Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SHAFA FADIA KHANZA SALSABILA

NIM : 131911133035

KELOMPOK : TREONIN

Bekali Dirimu dengan Iman dan Cinta Negeri

Sebagai seorang mukmin yang baik kita harus beriman kepada Allah. Untuk itu
kita harus memahami terlebih dahulu apa itu iman.Iman secara bahasa berarti
tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah
"Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan,
bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat". Para
ulama salaf menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu iman
bisa bertambah dan berkurang, sebagaimana amal juga bertambah dan
berkurang". Ini adalah definisi menurut Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam
Ahmad, Al Auza’i, Ishaq bin Rahawaih, madzhab Zhahiriyah dan segenap
ulama selainnya.

Dengan demikian definisi iman memiliki 5 karakter: keyakinan hati, perkataan


lisan, dan amal perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang.

“Agar bertambah keimanan mereka di atas keimanan mereka yang sudah ada.”

— QS. Al Fath [48] : 4

Imam Syafi’i berkata, “Iman itu meliputi perkataan dan perbuatan. Dia bisa
bertambah dan bisa berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan dan
berkurang dengan sebab kemaksiatan.” Imam Ahmad berkata, “Iman bisa
bertambah dan bisa berkurang. Ia bertambah dengan melakukan amal, dan ia
berkurang dengan sebab meninggalkan amal.” Imam Bukhari mengatakan,
“Aku telah bertemu dengan lebih dari seribu orang ulama dari berbagai penjuru
negeri, aku tidak pernah melihat mereka berselisih bahwasanya iman adalah
perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang.”

Murid Al Imam Syafi’i yang bernama Ar-Rabi’ berkata: “Aku mendengar Al-
Imam Asy-Syafi’i berkata: “Iman adalah ucapan dan amalan, bertambah dan
berkurang.”

Pada riwayat yang lain terdapat tambahan: “Bertambah dengan ketaatan dan
berkurang dengan kemaksiatan.” Kemudian beliau membaca ayat:
‫َويَ ْزدَا َد الَّ ِذينَ آ َمنُوا إِي َمانًا‬

“Dan agar bertambah keimanan orang-orang yang beriman.” (Al-Muddatstsir:


31) [Lihat Fathul Bari, 1/62-63]

Makna bertambah dan berkurangnya iman seperti yang ditanyakan oleh putra
Imam Ahmad yaitu Shalih rahimahullahu. Shalih rahimahullahu berkata: “Aku
bertanya kepada ayahku, apa itu makna bertambah dan berkurangnya iman?”.
Beliau menjawab: “Bertambahnya iman adalah dengan adanya amalan,
berkurangnya adalah dengan meninggalkan amalan, seperti meninggalkan
shalat, zakat, dan haji.” Sebagai mahasiswa yang beragama dan bernegara
tentunya tidak cukup hanya dibekali oleh keimanan saja, tetapi juga harus
dibarengi dengan cinta tanah air. Cinta tanah air adalah mencintai bangsa
sendiri, yakni munculnya perasaan mencintai oleh warga negara untuk
negaranya dengan sedia mengabdi, berkorban, memelihara persatuan dan
kesatuan, melindungi tanah airnya dari segala ancaman, gangguan dan
tantangan yang dihadapi oleh negaranya. Dalam definisi lain, cinta tanah air
adalah munculnya rasa kebanggaan, rasa kecintaan, rasa memiliki, rasa
menghargai, rasa menghormati, rasa kesetiaan dan kepatuhan yang dimiliki
oleh setiap warga negara terhadap negaranya atau tanah airnya. Cinta tanah air
harus ditumbuhkan dalam setiap individu agar negara ini tidak mudah terkikis
oleh serangan dari luar. Ibaratkan iman dan cinta negeri adalah seorang manusia
maka cinta negeri adalah tubuh sedangkan iman adalah ruhnya. Tanpa adanya
ruh didalam sebuah tubuh maka tubuh tersebut tidak akan hidup. Artinya adalah
jika kita hanya mencintai negeri, merasa bangga pada negeri tanpa dibarengi
dengan iman maka kita akan kehilangan arah dan dapat merujuk pada hanya
memikirkan duniawi. Sedangkan apabila kita hanya beriman dan tidak
mencintai negeri maka kita bisa terbawa arus aliran agama yang dapat
memecah kedaulatan Negara kita. Padahal sebagai seorang mukmin dan warga
Negara Indonesia kita harus menjalankan akidah agama dan menjaga
kedaulatan Negara secara bersamaan. Sehingga harus ada sinergisitas diantara
keduanya. Mahasiswa sebagai agent of change harus membekali diri dengan
iman dan cinta tanah air karena kelak kitalah yang memegang masa depan
negeri ini. Mau ke mana dan bagaimana negara ini ada ditangan kita. Jangan
sampai kelak Indonesia hancur karena para rakyatnya yang salah arti terhadap
suatu akidah dan tidak ada rasa memiliki terhadap negeri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai