorikan kembali apakah sudah memenuhi standar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) atau cukup ergonomis untuk digunakan.
Analisis ini mendukung pula untuk melihat bagaimana kelayakan fasilitas dan
mengukur resiko-resiko yang mungkin terjadi saat konsumen atau bahkan pelayan
menggunakan fasilitas yang ada.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan
yaitu bagaimana kondisi lingkungan, masalah ergonomis dan kecelakaan kerja
yang mungkin terjadi saat konsumen atau pelayan menggunakan fasilitas yang
disediakan di Burger King cabang Setiabudi Srondol, Banyumanik Semarang.

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan analisis adalah untuk mengetahui kondisi
lingkungan, masalah ergonomis dan kecelakaan kerja yang mungkin terjadi saat
konsumen atau pelayan menggunakan fasilitas yang disediakan di Burger King
cabang Setiabudi Srondol, Banyumanik Semarang.
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Asesmen


Asesmen dilaksanakan pada hari Jumat, 4 September 2019 bertepatan
pada pukul 21.30 WIB. Asesmen dilaksanakan di Burger King cabang
Setiabudi Srondol Banyumanik dengan lokasi detail Jalan Setiabudi No. 20
Tinjomoyo Kec. Banyumanik, Kota Semarang.

B. Metode Asesmen
Metode asesmen yang digunakan dalam pelaksanaan survei yaitu
menggunakan teknik observasi. Observasi adalah suatu metode pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis baik secara langsung maupun secara tidak langsung pada
tempat yang diamati (Hadi & Nurkancana dalam Suardeyasasri, 2010). Sanger
(dalam Anon, 2010) berpendapat bahwa observasi dapat dilakukan dengan
melihat bukti yang dikumpulkan dan berusaha mencari yang signifikan dan
tidak signifikan dari kumpulan bukti tersebut. Sehingga, dapat dikatakan
bahwa penggalian data yang dilakukan untuk survei adalah dengan observasi
dimana peneliti melakukan pengamatan secara sistematis dan langsung
ditempat untuk mengumpulkan data yang riil, valid dan sah secara empiris.

C. Hasil dan Bahasan Asesmen Ergonomi pada Burger King Setiabudi


Asesmen yang dilakukan memberikan hasil mengenai beberapa
pengamatan terhadap keberadaan barang-barang untuk konsumen dan juga
pekerja serta keberfungsian barang-barang tersebut yang menunjang atau
membantu pekerjaan para pekerja di Gerai Burger King Setiabudi Srondol.
Namun, dari pengamatan yang dilakukan terdapat beberapa alat bantu kerja
yang menurut pengamat perlu untuk dilakukan perbaikan atau peningkatan
mutu pada alat dan fasilitas yang ada di Burger King. Dari hasi pengamatan
itu maka didapat tiga komponen utama yang secara garis besar yaitu:

1. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan yang ada di Burger King mencakup lingkungan
kerja bagi pelayan atau pekerja dan lingkungan yang disediakan pula
untuk para konsumen yang datang memilih untuk menikmati hidangan di
tempat (dine in). Kondisi lingkungan ini mencakup kelayakan dan
terpenuhinya standar ergonomis alat dan fasilitas yang disedikan di Gerai
Burger King Setiabudi Srondol.
Dari kondisi lingkungan pekerja yang mencakup bagian dapur dapat
dikatakan sudah sangat ergonomis dimana seluruh peralatan diletakkan
dengan posisi yang cukup terjangkau dan mudah pula bagi para pekerja
unutk bekerja. Gaya bekerja yang ada di Burger King Setiabudi Srondol
ini lebih menekankan pada kerja tim (team work) yang mana suatu
pesanan produk akan memiliki rantai berkelanjutan dari satu pekerja ke
pekerja lainnya untuk diproduksi. Dalam melakukan pemenuhan pesanan
ini eluruh alat kerja yang digunakan sudah mumpuni dan cukup
memudahkan pekerja untuk melakukan tugasnya. Peninjauan lebih lanjut
pada alat kerja yang dimaksudkan mencakup beberapa alat yaitu:
a. Tempat Kasir
Pada bagian tempat kasir, seluruh pelayanan dilaksanakan
dengan basis komputer, sehingga sudah sangat memudahkan
penjaga kasir untuk memberikan pelayanan dan mengurai antrian.
Sistem komputer yang sudah berbasis pada layar sentuh sehingga
mempercepat penjaga kasir untuk tetap teliti dan fokus dengan
pesanan yang dipinta oleh konsumen. Barang-barang lain yang
tersedia adalah printer struk pembelian, barcode scan cashless dan
mesin EDC (Electronic Data Capture) yang jaraknya sudah sangat
berdekatan sehingga semakin efisien pula penjaga kasir untuk
mempercepat proses pemesanan pada konsumen yang memesan.

Gambar 1.1 Kasir


b. Mensin Penggorengan
Seluruh proses produksi kentang goreng yang dilakukan pula
sudah menggunakan mesin yang dapat secara otomatis mengatur
waktu penggorengan dan suhu penggorengan yang dilakukan.
Tempat untuk meniriskan kentang goreng yang telah digoreng pun
cukup ergonomis dimana pekerja hanya menaruh dipenampang
atasnya saja. Terlebih mesin tersebut dapat secara otomatis
memberi tanda pada pekerja apabila kentang yang digoreng sudah
matang maka semakin mudah pula pekerja untuk melakukan
tugasnya tanpa perlu khawatir bagaimana kualitas kentang yang
digoreng. Pengemasan untuk kentang goreng tersebut pun juga
dilakukan pada mesin yang berada disebelahnya. Seluruh sistem
pengemasan yang dilakukan sangatlah terjangkau dimana kemasan
berada dibagian atas mesin dan tempat untuk menaruh kentang
goreng yang sudah dikemas terletak disebelah persis kentang
goreng tersebut ditiriskan. Dengan kondisi tersebut para pekerja
dapat dengan memudah menggoreng dan mengemas kentang
goreng yang dipesan oleh konsumen.

Gambar 1.2 Mesin peniris dan pengemas (kanan), dan


mesin penggoreng (kiri)
c. Mesin Minuman Ringan
Burger King juga menyediakan berbagai macam pilihan
minuman ringan. Seluruh minuman diproduksi dengan
menggunakan mesin sehingga sangat mempercepat pekerjaan
pekerja untuk menyajikan minuman tersebut. Mesin tersebut
sangat ergonomis dimana pekerja hanya perlu mengambil gelas
kemasan yang sudah diletakkan dibagian laci mesin kemudian
bagian tutup kemasan terletak dibagian atas mesin. Hal tersebut
tentu memudahkan pekerja untuk memroses minuman yang
dipesan.
Gambar 1.3 Mesin Minuman Ringan
d. Dapur Set untuk Produksi Hamburger
Pada bagian produksi hamburger, seluruh alat yang digunakan
sangat memudahkan para pekerja untuk bekerja secara berantai.
Dimana dari pembuatan hamburger tersebut didukung dengan
fasilitas pantry set yang sangat ergonomis. Seluruh kelengkapan
bahan sudah berada pada satu tempat dan jangkauan untuk
mengambil bahan tersebut juga sangatlah mudah atau terjangkau.
Sehingga pekerja pun dapat dengan cepat untuk menyajikan
pesanan yang dipesan oleh konsumen Posisi dapur yang berada
dibelakang tentu harus dilakukan pengiriman atau over position
product dari bagian dapur belakang untuk kemudian dikemas dan
disajikan oleh pramu saji di bagian kasir, over positian tersbeut
sudah terfasilitasi dengan adanya sliding pan atau papan seluncur
yang tentu tidak memerlukan pekerja untuk bolak-balik dari
belakang ke depan namun langsung saja mengirim produk tersebut
melalui papan seluncur tersebut.
Gambar 1.2 Dapur Set Hamburger (kanan), dan Papan
Seluncur Dapur Set (kiri)
Disamping itu, fasilitas yang ada di Burger King untuk para
pengunjung atau konsumen juga sangatlah ergonomis dimana mencakup
tempat duduk yang disediakan yaitu meja yang sudah universal untuk
segala postur tubuh masyarakat Indonesia. Catu daya yang tersedia pun
tepat berada diposisi yang mudah dijangkau oleh pengguna selain itu pula
kursi yang digunakan sudah sangat membuat konsumen merasa nyaman
dengan kursi yang disediakan tersebut. Meskipun tanpa penyangga kaki,
namun meja tersebut sudah memberikan kenyamanan untuk seluruh
postur pengunjung. Jika kaki konsumen cukup panjang maka sandaran
empuk pada kursi cukup membantu konsumen tersebut tetap merasakan
kenyamanan saat duduk.

2. Masalah Ergonomis
Walaupun sudah sangat terfasilitasi dan dimudahkan dengan mesin
yang disedikan, Burger King Setiabudi masih memiliki beberapa fasilitas
yang dinilai kurang tepat yang menyebabkan timbulnya masalah
ergonomis pada saat pekerja melakukan pekerjaannya di lingkungan

Gambar 1.3 Kursi untuk Pengunjung


kerja. Penyebab tersebut hanya dikarenakan posisi yang kurang
terjangkau dan tidak tersedianya fasilitas pendukung sehingga
menyebabkan pengguna alat tersebut merasa kurang nyaman dan merasa
tidak mendukung aktivitas yang dilakukannya. Baik pekerja maupun
konsumen, keduanya memiliki masalah pada penggunaan alat tersebut.
Pada lingkungan pekerja, penjaga kasir cukup disulitkan dengan posisi
komputer layar sentuh pemesanan yang berada dibagian atas. Posisinya
tinggi dan kurang ideal serta universal untuk seluruh postur fisik pekerja.
Sehingga, penjaga kasir kerap kali berjinjit untuk dapat meraih. Selain itu,
komputer yang berada di atas tersebut juga membuat pekerja untuk
mendongak terlalu lama keatas bila mereka sedang mengoperasikan
komputer pemesanan, akibatnya penjaga kasir cenderung merasakan
pegal dibagian bahu dan leher dan membuat kurang nyaman. Ada baiknya
apabila sistem operasi dengan komputer untuk pemesanan tersebut
diletakkan dalam tempat yang terjangkau dan tidak berada dibagian atas
penjaga kasir.

Gambar 1.4 Posisi komputer yang berada diatas terlalu


tinggi
Salah satu fasilitas lain yang kurang ergonomis dapat dirasakan oleh
pekerja ataupun konsumen adalah toilet. Toilet tersebut tidak difasilitasi
dengan jet shower atau penampung air. Fasilitas yang tersedia untuk
membersihkan kotoran di toilet dari kakus tersebut hanyalah water
shooter yang tidak bisa dikendalikan kuantitas dan jarak air tersebut
dipancurkan. Sehingga kerap kali pengguna toilet baik pekerja ataupun
konsumen mengalami kabasahan yang menyebabkan rasa tidak nyaman.
Oleh karena itu, sebaiknya kakus dilengkapi pula dengan jet shower
ataupun penampun air lainnya agar memudahkan pengguna untuk
membersihkan kotoran.

Gambar 1.5 Kakus yang tidak dilengkapi dengan jet


shower dan atau penampung air

3. Probabilitas Terjadinya Kecelakaan Kerja


Meskipun ergonomis, mesin-mesin yang digunakan oleh pekerja dapat
berpotensi untuk terjadinya kecelakaan kerja bagi pekerja. Apabila tidak
dilakukan dengan cara yang berhati-hati dan penuh ketelitian maka tentu
berpotensi pula untuk terjadinya kecelakaan bagi para pekerja yang
menggunakan fasilitas atau alat tersebut. Berikut adalah alat-alat yang
memungkinkan untuk terjadnya kecelakaan kerja:
a. Komputer yang terlalu tinggi untuk melakukan operasi pemesanan
dapat menyebabkan bahu penjaga kasir terasa pegal apabila
dilakukan secara berlama-lama.
b. Bunyi mesin penggorengan sebagai penanda matangnya kentang
goreng dapat menyebabkan kebisingan dan kondisi stres pagi
pekerja.
c. Mesin penggorengan dengan alat penggorengnya berupa bucket
frying harus dilakukan hati-hati agar tidak terpercik minyak goreng
panas di penggorengan.
d. Penggunaan pisau untuk memotong komposisi burger juga perlu
dilakukan hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan berupa teriris atau
terpotongnya jari.
e. Dalam pengambilan produk yang disimpan di dalam oven tentu
perlu pula bagi pekerja menggunakan alat bantu berupa penjepit
gorengan agar tangan tidak terbakar atau merasakan panas produk
yang disimpang secara langsung.
BAB III
KESIMPULAN

Burger King Setiabudi Srondol merupakan gerai restoran cepat saji yang
memiliki kondisi cukup nyaman untuk pekerja dan juga konsumen yang memilih
untuk makan ditempat (dine in). Dilengkapi dengan fasilitas berupa kursi dan meja
yang cukup universal untuk seluruh postur tubuh manusia serta catu daya yang berada
pada posisi tempat membuat konsumen merasa nyaman. Selain itu, kondisi
lingkungan kerja untuk para pekerja pun cukup memadai karena sudah terfasilitasinya
beberapa fasilitas pendukung yang sudah terkomputerisasi seperti kasir, mesin
penggorengan dan daput set untuk memproduksi hamburger. Kesemuanya sangat
ergonomis karena lengkap dan nyaman serta keseluruhan posisi atau penempatan
bahan pelengkap pun juga cukup memadai yang meningkatkan efektivitas pekerja
dan mempercepat waktu pekerjaan para pekerja Burger King Setiabudi Srondol.
Burger King Setiabudi Srondol juga memiliki beberapa alat atau fasilitas yang
dinilai kurang ergonomis yaitu posisi komputer pemesanan yang terlalu tinggi
sehingga sulit dijangkau oleh penjaga kasir kemudian toilet dengan water shooter
yang membuat pengguna kakus kurang nyaman. Sehingga, rekomendasi yang
diberikan adalah dengan membuat komputer pemesanan tersebut lebih terjangkau dan
menambah jet shower atau adanya penampung air.
Meskipun dirasa nyaman dan telah terstandardisasi dengan mesin, namun
terdapat pula potensi-potensi kecelakaan yang memungkinkan untuk terjadi.
Diantaranya adalah bahu yang terasa pegal, terkena percikan minyak panas, teriris
benda tajam saat memotong atau pun kondisi stres akibat kebisingan dari mesin.

Daftar Pustaka

Anon. 2010. Makalah observasi http://www.scribd.com/doc/39320404/makalah-


observasi. (Diakses pada 7 Oktober 2019; 13:20 WIB).
Nurmianto, Eko. (2001). Ergonomi Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Surabaya: Guna
Widya
Panero, Julius. (2003). Dimensi Manusia Dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga
Schultz, D.P& Schultz, S.E. (2010). Psychology and Work Today 10th edition. New
Jersey: Prentice Hall.
Suardeyasasri. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=penelitian+metode+observasi+di+sekolah&source=web&cd=
3&cad=rja&ved=0CEIQFjAC&url=http%3A%2F%2F
suardeyasasri.files.wordpress.com%2F2010%2F02%2Fmetode-
penelitiankualitatif.pdf&ei=5OjvUPb4HYfIlQXB44Bg&usg=AFQjCNHpw
2gbe8KKlsFa 1QVlTxPqG1SjrA&bvm=bv.135770018,d.bmk. (Diakses
pada 7 Oktober 2019; 13:20 WIB).
Wikipedia Indonesia. (2019). Burger King.
https://id.wikipedia.org/wiki/Burger_King. (Diakses 7 Oktober 2019; 14.00
WIB).

Anda mungkin juga menyukai